Anda di halaman 1dari 3

Nama : Kummil Laila

NIM : 049035765

Soal:

Diskusikan hal-hal berikut:


1. Jelaskan sifat ikatan berdasarkan pembentukan momen dipole, disertai
contohnya.
2. Jelaskan jenis-jenis ikatan primer, disertai contohnya.
3. Coba jelaskan pendapat Anda, apakah yang menyebabkan cara yang berbeda
dalam menghapus tulisan menggunakan spidol biasa dibanding dengan spidol
permanen?Bagaimana cara masing-masing penghapusan noda kedua spidol
tersebut?
Selamat belajar dan tetap semangat

Jawab:

1. Ikatan polar terbentuk ketika sepasang elektron dibagi secara tidak merata antara dua
atom yang terikat. Hal ini mengakibatkan adanya momen dipol pada molekul, yaitu
momen yang dihasilkan dari perbedaan antara sisi positif dan negatif molekul. Properti
yang bergantung pada momen dipol meliputi:

Polaritas: Ikatan kovalen polar memiliki momen dipol yang tidak sama, sehingga
molekul memiliki muatan positif dan negatif di ujungnya. Misalnya, molekul air (H2O)
memiliki ikatan antara oksigen dan dua atom hidrogen, sehingga molekul air memiliki
momen dipol yang mengarah ke atom oksigen. Kelarutan: Senyawa polar larut dalam
pelarut polar sedangkan senyawa non-polar larut dalam pelarut non-polar. Misalnya,
senyawa gula polar (sukrosa) larut dalam air, sedangkan minyak non-polar larut dalam
pelarut non-polar seperti bensin. Titik Didih: Molekul dengan ikatan kovalen polar
memiliki titik didih lebih tinggi daripada molekul dengan ikatan kovalen non-polar. Ini
karena tolakan antarmolekul yang kuat dalam molekul polar. Misalnya, titik didih air
(molekul polar) adalah 100 derajat Celcius, sedangkan titik didih gas metana (molekul
non-polar) adalah -161 derajat Celcius.

Interaksi antarmolekul: Molekul polar dapat berinteraksi dengan molekul lain melalui
gaya antarmolekul yang disebut gaya van der Waals. Misalnya, tetesan air dapat
berinteraksi dengan tetesan air lainnya melalui gaya van der Waals, membentuk
tetesan air.

Akhirnya, ikatan polar terbentuk ketika sepasang elektron tak terikat antara dua atom
yang berikatan menciptakan momen dipol dalam molekul yang memiliki polaritas,
kelarutan, titik asal, dan interaksi antarmolekul yang berbeda dan keturunan partikel
non-polar.
2. Ikatan pertama adalah ikatan antara asam amino dan rantai polipeptida, yang
membentuk protein. Ada tiga jenis utama ikatan primer yaitu ikatan peptida, ikatan
hidrogen, dan ikatan disulfida.

● Ikatan peptida
Ikatan peptida dibentuk oleh reaksi antara gugus karboksil (-COOH) dan asam amino
dan gugus amino (-NH2) dan asam amino lainnya, menciptakan ikatan kovalen yang
disebut ikatan peptida. Reaksi ini melepaskan molekul air dan membentuk ikatan
antara karbon gugus karboksil dan nitrogen gugus amino. Ikatan peptida membentuk
rantai polipeptida, yang merupakan dasar dari struktur protein. Misalnya, ikatan
peptida membentuk rantai polipeptida dalam protein seperti enzim tripsin.

● Ikatan hidrogen
Ikatan hidrogen terbentuk ketika atom hidrogen yang terikat pada nitrogen atau
oksigen dalam satu asam amino membentuk ikatan lemah dengan nitrogen atau
oksigen dalam asam amino lain. Ikatan hidrogen membantu membentuk struktur
sekunder protein, seperti heliks alfa dan lembaran beta. Misalnya, ikatan hidrogen
membentuk struktur sekunder protein seperti keratin.

