−1
B(z ) b 0+ b1 z + …+b M z
−M ∑ bk z−k
X ( z )= = = k=0 (1)
A ( z ) a0 +a 1 z +…+ aN z
−1 −N M
∑ ak z −k
k=0
B( z ) −M M
X ( z )= =b0 z z +¿ ¿ (2)
A (z)
Karena N(z) dan D(z) adalah polynomial dalam z, mereka dapat dinyatakan dalam
bentuk faktor sebagai
∏ ( z−z k )
k=1
X ( z )=¿ G z N −M N (3)
∏
k=1
( z− pk )
Jika sinyal real mempunyai transformasi-z dengan satu pole, pole ini akan menjadi real.
Hanya sinyal seperti itu yang eksponesial real
1
x (n) = a n u(n) ↔z X(z) = −1 , ROC : |z|>|a |
1−a z
Berikut ini, gambar kebiasaan isnyal yang tanggap terhadap lokasi pole relatif terhadap
lingkaran unit.
Untuk mengekspansi X(z) menjadi pecahan parsial, pertama kita memfaktorkan penyebut
dan menemukan pole-pole dari X(z) :
Kemudian kita mengekspansi X(z)/z menjadi pecahan parsial, sehingga setiap suku
mudah disesuaikan dengan table transformasi-z.