Anda di halaman 1dari 3

Kelemahan Equity Theory :

1. Kenyataan bahwa kepuasan orang juga ditentukan oleh perbedaan individu (misalnya
saja pada waktu seseorang ditanya jumlah gaji yang diinginkan saat melamar
pekerjaan).
2. Tidak liniernya hubungan antara besarnya kompensasi dengan tingkat kepuasan lebih
banyak bertentangan dengan kenyataan. Implikasi ketidakadilan terhadap pelaksanaan
kerja juga belum menunjukkan kesimpulannya. Kebanyakan studi memiliki
kelemahan metodologis atau lainnya dan terlalu singkat kurun waktu untuk
mengevaluasi segala hal, kecuali akibat-akibat jangka pendek ketidakadilan terhadap
pelaksanaan kerja.

Untuk masa sekarang teori keadilan tampaknya kurang bermanfaat untuk meramalkan
usaha dan pelaksanaan kerja dibanding dengan meramalkan apakah karyawan akan kecewa
dengan aspek-aspek pekerjaan tertentu yang mungkin sekali dijadikan perbandingan sosial,
seperti gaji, promosi, penghargaan, serta simbol status.

Contoh Equity Theory

Budi lulus perguruan tinggi nomor 1 di angkatannya dari universitas bermatabat


tinggi pada tahun lalu dengan jurusan akuntansi. Setelah lulus, ia diwawancarai oleh banyak
sekali perusahaan dan akhirnya menerima tawaran untuk bekerja di perusahaan akuntan
nomor 1 di negara. Di perusahaan tersebut, ia diberikan pekerjaan yang menantang,
kesempatan untuk berkembang, dan gaji yang paling tinggi di antara teman – temannya yang
juga lulus pada tahun sebelumnya. Budi puas akan pekerjaannya dan termotivasi untuk
melakukannya semaksimal mungkin. Menurut Budi, input yang dia berikan (keterampilan
seseorang yang lulus nomor 1 dari universitas bermartabat tinggi) sebanding dengan output
yang ia terima. Karena ini, walaupun Budi menerima begitu banyak output dibandingkan
teman – temannya yang juga lulus tahun lalu, menurut persepsi Budi dia menerima output
yang sebanding dengan input yang dia berikan.

12 bulan telah berlalu dan pekerjaannya masih menantang. Atasannya pun memberi
Budi waktu luang untuk menghadiri seminar dan workshop yang dapat membantu dia
kedepannya. Karena puas akan pekerjaan Budi, atasannya pun memberikan kenaikan gaji.
Tetapi, pada suatu hari perusahaannya merekrut mahasiswa yang baru saja lulus dari
almamater Budi. Selain itu, gaji yang mahasiswa itu terima langsung adalah gaji yang sama
dengan gaji yang sekarang Budi terima setelah 12 bulan di perusahaan itu. Budi langsung
marah, kehilangan motivasi, dan bahkan ingin mencari pekerjaan lain.

Sekarang mari kita lihat mengapa Budi kehilangan motivasi. Walaupun sebelumnya
Budi telah puas akan output yang dia terima, setelah melihat bahwa ada orang baru yang
masuk perusahaannya, memberi input yang lebih sedikit daripada Budi (baru lulus, tidak
mempunyai pengalaman seperti Budi, bukan nomor 1 di angkatannya), Budi jadi merasa
tidak puas akan output yang diterima. Budi merasa bahwa dia tidak diperlakukan secara adil.
Pada akhirnya, walaupun situasi Budi tidak berubah, motivasi dia tetap hilang.
DAFTAR PUSTAKA

Bewadaa, Fitri Puspitasari. 2011. All About Management. Terdapat pada


http://vthreeorange.blogspot.com/2011/05/teori-keadilan-equity-theory.html.
Diakses tanggal 14 Oktober 2021

Iskandar, Yogi. 2019. Yang Penting Harus Adil! | Adam’s Equity Theory. Terdapat pada
https://gambaranbrand.com/yang-penting-harus-adil-adams-equity-theory/. Diakses
tanggal 15 Oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai