Berbasis STEM
Disusun Oleh:
1. Cantik Azzaroiha 190351620490
2. Fadhila Firdianika 190351620508
3. Nur Eva Ekasari P. M. 190351620416
Kelompok 2/ Offering C
Oktober 2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Literasi Sains”
dengan sebaik mungkin. Penulisan laporan ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar dalam mata kuliah Sains,
Teknologi, Rekayasa dan Matematika dan juga sekaligus untuk menambah
pengetahuan penulis mengenai penyusunan pembelajaran berbasis edukit STEM
untuk menambah pengetahuan mengenai Sains, Teknologi, Rekayasa dan
Matematika.
Terima kasih penulis sampaikan kepada dosen pengajar dalam mata kuliah
ini, yaitu kepada Ibu Erti Hamimi, S. Pd, M.Sc dan Bapak Indra Fardhani, S.Pd.,
M.Sc., MIL, Ph.D. selaku dosen pembimbing mata kuliah Sains, Teknologi,
Rekayasa dan Matematika dan beberapa pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Harapan penulis, laporan ini dapat bermanfaat sebagai referensi di bidang
pendidikan. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Laporan
ini masih jauh dari kata sempurna, karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran demi perbaikan menuju arah yang lebih baik kedepannya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
BAB IV KESIMPULAN 29
DAFTAR PUSTAKA 30
LAMPIRAN 31
Lampiran 1. Lembar Penilaian Kognitif 31
Lampiran 2. Lembar Penilaian Afektif 36
Lampiran 3. Lembar Penilaian Psikomotorik 38
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pemilihan KD
Pada kehidupan sehari-hari sering berjumpa dengan tanah. Dalam buku siswa
menjelaskan, tanah merupakan lapisan bumi paling atas dan dapat membantu kehidupan
semua makhluk hidup yang ada di bumi. Tanah berasal dari batuan yang mengalami
pelapukan. Menurut Suwardi (dalam Sagrim, I., & Soekamto, M. H : 2019) batu-batuan
telah mengalami pelapukan sehingga menjadi butiran-butiran yang sangat halus. Semakin
lama proses pelapukan ini dan bertambah banyak maka terbentuklah tanah. Dengan
adanya tanah maka tumbuhan dapat hidup di lingkungan sekitar. Peran tanah bagi
kehidupan amatlah penting bagi tumbuhan dan hewan. Tanah merupakan tempat hidup
bagi berbagai makhluk hidup, termasuk tempat hidup bagi tumbuhan. Tumbuhan seperti
pohon-pohonan tidak dapat berpindah-pindah untuk mencari kebutuhannya. Oleh karena
itu, tanah tempat ia tumbuh menjadi satu-satunya sumber kehidupan yang bisa diraihnya.
Tanah menyediakan nutrisi bagi tumbuhan. Tumbuhan sangat memerlukan unsur hara
atau nutrisi berupa mineral dan air yang terkandung dalam tanah. Bahkan jenis tumbuhan
dari kelompok kacang-kacangan bahkan membutuhkan bergantung pada mikroorganisme
(bakteri) yang ada di tanah untuk membantu akar melakukan penyerapan dan pengolahan
zat hara. Tanah terdapat beberapa jenis yang ada di lingkungan sekitar yaitu: (a) tanah
humus, merupakan tumpukan-tumpukan tumbuhan yang membusuk atau hasil dari
pelapukan dedaunan dan batang tumbuhan. (b) tanah pasir, merupakan tanah yang
mengandung banyak butiran pasir atau batu. Tanah pasir ini sangat mudah dalam
menyerap air. (c) tanah liat, liat adalah lapisan tanah yang mengalami penggerusan
menjadi butiran-butiran yang halus (Herdiyanto & Praherdhiono. 2020)
Kompetensi dasar yang dipilih adalah 3.9 yaitu menghubungkan sifat fisika dan
kimia tanah, organisme yang hidup dalam tanah, dengan pentingnya tanah untuk
keberlanjutan kehidupan dan 4.9 menyajikan hasil penyelidikan tentang sifat-sifat tanah
dan pentingnya tanah bagi kehidupan. Kompetensi Dasar ini dipilih agar siswa
mengetahui perbedaan dari tanah yang dicampur dengan zat organik dengan tanah sawah
biasa. Sehingga setelah siswa mengetahui perbedaan tersebut siswa akan bisa menentukan
tanah mana yang cocok digunakan sebagai media tanam tanaman. Selain itu, materi
4
mengenai sifat sifat tanah jarang disampaikan oleh guru materi ini sering terlewat.
