Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“ANALISIS SENGKETA RUBEN ONSU DENGAN PT. I AM GEPREK BENSU


BENNY SUDJONO”

Diajukan sebagai

Tugas Kuliah Hukum Kekayaan Hak Intelektual

Disusun Oleh :

KELOMPOK 7
Anggota:
1. ANNISA NURUL AINI (2110113073)
2. MAHARANI ANSYARI ( 2110113147)
3. MIFTAH FADHIL ARRAHMAN (2110113075)
4. MUHAMMAD HABIL IZRIAN (2110113150)
5. ABIYYU TRISNA HADI ( 2110113134)

Dosen Pengampu :
Dr. Sri Oktavia, SH., M.Sc
Mata Kuliah : Hukum dan Hak Kekayaan Intelektual

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ANDALAS
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa. Karena telah
memberi kami rahmat serta karunia-Nya, sehingga kami dapat menyeselaikan tugas karya
ilmiah yang berbentuk makalah ini dengan judul "Analisis Kasus Sengketa Ayam Geprek
Bensu dengan I Am Geprek Bensu” dengan tepat waktu.
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Hukum Hak
Kekayaan Intelektual Kelas 2.7, Ibu Dr. Sri Oktavia, SH., M.Sc,yang telah memberi tugas
makalah ini kepada kami dan juga telah membantu serta membimbing kami, tidak lupa
dengan bantuan dan juga dukungan dari teman-teman semua sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini kami susun bertujuan untuk memenuhi tugas presentasi kelompok. Selain
itu makalah ini pun bertujuan agar kami bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dan juga
wawasan tentang materi-materi tentang hukum acara perdata. Kami menyadari bahwa
makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak kekurangan
yang terdapat di dalamnya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik serta saran yang
membangun agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik dan sempurna kedepannya.
Semoga hasil makalah yang kami buat ini dapat memberikan manfaat untuk kami yang telah
menyusun makalah ini dan juga para pembaca.

Padang, 21 Maret 2023

Kelompo 7
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Harta kekayaan memiliki arti penting tersendiri bagi masyarakat karena
dengan harta kekayaan dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari hari. Dalam
hukum perdata, harta kekayaan dapat disebut sebagai benda berwujud yang dapat
dijadikan sebagai obyek perjanjian, tetapi dalam kenyataannya juga terdapat harta
kekayaan yang tidak berwujud seperti hasil kekayaan yang bersumber atau
berdasarkan akal pikiran manusia atau kreatifitas manusia. Perkembangan teknologi
dan informasi, perkembangan ilmu pengetahuan serta budaya telah berkembang pesat
seiring dengan berjalannya waktu. Salah satu dari sekian banyak yang berkembang
saat ini ialah Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Menurut Djumhana dan Djubaedillah HKI merupakan hak yang berasal dari
hasil kegiatan kreatif kemampuan daya pikir manusia yang diekspresikan kepada
khalayak umum dalam berbagai bentuk, yang bermanfaat dalam menunjang
kehidupan manusia karena memiliki nilai ekonomis. Bentuk nyata dari kemampuan
tersebut misalnya dalam bidang teknologi, ilmu pengetahuan, seni dan sastra. Dalam
bidang kekayaan intelektual, khususnya perlindungan merek dagang, terdapat suatu
konsep yang disebut merek dagang nontradisional atau merek dagang nontradisional.
Tanda nontradisional adalah tanda yang didasarkan pada kenampakan, bentuk, bau,
suara atau rasa.
Karena perkembangan teknologi dan informasi yang semakin maju serta
perkembangan pemikiran manusia yang semakin pesat, banyak masalah terkait
pembajakan merek-merek terkenal saat ini. Merek terkenal didefinisikan sebagai
merek yang memiliki reputasi baik dan telah lama dikenal dan digunakan pada jenis
produk tertentu di Indonesia. Salah satunya adalah sengketa merek antara Iam Geprek
Bensu dengan Geprek Bensu di mana kedua merek tersebut memiliki kesamaan dari
nama dan logo.
Setelah beberapa tahun belakangan ini, olahan ayam yang banyak dibicarakan
adalah olahan geprek broiler yang memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri dalam
pengolahannya, dan banyak yang langsung mencoba terjun ke tren tersebut dengan
menjadikan geprek menjadi pengusaha ayam. Seleb lokal Ruben Onsu pun mencoba
peruntungannya dengan memperkenalkan nama perusahaannya Geprek Bensu.
Usahanya menjadi terkenal dan dalam waktu singkat perusahaan tersebut memiliki
banyak cabang di berbagai daerah di Indonesia.
Namun siapa sangka dibalik kesuksesan Ayam Geprek Bensu ternyata ada
sengketa merek dagang dengan brand lain yaitu I Am Geprek Bensu yang juga
membuka toko dengan menggunakan konsep Ayam Geprek. Lantas apa sebenarnya
hak merek tersebut, mengapa sengketa tersebut berakhir di pengadilan? Secara
sederhana, hak merek adalah hak merek yang dapat digunakan atas barang yang dijual
oleh satu orang atau lebih secara bersama-sama atau oleh badan hukum untuk
membedakan barang tersebut dengan jenis lainnya.
Dari segi hukum, hak merek merupakan bagian dari hukum perdata yang
berkaitan dengan benda. Dalam hukum perdata sendiri, benda-benda pada mulanya
dibagi menjadi dua bagian, menurut § 499 BGB, benda-benda fisik (barang) dan
benda-benda immaterial (hak) termasuk benda-benda tersebut. Kedua, menurut § 503
BGB, benda adalah benda fisik (barang) dan benda tak berwujud (hak). Hak tersebut
tetap disebut sebagai Hak Kekayaan Intelektual yang disingkat dengan HKI. HKI
sendiri pada hakekatnya eksklusif karena lahir dari pertarungan kerja otak, dengan
mempertimbangkan kecerdasan rasional dan kecerdasan emosional, yang tidak semua
orang mampu melakukannya. Hak kekayaan intelektual juga sangat luas, sehingga
untuk memudahkan kajian dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu hak cipta dan hak
industri. Hak cipta diatur dalam UU No. 28 Tahun 2004 yang meliputi hak cipta dan
hak terkait (hak tetangga), sedangkan hak kekayaan industri dibagi menjadi paten,
desain industri, rencana tata letak sirkuit terpadu, merek dagang dan varietas tanaman.
Ketentuan mengenai hak-hak yang terkandung dalam hak milik industri juga berbeda.
Dalam penelitian ini, kami membahas tentang penyelesaian sengketa terkait
hak kekayaan intelektual merek dan analisis sengketa merek antara dapur Geprek
Bensu dengan I Am Geprek Bensu yang dibawa melalui Putusan No.
57/Pdt.Sus.Merek/2019 diselesaikan /PN NiagaJkt. PST. Sekali lagi, Hak Kekayaan
Intelektual adalah hak eksklusif berupa benda tidak berwujud dan tidak berwujud,
yang penciptaannya memerlukan pengorbanan tenaga, pikiran, waktu bahkan uang
yang tidak sedikit, sehingga harus dilindungi keberadaannya, dan sengketa niaga yang
berkaitan dengan kekayaan intelektual. kepemilikan hak milik juga sama pentingnya
untuk diselesaikan. 
B. Rumusan Masalah
1. Di manakah posisi kasus Iam Geprek Bensu dan Geprek Bensu di lakukan ?
2. Apa yang melatar belakangi sengketa merek antara Iam Geprek Bensu dan Geprek
Bensu
3. Apa saja hal yang di sengketakan dalam kasus Iam Geprek Bensu dan Geprek
Bensu?
4. Apa putusan hakim tentang sengketa Iam Geprek Bensu dan Geprek Bensu ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui di manakah sengketa Iam Geprek Bensu dan Geprek Bensu
diadili
2. Untuk mengetahui apa yang melatar belakangi sengketa merek antara Iam Geprek
Bensu dan Geprek Bensu
3. Untuk mengetahui hal-hal yang disengketakan dalam kasus Iam Geprek Bensu
dan Geprek Bensu
4. Untuk mengetahui tentang sengketa Iam Geprek Bensu dan Geprek Bensu
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kasus Posisi
Pada tanggal 22 Agustus 2019 Ruben Samuel Onsu mengajukan surat gugatan
yang telah diterima dan daftarkan oleh kepaniteraan dengan Regiaster Nomor
57/Pdt.Sus-HKI/Merek/2019/PN Niaga Jkt.Pst. yang selanjutnya disebut penggugat,
menggugat lawannya yaitu PT Ayam Geprek Benny Sujono selanjutnya sebagai
Tergugat I dan Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia casu quo Direktorat
Merek dan Indikasi Geografis selanjutnya sebagai Tergugat II.
Penggugat yakni Ruben Samuel Onsu merupakan pemilik hak dan pendaftar
pertama (First to File) atas merek “BENSU” yang telah dimohonkan dimulai pada
tanggal 03 September 2015 kemudian terdaftar pada tanggal 07 Juni 2018 dan merek
tersebut mendapatkan perlindungan sampai pada tanggal 03 September 2025, selain
itu Penggugat juga merupakan pemilik hak atas merek yang mengandung kata
“BENSU” lainnya yang telah terdaftar dalam Daftar Umum Merek pada Direktorat
Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (dalam hal ini Tergugat II). Maka dengan
kepemilikan hak dan pendaftar pertama (First to File) maka Penggugat sah dan
memiliki hak tunggal/hak ekslusif untuk menggunakan merek “BENSU” tersebut, dan
mendapatkan hak perlindungan hukum atas merek yang dimilikinya tersebut (asas
Prior in Tempora Nelior in Jure) dan sesuai dalam Pasal 1 angka 5 Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis yang menyatakan bahwa
“Hak atas Merek adalah hak ekslusif yang diberikan oleh negara kepada pemilik
Merek yang terdaftar untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri
Merek tersebut atau memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakannya”.
Kemudian berdasarkan apa yang di dapat pada Pangkalan Data Kekayaan
Intelektual Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual melalui laman https://pdki-
indonesia.dpig.go.id., telah terdaftar merek dengan rincian pendaftaran dengan merek
I AM GEPREK BENSU SEDEP BENEERRR + LUKISAN dengan nomor
pendaftaran IDM000643531, kode kelas 43, penerimaan pada tanggal 03 Mei 2017,
dan tanggal pendaftaran 24 Mei 2019, dengan pemilik PT. Ayam Geprek Benny
Sujono (In casu Tergugat I). Dengan adanya merek yang terdaftar resmi tersebut
Penggugat sangat keberatan karena menggunakan kata “BENSU” dimana sebelumnya
telah dijelaskan bahwa Penggugat merupakan First to File pada hak merek “BENSU”
tersebut.
Dilihat dalam proses pemeriksaan substantif mengenai pendafftaran merek,
seharusnya permohonan pendaftaran merek dari Tergugat I sudah ditolak, namun
fakta yang telah ditemukan bahwa Tergugat II tetap mendaftarkan merek Tergugat I
tersebut, sehingga “patut diduga” Tergugat II memiliki conflict of interest/ benturan
kepentingan dalam mendaftarkan merek Tergugat I karena mengenyampingkan
ketentuan hukum dalam menentukan kriteria merek yang dapat didaftarkan
sebagaimana di atur dalam Pasal 21 Undang Undang MIG mengenai Permohonan atas
pendaftaran merek.
B. Latar Belakang Kasus
PT Ayam Geprek Benny Sujono (in casu Tergugat I) yang pemiliknya adalah
Yangcet, juga dengan Kurniawan dan Stefani Livinus mendirikan usaha kuliner dan
berbadan hukum sesua dengan Akta Perseroan Terbatas Ayam Geprek Benny Sujono,
nomor 130 tanggal 15 Maret 2017 dan telah mendapatkan pengesahan berdasarkan
keputusan Kementrian Hukum dan HAM Republik Indonesa nomor AHU-
0040249.AH.01.01.Tahun 2017 Tanggal 17 September 2017. Merek I AM GEPREK
BENSU SEDEP BENEERRR denga nama "BENSU" merupakan penghargaan
terhadap Benny Sujono merupakan Ayahnya Yangcet pemilik I AM Geprek Bensu
yang dinilai telah ikut berpartisipasi memberi ide saran dan masukan terhadap
perusahaan. Kemudian, didirikan resto pertama perusahaan tersebut bernama "I Am
Geprek Bensu Sedep" pada tanggal 17 April 2017 di Jalan Padamengan I Gang 5
Nomor 2A, Gunung Sahari, Kecamatan Pademangan Timur, Jakarta Utara.
Pada Mei 2017 Jordi menawarkan kakaknya Ruben Onsu (Penggugat) untuk
ikut bergabung sebagai duta promosi karna Usaha kuliner "I Am Geprek Bensu" terus
berkembang hingga dibuka beberapa cabang di wilayah Jakarta. Dikarnakan Ruben
telah dikenal masyarakat sebagai seorang artis dan memiliki banyak penggemar. Foto
dan nama Ruben lalu dipasang di berbagai cabang dan outlet usaha kuliner merek "I
Am Geprek Bensu". Ruben dan Jordi juga tidak mempermasalahkan penggunaan
nama Bensu dalam usaha kuliner tersebut.
Dalam putusan 57/Pdt.Sus-HKI/Merek/2019/PN Niaga Jkt.Pst disebutkan,
didasarkan bukti, kurang lebih Ruben sudah menerima sekitar Rp 663 juta. Karena
bukti itu, sudah dipastikan Ruben Onsu selama ini hanya berkedudukan sebagai duta
promosi, bukan pemilik "I Am Geprek Bensu". Selama Ruben bergabung sebagai duta
promosi, Jordi Onsu lalu meminta seorang karyawannya dipekerjakan di bagian dapur
sebagai quality control pada perusahaan kuliner "I Am Geprek Bensu". Pada Juli
2017, Jordi mengembalikan karyawannya yang sudah bisa memasak dan mengetahui
resep usaha kuliner "I Am Geprek Bensu". lalu, pada Agustus 2017, Ruben Onsu
memulai kembali usaha kuliner bernama "Geprek Bensu" yang memiliki persamaan
jenis makanan, logo, dekorasi ruangan, susunan kata, dan susunan gambar dengan
usaha kuliner "Ayam Geprek Bensu".

