kembali setelah ibu berhenti, apakah itu masih baru atau sudah lama SIAPA YANG DAPAT MELAKUKAN RELAKTASI
•Perempuan yang pernah menyusui
sebelumnya •Atau yang produksi ASInya sudah menurun
• dapat dibantu untuk menyusui kembali.
YANG DIPERLUKAN UNTUK KEBERHASILAN RELAKTASI • Motivasi perempuan • Bayi sering menyusu • Staf terampil yang punya cukup waktu untuk membantu ibu • Sebuah daerah yang ditentukan dimana kemajuan bisa diikuti • Kapan pun perempuan yang memiliki pengalaman dalam relaktasi membantu yang lain • Dukungan untuk melanjutkan pemberian ASI • Kadang-kadang alat pemberian ASI dan tube dan jarum diperlukan. Rujuk ke fasilitas Kesehatan ) BERAPA LAMA WAKTU YANG DIBUTUHKAN • Bervariasi, tergantung dari kuatnya motivasi ibu, dan jika bayi mau sering- sering menyusu. • Jika bayi kadang-kadang masih menyusu, produk ASI kemungkinan akan meningkat dalam beberapa hari. • Jika bayi telah berhenti menyusu, mungkin perlu waktu sekitar 1 -2 minggu sebelum ASInya kembali. • Adalah lebih mudah bagi ibu untuk relaktasi bila bayinya masih kecil (kurang dari 2 bulan) dibandingkan bila ia sudah lebih tua (lebih dari 6 bulan). Namun, ini mungkin saja pada usia kapan saja. • Adalah lebih mudah bila bayi baru berhenti menyusui, daripada sudah berhenti dalam waktu yang lama. • Perempuan yang sudah tidak menyusui selama bertahun-tahun bisa memproduksi ASI lagi, meskipun ia sudah paska menopause. Misalnya, seorang nenek bisa menyusui cucunya. BAGAIMANA CARA MEMBANTU MENINGKATKAN PASOKAN ASI • Cobalah membantu Ibu dan bayi di rumah bila memungkinkan. Kadangkala akan membantu bila membawa mereka ke RS untuk satu atau dua minggu, khususnya jika Ibu mendapat tekanan untuk menggunakan botol lagi di rumah. • Diskusikan dengan Ibu mengenai penyebab kurangnya pasokan ASI-nya. • Jelaskan apa yang perlu ia lakukan untuk meningkatkan pasokan ASI-nya. • Jelaskan bahwa hal tersebut memerlukan kesabaran dan kegigihan. Lanjutan….. • Jelaskan bahwa hal tersebut memerlukan kesabaran dan kegigihan. • Bangun kepercayaan diri ibu. Bantu Ibu untuk merasa bahwa dia dapat memproduksi ASI lagi atau meningkatkan pasokan ASInya. • Usahakan bertemu dan berbicara dengannya setidaknya satu kali setiap hari. • Pastikan bahwa Ibu cukup makan dan minum. • Jika ada laktogog lokal, dorong Ibu untuk mencobanya. • Dorong Ibu untuk lebih banyak beristirahat, dan mencoba lebih rileks saat menyusui. Lanjutan…..
• Jelaskan bahwa Ibu harus mengusahakan bayinya selalu
berada dekat dengannya, berikan kontak kulit ke kulit sebanyak mungkin, dan sesering mungkin. Nenek juga dapat membantu jika mereka bisa mengambil alih tanggung jawab lain. • Bayinya menghisap payudara lebih sering setidaknya 10 kali dalam 24 jam, bisa lebih bila bayi mau. • Tawarkan dadanya setiap dua jam. • Bayi menghisap kapanpun bayi terlihat berminat • Bayi menghisap lebih lama daripada sebelumnya pada tiap payudara. Lanjutan…..
• Ibu sebaiknya menjaga bayi tetap dekat dengan dirinya dan
menyusui pada malam hari. • Terkadang lebih mudah bagi bayi menghisap payudara saat ia mengantuk. • Pastikan bayi melekat dengan baik pada payudara. • Diskusikan bagiamana cara memberikan susu lain, sementara Ibu menunggu ASI-nya keluar. • Tunjukkan pada Ibu cara memberi susu menggunakan cangkir, bukan botol. Ibu sebaiknya tidak memberikan empeng. • Jika bayi menolak untuk menghisap payudara yang ‘kosong’, bantu Ibu menemukan cara memberi susu ketika bayi menghisap. Contohnya dengan menggunakan pipet atau alat bantu menyusui. Lanjutan….. • Diskusikan berapa banyak pemberian susu lain. Untuk memulai, sebaiknya ibu memberikan susu formula dengan jumlah yang cukup sesuai dengan berat bdan bayi (150ml per kilogram berat badan per hari) atau jumlah yang sama seperti yang didapatkan bayi sebelumnya. Segera setelah ASI keluar, Ibu dapat mengurangi total 30-60 ml per harinya. • Bagi jumlah total susu per hari dengan jumlah penyusuan (8,10 atau 12) untuk menentukan berapa banyak yang diberikan untuk setiap minum, dan tambahkan sedikit sebagai pengganti yang tumpah. • Periksa penambahan berat badan bayi dan pengeluaran air seni, untuk memastikan bayi mendapat cukup ASI. Jika bobot bayi tidak bertambah, jangan kurangi pemberian susu formula untuk beberapa hari. Jika diperlukan, tambahkan jumlah susu formula untuk satu atau dua hari. Lanjutan….. • Beberapa Ibu dapat mengurangi lebih dari 30-60 ml susu formula setiap hari. * Jenis susu yang diberikan Pilihan 1: ASI perah (dari ibu bayi atau donor) Pilihan 2: Susu formula yang dibuat sesuai instruksi pabrik dan Panduan WHO (lihat referensi). * Jumlah susu yang diberikan Bayi yang beratnya 2,5 kg atau lebih: 150 ml susu per kg berat badan per hari. Bagi jumlah total dalam 8 kali pemberian, dan berikan tiap 3 jam. Lanjutan….. * Menyiapkan secangkir susu (ASI perah atau susu buatan) sejumlah kebutuhan bayi untuk sekali menyusu. (Hitunglah jumlah total per hari dan bagi dengan jumlah menyusui dalam satu hari. • Meletakkan ujung selang pada puting ibu, sehinggga bayi menghisap payudara dan selang pada saat bersamaan. Rekatkan selang di payudara dengan selotip. • Meletakkan ujung selang yang lain pada cangkir susu • Menggunakan selang nasogastric kecil, atau selang plastic kecil lainnya, dan sebuah cangkir sebagai wadah susu. Lanjutan….. • Membuat lubang kecil pada sisi selang, di dekat ujung selang yang masuk ke mulut bayi (ini adalah tambahan dari lubang yang ada di ujung. • Bayi yang beratnya kurang dari 2,5 kg (BBLR) Mulailah dengan 60 ml / kg berat badan. Tambahkan jumlah total 20 ml per kg per hari, sampai bayi mendapat total 180 ml per kg per hari. • Bagi jumlah total dalam 8-12 kali pemberian, dan berikan tiap 2-3 jam. • Lanjutkan sampai bayi berat 1800 gram atau lebih, dan sepenuhnya menyusu. • Periksa asupan bayi selama 24-jam. Porsi pemberian makan per individu dapat bervariasi. Lanjutan….. * Buat simpul pada selang bila selang berukuran besar, / menggunakan penjepit kertas/ menjepitnya dengan jari. Utk mengendalikan aliran susu. (menurunkan cangkir melambatkan aliran susu.) • Mengatur aliran susu sehingga bayinya menghisap payudara sekitar 30 menit pada setiap kali minum jika memungkinkan. (Mengangkat cangkir akan membuat susu mengalir lebih cepat) • Membiarkan bayinya menghisap payudara kapanpun ia mau – bukan hanya ketika Ibu menggunakan alat bantu menyusui. • Membersihkan dan mensterilkan selang alat bantu menyusui dan cangkir setiap kali ibu gunakan. Cara Membanu Ibu Menggunakan Alat Bantu Menyusui
• Cara lain memberikan suplemen . berguna jika bayi tidak
cukup kuat menyusu pada payudara , atau jika ibu merasa kesulitan menggunakan alat bantu menyusui. • Menggunakan suntikan (syringe). Gunakan suntikan 5-ml atau 10-ml. Pasangkan selang berukuran kecil ke adaptor, kira-kira sepanjang 5 cm. Misalnya, gunakan sebuah potongan dari selang kecil, termasuk bagian adaptor dari ujung selang. • Ibu mengukur jumlah susu untuk menyusui ke dalam cangkir kecil. • Ibu mengisi suntikan dengan susu dari cangkir tersebut. • Ibu menaruh ujung selang pada sudut mulut bayi dan menekan susu keluar dengan perlahan seiring bayi menghisap payudara ibu. Lanjutan….. • Ibu mengisi kembali suntikan lanjutkan sampai bayi selesai diberi makan. pemberian makan ini berlanjut selama 30 menit (sekitar 15 menit pada tiap payudara). • Menggunakan pipet. Ibu meneteskan susu ke mulut bayinya menggunakan pipet seiring dengan bayi menghisap. • Meneteskana susu ke payudara Teteskan ASI perah ke payudara dan puting, gunakan sendok atau cangkir kecil. Posisikan bayi di payudara sehingga ia dapat menjilat tetesan susu. Perlahan-lahan, masukkan puting ke mulut bayi, dan bantu bayi melekat pada payudara. Cara ini perlu diteruskan selama 3-4 hari sampai bayi dapat menghisap payudara dengan kuat. DEMONTRASI MENGGUNAKAN ALAT BANTU MENYUSUI INDUKSI LAKTASI VIDEO RELAKTASI DR UTAMI RUSLI