1
2
sempat saling lempar batu dan mengadu senjata tajam jenis parang, pedang,
celurit, bambu, dan lainnya. Memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme
tersebut menurut Pawitasari (2014) dalam artikelnya salah satunya karena krisis
keteladan. Keteladan sangat memberi pengaruh terhadap perkembangan karakter
seorang anak. Pada era sekarang ini, dapat kita lihat bahwa anak-anak kecil sudah
akrab dengan gadget dan televisi yang notabene banyak dari stasiun tv lokal yang
memberikan tontonan kurang mendidik, dari gadget mereka pun dapat mengakses
berbagai game online yang kurang mendidik pula. Pada akhirnya anak-anak
bangsa kita salah pilih idola dan teladan dalam kehidupan mereka, para pemuda
merupakan peniru yang baik terhadap lingkungan sekitarnya. Jika suatu
lingkungan mereka bersikap baik, maka para pemuda kita juga akan tumbuh
menjadi pemuda yang baik namun jika mereka tumbuh dalam lingkungan yang
kurang baik mereka juga akan tumbuh menjadi pemuda yang kurang baik pula.
Media infografis, merupakan salah satu jenis media pembelajaran, menurut
Glasgow (1994:7) Infografis sering disebut pula sebagai ilustrasi informasi.
Sedangkan media menurut Sihkabuden (2008:5) adalah suatu alat atau sarana atau
perangkat yang berfungsi sebagai perantara atau saluran atau jembatan dalam
kegiatan komunikasi (penyampaian dan penerimaan pesan) antara komunikator
(penyampai pesan) dan komunikan (penerima pesan). Maka, oleh sebab itu media
infografis ini sangat cocok digunakan untuk mengenalkan biografi pahlawan
nasional secara efektif dan evisien namun juga menarik dan komunikatif.
Namun pada kenyataanya bisa kita lihat bahwa masih banyak di sekitar
kita konten-konten informasi media cetak atau lainnya yang bertemakan edukasi
yang tersebar di masyarakat dan dari pengamatan penulis di SMKN 12 Malang
masih sangat kurang, kalaupun ada sajian isi konten yang diberikan kurang
informatif dan kurang menarik dari segi desain, belum ada juga media infografis
yang menyajikan biografi dari pahlawan nasional yang informatif. Adanya
infografis biografi pahlawan nasional tersebut dapat dijadikan untuk penanaman
nasionalisme dan patriotisme yang akan menjadi faktor pendukung untuk sarana
edukasi masyarakat, pertumbuhan karakter, sekaligus dapat mendukung
pembelajaran sejarah dan budi pekerti.
5
METODE
Model penciptaan adalah kerangka pola pikir atau langkah-langkah
penciptaan dari suatu permasalahan hingga menghasilkan sebuah karya desain.
Untuk menghasilkan produk karya yang baik dalam penciptaan ini agar tepat
sasaran sesuai dengan apa yang ditujukan, maka terlebih dahulu disusun langkah-
langkah yang akan dilakukan dalam membuat suatu produk karya penciptaan yang
sistematis. Untuk mencapai hal tersebut dibuatlah model penciptaan agar dapat
dikerjakan secara sistematis sehingga mendapat hasil karya yang baik dan efektif.
Penciptaan karya infografis ini menggunakan model yang dibuat oleh
Safanayong dengan menggunakan metode prosedural. Di mana metode
penciptaan prosedural ini memiliki langkah-langkah yang mudah dipahami oleh
penulis sehingga tepat digunakan untuk penciptaan karya desain grafis ini berupa
infografis biografi Ki Hadjar Dewantara.
Metode ini digunakan untuk lebih memudahkan pencipta sehingga proses
penciptaan dari awal hingga akhir dapat disusun secara sistematis dan dapat
dikerjakan dari tahap ketahap karena dalam penciptaan ini tidak sedikit proses
yang akan dilalui. Setiap tahap dari proses penciptaan dilakukan secara baik dan
mempertimbangkan berbagai faktor sehingga akan menghasilkan karya yang baik.
6
1. Riset
Menurut Leddy (1997:3) pengertian riset atau penelitian adalah sebuah
proses yang tersusun secara sistematis dengan tujuan untuk meningkatkan
pengetahuan kita mengenai fenomena yang menjadi perhatian kita atau yang
sedang kita amati.
a. Latar Belakang
Latar belakang masalah berisi informasi tentang suatu masalah dan atau
peluang yang dapat dipermasalahkan agar ditindaklanjuti lewat penelitian,
termasuk hal-hal yang melatar belakanginya (Umar, 2001:238). Penciptaan ini
memunculkan ide untuk menciptakan media edukasi yaitu berupa infografis,
dimana pokok permasalahan yang diambil adalah kemrosotan rasa nasionalisme
dan patriotisme para generasi muda negeri ini. Sehingga dari penciptaan media
infografis biografi Ki Hadjar Dewantara ini diharapkan mampu untuk menjadi
sarana edukasi bagi masyarakat, pertumbuhan karakter sekaligus dapat digunakan
untuk melestarikan sejarah bangsa dan penanaman budi pekerti.
b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah ialah suatu usaha untuk menyatakan secara tersurat
pertanyaan-pertanyaan penelitian apa saja yang spesifik dan perlu dijawab
(Purnomo, 1996:55). Rumusan masalah dibuat setelah pencipta mengetahui latar
belakang masalah yang akan diangkat, kemudian diwujudkan dengan
menciptakan media edukasi berupa infografis yang ditinjau dari proses dan wujud
7
c. Tujuan Penciptaan
Tujuan penelitian adalah kalimat yang menunjukan indikasi kearah mana
penelitian dilakukan atau data serta informasi apa yang akan di capai dari
penelitian itu (Daeng, 2000:48). Dalam tahap ini ditentukan langkah untuk
menindak lanjuti permasalahan tersebut. Pada penciptaan ini memiliki tujuan
menciptakan karya desain grafis berupa infografis dengan ide, gagasan, dan
sumber inspirasi tentang biografi Ki Hadjar Dewantara untuk penanaman
nasionalisme dan patriotisme.
5. Tema
Tema adalah sesuatu yang menjadi persoalan atau pikiran utama (Esten,
1987:49). Dalam peciptaan ini, tema yang diangkat adalah Biografi Ki Hadjar
Dewantara. Latar belakang penulis memilih tema Biografi Ki Hadjar Dewantara
9
ini dikarenakan sosoknya telah menjadi begitu dekat dengan hati rakyat Indonesia
karena perjuangan dan sifatnya yang begitu merakyat karena jalan perjuangan
beliau memang pro dengan rakyat. Beliau juga dikenal pantang menyerah dan
gigih dalam merealisasikan cita-citanya yang luhur meskipun banyak ditentang
oleh pemerintahan kolonial saat itu. Sehingga perjuangan beliau dapat dicontoh
oleh anak muda saat ini.
6. Strategi Komunikasi
Menurut Cangara (2013:61) strategi komunikasi adalah kombinasi terbaik
dari semua elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran (media),
penerima sampai pada pengaruh (efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan
yang optimal. Agar dapat terlihat senada dan tiap-tiap komponen dapat
memberikan kesan yang sama maka dibentuklah konsep antara lain :
a. Konsep Verbal
Pada konsep penciptaan secara verbal dapat dituliskan nilai-nilai yang
terkandung dan juga konten yang disajikan dalam sebuah karya infografis ini.
Konsep verbal yang ada pada karya nantinya dibuat agar pembaca dapat
menerima pesan positif dari pengamatan yang telah mereka lihat.
b. Konsep Visual
Konsep dapat berupa gambaran umum berupa gagasan yang belum
dibentuk dalam sebuah karya visual. Seperti pemilihan warna, gaya desain, font
yang dipilih, dan juga jenis media yang akan digunakan dalam penciptaan karya
tersebut merupakan unsur-unsur yang digunakan dalam konsep penciptaan ini.
7. Visualisasi
Visualisasi adalah suatu bentuk pengungkapan gagasan atau perasaan
dengan menggunakan bentuk gambar, tulisan (kata dan angka), peta, grafik, dsb.