C. Hal Yang Disengketakan


Dalam kasus ini hal yang dimohonkan Penggugat kepada Majelis Hakim
Pengadilan Niaga, Pengadilan Negeri jakarta Pusat untuk menghukum Tergugat II
untuk:
1. Membatalkan dan menyatakan tidak sah atas merek yang didaftarkan oleh
Tergugat I dengan mencoret merek tersebut pada Daftar Umum Merek dan
mengungumkan pada Berita Resmi merek;
2. Menyatakan Penggugat merupakan First to File yang memiliki hak ekslusif dan
hak tunggal pada merek “BENSU”
3. Menyatakan singkatan nama “BENSU” yang dimiliki Penggugat merupakan
singkatan nama orang terkenal;
4. Membebankan para Tergugat untuk membayar biaya perkara
Kemudian Tergugat I memberikan balasan yang selanjutnya disebut dengan
Penggugat Rekonpensi, yakni:
1. Menimbang, bahwa Penggugat Rekonpensi /T-I.K sebagai badan hukum PT.
AYAM GEPREK BENNY SUJONO telah mendaftarkan Merek “I AM GEPREK
BENSU SEDEP BENEERRR, dan telah mendapatkan Sertifikat Merek “I AM
GEPREK BENSU SEDEP BENEERRR dan gambar, nomor pendaftaran
IDM000643531, nomor permohonan J002017019651 tanggal permohonan 03 Mei
2017, dan waktu perlindungan sampai dengan tanggal 03 Mei 2027 atas nama
Pemilik PT. AYAM GEPREK BENNY SUJONO jenis barang/ jasa kelas 43 sesuai
bukti.
2. Maka dari itu juga merupakan pendaftar dan pemilik/ pemegang hak yang sah atas
merek terdaftar “I AM GEPREK BENSU SEDEP BENEERRR” yang artinya Pt.
Ayam Geprek Benny Sujono berhak menggunakan dan sebagai pemegang hak
eksklusif atas merek “I AM GEPREK BENSU SEDEP BENEERRR”;
sebagaimana ketentuan Pasal 1 angka 5 juncto Pasal 21 ayat (2) huruf a Undang-
Undang Nomor 20 tahun 2016 tentang Merek Dan Indikasi Geografis;
3. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar ganti rugi dan membayar
biaya perkara.