Padahal tanah merupakan komponen yang penting dalam kehidupan.
5
BAB II
KETERCAPAIAN TARGET
A. RPP LUARAN
6
❖ Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator
7
❖ Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan literasi sains dan diskusi, peserta didik mampu
mengidentifikasi organisme yang hidup dalam tanah dan perannya dengan
tepat
2. Melalui kegiatan literasi sains dan diskusi, peserta didik mampu
mengidentifikasi peran tanah bagi kehidupan sehari-hari dengan benar
3. Melalui kegiatan literasi sains dan diskusi, peserta didik mampu
menjelaskan peran organisme tanah bagi keberlangsungan kehidupan
sehari-hari dengan tepat
4. Melalui kegiatan literasi sains, peserta didik mampu mengidentifikasi jenis
dan sifat tanah berdasarkan tekstur tanah dengan tepat
5. Melalui kegiatan literasi sains dan diskusi, peserta didik mampu
menganalisis keterkaitan antara peran organisme tanah dengan struktur dan
tekstur tanah dengan tepat
6. Melalui kegiatan literasi sains dan diskusi, peserta didik mampu
menganalisis proses pembentukan tanah dan faktor yang mempengaruhinya
dengan tepat
7. Melalui kegiatan literasi sains dan diskusi, peserta didik mampu
mengidentifikasi komponen-komponen penyusun tanah yang berada di
daerah sekitar dengan tepat
8. Melalui kegiatan literasi sains, peserta didik mampu mengidentifikasi
tingkat kesuburan tanah berdasarkan sifat fisika dan kimia tanah dengan
benar
9. Melalui pengerjaan LKPD, peserta didik dapat merangkai hasil edukit tentang
tingkat kesuburan tanah berdasarkan sifat fisika dan kimia tanah dengan benar
10. Melalui pengerjaan LKPD, peserta didik diharapkan melakukan diskusi
mengenai hasil yang diperoleh bersama kelompok dengan tepat
11. Melalui pengerjaan LKPD, Peserta didik diharapkan mampu
mengkomunikasikan hasil percobaan dengan benar
8
❖ Analisis STEM
Sains Teknologi
1. Mengetahui pentingnya tanah bagi 1. Memanfaatkan jaringan internet dan
kehidupan browsing materi dari berbagai
2. Menjelaskan dan memahami sumber
sifat-sifat tanah 2. Mempelajari video – video
3. Mengetahui perbedaan sifat-sifat perbedaan tanah dan konsepnya.
tanah 3. Alat yang digunakan bisa
menentukan sifat fisik dari tanah
Engineering Mathematic
1. Merancang alat yang digunakan untuk 1. Menghitung volume air yang keluar
menentukan sifat sifat tanah dari bahan pada uji kapilaritas
yang mudah diperoleh 2. Menghitung volum air yang akan
2. Mengevaluasi hasil pekerjaan digunakan
3. Merancang ulang jika diperlukan
berdasarkan hasil evaluasi
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : STEM
Model : STEM Project Based Learning
Metode : Diskusi, pemecahan masalah, dan penugasan
F. Sumber Belajar
1. Buku Teks Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/Mts kls IX serta buku-buku
dan referensi lain yang
2. Modul
3. Handout
9
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama (3 JP)
1
Inti a. Guru meminta peserta didik membaca 100 menit
materi dari buku siswa tentang
pentingnya tanah untuk
keberlangsungan kehidupan serta
mencatat hal-hal yang dianggap
penting.
b. Guru membagi 5 kelompok untuk
peserta didik yang beranggotakan 5-6
orang untuk melakukan pengamatan di
halaman sekolah
c. Guru membentuk 5 kelompok ahli
dengan anggota merupakan perwakilan
dari masing-masing kelompok
d. Kelompok ahli ini diberi nama Peran
dan Tekstur, Organisme
Tanah, Pembentukan Tanah, Lapisan
Tanah dan Penyusun Tanah
e. Setiap kelompok memanfaatkan buku,
handout, modul atau sumber belajar
lainnya seperti google, dll untuk
mencari informasi yang berkaitan
dengan materi kelompok ahli
f. Hasil diskusi dituliskan pada selembar
kerta
g. Setelah berdiskusi di kelompok ahli,
masing-masing peserta didik kembali
ke kelompok awal dan akan berbagi
informasi tentang hasil diskusi yang
diperoleh di kelompok ahli
h. Salah satu kelompok awal
mempresentasikan hasil diskusinya dan
1
kelompok lain memberikan tanggapan,
atau bertanya.
