Menyambut Bulan K3 Nasional Tahun 2011 dan Hari K3 Dunia 28 April 2011
Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional MENAKERTRANS RI
Pendahuluan.
Berbagai program telah banyak dikembangkan dalam upaya memperkecil
angka kesakitan dan kematian akibat kerja. Program2 tersebut berkembang atas
dasar pendekatan yang dipergunakan mulai dari yang menggunakan pendekatan
rekayasa, kemudian pendekatan sistim kemudian yang dewasa ini banyak
diterapkan menggunakan pendekatan perilaku serta budaya.
Pendekatan perilaku dan budaya banyak diterapkan oleh karena masih
melekatnya pandangan yang menganggap bahwa penyebab kecelakaan banyak
disebabkan oleh faktor perilaku manusia dan juga belum membudayanya K3.
Berkembangnya pendekatan budaya keselamatan dan kesehatan (Health and
Safety Culture) mulai dikenal setelah terjadinya peristiwa Chernobyl di thn 1986.
Istilah Budaya Keselamatan (safety culture) sebagai bagian dari Budaya
Organisasi (organizational culture) menjadi populer dan mulai diugunakan
sebagai pendekatan untuk lebih memantapkan implementasi sistim manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja.
Secara global, di dunia akademis berkembang berbagai konsep dan model untuk
menilai maupun mengembangkan budaya K3. Begitu juga perkembangan yang
terjadi didalam dunia praktis yang umumnya berlandaskan pada pendekatan
keilmuan yang berkembang saat itu. Namun tak dapat disangkal terdapat pula
beberapa program yang berkembang tidak berakar pada konsep keilmuan yang
ada sehingga pada akhirnya menimbulkan berbagai kontroversi di dalam
penerapan.
KetuaProgramS2KeselamatandanKesehatanKerja,UniversitasIndonesiaFakultasKesehatanMasyarakat
KetuaDepartemenKeselamatandanKesehatanKerja,FakultasKesehatanMasayarakatUniversitasIndonesia
RZSSafetyCultureDK3N28042011-1
Seminar Nasional Manajemen Risiko Bidang K3 27-28 April 2011 - Hotel Bidakara Jakarta
Menyambut Bulan K3 Nasional Tahun 2011 dan Hari K3 Dunia 28 April 2011
Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional MENAKERTRANS RI
regional,
maupun
pada
tingkat
nasional
negara-negara
anggotanya.
Merujuk pada konsep IAEA, BAPETEN dan BATAN di Indonesia telah mulai
menyusun model budaya K3 dan alat ukurnya sebelum tahun 2005 dalam rangka
meningkatkan budaya keselamatan instalasi2. Sedangkan di sektor lain seperti
Migas, Minerba, Panas Bumi, Manufaktur dan lainnya saat ini juga banyak
dilakukan program pengembangan perilaku dan budaya K3, sesuai dengan
rujukannya masing sektor.
Apakah
berbagai
program
yang
sudah
dijalankan
tersebut
telah
1
2
http://www-pub.iaea.org/MTCD/publications/PDF/Pub882_web.pdf
http://www.ansnindonesia.org/?modul=topic&menu=item&topic_id=2&GroupId=24&DocumentId=123)
RZSSafetyCultureDK3N28042011-2
Seminar Nasional Manajemen Risiko Bidang K3 27-28 April 2011 - Hotel Bidakara Jakarta
Menyambut Bulan K3 Nasional Tahun 2011 dan Hari K3 Dunia 28 April 2011
Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional MENAKERTRANS RI
3
5
F.W. Guldenmund, The Nature of Safety Culture: a review of theory and research, Safety Science 34 (2000) 215257, Pergamon 2000
Dominic Cooper., Towards a Model of Safety Culture, Safety Science 36 (2000) 111-136, Pergamon 2000
Dominic Cooper., Improving Safety Culture: A Practical Guide, Applied Behavioral Science., 2001
Dominic Cooper., Safety Culture, A Model for understanding and Quantifying difficult concept, Management,
American Society for Safety Engineer, Professional Safety - June 2002.