D. Putusan Hakim
Dalam Pokok Perkara:
1. Majelis Hakim mengadili dalam pokok perkara menolak gugatan Penggugat Ruben
Samuel Onsu untuk keseluruhannya;
Dalam Rekonpensi:
1. Mengabulkan gugatan rekonpensi dari penggugat Rekonpensi PT I AM GEPREK
BENNY SUJONO tersebut, untuk sebagian;
2. Merek I AM GEPREK BENSU SEDEP BENEERRR + LUKISAN dengan nomor
pendaftaran IDM000643531, kode kelas 43, penerimaan pada tanggal 03 Mei 2017,
dan tanggal pendaftaran 24 Mei 2019, dengan pemilik PT. Ayam Geprek Benny
Sujono (In casu Tergugat I);
3. Memerintahkan Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia cq.
Direktorat Jenderal Hak Dan Kekayaan Intelektual cq. Direktorat Merek Dan Indikasi
Geografis (in casu Turut Tergugat Rekonpensi) untuk melaksanakan pembatalan
merek-merekatas nama RUBEN SAMUEL ONSU tersebut diatas, yaitu dengan
mencoret pendaftaran merek-merek tersebut dari Indonesia Daftar Merek, dengan
segala akibat hukumnya.
4. Dan selanjutnya dalam konpensi dan rekonpensi memberi hukuman Penggugat
Konpensi/ Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara sejumlah
Rp1.911.000,00 (satu juta sembilan ratus ssebelas ribu rupiah.

E. Analisis
Berdasarkan pada putusan hakim pada kasus ini dapat dianalisa bahwa:
1. Hakim telah benar dalam memutus perkara;
2. Pengadilan menyatakan bahwa merek yang didaftarkan oleh Penggugat tersebut
bukanlah merek “BENSU” yang pertama kali didaftarkan;
3. PT. Ayam Geprek Benny Sujono (In casu Tergugat I) merupakan pemilik merek “I
AM GEPREK BENSU SDEP BENEERR” merupakan kepemilikan yang sah dan
memiliki hak untuk pemakaian merek tersebut.
Berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia saat ini, yakni UU MIG, pasal 3
menyebutkan bahwa Hak atas Merek diperoleh setelah Merek tersebut terdaftar.
Penjelasannya yang dimaksud dengan "terdaftar" adalah setelah Permohonan melalui
proses pemeriksaan formalitas, proses pengumuman, dan proses pemeriksaan
substantif serta mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
untuk diterbitkan sertifikat atas hak itu. Dari persidangan memperjelas bukti yang
terkuak berdasarkan frist to file merek Bensu pertama kali terdaftar milik PT. Ayam
Geprek Benny Sudjono dengan merek I Am Geprek Bensu pada tanggal 3 Mei 2017,
kemudian disusul oleh Ruben Samuel Onsu mendaftarkan merek yang sama pada 7
Juni 2018.
Semenjak tanggal 09 Mei 2017 sampai 14 Agustus 2017 PT Ayam Geprek Benny
Sujono sudah memberikan konpensasi pada Ruben Onsu dan diringi dengan bukti sah
yaitu dengan kedudukanya sebagai duta promosi pada beberapa cabang merek “I AM
GEPREK BENSU”. Tetapi itikad yang tidak baik oleh Ruben Onus dengan
permohonan pendaftaran itu karna setidaknya patut ada unsure kesengajaan dalam
meniru merek tersebut. Jika dillihat ketentuan pada pasal 21 ayat (3) UU MIG
menyatakan : permohonan ditolak P-ISSN: 2723-7435 32 kalau diajukan oleh
pemohon yang beritikad tidak baik dengan penjelasan yaitu “Pemohon yang beritikad
tidak baik" pemohon patut diduga dalam mendaftarkan mereknya mempunyai niat
meniru menjiplak atau mengikuti merek lain untuk kepentingan usahanya yang
menyebabkan kondisi dalam persaingan usaha yang menyebabkan kondisi dalam
persaingan usaha yang sedang berjalan tidak sehat, menympang dan menyesatkan
konsumen. Maka Ruben Onsu adalah pemohon yang patut diduga dalam
mendaftarkan mereknya memiliki niat untuk meniru, menjiplak atau mengikuti merek
pihak lain demi kepentingan usahanya menimbulkan kondisi persaingan usaha tidak
sehat, mengecoh atau menyesatkan konsumen, sehingga Majelis Hakim berpendapat
Ruben Onsu adalah Pemohon yang beriktikad tidak baik.
Setelah adanya putusan yang sah pada nomor perkara Nomor
57/Pdt.Sus-Merek/2019/PN Niaga Jkt.Pst. Ruben Onsu yang Kalah di Pengadilan
Niaga, kemudian mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA) yang terdaftar
dengan nomor register 575 K/Pdt.Sus- HKI/2020. tetapi, pengajuan kasasi ditolak
pada 20 Mei 2020. Dengan pertimbangan MA bahwa putusan Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam sengketa ini tidak bertentangan dengan hukum
atau UU Merek dan Indikasi Geografis. Oleh karena itu, putusan Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat telah berkekuatan hukum tetap.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
HKI merupakan hak yang berasal dari hasil kegiatan kreatif kemampuan daya
pikir manusia yang diekspresikan kepada khalayak umum dalam berbagai bentuk,
yang bermanfaat dalam menunjang kehidupan manusia karena memiliki nilai
ekonomis. Bentuk nyata dari kemampuan tersebut misalnya dalam bidang teknologi,
ilmu pengetahuan, seni dan sastra. Dalam bidang kekayaan intelektual, khususnya
perlindungan merek dagang.
Dalam kasus sengketa yang kami sajikan adalah Ruben Samuel Onsu
menggugat PT Ayam Geprek Benny Sujono dengan Merek I am Geprek Bensu karena
merasa si Penggugat merupakan pemegang hak ekslusif dan tunggal (First of File)
dan meminta Pengadila membatalkan dan menyatakan tidak sah atas merek yang
didaftarkan oleh Tergugat I dengan mencoret merek tersebut pada Daftar Umum
Merek dan mengungumkan pada Berita Resmi merek. Sesuai dengan hukum yang
berlaku di Indonesia saat ini, yakni UU MIG, pasal 3 menyebutkan bahwa Hak atas
Merek diperoleh setelah Merek tersebut terdaftar. Penjelasannya yang dimaksud
dengan "terdaftar" adalah setelah Permohonan melalui proses pemeriksaan formalitas,
proses pengumuman, dan proses pemeriksaan substantif serta mendapatkan
persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk diterbitkan sertifikat atas
hak itu.

B. Saran
Saran yang dapat kami berikan adalah perlu adanya pengecekan ulang terhadap
data yang masuk dalam Kemenkumham atas Pendaftaran Merek agar terhindar dari
terjadinya pendaftaran dengan nama merek yang memiliki unsur-unsur kemiripan
dengan pemegang Fisrt of File
DAFTAR PUSTAKA

ANALISIS YURIDIS PEMAKAIAN MEREK YANG MEMILIKI PERSAMAAN


PADA POKOKNYA ATAU SELURUHNYA (STUDI PUTUSAN
NO.57/PDT. SUS-HKI/MEREK/2019/PN.NIAGA)
https://ejournal.uhn.ac.id/index.php/patik

Lompoh Egia Nuansa Pinem1, Ni Luh Dwik Suryacahyani Gunadi, JURNAL


PACTA SUNT SERVANDA Volume 2 Nomor 1, Maret 2021 “Analisis
Penyelesaian Sengketa Terhadap Hak Merek Atas Putusan Geprek
Bensu Melawan I Am Geprek Bensu”.
Undang-Undang
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2006 Tentang Merek dan Indikasi geografis.

Anda mungkin juga menyukai