Anda di halaman 1dari 6

Keselamatan Kerja dalam laboratorium Fisika

Keselamatan kerja di laboratorium adalah menyangkut keselamatan orang


yang melakukan kegiatan di laboratorium dan keselamatan alat-alat laboratorium
yang digunakannya. Keselamatan kerja di laboratorium perlu diperhatikan dalam
rangka mencegah terjadinya kecelakaan kerja bagi orang yang melakukan kegiatan
atau perkerjaan di laboratorium dan mencegah terjadinya kerusakan alat laboratorium
yang digunakannya. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja akibat kesalahan
cara dan prosedur melakukan pekerjaan, maka perlu diadakan tata tertib laboratorium
dan pedoman kegiatan laboratorium yang jelas, sedangkan untuk mencegah terjadinya
kerusakan alat-alat laboratorium akibat kesalahan pengoperasian alat-alat maka
manual penggunaan alat dan penuntun percobaan, harus selalu tersedia bagi setiap
yang akan menggunakan alat-alat itu. Akan tetapi, walaupun segala upaya telah
dilakukan, kecelakaan kerja dan kerusakan alat tetap bisa terjadi.

A. Alat Keselamatan

Alat-alat keselamatan dapat dibedakan atas alat-alat bantu yang digunakan


dalam percobaan untuk menjaga keselamatan alat dan keselamatan kerja percobaan
itu, dan alat-alat atau bahan-bahan yang digunakan untuk memberikan semacam
pertolongan pertama kepada kecelakaan kerja yang terjadi di dalam
laboratorium.Beberapa alat-alat bantu yang digunakan untuk menjaga keselamatan
alat dan keselamatan kerja di laboratorium misalnya adalah sebagai berikut ini

1. Tang penjepit dari kayu atau logam berlapis kasa untuk menjepit dan
memegang benda(misalnya tabung reaksi) yang dipanaskan.
2. Statif dan klem untuk menjaga atau menggantungkan.
3. Benang atau tali untuk mengikat atau menggantungkan.
4. Capit buaya yang dihubungkan dengan penghantar untuk dipasang pada kaki
komponen elektronik yang akan disolder sehingga komponen elektronik tidak
terlalu kena panas solder.
5. Hambatan geser untuk menjaga agar arus tidak terlalu besar.
6. Selain alat-alat tersebut diatas dan banyak alat lain yang belum disebutkan,
pelaku percobaan atau kegiatan laboratorium juga perlu memeperhatikan pakaian
yang dikenakan ketika melakukan percobaan.
7. Pakaian yang dikenakan harus simpel dan memberikan kemudahan bergera.
Pada percobaan-percobaan tertentu mungkin perlu digunakan laboratorium jas,
sarung tangan dari bahan tertentu, kaca mata, alas kaki, masker dan sebagainya.

Untuk menanggulangi atau memberikan semacam pertolongan pertama pada


kecelakaan,maka setiap laboratorium hendaknya memiliki instalasi keselamatan atau
sekurang-kurangnya

1. kotak PPPK.
Kotak PPPK (P3K) adalah kotak yang berisi alat-alat dan obat-obatan untuk
pertolongan pertama pada kecelakaan. Kotak ini biasanya berwarna putih dan diberi
tanda palang merah, disimpan di tempat yang strategis dan mudah dijangkau.
2. Tissu, lap pembersih serta alat-alat untuk membersihkan zat cair atau bahan lain
yang tumpah atau tercecer, serta alat-alat kebersihan yang lain..
3. Tissu, lap pembersih, atau kertas dan lap khusus serta bahan-bahan atau zat-zat
yang tertentu untuk membersihkan alat-alat yang tertentu pula.
4. Tabung pemadam kebakaran atai sekurang-kurangnya lap basah dan lebar atau
kotak berisi pasir untuk memadamkan api sesegera mungkin, bahkan dalam
laboratorium yang canggih terdapat instalasi keselamatan berupa sensor asap dan
sprayer serta sistem hidram dan alarm kebakarannya.

