ISC Newsletter September
ISC Newsletter September
ISC
safety
newsletter
Edisi #10 -September 2014
Safety Culture
Interaction (SCI)
Model Pada
Konstruksi
Underwater
Welding
INDONESIA
SAFETY
CENTER
http://indonesiasafetycenter.org/
2
ISC
Buletin K3 Bulanan - Indonesia Safety Center
safety
newsletter
DARI underwater welding atau pengelasan didalam air. Kami hadir dengan
harapan dapat menjadi media untuk memuat berbagai informasi
DAPUR
mengenai HSE bagi rekan-rekan semua di Indonesia. Semoga
informasi yang kami muat dengan newsletter ini dapat memberikan
banyak manfaat serta dapat menjadi sumber referensi anda dalam
Salam,
Tim Redaksi
http://indonesiasafetycenter.org/
Buletin K3 Bulanan - Indonesia Safety Center 3
ISC
safety
newsletter HEADLINE
K onstruksi merupakan salah satu industri yang paling berbahaya di seluruh dunia yang mana dapat
menyebabkan beberapa kecelakaan, kematian, cedera pekerja, penyakit akibat kerja serta kerugian berat
lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Membina budaya keselamatan pada konstruksi
sangat penting. Mengapa demikian? Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kinerja keselamatan kerja di
lokasi konstruksi dan meminimalisasi adanya kecelakaan kerja
.
Kali ini kita akan membahas mengenai perkembangan berbagai model budaya keselamatan
Sebelum sampai ke model SCI (Safety Culture Interaction) ada beberapa model budaya keselamatan yang
pernah dipakai dalam suatu industri.
INDONESIA
SAFETY http://indonesiasafetycenter.org
CENTER
Buletin K3 Bulanan - Indonesia Safety Center 4
ISC
safety
newsletter HEADLINE
Dimana pemain utama ini menangani atribut tenaga kerja, manajeen dari
proyek budaya keselamatan. Pada model ini menggunakan metode survi
iklim kerja dan BBS (Behavior Based Safety) yang artinya perilaku berbasis
keselamatan yang digunakan untuk mengevaluasi budaya keselamatan
yang terjadi.
Gambar. 4.Model Budaya
Keselamatan Interaksi (SCI model)
INDONESIA
SAFETY http://indonesiasafetycenter.org/
CENTER
5 Buletin K3 Bulanan - Indonesia Safety Center
ISC
safety
ARTIKEL K3 newsletter
Jadi, SCI ini menggunakan campuran pengembangan teoritis dan pengembangan berbasis
kasus telah diusulkan dan diteliti. Dengan tujuan mengembangkan dinamika interaktif antara pemain
utama dengan ruang lingkup proyek konstruksi. Sehingga SCI ini merupakan model budaya
keselamatan yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan budaya keselamatan interaksi pada
proyek konstruksi.
http://indonesiasafetycenter.org/seperti-apakah-safety-culture-interactionsci-model-pada-konstruksi/
INDONESIA
SAFETY http://indonesiasafetycenter.org/
CENTER
Buletin K3 Bulanan - Indonesia Safety Center 6
ISC
safety
newsletter ARTIKEL K3
Underwater Welding
Teknologi pengelasan (welding) sering sekali digunakan untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada
badan kapal, bangunan lepas pantai serta konstruksi lainnya yang terendam air. Pada pelaksanaannya,
pengelasan di permukaan air masih merupakan prioritas utama sedangkan pengelasan di bawah air adalah
alternatif lain yang dipilih bilamana tidak memungkinkan untuk dikerjakan di permukaan air. Ada beberapa
keuntungan yang didapat dari teknik pengelasan ini, diantaranya adalah biaya yang relatif lebih murah dan
persiapan yang dibutuhkan jauh lebih singkat dibanding dengan teknik yang lain, namun ada hal-hal lain yang
mesti dipertimbangkan sebelum mengaplikasikannya.
Selama masa operasinya, struktur lepas pantai akan membutuhkan beberapa intervensi bawah air untuk
perawatan, perbaikan atau perubahan, seperti:
1.Penguatan untuk resertifikasi struktur yang telah habis desain life-
nya.
2.Perbaikan karena kesalahan desain.
3.Perbaikan karena kerusakan yang disebabkan oleh:
* Kesalahan pada saat instalasi,
* Insiden, misalkan tertabrak kapal, badai,
* kejatuhan benda dari atas dek, dan sebagainya,
* keretakan pada sambungan karena keadaan lingkungan
(ombak, angin).
4.Penambahan struktur karena adanya perubahan operasi
(pemasangan riser clamp, caisson, dan sebagainya).
5.Pemasangan anode.
Beberapa pihak belum tertarik untuk menerapkan teknik pengelasan di bawah permukaan air. hal ini terbukti
bahwa hanya ada 50 kegiatan pengelasan bawah air untuk perbaikan struktur lepas pantai yang dipublikasikan
selama 40 tahun terakhir, itu juga dengan sedikit informasi yang bersifat teknik. Pihak industri masih tertarik
untuk memakai pengelasan hyperbaric atau pemasangan clamp meskipun butuh persiapan yang lebih rumit
dan biaya yang lebih mahal.
1. Terdapat weld defects yang hampir selalu menyertai (porosity, lack of fusion, cracking) yang memberatkan
teknik pengelasan ini untuk tujuan-tujuan perbaikan permanen. Pada perbaikan elemen yang dapat
dikatakan kurang penting, class sudah bisa menerimanya sebagai permanen bersyarat yaitu bisa dianggap
sebagai permanen asal dalam inspeksi mendatang tidak ditemukan penurunan yang signifikan dari kualitas
pengelasan.
INDONESIA
SAFETY http://indonesiasafetycenter.org/
CENTER
7 Buletin K3 Bulanan - Indonesia Safety Center
ISC
safety
ARTIKEL K3 - Underwater Welding newsletter
2. Mengacu pada AWS D3.6:1999 yaitu Specification for underwater welding, hasil terbaik yang bisa diperoleh
dari teknik ini adalah baru Class B. Hasil seperti ini hanya bisa diterima kalau tujuan pengelasan hanya untuk
aplikasi yang kurang penting/kritis dimana ductility yang lebih rendah,porosity yang lebih banyak,
discontinuities yang relatif lebih banyak masih bisa diterima. Kalaupun pengelasan ini dipakai biasanya
hanya diaplikasikan untuk tujuan-tujuan yang sifatnya ‘fit for purpose’ saja.
3. Tingginya resiko hydrogen cracking di area HAZ terutama untuk material yang mempunyai kadar karbon
equivalent lebih tinggi dari 0.4%. Terutama di Laut Utara, struktur lepas pantainya biasa menggunakan
material ini.
4 . Berdasarkan pengalaman yang ada di industri, teknik pengelasan ini hanya dilakukan sampai kedalam yang
tidak lebih dari 30 meter.
5. Kinerja proses shieldedmetal arc (SMA) dari elektroda ferritic memburuk dengan bertambahnya kedalam.
Produsen elektroda komersial juga membatasai penggunaannya sampai kedalaman 100 meter saja.
6 Sifat hasil pengelasan juga memburuk dengan bertambahnya kedalaman, teruatama ductility dantoughness
(charpy impact).
7.Karena kontak langsung dengan air, maka air di sekitar area pengelasan menjadi mendidih dan terionisasi
menjadi gas oksigen dan hidrogen. Sebagian gas ini melebur ke area HAZ tapi sebagian besar lainnya akan
mengalir ke udara. Bila aliran ini tertahan, maka akan terjadi resiko ledakan yang biasanya membahayakan
penyelam.
Meskipun ada beberapa kendala yang membuat pihak industri yang enggan untuk memakai teknik
pengelasan ini, sebenarnya terdapat beberapa usaha perbaikan yang telah dilakukan, baik dalam teknik
pengelasan maupun mutu elektrodanya, yaitu :
1.Hydrogen cracking dan hardness di area HAZ bisa diminimalisasi atau dihindari dengan penerapan teknik
multiple temper bead (MTB). Konsep dari teknik ini adalah dengan mengontrol rasio panas (heat input)
diantara lapisan-lapisan bead pengelasan. Pengontrolan panas ini, ukuran bead pada lapisan pengelasan
pertama harus disesuaikan sehingga penetrasi minimum ke material bisa didapat. Begitu juga untuk lapisan
yang kedua dan seterusnya. Terdapat tiga parameter yang mempengaruhi kualitas pengelasan dalam
penerapan MTB ini, yaitu jarak antara temper bead, rentang waktu pengelasan, dan heat input.
2.Teknik buttering juga bisa digunakan terutama untuk material dengan CE lebih dari 0.4%.Elektroda butter
yang digunakan bisa elektroda yang punya oxidizing agent atau elektroda thermit.
3.Pemakain elektroda dengan oxidizing agent. Agent ini akan menyerap kembali gas hidrogen atau oksigen
yang terserap di HAZ.
4. Pemakaian thermit elektroda juga bisa digunakan. Elektroda jenis ini akan memproduksi panas yang tinggi
dan pemberian material las (weld metal) yang sedikit sehingga mengurangi kecepatan pendinginan dari
hasil pengelasan oleh suhu di sekitarnya sehingga terjadi semacam proses post welding heat treatment.
5.Elektroda berbasis nikel bisa menahan hidrogen untuk tidak berdifusi ke area HAZ. Sayangnya hardness di
area HAZ masih tinggi dan kualitas pengelasan hanya baik untuk kedalaman sampai 10 meter.
Metode perbaikan akan dibutuhkan seperti pengelasan bawah air (underwater welding). Dua kategori
utama pada teknik pengelasan di dalam air adalah pengelasan basah (Wet Underwater welding) dan
pengelasan kering (Dry Underwater Welding).
INDONESIA
SAFETY http://indonesiasafetycenter.org/
CENTER
Buletin K3 Bulanan - Indonesia Safety Center 8
ISC
safety
newsletter ARTIKEL K3 - Underwater Welding
untuk bisa bekerja dalam bidang ini, diharuskan memiliki berbagai sertifikasi, antara lain dari AWS
(America Welding Society) dan sangat penting juga untuk punya sertifikasi menyelam.
sekedar Info, Biaya kursus pendidikan pengelasan bawah air selama dua bulan Rp 15 juta, tetapi bila
ditambah kursus menyelam sampai memiliki sertifikat menjadi Rp 18 juta. tapi, jangan diliat biaya yang
harus dikeluarkan sebab ahli las bawah air ini selalu menjadi rebutan perusahaan yang biasanya
bergerak dibidang perkapalan dan pengeboran minyak di laut.
Dari tingkat kesulitan dan mahalnya biaya kursus, sebanding dengan bayaran yg didapat. perjam ahli las
bawah laut dihargai 200US$. bayangkan kalo sehari kerja 8 jam, salary yg didapat sekitar 14 jtan. .
http://indonesiasafetycenter.org/underwater-welding/
INDONESIA
SAFETY http://indonesiasafetycenter.org/
CENTER
9 Buletin K3 Bulanan - Indonesia Safety Center
25-29
Agustus 2014
Training
Basic Sea Survival
Jakarta
14
Agustus 2014
Public
Training
INDONESIA
SAFETY http://indonesiasafetycenter.org/
CENTER
Buletin K3 Bulanan - Indonesia Safety Center 10
Inhouse
Training Inhouse Training
Confine Space
PT. Coca Cola
27-28
Agustus 2014
Inhouse Training
SMK3 Berdasarkan
OHSAS 18001
PT. Indonesia Air Asia
14
Agustus 2014
Inhouse Training
Confine Space
PT. Smart tbk Refinery Tarjun
18-22
Agustus 2014
INDONESIA
SAFETY http://indonesiasafetycenter.org/
CENTER
11 Buletin K3 Bulanan - Indonesia Safety Center
ISC
safety
INFO TRAINING newsletter
PENDAHULUAN
Setiap hari kerja di seluruh Inggris Raya terjadi kecelakaan kerja. Sekurang-kurangnya seorang meninggal dan
lebih dari 6000 orang menderita luka akibat kerja. Sebagaimana kita ketahui, kecelakaan meninggal dan sakit
akibat kerja memerlukan biaya yang harus dikeluarkan oleh Perusahaan, disamping kerugian akibat karena
kerusakan properti atau kerusakan peralatan, serta hilangnya produktifitas .
Pelatihan ahli K3 Umum dirancang untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam menuju produktifitas dan
efisiensi sehingga dapat meningkatkan daya saing perusahaan.
Implementasi SMK3 memerlukan SDM yang mempunyai pemahaman dan ahli dalam mengidentifikasi bahaya
dan menilai risiko (HIRA = Hazard Identification Risk Assessment)
INDONESIA
SAFETY http://indonesiasafetycenter.org/
CENTER
Buletin K3 Bulanan - Indonesia Safety Center 12
ISC
safety
newsletter INFO TRAINING
Mauli, HP 082113635195
Email: mauli@synergysolusi.com
Nida, HP 087 888 588 767
Email: nida_ad@synergysolusi.com
http://indonesiasafetycenter.org/training-ahli-k3-umum/
INDONESIA
SAFETY http://indonesiasafetycenter.org/
CENTER
13 Buletin K3 Bulanan - Indonesia Safety Center
ISC
safety
INFO TRAINING newsletter
COURSE AIM:
Basic Sea Survival atau teori dasar ketahanan di laut meliputi pengenalan perangkat keamanan dan
keselamatan di laut atau air, nama-namanya dan jenis-jenisnya serta cara pengoperasiannya dan
sekaligus prakteknya. Training ini dilaksanakan selama 1 hari pelatihan
Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa (LAKESPRA) yang merupakan lembaga milik
TNI Angkatan Udara (TNI-AU) yang telah berhasil lulus audit oleh PHE ONWJ Pada bidang Water
Survival Aerofisiologi yang bertempat di Jalan MT Haryono kav. 41. Jakarta 12770
Sertifikat dan lisensi dikeluarkan oleh LAKESPRA SARYANTO dan PT Sinergi Solusi Indonesia yang
bekerjasama dengan British Safety Council
DURASI: 1 Hari
INVESTASI: Rp. 1.750.000/peserta
JADWAL TRAINING: Setiap hari Jumat
METODOLOGI: Presentasi, diskusi, dan praktik
LESSON PLAN:
1. Launch and inflate a life raft
2. Storage and Preparation of emergency gear.
3. Donning of emergency gear.
4. Boarding techniques.
5. Right and board a life raft unassisted
6. In open water survival techniques.
7. Grouping positions.
8. Life raft management techniques
9. Life raft emergency equipment and usage Basic injury
management, Assisting injured personnel
INDONESIA
SAFETY http://indonesiasafetycenter.org/
CENTER
Buletin K3 Bulanan - Indonesia Safety Center 14
ISC
safety
newsletter INFO TRAINING
COURSE AIM
Pada taining BOSIET (Basic Offshore Safety Induction
and Emergency Training) ini peserta akan mempelajari
tentang bagaImana melakukan persiapan untuk INVESTMENT :
penanggulanagan keadaan darurat, penggunaan alat- ? HUET and Sea Survival (Rp.
alat keselamatan kerja, pertolongan pertama pada 2.750.000,- / participant)
saat keadaan darurat seperti kebakaran ataupun yang ? Sea Survival Training (Rp.
lainnya khususnya di daerah lepas pantai 1.750.000,-/ participant)
? BOSIET (Rp. 4.500.000,- /
COURSE CONTENT participant)
1. Basic Fire Fighting theory. Schedule :
2. Practical uses of fire extinguishers, fire blanket, oil FOR THURSDAY AND FRIDAY EVERY
fire & gas fire. WEEKS
3. Basic Life Support & CPR.
4. Hazard of over water operations.
5. Pre ditching drills.
6. Surface abandonment.
7. Underwater escape from SWET's. INFORMATION CONTACT
8. Sea Survival skills and techniques.
Phone Office: (021)-83708679/80
9. Water rescue technique and equipments. Fax Office : (021)-83708681
KOMPETENSI: Setelah peserta melakukan training Email : training@synergysolusi.com
tersebut selanjutnya peserta akan diberikan evaluasi
Public Training, please contact:
berupa ujian teori dan praktik
Mauli, HP 082113635195
Email: mauli@synergysolusi.com
DURASI: Nida, HP 087 888 588 767
Email: nida_ad@synergysolusi.com
pelaksanaan training dilakuka selama 2 hari
Inhouse Training, please contact:
1. Hari 1 – Basic Fire Fighting & Basic Life Support-
CPR Andini, HP: 08159903531
Email: andini@synergysolusi.com
2. HAri 2 – Helicopter Underwater Escape Training &
Yudiati, HP: 085711745475
Sea Survival Email: yudiati@synergysolusi.com
INDONESIA
SAFETY http://indonesiasafetycenter.org/
CENTER
Buletin K3 Bulanan - Indonesia Safety Center
ISC
safety
newsletter TENTANG KAMI
PROXSIS GROUP
Consulting and Management
Solutions
PROXSIS CONSULTANT - PT. PROXIS SOLUSI BISNIS
PROXSIS IT - PT PROXSIS GLOBAL SOLUSI
SYNERGI SOLUSI - PT. SINERGI SOLUSI INDONESIA
PROXSIS INC. SURABAYA - PT.PROXIS MANAJEMEN INTERNASIONAL
PROXSIS FOOD AND AGRO
PROXSIS ENVIRO AND ENERGY MANAGENT
PROXSIS ADVANCE QUALITY AND ASSET MANAGEMENT
PROXSIS ADVANCE QUALITY AND ASSET MANAGEMENT
PROXSIS BPM
SECURE INC. - IT SECURITY SOLUTION AND SERVICES
INDONESIA
SAFETY http://indonesiasafetycenter.org/
CENTER
ISC
safety
newsletter