Anda di halaman 1dari 16

Buletin K3 Bulanan - Indonesia Safety Center

ISC
safety
newsletter
Edisi #10 -September 2014

Safety Culture
Interaction (SCI)
Model Pada
Konstruksi

Underwater
Welding

INDONESIA
SAFETY
CENTER

http://indonesiasafetycenter.org/
2
ISC
Buletin K3 Bulanan - Indonesia Safety Center

safety
newsletter

Halo para pemerhati HSE Indonesia, bertemu lagi dengan kami :)

Puji syukur akhirnya ISC SAFETY NEWSLETTER untuk edisi September


2014 PT Sinergi Solusi Indonesia-Indonesia Safety Center (Proxsis
Group) telah berhasil diterbitkan. Edisi kali ini akan membahas
mengenai Safety Culture Interaction (SCI) pada Proyek, dan

DARI underwater welding atau pengelasan didalam air. Kami hadir dengan
harapan dapat menjadi media untuk memuat berbagai informasi

DAPUR
mengenai HSE bagi rekan-rekan semua di Indonesia. Semoga
informasi yang kami muat dengan newsletter ini dapat memberikan
banyak manfaat serta dapat menjadi sumber referensi anda dalam

REDAKSI menggali ilmu HSE.

Segenap tim redaksi ISC SAFETY NEWSLETTER mohon maaf atas


apabila masih terdapat kekurangan kami dalam memberikan
informasi pada public. Terima kasih banyak atas dukungan dan saran
dari rekan-rekan semua untuk menjadikan newsletter ini semakin
baik. Semoga dengan adanya dukungan dari semua rekan-rekan
newsletter ini dapat terbit secara rutin. Mari kita peduli dengan
lingkungan sekitar kita dengan budayakan K3 karena Indonesia bisa!

“YOUR SAFETY IS EVERYONE'S RESPONSIBILITY!”

Salam,
Tim Redaksi

ISC Safety Newsletter


INDONESIA Edisi 10 / September 2014

SAFETY Ketua Redaksi Mufqi Harits

CENTER Editor Fahmi Munsah


Wakil Editor Yudiati
Layout Rifyalka

http://indonesiasafetycenter.org/
Buletin K3 Bulanan - Indonesia Safety Center 3
ISC
safety
newsletter HEADLINE

Safety Culture Interaction (SCI) Model


Pada Konstruksi

K onstruksi merupakan salah satu industri yang paling berbahaya di seluruh dunia yang mana dapat
menyebabkan beberapa kecelakaan, kematian, cedera pekerja, penyakit akibat kerja serta kerugian berat
lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Membina budaya keselamatan pada konstruksi
sangat penting. Mengapa demikian? Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kinerja keselamatan kerja di
lokasi konstruksi dan meminimalisasi adanya kecelakaan kerja
.
Kali ini kita akan membahas mengenai perkembangan berbagai model budaya keselamatan
Sebelum sampai ke model SCI (Safety Culture Interaction) ada beberapa model budaya keselamatan yang
pernah dipakai dalam suatu industri.

1. Teori Belajar Sosial dan Teori Kognitif Sosial


Teori ini merupakan teori pertama yang menjelaskan fungsi psikososial dalam faktor individu dan faktor
lingkungan dalam keterlibatan perilaku pribadi (Bandura, 1997dan Bandura,1986). Teori ini menjelaskan
hubungan orang, lingkungan (situasi) dan perilaku dalam model timbal balik. Psikososial menjelaskan
hubungan timbal balik antara lingkungan dengan perilaku manusia( kognitif).

2. Model Budaya Keselamatan Sosio Teknis


Untuk menghubungkan manajemen keselamatan, budaya keselamatan dan sistem sosio teknis secara lebih
baik, model sosio teknis dikembangkan untuk menyajikan interaksi orang, teknologi, dan organisasi dalam
hubungannya dalam keselamatan (Grote dan Kunzler, 2000). Pada model ini lebih berkembang dbandingkan
dengan teori Belajar sosial dan teori Kognitif. Model ini pernah diterapkan pada babrik petrokimia dengan
mempertimbangkan ciriciri industri dan organisasinya. Kemudian model ini diterapkan pada model budaya
pada konstruksi.

