Abstrak
Studi ini adalah membahas tentang pemikiran Al-Syatibi dalam bidang ekonomi. Al-Syatibi adalah salah
satu cendikiawan muslim yang benyak menkaji tentang konsep maqasid syariah terutama yang berkaitan
dengan bidang ekonomi. Studi ini menggunakan analisis kualitatif dengan menggunakan rujukan kajian-
kajian terdahulu yang bersumber dari litelatur ilmiah. Studi tentang Maqasid Syariah, tentang perilaku
konsumen serta kebijakan baik secara individu maupun pemerintah menjadi salah satu kajian dari AL-
Syatibi. Secara sederhana pemikiran Al-syatibi bidang ekonomi menitikberatkan kepada kegiatan
ekonomi yang berorientasi pada kemaslahatan. Kata kunci: Al-Syaibani, Al-Kasb, Ekonomi Klasik,
Pendapatan
Kata Kunci: Al-Syatibi, Maqasid Syariah, Pemikiran Ekonmi
Abstract
This study was discusses the thoughts of Al-Syatibi in the economic study. Al-Syatibi was a Muslim scholar
who studied the concept of maqasid sharia especially in the area of economics. This study used qualitative
analysis using reference to previous studies sourced from scientific literature. The study of Maqasid
Syariah, about consumer behavior and policies both individually and the government was one of the
studies of AL-Syatibi.The conclusion, Al-Syatibi's thoughts in the field of economics focus on economic
activities oriented to benefit.
Keywords: Al-Syatibi, Maqasid Sharia, Economic Thought
A. Pendahuluan Al-syatibi. Beberapa fokus pemikiran
Pemikiran ekonomi yang ekonomi oleh Al-syatibi adalah berkaitan
berlandaskan atas ajaran Islam sudah dengan konsep maqasid syariah, tentang
dimulai sejak zaman Rasulullah SAW dan teori kebutuhan, tentang kepemilikan dan
para sahabat. Setelah di zaman rasul dan pajak.
sahabat banyak cendikiawan-cendikiawan Konsep maqasid syariah yang
muslim yang juga menerapkan dan dijabarkan lagi dalam konsep teori
mengembangkan teori-teori ekonomi dalam kebutuhan yang berlandaskan atas azas
kehidupan baik masyarakat luas maupun kemaslahatan adalah teori ekonomi yang
secara kenegaraan. Banyak tokoh-tokoh sampai saat ini tetap eksis digunakan
pemikir ekonomi islam yang terkenal di terutama dalam ekonomi yang
dunia diantaranya adalah ibnu khaldun, berlandaskan atas landasan al-Quran dan
yusuf qhardawi, Al-syatibi dan masih Hadis yang lebih dikenal dengan ekonomi
banyak tokoh pemikir ekonomi Islam Islam. Di era sekarang masih banyak pelaku-
lainnya.Tulisan ini akan membahas tentang pelaku ekonomi yang dalam aktifitas
pemikiran ekonomi yang dikemukakan oleh ekonominya sering keluar dan melanggar
Suharyonoi1, Yuda Septian Kurniawan2
Jurnal El-Kahfi (Journal of Islamic Economic) Vol . 03 No. 01 (2022)
bahasa yang lebih mudah, aturan-aturan akal, keturunan, dan harta. Dalam kerangka
hukum yang Allah tentukan hanyalah untuk ini, ia membagi maqashid menjadi tiga
kemaslahatan manusia itu sendiri tingkatan, yaitu dharuriyat, hajiyat, dan
(Abdurrahman, 2014: 56). Maṣlaḥah tahsiniat (Adiwarman, 2017: 325)
merupakan esensi dari kebijakan-kebijakan a. Dharuriyat
syari’ah (siyasah syariyyah) termasuk juga Jenis maqashid ini merupakan
kebijakan dalam perekonomian landasan dalam menegakkan kesejahteraan
(Syahruddin, 2019: 78) manusia di dunia dan di akhirat yang
Dari pengertian tersebut, dapat di mencakup pemeliharaan lima unsur pokok
katakan bahwa tujuan Syari’ah menurut Al- dalam kehidupan manusia, yakni Agama,
Syatibi adalah kemaslahatan umat manusia. jiwa, akal, keturunan, dan harta. Pengabaian
Lebih jauh, menyatakan bahwa tidak terhadap kelima unsur pokok tersebut akan
satupun hukum Allah Swt yang tidak menimbulkan kerusakan di muka bumi
mempunyai tujuan karna hukum yang tidak serta kerugian yang nyata di akhirat kelak.
mempunyai tujuan sama dengan Pemeliharaan terhadap agama, jiwa, akal,
membebankan sesuatu yang tidak dapat di keturunan, dan harta dapat di lakukan
laksanakan. Kemaslahatan dalam hal ini, di dengan cara memelihara eksistensi kelima
artikannya sebagai segala sesuatu yang unsur pokok tersebut dalam kehidupan
menyangkut rezeki manusia, pemenuhan manusia dan melindunginya dari berbagai
penghidupan manusia, dan perolehan apa- hal yang dapat merusak. Sebagai contoh,
apa yang di tuntut oleh kualitas-kualitas penunaian rukun Islam, pelaksanaan
emosional dan intelektualnya, dalam kehidupan manusiawi serta laranggan
pengertian yang mutlak. Banyak ayat-ayat mencuri masing-masing merupakan salah
al-Qur’an maupun Hadits yang satu bentuk pemeliharaan eksistensi agama
berhubungan dengan hukum, setelah dan jiwa serta perlindungan terhadap
disimpulkan menunjukan bahwa semua eksistensi harta.
hukum itu bermuara pada kemaslahatan, b. Hajiyat
baik dalam rangka menarik atau Jenis maqasid ini di maksutkan untuk
mewujudkan kemanfaatan maupun memudahkan kehidupan, menghilangkan
menolak atau menghindari kerusakan kesulitan atau menjadikan pemeliharaan
(Mutakin, 2017: 549) yang lebih baik terhadap lima unsur pokok
Manifestasi dari maslahat adalah pokok manusia. Contohnya jenis maqashid
konsep maslahah mursalah. Maslahah ini antara lain mencakup kebolehan untuk
mursalah merupakan induksi dari logika melaksanakan akad mudharabah, musaqat,
sekumpulan nash, bukan dari nash yang muzara’ah, dan bai salam, serta berbagai
dirinci seperti yang berlaku dalam qiyas. aktivitas ekonomi lainnya yang bertujuan
Bahkan imam syathibi mengatakan bahwa untuk memudahkan kehidupan atau
keberadaan dan kualitas maslahah mursalah menghilangkan kesulitan manusia di dunia.
bersifat pasti (qath’i), sekalipun dalam c. Tahsiniyat
penerapannya bisa bersifat zhanni (relatif) Tujuan jenis maqashid yang ketiga ini
(Hendri, 2018: 72) adalah agar manusia dapat melakukan yang
1). Pembagian Maqashid al-Syari’ah terbaik untuk menyempurnakan
Menurut Al-Syatibi, kemaslahatan pemeliharaan lima unsur pokok kehidupan
manusia dapat terlealisasi apabila lima manusia. Ia tidak di maksudkan untuk
unsur pokok kehidupan manusia dapat di menghilangkan atau mengurangi berbagai
wujudkan dan dipelihara, yaitu agama, jiwa, kesulitan, tetapi hanya bertindak sebagai
Suharyonoi1, Yuda Septian Kurniawan2
Jurnal El-Kahfi (Journal of Islamic Economic) Vol . 03 No. 01 (2022)