3. Apa yang kamu ketahui terkait karakteristik perkembangan konsep diri anak dan
Selamat Mengerjakan !
Lembar Jawaban:
1) Fonologi adalah cabang diri linguistik atau ilmu bahasa yang mengkaji bunyi ujar dalam
bahasa tertentu. Terdapat dua pandangan dalam mempelajari bunyi, yaitu fonetik dan
fonemik. Contoh fonetik yaitu kata “bebek” (unggas) dan “bebek” (rujak yang
ditumbuk). Sementara fonemik yaitu penggunaan bunyi ‘s’ pada kata “sari” dan bunyi
2) Morfologi adalah cabang dari linguistik atau ilmu bahasa yang memgkaji pembentukan
kata atau morfem-morfem dalam suatu bahasa, serta membahas seluk-beluk bentuk kata
dan fungsi perubahan-perubahan bentuk kata. Contoh, “tas” merupakan morfem tunggal
dan memiliki makna, ketika dipisahkan antara “ta” dan “s” maka akan menghilangkan
makna tersebut (meaningless).
3) Semantik adalah cabang dari linguistik atau ilmu bahasa yang mengkaji makna yang
terkandung dalam bahasa, kode, atau jenis lain dari representasi. Semantik mengarah
4) Sintax adalah aturan dalam pembentukan kalimat agar mampu dimengerti dengan benar.
Contohnya Ani berkata kepada ibunya, “Aku sedang buah dan sayur makan”. Kalimat
tersebut yang disampaikan tidak benar, maka sintax berfungsi dalam menata kata hingga
5) Pragmatik adalah cabang dari linguistik atau ilmu bahasa yang mengkaji penggunaan
bahasa yang dikaitkan dengan konteks pemakaiannya. Contohnya: Ketika Andi melihat
kerbau di sawah, ia berkata kepada temannya “Beni, lihat kerbau itu gemuk sekali”.
kesusahan.
3) 1-2 tahun : Tingkat emosi sudah lebih kompleks. Mereka mulai memiliki rasa malu, iri,
4) 3 tahun : Mulai memiliki kemampuan untuk dapat menilai baik dan buruk.
5) 4-5 tahun : Dapat mengekspresikan perasaan malu, iri, menyesal, bangga, baik, dan
buruk.
6) 6-12 tahun : Anak sudah memiliki rasa malu, gugup, enggan, sombong, merasa bersalah,
1) Karakteristik internal :
(psikologis).
2) Karakteristik aspek sosial :
Anak mulai sering menjadikan kelompok sosial sebagai acuan dalam mendeskripsikan
diri.
Anak cenderung membedakan diri mereka dengan orang lain secara komparatif.
gambaran tentang diri mereka dengan kata-kata yang abstrak dan idealistis.
mungkin untuk menggambarkan dirinya sesuai dengan konteks atau situasi yang
dalam sejumlah peran dan dalam konteks yang berbeda-beda, maka muncullah
4) The Fluctiating Self. Sifat yang kontradiktif dalam diri remaja pada gilirannya
akan memunculkan fluktuasi diri dalam berbagai situasi dan lintas waktu. Diri
remaja akan terus memiliki ciri ketidakstabilan hingga masa di mana remaja
berhasil membentuk teori mengenai dirinya yang lebih utuh, dan biasanya tidak
terjadi hingga masa remaja akhir, bahkan hingga masa dewasa awal.
5) Real and Ideal, True and False Selves. Kemampuan untuk menyadari adanya
perbedaan antara diri yang nyata (real self) dengan diri yang dianggap ideal
anak dan lebih memikirkan tentang pemahaman diri mereka. Remaja menjadi
lebih introspektif, yang mana hal ini merupakan bagian dari kesadaran diri
adalah salah satu aspek dari konsep diri remaja. Dalam upaya melindungi
penuh kasih sayang, dan ingin tahu, lebih sering disebutkan sebagai bagian inti
dari diri remaja yang penting. Remaja memiliki kecenderungan untuk menutupi
dirinya, sama seperti komponen yang disadari (conscious). Remaja yang lebih
tua akan lebih yakin dengan adanya aspek-aspek tertentu dari pengalaman
mental diri mereka yang berada di luar kesadaran atau kontrol mereka
menjadi satu kesatuan. Remaja yang lebih tua, lebih mampu mendeteksi adanya