Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SEJARAH MASUKNYA KEKRISTENAN DAN


PERKEMBANGANNYA DI BURMA (MYANMAR)
Disusun Untuk Memenuhi Bahan Perkuliahan
Mata Kuliah: Sejarah Gereja Asia
Dosen Pengampu: Dr. Ramli Harahap

DISUSUN OLEH:
Bintang Prasetia Damanik (21.01.1945)

Debora Br Sembiring (21.01.1952)

Fani Laura Aritonang (21.01.1961)

Jani Jhosua Simanjuntak (21.01.1981)

Meiranda Simanjuntak (21.01.1999)

Nita Purnama Manalu (21.01.2005)

PROGRAM STUDI TEOLOGI

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI (STT)

ABDI SABDA MEDAN

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas
tentang "Sejarah Masuknya Kekristenan dan Perkembangannya di Burma (Myanmar). Kami
menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Gereja Asia yang diampu
oleh Bapak Ramli Harahap D.Th. Kami mengucapkan terimakasih Kepada Bapak Dosen,
karena sudah mengarahkan dan mengajari kami dalam mata kuliah ini, banyak hal baru yang
kami dapatkan, termasuk dalam pembuatan serta penyelesaian makalah ini.

Adapun dalam makalah ini kami akan membahas tentang Sejarah Masuknya
Kekristenan Dan Perkembangannya di Burma. Dalam pembuatan makalah ini, kami
memperoleh banyak bantuan dari berbagai buku. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan untuk menyempurnakan makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi seluruh pembaca dan dapat menambah wawasan kita. Tuhan Yesus
Memberkati.

Medan, April 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Myanmar adalah salah satu negara yang terletak di kawasan Asia Tenggara dengan
populasi 50 juta jiwa. Myanmar (Burma) adalah campuran masyarakat dengan berbagai asal,
bahasa, dan kepercayaan agama. Populasi etnis. Myanmar yang beragam adalah hasil dari
lokasi negara yang strategis, berbatasan dengan Cina di timur laut, India di barat laut,
Bangladesh di Barat dan Laos dan Thailand di timur. Agama Kristen di Myanmar pertama
kali dibawa oleh para tentara, pedagang, dan beberapa penjelajah pada abad ke-16. Pada
1519, seorang pedagang Portugis bernama Antonio Correa menandatangani perjanjian
dagang dengan pemimpin Moktama. Akibat dari perjanjian dagang tersebut adalah sebanyak
700 pedagang dan tentara Portugis terus berdatangan ke Myanmar (yang pada saat itu masih
bernama Burma) sejak 1540 dan banyak di antara mereka yang beragama Kristen.

1.2. Rumusan Masalah


Dari latar belakang penulis/penyaji dapat mendapatkan rumusan masalah, yaitu:

1. Bagaimana gambaran Negara Myanmar?


2. Bagaimana Pekabaran injil di Myanmar?
3. Bagaimana misi Katolik Roma dan Protestan di Myanmar?
4. Siapa tokoh-tokoh ke-Kristenan di Myanmar?
5. Apa saja faktor pendorong dan penghambat ke-Kristenan di Myanmar?

1.3. Tujuan Pembahasan


1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran negara Myanmar
2. Untuk mengetahui bagaimana pekabaran injil di Myanmar
3. Untuk mengetahui bagaimana misi Katolik dan Protestan di Myanmar
4. Untuk mengetahui siapa saja tokoh-tokoh ke-Kristenan di Myanmar
5. Untuk mengetahui apa saja faktor pendorong dan penghambat ke-
Kristenan di Myanmar
BAB II
PEMBAHASAN

