Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Tugas Mata Kuliah : Promosi Kesehatan Masyarakat


Dosen Pengajar : Wiwik Eko Pertiwi, M.KM

Disusun Oleh :

Kelompok 4 Kelas 3B K3

Ananda Ayu Saputeri (202031007)


Dita Istiqomah (2020031017)
Muhamad Fikri Nauval (2020031049)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS FALAETEHAN
2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul factor kimia
lingkungan kerja ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas ibu Wiwik Eko Pertiwi, M.KM pada matakuliah
Promosi K3. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
pengertian, jenis-jenis dan contoh Promosi K3.

Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Wiwik Eko Pertiwi, M.KM yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karenaitu, kritik dan saran yang membangunakan kami nanti
kan demi kesempurnaan makalah ini.

Serang, 25 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................

Daftar Isi..........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................


1.2 Tujuan.................................................................................................................
1.3 Manfaat...............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................
2.1 Pengertin Safety Talk..........................................................................................
2.2 Pengertian Pamflet.............................................................................................
2.2.1 Manfaat Pamflet.....................................................................................
2.2.2 Contoh Pamflet.......................................................................................
2.3 Pengertian Artikel...............................................................................................
2.3.1 Contoh Artikel K3....................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Safety promotion atau promosi budaya K3 di tempat kerja
adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang direncanakan dan ditujukan
untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan para pekerja serta
meningkatkan produktivitas perusahaan yang kegiatannya berupa
pelatihan/training, visual manajemen di area kerja masing-masing
(safety board, safety sign, poster, spanduk, slogan), safety meeting
(Rapat P2K3, safety induction, safety breafing), penghargaan
organisasi dan drill (simulasi tanggap darurat) baik pesan yang
bersifat informative, persuasive maupun emosional. Komponen
safety promotion seperti pelatihan atau training diharapkan pekerja
mampu untuk memahami dan menjalankan dari amanat UU No. 1
tahun 1970 tentang keselamatan kerja untuk bekerja menjaga
keselamatan dan kesehatan diri beserta keluarganya. Visual
management di area kerja ditujukan untuk meningkatkan dan
memberitahu pekerja mengenai kepatuhan memakai APD, jenis
bahaya yang ada di sekitar, tempat yang dimasuki, kandungan/isi
dari suatu material (Bahan B3), sehingga pekerja selalu berhati-hati
dalam bekerja. Pelatihan/training sertifikasi internal yang
dilaksanakan oleh departemen merupakan program yang disusun
untuk meningkatkan budaya SHE darin pimpinan manajemen,
karyawan dan karyawati perusahaan (Kondarus, 2006).

1
Kondisi global saat ini berpengaruh terhadap stabilitas usaha
di Indonesia dan memberikan dampak kurang menguntungkan dan
berimbas pada aspek perlindungan ketenagakerjaan. Promosi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan salah satu aspek
perlindungan ketenagakerjaan dan merupakan hak dasar dari setiap
tenaga kerja yang ruang lingkupnya telah berkembang sampai
kepada keselamatan dan kesehatan masyarakat secara nasional. Oleh
karena itu dalam kondisi apapun promosi keselamatan wajib untuk
dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan standar baik nasional
maupun internasional (Depnakertrans, 2009).

Pelaksanaan K3 tidak hanya merupakan tanggung jawab


pemerintah, tetapi merupakan tanggung jawab semua pihak,
khususnya masyarakat konstruksi. Dengan demikian semua pihak
terkait berkewajiban untuk berperan aktif sesuai fungsi dan
kewenangannya untuk membudayakan K3 sehingga dapat mencegah
kasus kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK). Agar
pelaksanaan promosi keselamatan dapat mencapai hasil yang
optimal harus didukung oleh sumber daya manusia dibidang K3
(Depnakertrans. 2009).

Menurut Nurjannah & Aeni (2017) Pencegahan Kecelakaan


merupakan hal yang mendasar bagi perusahaan, karena menyangkut
jiwa manusia atau tenaga kerjanya dan lingkungan kerja itu sendiri
yang menjadi sebab timbulnya kecelakaan. Oleh karena itu
mempromosikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dikalangan
tenaga kerja, pengusaha, dan masyarakat merupakan hal yang
penting bagi perusahaan, guna terciptanya hubungan industri yang
harmonis, dinamis serta berkeadilan yang menjamin ketenangan
usaha, ketenangan kerja dan produktifitas melalui pengembangan
budaya Keselamatan dan Kesehatan kerja.

