Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Kejuruan

(JIPTEK)
Jurnal Homepage: https://jurnal.uns.ac.id/jptk

PENGARUH PENGGUNAAN HYDROGEN ECO BOOSTER TIPE DRY CELL


DENGAN VARIASI LARUTAN ELEKTROLIT TERHADAP TORSI DAN DAYA
SEPEDA MOTOR 4 TAK BERBAHAN BAKAR PREMIUM

Basti Wahyu Kristanto, Husin Bugis, Ngatou Rohman


Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta
Jalan Ahmad Yani 200 Surakarta
Email : basswahyoe@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah (1) Menyelidiki pengaruh penggunaan Hydrogen Eco
Booster tipe Dry Cell terhadap torsi dan daya sepeda motor 4 tak berbahan bakar premium.
(2) Menyelidiki pengaruh variasi larutan elektrolit pada penggunaan Hydrogen Eco Booster
tipe Dry Cell terhadap torsi dan daya sepeda motor 4 tak berbahan bakar premium. Penelitian
ini dilakukan di Laboratorium Otomotif Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan di PT. Motocourse Technology
(MOTOTECH). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Desain penelitian
yang digunakan adalah desain eksperimen. Sampel penelitian dengan menggunakan sepeda
motor Honda Supra X 125 tahun 2013. Alat eksperimen ini menggunakan Hydrogen Eco
Booster tipe Dry Cell dengan menggunakan variasi larutan elektrolit air murni, KOH, dan
NaOH. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen. Hasil penelitian ini adalah: (1) Penggunaan Hydrogen Eco Booster Tipe Dry
Cell berpengaruh terhadap torsi dan daya sepeda motor 4 tak berbahan bakar premium, yaitu
diperoleh peningkatan torsi sebesar 0,11 N.m atau 1,16% dan peningkatan daya sebesar 0,10
HP atau 1,44% dibandingkan dengan pengujian kondisi mesin standar. (2) Penggunaan
larutan KOH 12 gram/liter pada Hydrogen Eco Booster Tipe Dry Cell mempunyai tingkat
kenaikan torsi dan daya yang paling tinggi dari variasi perbandingan larutan lainnya. Terjadi
peningkatan torsi sebesar 0,08 N.m atau 0,84% dan peningkatan daya sebesar 0,14 HP atau
1,99 % dibandingkan torsi dan daya pada penggunaan Hydrogen Eco Booster tipe Dry Cell
dengan air murni sebagai elektrolit tanpa katalis.

Kata kunci: Hydrogen Eco Booster tipe Dry Cell, elektrolisis air, larutan elektrolit, torsi,
daya

PENDAHULUAN sumber daya alam yang dapat diperbaharui


Banyaknya suatu gagasan-gagasan dan sangatlah melimpah karena sebagian
yang bermunculan mengenai energi besar luas permukaan bumi ditutupi oleh
alternatif salah satu diantaranya adalah air. Pemanfaatan air sebagai energi
menggunakan air, dimana air merupakan alternatif sangatlah mungkin karena air

JIPTEK, Vol. X No. 2, Juli 2017 DOI: http://dx.doi.org/10.20961/jiptek.v10i2.16920 65