2.1Deskripsi Negara Myanmar

Myanmar merupakan negara yang secara geografis terletak di kawasan Asia


Tenggara. Menjadi negara yang berbatasan dengan Cina, Laos, Thailand, dan
Bangladesh. Myanmar menjadi negara yang memiliki keragaman suku dan ras, terdiri
dari lebih dari seratus ras nasional. Ras nasional utamanya adalah Kachin, Kayah, Kayan,
Chin, Burma, Mon, Rakhine dan Shan. Menurut survey pada tahun 2014, Myanmar
menjadi negara dengan populasi lebih dari 51,4 juta penduduk. Sebanyak 89% populasi
masyarakat di Myanmar merupakan penganut agama Buddha. Sementara kebanyakan
penganut non-Buddha merupakan bagian dari kelompok etnis minoritas. Agama Buddha
terus memainkan peran penting dalam masyarakat Burma, Wilayah Myanmar terbentang
dari utara ke selatan. Wilayah negara ini terbagi menjadi empat wilayah, yaitu
pegunungan utara, pegunungan barat, wilayah dataran rendah, dan plato. Wilayah utara
relatif sempit, lalu makin meluas di bagian tengah, dan menyempit lagi di bagian selatan.
Wilayah Myanmar sebagian besar berupa pegunungan yang tidak dapat dilalui.
Rangkaian pegunungan tersebut berbentuk tapal kuda dan terbentang di sepanjang sisi
bagian barat, utara, dan timur. Negara seluas 680 ribu km² ini telah diperintah oleh
pemerintahan militer sejak kudeta 1988.1
Myanmar dikenali sebagai sebuah negara yang bersifat multi-etnik dan multi-agama.
Salah satu ciri Myanmar adalah erat dengan agama Buddha terutama Buddha Theravada.
Ini bermakna, dalam konteks Asia Tenggara, Myanmar merupakan negara yang
menjadikan agama Buddha sebagai teras penting dalam masyarakat dan negara Indochina
seperti Laos, Vietnam dan Cambodia. Asas-asas agama Buddha menjadi pegangan dalam
masyarakat dan turut menjadi agama negara. Agama Buddha Theravada menjadi amalan
hidup yang penting bagi masyarakat di Myanmar. Kedudukan agama Buddha telah
membentuk konsep-konsep sosiopolitik di Myanmar2.Dalam aspek keagamaan, agama
Buddha Theravada merupakan agama utama diikuti dengan agama-agama lain termasuk
Kristian, Islam dan sebagainya. Berdasarkan sejarah, didapati pada 1931, 14.6 juta
penduduk Myanmar didapati kira-kira 12.3 juta ialah penganut agama Buddha. Manakala
seramai 763,243 atau 5.2 peratus pula ialah animisma diikuti dengan 570,953 atau 3.9
peratus agama Hindu dan 584,839 atau 4 peratus beragama Islam, 331,106 atau 2.3
peratus pula beragama Kristian dan selebihnya adalah lain-lain agama. Dari sudut
pecahan etnik pula, orang Burma Kuki-Chan dan Karen didapati menganut agama
Buddha, Animisma dan Kristian. Etnik Kachin lebih mengamalkan Animisma dan
Kristian sementara orang Shan secara keseluruhannya beragama Buddha. Dalam kategori
orang India pula sebahagian besarnya beragama Hindu diikuti dengan agama Islam,
Kristian dan Buddha. Selain itu, kira-kira 1,474 orang Cina merupakan orang Islam
diikuti seramai 43,399 menganut agama Buddha dan 1,466 agama Kristian. Dalam
kategori kaum beragama Islam, ini juga seramai 186, 861 orang diletakkan dalam
kategori beragama Islam hingga jumlah keseluruhan orang Islam di Myanmar pada 1931
ialah 584, 839 orang. Pengaruh Buddhisme berkaitan dengan kehidupan manusia dan bagi
Burma (Myanmar), pengaruh ini membuat rakyatnya bersikap pragmatik dan realistik
terhadap kehidupan.3
2.2 Pekabaran Injil di Myanmar
1
Muti Sutojo,Jelajah 50 Negara, (Jakarta: Elex Media Kamputindo,2016) 142-143
2
Daniel Ronda, Kisah Kisah Misi Singkat di Berbagai Belahan Dunia,(Jakarta:STT Jaffray,2018) 30-
33
Meskipun menghadapi banyak tantangan, Gereja di Burma berkembang pada paroan
kedua pada abad ke-20, terutama diantara suku-suku pengunungan. Pada 1990 umat
Kristen diperkirakan 6,5% penduduk. Kurang lebih 95% orang Kristen berasal dari suku-
suku pengunungan. Pengusiran para pekabar injil asing pada tahun 1966 mempercepat
proses kemandirian yang sudah mulai sebelumnya. 1963 konvensi Baptis Chin terdapat di
bagian Burma yang paling miskin, namun sudah dapat menanggung sendiri Sebagian
pengeluaran pada 1940. Sekolah Alkitab Pengunungan Chin dibuka pada tahun 1928
dengan tujuan mendidik pendeta dan pekabar injil. Gereja Chin berkembang terus, dari
jumlah 4.000 anggota mencapai 9.000. Konvensi Baptis Chin ditetapkan pada tahun
1953.
Sesudah tercapainya kemerdekaan Burma, pendeta Gereja Baptis Kachin tidak digaji
lagi oleh pusat misi, tetapu menerima gaji langsung dari Gereja-Gereja setempat.
Konvensi Baptis Kachin didirikan secara resmi pada tahun 1951. Pada tahun 1960-an
para pekabar injil Amerika di usir dari Burma, kemudian para pekabar injil dan Gerja
Chin harus berdiri sendiri. Baik Sekolah Tinggi Teologi maupun sekolah-sekolah Alkitab
milik berbagai suku merasa kehilangan akibat pengusiran tenaga asing pada tahun 1960-
an. Walaupun begitu banyak pendeta dan pekabar injil setempat mendapat Pendidikan di
Burma. Pada tahun 1973 dilaporkan hampir 300 orang pendeta dan pemimpin gereja
berkumpul di Sekolah Tinggi Teologi di Burma. Undang-undang dasar Burma mengakui
kebebasan beragama, maka Gereja-Gereja tidak segan mengabarkan injil, termasuk
mengutus penginjil-penginjil lintas budaya. Pendeta-pendeta dengan tim penginjil atau
mahasiswa teologi berkeliling dari satu desa ke desa lain pada musim kemarau
mengabarkan injil. Beberapa Gereja mendukung penginjil di daerah-daerah yang jauh,
baik di dalam negeri maupun di daerah pengunungan di perbatasan negeri. Di Burma
hanya sedikit orang dari suku bangsa utama, yang beragama Buddha, beralih agama
menjadi Kristen. Hanya suku-suku pengunungan, dari latar belakang animistis, yang
terbuka terhadap kekristenan.4

