Anda di halaman 1dari 57

PENGARUH KUALITAS PRODUK, CITRA MEREK,

DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN


SEPATU FUTSAL ORTUSEIGHT

PENULISAN ILMIAH

Diajukan guna melengkapi syarat-syarat untuk mencapai


gelar setara Sarjana Muda Jurusan Manajemen jenjang Strata Satu
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

Nama : Dirga Hakim Salama

NPM : 10220478

Program Studi : Manajemen

Pembimbing : Nurul Azmi, SE. MMSI

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2023
LEMBAR PENGESEHAAN
Judul PI : Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek, dan Harga Terhadap

Keputusan pembelian Sepatu Futsal Ortuseight

Nama : Dirga Hakim Salama

NPM : 10220478

Tanggal Sidang :

Tanggal Lulus :

Menyetujui

Pembimbing Kasubag Sidang PI

() ()

Ketua Prodi Manajemen

(Iman Murtono Soenhadji, Ph.D)


Dirga Hakim Salama 10220478
PENGARUH KUALITAS PRODUK, CITRA MEREK, DAN HARGA
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU FUTSAL
ORTUSEIGHT
Penulisan Ilmiah Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini bisa dikatakan pesaing dunia usaha di Indonesia semakin ketat, setiap
perusahaan dalam membangun usaha bersaing menarik pelanggan dan
mempertahankan eksistensinya di pasar. Maka dari itu, sangat penting bagi
perusahaan untuk mengetahui perilaku konsumen yang selalu berkembang dengan
cara memahami perilaku konsumen tersebut karena hal ini akan menentukan
pengambilan keputusan pembelian.

Futsal adalah sebuah olahraga yang sangat popular didunia khususnya di


Indonesia. Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang di era
globalisasi ini, fungsi futsal sekarang sudah sangat berkembang. Keberadaan
futsal bukan lagi sebagai sebuah olah raga tetapi sekarang futsal sudah mengalami
pergeseran menjadi gaya hidup (life style). Dan untuk saat ini, futsal telah masuk
ke ranah industri. Futsal telah menjadi salah satu industri yang sangat besar di
dunia terutama di Indonesia. Salah satu produk yang termasuk ke dalam industri
yang tumbuh sangat pesat adalah industri sepatu futsal Ortuseight.

Ortuseight ialah merek sepatu olahraga yang berasal dari Indonesia.


Ortuseight lahir di bawah naungan PT Vita Nova Atletik yakni perusahaan yang
beroperasi di bidang olahraga, dan berdiri di bulan Februari tahun 2018. Lahir
lewat tangan para professional yang sudah berpengalaman belasan tahun di
Industri Olahraga Indonesia. ORTUS sendiri berarti matahari terbit, fajar, atau
awal, dan EIGHT adalah jumlah tim yang memulai perusahaan. Disetiap matahari
pagi yang kita jumpai, selalu ada harapan baru. Mimpi itulah yang dibawa
Ortuseight untuk menjadi salah satu pemain besar yang menentukan di pasar
olahraga Indonesia. Ortuseight juga memiliki komitmen yang sangat kuat.
Ortuseight selalu berkomitmen untuk memberikan desain terbaik dengan
teknologi terkini serta inovasi-inovasi disetiap produk Ortusieght.
Akhir-akhir ini sepatu futsal merek local ini sedang naik daun. Produk sepatu
futsal merek Ortuseight menjadi salah satu rekomendasi sepatu terbaik asli
Indonesia pada saat ini. Sepatu Ortuseight selalu memiliki karakter yang kuat di
setiap model desainnya. Bagi para pemain futsal, kualitas sepatu tentu menjadi
salah satu hal penting yang harus diperhatikan untuk mendukung performa
mainnya. Ortuseight hadir sebagai sepatu futsal berkualitas dengan desain
kekinian yang kini sudah banyak beredar di pasaran dan sangat diminati. Bahan
yang digunakan pada sepatu futsal ini sudah terjamin kualitasnya, sehingga
nyaman saat digunakan, meski dalam waktu yang lama. Varian model yang
tersedia juga cukup banyak, sehingga bisa disesuaikan dengan keinginan dan
kebutuhan saat bermain. Tidak hanya itu, ukuran dan warna dari sepatu futsal
Ortuseight pun cukup beragam, sehingga memungkinkannya digunakan oleh
semua kalangan usia. Ortuseight sendiri juga menjadi alternatif lain sebagai salah
satu merek asli Indonesia dengan harga terjangkau dan kualitas yang bagus.
Berbanding terbalik dengan para kompetitornya seperti Adidas, Nike, Puma dan
lainnya yang selalu memberikan harga mahal dengan kualitas sama. Ortuseight
juga memiliki berbagai cara untuk membuat pelanggan puas dan ingin membeli
produknya kembali, mulai dari membuat konten-konten tentang futsal dimedia
yang mereka miliki seperti Instagram dan youtube, mereka juga sampai
menjadikan atltet tim nasional futsal Indonesia menjadi Brand Ambassador atau
duta merk untuk Ortuseight.

Menurut Kotler dan Keller (2016) bahwa kualitas produk merupakan suatu
kemampuan produk dalam melakukan fungsi-fungsinya, kemampuan itu meliputi
daya tahan, kehandalan, ketelitian, yang diperoleh produk dengan secara
keseluran. Perusahaan harus selalu meningkatkan kualitas produk atau jasanya
karena peningkatan kualitas produk bisa membuat pelanggan merasa puas dengan
produk atau jasa yang diberikan dan akan mempengaruhi pelanggan untuk
membeli kembali produk tersebut.

Citra merek merupakan isyarat yang digunakan konsumen untuk


mengevaluasi suatu produk ketika mereka tidak memiliki pengetahuan yang
cukup tentang produk tersebut. Menurut Kotler dan Keller (2016) citra merek
adalah persepsi konsumen tentang suatu merek sebagai refleksi dari asosiasi yang
ada pada pikiran konsumen. Citra merek merupakan asosiasi yang muncul dalam
benak konsumen ketika mengingat suatu merek tertentu. Asosiasi tersebut secara
sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran dan citra tertentu yang dikaitkan
dengan suatu merek.

Menurut Kotler dan Keller (2016), harga adalah nilai suatu barang atau jasa
yang diukur dengan sejumlah uang berdasarkan nilai tersebut seseorang atau
perusahaan bersedia melepas barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain.
Pelanggan yang loyal juga akan memperhatikan harga yang ditetapkan atas
produk yang digunakannya. Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
harga adalah nilai barang yang dinyatakan dengan uang.

Menurut Kotler dan Armstrong (2017) keputusan pembelian adalah


keputusan pembeli tentang merek mana yang dibeli. Proses pengambilan
keputusan yang rumit sering melibatkan beberapa keputusan. Keputusan ini
melibatkan pilihan antara dua atau lebih alternatif. Keputusan pembelian
konsumen adalah tahap dimana konsumen juga mungkin membentuk niat untuk
membeli produk yang paling disukai, dimana keputusan konsumen untuk
memodifikasi, menunda, atau menghindar sangat dipengaruhi resiko yang
dirasakan.

Berbagai merek sepatu futsal yang sudah ada, mengapa Ortuseight mampu
menjadi merek sepatu futsal yang banyak diminati oleh konsumen di Indonesia.
Dengan alasan ini maka peneliti merasa tertarik untuk membahas “Pengaruh
Kualitas Produk, Citra Merek, dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Sepatu Futsal Ortuseight”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah disampaikan, maka masalah dapat


dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepatu
futsal Ortuseight?
2. Apakah citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepatu
futsal Ortuseight?
3. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepatu futsal
Ortuseight?
4. Apakah kualitas produk, citra merek, dan harga berpengaruh terhadap
keputusan pembelian sepatu futsal ortuseight?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan uraian di atas peneliti hanya menunjukan pengaruh kualitas


produk, citra merek, dan harga sepatu futsal merek Ortuseigt terhadap keputusan
pembelian dan responden mahasiswa gunadarma region karawaci fakultas
ekonomi.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini:

1. Mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian


sepatu futsal Ortuseight.
2. Mengetahui pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian sepatu
futsal Ortuseight.
3. Mengetahui pengaruh harga terhadap keputusan pembelian sepatu futsal
Ortuseight.
4. Mengetahui pengaruh kualitas produk, citra merek, dan harga terhadap
keputusan pembelian sepatu futsal ortuseight.