2
Promosi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan
salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk
meningkatkan pengetahuan tenaga kerja tentang keselamatan dan
kesehatan kerja, sehingga dapat menerapkan budaya K3 di dalam
lingkungan kerja. Dalam pelaksanaan promosi keselamatan dan
kesehatan kerja komunikasi merupakan faktor penting agar kegiatan
promosi dapat berjalan lancar. Komunikasi adalah penyampaian
pesan kepada pihak lain, sehingga pihak penerima mengerti maksud
pesan yang disampaikan tersebut. Komunikasi bisa menjadi
hambatan dalam organisasi, karena itu pekerja dan seluruh jajaran
menajemen harus mengusai dengan baik teknik komunikasi. Untuk
melaksanakan proses produksi yang selamat, terhindar dari
kecelakaan dan penyakit akibat kerja di dalam organisasi bisnis
sangat perlu komunikasi, baik vertikal, horisontal maupun silang
antara berbagai pihak. Komunikasi vertical terjadi secara timbal
balik antara penyelia dengan tenaga kerja dengan manajer diatasnya.
Komunikasi horizontal adalah komunikasi kesamping antara
penyelia atau manajer satuan kerja yang sejajar. Sedangkan
komunikasi silang terjadi secara timbal balik antara manajer pada
satuan kerja dengan pengawas pada satuan kerja lain (Sahab, 1997).

1.2 Tujuan
a. Mengetahui apa itu Safety Talk
b. Mengetahui apa itu Pamflet
c. Mengetahui Manfaat Pamflet
d. Mengetahui Contoh Pamflet
e. Mengetahui apa itu Artikel
f. Mengetahui Contoh Artikel Safety

1.3 Manfaat
Untuk meningkatkan pengetahuan mengenai Jenis – Jenis Safety
Promotion

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Safety Talks


Safety talk merupakan salah satu upaya pencegahan
kecelakaan kerja pada proyek konstruksi dengan cara memberikan
edukasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Namun, tidak
diketahui secara pasti apakah safety talk memang
dapat berpengaruh terhadap tingkat pemahaman K3 pada pekerja
atau tidak. Selain itu, apakah gender instruktur safety talk dapat
mempengaruhi tingkat pemahaman K3 pada pekerja. Mengingat
mayoritas pekerja konstruksi adalah pria, yang cenderung lebih
memperhatikan wanita dalam lingkungan proyek. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh safety talk dengan dimoderasi
jenis kelamin instruktur terhadap tingkat pemahaman K3 pada
pekerja. Penelitian ini bersifat pre-experimental
design menggunakan cross-section data. Pengambilan data
dilakukan menggunakan kuesioner dengan respondennya adalah
tukang dan pekerja, ukuran sampel sebesar 60 orang. Analisis yang
digunakan adalah regresi dengan dimoderasi, dengan variabel bebas
adalah safety talk, variabel tak bebas adalah tingkat pemahaman K3,
dan variabel moderasi adalah gender. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa safety talk berpengaruh signifikan terhadap
tingkat pemahaman K3 (T hitung = 16,804 > T tabel =
2,0017). Gender instruktur safety talk wanita  lebih baik dari pria
dalam memberikan tingkat pemahaman K3, hal ini terlihat
peningkatan nilai R square  sebesar 5,95%.

4
2.2 Pamflet

Pamflet adalah buklet kecil atau selebaran yang digunakan


untuk mengiklankan atau memberikan informasi tentang satu subjek.
Topiknya bisa tentang apa saja yang berhubungan dengan bisnis,
tetapi informasinya biasanya cenderung lebih mendidik daripada
untuk tujuan penjualan langsung. Beberapa kegunaan umum pamflet
adalah kampanye politik, promosi acara, dan mengkomunikasikan
informasi organisasi atau perusahaan. Selama konten berfokus pada
satu subjek, biasanya akan dianggap sebagai pamphlet.

Pamflet dapat bervariasi dalam bentuk, ukuran, dan jumlah


halaman yang mereka miliki. Beberapa terdiri dari selembar kertas
yang dicetak di bagian depan dan belakang dan dilipat menjadi dua.
Susunan ini sering disebut selebaran. Pamflet lain mungkin memiliki
beberapa halaman yang dilipat dua dan dijepit di lipatannya untuk
membuat buklet.