2.3 Misi Katolik dan Protestan di Myanmar

3
Abu Talib Ahmad, Sejarah Tanah Besar Asia Tenggara (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka,
1999), 216-217.

4
Anne Ruck, Sejarah Gereja Asia, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), 331-336
 Misi Katolik
Walaupun Raja Burma menolak kedatangan orang asing dan masyarakat juga
bersikap bermusuhan terhadap kaum pendatang, sejumlah pedagang berhasil
mendapat tempat di Burma. Maka pada 1554 dua orang rahib dominikan diutus ke
Burma dengan tugas melayani kaum pedagang tersebut. Setelah tiga tahun
melayani para pedagang tersebut kedua rahib ini hengkang dari Burma. Beberapa
tahun kemudian sejumlah prajurit Portugis ditangkap dan dibawa ke istana di
Burma Selatan. Tahanan tersebut dipekerjakan sebagai pengawal istana, sehingga
dihasilkan ras campuran Portugis dan Burma. Segala usaha misi menghadapi
perlawanan kuat dari pihak imam-imam Buddha. Pada 1693 dua pekabar Injil dari
misi Perancis, disiksa dan ditenggelamkan. Pada 1746 Uskup Burma pertama,
Gallizia dibunuh bersama dengan dua pastor dari Ordo Barnabas. Pada tahun 1756
Uskup Nerini mati syahid. Tetapi Raja Taninganwe (1714-1783) memberi izin
kepada dua orang pastor, Villoni dan Calchi, untuk membangun gereja dan
berkhotbah. Pada awal abad ke-19 sudah terdapat dua gedung gereja di kota
Rangoon dan 3.000 anggota Gereja Katolik Roma di Burma.
Pada abad ke-19 banyak tenaga misi diutus ke Burma, sehingga Gereja
Katolik berkembang, meski agak lambat pada awalnya. Didirikan tiga vikariat
rasuli, dua seminari dan banyak sekolah didirikan. Pada 1912 diperkirakan ada
14.316 anggota Gereja Katolik di wilayah keuskupan timur, 58.423 di wilayah
keuskupan selatan dan 9.800 di wilayah keuskupan utara. Misi Katolik lebih
berhasil di antara suku-suku pegunungan. Pada 1767 tentara Burma menyerang
Siam. Ibukota Siam di hancurkan dan tentara Thai terpaksa melarikan diri. Bangsa
Thai sangat menderita akibat peperangan yang berlangsung terus-menerus selama
duapuluh tahun. Ribuan orang tewas, kebudayaan Thai dihancurkan dan
kehidupan tenang kebiaraan Buddha dirusak. Sesudah perjanjian ditandatangani
antara Perancis dan Siam pada 1856, pekabar Injil Katolik dari Perancis mulai
melayani kembali di Siam. Ada persaingan antara Misi Katolik dengan misi
Protestan, yang dua-duanya disenangi Raja Rama IV5
 Misi Protestan