1.5 Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi yang membacanya berikut


manfaatnya :
1. Manfaat Akademis
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan
pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat sekitar
Tangerang selatan dalam mengambil keputusan pembelian sepatu futsal
Ortuseight.
2. Manfaat Praktis
Bagi peneliti selanjutnya penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi dalam pengembangan teori mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian sepatu futsal Ortuseight.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pemasaran

Pemasaran merupakan kegiatan yang sangat penting bagi setiap pengusaha


karena mempengaruhi kelangsungan hidup, keuntungan dan pertumbuhan. Berikut
ini adalah pendapat ahli mengenai pengertian pemasaran :

Menurut Sedjati (2018) pemasaran berarti usaha atau kegiatan penyediaan


barang atau jasa dari produsen ke konsumen dengan tujuan memuaskan kebutuhan
atau keinginan dengan cara tertentu yang disebut pertukaran

Menurut Laksana (2019) pemasaran adalah bertemunya penjual dan pembeli


untuk melakukan kegiatan transaksi produk barang atau jasa. Sehingga pengertian
pasar bukan lagi merujuk kepada suatu tempat tapi lebih kepada aktifitas atau
kegiatan pertemuan penjual dan pembeli dalam menawarkan suatu produk kepada
konsumen.

Dari pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa pemasaran adalah segala
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk memenuhi
kebutuhan konsumen dan memberikan manfaat dan kegiatan pemasaran harus
dapat memuaskan konsumen jika ingin bertahan dalam bisnis atau mengenal
perusahaan. Pemasaran juga berkaitan erat, dengan kegiatan yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan setiap individu melalui proses
pertukaran.Kegiatan pemasaran harus dapat memuaskan konsumen jika ingin
bertahan dalam bisnis atau mengenal perusahaan.

2.1.2 Kualitas Produk


Kualitas produk merupakan hal penting yang harus diperjuangkan oleh setiap
perusahaan jika ingin produknya mampu bersaing di pasar. Kualitas produk
merupakan suatu kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian,
yang diperoleh produk dengan secara keseluruhan. Perusahaan harus selalu
meningkatkan kualitas produk atau jasanya karena peningkatan kualitas produk
bisa membuat pelanggan merasa puas dengan produk atau jasa yang diberikan dan
akan mempengaruhi pelanggan untuk membeli kembali produk tersebut (Kotler
dan Keller 2016:37).

2.1.2.1 Indikator Kualitas Produk


Menurut Sopiah dan Sangadji, (2016:80) kualitas produk terdiri dari beberapa
indikator, yaitu:
1. Performance (kinerja), merupakan elemen kualitas produk yang berkaitan
langsung dengan bagaimana suatu produk dapat menjalankan fungsinya untuk
memenuhi kebutuhan konsumen.
2. Reliabilitas (keandalan), merupakan daya tahan produk selama dikonsumsi.
3. Desain, merupakan aspek emosional dalam memengaruhi kepuasan konsumen
sehingga desain kemasan ataupun bentuk produk akan turut mempengaruhi
persepsi kualitas produk tersebut.

2.1.3 Citra Merek

Citra merek mewakili keseluruhan persepsi suatu merek dan terbentuk dari
informasi dan pengalaman masa lalu tentang merek tersebut. Citra merek
berkaitan dengan sikap berupa keyakinan dan preferensi merek. Konsumen
dengan citra merek yang positif lebih mungkin untuk melakukan pembelian.

Beberapa ahli menjelaskan mengenai pengertian dari citra merek (brand


image) seperti menurut Julius (2016 :60) citra merek ialah keinginan konsumen
berfikir, merasa, dan berbuat terhadap merek. Sedangkan menurut Kotler dan
Keller (2016) citra merek adalah persepsi konsumen tentang suatu merek sebagai
refleksi dari asosiasi yang ada pada pikiran konsumen. Citra merek merupakan
asosiasi yang muncul dalam benak konsumen ketika mengingat suatu merek
tertentu. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran
dan citra tertentu yang dikaitkan dengan suatu merek.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, konsep citra merek adalah


sekumpulan kepercayaan yang berkaitan dengan nama, simbol, desain dan kesan
yang diperoleh konsumen dari kepemilikan merek yang didapat dari informasi
fakta kemudian mereka menggunakan merek tersebut. Hal ini dapat menciptakan
kesan yang relatif panjang yang terbentuk di benak konsumen.

2.1.3.1 Indikator Citra Merek

Agar citra merek terlihat baik bagi pelanggan, perusahaan harus


memperhatikan berbagai indikator yang membentuk citra merek. Menurut (Kotler
& keller, 2016) indikator citra merek yaitu:

1. Kekuatan asosiasi merek (Strength of brand association)

Tergantung pada bagaimana informasi masuk ke dalam benak ingatan pelanggan


dan bagaimana informasi tersebut bertahan sebagai bagian dari citra merek.

2. Keuntungan asosiasi merek (Favourability of brand association)

Kesuksesan sebuah proses pemasaran sering bergantung pada proses terciptanya


asosiasi merek yang menguntungkan, dimana pelanggan dapat percaya pada
atribut yang diberikan mereka dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan
pelanggan.

3. Keunikan asosiasi merek ( Uniqueness of brand association)

Suatu merek harus memiliki keunggulan bersaing yang menjadi alasan bagi
pelanggan untuk memilih merek tertentu.

2.1.4 Harga
Penetapan harga selalu merupakan elemen fleksibel dalam bauran pemasaran
yang berubah seiring dengan lokasi dan waktu. Harga datang dalam berbagai
bentuk, bukan hanya angka pada label paket.

Menurut Kotler dan Amstrong (2016:324), harga merupakan sejumlah uang


yang dikeluarkan untuk sebuah produk atau jasa, atau sejumlah nilai yang
ditukarkan oleh konsumen untuk memperoleh manfaat, kepemilikan atau
penggunaan atas produk atau jasa. Sedangkan menurut Limakrisna dan Purba
(2017:72), harga dalam arti luas tidak hanya sejumlah uang yang diserahkan
kepada penjual untuk mendapatkan barang yang dibeli akan tetapi juga meliputi
hal-hal diluar seperti waktu, usaha (pencarian), risiko psikologis (mobil bisa
tabrakan), tambahan pengeluaran untuk jaminan (membayar asuransi).

2.1.4.1 Indikator Harga

Menurut Kotler dalam jurnal Aptaguna dan Pitaloka (2016:52) indikator yang
digunakan untuk mengukur harga, yaitu :

1. Keterjangkauan harga produk.

Kemampuan daya beli konsumen atas produk yang dibelinya.

2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk

Harga merupakan salah satu indikator dalam menentukan suatu kualitas barang itu
sendiri. Tidak selalu harga yang mahal itu menunjukan bahwa kualitas dari barang
tersebut adalah bagus.

3. Daya saing harga produk.

Kemampuan suatu produk untuk bersaing dengan produk sejenisnya dipasaran


dengan harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan, meskipun harga yang
ditawarkan lebih tinggi dibandingkan dengan produk sejenis.

2.1.5 Keputusan Pembelian


Keputusan pembelian merupakan bagian integral dari perilaku konsumen yang
mengarah pada pembelian produk dan layanan. Dalam pengambilan keputusan
pembelian, konsumen tidak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi dan
mendorong pembeliannya. Dari keputusan pembelian, referensi pengembangan,
dan peningkatan produk yang dilakukan oleh perusahaan dapat diperoleh dari
Faktor Pendukung Keputusan.

Menurut Buchari Alma (2016:96) mengemukakan bahwa keputusan


pembelian adalah suatu keputusan konsumen yang dipengaruhi oleh ekonomi
keuangan, teknologi, politik, budaya, produk, harga, lokasi, promosi, physical
evidence, people, process. Menurut Kotler & Amstrong (dalam Kwandy, 2017)
merupakan pilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan dalam keputusan
pembelian. Sedangkan menurut Tjiptono (dalam Amilia & Asmara, 2017),
keputusan pembelian adalah sebuah proses dimana konsumen mengenal
masalahnya, mencari informasi mengenai produk atau merek tertentu dan
mengevaluasi seberapa baik masing- masing alternatif tersebut dapat memecahkan
masalahnya, yang kemudian mengarah kepada keputusan pembelian.

2.1.5.1 Indikator Keputusan Pembelian

Terdapat 4 indikator dalam keputusan pembelian yaitu (Thompson & Peteraf,


2016):

1) Sesuai kebutuhan Pelanggan melakukan pembelian karena produk yang


ditawarkan sesuai yang dibutuhkan dan mudah dalam mencari barang yang
dibutuhkan.

2) Mempunyai manfaat Produk yang dibeli sangat berarti dan bermanfaat bagi

konsumen.

3) Ketepatan dalam membeli produk Harga produk sesuia kualitas produk dan
sesuai dengan keinginan konsumen.

4) Pembelian berulang Keadaan dimana konsumen merasa puas dengan transaksi


sebelumnya sehingga berniat selalu melakukan transaksi dimasa yag akan datang.

2.2 Kajian Penelitian Sejenis

Beberapa penelitian penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini, baik


dalam variabel terikat (dependen) maupun bebas (independen), antara lain:

Tabel 2.1

Penelitian Sejenis

No Nama Judul Variabel Hasil


Peneliti Penelitian Penelitian Penelitian
1 Anisa Ayu Pengaruh Citra Citra Merek Citra
Kurnia Putri Merek,Harga, (X1),Harga merek,harga, dan
(2022) Dan Kualitas (X2), Kualitas kualitas produk
Produk Pada Produk (X3), memiliki
Keputusan Keputusan pengaruh yang
Pembelian Di Pembelian (Y) signifikan
Shopee terhadap
pembelian di
shopee
2 Moch Reyhan Pengaruh Kualitas Produk Kualitas
Banyuaji Kualitas (X1),Harga produk,Harga,dan
(2021) produk,Harga,da (X2),Citra Citra Merek
n Citra Merek Merek berpengaruh
Terhadap (X3),Keputusan signifikan
Keputusan Pembelian (Y) Terhadap
pembelian Sepatu keputusan
Sepak Bola pembelian
Ortuseight produk sepatu
sepak bola
Ortuseight
3 Dwi Indah Pengaruh E- Electronic Word secara simultan
Kinanti , WOM dan of Mouth (X1) variabel e-wom
Anindita Celebrity ,Celebrity serta celebrity
Lintangdesi Endorser di Endorser (X2), endorser
Afriani (2021) Instagram Keputusan berpengaruh
Terhadap Pembelian (Y) positif dan
Keputusan signifikan
Pembelian Sepatu terhadap
Ortuseight keputusan
pembelian.
Namun secara
parsial variabel e-
wom memiliki
pengaruh positif
dan signifikan
terhadap
keputusan
pembelian.
4 Muhamad An Pengaruh Iklan di media sosial variabel iklan di
Naafi Ali media sosial, (X1), brand media sosial,
(2021) Brand ambassador brand
ambassador, (X2), brand ambassador,
Brand image, dan image (X3), dan brand image dan
Brand awareness brand brand awareness
terhadap awareness(X4) secara simultan
keputusan keputusan memiliki
pembelian produk pembelian (Y) pengaruh
Erigo signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
produk erigo.
Secara parsial,
bahwa variabel
iklan di media
sosial dan brand
ambassador tidak
memiliki
pengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
produk Erigo.
Sedangkan brand
image dan brand
awareness secara
parsial memiliki
pengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
produk Erigo
5 Wibi Anindra Pengaruh Promosi (X1) promosi dengan
Lukito, Aswin Promosi dengan dan media sosial media sosial
Fahmi D Media Sosial (X2), keputusan berpengaruh
(2020) Terhadap pembelian (Y) positif dan
Keputusan signifikan
Pembelian Sepatu terhadap
Olahraga Keputusan
Ortuseight Pada Pembelian Sepatu
Masyarakat Olahraga
Tanjung Morawa Ortuseight pada
Masyarakat
Tanjung Morawa
2.3 Model Penelitian

Kerangka pemikiran ini memperhitungkan pengaruh variabel independen


yaitu, kualitas produk, citra merek, dan harga terhadap variabel keputusan
pembelian. Hubungan antar variabel bebas dan terikat dapat dilihat melalui model
penilitan pada gambar berikut:

H1 KUALITAS PRODUK H1
(X1)

H2 H2 KEPUTUSAN
CITRA MEREK
PEMBELIAN
(X2)
(Y)

H3
HARGA
(X3)

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran

Keterangan :

: secara simultan

: secara parsial
2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban awal untuk rumusan masalah yang diselidiki. Hal
ini karena tetap mengacu pada teori-teori yang ada. Artinya, tidak didasarkan pada
data empiris yang dikumpulkan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. H1 :Variabel kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian


produk sepatu futsal ortuseight.

2. H2 :Variabel citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk


sepatu futsal ortuseight.

3. H3 :Variabel harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk sepatu


futsal ortuseight.

4. H4 :Variabel kualitas produk, citra merek, dan harga berpengaruh terhadap


keputusan pembelian produk sepatu futsal ortuseight.
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek dan Subjek penelitian

Objek penelitian adalah variabel yang dapat diukur dan akan diteliti penulis.
Objek penelitian ini adalah kualitas produk, citra merek, harga, dan keputusan
pembelian. Subjek penelitian adalah orang yang menjadi sasaran dalam penlitian
dan yang akan memberikan informasi kepada penulis. Subjek penelitian ini adalah
para konsumen produk sepatu futsal Ortuseight di gunadarma region karawaci
fakultas ekonomi.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang dimana data
yang diperoleh atau dikumpulkan langsung oleh orang yang melakukan penelitian
atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer di dapat dengan
menyebar kuesioner kepada 100 mahasiswa konsumen sepatu futsal merek
ortuseight di gunadarma region karawaci fakultas ekonomi menggunakan google
form.

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang


mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk diperlajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017). Populasi
dalam penelitian ini adalah konsumen yang sudah melakukan pembelian sepatu
futsal ortuseight.

3.2.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin di teliti oleh peneliti,
menurut Sugiono (2017) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimilki populasi tersebut, sehingga sampel merupakan bagian dari populasi.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Non propability sampling dengan
teknik purposive sampling. Non propability sampling adalah teknik pengambilan
sampel yang tidak memberi peluangatau kesempatan yang sama bagi setiap unsur
atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Purposive sampling adalah
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2017).
Pertimbangan sampel responden dalam penelitian ini memiliki kriteria sebagai
berikut :

1. Pernah membeli produk sepatu futsal Ortuseight


2. Mahasiswa gunadarma region karawaci fakultas ekonomi

Pada penelitian ini, populasi yang diambil dalam ukuran besar jumlahnya
tidak diketahui secara pasti. Dalam penentuan sampel jika populasinya besar dan
jumlahnya tidak diketahui maka rumus yang digunakan dalam menentukan
jumlah populasi dalam penelitian ini adalah rumus Rao Purba Sebagai berikut :

2
Z
𝒏= 4 (moe)2

Keterangan :

n = Jumlah sampel

Z = Tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5% (1,96)

Moe = Margin of error max adalah tingkat kesalahan maksimal pengambilan


sampel yang dapat di toleransi 10% (0,10)

Dengan rumus diatas, maka diperoleh perhitungan sebagai berikut :

2
1,96
𝒏= 2
4 (0,10)
3,8416
𝒏 = 0,04

𝒏 = 96,04

Berdasarkan rumus di atas dapat diperoleh sampel populasi sebanyak 96


orang. Namun untuk mempermudah perhitungan maka peneliti mengambil sampel
sebanyak 100 responden.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan kuesioner.