mengandung struktur kimia H2O dan dapat akhir-akhir ini lebih banyak diterapkan
dipisahkan melalui proses elektrolisis karena panas dari proses elektrolisis dapat
menjadi H2 dan O2. terbuang ke udara luar secara langsung.
Teknologi elektrolisis air ditemukan Untuk itu dibutuhkan sebuah desain
oleh Yull Brown, seorang warga negara generator HHO tipe dry cell yang optimal
Australia pada tahun 1974. Istilah brown untuk aplikasi di masyarakat luas sehingga
diambil dari nama belakang Yull Brown output dari riset ini adalah Hydrogen Eco
yang sampai sekarang dijadikan nama gas Booster tipe Dry Cell dengan variasi
dari hasil elektrolisis air yaitu brown gas. larutan elektrolit yang akan diterapkan
Menurut (Sudirman, 2008: 14) brown pada sepeda motor 4 tak berbahan bakar
gas atau gas oksihidrogen memiliki nilai premium dapat meningkatkan torsi dan
oktan lebih tinggi dari pada bahan bakar daya efektif.
jenis premium maupun pertamax yaitu Hydrogen Eco Booster
sekitar 130 sehingga penambahan brown Berdasarkan penelitian yang
gas diperkirakan mampu meningkatkan dilakukan Saragih (2015) dengan judul
tenaga mesin dan menurunkan konsumsi Analisis Perbandingan Unjuk Kerja Mesin
bahan bakar. Sepeda Motor dengan Menggunakan
Pengembangan elektroliser penghasil Generator HHO Dry Cell dan Tanpa
brown gas sampai sekarang terus dilakukan Menggunakan Generator HHO Dry Cell.
penelitian dan pengujian mendalam. Dalam Hasil penelitian menunjukkan unjuk kerja
penerapan alat ini menggunakan suatu mesin sepeda motor menggunakan
katalisator yang dicampur dengan air generator HHO lebih baik dibandingkan
murni, katalisator berperan sebagai tanpa menggunakan generator HHO.
pemercepat terjadinya pemisahan unsur Hydrogen Eco Booster atau biasa
hidrogen dengan oksigen dalam air. dikenal dengan sebutan elektroliser adalah
Banyaknya penelitian yang menerapkan alat yang digunakan untuk
brown gas sebagai penghemat bahan bakar mengelektrolisis air. Elektroliser terdapat
dan meningkatkan performa mesin berbagai macam model dan bentuknya.
membuat peneliti semakin terdorong untuk Model Elektroliser secara umum dapat
mengembangkannya. dipisahkan menjadi elektroliser tipe basah
Generator HHO tipe wet cell masih (Wet Cell) dan elektroliser tipe kering
banyak diminati dan digunakan pada saat (Dry Cell).
ini sebagai penghasil brown gas, Tabung Elektroliser
sedangkan penggunaan dry cell generator Tabung elektroliser merupakan

JIPTEK, Vol. X No. 2, Juli 2017 DOI: http://dx.doi.org/10.20961/jiptek.v10i2.16920 66


tempat terjadinya proses elektrolisis untuk akan menurunkan energi yang dibutuhkan,
menghasilkan brown gas. Tabung sehingga laju reaksi pemecahan molekul
elektrolisis harus kuat, kokoh, dan tahan air menjadi lebih cepat. Pada penelitian ini
banting. menggunakan air murni ditambah dengan
Elektroda katalis KOH dan NaOH.
Elektroda terdiri dari dua kutub, Berdasarkan percobaan yang
yaitu katoda (-) dan anoda (+) yang dilakukan oleh (Sudirman, 2008: 11),
dimasukkan ke dalam larutan elektrolit. komposisi yang paling ideal antara air
Jika elektroda tersebut diberi arus listrik, murni dengan katalisator adalah 1,5
akan muncul gelembung-gelembung kecil sendok teh atau sekitar 12 gram
berwarna putih (brown gas). Hal ini berbanding dengan 0,9-1 liter air.
menunjukkan bahwa air dan H2O telah Water Trap
terpisah. Alat ini berfungsi sebagai penangkap
Penelitian yang dilakukan Zhang, uap air agar tidak masuk ke dalam ruang
dkk. (2010) yang berjudul The Used and bakar. Water trap berisi air murni tanpa
Optimization of Stainless Steel Mesh katalis sebanyak sepertiga dari isi tabung
Cathodes in Microbial Electrolysis Cells. (Sudirman, 2008: 11).
Dalam penelitian tersebut menyimpulkan Cara Kerja Hydrogen Eco Booster
bahwa penggunaan material stainless steel Cara kerja elektroliser adalah
sebagai elektroda memiliki ketahanan memecah air (H2O) menjadi gas hidrogen
terhadap korosi dalam jangka waktu yang hidrogen oksigen (HHO) atau sering
cukup lama dan performa yang baik dalam disebut sebagai brown gas. Elektroliser
proses elektrolisis dengan penggunaan dapat menghasilkan gas HHO dengan cara
katalis dalam air. mengalirkan arus listrik pada elektroda.
Material elektroda yang dipilih harus Adapun reaksi kimia ikatan brown
tahan terhadap korosi, menurut gas dengan campuran bahan bakar dan
Wahyudzin dan Guntur (2012) stainless udara adalah sebagai berikut:
steel tipe SS 316F, 316L, 316N, 317, 329, HHO (g) + C8H18 + 9O2 → 9H2O
dan 304 memiliki ketahanan korosi (g) + 4CO2 + 2CO + 2HC
diberbagai lingkungan. Intake Manifold
Larutan Elektrolit Kevakuman di intake manifold ketika
Menurut Wahyudzin dan Guntur katup hisap terbuka dimanfaatkan untuk
(2012), penambahan larutan elektrolit menginjeksikan brown gas. Agar hisapan
sebagai katalis pada proses elektrolisis tidak terlalu kuat selang dari elektroliser ke

JIPTEK, Vol. X No. 2, Juli 2017 DOI: http://dx.doi.org/10.20961/jiptek.v10i2.16920 67


intake manifold dapat dibuat dengan Menurut Basyirun, dkk. (2008: 24)
diameter yang lebih sempit. daya mesin adalah besarnya jumlah energi
Penelitian yang dilakukan oleh atau tenaga yang dihasilkan mesin setiap
Waluyo (2009) yang berjudul Kaji waktunya. Daya dihasilkan dari proses
Eksperimen Pengaruh Elektroliser pada pembakaran di dalam silinder pada motor
Sistem Bahan Bakar Sepeda Motor Satu bakar disebut sebagai daya indikator. Daya
Silinder C100. Dalam penelitian tersebut tersebut dikenakan pada torak yang bekerja
memvariasikan pemasangan saluran brown bolak-balik di dalam silinder mesin, terjadi
gas, yaitu Before Throttle Valve (BTV) dan perubahan energi dari energi kimia bahan
After Throttle Valve (ATV). Hasil bakar dengan proses pembakaran menjadi
penelitian pada pemasangan elektroliser energi mekanik pada torak. Daya indikator
ATV terjadi penurunan daya sebesar 0,2%, merupakan sumber tenaga per satuan waktu
sedangkan pemasangan elektroliser BTV operasi mesin untuk mengatasi semua
terjadi peningkatan daya sebesar 0,24%. beban mesin (Rizal, 2013: 83).
Mengacu dari penelitian di atas, untuk METODE PENELITIAN
pemasangan saluran brown gas di intake Penelitian ini merupakan jenis
manifold diletakkan setelah karburator. penelitian kuantitatif eksperimen.
Penelitian dilakukan diberbagai tempat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh penerapan Hydrogen Eco
Booster tipe Dry Cell terhadap torsi dan
daya pada sepeda motor 4 tak berbahan
Gambar 1. Skema Instalasi Saluran bakar premium, untuk perancangan alat
Elektroliser pada Intake Hydrogen Eco Booster tipe Dry Cell
Manifold dilaksanakan di Laboratorium Otomotif

Torsi dan Daya Program Studi Pendidikan Teknik Mesin


Menurut Basyirun, Winarno dan FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Karnowo (2008: 23) torsi adalah ukuran Sedangkan untuk pengujian pengaruh
kemampuan mesin untuk melakukan kerja. terhadap torsi dan daya dilaksanakan di PT.
Kerja yang dimaksud yaitu kemampuan Motocourse Technology.
untuk menggerakkan atau memindahkan Populasi dalam penelitian ini adalah
kendaraan dari posisi diam sampai berjalan. sepeda motor 4 tak dengan sampel adalah
sepeda motor Honda Supra X 125 tahun
2013. Teknik pengambilan sampel yang

JIPTEK, Vol. X No. 2, Juli 2017 DOI: http://dx.doi.org/10.20961/jiptek.v10i2.16920 68


digunakan adalah teknik simple random HASIL DAN PEMBAHASAN
sampling. Metode pengumpulan data yang Torsi pada Poros Roda
digunakan pada penelitian ini adalah Tabel 1. Hasil Pengukuran Torsi (N.m)
Maksimum pada Kondisi
metode eksperimen. metode analisis data
Standar
yang digunakan adalah penyelidikan Sumber Pengujian Ke- Rata-
deskriptif. Varian 1 2 3 rata
Standar 9,59 9,19 9,64 9,47
Prosedur Penelitian

Berdasarkan data hasil pengukuran


torsi maksimum sebanyak tiga kali pada
sepeda motor Honda Supra X 125 tahun
2013 tanpa menggunakan Hydrogen Eco
Booster tipe Dry Cell tersebut, dapat
diketahui rata-rata torsi maksimum sebesar
9,47 N.m.

Gambar 2. Prosedur Penelitian

JIPTEK, Vol. X No. 2, Juli 2017 DOI: http://dx.doi.org/10.20961/jiptek.v10i2.16920 69


Berikut gambar pengukuran torsi maksimum:

Gambar 3. Grafik Perbandingan Pengukuran Torsi Maksimum

Gambar 4. Histogram Perbandingan Pengukuran Torsi Maksimum

Berdaskan hasil pengujian di atas maksimal 9,58 N.m pada putaran mesin
dapat diketahui bahwa pengujian torsi 4714 rpm. Terjadi peningkatan torsi pada
dengan penggunaan Hydrogen Eco Booster poros sebesar 0,11 N.m atau 1,16%.
tipe Dry Cell dengan air murni sebagai Gambar 4 menunjukkan torsi tertinggi
elektrolit tanpa penambahan katalisator yang dicapai pada penggunaan Hydrogen
lebih tinggi jika dibandingkan dengan Eco Booster tipe Dry Cell dengan variasi
pengujian torsi standar motor Honda Supra larutan elektrolit KOH 12 gram/liter sebesar
X 125 tahun 2013, yaitu dengan torsi 9.66 N.m pada putaran mesin 5028 rpm dan

JIPTEK, Vol. X No. 2, Juli 2017 DOI: http://dx.doi.org/10.20961/jiptek.v10i2.16920 70


torsi pada poros roda terendah dengan Dry Cell dengan air murni sebagai
menggunakan Hydrogen Eco Booster tipe elektrolit.
Dry Cell dengan variasi larutan elektrolit Daya pada Poros Roda
NaOH 10 gram/liter sebesar 9.43 N.m pada Tabel 3. Hasil Pengukuran Daya (HP)
putaran mesin 4954 rpm. Maksimum pada Kondisi Standar
Pada hasil pengujian penggunaan Sumber Pengujian Ke- Rata-
Hydrogen Eco Booster tipe Dry Cell dengan Varian 1 2 3 rata
penambahan larutan katalis KOH 12 Standar 6,8 6,9 7,1 7,0
gram/liter paling tinggi dibandingkan Berdasarkan data hasil pengukuran
penggunaan katalisator lainnya, yaitu terjadi daya maksimum sebanyak tiga kali pada
peningkatan torsi sebesar 0,19 N.m atau sepeda motor Honda Supra X 125 tahun
2,01% dibandingkan pengujian standar. 2013 tanpa menggunakan Hydrogen Eco
Terjadi peningkatan torsi sebesar 0,08 N.m Booster tipe Dry Cell tersebut, dapat
atau 0,84% dibandingkan pengujian diketahui rata-rata torsi maksimum sebesar
menggunakan Hydrogen Eco Booster tipe 7,0 HP.
Tabel 4. Perbandingan Pengukuran Daya (HP) Maksimum Sepeda Motor Honda Supra X
125 Tahun 2013 dengan Menggunakan Hydrogen Eco Booster Tipe Dry Cell
Variasi Larutan Elektrolit
Sumber Air Air + Air + Air + Air + Air + Air +
Varian Murni KOH KOH KOH NaOH NaOH NaOH
10 gr/lt 12 gr/lt 14 gr/lt 10 gr/lt 12 gr/lt 14 gr/lt
Hydrogen

7,2 7,0 7,1 6,9 7,0 7,0 6,9


tipe Dry
Booster

Cell
Eco

7,0 7,1 7,1 7,1 6,8 7,1 7,0


6,9 7,1 7,3 7,0 6,8 7,0 7,0
Rata-rata 7,03 7,07 7,17 7,0 6,87 7,03 6,97

Berikut gambar perbandingan pengukuran daya maksimum:

JIPTEK, Vol. X No. 2, Juli 2017 DOI: http://dx.doi.org/10.20961/jiptek.v10i2.16920 71


Gambar 5. Grafik Perbandingan Pengukuran Daya Maksimum

Gambar 6. Histogram Perbandingan Pengukuran Daya

Berdaskan hasil pengujian di atas Gambar 6 menunjukkan daya tertinggi


dapat diketahui bahwa pengujian daya yang dicapai pada penggunaan Hydrogen
dengan penggunaan Hydrogen Eco Booster Eco Booster tipe Dry Cell dengan variasi
tipe Dry Cell dengan air murni sebagai larutan elektrolit KOH 12 gram/liter sebesar
elektrolit tanpa penambahan katalisator 7,17 HP pada putaran mesin 5386 rpm dan
lebih tinggi jika dibandingkan dengan daya pada poros roda terendah dengan
pengujian daya standar motor Honda Supra menggunakan Hydrogen Eco Booster tipe
X 125 tahun 2013, yaitu dengan daya Dry Cell dengan variasi larutan elektrolit
maksimal 7,03 pada putaran mesin 5473 NaOH 10 gram/liter sebesar 6,87 N.m pada
rpm. Terjadi peningkatan daya pada poros putaran mesin 5356 rpm.
sebesar 0,10 HP atau 1,44%.