12
Pertemuan Kedua (2 JP)
13
Penutup a. Guru memberikan penguatan jenis, sifat 20 menit
dan tingkat kesuburan tanah
b. Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik menarik kesimpulan dari
materi pembelajaran yang dilakukan
c. Guru memberikan beberapa clue tentang
materi pertemuan berikutnya agar
dipelajari dirumah masing-masing
d. Guru menutup pelajaran dengan berdo’a
agar materi yang dipelajari bermanfaat dan
barakah.
14
Inti a. Guru mengingatkan kembali materi tentang 100 menit
tingkat kesuburan tanah berdasarkan sifat
fisika dan kimia tanah
b. Guru meminta peserta didik untuk
berkelompok sesuai dengan pembagian
kelompok pada pertemuan pertama
c. Guru membagikan LKPD
d. Setiap kelompok menyiapkan alat dan
bahan yang diperlukan
e. Masing-masing kelompok melakukan
kegiatan praktek sesuai dengan petunjuk pada
LKPD
f. Setiap kelompok merancang edukit tentang
tingkat kesuburan tanah berdasarkan sifat
fisika dan kimia tanah
g. Guru memantau diskusi tiap kelompok
h. Setiap kelompok mempresentasikan hasil
praktek dan kelompok lain memberikan
tanggapan atau bertanya.
15
B. Modul
Terdapat pada link berikut ini:
https://drive.google.com/file/d/1Un9s48FiP4v1zio6TZWSGqNqqC210S_r/view?usp=shari
ng
C. LKPD + Handout
1. LKPD
❖ LKPD 1
Alat dan Bahan
1. Alat tulis dan buku tulis
2. 1 buah alat penggali tanah/cetok
3. 1 buah lup/kaca pembesar
4. 1 lembar kertas putih/HVS
5. 5 meter tali rafia
6. 1 buah gelas air mineral 240 mL
7. 100 mL air
8. 1 sendok teh deterjen/sabun cair
9. 4 sendok teh gula pasir
10. 1 sendok makan alkohol 70%
11. 4 buah tusuk gigi
12. 1 buah spidol/pensil
Langkah Kerja :
1. Pergilah ke halaman sekolah atau ke tempat yang ditentukan gurumu.
2. Buatlah petak 1 m × 1 m menggunakan tali rafia.
3. Amatilah tumbuhan atau hewan apa saja yang ada dalam petakmu! Tulislah hasil
pengamatanmu pada tabel hasil pengamatan.
4. Masukkan air, gula, deterjen, dan alkohol 70% ke dalam gelas kosong.
5. Galilah tanah di tempat tersebut dengan menggunakan alat penggali tanah/cetok
sesuai dengan ukuran gelas.
6. Masukkan gelas yang telah berisi campuran tersebut ke dalam lubang tadi.
Usahakan permukaan tanah sejajar dengan mulut gelas
1
7. Lindungi/payungi gelas yang telah ditanam tersebut dengan kertas HVS yang
telah diberi kaki berupa tusuk gigi.
8. Amatilah organisme apa saja yang kamu temukan hidup di permukaan tanah.
9. Biarkan gelas tersebut selama 24 jam. Ambilah gelasmu pada keesokan harinya.
10. Amatilah organisme yang telah terperangkap dalam gelas dengan bantuan lup!
11. Tulislah hasil pengamatanmu pada Tabel di bawah ini :
❖ LKPD 2
Kegiatan 1
Alat dan Bahan :
1. Alat tulis
2. 2 Paralon (10 cm) (0,5 inch)
3. 1 Paralon T
1
4. Kabel 2 warna
5. 2 colokan
6. Lambu 10 watt
7. Gantungan lampu
8. 3 gelas air
9. Lem paralon
10. Isolasi paralon
11. 3 sampel tanah
12. Gunting
13. Obeng
Langkah Kerja :
1. Memasukan kabel yang terhubung dengan lampu ke dalam paralon 1,
2. Kemudian pasangkan paralon T ke rangkaian tersebut, kabel berwarna merah
diarahkan ke lubang paralon T bagian samping dan kabel berwarna hitam
diarahkan ke lubang paralon T dengan arah ke bawah.