2.2.1 Manfaat Pamflet


1. Alat Promosi yang Hemat Biaya
Pamflet adalah salah satu alat utama bagi usaha kecil dan
menengah untuk mempromosikan merek mereka tanpa
mengeluarkan banyak biaya. Pamflet mudah dibuat dan tidak
membutuhkan banyak biaya untuk mendistribusikannya kepada
calon pelanggan.
2. Memberikan Informasi yang Lebih Lengkap
Pamflet adalah alat untuk memberikan informasi yang lebih
lengkap karena tidak ada batasan karakter seperti pada
pemasaran digital. Kamu dapat mencantumkan lebih banyak
informasi, selama informasi tersebut tetap terlihat menarik dan
teratur. Pamflet yang ideal mencakup gambar dan teks dengan
tata letak mudah dibaca dan dipahami.

5
3. Meningkatkan Awareness
Salah satu manfaat pamflet adalah meningkatkan awareness.
Dalam sebuah pamflet, kamu dapat melakukan himbauan atau
ajakan yang positif, memberikan anjuran seperti pentingnya
mencuci tangan, memberikan informasi tentang pentingnya
asuransi kesehatan, atau juga bisa memberikan informasi tentang
suatu produk atau jasa.

2.2.2 Contoh Pamflet

6
2.3 Artikel
Artikel dapat dipahami sebagai suatu rangkaian atau karangan yang
dibuat berdasarkan fakta dan opini untuk dipublikasikan di media, baik
itu media cetak, media online, bahkan juga sekarang banyak artikel yang
diunggah di media sosial. Penulisan artikel sendiri sebenarnya
mengandung tujuan untuk menyampaikan suatu gagasan yang memuat
data dan fakta. Gagasan dalam artikel pada akhirnya dapat dapat
mendidik, meyayinkan, dan juga menjadi saran hiburan bagi pembaca.

Selain itu, topik, tema, atau gagasan dalam sebuah artikel dapat
disajikan dalam bentuk opini. Opini ini biasanya digunakan untuk
menanggapi suatu permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat
sekaligus memberikan solusi dari permasalah tersebut. Hal yang perlu
diperhatikan dalam menulis artikel yakni seluruh opini dan solusi yang
disampaikan harus berangkat dari fakta dan data yang akurat, sehingga
artikel dapat diuji kebenarannya.

7
2.3.1 Contoh Artikel Safety

Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat


 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
Kesehatan dan Keselamatan Kerja itu Penting
Rifky Setyarso
Selasa, 12 Mei 2020   |   118541 kali

     
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan upaya kita untuk
menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman, sehingga dapat
mengurangi probabilitas kecelakaan kerja /penyakit akibat kelalaian yang
mengakibatkan demotivasi dan dan defisiensi produktivitas kerja. Menurut
UU Pokok Kesehatan RI No. 9 Th. 1960 Bab I Pasal II ,Kesehatan Kerja
adalah suatu kondisi Kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekerja
memperoleh derajat Kesehatan setinggi-tingginya, baik jasmani ,rohani
maupun social, dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit
atau gangguan Kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan
kerja maupun penyakit umum.

Menurut H. W Heinrich dalam Notoadmodjo (2007), penyebab


keselamatan kerja yang sering ditemui adalah perilaku yang tidak aman
sebesar 88 % dan kondisi lingkungan yang tidak aman sebesar 10%, atau
kedual hal tersebut terjadi secara bersamaan.

Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN)


sebagai pengelola aset negara tak luput dari ancaman kecelakaan kerja, baik
tugas di lapangan maupun di kantor, prosedur-prosedur pengamanan harus
selalu dipatuhi untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja, sebagai

8
contoh bidang penilaian KPKNL Cirebon ketika melakukan penilaian aset
Pertamina dimana protokol K3 harus dijalankan Ketika berada di Oil Well /
Sumur Pompa yang termasuk Objek Vital Nasional.

Penggunaan Alat Pelindung Diri menjadi sebuah keharusan saat


memasuki Objek Aset Pertamina tersebut.

 Berdasarkan Moekijat (2004), Program keselamatan dan Kesehatan kerja


(K3) dilaksanakan karena tiga faktor penting, yaitu :

a. Berdasarkan perikemanusiaan. Pertama -tama para manajer akan


mengadakan pencegahan kecelakaan kerja atas dasar
perikemanusiaan yang sesungguhnya. Mereka melakukan demikian
untuk mengurangi sebanyak-banyaknya rasa sakit dari pekerjaan
yang diderita luka serta efek terhadap keluarga.
b. Berdasarkan Undang-Undang. Ada juga alasan mengadakan
program keselamatan dan Kesehatan kerja berdasarkan Undang -
undang , bagi Sebagian mereka yang melanggarnya akan dijatuhi
hukuman denda.
c. Berdasarkan Alasan ekonomi untuk sadar keselamatan kerja karena
biaya kecelakaan dampaknya sangat besar bagi perusahaan.

A. Tujuan Keselamatan Kerja

Berdasarkan UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja ,


bahwa tujuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang berkaitan dengan
mesin, peralatan, landasan tempat kerja dan lingkungan tempat kerja adalah
mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit akibat kerja, memberikan
perlindungan pada sumber-sumber produksi sehingga dapat meningkatkan
efiensi dan produktivitas. Hal ini tentu sangat penting mengingat apabila
Kesehatan pegawai buruk mengakibatkan turunnya capaian/output serta
demotivasi kerja.

B. Penyebab Kecelakaan Kerja 

9
Setiap pegawai tentu mempunyai cara cara tersendiri dalam proteksi diri
terhadap ancaman kecelakaan kerja/ penyakit dalam menunjang
pekerjaannya, misal dengan memakai masker Ketika sedang flu, menunda
bepergian Ketika sedang pandemi,  maupun dengan menjaga kebersihan/
kenyamanan ruangan kerja. Menurut Budiono dkk (2003), faktor yang
mempengaruhi Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah

a. Beban Kerja. Beban kerja merupakan beban fisik, mental dan sosial,
sehingga penempatan pegawai sesuai dengan kemampuannya perlu
diperhatikan
b. Kapasitas Kerja. Kapasitas Kerja yang bergantung pada tingkat
Pendidikan, keterampilan, kebugaran jasmani, ukuran tubuh ideal,
keadaan gizi dsb
c. Lingkungan Kerja. Lingkungan Kerja yang berupa faktor fisik,
kimia, biologi,ergonomic ataupun psikososial.               

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, kecelakaan Kerja dapat dicegah


dengan metode HIRARC, HIRARC terdiri dari  hazard identification, risk
assessment, dan risk control

a. Identifikasi Bahaya (hazard identification). Menurut Suardi,


kategori bahaya adalah bahaya fisik, bahaya mekanik, bahaya
elektrik, bahaya kimia, bahaya ergonomi, bahaya kebiasaan, bahaya
lingkungan bahaya biologi dan bahaya psikologi.
b. Penilaian Risiko (Risk Assestment). Adalah proses penilaian untuk
mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat terjadi yang bertujuan
untuk control risiko dari proses dan operasi. Penilaian dalam risk
assestment yaitu likehood dan severity. Likehood menunjukkan
seberapa mungkin kecelakaan terjadi, severity menunjukkan
seberapa parah dampat kecelakaan tersebut, Nilai
dari likehood  dan severity  akan digunakan untuk  menentukan risk
rating, dimana risk rating adalah nilai tingkat resiko , bisa
rendah ,menengah, tinggi atau ekstrem (AS/NZS). Acuan dapat
dilihat pada table dibawah.           

10
 

Tabel 1. Skala “Likehood” pada standar AS/NZS 4360

Tingkat Deskripsi Keterangan


5 Almost Certain Terdapat ≥ 1 kejadian dalam setiap
shift
4 Likely Terdapat ≥ 1 kejadian dalam setiap
hari
3 Possible Terdapat ≥ 1 kejadian dalam setiap
minggu
2 Unlikely Terdapat ≥ 1 kejadian dalam setiap
bulan
1 Rare Terdapat ≥ 1 kejadian dalam
setahun atau lebih

Tabel 2. Skala “severity” pada standar AS/NZS 4360

Tingka Deskripsi Keterangan


t
1 Insignificant Tidak terjadi cedera, kerugian finansial
sedikit

2 Minor Cedera ringan, kerugian finansial sedikit

3 Moderate Cedera sedang, perlu penanganan medis

11
4 Major Cedera berat ≥ 1 orang, kerugian besar,
gangguan proses bisnis

5 Catastrophic Fatal ≥ 1 orang, kerugian sangat besar dan


dampak sangat luas dengan trehentinya
seluruh kegiatan
 

c. Pengendalian Risiko (risk Control). Adalah cara mengatasi potensi


bahaya yang terdapat dalam lingkungan kerja. Potensi bahaya
tersebut dapat dikendalikan dengan menentukan skal prioritas
terlebih dahulu yang kemudian dapat membantu dalam pemilihan
pengendalian Hirarki pngendalian risiko menurut OHSAS 18001
terdiri dari lima hirarki yaitu eliminasi, subtitusi, engineering
control, administrative control dan alat pelindung diri (APD).          

Menurut Sutrisno dan Ruswandi , 2007, prinsip- prinsip yang harus


dijalankan dalam suatu perusahaan/ instansi pemerintah dalam menerapkan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah sebagai berikut:

a. Adanya APD di tempat kerja


b. Adanya buku pentunjuk penggunaan alat atau isyarat bahaya
c. Adanya peraturan pembagian tugas dan tanggung jawab
d. Adanya tempat kerja yang aman sesuai standar SSLK (syarat-syarat
lingkungan kerja)  antara lain tempat kerja steril dari debu,
kotoran,asap rokok, uap gas,radiasi, getaran mesin dan peralatan,
kebisingan, tempat kerja aman dari arus listrik, lampu penerangan
memadai, ventilasi dan sirkulasi udara seimbang.
e. Adanya penunjang Kesehatan jasmani dan rohani ditempat kerja
f. Adanya sarana dan prasarana lengkap ditempat kerj
g. Adanya kesadaran dalam menjaga keselamatan dan Kesehatan kerja
h. Adanya Pendidikan dan pelatihan tentang kesadaran K3. 

12
   
C. Kesimpulan :
K3 merupakan upaya mendapatkan tempat kerja dan suasana kerja
yang nyaman untuk mendukung pencapaian produktivitas yang setinggi-
tingginya. KPKNL Cirebon selaku unit vertikal DJKN selalu berusaha
menerapkan protokol K3, baik di kantor maupun di lapangan. Untuk
menghindari kecelakaan kerja, maka  K3 mutlak dilaksanakan di semua
jenis bidang pekerjaan tanpa terkecuali, baik instansi swasta maupun
pemerintah. Budaya hidup sehat dan juga melakukan GERMAS
(Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) dengan memasyarakatkan budaya
hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku yang kurang
sehat. Aksi GERMAS harus diikuti oleh seluruh komponen bangsa
dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk
meningkatkan kualitas hidup. Tersedianya fasilitas dan sarana prasarana
yang memadai juga meningkatkan probabilitas Kesehatan kerja.  (Rifky
setyarso - Pelaksana KPKNL Cirebon)

13
D. Daftar Pustaka
Moekijat. 2004. Manajemen Lingkungan Kerja. Bandung: Mandar
Maju.
Budiono, M. Sugeng. 2003. Bunga Rampai Hiperkes dan Kesehatan
Kerja. Semarang: UNDIP.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku,
Jakarta: PT, Rineka Cipta
Sutrisno, Kusmawan Ruswandi. 2007. Prosedur Keamanan,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Jakarta : Galia
OHSAS 18001 : 2007. Occupational Health and Safety Management
System – Guideline For Implementation of OHSAS 18001
Standard Australia License. (1999).AZ/NZS 4360 : 1999 Risk
Managementin Security Risk Analysis, Brisbane, Austalia, ISMCPI
Indonesia. Undang-undang No. 9 Tahun 1960 tentang Pokok- Pokok
Kesehatan.
Indonesia. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja.

Peta Situs | Email Kemenkeu | FAQ | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi


Kami | Oppini

Hak Cipta Direktorat Jenderal Kekayaan Negara@2021


Direktorat Hukum dan Hubungan Masyarakat - Gedung Syafruddin
Prawiranegara II Lt.12
Jl. Lapangan Banteng Timur Nomor 2-4 Jakarta

14
Ikuti Kami

     
 
KNPedia

15

Anda mungkin juga menyukai