5
Abu Talib Ahmad, Sejarah Tanah Besar Asia Tenggara (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka,
1999), 216-217.
Agama Kristen di Myanmar pertama kali dibawa oleh para tentara, pedagang,
dan beberapa penjelajah di abad XVI. Di Burma, kekristenan paling berhasil
berkembang diantara suku-suku minoritas, terutama di daerah pegunungan. Gereja
mengalami perkembangan pesat pada 1960 dan 1970 yang terdorong oleh
kerjasama antara gereja dan kampanye pekabaran Injil bersatu.6

Perintis misi di Burma yang pertama adalah William Carey bersama kawan-kawannya,
selanjutnya diteruskan oleh Adoniram Juson dimana di Burma ia bergabung dengan gereja
Baptis. Sikap ini diputuskannya atas pengaruh buku bacaan yang diperolehnya selama berada
di dalam kapal menuju Burma. Mereka dikirim oleh lembaga misi “American Board of
Commisioners for Foreign Missions” pada 1811 dan langsung melakukan usaha PI khusus
kepada para Wanita Burma melalui berbagai keterampilan lainnya. Kemudian untuk
kemajuan misi di Burma, ia dibantu oleh George Dana Boardman dan Judson. Ciri yang
ditekankan untuk pertumbuhan gereja di Burma oleh Judson ialah mengembangkan prinsip
“Kemandirian-self supporting: Mengurus dan membelanjai diri sendiri”. Prinsip ini
kemudian menjadi falsafah hidup jemaat Burma. Metode misi PI Judson di Burma
dilakukannya dengan cara:

1. Mengadaptasikan diri dengan pola hidup kebudayaan Burma. Ia memakai jubah kuning
sebagai tanda bahwa guru agama.
2. Ia membangun zayat (tempat istirahat) di tepi jalan. Zayat adalah gedung panjang dengan
serambi yang luas, tempat ia berbicara dan duduk dengan tamu, ini dimanfaatkan Judson
untuk ruangan kebaktian.
3. Menterjemahkan Alkitab ke dalam Bahasa Burma. Seluruh alkitab selesai pada 1834,
usaha ini dilakukannya pertama kali dengan menyusun banyak kamus dalam berbagai
bahasa Burma.7
Pada 1969, Dua anggota Mission Estrangeres dianiaya dan ditenggelamkan. Uskup
pertama di Burma, yaitu Bapa Gallizia dan dua imam dari ordo Barnabas dibunuh. 1756,
Uskup Nerini dihukum mati. Adoniram Judson dan Ann meninggalkan Amerika Serikat
sebagai misionaris dari Congregational Churches melakukan pelayanan ke India selama
empat bulan. Setelah itu British India Company memerintahkan mereka untuk
menyelesaikan pelayanan mereka di India. Sebenarnya mereka ditolak. Kemudian mereka
pergi ke Rangoon, dimana belum ada orang mengenal Kristus, yang ada hanya
penyembahan berhala. Judson pernah di penjara selama 21 bulan, di rantai, di pukul
sampai kakinya cacat dan dijatuhi hukuman mati. Istrinya terus mendoakan dia, dan
akhirnya pemerintah inggris intervensi dalam pembebasannya. Adoniram Judson Musim
semi 1850, Judson sakit kritis, dan di bawa mengarungi laut untuk pemulihannya. Di atas
6
Anne Ruck, Sejarah Gereja Asia (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), 330.
7
kapal, Judson meninggal dunia dan pada hari yang sama tubuhnya di makamkan di laut.
Judson melayani Burma selama 38 tahun. Beberapa saat setelah kematiannya survei
pemerintah tercatat 210.000 orang Kristen. Artinya, 1 dari 58 orang Burma adalah
Kristen.8

2.4 Tokoh-tokoh ke-Kristenan di Myanmar


2.5 Faktor pendorong dan penghambat ke-Kristenan di Myanmar

8
Hendry Jr, Hendry Yakub bukan Hendry Jr, Sejarah Gereja Asia Myanmar,
https://prezi.com/p/rpxyd4dkwdwa/sga-myanmar/, diakses 15 April 2023, pukul 12: 32 WIB. Pelajari tata cara
mengutip dari internet.

Anda mungkin juga menyukai