Kuesioner dapat berupa pertanyaan terbuka atau tertutup, dapat diberikan secara
langsung atau dikirim melalui internet dalam bentuk Google Form. Skala
pengukuran dalam kuesioner penelitian ini menggunakan skala likert. Menurut
(Sugiyono, 2017), Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Berikut ini
adalah tabel susunan skor skala likert :

Tabel 3.1

Skala Likert

Alternatif jawaban Skor Item


SS (Sangat setuju) 5
S (Setuju) 4
N (Netral) 3
TS (Tidak setuju) 2
STS (Sangat tidak setuju) 1
Sumber: Sugiyono (2017)

3.3.1 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah seperangkat petunjuk yang lengkap


tentang apa yang harus diamati dan mengukur suatu variabel atau konsep untuk
menguji kesempurnaan. Definisi operasional variabel ditemukan item-item yang
dituangkan dalam instrumen penelitian (Sugiyono, 2017). Berikut adalah definisi
operasional dari masing-masing peneliti ini :

Tabel 3.2

Definisi Operasional

Variabel Definisi Indikator


Kualitas Kualitas produk merupakan suatu 1. Performance
produk
kemampuan produk dalam melakukan 2. Reliabilitas
(X1)
fungsi-fungsinya, kemampuan itu 3. Desain.
meliputi daya tahan, kehandalan,
ketelitian, yang diperoleh produk
dengan secara keseluran. (Kotler dan
Keller, 2016)
Citra merek Citra merek adalah persepsi konsumen 1. Kekuatan
(X2)
tentang suatu merek sebagai refleksi asosiasi merek
dari asosiasi yang ada pada pikiran 2. Keuntungan
konsumen. (Kotler dan Keller, 2016) asosiasi merek
3. Keunikan
asosiasi merek
.

Harga (X3) Harga adalah nilai suatu barang atau 1. Keterjangkauan


jasa yang diukur dengan sejumlah uang harga produk.
berdasarkan nilai tersebut seseorang 2. Kesesuaian
atau perusahaan bersedia melepas hargadengan
barang atau jasa yang dimiliki kepada kualitas produk
pihak lain. (Kotler dan Keller, 2016) 3. Daya saing
harga produk.

Keputusan Keputusan pembelian adalah keputusan 1. Sesuai


pembelian
pembeli tentang merek mana yang kebutuhan
(Y)
dibeli. Proses pengambilan keputusan Pelanggan
yang rumit sering melibatkan beberapa melakukan
keputusan. (Kotler dan Armstrong, pembelian
2017) 2. Mempunyai
manfaat
Produk yang
dibeli sangat
berarti
3. Ketepatan
dalam membeli
produk
4. Pembelian
berulang

3.4 Metode Analisis Data

3.4.1 Uji Instrumen Penelitian

a) Uji Validitas

Menurut (Ghozali, 2018) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur kuesioner tersebut.
Mengukur validitas dapat dilakukan dengan melakukan korelasi antar skor butir
pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel, dijelaskan juga bahwa uji
signifikan dapat dilakukan dengan melihat tampilan hasil dari output SPSS akan
terlihat bahwa korelasi antara masing-masing indikator terhadap total skor
konstruk menunjukan hasil yang signifikan dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Jika r hitung > r tabel : kuesioner dinyatakan valid

2. Jika r hitung < r tabel : kuesioner dinyatakan tidak valid

b) Uji Reabilitas

Menurut (Ghozali, 2018) uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan
dengan one shot methods atau metode pengukuran sekali. Pengukuran dilakukan
hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau
mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan (Ghozali, 2018). Untuk menguji
reliabilitas digunakan uji statistik cronbach alpha (α) dengan dasar : (1)
Cronbach alpha > 0,60, maka dikatakan reliabel. (2) Cronbach alpha < 0,60,
maka tidak dapat dikatakan reliabel.

3.4.2 Uji Asumsi Klasik


a) Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2018), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel independen dan dependennya berdistribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik memiliki distribusi data yang normal atau
mendekati normal yaitu distribusi tidak menyimpang ke kiri atau ke kanan (kurva
normal). Pengujian normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dalam
program aplikasi SPSS dengan taraf probabilitas (sig) 0,05. Kriteria pengujian uji
Kolmogorov-Smirnov adalah nilai probabilitas (sig) > 0,05, maka data
berdistribusi normal, sedangkan jika nilai probabilitas (sig) < 0,05, maka data
tidak berdistribusi normal.

b) Uji Heteroskedastisitas
Ghozali (2018,) mengatakan bahwa uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari
residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Cara mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedestisitas dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat
(dependen). Dengan memperhatikan ketentuan pengambilan keputusan berikut
ini:

1. Jika terdapat pola tertentu (melebar, bergelombang, dan menyempit), maka


dapat disimpulkan telah terjadi heteroskedestisitas.
2. Jika tidak terdapat pola yang jelas dan titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi
heteroskedestisitas.

c) Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah ditemukan adanya


korelasi antar variabel independen atau bebas. Menurut Ghozali (2018), tujuan uji
multikolinearitas adalah untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antara variabel bebas. Model regersi yang baik memiliki model yang
didalamnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel independen. Uji
multikolinearitas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).
Apabila nilai VIF < 10, berarti tidak terdapat multikolonieritas. Jika nilai VIF >
10 maka terdapat multikolonieritas dalam data.

3.4.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Teknik analiasis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
penelitian analisis regresi linier berganda (multiple regression). Analisis regresi
adalah studi yang membahas ketergantungan variabel terikat dengan satu atau
lebih variabel bebas untuk memprediksi serta mengestimasi rata-rata populasi
berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Ghozali, 2018:95). Analisis
linier berganda penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan kualitas
produk (X1), citra merek (X2), dan harga (X3) terhadap keputusan pembelian (Y).
variabel-variabel tersebut dapat digunakan dalam persamaan :
Y = α + β1X1+ β2X2 + β3X3 + e
Keterangan :

Y = Keputusa Pembelian

α = Konstanta

β1 = Koefisien Regresi Variabel kualitas produk

β2 = Koefisien Regresi Variabel citra merek

β3 = Koefisien Regresi Variabel harga

X1 = Kualitas produk

X2 = Citra merek

X3 = Harga

e = Error (tingkat kesalahan)

3.4.4 Uji Hipotesis

a) Uji t (Parsial)

Menurut Ghozali (2018), uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa


jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Untuk memutuskan apakah H0 diterima
atau ditolak, maka ditetapkan alpha (tingkat signifikansi) sebesar 5% dengan dasar
pengambilan keputusan sebagai berikut: (1) Jika nilai signifikansi > 0,05, maka
H0 diterima, sehingga Ha ditolak. Artinya variabel bebas berpengaruh tidak
signifikan terhadap variabel terikat. (2) Jika nilai signifikansi < 0,05, maka H0
ditolak, sehingga Ha diterima. Artinya variabel bebas berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat.

b) Uji f (simultan)

Menurut Ghozali (2018) Uji F untuk menunjukkan apakah semua variabel


bebas yang digunakan dalam model mempunyai pengaruh secara keseluruhan
terhadap variabel terikat (dependen). Pengujian ini sering juga disebut pengujian
signifikan keseluruhan (overall significance) terhadap garis regresi yang ingin
menguji Y secara linear berhubungan dengan X. Kriteria pengujian ini sebagai
berikut :

1. F hitung ≤ F tabel dan sig F > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
artinya semua variabel independen (X) tidak berpengaruh nyata terhadap
variabel dependen (Y) dan persamaan tersebut tidak dapat diterima sebagai
penduga.
2. F hitung > F tabel dan sig F < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima
artinya semua variabel independen (X) secara simultan merupakan
penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen (Y) dan persamaan
tersebut dapat diterima sebagai penduga.

3.4.5 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2018), koefisien determinasi (R 2) pada intinya mengukur


seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat.
Nilai adjusted R2 yang kecil atau mendekati nol berarti kemampuan variabel bebas
dalam menjelaskan variabel-variabel terikat sangat terbatas. Semakin tinggi nilai
adjusted R2 maka semakin tinggi variabel bebas dapat menjelaskan variasi
variabel terikat.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sampel Penelitian

4.1.1 Profil Perusahan

Ortuseight lahir dibawah PT. Vita Nova Atletik yaitu perusahaan yang
bergerak dibidang olahraga, didirikan pada Februari 2018. Lahir lewat tangan para
professional yang sudah berpengalaman belasan tahun di Industri Olahraga
Indonesia.

Nama Ortuseight memliki arti yang cukup unik. Ortus sendiri berarti matahari
terbit, fajar, atau awal, dan EIGHT adalah jumlah tim yang memulai perusahaan.
Makna dari Ortuseight tersebut adalah disetiap matahari pagi yang di jumpai,
selalu ada harapan baru. Mimpi itulah yang dibawa Ortuseight untuk menjadi
salah satu pemain besar yang menentukan di pasar olahraga Indonesia.

CEO Ortuseight Arif Prijadi Wirawan mendirikan Ortuseight bersama orang-


orang yang mempunyai keyakinan bahwasanya bangsa Indonesia adalah bangsa
yang hebat. Mempunyai mimpi kalau nantinya Indonesia harus memiliki brand
olahraga yang mampu bersaing di pentas internasional dengan model memiliki
pengalaman tim lebih dari dua belas tahun di ranah industri olahraga. Tim di
Ortuseight percaya bahwa Ortuseight akan menjadi pilihan pertama para pelaku
olahraga yang ada di Indonesia.

Sepatu Ortuseight selalu memiliki karakter yang kuat di setiap model


desainnya. Ortuseight sendiri juga menjadi alternatif lain sebagai salah satu merek
asli Indonesia dengan harga terjangkau dan kualitas yang bagus. Desain sepatu
yang dirilis oleh Ortuseight memperlihatkan gambar desain sepatu modern
layaknya sepatu internasional berkelas dunia. Bukan hanya itu, dengan sentuhan
pola batik yang manis seakan ingin membuktikan pada semua orang jika
Ortuseight adalah merupakan sepatu lokal milik Indonesia.

4.2 Analisis Data

Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian adalah jenis kelamin,


usia, pekerjaan, dan pendapatan.

4.2.1 Analisi Deskriptif Responden

4.2.1.1 Karakteristik Responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin
Perempuan
28%

Laki-laki
72%

Laki-laki Perempuan

Gambar 4.1

Jenis Kelamin Responden

Sumber: Data Primer Diolah, 2023


Tabel 4.1

Jenis kelamin responden

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase


Laki-laki 72 72%
Perempuan 28 28%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer Diolah, 2023

Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh infomasi bahwa responden dalam penelitian


ini berjenis kelamin Laki-laki sebanyak 78 orang atau 78% dan berjenis kelamin
perempuan sebnyak 28 orang atau 28%.

4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan usia

Usia
< 20
13%

20-30
87%

< 20 20-30 > 30

Gambar 4.2

Usia Responden

Sumber: Data Primer Diolah, 2023

Tabel 4.2

Usia Responden

Usia Frekuensi Presentase


< 20 Tahun 13 13%
20 – 30 Tahun 87 87%
> 30 Tahun - -
Total 100 100%
Sumber : Data Primer Diolah, 2023

Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh informasi bahwa responden dalam penelitian ini
berusia < 20 tahun sebanyak 13 orang atau 13%, usia 20 – 30 tahun sebanyak 87
orang atau 87%

4.2.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan pekerjaan

Sales

100%

Pelajar/Mahasiswa Karyawan swasta


PNS Lainnya

Gambar 4.3

Perkerjaan Responden

Sumber: Data Primer Diolah, 2023

Tabel 4.3

Pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Presentase


Pelajar/Mahasiswa 100 100%
Karyawan Swasta - -
PNS - -
Lainnya - -
Total 100 100%
Sumber : Data Primer Diolah, 2023

Berdasarkan tabel 4.3 diperoleh informasi bahwa responden dalam penelitian


ini memiliki pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa sebanyak 100 orang atau 100%.

4.2.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan pendapatan

Pendapatan

11%
16% 33%

40%

Kurang dari Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000


Rp. 2.000.000 - Rp. 4.000.000 Lebih dari Rp. 4.000.000

Gambar 4.4

Pendapatan Responden

Sumber: Data Primer Diolah, 2023

Tabel 4.4

Pendapatan Responden

Pendapatan Frekuensi Presentase


Kurang dari Rp. 1.000.000 33 33%
Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 40 40%
Rp. 2.000.000 – Rp. 4.000.000 16 16%
Lebih dari Rp. 4.000.000 11 11%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer Diolah, 2023

Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh informasi bahwa responden dalam penelitian


ini yang memiliki pendapat kurang dari Rp. 1.000.000 sebanyak 33 orang atau
33%, Rp.1.000.000 – Rp. 2.000.000 sebanyak 40 orang atau 40%, Rp.2.000.000 –
Rp.4.000.000 sebanyak 16 orang atau 16%, dan lebih dari Rp.4.000.000 adalah
sebanyak 11 orang atau 11%.

4.2.2 Analisis Data Responden

Menurut Sugiyono (2017), Skala likert digunakan untuk mengukur, sikap,


pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Pada umumnya skala likert menggunakan penilaian yang terdiri dari skor 1-5.
Berikut adalah table skor skala likert:

Tabel 4.5

Skor Skala Likert

Alternatif jawaban Skor Item

SS (Sangat setuju) 5

S (Setuju) 4

N (Netral) 3

TS (Tidak setuju) 2

STS (Sangat tidak setuju) 1

Sumber: Sugiyono (2017)

Penggolongan kategori setiap pernyataan dihitiung berdasarkan nilai yang


diperoleh dari hasil kuesioner dengan cara mengalikan bobot nilai pada setiap
pernyataan dengan jumlah responden yang telah menjawab, serta presentase yang
diperoleh dari hasil pembagian bobot nilai dengan jumlah responden yang
kemudian dikalikan 100%.
Jumlah Responden
A. Jumlah Responden : x 100%
Jumlah Seluruh Responden

B. Nilai : Bobot x Jumlah Responden

Berdasarkan jumlah responden 100 orang, maka dapat ditentukan bobot penilaian
dengan menggunakan jarak, yang dapat dihitung melalui nilai tertinggi dan nilai
terendah dengan perhitungan sebagai berikut :

a. Nilai Tertinggi : Total responden x Bobot tertinggi

: 100 x 5

: 500

b. Nilai Terendah : Total responden x Bobot terendah

: 100 x 1

: 100

c. Jarak : Nilai tertinggi – Nilai terendah

: 500 – 100

: 400

Jarak
d. Interval : Banyak Kelas

400
: 5

: 80
Maka dapat ditentukan pengelompokan sebagai berikut :

Tabel 4.6

Kategori Kelas Interval


Kategori Interval
Sangat Tidak Setuju 100 – 179
Tidak Setuju 180 – 259

Tabel 4.6

Kategori Kelas Interval (Lanjutan)

Netral 260 – 339


Setuju 340 – 419
Sangat Setuju 420 - 500
Sumber : Sugiyono, 2017

4.2.2.1 Variabel Kualitas Produk

Tujuan dari pernyataan ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas


produk terhadap keputusan pembelian produk sepatu futsal Ortuseight. Dari hasil
kuesioner yang diberikan kepada 100 responden, maka diperoleh hasil sebagai
berikut :

Tabel 4.7

Data Responden Variabel Kualitas Produk

No Kualitas Produk Jawaban Jumlah


STS TS N S SS
Bobot Nilai 1 2 3 4 5
1 X1.1 1 0 6 47 46 100
1% 0% 6% 47% 46% 100%
1 0 18 188 230 437
2 X1.2 0 1 4 48 47 100
0% 1% 4% 48% 47% 100%
0 2 12 192 235 441
3 X1.3 0 1 7 51 41 100
0% 1% 7% 51% 41% 100%
0 2 21 204 205 435
4 X1.4 0 1 5 52 42 100
0% 1% 5% 52% 42% 100%
0 2 15 208 210 435
5 X1.5 0 0 9 44 47 100
0% 0% 9% 44% 47% 100%
0 0 27 176 235 438
Tabel 4.7

Data Responden Variabel Kualitas Produk (Lanjutan)

6 X1.6 0 2 5 54 39 100
0% 2% 5% 54% 39% 100%
0 4 15 216 195 430

Sumber : Data Primer Diolah, 2023

Berdasarkan table 4.7, kecenderungan jawaban responden terhadap variabel


kualitas produk adalah sangat setuju. Dengan nilai rata-rata pernyataan sebesar
436 dan berada diantara 420-500 maka termasuk ke dalam kategori sangat setuju.

4.2.2.2 Variabel Citra Merek

Tujuan dari pernyataan ini adalah untuk mengetahui pengaruh citra merek
terhadap keputusan pembelian produk sepatu futsal Ortuseight. Dari hasil
kuesioner yang diberikan kepada 100 responden, maka diperoleh hasil sebagai
berikut :

Tabel 4.8

Data Responden Variabel Citra Merek

No Citra Merek Jawaban Jumlah

STS TS N S SS

Bobot Nilai 1 2 3 4 5

1 X2.1 0 3 9 49 39 100

0% 3% 9% 49% 39% 100%

0 6 27 196 195 424

2 X2.2 0 3 12 50 35 100

0% 3% 12% 50% 35% 100%

0 6 36 200 175 417

3 X2.3 0 0 8 53 39 100

0% 0% 8% 53% 39% 100%

0 0 24 212 195 431

4 X2.4 0 2 9 43 46 100

0% 2% 9% 43% 46% 100%

0 4 27 172 230 433

5 X2.5 0 2 7 42 49 100

0% 2% 7% 42% 49% 100%


0 4 21 168 245 438

6 X2.6 0 0 12 46 42 100

0% 0% 12% 46% 42% 100%

0 0 36 184 210 430

Sumber : Data Primer Diolah, 2023

Berdasarkan table 4.8, kecenderungan jawaban responden terhadap


variabel citra merek adalah sangat setuju. Dengan nilai rata-rata pernyataan
sebesar 428,83 dan berada diantara 420-500 maka termasuk ke dalam kategori
sangat setuju.

4.2.2.3 Variabel Harga

Tujuan dari pernyataan ini adalah untuk mengetahui pengaruh harga terhadap
keputusan pembelian produk sepatu futsal Ortuseight. Dari hasil kuesioner yang
diberikan kepada 100 responden, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.9

Data Responden Harga

No Harga Jawaban Jumlah

STS TS N S SS

Bobot Nilai 1 2 3 4 5

1 X3.1 0 0 7 52 41 100

0% 0% 7% 52% 41% 100%

0 0 21 208 205 434

2 X3.2 0 0 5 53 42 100
0% 0% 5% 53% 42% 100%

0 0 15 212 210 437

3 X3.3 0 1 10 34 55 100

0% 1% 10% 34% 55% 100%

0 2 30 136 275 443

4 X3.4 0 0 6 36 58 100

0% 0% 6% 36% 58% 100%

0 0 18 144 290 452

5 X3.5 0 1 7 45 47 100

0% 1% 7% 45% 47% 100%

0 2 21 180 235 438

6 X3.6 0 0 6 49 45 100

0% 0% 6% 49% 45% 100%

0 0 18 196 225 439

Sumber : Data Primer Diolah, 2023

Berdasarkan table 4.9, kecenderungan jawaban responden terhadap


variabel harga adalah sangat setuju. Dengan nilai rata-rata pernyataan sebesar
440,5 dan berada diantara 420-500 maka termasuk ke dalam kategori sangat
setuju.

4.2.2.4 Variabel Keputusan Pembelian

Tujuan dari pernyataan ini adalah untuk mengetahui pengaruh keputusan


pembelian terhadap produk sepatu futsal Ortuseight. Dari hasil kuesioner yang
diberikan kepada 100 responden, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.10

Data Responden Keputusan Pembelian

No Harga Jawaban Jumlah

STS TS N S SS

Bobot Nilai 1 2 3 4 5

1 Y1.1 0 1 7 46 46 100

0% 1% 7% 46% 46% 100%

0 2 21 184 230 437

2 Y1..2 0 2 6 47 45 100

0% 2% 6% 47% 45% 100%

0 4 18 188 225 435

3 Y1.3 1 1 10 40 48 100

1% 1% 10% 40% 48% 100%

1 2 30 160 240 432

4 Y1.4 0 2 12 51 35 100

0% 2% 12% 51% 35% 100%

0 4 36 204 175 419

5 Y1.5 0 0 9 42 49 100

0% 0% 9% 42% 49% 100%

0 0 27 168 245 440

6 Y1.6 0 1 11 39 49 100
0% 1% 11% 39% 49% 100%

0 2 33 156 245 436

7 Y1.7 0 1 7 40 52 100
0% 1% 7% 40% 52% 100%
0 2 21 160 260 443
8 Y1.8 0 1 15 36 48 100
0% 1% 15% 36% 48% 100%
0 2 45 144 240 431
Sumber : Data Primer Diolah, 2023

Berdasarkan table 4.10, kecenderungan jawaban responden terhadap


variabel keputusan pembelian adalah sangat setuju. Dengan nilai rata-rata
pernyataan sebesar 434,125 dan berada diantara 420-500 maka termasuk ke dalam
kategori sangat setuju.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur kuesioner tersebut. Mengukur validitas
dapat dilakukan dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan
total skor konstruk atau variabel, dijelaskan juga bahwa uji signifikan dapat
dilakukan dengan melihat tampilan hasil dari output SPSS akan terlihat bahwa
korelasi antara masing-masing indikator terhadap total skor konstruk menunjukan
hasil yang signifikan dengan ketentuan sebagai berikut : Jika r hitung > r tabel :
kuesioner dinyatakan valid, sedangkan jika r hitung < r tabel : kuesioner
dinyatakan tidak valid. Hasil analisis uji validitas pada penelitian ini dengan
menggunakan SPSS statistik versi 25 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.11

Hasil Uji Validitas

Variabel Pernyataan Corrected R Tabel Keterangan


Item Total
Correlatio
n
(R Hitung)
Kualitas 1 0,794 0,195 Valid
Produk (X1) 2 0,658 0,195 Valid
3 0,636 0,195 Valid
4 0,687 0,195 Valid
5 0,740 0,195 Valid
6 0,766 0,195 Valid
Citra Merek 1 0,728 0,195 Valid
(X2) 2 0,725 0,195 Valid
3 0,675 0,195 Valid
4 0,607 0,195 Valid
5 0,751 0,195 Valid
6 0,685 0,195 Valid
Harga (X3) 1 0,628 0,195 Valid
2 0,702 0,195 Valid
3 0,679 0,195 Valid
4 0,720 0,195 Valid
5 0,750 0,195 Valid
6 0,703 0,195 Valid
Keputusan 1 0,741 0,195 Valid
Pembelian 2 0,602 0,195 Valid
(Y) 3 0,645 0,195 Valid
4 0,756 0,195 Valid
5 0,786 0,195 Valid
6 0,791 0,195 Valid
7 0,802 0,195 Valid
8 0,767 0,195 Valid
Sumber : Data Primer Diolah, 2023

Berdasarkan tabel 4.11, dinyatakan bahwa semua data variabel dinyatakan


valid, hal ini karena nilai R pada kolom Corrected item total correlation > R
Tabel 0,195.

4.3.2 Uji Reliabilitas

Pengujian Reliabilitas dilakukan dengan teknik Cronbach’s Alpha dengan


jumlah sampel 100 responden. Suatu instrument penelitian dinyatakan reliabel
apabila nilai alpha > 0,60. Perhitungan nilai koesfisien reliabilitas untuk
instrument penelitian yang digunakan diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.12

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’ N of Item R Tabel Keterangan


s Alpha
Kualitas 0,808 6 0,60 Reliabel
Produk
(X1)
Citra Merek 0,785 6 0,60 Reliabel
(X2)

Harga 0,786 6 0,60 Reliabel


(X3)

Keputusan 0,877 8 0,60 Reliabel


Pembelian
(Y)
Sumber : Data Primer Diolah, 2023

Berdasarkan tabel 4.12 diatas dapat disimpulkan bahwa nilai cronbach’s


alpha dari masing-masing variabel yang diujikan nilainya diatas > 0,60, maka
dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini hasilnya adalah
Reliabel

4.3.3 Uji Asumsi Klasik

4.3.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,


variabel independen dan dependennya berdistribusi normal atau tidak. Model
regresi yang baik memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal
yaitu distribusi tidak menyimpang ke kiri atau ke kanan (kurva normal). Pengujian
normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dalam program aplikasi
SPSS dengan taraf probabilitas (sig) 0,05. Kriteria pengujian uji Kolmogorov-
Smirnov adalah nilai probabilitas (sig) > 0,05, maka data berdistribusi normal,
sedangkan nilai probabilitas (sig) < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal.

Tabel 4.13

Hasil Uji Kolmogorov Smirnov

N 100
Normal Mean .0000000
Parametera.b
Std.Deviation 2.13890845

Most Extreme Absolute .103


Difference
Positive .103
Negative -.102
Test Statistic .103

Asymp. Sig. (2-tailed) .011c

Monte Carlo. Sig. Sig. .225d


(2-tailed)
Sumber : Data Primer Diolah, 2023

Berdasarkan hasil dari tabel 4.13, diketahui bahwa nilai signifikasi sebesar
0,225 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang di uji berdistribusi
normal.

4.3.3.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah ditemukan adanya


korelasi antar variabel independen atau bebas. Menurut Ghozali (2018), tujuan uji
multikolinearitas adalah untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antara variabel bebas. Model regersi yang baik memiliki model yang
didalamnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel independen. Uji
multikolinearitas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).
Apabila nilai variance lebih dari 10 dan nilai tolerance kurang dari 0,1 maka
model terbebas dari multikolonieritas.

Tabel 4.14

Hasil Uji Multikolinearitas

Unstandardized Collinearty
Coeficients
t Sig Statistics
Unstandardize
Model d Coeficients
B Std.Er Toler VIF
Beta
ror ance

(constrant) -.570 2.265 -.252 .802

Kualitas .343 .134 .230 2.564 .012 .344 2.906


Produk
Citra .697 .129 .492 5.411 .000 .334 2.997
Merek
Harga .318 .159 .202 2.002 .048 .272 3.683
a) Dependent Variable : Keputusan Pembelian
Sumber : Data Primer Diolah, 2023

Berdasarkan hasil tersebut maka dalam model regresi tidak terjadi


multikolinearitas atau korelasi yang sempurna antara variabel-variabel bebas.
karena kualitas produk, citra merek, dan harga memiliki nilai VIF lebih kecil dari
10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,1.

4.3.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Ghozali (2018,) mengatakan bahwa uji heteroskedastisitas bertujuan untuk


mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari
residual suatu pengamatan ke pengamatan lain.

Gambar 4.5

Hasil Uji Heteroskedastisitas Scatterpots

Sumber : Data Primer Diolah, 2023

Berdasarkan hasil gambar 4.5, dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi


heteroskedastisitas antara masing-masing variabel bebas dengan variabel
dependen. Hal ini karena titik-titik menyebar secara acak dan tidak berpola serta
menyebar diatas maupun dibawah angka 0. Hal ini berarti menunjukan bahwa
tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

4.3.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui


besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Peneliti
menggunakan bantuan SPSS.

Tabel 4.15

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Unstandardized
Coeficients
t Sig

Unstandardized
B Std.Error Coeficients Beta
Model

(constrant) -.570 2.265 -.252 .802

Kualitas .343 .134 .230 2.564 .012


Produk

Citra Merek .697 .129 .492 5.411 .000

Harga .318 .159 .202 2.002 .048

Dependent Variable : Keputusan Pembelian

Sumber : Data Primer Diolah, 2023


Berdasarkan tabel hasil regresi linear berganda diatas, maka persamaan regresi
berganda untuk kualitas produk, citra merek, dan harga terhadap keputusan
pembelian adalah sebagai berikut :

Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3

Y = -0,570+ 0,343X1+ 0,697X2+ 0,318X3

Berdasarkan persamaan regresi linear berganda diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Nilai konstanta bernilai negatif (-) sebesar – 0,570 menyatakan bahwa jika
tidak ada variabel kualitas produk (X1), citra merek (X2), dan harga (X3).
Maka tingkat keputusan pembelian adalah sebesar – 0,570.
2. Nilai koefisien regresi kualitas produk sebesar 0,343 dan bertanda (+)
positif, artinya setiap kualitas produk mengalami kenaikan sebesar satu
satuan maka keputusan pembelian akan semakin meningkat sebesar 0,343
dengan asumsi variabel lain bernilai tetap.
3. Nilai koefisien regresi citra merek sebesar 0,697 dan bertanda (+) positif,
artinya setiap citra merek mengalami kenaikan sebesar satu satuan maka
keputusan pembelian akan semakin meningkat sebesar 0,697 dengan
asumsi variabel lain bernilai tetap.
4. Nilai koefisien regresi harga sebesar 0,318 dan bertanda (+) positif, artinya
setiap harga mengalami kenaikan sebesar satu satuan maka keputusan
pembelian akan semakin meningkat sebesar 0,318 dengan asumsi variabel
lain bernilai tetap.

4.3.5 Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dilakukan dengan menggunakan alat uji statistik uji t
(parsial) dan uji f (simultan).

4.3.5.1 Uji T (Parsial)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh masing-masing


variabel kualitas produk, citra merek, dan harga berpengaruh terhadap keputusan
pembelian.
Tabel 4.16

Hasil Uji T

Unstandardized
Coeficients
t Sig

Unstandardized
B Std.Error Coeficients Beta
Model

Tabel 4.16

Hasil Uji T (Lanjutan)

Unstandardized
Coeficients
t Sig

Unstandardized
B Std.Error Coeficients Beta
Model

(constrant) -.570 2.265 -.252 .802

Kualitas .343 .134 .230 2.564 .012


Produk

Citra Merek .697 .129 .492 5.411 .000

Harga .318 .159 .202 2.002 .048


Sumber : Data Primer Diolah, 2023

Pada tabel 4.16 diketahui Df = n – k. Dimana n adalah banyaknya responden


yaitu 100, sedangkan k adalah banyaknya variabel bebas. Maka Df = 100 – 4 =
96. Pada analisis regresi digunakan pengujian 2 sisi yaitu signifikasi 5% : 2 =
2,5% atau 0,025. Hasil yang diperoleh untuk tabel 96 sebesar 1,985.

Hasil uji t dapat disimpulkan :

1. Kualitas produk (X1)


Diketahui nilai t hitung sebesar 2.564 sehingga Ho ditolak dan Ha
diterima. Karena t hitung lebih besar dari t tabel 2,564 > 1,985 dengan
tingkat signifikan 0,012 < 0,05. Hal ini menunjukan kualitas produk (X1)
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
produk sepatu futsal ortuseight.
2. Citra merek (X2)
Diketahui nilai t hitung sebesar 5.411 sehingga Ho ditolak dan Ha
diterima. Karena t hitung lebih besar dari t tabel 5,411 > 1,985 dengan
tingkat signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukan citra merek (X2)
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
produk sepatu futsal ortuseight.
3. Harga (X3)
Diketahui nilai t hitung sebesar 2.002 sehingga Ho ditolak dan Ha
diterima. Karena t hitung lebih besar dari t tabel 2,002 > 1,985 dengan
tingkat signifikan 0,048 < 0,05. Hal ini menunjukan harga (X3) secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk
sepatu futsal ortuseight.

4.3.5.2 Uji F (Simultan)

Uji F digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kualitas produk, citra


merek, dan harga secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan
pembelian produk sepatu futsal ortuseight. Kriteria pengujian :
1. F hitung ≤ F tabel dan sig F > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
artinya semua variabel independen (X) secara simultan tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen (Y).
2. F hitung > F tabel dan sig F < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima
artinya semua variabel independen (X) secara simultan merupakan
penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen (Y).