JIPTEK, Vol. X No. 2, Juli 2017 DOI: http://dx.doi.org/10.20961/jiptek.v10i2.16920 72


Pada hasil pengujian penggunaan sebesar 0,14 HP atau 1,99 %
Hydrogen Eco Booster tipe Dry Cell dengan dibandingkan torsi dan daya pada
penambahan larutan katalis KOH 12 penggunaan Hydrogen Eco Booster tipe
gram/liter paling tinggi dibandingkan Dry Cell dengan air sebagai elektrolit
penggunaan katalisator lainnya, yaitu terjadi tanpa katalis.
peningkatan daya sebesar 0,24 HP atau
3,46% dibandingkan pengujian standar. SARAN
Terjadi peningkatan daya sebesar 0,14 HP Berdasarkan hasil penelitian yang
atau 1,99% dibandingkan pengujian diperoleh maka dapat disampaikan saran-
menggunakan Hydrogen Eco Booster tipe saran sebagai berikut:
Dry Cell dengan air murni sebagai 1. Masih perlunya penelitian lebih lanjut
elektrolit. mengenai kontruksi Hydrogen
Eco Booster tipe Dry Cell,
SIMPULAN 2. Peningkatan torsi dan daya yang sedikit
Berdasarkan hasil penelitian maka dikarenakan tidak adanya sistem
dapat disimpulkan beberapa hal sebagai kontrol, sebaiknya dalam penggunaan
berikut: Hydrogen Eco Booster tipe Dry Cell ini
1. Ada pengaruh penggunaan Hydrogen menggunakan pengontrolan arus ke
Eco Booster tipe Dry Cell terhadap torsi generator yang disesuaikan dengan
dan daya sepeda motor 4 tak berbahan putaran mesin.
bakar premium, yaitu diperoleh 3. Perlu adanya pengontrolan
peningkatan torsi sebesar 0,11 N.m atau penginjeksian brown gas ke ruang
1,16% dan peningkatan daya sebesar bakar agar sesuai dengan efisiensi
0,10 HP atau 1,44% dibandingkan volumetrik silinder dan sesuai dengan
dengan pengujian kondisi mesin standar. kebutuhan mesin, seperti menggunakan
2. Ada pengaruh penambahan variasi jarum suntik.
larutan elektrolit terhadap torsi dan 4. Gunakan perbandingan katalis dengan
daya sepeda motor 4 tak berbahan bakar air murni yang tepat.
premium yaitu dengan variasi larutan 5. Disarankan untuk selalu
elektrolit KOH 12 gram/liter, terjadi memperhatikan volume air setelah 8
peningkatan torsi pada poros roda sampai dengan 9 jam pemakaian dalam
sebesar 0,08 N.m atau 0,84% dan mengaplikasikan Hydrogen Eco
peningkatan daya pada poros roda Booster Tipe Dry Cell.

JIPTEK, Vol. X No. 2, Juli 2017 DOI: http://dx.doi.org/10.20961/jiptek.v10i2.16920 73


DAFTAR PUSTAKA Wahyudzin, I., & Guntur, H. L. (2012).
Studi Karakteristik Generator Gas
Basyirun, Winarno, & Karnowo. (2008). HHO Dry Cell dan Aplikasinya
Mesin Konversi Energi. pada Kendaraan Bermesin Injeksi
Universitas Negeri Semarang. 1300 CC. Jurnal Teknik Pomits, 1
Rizal, M.S. (2013). Konversi Energi. (1), 1 – 6.
Bandung: Direktorat Pembinaan Waluyo, B. (2009). Kaji Eksperimen
Sekolah Menengah Kejuruan, Pengaruh Penambahan
Direktorat Jendral Pendidikan Elektroliser pada Sistem Bahan
Menengah, Kementrian Pendidikan Bakar Sepeda Motor Satu Silinder
dan Kebudayaan. C100. Jurnal Momentum, 5 (1),
Saragih, S.A. (2015). Analisis Perbandingan 30 – 40.
Unjuk Kerja Mesin Sepeda Motor Zhang, Y., Merrill, M.D., & Logan, B.E.
dengan Menggunakan Generator (2010). The Used and Optimization
HHO Dry Cell dan Tanpa of Stainless Steel Mesh Cathodes in
Menggunakan Generator HHO Dry Microbial Electrolysis Cells.
Cell. Jurnal APTEK, 7 (1), 19 – 26. International Journal of Hydrogen
Sudirman, U. (2008). Hemat BBM dengan Energy, 35 (2010), 12020 – 12028.
Air. Jakarta: Kawan Pustaka.

JIPTEK, Vol. X No. 2, Juli 2017 DOI: http://dx.doi.org/10.20961/jiptek.v10i2.16920 74

Anda mungkin juga menyukai