RZSSafetyCultureDK3N28042011-3
Seminar Nasional
N
Man
najemen Risiko Bidang K3
3 27-28 Aprril 2011 - Hotel Bidakara
a Jakarta
Me
enyambut Bu
ulan K3 Nasional Tahun 2011
2
dan Hari K3 Dunia 2
28 April 2011
1
De
ewan Kesela
amatan dan Kesehatan Kerja Nasion
nal MENAK
KERTRANS RI
M
Menurut
pa
andangan ini
i bila sua
atu Perusa
ahaan mem
mpunyai B
Budaya K3 yang kuatt
te
entu akan memiliki Budaya
B
org
ganisasi yang juga ku
uat dan aka
an berorie
entasi pada
a
K3 dalam berproduk
b
si. Pekerja atau SD
DM di perusahaan ttentu akan
n memilikii
hadap bah
haya seca
ara benarr yang se
erta akan
n
niilai2 K3 dan perssepsi terh
m
menampilka
an perilak
ku K3 yang
g diharapk
kan secara
a konsiste
en. Perusa
ahaan juga
a
ak
kan memp
punyai orga
anisasi dan
n manajem
men, sistim
m manjeme
en K3 yang tepat dan
n
diiterapkan secara konsisten serta
s
mem
mpunyai peralatan
p
dan anggaran yang
g
se
esuai dll sb
bgnya.
Buda
aya K3 merrupakan se
ebuah kesa
atuan dari tiga aspekk yaitu Nillai-nilai K3
3
dan Persepssi K3 setia
ap pekerja
a, aspek Pe
erilaku K3 pekerja ssehari-hari, dan juga
a
asspek Orga
anisasi dan
n
Manaje
emen K3 yang
y
ada di Perusa
ahaan. Kettiga aspek
k
te
ersebut sa
aling berintteraksi dan berkaita
an antara satu denga
an yang la
ainnya dan
n
tiidak dapatt berdiri se
endiri secara terpisah
h.
Karen
na itu Bud
daya Keselamatan tidak
t
dapa
at digamba
arkan hanyya dengan
n
se
ebuah indiikator saja
a (single indicator) yang hanyya mengga
ambarkan salah satu
u
asspek saja. Budaya Keselamatan merupakan sua
atu konsep
p yang menyangkut
m
t
asspek manu
usia (huma
an being) yang mem
miliki aspe
ek internall yang tida
ak terlihatt
(m
mind) mau
upun ekste
ernal yang terlihat (b
behavior) yang tentu
unya kebe
eradaannya
a
ha
adir dalam
m suatu kon
nteks sosia
al (community atau organizatio
o
on).
O
Oleh
karenanya Buda
aya Kesela
amatan pe
erlu difaha
ami dalam
m kerangka
a indikatorr
ga
anda (multiple indiicators) yaitu
y
indik
kator psiko
ologis, ind
dikator perilaku dan
n
in
ndikator organisasi.
o
Tanpa ke
etiga indikkator terse
ebut sulit untuk me
emperoleh
h
R
RZSSafetyCu
ultureDK3N2
28042011-4
Seminar Nasional Manajemen Risiko Bidang K3 27-28 April 2011 - Hotel Bidakara Jakarta
Menyambut Bulan K3 Nasional Tahun 2011 dan Hari K3 Dunia 28 April 2011
Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional MENAKERTRANS RI
sebelum
program
di
mulai
dilakukan
terlebih
dahulu
kajian
(assessment) terhadap kondisi yang ada saat itu untuk mendapat gambaran
profile budaya keselamatan yang ada sehingga tergambar aspek yang perlu
ditingkatkan dan aspek2 yang perlu dipertahankan. Setelah program dijalankan
kemudian dalam kurun waktu satu tahun dapat diukur lagi perubahan yang
terjadi dan kemudian disusun kembali program lainnya sebagai suatu program
perbaikan yang berkelanjutan (continuous improvement).
Contoh di tambang batubara yang lain, adalah pengembangan program
Peningkatan Kepempinan Keselamatan pada Supervisor (supervisory safety
leadership improvement) yang tentunya diikuti dengan penerapan program
lainnya seperti Behavior-Based Safety, JSA, Risk Management, System Audit serta
penigkatan pemahaman SMK3 pada seluruh pekerja disemua tingkatan.
RZSSafetyCultureDK3N28042011-5
Seminar Nasional Manajemen Risiko Bidang K3 27-28 April 2011 - Hotel Bidakara Jakarta
Menyambut Bulan K3 Nasional Tahun 2011 dan Hari K3 Dunia 28 April 2011
Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional MENAKERTRANS RI
Karena itulah banyak kajian, baik dalam jurnal ilmiah maupun praktis, yang
membahas program2 tunggal yang hanya terfokus pada satu aspek saja (misal
pada aspek perilaku manusia) yang mempertanyakan keberhasilan program
tunggal tersebut terhadap perubahan meningkatnya budaya K3.
Semakin jelas bahwa hanya dengan suatu program tunggal saja yang hanya
terfokus pada satu aspek, misal pada aspek perilaku manusianya semata-mata,
nampaknya akan mempunyai dampak yang tidak besar pada peningkatan budaya
K3 di organisasi. Karena aspek lain seperti aspek psikologis dan terutama aspek
organisasi dan sistim manajemen K3 tidak kalah penting dan mempunyai peranan
yang cukup besar dalam meningkatkan budaya K3.
untuk
mengklasifikasikan
setiap
peristiwa
kejadian
atau
A.I. Glendon., N.A. Stanton., Perspective on Safety Culture, Safety Science 34 (2000) 193-214, Pergamon 2000
Kerstin Dahlgren Persson, IAEA SAFETY STANDARDS ON MANAGEMENT SYSTEMS AND SAFETY CULTURE,
International Atomic Energy Agency, Department of Nuclear EnergyP.O. Box 100, A-1400 Vienna, Austria
James Reason, Managing The Risk of Organizational Accidents, Ashgate Publishing Limited, 2006, ISBN 1 84014 0 1
84014 2
RZSSafetyCultureDK3N28042011-6
Seminar Nasional Manajemen Risiko Bidang K3 27-28 April 2011 - Hotel Bidakara Jakarta
Menyambut Bulan K3 Nasional Tahun 2011 dan Hari K3 Dunia 28 April 2011
Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional MENAKERTRANS RI
Kesimpulan
Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja saat ini menjadi Pilar dalam
Kerangka Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (The Pillars of Global
Strategy of Occupational Safety and Health). Tantangan yang dihadapi saat ini
adalah bagaimana mengembangkan kerangka kerja membudayakan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja di industri
Kemajemukan dan keragaman konsep Budaya K3, sebagai bagian dari
RZSSafetyCultureDK3N28042011-7
Seminar Nasional Manajemen Risiko Bidang K3 27-28 April 2011 - Hotel Bidakara Jakarta
Menyambut Bulan K3 Nasional Tahun 2011 dan Hari K3 Dunia 28 April 2011
Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional MENAKERTRANS RI
RZSSafetyCultureDK3N28042011-8
Seminar Nasional Manajemen Risiko Bidang K3 27-28 April 2011 - Hotel Bidakara Jakarta
Menyambut Bulan K3 Nasional Tahun 2011 dan Hari K3 Dunia 28 April 2011
Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional MENAKERTRANS RI
Daftar Pustaka
A.I. Glendon., N.A. Stanton., Perspective on Safety Culture, Safety Science 34 (2000) 193214, Pergamon 2000
Annick Carnino, Management of Safety, Safety Culture and Self-assessment, International
Conference Nuclear Energy in Central Europe, Bled, Slovenia, Sept. 1114, 2000
Dianne Parker, Matthew Lawrie, Patrick Hudson, A framework for understanding the
development of organisational safety culture, Safety Science,(2005),
Elsevier 2005
Douglas A Wiegman, Hui Zhang, Terry von Taden, Gunjan Sharma and Allysa Mitchel., A
Synthesis of Safety Culture and Safet Climate Research, Technical
Report ARL-02-3/FAA-02-2., June 2002., Aviation Research Laboratory
Institute of Aviation, 2002
Dominic Cooper., Improving Safety Culture: A Practical Guide, Applied Behavioral Science.,
2001
Dominic Cooper., Improving Safety Culture: A Practical Guide, Applied Behavioral Science.,
2001
Dominic Cooper., Safety Culture, A Model for understanding and Quantifying difficult
concept, Management, Professional Safety, www.asse.org June 2002.