3. Konsep Total Budaya Keselamatan


Konsep ini menghubungkan faktor lingkungan, faktorpribadi dan faktor
perilaku. Tiga faktor tersebut harus saling berinteraksi membentuk konsep
segitiga yang disebut “Keselamatan Triad”. Namun dalam konsep ini
interaksi antara ketiga aktor belu m berjalan baik, sehinga muncul model
budaya keselamatan yang lebih maju lagi.

Gambar. 1. Model total budaya keselamatan ( Geller, 1996 )

4. Model Budaya Keselamatan Resiprocal


Pada model ini mempunyai tiga sasaran penelitian, yaitu iklim kerja,
perilaku keselamatan, keamanan dan sistem manajemen
keselamatan. Model ini sudah terjadi hubungan interaktif antara
konstruksi psikologis (orangnya), lingkungan (situasi) dan perilaku.
Sehingga untuk menganalisa dan mengukur budaya keselamatan
pada setiap lokasi konstruksi bisa deketahui dengan lebih mudah.
Gambar. 2. Model budaya keselamatan Reciprocal

INDONESIA
SAFETY http://indonesiasafetycenter.org
CENTER
Buletin K3 Bulanan - Indonesia Safety Center 4
ISC
safety
newsletter HEADLINE

5. Model Konstruksi Keselamatan Budaya


Choudhry et al. (2007a) mengusulkan Model Konstruksi Keselamatan Budaya dengan memasukkan iklim,
perilaku keselamatan keamanan dan sistem manajemen keselamatan sebagai tiga sasaran penelitian dalam
Gambar. 3. Model ini hampir sama dengan Model Budaya Keselamatan Resiprocal, yaitu hubungan interaktif
antara konstruksi psikologis dan persepsi, lingkungan dan situasinya dan perilakau. Kondisi yang terjadi
yaitu menghubungkan lingkungan dalam Model Reciprocal dalam pelaksanaan proyek konstruksi.

Gambar3. FSC-gelombang dari sisi s


M o d e l b u d a y a
keselamatan konstruksi ( Choudhry et al., 2007a)

6. Model Safety Culture Interacion (SCI) / Model Budaya Keselamatan Interaksi


Model terbaru yang dikenalkan ini menyajikan suatu budaya yang berbeda dengan model-model
sebelumnya.
Pada model SCI ini, Interaksi antara pemilik, kontraktor dan
subkontraktor berjalan dengan seimbang sebagai pemegang peran penting
atau pemain utama dalam mengatur budaya keselamatan untuk proyek
konstruksi dengan ruang lingkup lingkungan, persepsi dan perilaku.

Dimana pemain utama ini menangani atribut tenaga kerja, manajeen dari
proyek budaya keselamatan. Pada model ini menggunakan metode survi
iklim kerja dan BBS (Behavior Based Safety) yang artinya perilaku berbasis
keselamatan yang digunakan untuk mengevaluasi budaya keselamatan
yang terjadi.
Gambar. 4.Model Budaya
Keselamatan Interaksi (SCI model)

INDONESIA
SAFETY http://indonesiasafetycenter.org/
CENTER
5 Buletin K3 Bulanan - Indonesia Safety Center
ISC
safety
ARTIKEL K3 newsletter

Jadi, SCI ini menggunakan campuran pengembangan teoritis dan pengembangan berbasis
kasus telah diusulkan dan diteliti. Dengan tujuan mengembangkan dinamika interaktif antara pemain
utama dengan ruang lingkup proyek konstruksi. Sehingga SCI ini merupakan model budaya
keselamatan yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan budaya keselamatan interaksi pada
proyek konstruksi.

http://indonesiasafetycenter.org/seperti-apakah-safety-culture-interactionsci-model-pada-konstruksi/