Tabel 4.17
Hasil Uji F

Model Sum of Df Mean F Sig.


Square
Squares

Regressio 1254.322 3 418.107 88.622 .000b


n
Residual 452.918 96 4.718
Total 1707.240 99
Sumber : Data Primer Diolah, 2023

Berdasarkan pada hasil data pada table 4.17 yang telah diolah, didapatkan nilai F
hitung sebesar 88.622 > F tabel (3,09) dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 <
0,05. Maka menunjukan Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya bahwa kualitas
produk, citra merek, dan harga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian.

4.3.6 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R 2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan


model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai adjusted R2 yang kecil
atau mendekati nol berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan
variabel-variabel terikat sangat terbatas. Semakin tinggi nilai adjusted R 2 maka
semakin tinggi variabel bebas dapat menjelaskan variasi variabel terikat.

Tabel 4.18

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Std. Error of


Square the Estimate

1 .857a .735 .726 2.17207


Sumber : Data Primer Diolah, 2023

Berdasarkan pada tabel 4.18 diketahui nilai Adjusted R Square sebesar 0,726. Hal
ini menunjukan kualitas produk, citra merek, dan harga memiliki pengaruh
terhadap keputusan pembelian produk sepatu futsal ortuseight sebesar 72,6%
sedangkan sisanya 27,4% merupakan kontribusi variabel lain yang tidak
termasuk.

4.3.7 Rangkuman Hasil Penelitian

Tabel 4.19

Rangkuman Hasil Penelitian

No Rangkuman Hasil Penelitian


1 Uji Validitas
Seluruh item-item pernyataan yang digunakan sebagai instrumen
untuk mengukur variabel-variabel penelitian adalah valid, karena
memiliki nilai lebih dari 0,195.
2 Uji Reliabilitas
Hasil pengujian reliabilitas dengan nilai cronbach’s alpha untuk
variabel kualitas produk, citra merek, harga, dan keputusan pembelian
lebih besar dari 0,60. Maka dapat disimpulkan hasil Uji Reliabilitas
terhadap keseluruhan variabel dalam penelitian ini adalah reliabel.
3 Uji Normalitas
Nilai signifikasi 0,225 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal.
4 Uji Multikolinearitas
model regresi tidak terjadi multikolinearitas atau korelasi yang
sempurna antara variabel-variabel bebas. karena kualitas produk, citra
merek, dan harga memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai
tolerance lebih besar dari 0,1.

Tabel 4.19

Rangkuman Hasil Penelitian (Lanjutan)

No Rangkuman Hasil Penelitian

5 Uji Heteroskedastisitas Scatterplots

Dinyatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas antara masing-


masing variabel bebas dengan variabel dependen. Hal ini karena titik-
titik menyebar secara acak dan tidak berpola serta menyebar diatas
maupun dibawah angka 0. Hal ini berarti menunjukan bahwa tidak
terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

6 Analisis Regresi Linear Berganda

Nilai konstanta bernilai negatif (-) sebesar – 0,570 menyatakan bahwa


jika tidak ada variabel kualitas produk (X1), citra merek (X2), dan
harga (X3). Maka tingkat keputusan pembelian adalah sebesar – 0,570.
Dan

Kualitas produk, citra merek, dan harga mempunyai nilai positif dan
signifikan terhadap kepuasan konsumen. Dengan nilai

Y = = -0,570+ 0,343X1+ 0,697X2+ 0,318X3

7 Uji T (Parsial)

1. Kualitas produk (X1)

Diketahui nilai t hitung sebesar 2.564 sehingga Ho ditolak dan Ha


diterima. Karena t hitung lebih besar dari t tabel 2,564 > 1,985 dengan
tingkat signifikan 0,012 < 0,05. Hal ini menunjukan kualitas produk
(X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian produk sepatu futsal ortuseight.

2. Citra merek (X2)

Diketahui nilai t hitung sebesar 5.411 sehingga Ho ditolak dan Ha


diterima. Karena t hitung lebih besar dari t tabel 5,411 > 1,985 dengan
tingkat signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukan citra merek (X2)
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
produk sepatu futsal ortuseight.

3. Harga (X3)

Diketahui nilai t hitung sebesar 2.002 sehingga Ho ditolak dan Ha


diterima. Karena t hitung lebih besar dari t tabel 2,002 > 1,985 dengan
tingkat signifikan 0,048 < 0,05. Hal ini menunjukan harga (X3) secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk
sepatu futsal ortuseight.

8 Uji F (Simultan)
Didapatkan nilai F hitung sebesar 88.622 > F tabel (3,09) dengan
tingkat signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Maka menunjukan Ho ditolak
dan Ha diterima. Artinya bahwa kualitas produk, citra merek, dan
harga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian.
9 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Diketahui nilai Adjusted R Square sebesar 0,726. Hal ini menunjukan
kualitas produk, citra merek, dan harga memiliki pengaruh terhadap
keputusan pembelian produk sepatu futsal ortuseight sebesar 72,6%
sedangkan sisanya 27,4% merupakan kontribusi variabel lain yang
tidak termasuk.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pengaruh kualitas produk, citra
merek, dan harga terhadap keputusan pembelian produk sepatu futsal Ortuseight,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kualitas produk secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap


keputusan pembelian produk sepatu futsal Ortuseight, hal ini disebabkan
karena sepatu futsal merek ortuseight sudah dikenal oleh mahasiswa
gunadarma fakultas ekonomi karawaci memiliki kualitas produk yang
bagus dan kinerja produk sepatu futsal ortuseigt sangat baik.
2. Citra merek secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan pembelian produk sepatu futsal Ortuseight, hal ini disebabkan
karena citra dari produk sepatu futsal merek Ortuseight itu sendiri yang
sudah dikenal memiliki citra yang cukup baik di universitas gunadarma
karawaci fakultas ekonomi. Sehingga konsumen tidak ragu dalam memilih
dan membeli produk Ortuseight
3. Harga secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan pembelian produk sepatu futsal Ortuseight, hal ini disebabkan
karena harga produk sepatu futsal ortuseight dapat dijangkau oleh semua
mahasiswa gunadarma karawaci fakultas ekonomi. Sehingga konsumen
memutuskan pembelian produk ini.
4. Variabel kualitas produk, citra merek, dan harga secara bersama-sama
(simultan) memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
produk sepatu futsal Ortuseight, hal ini karena ketertarikan konsumen
terhadap sebuah produk disebakan oleh kualitas produk, citra merek, dan
harga pada saat proses pengambilan keputusan ketika membeli produk
sepatu futsal Ortuseight

5.2 Saran

Berdasarkan hasi kesimpulan diatas, penulis memberikan saran sebagai


berikut:

1. Bagi Perusahaan

1. Kualitas produk, citra merek, dan harga produk sepatu futsal Ortuseight
merupakan beberapa faktor dari penentu keputusan pembelian. Oleh
karena itu, sebaiknya Ortuseight bisa mempertahankan dan meningkatkan
kualitas produk agar menjadi lebih baik lagi dengan melakukan inovasi
terhadap produknya. Dengan adanya inovasi yang dikeluarkan oleh
Ortuseight, diharapkan dapat memberi kepuasan dan kenyamanan terhadap
konsumen dalam menggunakan produk Ortuseight.
2. Ortuseight juga harus tetap menjaga citra Ortuseight yang dikenal
masyarakat sebagai merek fashion di bidang olahraga yang memiliki harga
terjangkau namun dengan kualitas produk yang sangat baik. Dengan
begitu para konsumen Ortuseight akan tetap loyal dengan merek
Ortuseight.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi Peneliti yang ingin melakukan penelitian sejenis atau lebih lanjut
disarankan untuk memperluas bidang ilmu manajemen pemasaran dengan
memperdalam ruang lingkup topik penelitian ini dalam menambahkan beberapa
variabel yang belum ada pada penelitian ini guna mengembangkan pengetahuan
secara lebih luas.

Anda mungkin juga menyukai