E. Scott Geller, The Psychology of Safety Hand Book, Lewis Publisher, 2001
F.W. Guldenmund., The Nature of Safety Culture: a review of theory and research, Safety
Science 34 (2000) 215-257, Pergamon 2000
G. Grote, C Kunzler., Diagnosis of Safety Culture in safety management audits, Safety
Science 34 (2000) 131-150, Pergamon 2000
International Atomic Energy Agency, Self-assessment of Safety Culture in Nuclear
Instalations: Highlight and Good Practices, IAEA-TECDOC-1321, IAEA
2002
International Atomic Energy Agency, ASCOT Guidelines: Guidelines for Organizational Selfassessment of Safety Culture and for reviews by the Assessment of
the Safety Culture in Organization Team, IAEA TEC-DOC 860, IAEA
1996
International Atomic Energy Agency, Safety Culture in Nuclear Instalations: Guidance for
use in the Enhancement of Safety Culture, IAEA-TECDOC-1329, IAEA
2002
International Safety Advisory Group (INSAG), Safety Culture, SAFETY SERIES No.75-INSAG-4,
IAEA 1991
International Safety Advisory Group (INSAG), Key Practical Issues in Strengthening Safety
Culture, INSAG-15, IAEA 2002
International Safety Advisory Group (INSAG), Developing Safety Culture in Nuclear
Activities: Practical suggestion to assist progress, SAFETY REPORT
SERIES NO-11, IAEA 1998
James Reason, Managing The Risk of Organizational Accidents, Ashgate Publishing Limited,
2006, ISBN 1 84014 0 1 84014 2
James Reason, Achieving a safe culture: theory and practice., Work and Stress, 1998, vol
12, no 3 293-306. Taylor and Francis ltd 1998
J.P. Kotter, James L. Heskett, Corporate Culture and Performance, The Free Press, 1992
Michael S Wright., Phillip Babazon, Alison Tipping and Medha Talwalkar, Development of
Business Excellence Model of Safety Culture, Health and Safety
Executive 1999
Michelle A. Dolfini-Reed. Burton L. Streicher, Creating Safety Culture, 2004 The CNA
Corporation
N. McDonald, S. Corrigan, C. Daly, S. Cromie, Safety management systems and safety
culture in aircraft maintenance organizations, Safety Science 34
(2000) 151-176, Pergamon 2000
RZSSafetyCultureDK3N28042011-9
Seminar Nasional
N
Man
najemen Risiko Bidang K3
3 27-28 Aprril 2011 - Hotel Bidakara
a Jakarta
Me
enyambut Bu
ulan K3 Nasional Tahun 2011
2
dan Hari K3 Dunia 2
28 April 2011
1
De
ewan Kesela
amatan dan Kesehatan Kerja Nasion
nal MENAK
KERTRANS RI
Curriiculum Vitae
V
Name
e
: Rid
dwan Z Sy
yaaf
Born
n in Jakarta
a Novemberr 12th, 1953
Office
e
Educa
ation:
Recen
nt positio
on:
o Cha
airman of Departmen
D
nt of Occupational Health
H
and Safety, Fa
aculty of
Pub
blic Health
h Universityy of Indone
esia
o Cha
airman of Post
P
Gradu
uate Progra
am in Occu
upational H
Health and
d Safety,
University of Indonesia,, Faculty of
o Public Health.
Occup
pation :
Facultyy member of Departm
ment of Oc
ccupationa
al Health and
a Safety, School off Public
Health, Universitty of Indon
nesia since1982
200820082004-2006
2000-2004
1995-1997
1990-1994
Chairman of Departmen
D
nt of Occup
pational He
ealth and SSafety, Faculty of
Pub
blic Health Universityy of Indone
esia
Chairman of Post
P
Graduate Progra
am in Occu
upational H
Health and
d Safety,
of Public He
ealth.
Univversity of Indonesia, Faculty o
Cha
airman of Post
P
Gradu
uate Progra
am in Occu
upational H
Health and
d Safety,
Univversity of Indonesia, Faculty o
of Public He
ealth
Secretary of Post
P
Gradu
uate Progra
am in Occu
upational H
Health and
d Safety,
ealth
Univversity of Indonesia, School off Public He
Secretary of Post
P
Gradu
uate Progra
am in Publlic Health, Universityy of
Indo
onesia, Sch
hool of Pub
blic Health
h
Secretary of Departmen
D
nt of Occup
pational an
nd Environ
nmental He
ealth,
blic Health
h, Universiity of Indon
nesia
Faculty of Pub
RZSSSafetyCultu
ureDK3N280
042011-10
0
Seminar Nasional Manajemen Risiko Bidang K3 27-28 April 2011 - Hotel Bidakara Jakarta
Menyambut Bulan K3 Nasional Tahun 2011 dan Hari K3 Dunia 28 April 2011
Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional MENAKERTRANS RI
International Speaker:
RZSSafetyCultureDK3N28042011-11
Seminar Nasional Manajemen Risiko Bidang K3 27-28 April 2011 - Hotel Bidakara Jakarta
Menyambut Bulan K3 Nasional Tahun 2011 dan Hari K3 Dunia 28 April 2011
Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional MENAKERTRANS RI
Introduction to OHS
Supervisory Safety Leadership
Safety Behavior and Safety Culture
Human Factors
Human Error Prevention
Accident Investigation
RZSSafetyCultureDK3N28042011-12