INDONESIA
SAFETY http://indonesiasafetycenter.org/
CENTER
Buletin K3 Bulanan - Indonesia Safety Center 6
ISC
safety
newsletter ARTIKEL K3

Underwater Welding
Teknologi pengelasan (welding) sering sekali digunakan untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada
badan kapal, bangunan lepas pantai serta konstruksi lainnya yang terendam air. Pada pelaksanaannya,
pengelasan di permukaan air masih merupakan prioritas utama sedangkan pengelasan di bawah air adalah
alternatif lain yang dipilih bilamana tidak memungkinkan untuk dikerjakan di permukaan air. Ada beberapa
keuntungan yang didapat dari teknik pengelasan ini, diantaranya adalah biaya yang relatif lebih murah dan
persiapan yang dibutuhkan jauh lebih singkat dibanding dengan teknik yang lain, namun ada hal-hal lain yang
mesti dipertimbangkan sebelum mengaplikasikannya.
Selama masa operasinya, struktur lepas pantai akan membutuhkan beberapa intervensi bawah air untuk
perawatan, perbaikan atau perubahan, seperti:
1.Penguatan untuk resertifikasi struktur yang telah habis desain life-
nya.
2.Perbaikan karena kesalahan desain.
3.Perbaikan karena kerusakan yang disebabkan oleh:
* Kesalahan pada saat instalasi,
* Insiden, misalkan tertabrak kapal, badai,
* kejatuhan benda dari atas dek, dan sebagainya,
* keretakan pada sambungan karena keadaan lingkungan
(ombak, angin).
4.Penambahan struktur karena adanya perubahan operasi
(pemasangan riser clamp, caisson, dan sebagainya).
5.Pemasangan anode.

Untuk intervensi dari jenis-jenis tersebut, terdapat beberapa teknik


umum yang digunakan seperti:
1.Grinding out cracks
2.Clamps
3.Grout filling
4.Pengelasan hyperbaric Pengelasan bawah air

Beberapa pihak belum tertarik untuk menerapkan teknik pengelasan di bawah permukaan air. hal ini terbukti
bahwa hanya ada 50 kegiatan pengelasan bawah air untuk perbaikan struktur lepas pantai yang dipublikasikan
selama 40 tahun terakhir, itu juga dengan sedikit informasi yang bersifat teknik. Pihak industri masih tertarik
untuk memakai pengelasan hyperbaric atau pemasangan clamp meskipun butuh persiapan yang lebih rumit
dan biaya yang lebih mahal.

Kendala pada underwater welding ini:

1. Terdapat weld defects yang hampir selalu menyertai (porosity, lack of fusion, cracking) yang memberatkan
teknik pengelasan ini untuk tujuan-tujuan perbaikan permanen. Pada perbaikan elemen yang dapat
dikatakan kurang penting, class sudah bisa menerimanya sebagai permanen bersyarat yaitu bisa dianggap
sebagai permanen asal dalam inspeksi mendatang tidak ditemukan penurunan yang signifikan dari kualitas
pengelasan.

INDONESIA
SAFETY http://indonesiasafetycenter.org/
CENTER
7 Buletin K3 Bulanan - Indonesia Safety Center
ISC
safety
ARTIKEL K3 - Underwater Welding newsletter