3. Agar lebih kuat sambungan paralon dilapisi dengan isolasi
4. Tambahkan kabel tambahan berwarna hitam hingga mengarah ke lubang paralon
T dari samping hingga ke bawah.
5. Pasangkan paralon 2 ke rangkaian pada sambungan paralon T dibagian bawah.
6. Pasang colokan di masing masing pasangan kabel (Samping dan Bawah).
7. Siapkan 3 sampel tanah pada gelas plastik, kemudian beri air sebanyak 50 ml.
8. Pasangkan colokan samping ke stop kontak dan colokan pada bagian bawah ke
sampel tanah
9. Amati nyala lampu untuk setiap sampel, apakah nyalanya berbeda?
10. Catat hasil pengamatan pada tabel berikut:
1
Kegiatan 2
Alat dan Bahan :
1. Botol aqua bekas 1,5 (Membawa dari rumah)
2. 1 liter air
3. 2 buah botol plastik bekas ukuran sedang
4. 1 buah gunting atau cutter
5. 1 buah gelas ukur
6. 1 buah paku/peniti
Langkah Kerja :
1. Potonglah botol plastik menggunakan cutter menjadi dua bagian
2. Lubangi ujung botol menggunakan paku/peniti. Perhatikan bahwa jumlah dan
besarnya lubang harus sama pada setiap botol.
3. Susunlah bagian bawah dan bagian atas.
4. Masukkan ketiga jenis tanah pada bagian atas masing-masing botol dengan
volume yang sama.
5. Berilah air sebanyak 100 mL pada tiap-tiap botol, kemudian amatilah air yang
tertampung selama 15 menit.
6. Setelah 15 menit ukurlah volume air yang tertampung dalam botol bagian bawah
menggunakan gelas ukur, kemudian tulis hasil pengamatanmu pada Tabel berikut :
1
2. HANDOUT
2
daun-daun yang telah jatuh ke tanah, ranting-ranting,dan jasad hewan yang
telah mati menjadi materi organik yang lebih sederhana. Selain menguraikan
materi organik, organisme tanah juga dapat membantu pelapukan bantuan
menjadi bahan-bahan anorganik atau yang biasa kita sebut mineral tanah.
Materi organik dan mineral yang ada di tanah inilah yang disebut dengan zat
hara atau nutrisi bagi tanaman. Keberadaan organisme tanah sebagai
dekomposer dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos, yaitu pembuatan
pupuk dari bahan organik.
b. Pereaksi Kimia dalam Tanah
Bakteri yang terdapat di tanah terlibat dalam reaksi penguraian materi
organik. Misalnya bakteri Nitrosomonas yang terlibat dalam reaksi
penguraian materi organik kompleks yang berasal dari sisa makhluk hidup
menjadi nitrat, senyawa yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Mikoriza, yaitu
jamur yang mampu membantu tanaman untuk meningkatkan kemampuannya
menyerap unsur hara berupa fosfor.
c. Pengurai Polutan dalam Tanah
Organisme tanah dapat berperan sebagai agen biologis yang mampu
membersihkan polutan dalam tanah. Organisme tanah menguraikan bahan
kimia yang masuk ke tanah misalnya herbisida dari hasil pertanian.
Penguraian herbisida dapat dilakukan dengan lebih cepat jika aktivitas
organisme tanah semakin tinggi. Unsur racun dan polutan seperti arsenik,
kromium, dan merkuri dapat “terkunci” di tanah karena terakumulasi di dalam
tubuh bakteri. Polutan-polutan tersebut tidak menyebabkan polusi bertambah
parah.
d. Pencegah Penyakit Tanah
Pada kondisi normal ketika tanah memiliki jumlah senyawa organik
dan aktivitas organisme yang tinggi maka organisme tanah dapat melawan
organisme penyakit yang masuk ke tanah. Kondisi tanah yang normal dapat
tercipta ketika aktivitas pertanian dan perkebunan tidak berlebihan dan tidak
banyak menggunakan bahan kimia untuk pupuk dan pestisida. Secara alami,
organisme yang ada di tanah memanfaatkan prinsip pengendalian biologis,
2
yaitu predator dan mangsa sehingga organisme yang mengganggu tanah dapat
terkendali.
e. Pemberi Pengaruh pada Tekstur Tanah
Tanah dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan
teksturnya. Jenis tanah dapat ditentukan berdasarkan jumlah partikel
penyusun yang paling banyak terdapat pada tanah tersebut. Partikel yang
terdapat di dalam tanah adalah pasir, liat, dan debu. Tekstur tanah secara
sederhana dapat ditentukan berdasarkan “Uji Rasa atau Menentukan Tekstur
Tanah”.
Tanah memiliki ukuran partikel yang berbeda-beda, oleh karena itu
kita menggolongkan tanah menjadi beberapa jenis tanah seperti tanah
lempung, tanah liat dan pasir, ataupun tanah campuran dari ketiganya. Jenis
tanah dapat diberi nama berdasarkan ukuran partikel utama atau kombinasi
dari ukuran partikel yang paling melimpah. Sebagai contoh, kita dapat
menyebut “tanah liat berpasir” ketika tanah tersebut dapat dibuat menjadi pita
yang tipis dan panjang, serta terasa berpasir. Oleh karena itu kita dapat
mengetahui bahwa tanah tersebut tersusun atas tanah liat dan pasir.
f. Pengatur Kegemburan dan Struktur Tanah
Organisme tanah membantu terbentuknya struktur tanah. Struktur
tanah merupakan susunan partikel-partikel tanah yang terikat satu sama lain
menjadi suatu gumpalan. Partikel-partikel tanah direkatkan oleh suatu perekat
seperti bahan organik yang dihasilkan oleh organisme tanah. Lendir yang
dihasilkan oleh organisme tanah akan bercampur dengan tanah dan membuat
partikel tanah terkumpul membentuk gumpalan-gumpalan tanah. Gumpalan
tanah yang baik akan menunjang kehidupan organisme tanah dan juga
menunjang pertumbuhan populasi organisme tanah. Keberadaan jamur di
tanah juga mampu membantu pembentukan gumpalan tanah.
B. Proses Pembentukan Tanah dan Komponen Penyusun Tanah
1. Proses Pembentukan Tanah
Tanah sangat penting bagi kehidupan dan organisme tanah yang ada di
dalamnya. Tanah merupakan campuran dari batuan yang telah lapuk, penguraian
bahan organik, iklim, adanya sinar matahari, dan curah hujan mempengaruhi suhu
2
bumi sehingga membantu mempercepat pelapukan batuan. Selain itu pelapukan
secara biologis, dibantu oleh adanya mikroorganisme tanah dan jenis vegetasi
tumbuhan juga mempengaruhi proses pembentukan tanah.
Pada bagian paling atas, tumbuhan memperoleh nutrisi berupa air dan
mineral-mineral dari dalam tanah. Tanah bagian atas yang kaya nutrisi ini juga
rentan kehilangan kandungan mineral dan nutrisi akibat beberapa kejadian alam
seperti hujan dan banjir apabila tidak ada tumbuhan yang hidup di atasnya.
2. Komponen Tanah
Komponen-komponen penyusun tanah.
a. Batuan
Batuan merupakan bahan padat yang terbentuk secara alami yang
tersusun dari campuran mineral dan senyawa dengan berbagai komposisi. Para
ahli geologi mengelompokkan batuan menjadi 3 jenis berdasarkan proses
terjadinya yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf. Batuan dapat berasal
dari magma gunung berapi yang mendingin. Batuan-batuan yang ada di bumi
tersebut mengalami pelapukan sehingga menjadi bahan pembentuk tanah.
b. Udara
Meskipun tanah adalah benda yang kelihatannya padat, tetapi
sebenarnya pada tanah tersebut terdapat rongga-rongga yang berisi udara.
Selain di antara partikel tanah, rongga udara juga terdapat di antara batuan
yang terdapat di tanah, di antara batuan dan partikel tanah, di antara partikel
tanah dengan akar tumbuhan ataupun di antara akar tanaman dengan batu.
Rongga udara juga dapat terbentuk oleh aktivitas hewan tanah, misalnya
cacing.
c. Humus
Humus adalah komponen organik yang dihasilkan dari proses
dekomposisi (penguraian) hewan atau tumbuhan yang telah mati, daun yang
gugur, ataupun feses oleh bakteri dan jamur. Kamu tentunya sudah sering
mendengar bahwa humus adalah tanah yang subur. Tahukah kamu mengapa
demikian? Humus adalah tanah yang memiliki tekstur gembur dan memiliki
banyak pori-pori sehingga memungkinkan untuk terjadinya pertukaran udara.
Kondisi tersebut menyebabkan akar memperoleh cukup udara dan tanah
2
humus mampu mempertahankan air sehingga tanah selalu lembab. Selain itu
humus juga mengandung mineral-mineral dan nutrisi yang penting bagi
pertumbuhan tumbuhan.
d. Air
Apakah kamu menemukan air pada aktivitas pengamatan., tanah
merupakan tempat hidup bagi berbagai makhluk hidup, seperti bakteri, cacing,
jamur, tumbuhan, dan lain lainnya. Makhluk hidup yang hidup di tanah pada
umumnya butuh kelembaban tanah. Kelembaban tanah disebabkan karena
keberadaan air di dalam tanah. Begitu pula tumbuhan juga membutuhkan air.
Air diserap oleh tumbuhan setelah air menembus tanah dan mencapai akar.
e. Mineral
Tanah dapat berasal dari pelapukan batuan dan kerak bumi. Kerak
bumi memiliki tebal 10-15 kilometer atau bahkan lebih. Nah, di dalam kerak
bumi inilah banyak terdapat kandungan mineral berupa ion-ion positif dan
ion-ion negatif. Tentu kamu sudah tidak asing dengan istilah ion bukan?
Beberapa ion positif yang ada dalam tanah adalah Kalium. Beberapa ion
positif yang ada dalam tanah adalah Kalium, Kalsium dan magnesium.
Sedangkan ion-ion negatif adalah nitrat, fosfat dan sulfat. Ion-ion tersebut
merupakan nutrisi bagi tumbuhan yang diserap melalui akar. Kandungan
mineral dalam tanah yang berbeda-beda menentukan sifat dan karakter suatu
tanah.
f. Komponen Organik
Tanah merupakan tempat hidup dari beberapa makhluk hidup mulai
dari bakteri, jamur, alga, serangga, dan cacing tanah. Organisme tanah tersebut
menguraikan bahan-bahan yang berasal dari makhluk hidup sehingga
menghasilkan material organik di dalam tanah.
2
D. Edukit (Desain + Penjelasan)
2
Terdapat dua rangkaian alat yang ada di dalam edukit ini. Rangkaian pertama
adalah alat uji kandungan kation pada tanah. Apabila sampel tanah memiliki kandungan
kation yang lebih tinggi maka lampu akan menyala lebih terang, dan sebaliknya apabila
sampel tanah memiliki kandungan kation yang lebih rendah maka lampu akan menyala
lebih redup. Kandungan kation dalam tanah merupakan parameter kesuburan tanah.
Tanah yang memiliki lebih banyak kation akan menyediakan nutrisi yang lebih banyak
untuk tanaman. Rangkaian alat yang kedua digunakan untuk menguji kapilaritas dari
tanah. Tanah yang memiliki lebih banyak pori pori akan membuat air turun dari rangkaian
alat lebih cepat. Tanah yang lebih subur akan memiliki pori pori yang lebih banyak dari
pada tanah yang kurang subur, sehingga tanah yang lebih subur akan membuat air turun
lebih cepat. Rangkaian alat yang kedua digunakan untuk memverifikasi hasil dari
rangkaian alat pertama.
E. Lembar Penilaian (Kognitif, Psikomotor, Afektif)
2
BAB III
RANCANGAN ANGGARAN BIAYA
2
7. Lem Paralon 1 pcs Rp 10.000 Rp 10.000 https://drive.go
ogle.com/file/d/
1nOyfhttatmT
NQ0PfTRjqpV
2kx4SQbwi9/vi
ew?usp=sharin
g
8. Gergaji Paralon 1 pcs Rp 17.000 Rp 17.000 https://drive.go
ogle.com/file/d/
1vS5pKbCpd3j
qXOqlT_neaaR
ckmUVlG6f/vi
ew?usp=sharin
g
Beberapa alat dan bahan sudah dimiliki oleh penulis seperti gunting, isolasi untuk
paralon, sample tanah dan air.
2
BAB IV
KESIMPULAN
Tanah merupakan tempat hidup bagi berbagai makhluk hidup, termasuk tempat
hidup bagi tumbuhan. Tumbuhan seperti pohon-pohonan tidak dapat berpindah-pindah
untuk mencari kebutuhannya. Kompetensi dasar yang dipilih adalah 3.9 yaitu
menghubungkan sifat fisika dan kimia tanah, organisme yang hidup dalam tanah, dengan
pentingnya tanah untuk keberlanjutan kehidupan dan 4.9 menyajikan hasil penyelidikan
tentang sifat-sifat tanah dan pentingnya tanah bagi kehidupan. dengan pendekatan STEM,
maka para siswa dituntut agar lebih kreatif dalam melaksanakan pembelajaran. Edukit
yang digunakan pada materi ini yaitu mengenai alat penentu kadar kesuburan tanah.
edukit ini mencakup 4 aspek STEM yaitu Science, Technology, Engineering, serta
Mathematics.
2
DAFTAR PUSTAKA
Herdiyanto & Praherdhiono. 2020. PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
INTERAKTIF PADA MATERI TEMA TANAH BAGI SISWA TUNAGRAHITA.
Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan. 3(1): 88-96.
http://journal2.um.ac.id/index.php/jktp/article/view/10907.
Sagrim, I., & Soekamto, M. H. (2019). Pembibitan Tanaman Pinang (Areca catechu) Dengan
Menggunakan Berbagai Media Tanam. Median: Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta, 10(2),
28-36.
Siti Zubaidah, Susriyati Mahanal, Lia Yulianti, dan Darsono Sigit. (2017). Buku. Guru: Ilmu
Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX Edisi Revisi. Jakarta: Kemdikbud.
3
LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Penilaian Kognitif
1. Penilaian Kognitif
a) Metode kegiatan : Tes
b) Bentuk : Pilihan Ganda dan Uraian
c) Kisi kisi instrumen penilaian:
3
sehari hari, siswa
mampu
menganalisis
polutan yang
membuat tanah
menjadi rusak
dengan benar
32
dari tiga jenis Ganda
tanah, siswa
mampu
menganalisis
tanah manakah
yang paling baik
bagi pertumbuhan
tumbuhan dengan
benar
33
penyelidikan memproseskan
tentang langkah langkah
sifat-sifat yang dilakukan
tanah dan untuk merangkai
pentingnya edukit dengan
tanah bagi dengan benar
kehidupan
14. Disajikan narasi C4 1 5 Uraian
bahwa tanah
bermanfaat bagi
kehidupan, siswa
mampu
menganalisis
manfaat dari tanah
bagi
kehidupan dengan
benar
d) Instrumen Penilaian Kognitif
A. Soal Pilihan Ganda
Nama Siswa :
Kelas :
Nomor Absen :
0 5
10
3
Jumlah Skor
Kriteria penilaian:
0 = Apabila peserta didik salah memilih jawaban yang sesuai dengan kunci jawaban
5 = Apabila peserta didik benar memilih jawaban yang sesuai dengan kunci jawaban
B. Soal Uraian
Nama Siswa :
Kelas :
Nomor Absen :
Nomor Keterangan
Soal Skor
0 2 5 8 10
Jumlah
Skor
Kriteria Penilaian:
0 = Jika peserta didik tidak menjawab pertanyaan
2 = Jika peserta didik mampu menjawab soal
5 = Jika peserta didik menjawab tidak terlalu tepat dengan kajian teori
8 = Jika peserta didik menjawab dengan jelas/mendekati kajian teori
10 = Jika peserta didik menjawab dengan jelas dan tepat sesuai kajian teori
Penentuan Nilai
Skor Total = Jumlah skor soal pilihan ganda + Jumlah skor soal uraian
3
Lampiran 2. Lembar Penilaian Afektif
Nama Siswa :
Kelas :
Nomor Absen :
Jumlah Skor
Kriteria Penilaian:
4 = Jika 4 point dilakukan
3 = Jika 3 point dilakukan
2 = Jika 2 point dilakukan
1 = Jika 1 point dilakukan
Penentuan Nilai
Skor Total = Jumlah Skor/24 x 100
3
Lampiran 3. Lembar Penilaian Psikomotorik
Nama Siswa :
Kelas :
Nomor Absen :
1 2 3 4
Keterampilan berdiskusi
Keterampilan berkomunikasi
Jumlah Skor
Kriteria Penilaian
1 2 3 4
3
dan dengan
bahasa yang
lugas
Penentuan Nilai
Skor Total = Jumlah Skor/12 x 100