DISUSUN OLEH:
Bintang Prasetia Damanik (21.01.1945)
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas
tentang "Sejarah Masuknya Kekristenan dan Perkembangannya di Burma (Myanmar). Kami
menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Gereja Asia yang diampu
oleh Bapak Ramli Harahap D.Th. Kami mengucapkan terimakasih Kepada Bapak Dosen,
karena sudah mengarahkan dan mengajari kami dalam mata kuliah ini, banyak hal baru yang
kami dapatkan, termasuk dalam pembuatan serta penyelesaian makalah ini.
Adapun dalam makalah ini kami akan membahas tentang Sejarah Masuknya
Kekristenan Dan Perkembangannya di Burma. Dalam pembuatan makalah ini, kami
memperoleh banyak bantuan dari berbagai buku. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan untuk menyempurnakan makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi seluruh pembaca dan dapat menambah wawasan kita. Tuhan Yesus
Memberkati.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
3
Abu Talib Ahmad, Sejarah Tanah Besar Asia Tenggara (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka,
1999), 216-217.
4
Anne Ruck, Sejarah Gereja Asia, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), 331-336
Misi Katolik
Walaupun Raja Burma menolak kedatangan orang asing dan masyarakat juga
bersikap bermusuhan terhadap kaum pendatang, sejumlah pedagang berhasil
mendapat tempat di Burma. Maka pada 1554 dua orang rahib dominikan diutus ke
Burma dengan tugas melayani kaum pedagang tersebut. Setelah tiga tahun
melayani para pedagang tersebut kedua rahib ini hengkang dari Burma. Beberapa
tahun kemudian sejumlah prajurit Portugis ditangkap dan dibawa ke istana di
Burma Selatan. Tahanan tersebut dipekerjakan sebagai pengawal istana, sehingga
dihasilkan ras campuran Portugis dan Burma. Segala usaha misi menghadapi
perlawanan kuat dari pihak imam-imam Buddha. Pada 1693 dua pekabar Injil dari
misi Perancis, disiksa dan ditenggelamkan. Pada 1746 Uskup Burma pertama,
Gallizia dibunuh bersama dengan dua pastor dari Ordo Barnabas. Pada tahun 1756
Uskup Nerini mati syahid. Tetapi Raja Taninganwe (1714-1783) memberi izin
kepada dua orang pastor, Villoni dan Calchi, untuk membangun gereja dan
berkhotbah. Pada awal abad ke-19 sudah terdapat dua gedung gereja di kota
Rangoon dan 3.000 anggota Gereja Katolik Roma di Burma.
Pada abad ke-19 banyak tenaga misi diutus ke Burma, sehingga Gereja
Katolik berkembang, meski agak lambat pada awalnya. Didirikan tiga vikariat
rasuli, dua seminari dan banyak sekolah didirikan. Pada 1912 diperkirakan ada
14.316 anggota Gereja Katolik di wilayah keuskupan timur, 58.423 di wilayah
keuskupan selatan dan 9.800 di wilayah keuskupan utara. Misi Katolik lebih
berhasil di antara suku-suku pegunungan. Pada 1767 tentara Burma menyerang
Siam. Ibukota Siam di hancurkan dan tentara Thai terpaksa melarikan diri. Bangsa
Thai sangat menderita akibat peperangan yang berlangsung terus-menerus selama
duapuluh tahun. Ribuan orang tewas, kebudayaan Thai dihancurkan dan
kehidupan tenang kebiaraan Buddha dirusak. Sesudah perjanjian ditandatangani
antara Perancis dan Siam pada 1856, pekabar Injil Katolik dari Perancis mulai
melayani kembali di Siam. Ada persaingan antara Misi Katolik dengan misi
Protestan, yang dua-duanya disenangi Raja Rama IV5
Misi Protestan
5
Abu Talib Ahmad, Sejarah Tanah Besar Asia Tenggara (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka,
1999), 216-217.
