Anda di halaman 1dari 5

REVIEW JURNAL INTERNATIONAL

KATHLEEN ROSEMALA
195040100111143
KELAS B

Judul Jurnal : Impacts Of Cultural Factors on The Consumer Buying Behaviors Examined
through An Impirical Study
Penulis : Dr. Durmaz Yakup, Dr. Celik Mucahit, dan Oruc Reyhan.
Jurnal : International Journal of Business and Social Science
Vol. dan No. : 2 dan 5
Tahun : Maret 2011

PENDAHULUAN
Konsumsi bukan lagi menjadi suatu proses dalam memenuhi kebutuhan melainkan memenuhi
keinginan konsumen saat ini. Konsep budaya, sub-budaya, dan kelas sosial merupakan
pengaruh pada perilaku pembelian seorang konsumen.

KONSUMEN DAN PENTINGNYA PERILAKU KONSUMEN DALAM


PEMASARAN
Konsumen merupakan manusia yang menginginkan, membutuhkan, menghendaki
komponen-komponen pemasaran dalam kapasitasnya sebagai pembeli. Pemasaran mungkin
dapat mempengaruhi perilaku pembelinya, tetapi tidak bisa mengontrolnya karena beberapa
individu & selain individu dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Faktor individual, yaitu
motif, persepsi, tingkah laku, pengalaman, konsep diri,dan nilai. Sedangka, untuk faktor
bukan individual ialah budaya, pekerjaan, keluarga, dan kelompok referensi.

FAKTOR BUDAYA YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN


Budaya
Budaya merupakan kepercayaaan-kepercayaan yang bersifat kompleks berkaitan dengan
lingkungan masyarakat, kebiasaan, nilai-nilai, tradisi-tradisi, adat istiadat, norma, dan tradisi.
Alasan dasar keinginan dan penentuan seseorang ialah budaya.
 Fitur-fitur Kebudayaan
Konsumsi dari fitur-fitur yang berhubungan dengan budaya, yaitu budaya merupakan
suatu kumpulan perilaku yang dipelajari, tradisional, dibuat, dapat diubah, mencakup
perbedaan sebagai kesamaan, organisasi dan pertemuan, disebarkan oleh anggota
komunitas, dan mementukan segala kebutuhan. Di setiap negara, perbedaan budaya terkait
perilaku konsumen sangatlah besar.
 Pengaruh Budaya terhadap Perilaku Konsumen
Budaya melibatkan pikiran, kata-kata, bahasa, tradisi, materi, perasaan, dan sikap
masyarakat. Salah satu unsur yang membentuk budaya merupakan
kepercayaan/keyakinan. Unsur lain dari budaya adalah tradisi (berhubungan dengan
perilaku non-verbal individu), seperti di Prancis, laki-laki menggunakan produk kosmetik
yang lebih banyak daripada perempuan.

Sub-budaya
Mencakup budaya dan perilaku individu dengan nilai-nilai yang sama membentuk kelompok-
kelompok kecil.
 Pengaruh Sub-budaya terhadap Perilaku Konsumen
Geografis dan agama sangatlah penting dalam membentuk sub-budaya. Pilihan setiap
individu yang tinggal sangat dekat dengan yang lain dapat saling berbeda satu sama lain.
Individu yang termasuk ke golongan yang berbeda akan memiliki nilai sub-budaya yang
berbeda, tingkah laku, dan struktur sosial dari anggota sub-budaya lainnya.
Kelas Sosial
Beberapa karakteristik dari kelas sosial, yaitu perilaku anggoota struktur kelas sosial, tingkat
pendidikan, tingkah laku, nilai dan gaya komunikasi yang sama, dan karakterisitik-
karakteristik tersebut berbeda dari anggota kelas sosial lainnya. Dan, juga status individu
ditentukan dari lingkungan mereka, kelas sosial tidak hanya ditentukan oleh 1 variabel saja,
melainkan banyak variabel seperti pendidikan, pendapatan, area tempat tinggal, kegiatan, dan
nilai-nilai.
 Pengaruh Kelas Sosial terhadap Perilaku Konsumen
Kelas sosial mencakup pilihan dalam pakaian, perlengkapan rumah, hiburan, dan
permainan. Tiap kelas sosial berbeda dalam memilih media. Konsumen kelas atas lebih
menyukai buku dan majalah, sedangkan konsumen sub kelas memilih TV. Konsumen
kelas atas lebih prefer dengan berita & drama, sedangkan konsumen kelas bawah
menyukai film & program olahraga. Selain itu, kelas sosial yang berbeda memiliki bahasa
yang berbeda pula.
APLIKASI
Tujuan dan Lingkup Penelitian
Bertujuan untuk menjelaskan terkait konsumen harus lebih dikenal dan dipahami oleh para
manajer yang mendirikan bisnis terutama di departemen pemasaran dan kualitas barang, jasa,
dan ide akan disajikan. Konsep pemasaran kontemporer (modern) menjelaskan tentang bisnis
harus berorientasi pada konsumen.
Metode dan Sampel
Metode pengumpulan data menggunakan kuisioner (data obyektif). Pembuatan kuisioner
(berupa pilihan ganda) menggunakan teknik “funnel” yang berarti pertanyaan dimulai dari hal
umum ke khusus. Sampel diambil dari kelompok provinsi Gaziantep, Samsun, Sinop, Konya,
Manisa, dan Adiyaman.
Pembatasan Investigasi
Pemilihan target yang sudah ditentukan dan masalah keuangan adalah hal yang diteliti dalam
studi penelitian ini.
Hasil Analisis dan Interpretasi
a. Apakah Anda biasanya suka berbelanja?