● Ikatan disulfida
Ikatan disulfida terbentuk ketika dua gugus sulfhidril (-SH) dari dua asam amino sistein
yang berbeda membentuk ikatan kovalen, yang disebut ikatan disulfida. Ikatan ini
stabil dan memberikan ketahanan protein untuk dipakai. Misalnya, ikatan disulfida
membentuk struktur tiga dimensi dalam protein seperti insulin.

Kesimpulannya, ada tiga jenis ikatan utama dalam protein yaitu ikatan peptida, ikatan
hidrogen, dan ikatan disulfida. Ikatan peptida membentuk rantai polipeptida, ikatan
hidrogen membantu membentuk rantai sekunder, dan ikatan disulfida memberikan
kekuatan protein. Semua jenis ikatan ini memainkan peran penting dalam menentukan
struktur dan fungsi protein.

3. Pendapat saya adalah bahwa perbedaan dalam cara menghapus tulisan pada spidol
biasa dan spidol permanen disebabkan oleh jenis tinta dan sifat-sifat kimia dari kedua
spidol tersebut.

Spidol biasa menggunakan tinta yang dapat dihapus dengan mudah menggunakan
tisu, penghapus spesifik, atau bahkan air. Tinta pada spidol biasa sebagian besar
terbuat dari air dan pewarna yang mudah larut dalam air, sehingga mudah dihapus
dari permukaan kertas. Ketika tinta pada spidol biasa diterapkan pada permukaan
kertas, itu menyebar ke dalam serat kertas dan membentuk ikatan lemah dengan serat
kertas. Ini memungkinkan tinta untuk dihapus dengan mudah, karena penghapus atau
tisu dapat mengangkat tinta dari serat kertas.
Di sisi lain, spidol permanen menggunakan tinta yang memiliki sifat-sifat yang berbeda
dari tinta pada spidol biasa. Tinta spidol permanen terbuat dari bahan kimia yang lebih
tahan lama dan lebih sulit untuk dihapus. Sebagai contoh, tinta spidol permanen
terbuat dari senyawa organik seperti etilena glikol dan garam logam, yang
membuatnya sulit untuk dihapus dengan air atau penghapus.

Untuk menghapus tulisan pada spidol permanen, biasanya dibutuhkan bahan kimia
khusus seperti alkohol atau thinner. Bahan kimia ini dapat memecah ikatan kimia
antara tinta dan permukaan kertas, sehingga tinta dapat dihapus. Namun,
penggunaan bahan kimia ini harus dilakukan dengan hati-hati dan hanya pada
permukaan yang tahan terhadap bahan kimia, karena dapat merusak permukaan atau
menghilangkan pewarna dari permukaan tersebut.

Dalam kesimpulannya, perbedaan dalam cara menghapus tulisan pada spidol biasa
dan spidol permanen disebabkan oleh sifat kimia dari tinta pada masing-masing
spidol. Spidol biasa menggunakan tinta yang mudah dihapus karena tinta mudah larut
dalam air, sementara spidol permanen menggunakan tinta yang lebih sulit dihapus
karena tinta terbuat dari bahan kimia yang lebih tahan lama dan sulit dipecah.

Referensi:

- 8 Cara Mudah Hapus Spidol Permanen di Papan Tulis. (2022, April 14). Urbanasia.

Retrieved May 9, 2023, from https://www.urbanasia.com/guide/8-cara-mudah-hapus-

spidol-permanen-di-papan-tulis-U56806

- Ikatan Senyawa Kimia Organik. (n.d.). KIMIA ORGANIK. Retrieved May 9, 2023,

from https://kulon2.undip.ac.id/mod/resource/view.php?id=130871

- Fessenden, R.J. dan J. S. Fessenden, 1986, Organic Chemistry 3rd edition.


Wadsworth, Inc., Belmont, California. Alih bahasa : Pudjatmaka, A.H. 1999, Kimia
Organik. Penerbit Erlangga, Jakarta, Jilid 1

Anda mungkin juga menyukai