Agama Kristen di Myanmar pertama kali dibawa oleh para tentara, pedagang,
dan beberapa penjelajah di abad XVI. Di Burma, kekristenan paling berhasil
berkembang diantara suku-suku minoritas, terutama di daerah pegunungan. Gereja
mengalami perkembangan pesat pada 1960 dan 1970 yang terdorong oleh
kerjasama antara gereja dan kampanye pekabaran Injil bersatu.6
Perintis misi di Burma yang pertama adalah William Carey bersama kawan-kawannya,
selanjutnya diteruskan oleh Adoniram Juson dimana di Burma ia bergabung dengan gereja
Baptis. Sikap ini diputuskannya atas pengaruh buku bacaan yang diperolehnya selama berada
di dalam kapal menuju Burma. Mereka dikirim oleh lembaga misi “American Board of
Commisioners for Foreign Missions” pada 1811 dan langsung melakukan usaha PI khusus
kepada para Wanita Burma melalui berbagai keterampilan lainnya. Kemudian untuk
kemajuan misi di Burma, ia dibantu oleh George Dana Boardman dan Judson. Ciri yang
ditekankan untuk pertumbuhan gereja di Burma oleh Judson ialah mengembangkan prinsip
“Kemandirian-self supporting: Mengurus dan membelanjai diri sendiri”. Prinsip ini
kemudian menjadi falsafah hidup jemaat Burma. Metode misi PI Judson di Burma
dilakukannya dengan cara:
1. Mengadaptasikan diri dengan pola hidup kebudayaan Burma. Ia memakai jubah kuning
sebagai tanda bahwa guru agama.
2. Ia membangun zayat (tempat istirahat) di tepi jalan. Zayat adalah gedung panjang dengan
serambi yang luas, tempat ia berbicara dan duduk dengan tamu, ini dimanfaatkan Judson
untuk ruangan kebaktian.
3. Menterjemahkan Alkitab ke dalam Bahasa Burma. Seluruh alkitab selesai pada 1834,
usaha ini dilakukannya pertama kali dengan menyusun banyak kamus dalam berbagai
bahasa Burma.7
Pada 1969, Dua anggota Mission Estrangeres dianiaya dan ditenggelamkan. Uskup
pertama di Burma, yaitu Bapa Gallizia dan dua imam dari ordo Barnabas dibunuh. 1756,
Uskup Nerini dihukum mati. Adoniram Judson dan Ann meninggalkan Amerika Serikat
sebagai misionaris dari Congregational Churches melakukan pelayanan ke India selama
empat bulan. Setelah itu British India Company memerintahkan mereka untuk
menyelesaikan pelayanan mereka di India. Sebenarnya mereka ditolak. Kemudian mereka
pergi ke Rangoon, dimana belum ada orang mengenal Kristus, yang ada hanya
penyembahan berhala. Judson pernah di penjara selama 21 bulan, di rantai, di pukul
sampai kakinya cacat dan dijatuhi hukuman mati. Istrinya terus mendoakan dia, dan
akhirnya pemerintah inggris intervensi dalam pembebasannya. Adoniram Judson Musim
semi 1850, Judson sakit kritis, dan di bawa mengarungi laut untuk pemulihannya. Di atas
6
Anne Ruck, Sejarah Gereja Asia (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), 330.
7
kapal, Judson meninggal dunia dan pada hari yang sama tubuhnya di makamkan di laut.
Judson melayani Burma selama 38 tahun. Beberapa saat setelah kematiannya survei
pemerintah tercatat 210.000 orang Kristen. Artinya, 1 dari 58 orang Burma adalah
Kristen.8
8
Hendry Jr, Hendry Yakub bukan Hendry Jr, Sejarah Gereja Asia Myanmar,
https://prezi.com/p/rpxyd4dkwdwa/sga-myanmar/, diakses 15 April 2023, pukul 12: 32 WIB. Pelajari tata cara
mengutip dari internet.