Anda di halaman 1dari 21

RELAKTASI

Oleh :
Ambarwani, SGz

Disampaikan pada Pelatihan dan sertifikasi


Konselor Gizi
PENGERTIAN

Melakukan pemberian ASI


kembali setelah ibu berhenti,
apakah itu masih baru atau
sudah lama
SIAPA YANG DAPAT MELAKUKAN
RELAKTASI

•Perempuan yang pernah menyusui


sebelumnya
•Atau yang produksi ASInya sudah
menurun

• dapat dibantu untuk menyusui kembali.


YANG DIPERLUKAN UNTUK
KEBERHASILAN RELAKTASI
• Motivasi perempuan
• Bayi sering menyusu
• Staf terampil yang punya cukup waktu untuk
membantu ibu
• Sebuah daerah yang ditentukan dimana
kemajuan bisa diikuti
• Kapan pun perempuan yang memiliki
pengalaman dalam relaktasi membantu yang
lain
• Dukungan untuk melanjutkan pemberian ASI
• Kadang-kadang alat pemberian ASI dan tube
dan jarum diperlukan. Rujuk ke fasilitas
Kesehatan )
BERAPA LAMA WAKTU YANG
DIBUTUHKAN
• Bervariasi, tergantung dari kuatnya motivasi ibu, dan jika bayi mau sering-
sering menyusu.
• Jika bayi kadang-kadang masih menyusu, produk ASI kemungkinan akan
meningkat dalam beberapa hari.
• Jika bayi telah berhenti menyusu, mungkin perlu waktu sekitar 1 -2 minggu
sebelum ASInya kembali.
• Adalah lebih mudah bagi ibu untuk relaktasi bila bayinya masih kecil (kurang
dari 2 bulan) dibandingkan bila ia sudah lebih tua (lebih dari 6 bulan).
Namun, ini mungkin saja pada usia kapan saja.
• Adalah lebih mudah bila bayi baru berhenti menyusui, daripada sudah
berhenti dalam waktu yang lama.
• Perempuan yang sudah tidak menyusui selama bertahun-tahun bisa
memproduksi ASI lagi, meskipun ia sudah paska menopause. Misalnya,
seorang nenek bisa menyusui cucunya.
BAGAIMANA CARA MEMBANTU
MENINGKATKAN PASOKAN ASI
• Cobalah membantu Ibu dan bayi di rumah bila
memungkinkan. Kadangkala akan membantu bila
membawa mereka ke RS untuk satu atau dua minggu,
khususnya jika Ibu mendapat tekanan untuk
menggunakan botol lagi di rumah.
• Diskusikan dengan Ibu mengenai penyebab kurangnya
pasokan ASI-nya.
• Jelaskan apa yang perlu ia lakukan untuk
meningkatkan pasokan ASI-nya.
• Jelaskan bahwa hal tersebut memerlukan kesabaran
dan kegigihan.
Lanjutan…..
• Jelaskan bahwa hal tersebut memerlukan kesabaran
dan kegigihan.
• Bangun kepercayaan diri ibu. Bantu Ibu untuk merasa
bahwa dia dapat memproduksi ASI lagi atau
meningkatkan pasokan ASInya.
• Usahakan bertemu dan berbicara dengannya
setidaknya satu kali setiap hari.
• Pastikan bahwa Ibu cukup makan dan minum.
• Jika ada laktogog lokal, dorong Ibu untuk mencobanya.
• Dorong Ibu untuk lebih banyak beristirahat, dan
mencoba lebih rileks saat menyusui.
Lanjutan…..

• Jelaskan bahwa Ibu harus mengusahakan bayinya selalu


berada dekat dengannya, berikan kontak kulit ke kulit
sebanyak mungkin, dan sesering mungkin. Nenek juga
dapat membantu jika mereka bisa mengambil alih
tanggung jawab lain.
• Bayinya menghisap payudara lebih sering setidaknya 10
kali dalam 24 jam, bisa lebih bila bayi mau.
• Tawarkan dadanya setiap dua jam.
• Bayi menghisap kapanpun bayi terlihat berminat
• Bayi menghisap lebih lama daripada sebelumnya pada
tiap payudara.
Lanjutan…..

• Ibu sebaiknya menjaga bayi tetap dekat dengan dirinya dan


menyusui pada malam hari.
• Terkadang lebih mudah bagi bayi menghisap payudara saat ia
mengantuk.
• Pastikan bayi melekat dengan baik pada payudara.
• Diskusikan bagiamana cara memberikan susu lain, sementara Ibu
menunggu ASI-nya keluar.
• Tunjukkan pada Ibu cara memberi susu menggunakan cangkir,
bukan botol. Ibu sebaiknya tidak memberikan empeng.
• Jika bayi menolak untuk menghisap payudara yang ‘kosong’,
bantu Ibu menemukan cara memberi susu ketika bayi
menghisap. Contohnya dengan menggunakan pipet atau alat
bantu menyusui.
Lanjutan…..
• Diskusikan berapa banyak pemberian susu lain. Untuk memulai,
sebaiknya ibu memberikan susu formula dengan jumlah yang
cukup sesuai dengan berat bdan bayi (150ml per kilogram berat
badan per hari) atau jumlah yang sama seperti yang didapatkan
bayi sebelumnya. Segera setelah ASI keluar, Ibu dapat
mengurangi total 30-60 ml per harinya.
• Bagi jumlah total susu per hari dengan jumlah penyusuan (8,10
atau 12) untuk menentukan berapa banyak yang diberikan untuk
setiap minum, dan tambahkan sedikit sebagai pengganti yang
tumpah.
• Periksa penambahan berat badan bayi dan pengeluaran air seni,
untuk memastikan bayi mendapat cukup ASI.
 Jika bobot bayi tidak bertambah, jangan kurangi pemberian
susu formula untuk beberapa hari.
 Jika diperlukan, tambahkan jumlah susu formula untuk satu
atau dua hari.
Lanjutan…..
• Beberapa Ibu dapat mengurangi lebih dari 30-60
ml susu formula setiap hari.
* Jenis susu yang diberikan
Pilihan 1: ASI perah (dari ibu bayi atau donor)
Pilihan 2: Susu formula yang dibuat sesuai
instruksi pabrik dan Panduan WHO (lihat
referensi).
* Jumlah susu yang diberikan
Bayi yang beratnya 2,5 kg atau lebih: 150 ml susu
per kg berat badan per hari. Bagi jumlah total
dalam 8 kali pemberian, dan berikan tiap 3 jam.
Lanjutan…..
* Menyiapkan secangkir susu (ASI perah atau susu
buatan) sejumlah kebutuhan bayi untuk sekali
menyusu. (Hitunglah jumlah total per hari dan bagi
dengan jumlah menyusui dalam satu hari.
• Meletakkan ujung selang pada puting ibu, sehinggga
bayi menghisap payudara dan selang pada saat
bersamaan. Rekatkan selang di payudara dengan
selotip.
• Meletakkan ujung selang yang lain pada cangkir susu
• Menggunakan selang nasogastric kecil, atau selang
plastic kecil lainnya, dan sebuah cangkir sebagai wadah
susu.
Lanjutan…..
• Membuat lubang kecil pada sisi selang, di dekat ujung
selang yang masuk ke mulut bayi (ini adalah tambahan
dari lubang yang ada di ujung.
• Bayi yang beratnya kurang dari 2,5 kg (BBLR) Mulailah
dengan 60 ml / kg berat badan. Tambahkan jumlah
total 20 ml per kg per hari, sampai bayi mendapat total
180 ml per kg per hari.
• Bagi jumlah total dalam 8-12 kali pemberian, dan
berikan tiap 2-3 jam.
• Lanjutkan sampai bayi berat 1800 gram atau lebih, dan
sepenuhnya menyusu.
• Periksa asupan bayi selama 24-jam. Porsi pemberian
makan per individu dapat bervariasi.
Lanjutan…..
* Buat simpul pada selang bila selang berukuran besar, /
menggunakan penjepit kertas/ menjepitnya dengan jari.
Utk mengendalikan aliran susu. (menurunkan cangkir
melambatkan aliran susu.)
• Mengatur aliran susu sehingga bayinya menghisap
payudara sekitar 30 menit pada setiap kali minum jika
memungkinkan. (Mengangkat cangkir akan membuat
susu mengalir lebih cepat)
• Membiarkan bayinya menghisap payudara kapanpun ia
mau – bukan hanya ketika Ibu menggunakan alat bantu
menyusui.
• Membersihkan dan mensterilkan selang alat bantu
menyusui dan cangkir setiap kali ibu gunakan.
Cara Membanu Ibu Menggunakan Alat Bantu
Menyusui

• Cara lain memberikan suplemen . berguna jika bayi tidak


cukup kuat menyusu pada payudara , atau jika ibu merasa
kesulitan menggunakan alat bantu menyusui.
• Menggunakan suntikan (syringe). Gunakan suntikan 5-ml atau
10-ml. Pasangkan selang berukuran kecil ke adaptor, kira-kira
sepanjang 5 cm. Misalnya, gunakan sebuah potongan dari
selang kecil, termasuk bagian adaptor dari ujung selang.
• Ibu mengukur jumlah susu untuk menyusui ke dalam cangkir
kecil.
• Ibu mengisi suntikan dengan susu dari cangkir tersebut.
• Ibu menaruh ujung selang pada sudut mulut bayi dan
menekan susu keluar dengan perlahan seiring bayi
menghisap payudara ibu.
Lanjutan…..
• Ibu mengisi kembali suntikan lanjutkan sampai bayi
selesai diberi makan. pemberian makan ini berlanjut
selama 30 menit (sekitar 15 menit pada tiap
payudara).
• Menggunakan pipet. Ibu meneteskan susu ke mulut
bayinya menggunakan pipet seiring dengan bayi
menghisap.
• Meneteskana susu ke payudara Teteskan ASI perah
ke payudara dan puting, gunakan sendok atau cangkir
kecil. Posisikan bayi di payudara sehingga ia dapat
menjilat tetesan susu. Perlahan-lahan, masukkan
puting ke mulut bayi, dan bantu bayi melekat pada
payudara. Cara ini perlu diteruskan selama 3-4 hari
sampai bayi dapat menghisap payudara dengan kuat.
DEMONTRASI MENGGUNAKAN ALAT
BANTU MENYUSUI
INDUKSI LAKTASI
VIDEO RELAKTASI
DR UTAMI RUSLI

Anda mungkin juga menyukai