2. Mengacu pada AWS D3.6:1999 yaitu Specification for underwater welding, hasil terbaik yang bisa diperoleh
dari teknik ini adalah baru Class B. Hasil seperti ini hanya bisa diterima kalau tujuan pengelasan hanya untuk
aplikasi yang kurang penting/kritis dimana ductility yang lebih rendah,porosity yang lebih banyak,
discontinuities yang relatif lebih banyak masih bisa diterima. Kalaupun pengelasan ini dipakai biasanya
hanya diaplikasikan untuk tujuan-tujuan yang sifatnya ‘fit for purpose’ saja.
3. Tingginya resiko hydrogen cracking di area HAZ terutama untuk material yang mempunyai kadar karbon
equivalent lebih tinggi dari 0.4%. Terutama di Laut Utara, struktur lepas pantainya biasa menggunakan
material ini.
4 . Berdasarkan pengalaman yang ada di industri, teknik pengelasan ini hanya dilakukan sampai kedalam yang
tidak lebih dari 30 meter.
5. Kinerja proses shieldedmetal arc (SMA) dari elektroda ferritic memburuk dengan bertambahnya kedalam.
Produsen elektroda komersial juga membatasai penggunaannya sampai kedalaman 100 meter saja.
6 Sifat hasil pengelasan juga memburuk dengan bertambahnya kedalaman, teruatama ductility dantoughness
(charpy impact).
7.Karena kontak langsung dengan air, maka air di sekitar area pengelasan menjadi mendidih dan terionisasi
menjadi gas oksigen dan hidrogen. Sebagian gas ini melebur ke area HAZ tapi sebagian besar lainnya akan
mengalir ke udara. Bila aliran ini tertahan, maka akan terjadi resiko ledakan yang biasanya membahayakan
penyelam.

Pemecahan Masalah dari Underwater Welding

Meskipun ada beberapa kendala yang membuat pihak industri yang enggan untuk memakai teknik
pengelasan ini, sebenarnya terdapat beberapa usaha perbaikan yang telah dilakukan, baik dalam teknik
pengelasan maupun mutu elektrodanya, yaitu :
1.Hydrogen cracking dan hardness di area HAZ bisa diminimalisasi atau dihindari dengan penerapan teknik
multiple temper bead (MTB). Konsep dari teknik ini adalah dengan mengontrol rasio panas (heat input)
diantara lapisan-lapisan bead pengelasan. Pengontrolan panas ini, ukuran bead pada lapisan pengelasan
pertama harus disesuaikan sehingga penetrasi minimum ke material bisa didapat. Begitu juga untuk lapisan
yang kedua dan seterusnya. Terdapat tiga parameter yang mempengaruhi kualitas pengelasan dalam
penerapan MTB ini, yaitu jarak antara temper bead, rentang waktu pengelasan, dan heat input.
2.Teknik buttering juga bisa digunakan terutama untuk material dengan CE lebih dari 0.4%.Elektroda butter
yang digunakan bisa elektroda yang punya oxidizing agent atau elektroda thermit.
3.Pemakain elektroda dengan oxidizing agent. Agent ini akan menyerap kembali gas hidrogen atau oksigen
yang terserap di HAZ.
4. Pemakaian thermit elektroda juga bisa digunakan. Elektroda jenis ini akan memproduksi panas yang tinggi
dan pemberian material las (weld metal) yang sedikit sehingga mengurangi kecepatan pendinginan dari
hasil pengelasan oleh suhu di sekitarnya sehingga terjadi semacam proses post welding heat treatment.
5.Elektroda berbasis nikel bisa menahan hidrogen untuk tidak berdifusi ke area HAZ. Sayangnya hardness di
area HAZ masih tinggi dan kualitas pengelasan hanya baik untuk kedalaman sampai 10 meter.

Metode Pengelasan pada Pengelasan Bawah Air

Metode perbaikan akan dibutuhkan seperti pengelasan bawah air (underwater welding). Dua kategori
utama pada teknik pengelasan di dalam air adalah pengelasan basah (Wet Underwater welding) dan
pengelasan kering (Dry Underwater Welding).

INDONESIA
SAFETY http://indonesiasafetycenter.org/
CENTER
Buletin K3 Bulanan - Indonesia Safety Center 8
ISC
safety
newsletter ARTIKEL K3 - Underwater Welding

Pengelasan Basah (Wet Underwater Welding)