B. Alat-alat perbaikan.
Alat-alat perbaikan adalat alat-alat (“tools”) yang digunakan untuk
memperbaiki atau bahkan membuat alat-alat laboratorium.
1. Alat perbaikan mutlak harus ada di laboratorium.
2. Alat perbaikan diinventarisir dan disimpan di tempat yang mudah dicari.
3. Alat perbaikan harus selalu diambil dan disimpan dari dan ke tempat yang
sudah ditentukan.
4. Jumlah, jenis dan kualitas alat perbaikan dapat disesuaikan dengan kemampuan
mengadakannya namun hendaknya memadai dan memenuhi kebutuhan.
5. Tidak usah mengadakan, membeli atau memiliki alat perbaikan yang
personalia laboratorium tidak dapat menggunakannya.
6. Alat-alat perbaikan harus terpelihara dan terawat dengan baik jumlah, jenis dan
kualitasnya sehingga selalu ada dan siap dapat berfungsi dengan benar ketika
digunakan untuk memperbaiki.
7. Sebagian dari alat-alat perbaikan dapat merupakan bahan habis, misalnya
adalah mata bor, mata gergaji, pisau cutter, dan sebagainya.
8. Alat perbaikan berupa tools kit dapat diangga sebagai contoh minimal dari alat
perbaikan yang harus ada di laboratorium1

C. Berikut ini adalah beberapa alat yang ada di laboratorium Fisika


1. Boiling Tube
Manfaat alat:
 Untuk memanaskan/mendidihkan zat kimia
dalam jumlah sedikit
Cara menggunakannya:
 Jepit dengan penjepit kayu saat digunakan
untuk memanaskan cairan
Jangan arahkan ujung yang terbuka ke muka
saat dipanaskan
Resiko yang mungkin:

 Tersiram air panas saat proses mendidih


terjadi
 Kena pecahan

2. Power Supply
Manfaat alat:

 Sebagai sumber tegangan dan sumber arus


listrik

Cara menggunakannya:

 Gunakan sandal kering/sepatu saat


menghubungkan stop kontak

Resiko yang mungkin:

 Tersengat listrik saat menyambungkan ke


sumber PLN

1
https://dokumen.tips/documents/keselamatan-kerja-dalam-laboratorium-fisika.html diakses pada
hari Rabu, 24 Maret 2021 pukul 14.17 WIB
3. Bunsen Burner
Manfaat alat:

 Digunakan untuk memanaskan zat

Cara menggunakannya:

 Buka tutup sumbunya


 Nyalakan dengan korek api,
 Matikan apinya dengan menutup api dengan
tutupnya saat masih menyala

Resiko yang mungkin:

 Kebakaran

4. Evaporating Dish
Manfaat alat:

 Untuk memisahkan zat padat yang terlarut


dalam solusi di atas bunsen burner

Cara menggunakannya:

 Taruh di atas tripot


 Nyalakan pembakar spiritus di bawahnya
 Pegang dengan penjepit jika mengangkatnya.
 Hindarkan kontak langsung dengan

Resiko yang mungkin:

 Kulit terbakar jika bersentuhan saat masih


panas

5. Termometer
Manfaat alat:
 Mengukur temperatur

Cara menggunakannya:

 Pegang ujung atas jika menggunakan


 Masukkan/tempelkan ujung bawah ke dalam
zat yang akan diukur
 Jangan digunakan untuk mengaduk karena
bagian bawah yang berisi cairan dindingnya
tipis

Resiko yang mungkin:

 Pecah
 Merkuri merupakan zat yang beracun

6. Galvanometer
Manfaat alat:

 Mengukur tegangan listrik

Cara menggunakannya:

 Hindari penggunaan melebihi batas ukur


 Jangan salah dalam menghubungkan kutub-
kutubnya
 Hindarkan benturan dan terjatuh

Resiko yang mungkin:

 Rusak karena penggunaan diluar batas ukur


 Pecah karena bahan terbuat dari plastik

7. Lensa/Cermin
Manfaat alat:

 Untuk pembiasan dan pemantulan cahaya

Cara menggunakannya:

 Jepit alat ini pada meja optik dengan penjepit


 Tempatkan dalam wadah khusus.

Resiko yang mungkin:

 Mudah pecah
8. Magnet
Manfaat alat:

 Untuk percobaan induksi listrik

Cara menggunakannya:

 Jangan dipanaskan dan dipukul-pukul


 Saat menyimpan, kutub-kutubnya harus saling
terbalik satu sama lain.

Resiko yang mungkin:

 Hilang kemagnetannya2

2
https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Keselamatan-Kerja-di-Laboratorium-
Fisika-2009/konten3.html diakses pada Rabu, 24 Maret 2021 Jam 14.27 WIB

Anda mungkin juga menyukai