Pada Tabel 1 & gambar 1, 1286 orang menjawab pertanyaan ini, 537 orang (41,8%) terlalu
menikmati berbelanja, 316 orang (24,6%) sangat menikmati, 274 orang (21,3%) kurang suka,
111 orang (8,6%) tidak suka, dan 48 orang (3,7%) tidak suka sama sekali. Jadi, sebagian
besar dari mereka yang disurvei senang berbelanja.
b. Siapa yang biasanya berbelanja?
Jumlah survei yang menjawab sebagai bapak dari jumlah tersebut adalah 331 orang (25,8%),
seluruh keluarga pada 283 orang (22,1%) tersebut, 304 orang tua (23,7%), 168 ibu (13,1%)
pada 33 anak tersebut (2.6%), dan sisanya yang lain berjumlah 162 (12.6%) orang. Maka,
posisi pertama adalah para bapak (di Adiyaman) yang melakukan tukar-menukar belanja
seperti di wilayah timur.
c. Persetujuan lingkungan atau teman saya adalah hal terpenting bagi saya atas barang
dan jasa yang akan saya ambil

Pada tabel 3 & gambar 3, dari 440 orang (34,5%) lingkungan dan teman-temannya
merupakan kriteria terpenting dalam membeli barang dan jasa, 393 orang (30,8%) tampak
menikmati, 226 orang (17,7%) tampak tidak menikmati itu dan 189 orang (14,8%) tidak
pernah menikmatinya. Jadi, kebanyakan orang tidak percaya bahwa faktor terpenting dalam
membeli barang/jasa ialah lingkungan & teman.
d. Kesesuaian dengan budaya, kepercayaan, tradisi dan adat saya adalah faktor
terpenting pada barang dan jasa yang akan saya ambil

Pada tabel 4 dan gambar 4 yang ditunjukkan, sebanyak 569 orang (44.6%) yang merespon
keyakinan, budaya, dan tradisi sebagai kriteria dalam membeli barang dan jasa. 539 orang
(42.2%) setuju, 101 orang (7,9%) tidak setuju, 41 orang (3,2%) tentu tidak setuju. Jadi,
sebagian besar responden survei (86%) bahwa kepercayaan, budaya dan tradisi merupakan
faktor yang paling penting.
KESIMPULAN
Sebanyak 1286 orang (sekitar 86%) secara umum menyatakan bahwa mereka menikmati
berbelanja. Mereka tidak mampu membeli produk yang tidak ada di rumah mereka karena
pendapatan yang minim (sebagian besar dari mereka (82%) menerima pendapatan dibawah
1000 TL per bulan). Budaya, kepercayaan, dan tradisi merupakan posisi terpenting dalam
pembelian produk. Sedangkan lingkungan, teman, dan kelas sosial memperoleh persentase
sebesar 48.6%.

DAFTAR PUSTAKA

Durmaz, Y., Celik, M., & Oruç, R. (2011). The Impact of Cultural Factors on The Consumer
Buying Behaviors Examined through An Empirical Study. International Journal of
Business and Social Science, 2(5), 109-114.

Anda mungkin juga menyukai