Dimana proses pengelasan ini berlangsung dalam keadaan basah dalam arti bahwa elektrode maupun
benda berhubungan langsung dengan air. Applikasi pengelasan sampai kedalaman 150 m. Metode
pengelasan memberikan hasil yang kurang memuaskan, disamping memerlukan welder yang memiliki
keahlian menyelam yang tangguh dan memerlukan pakaian khusus untuk selam, gelembung gas yang
terjadi selama proses pengelasan akan sangat mengganggu pengamatan welder tersebut. Adapun
proses pengelasan yang dipakai SMAW, FCAW dan MIG.
 Shielded metal arc welding (SMAW)
Shielded metal arc welding (SMAW) adalah proses pengelasan dengan mencairkan material dasar
yang menggunakan panas dari listrik antara penutup metal (elektroda). SMAW merupakan pekerjaan
manual dengan peralatan meliputi power source, kabel elektroda, kabel kerja (work cable), electrode
holder, work clamp, dan elektroda. Elektroda dan system kerja adalah bagian dari rangkaian listrik.
 Flux cored arc welding (FCAW)
Flux cored arc welding (FCAW) merupakan las busur listrik fluk inti tengah / pelindung inti
tengah. FCAW merupakan kombinasi antara proses SMAW, GMAW dan SAW. Sumber energi pengelasan
yaitu dengan menggunakan arus listrik AC atau DC dari pembangkit listrik atau melalui trafo dan atau
rectifier. FCAW adalah salah satu jenis las listrik yang memasok filler elektroda secara mekanis terus ke
dalam busur listrik yang terbentuk di antara ujung filler elektroda dan metal induk.
 Metal inert gas (MIG)
Metal inert gas (MIG) adalah juga las busur listrik dimana panas yang ditimbulkan oleh busur listrik
antara ujung elektroda dan bahan dasar, karena adanya arus listrik. Pengelasan MIG secara luas
digunakan setiap kali dibutuhkan peleburan/penyatuan logam dengan kecepatan tinggi dan sedang.
 Pengelasan Kering (Dry Underwater Welding)
Metode pengelasan ini tidak berbeda dengan pengelasan pada udara terbuka. Hal ini dapat dilakukan
dengan bantuan suatu peralatan yang bertekanan tinggi yang biasa disebut dengan Dry Hyperbaric
Weld Chamber, dimana alat ini secara otomatis didesain kedap air seperti layak desain kapal selam.
Applikasi pengelasan sampai kedalaman 150 m kebawah. Seorang welder /diver sebelum menjalankan
tugas ini tidak boleh langsung terjun pada kedalaman yang dituju, tetapi harus menyesuaikan terlebih
dahulu step by step tekanan yang terjadi pada kedalaman tertentu sampai dapat menyesuaikan
tekanan yang terjadi pada kedalaman yang dituju, otomatis untuk pengelasan 1 joint bisa memakan
waktu yang cukup lama.

untuk bisa bekerja dalam bidang ini, diharuskan memiliki berbagai sertifikasi, antara lain dari AWS
(America Welding Society) dan sangat penting juga untuk punya sertifikasi menyelam.
sekedar Info, Biaya kursus pendidikan pengelasan bawah air selama dua bulan Rp 15 juta, tetapi bila
ditambah kursus menyelam sampai memiliki sertifikat menjadi Rp 18 juta. tapi, jangan diliat biaya yang
harus dikeluarkan sebab ahli las bawah air ini selalu menjadi rebutan perusahaan yang biasanya
bergerak dibidang perkapalan dan pengeboran minyak di laut.

Dari tingkat kesulitan dan mahalnya biaya kursus, sebanding dengan bayaran yg didapat. perjam ahli las
bawah laut dihargai 200US$. bayangkan kalo sehari kerja 8 jam, salary yg didapat sekitar 14 jtan. .

http://indonesiasafetycenter.org/underwater-welding/

INDONESIA
SAFETY http://indonesiasafetycenter.org/
CENTER
9 Buletin K3 Bulanan - Indonesia Safety Center

DOKUMENTASI KEGIATAN ISC


safety
newsletter
Training

Training Ahli Kebakaran Tingkat A,


Jakarta

25-29
Agustus 2014

Training
Basic Sea Survival
Jakarta

14
Agustus 2014

Public
Training
INDONESIA
SAFETY http://indonesiasafetycenter.org/
CENTER
Buletin K3 Bulanan - Indonesia Safety Center 10

ISC DOKUMENTASI KEGIATAN


safety
newsletter
Training

Inhouse
Training Inhouse Training
Confine Space
PT. Coca Cola

27-28
Agustus 2014

Inhouse Training
SMK3 Berdasarkan
OHSAS 18001
PT. Indonesia Air Asia
14
Agustus 2014

Inhouse Training
Confine Space
PT. Smart tbk Refinery Tarjun

18-22
Agustus 2014

INDONESIA
SAFETY http://indonesiasafetycenter.org/
CENTER
11 Buletin K3 Bulanan - Indonesia Safety Center
ISC
safety
INFO TRAINING newsletter

Training Ahli K3 Umum Running


Jakarta 20 Oktober - 1 November 2014, 17-29 November 2014, 8-20 Desember 2014

PENDAHULUAN
Setiap hari kerja di seluruh Inggris Raya terjadi kecelakaan kerja. Sekurang-kurangnya seorang meninggal dan
lebih dari 6000 orang menderita luka akibat kerja. Sebagaimana kita ketahui, kecelakaan meninggal dan sakit
akibat kerja memerlukan biaya yang harus dikeluarkan oleh Perusahaan, disamping kerugian akibat karena
kerusakan properti atau kerusakan peralatan, serta hilangnya produktifitas .

Pelatihan ahli K3 Umum dirancang untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam menuju produktifitas dan
efisiensi sehingga dapat meningkatkan daya saing perusahaan.

Tujuan Pelatihan ahli K3 Umum


Memahami, bahwa terjadinya kecelakaan akan menimbulkan “accident costs” semacam fenomena gunung es
maka perlu kiranya Perusahaan berupaya mengimplementasikan Sistem Manajemen K3 untuk mencapai “
Zero Accident”

Implementasi SMK3 memerlukan SDM yang mempunyai pemahaman dan ahli dalam mengidentifikasi bahaya
dan menilai risiko (HIRA = Hazard Identification Risk Assessment)

Materi Pelatihan ahli K3 Umum


Materi pelatihan yang akan disampaikan meliputi sebagai berikut :
1. Kebijakan K3 13. Statistik dan Laporan Kecelakaan Kerja
2. Undang-undang No.1 Tahun 1970 14. SMK3
3. Konsep dasar K3 15. Audit SMK3
4. P2K3 16. Manajemen Risiko
5. K3 Listrik 17. Analisa Kecelakaan Kerja
6. K3 Penanggulangan Kebakaran 18. Praktek Kerja Lapangan
7. K3 Kontruksi Bangunan 19. Job Safety Analisis
8. K3 Bejana Tekan 20. Prosedur Kerja
9. K3 Pesawat Uap 21. Ujian Akhir
10. K3 Mekanik 22. Pembuatan Laporan
11. Kesehatan Kerja 23. Seminar
12. Lingkungan Kerja
http://indonesiasafetycenter.org/training-ahli-k3-umum/

INDONESIA
SAFETY http://indonesiasafetycenter.org/
CENTER
Buletin K3 Bulanan - Indonesia Safety Center 12
ISC
safety
newsletter INFO TRAINING

Training Ahli K3 Umum


Jakarta, 20 Oktober - 1 November 2014, 17-29 November 2014, 8-20 Desember 2014

Biaya Pelatihan Schedule and Venue Training


Rp. 8,750,000,- / peserta, Jadwal Training :

untuk 12 hari pelatihan 15-27 September 2014


17-29 Desember 2014
Biaya sudah termasuk materi training dan
UU, training kit, souvenir, door price dan Lokasi : Hotel Sofyat Menteng-Jakarta
coffe break serta lunch untuk peserta
Alternative:
Hotel Sofyan Betawi Menteng
Durasi : Jl. Cut Meutia No. 9 - Menteng. Jakarta 10330,
12 hari Indonesia
Tel: (62-21) 390 5011.
PESERTA
Pelatihan ini perlu diikuti para praktisi K3,
Supervisor, Anggota P2K3 dll. Dengan
persyaratan Minimal Sarjana Muda / D3 atau
sederajat dari semua bidang usaha antara lain
manufaktur, konstruksi, jasa perhotelan,
transportasi dan rumah sakit dan
supermarket/hypermarket/ retailer dsb. INFORMATION CONTACT

