Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Faris Alfattah

NRP : 462190199

Kelas : KALK 8 A

1. Sebutkan dan jelaskan 3 usaha pelayaran


2. Jelaskan mengenai usaha keagenan
3. Apa saja keuntungan dan kerugian pelayaran tidak tetap
4. Jelaskan mengenai kerjasama operasi antar usaha pelayaran
5. Apa yang dimaksud pelayaran tetap, pelayaran tidak tetap, pelayaran khusus

Jawaban

1. 1) Dioperasikan sendiri
Pemilik kapal menjadi operator kapal milik sepenuhnya dengan menetapkan dan
melaksanakan trayek, schedule, rencana produksi, crewing, dan memelihara armadanya.
Perusahaan dapat mengoperasikan kapal yang di-charter dari pihak ketiga, dimana
perusahaan pelayaran menanggung biaya variable sedangkan biaya tetap sesuai dengan
perjanjian charter kapal yang disepakati.

2) Disewakan/dicharter kepada pihak ketiga


a. Bareboat Charter, yaitu men-charter kapal untuk jangka waktu tertentu. Perusahaan
pelayaran menyerahkan kapal kepada pen-charter tanpa anak buah kapal, pendapatan yang
diperoleh hanya pendapatan charter dan hampir semua biaya menjadi tanggung jawab
pencharter.
b. Time Charter, yaitu kegiatan pen-charteran kapal untuk jangka waktu tertentu. Kapal
diserahkan lengkap dengan anak buah kapal dan perlengkapan, pendapatan yang diperoleh
pendapatan charter dan menanggung biaya yang terkait dengan kapal dan anak buah kapal.
c. Voyage Charter, yaitu kegiatan pen-charteran kapal untuk satu voyage atau lebih dari
satu Pelabuhan ke satu atau beberapa Pelabuhan tujuan. Harga sewa/charter sering disebut
freight, dimana seluruh biaya operasi menjadi beban pemilik kapal.
3) Kerjasama operasi antara perusahaan pelayaran
a. Consorsium/aliansi, merupakan suatu bentuk kerjasama antara beberapa perusahaan
pelayaran. Masing-masing perusahaan pelayaran menyewakan kapalnya kepada consortium,
lalu masing-masing-masing anggota dapat menyewa kembali sebagian ruangan kapal untuk
ditempatkan slot (container) pada semua kapal milik anggota tersebut yang jumlahnya
ditetapkan sesuai share (slot allocation) masing-masing. b. Operasi underwing, ialah
pengoperasian bukan kapal milik. Contohnya, cabang/agen perusahaan ”X” mempunyai
sejumlah muatan tetapi pada saat tersebut tidak memiliki kapal.Muatan tersebut dapat
ditempatkan di kapal milik perusahaan pelayaran lain yang mau bekerjasama dengan
mempergunakan Bill of Lading perusahaan ”X”, untuk itu perusahaan ”X” memperoleh komisi
(B/L Commission) yang perhitungannya didasarkan pada:
c. Bentuk kerjasama operasi lainnya, antara lain:
- Pengoperasian kapal underwing dengan persyaratan penunjukan sebagai general agent;
- Pengoperasian kapal dengan sistem bagi hasil (profit sharing);
- Penyewaan kapal secara hire purchase/bareboat charter;
- Penyewaan kapal dengan financial lease atau secara sale and lease back; - Pengoperasian
kapal secara freight conference.

2. Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2010 tentang angkutan di perairan pasal 90 menyatakan
bahwa kegiatan usaha keagenan kapal merupakan kegiatan mengurus kepentingan kapal
perusahaan angkuan laut asing dan/atau kapal perusahaan angkutan laut nasional selama berada
di Indonesia. Kegiatan usaha keagenan tersebut antara lain:
• Port information, cargo prospect, dan informasi lainnya
• ship husbanding (port & custom clearance, imigrasi, kesehatan pelabuhan dan
sebagainya), dan mengurus surat-surat/dokumen kapal
• pengorganisasian kapal (traffic, bunker, reapir, maintenance, survey, certification,
pengawakan, keperluan kapal lainnya)
• berusaha memperoleh muatan untuk kapal dan sekaligus melaksanakanhandling untuk
muatan
• melaksanakan freight collection, administtasi disbursement termasuk
pertanggungjawabannya
• melakukan pemantauan petikemas milik principal

3. Keuntungan Pelayaran Tidak Tetap


- Hanya menyinggahi Pelabuhan yang mempunyai prospect muatan cukup
- Kurangnya Pelabuhan yang disinggahi tapi muatan yang diangkat cukup banyak maka
biaya akan rendah dan pendapatan cukup tinggi
- Organisasi perusahaan cukup sederhana yang penting ada untuk armada

Kerugian Pelayaran Tidak Tetap

- Tidak mudah untuk mendapat employment kapal karena tidak mempunyai customer
yang tetap
- Ada kemungkinan berlayar dalam keadaan kosong menuju satu pelabuhan muat, atau
tidak memperoleh muatan balik

4. Kerja Sama Operasi Antar Perusahaan Pelayaran


1) Consortium (Aliansi)
- Suatu bentuk kerjasama antara beberapa perusahaan pelayaran
- Masing-masing anggota consortium menyewakan kapalnya kepada consortium
- Masing-masing anggota dapat menyewakan sebagian ruangan untuk ditempatkan
sejumlah slot ( container ) pada semua kapal-kapal milik anggota yang jumlahnya
ditetapkan sesuai share ( slot allocation ) masing-masing
- Misalnya : Perusahaan pelayaran A, B, C, dan D membentuk consortium
perusahaan dan share nya hanya 20%. Ini berarti perusahaan A hanya dapat
menempatkan muatannya 20% dari kapasitas masing-masing kapal A,B, C, dan D
- Pendapatannya adalah freight dari realisasi muatan yang ditempatkan pada setiap
kapal (dengan mengacu pada share alokasi slot/muatan)
- Biaya yang menyangkut muatan (cargo expenses, claim, transhipment, dll). Biaya
agen dibiayai masing-masing anggota sesuai realisasi muatan pada tiap kapal
- Biaya pelabuhan, bunker dan biaya charter masing-masing juga dibebankan sesuai
persentase share dari total biaya Pelabuhan, bunker, dan charter seluruh anggota
- Biaya tetap ( biaya harian kapal, asuransi, depresiasi, container, overhead )
ditanggung oleh masing-masing pemilik kapal
2) Pelayaran Global (Global Liner)
- Pada era globalisasi pelayaran samudera ada perubahan yang mendasar dari
operasional tunggal (single operation) menjadi aliansi global liner
- Perusahaan pelayaran kelas dunia membentuk aliansi global liner untuk
memperkecil persaingan dan memberikan pelayanan angkutan lebih luas

Ciri Khusus Pelayaran Global Liner

- Jenis kapalnya full container kapasitas besar (saat ini sudah mencapai 10.000
TEUs)
- Hanya menyinggahi hub.port. Hub.port adalah pelabuhan yang disinggahi
mother vessel membawa muatan import untuk dilanjutkan muatan ke
pelabuhan tujuan akhir
- Tiap aliansi membentuk jalur masing-masing : Asia-Eropa, Trans Pacific, Trans
Atlantik, Intra Asia
- Tarif uang tambang umumnya “End to End” atau satu tarif untuk mother vessel +
Freeder Vesselnya
3) Pengoperasian bukan kapal milik/ BKM (Operasi Underwing)
- Operasi underwing misalnya cabang/agen perusahaan X mempunyai sejumlah
muatan, tetapi pada saat tersebut tidak ada kapal dari perusahaan X. Muatan
tersebut dapat ditempatkan di kapal milik perusahaan pelayaran lain yang mau
kerja sama mengangkut muatan. Perusahaan X tersebut dengan menggunakan
Bill of Lading perusahaan X dan untuk perusahaan X memperoleh komisi B/L
Commission
- Ada yang berdasarkan % dari NET Freight
- Ada yang berdasrkan komisi per Revenne ton muatan
- Ada juga yang berdasarkan komisi secara lumpsum per voyage
4) Bentuk kerja sama lainnya
- Kapal perusahaan X di charterkan ke perusahaan Y tetapi perusahaan X diberi
kesempatan menempatkan sejumlah muatan dengan cara selfroti underwing.
Kerja sama ini ditambah persyaratan bahwa Y harus menunjuk perusahaan X sebagai
General Agent di negara asal perusahaan X atau kegiatan lainnya

- Perusahaan X menyewa ruangan kapal perusahaan Y dengan cara Space Charter dan
disamping itu perusahaan Y harus menunjuk perusahaan X sebagai General Agent
di negara perusahaan X. Jika sebaliknya perusahaan X harus menunjuk perusahaan
Y sebagai General Agent di negara perusahaan Y
- Penyewaan kapal dengan “ Sale And Lease Back.Misalnya : Perusahaan pelayaran X
kekurangan dana, kapalnya dijual kepada perusahaan/bank “Y”. Kemudian oleh X
kapalnya disewakan lagi dan pembayaran sewa oleh X kepada Y dianggap sebagai
cicilan pinjaman+bunga kapalnya dianggap sebagai agunan. Setelah sekian tahun
kapalnya dapat dibeli kembali oleh X dengan nilai residu/harga sisa. Atau kalau
cicilan + bunganya cukup besar, mungkin dianggap lunas

Freight conference adalah persekutuan perusahaan pelayaran samudera, liner service untuk
menghindarkan persaingan tidak sehat. Dengan kerjasama dalam mengatur :

- Penetapan tarif angkutan pelayaran samudera


- Pembagian alokasi muatan diantara anggota conference
- Syarat-syarat dan perjanjian pengangkutan yang dikehendaki untuk diterapkan
dalam trayek pelayaran

5. Pelayaran Tetap (Line Service)


Pelayaran tetap adalah pelayaran yang dilakukan secara reguler dengan jadwal dan rute yang
telah ditentukan sebelumnya. Kapal dalam pelayaran tetap memiliki jadwal keberangkatan
dan kedatangan yang teratur dan tetap, sehingga memudahkan perusahaan pengirim dan
penerima dalam perencanaan logistik dan pengiriman barang.

Pelayaran Tidak Tetap (Tramper Service)

Pelayaran tidak tetap adalah pelayaran yang dilakukan secara tidak teratur dan tidak memiliki
jadwal tetap. Kapal dalam pelayaran tidak tetap beroperasi secara bebas tanpa terikat dengan
rute atau jadwal tertentu. Biasanya, pelayaran tidak tetap digunakan untuk mengangkut kargo
yang membutuhkan pengiriman cepat atau ke daerah-daerah yang tidak dilayani oleh
pelayaran tetap.

Pelayaran Khusus
Pelayaran khusus adalah pelayaran yang dilakukan dengan kapal-kapal yang memiliki
kemampuan khusus untuk mengangkut jenis kargo tertentu, seperti kapal tanker untuk
mengangkut minyak, kapal kontainer untuk mengangkut barang dalam kontainer, atau kapal
LNG untuk mengangkut gas alam cair. Pelayaran khusus biasanya digunakan untuk
mengangkut kargo dengan volume besar atau jenis kargo yang membutuhkan perlakuan
khusus selama pengiriman. Setiap jenis pelayaran memiliki karakteristik dan keuntungan yang
berbeda-beda tergantung pada jenis kargo yang diangkut dan kebutuhan pengirim dan
penerima barang. Pilihan jenis pelayaran yang tepat akan membantu perusahaan dalam
mengoptimalkan pengiriman kargo dengan biaya yang efisien dan memenuhi kebutuhan
logistik yang ada.

Anda mungkin juga menyukai