Anda di halaman 1dari 3

4.

2 Solusi Preventif yang Pernah Ditawarkan


a. Pasta Gigi
Pasta gigi merupakan sediaan yang digunakan untuk membersihkan dan
memoles gigi. Komposisi pasta gigi terdiri dari beberapa jenis bahan,
diantaranya adalah:
 Bahan abrasif (20-50%) yang terdapat dalam pasta gigi umumnya
berbentuk bubuk pembersih yang dapat memolish dan menghilangkan
stain dan plak. Contoh bahan abrasif ini antara lain silica atau silica
hydrat, sodium bikarbonat, aluminium oxide, dikalsium fosfat dan
kalsium karbonat.
 Air (20-40%) digunakan untuk pelarut.
 Humectant atau pelembab (20-35%) sebagai bahan penyerap air dari
udara dan menjaga kelembaban. Misalnya gliserin, alpha hydroxy acids
(AHA) dan asam laktat.
 Bahan perekat (1-2%) yang dapat mengontrol kekentalan dan memberi
bentuk krim dengan cara mencegah terjadinya pemisahan bahan solid
dan liquid pada suatu pasta gigi. Contohnya glycerol, sorbitol dan
polyethylene glycol (PEG)
 Surfectan atau Deterjen (1-3%) seperti Sodium Lauryl Sulfat (SLS)
yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan, mengemulsi
(melarutkan lemak) dan memberikan busa sehingga pembuangan plak,
debris, material alba dan sisa makanan menjadi lebih mudah.
 Bahan penambah rasa. (0-2%), umumnya i menggunakan pemanis
buatan untuk memberikan cita rasa yang beraneka ragam.
 Bahan terapeutik (0-2%) seperti fluoride dapat memperkuat enamel
dengan cara membuatnya resisten terhadap asam dan menghambat
bakteri untuk memproduksi asam.
 Bahan pemutih (0,05-0,5%) seperti Sodium carbonate, Hidrogen
peroksida, Citroxane, dan Sodium hexametaphosphate.
b. Mouthwash
Mouthwash adalah cairan yang mengandung antiseptik, astringent, dan
zat-zat lain yang digunakan untuk membersihkan mulut dan gigi, serta
untuk berkumur. Umumnya, mouthwash digunakan setelah selesai
menyikat gigi. Beberapa bahan aktif yang terdapat pada mouthwash antara
lain :
 Antimikroba, sebagai contoh : cetylpyridinium chloride, chlorhexidine,
dan sanguinarine.
 Deodorizing dan oxidizing agents, sebagai contoh adalah sodium
bicarbonate dan chlorine dioxide. Kandungan bahan jenis ini
membantu menutupi dan menetralkan bau mulut.
 Fluoride untuk memperkuat dan mencegah kerusakan gigi.
 Astringents, sebagai contoh adalah citric acid dan zinc chloride. Bahan
ini memberikan rasa yang enak dan mengerutkan jaringan rongga
mulut.

4.4 Implementasi Gagasan Inovasi


Permen karet susur kinang merupakan inovasi yang terinspirasi dari
salah satu budaya Indonesia yang mulai tergerus, yakni tradisi ‘menginang’.
Inovasi ini nantinya akan dapat membantu masyarakat yang ingin mendapat
manfaat dari menginang namun melalui cara yang lebih praktis. Selain itu,
pemilihan inovasi dalam bentuk permen karet juga mempertimbangkan
fleksibilitas konsumsi produk. Dalam kehidupan sehari-hari, permen karet
biasanya dikunyah di waktu-waktu luang untuk menghilangkan rasa kantuk,
mengalihkan rasa lapar, dan keadaan-keadaan lainnya. Permen karet yang
dikonsumsi umumnya permen karet yang beredar di pasaran yang banyak
mengandung gula maupun pemanis buatan. Jenis permen karet tersebut akan
berpotensi menimbulkan plak akibat tingginya kadar pemanis yang
dikandungnya. Adanya permen karet susur kinang dapat menjadi substitusi
dari permen karet yang biasa dikonsumsi masyarakat.
Permen karet susur kinang dapat pula digunakan seusai makan. Apabila
masyarakat menggosok gigi sesudah makan, hal itu bukan menjadi masalah.
Namun, masih ada sebagian dari masyarakat yang tidak menggosok gigi
kembali setelah makan. Sebagian masyarakat yang memiliki rutinitas
menggosok gigi saat mandi pagi dan baru mengkonsumsi sarapan pagi
setelahnya seringkali lupa untuk menggosok gigi kembali. Padahal, aturan
menggosok gigi adalah seusai makan. Oleh karena itu, penggunaan permen
karet susur kinang dapat diaplikasikan pada kondisi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai