Anda di halaman 1dari 2

2

A. Larangan terhadap putusan ultra petita di Indonesia terdapat dalam lingkup acara perdata.
Larangan ultra petitadiatur dalam Pasal 178 ayat (2) dan (3) Het Herziene Indonesisch Reglement
(HIR) serta dalam Pasal 189 ayat (2) dan (3) RBg yang melarang seorang hakim memutus melebihi
apa yang dituntut (petitum). Putusan yang sifatnyaultra petita dianggap sebagai tindakan yang
melampaui kewenangan lantaran hakim memutus tidak sesuai dengan apa yang dimohon (petitum).
Terhadap putusan yang dianggap melampaui batas kewenangan Mahkamah Agung berhak dalam
tingkat kasasi berhak membatalkan putusan atau penetapan pengadilan-pengadilan dari semua
lingkungan peradilan karena tidak berwenang atau melampaui batas wewenang.

Hukum acara perdata berlaku asas hakim bersifat pasif atau hakim bersifat menunggu. Dalam
persidangan hakim tidak diperbolehkan untuk berinisiatif melakukan perubahan atau pengurangan,
sekalipun beralasan demi rasa keadilan. Putusan tersebut tetap tidak dapat dibenarkan dalam koridor
hukum acara perdata. Putusan hakim pada dasarnya ditentukan oleh para pihak yang berperkara.
Hakim hanya menimbang hal-hal yang diajukan para pihak dan tuntutan hukum yang didasarkan
kepadanya (iudex non ultra petita atau ultra petita non cognoscitur). Hakim hanya menentukan,
adakah hal-hal yang diajukan dan dibuktikan para pemohon atau penggugat.

Hakim yang melakukan ultra petita dianggap telah melampaui wewenang atau ultra vires. Putusan


tersebut harus dinyatakan cacat meskipun putusan tersebut dilandasi oleh itikad baik maupun telah
sesuai kepentingan umum. Menurut Yahya Harahap jika hakim melanggar prinsip ultra petita maka
sama dengan pelanggaran terhadap prinsip rule of law.

3.Putusan Deklarator

Putusan deklarator atau deklaratif (declatoir vonnis) adalah pernyataan hakim yang
tertuang dalam putusan yang dijatuhkannya. Pernyataan itu merupakan penjelasan atau
penetapan tentang sesuatu hak atau title maupun status dan pernyataan itu
dicantumkan dalam amar atau diktum putusan.

Putusan Constitutief

Putusan constitutief (constitutief vonnis) adalah putusan yang memastikan suatu


keadaan hukum, baik yang bersifat meniadakan suatu keadaan hukum maupun yang
menimbulkan keadaan hukum baru.

Putusan Condemnatoir

Putusan condemnatoir adalah putusan yang memuat amar yang menghukum salah satu
pihak yang berperkara. Putusan yang bersifat kondemnator merupakan bagian yang
tidak terpisah dari amar deklaratif atau konstitutif.Oleh karena itu dapat dikatakan amar
kondemnator adalah asesor (tambahan) dengan amar deklarator atau konstitutif, karena
amar tersebut tidak dapat berdiri sendiri tanpa didaluhui amar deklaratif yang
menyatakan bagaimana hubungan hukum di antara para pihak. Sebaliknya amar yang
bersifat deklaratif dapat berdiri sendiri tanpa amar putusan kondemnator.

Anda mungkin juga menyukai