Phone Office: (021)-83708679/80


Fax Office : (021)-83708681
Email : training@synergysolusi.com

Public Training, please contact:

Mauli, HP 082113635195
Email: mauli@synergysolusi.com
Nida, HP 087 888 588 767
Email: nida_ad@synergysolusi.com

Inhouse Training, please contact:

Andini, HP: 08159903531


Email: andini@synergysolusi.com
Yudiati, HP: 085711745475
Email: yudiati@synergysolusi.com

http://indonesiasafetycenter.org/training-ahli-k3-umum/

INDONESIA
SAFETY http://indonesiasafetycenter.org/
CENTER
13 Buletin K3 Bulanan - Indonesia Safety Center
ISC
safety
INFO TRAINING newsletter

Training Basic Sea Survival 16-17 Oktober 2014


20-21 November 2014
Sertifikasi Kemnakertrans RI 11-12 Desember 2014
Fix Running

COURSE AIM:
Basic Sea Survival atau teori dasar ketahanan di laut meliputi pengenalan perangkat keamanan dan
keselamatan di laut atau air, nama-namanya dan jenis-jenisnya serta cara pengoperasiannya dan
sekaligus prakteknya. Training ini dilaksanakan selama 1 hari pelatihan

Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa (LAKESPRA) yang merupakan lembaga milik
TNI Angkatan Udara (TNI-AU) yang telah berhasil lulus audit oleh PHE ONWJ Pada bidang Water
Survival Aerofisiologi yang bertempat di Jalan MT Haryono kav. 41. Jakarta 12770

Sertifikat dan lisensi dikeluarkan oleh LAKESPRA SARYANTO dan PT Sinergi Solusi Indonesia yang
bekerjasama dengan British Safety Council

DURASI: 1 Hari
INVESTASI: Rp. 1.750.000/peserta
JADWAL TRAINING: Setiap hari Jumat
METODOLOGI: Presentasi, diskusi, dan praktik

LESSON PLAN:
1. Launch and inflate a life raft
2. Storage and Preparation of emergency gear.
3. Donning of emergency gear.
4. Boarding techniques.
5. Right and board a life raft unassisted
6. In open water survival techniques.
7. Grouping positions.
8. Life raft management techniques
9. Life raft emergency equipment and usage Basic injury
management, Assisting injured personnel

INDONESIA
SAFETY http://indonesiasafetycenter.org/
CENTER
Buletin K3 Bulanan - Indonesia Safety Center 14
ISC
safety
newsletter INFO TRAINING

Training BOSIET 23-24 Oktober 2014


Sertifikasi Kemnakertrans RI 13-14 November 2014
FiX Running 25-26 Desember 2014

COURSE AIM
Pada taining BOSIET (Basic Offshore Safety Induction
and Emergency Training) ini peserta akan mempelajari
tentang bagaImana melakukan persiapan untuk INVESTMENT :
penanggulanagan keadaan darurat, penggunaan alat- ? HUET and Sea Survival (Rp.
alat keselamatan kerja, pertolongan pertama pada 2.750.000,- / participant)
saat keadaan darurat seperti kebakaran ataupun yang ? Sea Survival Training (Rp.
lainnya khususnya di daerah lepas pantai 1.750.000,-/ participant)
? BOSIET (Rp. 4.500.000,- /
COURSE CONTENT participant)
1. Basic Fire Fighting theory. Schedule :
2. Practical uses of fire extinguishers, fire blanket, oil FOR THURSDAY AND FRIDAY EVERY
fire & gas fire. WEEKS
3. Basic Life Support & CPR.
4. Hazard of over water operations.
5. Pre ditching drills.
6. Surface abandonment.
7. Underwater escape from SWET's. INFORMATION CONTACT
8. Sea Survival skills and techniques.
Phone Office: (021)-83708679/80
9. Water rescue technique and equipments. Fax Office : (021)-83708681
KOMPETENSI: Setelah peserta melakukan training Email : training@synergysolusi.com
tersebut selanjutnya peserta akan diberikan evaluasi
Public Training, please contact:
berupa ujian teori dan praktik
Mauli, HP 082113635195
Email: mauli@synergysolusi.com
DURASI: Nida, HP 087 888 588 767
Email: nida_ad@synergysolusi.com
pelaksanaan training dilakuka selama 2 hari
Inhouse Training, please contact:
1. Hari 1 – Basic Fire Fighting & Basic Life Support-
CPR Andini, HP: 08159903531
Email: andini@synergysolusi.com
2. HAri 2 – Helicopter Underwater Escape Training &
Yudiati, HP: 085711745475
Sea Survival Email: yudiati@synergysolusi.com

INDONESIA
SAFETY http://indonesiasafetycenter.org/
CENTER
Buletin K3 Bulanan - Indonesia Safety Center
ISC
safety
newsletter TENTANG KAMI

PROXSIS GROUP
Consulting and Management
Solutions
PROXSIS CONSULTANT - PT. PROXIS SOLUSI BISNIS
PROXSIS IT - PT PROXSIS GLOBAL SOLUSI
SYNERGI SOLUSI - PT. SINERGI SOLUSI INDONESIA
PROXSIS INC. SURABAYA - PT.PROXIS MANAJEMEN INTERNASIONAL
PROXSIS FOOD AND AGRO
PROXSIS ENVIRO AND ENERGY MANAGENT
PROXSIS ADVANCE QUALITY AND ASSET MANAGEMENT
PROXSIS ADVANCE QUALITY AND ASSET MANAGEMENT
PROXSIS BPM
SECURE INC. - IT SECURITY SOLUTION AND SERVICES

Professionals Development and


Knowledge Center
ISC - INDONESIA SAFETY CENTER
IPQI - INDONESIA PRODUCTIVITY AND QUALITY INSTITUTE
ITG.ID - IT GOVERNANCE INDONESIA
INDONESIA BANKING FINANCE

INDONESIA SAFETY CENTER

- ADVANCE & CERTIFIED SAFETY


- AK3
- HSE & SAFETY MANAGEMENT
- ISO
- HEALTH & INDUSTRIAL HYGINE

INDONESIA TAX CENTER IT GOVERNANCE INDONESIA INDONESIA PRODUCTIVITY AND


QUALITY INSTITUTE

- RISK MANAGEMENT - BUSINESS CONTINUITY MANAGEMENT - ADVANCE QUALITY


- PREPARATION FOR CERTIFICATION - PERSONAL EXAM PREPARATION - BUSINESS PROCESS MGT.
- BSMR LEVEL1 - IT GOVERNANCE & MANAGEMENT - FOOD AND AGRO
- BSMR LEVEL 2 - IT SECURITY - ENVIRO AND ENERGY
- CERTIFICATION EXAM BSMR & LSPP - QUALITY MANAGEMENT SYSTEM
- IT RISK MANAGEMENT
- GREEN IT

INDONESIA
SAFETY http://indonesiasafetycenter.org/
CENTER
ISC
safety
newsletter

For more information concerning our training course series,


please contact our sales/marketing representatives:

Indonesia Safety Center (ISC)


PT. Sinergi Solusi Indonesia

Permata Kuningan lt. 17 Kawasan Bisnis Epicentrum


HR. Rasuna Said
Jl. Kuningan Mulia Kav.9C
Telp: 021 8370 8679/80
Fax: 021 8370 8681
Web: http://www.synergysolusi.com/ - http://indonesiasafetycenter.org/
Comprof: http://youtu.be/2bAKMxMLAdg
Supported by Proxsis Group.

Anda mungkin juga menyukai