Anda di halaman 1dari 7

Hukum Lagu “Joko Tingkir” Menurut Pemuda Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama

di Surabaya
Nama Kelompok : 7
Alvin Setiawan Hinggo Prasetyo (05040421041)
M. Alfazain Nurrahmat Ramadhan (05040521051)
Putra Arfan Nur Anwar (05040521048)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Para ulama yang tidak membolehkan musik, nyanyian, dan seni, pada dasarnya
karena ada faktor tertentu. Pertama,  faktor eksternal, yaitu suatu permainan berupa
kemungkaran yang menyertai atau diikuti nyanyian, musik dan seni. Artinya jika nyanyian
sekadar nyanyian saja, dan bermusik sekedar  bermusik saja, juga seni koreografi sekadar
koreografi semata, yang di dalamnya tidak ada permainan berupa kemungkaran, seperti
mabuk-mabukan, maka tidak apa-apa. Kedua, karena adanya instrumen  alat musik yang
dilarang, yang sejatinya tidak semata-mata instrumen alat musik itu yang menyebabkan
haramnya nyanyian, melainkan karena ilat (sebab) nya alat-alat itu identik dengan syiar
orang-orang yang berperilaku buruk.

Tanpa disadari musik telah menjadi bagian dalam kehidupan manusia. Bahkan, bagi
sebagian yang lain musik sudah menjadi sebuah kebutuhan penting dalam hidup. Sebab hal
ini jelas berkaitan dengan kebutuhan dasar manusia dalam mengekspresikan diri, tentunya
melalui bunyi. Berkaitan dengan bunyi dalam bentuk nyanyian, pada umumnya merupakan
katakata yang tersusun rapi dan memiliki makna tertentu. Bahkan biasanya tersusun
dalam wujud cerita yang menggambarkan emosi manusia dalam kehidupannya masing-
masing. Musik dan nyanyian, merupakan suatu media yang dijadikan sebagai alat
penghibur oleh hampir setiap kalangan di zaman kita sekarang ini. Hampir tidak kita dapati
satu ruang pun yang kosong dari musik dan nyanyian. Baik di rumah, di kantor, di warung
dan toko-toko, di bus, angkutan kota ataupun mobil pribadi, di tempat-tempat umum, serta
rumah sakit. Bahkan di sebagian tempat yang dikenal sebagai sebaik-baik tempat di muka
bumi, yaitu masjid, juga tak luput dari pengaruh musik. Nyanian atau musik telah
mendapat tempat yang istimewa sejak zaman dulu.

Hal ini terbukti dari berbagai peninggalan sejarah yang ada di dunia baik berupa
monumen, prasasti, kitab, maupun naskah-naskah lain. Kesadaran terhadap pentingnya
nyanyian sebagai suatu kekuatan yang berpengaruh pada jiwa manusia telah memicu
banyak pihak-pihak untuk memanfaatkan bermain musik dalam berbagai aspek kehidupan.
Apalagi di zaman modern sekarang ini, hidup tanpa hiburan atau musik serasa hampa,
kosong dan tanpa gairah sehingga tak heran jika manusia modem hidupnya semakin
tergantung akan hiburan-hiburan dan kesenangan hidup serta bebas mengumbar hawa
nafsunya. Hidupnya hanya diisi dengan hiburan dan kesenangan, mencampuradukkan
antara yang disyariatkan dan yang dilarang, antara yang halal dan haram.

Mereka serba permisif dan mengeksploitasi. Islam pernah melahirkan berbagai


macam karya seni yang mampu mencerahkan peradabannya yang unik, yang berbeda
dengan peradaban lain, seperti seni kaligrafi, ornamen, dan ukiran yang banyak menghiasi
masjid, rumah, gagang pedang, bejana-bejana yang terbuat dari kuningan, kayu tembikar,
dan sebagainya. Disamping itu, Islam memperhatikan pula seni sastra yang telah tersohor
di masyarakat Arab sejak dahulu, ditambah dengan berbagai tradisi sastra umat lain. Bagi
sebagian kelompok lain (ekstrim), seni lebih identik dengan kemaksiatan karena hiburan
dan seni yang sebenarnya telah terkontaminasi oleh kemewahan dan hedonisme dari pada
estetika yang indah dan lurus yang dapat memberi kedamaian hati bagi penikmatnya. Di
tengah-tengah kehidupan yang begitu banyak terjadi penyimpangan- penyimpangan, carut
marut dan tidak adanya lagi ketenangan dan kedamaian dalam hidup, maka manusia
modem berusaha untuk kembali kepada fitrahnya, yaitu mengabdi kepada Allah tanpa
harus meninggalkan seni ataupun hiburan dalam kehidupanya. Memang seni tidak bisa
dipisahkan dari kehidupan manusia, Kesenian merupakan manifestasi dari pikir, rasa,
karsa dan karya yang bersifat estetik yang sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia,
atau fitrah manusia yang selalu hidup dan berkembang.

Islam pada dasamya membenarkan adanya seni dengan berbagai cabangnya,


sepanjang tidak melalaikan Allah dan tidak menimbulkan kemungkaran. Dalam hal ini
menikmati nyanyian dan musik itu juga sesuai dengan fitrah manusia dan garizah nya
(insting atau naluri), yang memang suka kepada hal-hal yang enak, indah, menyenangkan,
mempesona, mengasikkan dan memberi kedamaian dan ketenangan dalam hati, termasuk
di dalamnya nyanyian dan musik itu, sebagaimana yang diingatkan oleh Allah: ُّ‫اس حُب‬ ِ َّ‫ُزیِّنَ لِلن‬
َ ِ‫ث ٰ َذ ل‬
‫ك َم ٰتَ ُع ۡٱل َحیَ ٰو ِة ٱل ُّد ۡنیَ ۖا‬ ۡ ‫ض ِة و ۡٱلخ َۡیل ۡٱل ُم َس َّوم ِة و‬
ِ ۗ ‫ٱأل َۡن ٰ َع ِم َو ۡٱل َح ۡر‬ ٰ ۡ
َ َ ِ َ َّ ِ‫ب َو ۡٱلف‬
ِ َ‫یر ۡٱل ُمقَنطَ َر ِة ِمنَ ٱل َّذھ‬ ۡ
ِ ‫ت ِمنَ ٱلنِّ َسٓا ِء َوٱلبَنِینَ َوٱلقَنَ ِط‬ِ ‫ٱل َّشھَ ٰ َو‬
ِ ‫ُس نُ ۡٱل َمأ‬
‫ب‬ ۡ ‫ َوٱ َّ ُ ِعن َدهۥُ ح‬Artinya : “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada
apa- apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,
perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup
di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (Q.S Al- ‘Iran [3] 14) 1

1
https://www.nu.or.id/fragmen/lagu-joko-tingkir-ngombe-dawet-memang-tak-pantas-mbah-hasyim-dan-gus-dur-
adalah-turunannya-
Identifikasi

1. Ulama berbeda pendapat tentang hukum musik.


2. Ulama Indonesia memberikan berbagai tanggapan terhadap lagu Joko Tingkir.
3. Pada zaman modern banyak hukum halal dan haram yag menjadi tidak jelas
4. Hukum lagu “Joko Tingkir” dalam pandangan pemuda Muhammadiyah dan
Nahdhatul Ulama di Surabaya.
5. Analisis komparatif hukum lagu “Joko Tingkir” dalam Pandangan pemuda
Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama di Surabaya.

Batasan Masalah

1. Hukum lagu “Joko Tingkir” dalam Pandangan pemuda Muhammadiyah dan


Nahdhatul Ulama di Surabaya.
2. Analisis komparatif hukum lagu “Joko Tingkir” dalam Pandangan pemuda
Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama di Surabaya.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah pokok dalam penelitian ini,
diantaranya:
1. Bagaimana hukum lagu “Joko Tingkir dalam pandangan pemuda Muhammadiyah
dan Nadhatul Ulama di Surabaya?
2. Bagaimana analisis komparatif hukum lagu “Joko Tingkir” dalam pandangan
pemuda Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama di Surabaya?

Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang ditentukan, adapun tujuan dilakukan penelitian


ini, yaitu:
1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis hukum lagu “Joko Tingkir” dalam
pandangan pemuda Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama di Surabaya.
2. Untuk membandingkan dan menganalisis secara komparatif hukum lagu “Joko
Tingkir” dalam pandangan pemuda Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama di
Surabaya.

Manfaat

Hasil dari dilakukan penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan kegunaan bagi
penulis dan pembaca, baik secara teoritis ataupun praktis, diantaranya:
1. Untuk mengembangkan teori hukum lagu “Joko Tingkir” dengan analisis pendapat
dalam pandangan pemuda Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama di Surabaya.
2. Untuk memberikan rujukan bagi penulis selanjutnya yang memiliki keterkaitan
permasalahan yang sama.
A. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data
yang memiliki tujuan dan kegunaan berbeda-beda dengan cara menggali, mencari,
mengolah dan membahas data di dalam sebuah penelitian. 2 Penelitian yaitu sebuah proses
pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan penganalisisan suatu data dalam sebuah
fenomena, untuk mendapatkan data yang bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Maka
dari itu, penulis membutuhkan metode penelitian sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan kualitatif.
Pendekatan kualitatif merupakan sebuah proses penelitian secara lapangan dimana
peneliti memperoleh data dengan cara langsung berinteraksi bersama subjek
penelitian. Maka dari itu, peneliti dalam penelitian ini memperoleh data dengan cara
pengamatan dan mewawancarai salah satu tokoh Muhammadiyah KH Khozin
Mustafid serta salah satu tokoh Nadhatul Ulama bernama KH Abdul Qhofur
2. Data Yang Dikumpulkan
Berdasarkan rumusan yang ditulis diatas, maka data yang diperoleh peneliti
dalam penelitian ini, yaitu:
A. Data tentang hukum lagu joko tingkir.
B. Data dari pendapat tokoh Nahdlatul ulama dan Muhammadiyah Yaitu KH
Khozin Mustafid serta KH Abdul Qhofur.
3. Sumber data
Sumber data adalah sumber yang digunakan untuk menggali data, baik data
primer ataupun sekunder. Sumber data bisa berupa orang, buku, keadaan ataupun
lain sebagainya.3
A. Sumber primer, adalah data yang didapatkan dengan cara langsung dari
masyarakat, baik yang dilaksanakan lewat wawancara, observasi ataupun
alat lain-lainya.4 Di dalam penelitian ini data primer yang digunakan, yaitu
hasil wawancara dari tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah yang

2
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2011), halaman 2
3
Surat Keputusan Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya, Petunjuk Teknis Penulisan
Skripsi (Surabaya: Surat Keputusan Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya, 2017),
halaman 9
4
Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktik (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), halaman 87
bernama KH Ahmad Khozin (tokoh Muhammadiyah) serta KH Abdul Qhofur
(tokoh Nadhatul ulama’)

Sumber sekunder

adalah data yang didapatkan secara kepustakaan. 5 Adapun data sekunder


yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya:
1. Liputan 6, Purwokerto
2. Fatwah MUI di tgl 11 agustus 2022, menilai bahwa lirik dalam lagu tersebut
kurang pantas.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:


A. Wawancara
Wawancara adalah salah satu metode memperoleh data dengan
cara tanya jawab sesuai dengan tujuan penelitian dan dilakukan dengan
sistematis.6 Penelitian ini akan melakukan wawancara dengan tokoh
Nadhatul Ulama dan Muhammadiyah yaitu KH Ahmad khozin serta KH
Abdul Qhofur
B. Studi Literatur
Studi literatur adalah teknik pengumpulan data dengan cara
memperoleh data dari berbagai sumber tertulis atau bahan bacaan baik
berupa buku, jurnal, majalah ataupun dalam bentuk laporan penelitian 7.
Studi literatur dalam penelitian ini diperoleh dari media sosial yang
membahas tentang hukum lagu joko tingkir/ penyelewengan lirik lagu yang
tidak pantas.
2. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data adalah rangkaian dari proses analisis data. 8 Teknik
pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya:
A. Editing
Teknik editing merupakan salah satu cara memperbaiki kualitas data
(mentah) serta menghapus keraguan akan kebenaran data tersebut. 9
Teknik ini digunakan peneliti untuk memeriksa jika tidak terdapat
kesesuaian atau relevansi dengan kajian penelitian.

5
Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktik (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), halaman 87
6
Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktik (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), halaman 88
7
Rahmadi, Pengantar Metodelogi Penelitian, (Banjarmasin: Antasari Press, 2011), halaman 75
8
Rahmadi, Pengantar Metodelogi Penelitian, (Banjarmasin: Antasari Press, 2011), halaman 72
9
Rahmadi, Pengantar Metodelogi Penelitian, (Banjarmasin: Antasari Press, 2011), halaman 89
3. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan proses lanjutan setelah teknik pengumpulan data.
Proses analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif analisis
dengan pola pikir induktif, yaitu teknik analisa dengan cara memaparkan data apa
adanya yang dalam hal ini data tentang hukum lagu joko tingkir, kemudian
dianalisa dengan menggunakan hukum Islam melalu pendapat tokoh Nahdlatul
Ulama dan Muhammadiyah yaitu KH Ahmad Khozin serta KH Abdul Qhofur.
B. Sistematika Pembahasan
Agar penelitian ini tersusun secara sistematis dan benar, maka dibagi menjadi lima
bab serta setiap bab akan dijelaskan sesuai dengan aspek-aspek yang berkaitan dengan
pokok pembahasan, yaitu Studi Komparatif Pandangan Tokoh Nadhatul Ulama dan
Muhammadiyah terhadap Hukum penyelewengan lagu joko tingkir. Adapun susunan
pembahasan penelitian ini, diantaranya:
Bab pertama berisi tentang bagaimana peneliti menguraikan alasan penelitian ini
dilakukan, serta mendeskripsikan gambaran umum tentang penelitian ini melalui latar
belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan
masalah, manfaat, penelitian terdahulu, definisi operasional metode penelitian,
dan ]sistematika pembahasan.
Bab kedua membahas tentang bab ini berisi =tentang penjelasan akad qarḍ atau
utang piutang yang meliputi pengertian, dasar hukum, rukun dan syarat, klasifikasi qarḍ,
akibat hukum akad qarḍ, berakhirnya akad qarḍ.
Bab ketiga membahas tentang sistematika penggunaan pinjaman paylater mulai dari
yarat dan ketentuan pengajuan pinjaman, prosedur pengajuan pinjaman, pembatasan
penggunaan pinjaman, serta pengenaan denda atas keterlambatan pembayaran kredit.
Bab keempat berisi tentang analisi hukum lagu joko tingkir yang dikemukakan lewat
pendapat tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhamadiyah Yaitu KH Ahmad Khozin dan KH Abdul
Qhofur.
Bab kelima adalah bab penutup, berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian
hukum penggunaan paylater menurut pendapat tokoh Nahdlatul Ulama dan
Muhammadiyah Cabang Surabaya serta saran.
DAFTAR PUSTAKA

www.nu.or.id

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Surat Keputusan Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya, 2017.
Petunjuk Teknis Penulisan Skripsi. Surabaya: Surat Keputusan Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan
Ampel Surabaya.

Joko Subagyo, 2004. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Joko Subagyo, 2004. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Joko Subagyo, 2004 Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Rahmadi, 2011 Pengantar Metodelogi Penelitian. Banjarmasin: Antasari Press.

Rahmadi, 2011 Pengantar Metodelogi Penelitian. Banjarmasin: Antasari Press.

Rahmadi, 2011 Pengantar Metodelogi Penelitian. Banjarmasin: Antasari Press.

Anda mungkin juga menyukai