Gambar 1. Representasi dari teori biogeografi pulau yang mengambil kedua fitur area dan isolasi
Kerusakan habitat mendorong spesies dan bahkan seluruh komunitas menuju ambang
kepunahan. Ancaman utama pada keanekaragaman hayati akibat kegiatan manusia adalah kerusakan
habitat baik fragmentasi maupun degradasi (termasuk polusi), perubahan iklim global, pemanfaatan
spesies yang berlebihan untuk kepentingan manusia, invasi spesies-spesies asing, meningkatnya
penyebaran penyakit, dan sinergi dari faktor-faktor tersebut. Kebanyakan spesies dan komunitas yang
terancam punah menghadapi sedikitnya dua atau lebih dari masalah-masalah yang telah diuraikan
sebelumnya, sehingga mendorong kepunahan dan menyulitkan usaha perlindungan (Wilcove et al.,
1998 dan Terborgh, 1999). Berbagai ancaman terhadap keanekaragaman hayati harus menjadi
kepedulian berbagai pihak yang terkait. Besar kecilnya ukuran pulau juga akan berpengaruh terhadap
tingkat endemisme spesies setempat. Ini berarti bahwa pulau-pulau besar memiliki jumlah spesies
dengan tingkat endemisme yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang kecil, walaupun
korelasinya tidak begitu signifikan seperti halnya kaitan antara ukuran pulau dengan kekayaan spesies.
Namun apabila korelasi dibuat untuk ukuran pulau, maka kita akan menemukan bahwa jumlah spesies
endemik akan berkorelasi negatif dengan kekayaan spesies, tetapi berkorelasi positif dengan tingkat
isolasi.
2. Tujuan Praktikum
Percobaan ke-7 dari praktikum ini bertujuan:
1. Mahasiswa mampu memahami konsep dan metode dalam menentukan jumlah sampel (plot)
yang ideal untuk kajian biodiversitas dengan menggunakan hubungan spesies-area (teori
biogeogrfi pulau).
2. Mehasiswa mampu membuat grafik hubungan spesies-area berdasarkan hasil percobaan dan
data yang dikumpulkan
4. Prosedur Kerja :
A. Kondisi sebaran populasi yang homogen
1. Siapkan transek (0,5 x 0,5 m2) dan populasi kancing dengan bergam warna (warna
menunjukkan spesies) sebagai bahan simulasi
2. Buat sebaran kancing secra acak di permukaan lantai pada area seluas 0,5 x 0,5 m2
3. Letakkan transek 0,5 x 0,5 m2 di atas kancing yang sudah disebar (buat nomor pada grid
transek secara virtual dari 1 sampai 100, dimulai dari atas dan bergerak ke kanan).
4. Siapkan potongan kertas undian dengan menulis angka 1-100 dan kemudian digulung
5. Lakukan pengundian sekali. Angka yang muncul menunjukkan titik sampling kita yang
terpilih.
6. Hitung dan catat warna kancing pada sampel yang terpilih pada form data yang disediakan
(Tabel 1)
7. Lakukan kembali pengundian sebanyak satu kali. Catat nomor grid yang muncul untuk
disampling.
8. Hitung dan catat warna kancing pada sampel yang terpilih tadi pada form data yang
disediakan (Tabel 1). Catat warna kancing yang muncul pada sampling ke-2 sebagai spesies
baru.
9. Lakukan kembali pengundian sebanyak satu kali. Catat nomor grid yang muncul untuk
disampling.
10. Hitung dan catat warna kancing pada sampel yang terpilih tadi pada form data yang
disediakan (Tabel 1). Catat warna kancing yang muncul pada sampling ke-3 sebagai spesies
baru.
11. Demikian seterusnya sampai seluruh warna kancing masuk dalam sampel.