Selain itu, visualisasi dapat diartikan sebagai proses pengubahan konsep menjadi
gambar untuk disajikan lewat suatu media (Hendratman, 2014:85). Pada tahap ini
visualisasi dibagi menjadi tiga bagian yaitu alat, bahan, dan teknik. Dimana alat
dan bahan merupakan sarana utama dan teknik adalah sarana pendukungnya.
10
Dalam proses penciptaan ini akan dijelaskan alat, bahan, dan teknik apa saja yang
akan digunakan sebagai berikut:
3. Bahan
Dalam penciptaan ini pencipta tidak hanya menyelesaikan karyanya secara
semu pada komputer, yang pada akhirnya akan dicetak pada media sintetis dengan
mesin cetak (printer).
Pada penciptaan ini pencipta memilih media cetak berbahan sintetis yakni
syntethic Matte Paper dengan ukuran A1. Syntethic Matte Paper adalah bahan
dengan tipe semi gloss dengan ketebalan bervariatif dari 180 gsm hingga 210 gsm.
Syntethic Matte Paper merupakan bahan khusus untuk mencetak dalam ruangan
(indoor).
8. Finishing
Proses finishing ini merupakan proses penyelesaian ke dalam bentuk akhir
karya seni yang sudah diciptakan. Dalam proses ini pencipta melakukan
pencetakan dari file digital berupa format JPEG yang dihasilkan dari proses
penciptaan dan direalisasikan menjadi karya cetak dengan bantuan printer.
Sehingga karya yang sudah melalui proses cetak tersebut akan siap dipamerkan.
kesatuan karya digital ini dan merupakan sebuah media estetik yaitu benda seni
konvensional yang nantinya membutuhkan bantuan mesin cetak atau printer.
1. Karya 1
Judul : Mimpi Anak Puri
Media : Syntethic Matte Paper
Ukuran : 59,4 cm x 84,1 cm
Tahun : 2018
Gambar 1
Pada karya desain dengan judul Mimpi Anak Puri ini penulis ingin
menyampaikan kisah hidup perjalanan Ki Hadjar Dewantara ketika beliau baru di
lahirkan hingga tumbuh remaja dengan digambarkan melalui berbagai ikon dan
penambahan text informasi. Terdapat ikon bayi yang menggambarkan awal
kelahiran beliau kemudian ikon tasbih dimana beliau pernah disekolahkan
ayahnya ke pesantren lalu ada ikon palet warna yang menyimbolkan beliau
memang sangat hobi dengan duni seni dan sastra khususnya sastra Jawa kemudian
ada bangunan sekolah di mana setelah beliau ke pesantren beliau melanjutkan
sekolah ke ELS (Europesche Lagere School). Dan terakhir terdapat ikon kertas
dan pena yang menyimbolkan beliau melanjutkan pendidikannya ke Kweekschool
setara dengan sekolah tinggi kejuruan.
13
2. Karya 2
Judul : Hijrah Ke Batavia
Media : Syntethic Matte Paper
Ukuran : 59,4 cm x 84,1 cm
Tahun : 2018
Gambar 2
Pada karya digital dengan judul Hijrah Ke Batavia ini penulis
memvisualkan kehidupan diperkotaan dengan menggambarkan suasana gedung-
gedung dan memberikan warna dasar biru agar kesan yang ditimbulkan terlihat
menyenangkan dan tidak kaku atau formal. Terdapat pula sosok Ki Hadjar
Dewantara di sebelah kiri bawah dengan gaya flat design. Divisualkan pula kereta
api dimana ketika beliau berangkat ke Batavia menggunakan kereta api. Pada
watu itu kereta api merupakan angkutan umum untuk publik yang bisa dijangkau
dan transportasi pilihan utama ketika bepergian jauh.
3. Karya 3
Judul : Pasang Kehidupan
Media : Syntethic Matte Paper
Ukuran : 59,4 cm x 84 cm
Tahun : 2018
14
Gambar 3
Ki Hadjar adalah orang yang sangat gigih dan sabar dalam menghadapi
segala cobaan yang menimpanya. Dalam karya ke III ini terdapat ilustrasi
kehidupan di perkotaan yang sangat padat yang di dominasi dengan warna biru.
Dalam karya ini banyak di dominasi warna biru di mana warna ini
menggambarkan kesan kalem dan dingin yang menggambarkan sosok Ki Hadjar
yang memiliki sifat kalem. Objek utama juga tetap menggunakan warna dasar biru
dan coklat dan di tambahkan aksen shading warna gelap agar objek tampak lebih
meruang.
4. Karya 4
Judul : Mimpi Anak Puri
Media : Syntethic Matte Paper
Ukuran : 59,4 cm x 84,1 cm
Tahun : 2018
Gambar 4
15
5. Karya 5
Judul : Cahaya Cinta
Media : Syntethic Matte Paper
Ukuran : 59,4 cm x 84,1 cm
Tahun : 2018
Gambar 5
Gambar 6
Pada karya ke VI atau yang terahir ini tampak didominasi warna merah.
Warna ini dipilih karena disesuaikan dengan informasi yang akan disampaikan
yaitu visualisasi sebelum dan sesudah kemerdekan Republik Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945. Warna merah ini dipilih agar karya memberikan kesan
semangat kepada penikmatnya. Terdapat ilustrasi Ki Hadjar bersama Ir.Soekarno
dan M. Hatta memakai jas berwarna putih dan peci berwarna hitam. Di visualkan
pula Ir. Soekarno saat membacakan teks proklamaasi lengkap dengan mimbar
yang menggambarkan beliau adalah tokoh penting dalam era pergerakan pada saat
itu. Di pojok kanan atas juga di ilustrasikan pemuda pemudi sedang merayakan
17
PENUTUP
Kesimpulan
Terdapat beberapa point penting dari dari hasil penciptaan karya digital
berupa infografis dengan tema Biografi Ki Hadjar Dewantara ini, antara lain
sebagai berikut.
1. Keenam karya yang di pamarkan sesuai dengan tujuan awal penulisan ini yang
dijelaskan pada bab –bab sebelumnya.
2. Penulis telah memvisualkan Biografi Ki Hadjar Dewantara dari sudat pandang
penulis berupa elemen estetik 2D (dua dimensi) dalam wujud karya poster
berbasis infografis yang dapat diapresiasi.
Kesimpulan dari penciptaan karya desain grafis berupa infografis ini dari
permasalahan pada bab pertama, dimana kemrosotan moral anak-anak bangsa
yang mempengaruhi patriotisme dan nasionalisme pada abad 20 ini sangat
memprihatinkan. Dengan adanya permasalahan yang muncul maka dibuatlah
infografis sebagai media edukasi dengan mengangkat biografi Ki Hadjar sebagai
objek penciptaan. Tujuan dari penciptaan karya infografis ini adalah mengenalkan
tokoh-tokoh pahlawan nasional yang mempunyai sumbangsih besar terhadap
kemerdekaan bangsa ini dan memiliki peran penting terhadap pendidikan di tanah
air ini yang akhirnya penulis memilih tokoh nasionalis Ki Hadjar sebagai tokoh
utama dalam penciptaan karya ini. Setelah mengetahui latar belakang, rumusan
masalah, dan tujuan penciptaan maka selanjutnya menyusun kajian pustaka yang
meliputi definisi desain, infografis, flat desain, dan sumber inspirasi yaitu biografi
Ki Hadjar Dewantara.
Untuk menghasilkan karya yang baik, maka dibuatlah motode penciptaan
dengan menggunakan model safanayong yang telah dijelaskan pada bab-bab
18
Saran
Media infografis ini memang sangat efektif dan efisien untuk
menyampaikan pesan dalam bentuk visual. Namun perlu diperhatikan dalam
pemasangan atau display infografis ini, karena jika kita salah memilih tempat
besar kemungkinan pesan tidak akan tersampaikan dengan baik dan dapat
menimbulkan salah persepsi bagi pembacanya.
Untuk pengembangan lebih lanjut, disarankan untuk memperbanyak tokoh
pahlawan nasional atau bahkan internasional yang mampu dijadikan sebagai
sarana edukasi dan motivasi kalangan remaja saat ini dengan jenis media yang
lebih beragam.
19
RUJUKAN
Daeng, Hans J .2000 . Manusia, Kebudayaan, dan Lingkungan Tinjauan
Antropolgis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar