Anda di halaman 1dari 66

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmat, hidayah, serta
karunia-Nyalah, sehingga kami bisa menyelesaikan (Lembar Kegiatan Siswa) LKS Praktikum
kelas XI
LKS ini disusun berdasarkan dengan hasil percobaan yang telah dilakukan oleh penulis
serta kajian-kajian teori yang diambil dari berbagai sumber.
Tidak lupa juga kami sebagai penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan LKS praktikum ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan LKS ini, masih terdapat banyak kesalahan. Maka

dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi penyusunan LKS yang

lebih baik lagi.

Tangerang Selatan, Juli 2021

Penulis

i
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
Tata Tertib Laboratorium Fisika

1. Peneliti wajib berpakaian rapi dan sopan, mengenakan jas laboratorium dan sepatu dan
tidak diperkenankan mengenakan celana pendek selama melakukan aktifitas di
laboratorium.
2. Peneliti wajib menjaga kebersihan laboratorium.
3. Peneliti tidak diperkenankan untuk merokok selama berada di Laboratorium.
4. Peneliti tidak diperkenankan membawa fasilitas laboratorium keluar laboratorium,
kecuali sudah memenuhi ketentuan peminjaman-keluar yang berlaku.
5. Peneliti bisa memulai kegiatan penelitian dengan menggunakan fasilitas laboratorium
setelah semua ketentuan dipenuhi.
6. Peneliti wajib merapikan peralatan/bahan fasilitas laboratorium setelah selesai melakukan
penelitian.
7. Peneliti dinyatakan Bebas Laboratorium setelah mengembalikan semua fasilitas
laboratorium yang dipinjam dan memenuhi segala tanggung jawab terhadap laboratorium
yang ditunjukkan dengan Surat Bebas laboratorium yang sudah ditandatangani oleh
Laboran dan Kepala laboratorium.
8. Penanggung jawab penelitian diwajibkan mengganti jika terjadi kerusakan atau
kehilangan alat/bahan karena kelalaian dalam bekerja dengan alat/bahan yang sama, atau
setidaknya sama fungsinya.
9. Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku berakibat pada tidak
disediakannya layanan laboratorium.

ii
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
Prosedur Keselamatan Kerja

1. Peneliti wajib memperhatikan tanda bahaya yang tertera pada setiap alat maupun bahan
dan mengikuti setiap petunjuk penggunaannya.
2. Peneliti yang mengalami kecelakaan ringan saat bekerja di Laboratorium boleh memakai
obat–obatan yang ada di kotak P3K.
3. Peneliti yang mengalami kecelakan berat dan atau pingsan saat bekerja di Laboratorium
segera dibawa ke klinik terdekat
4. Peneliti menggunakan pengaman yang semestinya saat bekerja di laboratorium,
misalnya: memakai kaos tangan ketika bekerja dengan alat bor/gergaji/bubut, memakai
kacamata ketika bekerja dengan gerinda, sinar laser, api pengelasan, dan lain-lain.
5. Peneliti menghindari penggunaan lensa kontak atau contact lens selama bekerja di
laboratorium, karena asap/uap dapat menumpuk dibawah kontak lensa yang dapat
menimbulkan kerusakan mata.
6. Manfaatkan kran air sebagai pertolongan pertama ketika mata terkena bahan berbahaya
maupun ketika tubuh memerlukan air sebanyak-banyaknya.
7. Ketika terjadi bahaya kebakaran dengan skala kecil, cobalah segera memadamkan api
dengan air atau alat pemadam kebakaran yang tersedia. Jika terjadi bahaya kebakaran
besar dengan skala besar, segera tinggalkan gedung, kemudian hubungi petugas 

iii
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

Tata Tertib Laboratorium Fisika................................................................................................ii

Prosedur Keselamatan Kerja..........................................................................................................iii

DAFTAR ISI..................................................................................................................................iv

ALAT-ALAT LABORATORIUM FISIKA....................................................................................1

AYUNAN SEDERHANA...............................................................................................................9

TITIK BERAT..............................................................................................................................12

HUKUM HOOKE.........................................................................................................................16

TEKANAN HIDROSTATIS.........................................................................................................20

PEMUAIAN..................................................................................................................................24

PENGUKURAN SUHU/KALORIMETER..................................................................................28

ASAS BLACK...............................................................................................................................34

PEMBIASAN KACA PLAN PARALEL......................................................................................37

LENSA CEMBUNG......................................................................................................................42

CERMIN CEKUNG......................................................................................................................45

PERCOBAAN KISI DIFRAKSI...................................................................................................50

PERCOBAAN GELAS BERSIUL................................................................................................53

PERCOBAAN MELDE................................................................................................................56

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................61

iv
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
v
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
ALAT-ALAT LABORATORIUM FISIKA

A. Mengenal Alat-alat Laboratorium


Laboratorium adalah suatu tempat dimana guru, siswa, peneliti melakukan percobaan.
Laboratorium IPA dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu :

1. Laboratorium Fisika
2. Laboratorium Biologi
3. Laboratorium Kimia

Untuk menghindari kecelakaan di dalam laboratorium maka perlu adanya aturan dan
persiapan teknik kerja serta pengenalan terhadap alat dan bahan-bahan laboratorium. Berikut
ini adalah beberapa alat dan bahan yang sering digunakan dalam laboratorium IPA.
Berikut ini adalah beberapa alat yang ada di laboratorium Fisika
1. Boiling Tube

Manfaat alat:

 Untuk memanaskan/mendidihkan zat kimia dalam


jumlah sedikit

Cara menggunakannya:

 Jepit dengan penjepit kayu saat digunakan untuk


memanaskan cairan
Jangan arahkan ujung yang terbuka ke muka saat
dipanaskan

Resiko yang mungkin:

 Tersiram air panas saat proses mendidih terjadi


 Kena pecahan

2. Power Supply

Manfaat alat:

 Sebagai sumber tegangan dan sumber arus listrik

Cara menggunakannya:

1
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
 Gunakan sandal kering/sepatu saat menghubungkan
stop kontak

Resiko yang mungkin:

 Tersengat listrik saat menyambungkan ke sumber


PLN

3. Bunsen Burner

Manfaat alat:

 Digunakan untuk memanaskan zat

Cara menggunakannya:

 Buka tutup sumbunya


 Nyalakan dengan korek api,
 Matikan apinya dengan menutup api dengan tutupnya
saat masih menyala

Resiko yang mungkin:

 Kebakaran

4. Evaporating Dish

Manfaat alat:

 Untuk memisahkan zat padat yang terlarut dalam


solusi di atas bunsen burner

Cara menggunakannya:

 Taruh di atas tripot


 Nyalakan pembakar spiritus di bawahnya
 Pegang dengan penjepit jika mengangkatnya.
 Hindarkan kontak langsung dengan

2
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
Resiko yang mungkin:

 Kulit terbakar jika bersentuhan saat masih panas

5. Termometer

Manfaat alat:

 Mengukur temperatur

Cara menggunakannya:

 Pegang ujung atas jika menggunakan


 Masukkan/tempelkan ujung bawah ke dalam zat yang
akan diukur
 Jangan digunakan untuk mengaduk karena bagian
bawah yang berisi cairan dindingnya tipis

Resiko yang mungkin:

 Pecah
 Merkuri merupakan zat yang beracun

6. Galvanometer

Manfaat alat:

 Mengukur tegangan listrik

Cara menggunakannya:

 Hindari penggunaan melebihi batas ukur


 Jangan salah dalam menghubungkan kutub-kutubnya
 Hindarkan benturan dan terjatuh

Resiko yang mungkin:

 Rusak karena penggunaan diluar batas ukur


 Pecah karena bahan terbuat dari plastik

3
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
7. Lensa/Cermin

Manfaat alat:

 Untuk pembiasan dan pemantulan cahaya

Cara menggunakannya:

 Jepit alat ini pada meja optik dengan penjepit


 Tempatkan dalam wadah khusus.

Resiko yang mungkin:

 Mudah pecah

8. Magnet

Manfaat alat:

 Untuk percobaan induksi listrik

Cara menggunakannya:

 Jangan dipanaskan dan dipukul-pukul


 Saat menyimpan, kutub-kutubnya harus saling
terbalik satu sama lain.

Resiko yang mungkin:

 Hilang kemagnetannya

 
Mengenal Alat-alat Laboratorium Kimia
Alat-alat lain yang selalu digunakan dalam proses pemisahan campuran
1. Test Tube

Manfaat alat:

 Untuk melakukan pemanasan atau melakukan reaksi


kimia dalam jumlah kecil

4
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
Cara menggunakannya:

 Jepit dengan penjepit kayu saat digunakan untuk


memanaskan cairan
 Jangan arahkan ujung yang terbuka ke muka saat
dipanaskan

Resiko yang mungkin:

 Percikan air panas saat cairan dalam tabung mendidih

2. Liebig Condenser

Manfaat alat:

 Untuk mengembunkan uap  dalam proses destilasi

Cara menggunakannya:

 Sambungkan dengan  tabung destilasi


 Alirkan air dari lubang bawah dan keluarkan dari atas

Resiko yang mungkin:

 Pecah

3. Distiling Flask

Manfaat alat:

 Untuk memisahkan zat cair dari larutan padatan


maupun larutan cair dalam proses distilasi.

Cara menggunakannya:

 Tahan tabung destilasi dengan penjepit pada statif


 Letakkan tripot dibawahnya
 Letakkan pembakar spiritus dibawah tripot
 Tutup tabung dengan karet yang ada termometernya

5
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
Resiko yang mungkin:

 Pecah

 
Alat –alat yang berhubungan dengan praktikum di laboratorium biologi seperti
1. Mikroskop
Manfaat: Melihat benda-benda kecil
Cara menggunakan dan memindahkan:

 Memindahkan mikroskop dengan memegang badan mikroskop dengan tangan kanan dan
menyangga dasarnya dengan tangan kiri.

 Cara mencari fokus dimulai dengan menjauhkan lensa dari preparat bukan mendekatkan
lensa ke preparat

6
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
2. Alat-alat bedah
Manfaat: Untuk melakukan praktik pembedahan hewan
Cara menggunakan dan memindahkan:

 Masukkan semua peralatan dalam kantong, tutup kantongnya dan bawa semua peralatan
di dalam kantong

7
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
Resiko: Dapat menimbulkan luka goresan atau tertusuk.

8
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
AYUNAN SEDERHANA

I. Tujuan : 1. Menentukan periode ayunan.


2. Menghitung percepatan grafitasi bumi

II. Alat-alat : 1. Statif


2. Benang

3. Beban

4. Stop Watch

III. Dasar teori


Getaran adalah gerak bolak balik melaluai sebuah titik setimbang.

////////////// Satu getaran adalah gerakan dari titik A-B-C-B-A.

Frekuensi : banyaknya getaran yang terjadi dalam satu detik

Banyak−getaran
f = waktu− yang−diperlukan

f = n/t

  n= banyak getaran

A B C t= waktu yang diperlukan

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran. Secara
matematis dapat dirumuskan:
T= waktu untuk bergetar / banyak getaran

1
Hubungan antara frekuensi dan periode adalah: T = f

Hubungan antara periode dan percepatan grafitasi :

T=2
π
√ l
g l = panjang tali

g= percepatan grafitasi

IV. Cara kerja


1. Siapkan statif.

9
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
2. Ikatlah beban pada seutas benang dan ukur panjang benang (l)
3. Siapkan stop watch dan ukur waktu yang diperlukan setiap 10 getaran
4. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk beban dan panjang tali yang berbeda.
5. Atur panjang tali menjadi 30 cm, kemudian gantungkan beban 50 g.
6. Siapkan stop watch dan ukur waktu yang diperlukan setiap 10 getaran
7. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk beban dan massa beban yang berbeda.

V. Tabel Data Pengamatan


Massa beban = 0.05 kg

Panjang Frekuensi
no Waktu (t) Banyak Getaran Periode (s)
benang (l) (Hz)

1 10 cm

2 15 cm

3 20 cm

4 25 cm

5 30 cm

Panjang Tali = 0.05 kg

Panjang Frekuensi
no Waktu (t) Banyak Getaran Periode (s)
benang (l) (Hz)

1 10 cm

2 15 cm

3 20 cm

4 25 cm

5 30 cm

10
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
VI. Perhitungan dan analisis

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

....................................................

VII. Pertanyaan
1. Dari hasil percobaan bagaimana pengaruh massa beban terhadap periode.

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

....................................................

2. Dari hasil percobaan bagaimana pengaruh panjang benang terhadap periode.

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

....................................................

3. Dari hasil perhitungan bagaimanakah nilai dari percepatan grafitasi bumi.

11
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

....................................................

VIII. Kesimpulan

..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................

TITIK BERAT

12
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
I. Tujuan
Menentukan titik berat bidang beraturan homogen dengan cara digantung dan

membandingkannya dengan rumus teori.

II. Teori
Titik berat sebuah benda ialah titik tangkap resultan gaya berat tiap bagian benda itu.

Untuk menentukan titik berat dari suatu benda yang teratur bentuknya (atau terdiri dari

gabungan benda yang teratur) dapat dicari dengan rumus :

Tetapi untuk benda-benda yang tidak beraturan bentuknya, dapat dicari dengan cara

digantungkan seperti gambar di bawah ini :


pak

A A
A
B B B1 Z
B
A1
Gambar a. A1
beban Gambar c.

Gambar b.

13
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
Titik berat adalah titik potong dari dua garis gantung.

III. Alat-Alat
1. Bangun dua dimensi yang terdiri dari gabungan bentuk-bentuk yang beraturan.
2. Statip dan beban yang digantung

IV. Jalan Percobaan


1. Gantungkan bidang dua dimensi seperti gambar di samping,
ujung bagian bawah beri tanda titik X1, kemudian garis dari titik
C ke X1.
2. Gantungkan segitiga itu pada tempat lain, misalnya A di atas,
kemudian beri tanda satu titik misal X2 yang segaris dengan tali,
tarik garis A ke X2 .
3. Tentukan titik potong ke dua garis tersebut.
4. Ukurlah titik potong itu dari titik koordinat itu yang anda tentukan sendiri.
5. Lakukan langkah 1-4 untuk bidang dua dimensi yang lainnya

V. Data Pengamatan
Tentukan koordinat titik berat masing -masing benda tersebut berdasarkan hasil

pengukuran saudara dalam bentuk tabel dengan titik koordinat (0,0) yang saudara

tentukan sendiri!

Gambarkan bidang dua dimensi tersebut dalam koordinat Cartesius dan beri ukurannya

sisinya dalam cm!

Isi tabel berikut ini :

Koordinat Bidang 1 Bidang 2

Xo ................... cm ................... cm

Yo ................... cm ................... cm

14
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
VI. Pertanyaan
1. Tentukan koordinat titik berat benda-benda dua dimensi itu berdasarkan rumus teori!
2. Bandingkan koordinat titik berat masing-masing benda dari hasil percobaan dan teori
dalam bentuk tabel! Bagaimana hasilnya! Jika ada perbedaan, jelaskan mengapa!
..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

.......

VII.KESIMPULAN (minimal 3 baris)


..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

.......

15
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
HUKUM HOOKE

A. Tujuan Praktikum

Menentukan besarnya konstanta, energi potensial, dan periode pada pegas

Menentukan hubungan antara periode pegas dan massa beban

B. Dasar Teori

Pegas merupakan salah satu contoh benda elastis. Elastis atau elastisitas
adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke bentuk awalnya ketika gaya luar
yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan. Jika sebuah gaya diberikan pada
sebuah benda yang elastis, maka bentuk benda tersebut berubah. Untuk pegas dan
karet, yang dimaksudkan dengan perubahan bentuk adalah pertambahan panjang.
Gaya yang diberikan juga memiliki batas-batas tertentu. Sebuah karet bisa putus jika
gaya tarik yang diberikan sangat besar, melawati batas elastisitasnya. Demikian juga
sebuah pegas tidak akan kembali ke bentuk semula jika diregangkan dengan gaya
yang sangat besar. Jadi benda-benda elastis tersebut memiliki batas elastisitas.
Tegangan didefinisikan sebagai hasil bagi antara gaya tarik dengan luas
penampang benda. Regangan didefinisikan sebagai hasil bagi antara pertambahan
panjang benda ketika diberi gaya dengan panjang awal benda.
Gaya elastisitas/pegas adalah gaya yang mengembalikan pegas agar kembali ke
bentuk semula setelah meregang/menekan. Gaya pegas berlawanan arah dengan gaya
berat dan pertambahan panjang.

1.1 Hukum Hooke


Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam bidang
ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pegas. Besarnya gaya
Hooke berbanding lurus dengan jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya.
Hukum Hooke menyatakan hubungan antara gaya F yang meregangkan pegas dan
pertambahan panjang (X), secara matematis :
Dengan : F = Gaya yang diberikan (N)
F = k. Δx
k = konstanta pegas (N/m)
Δx = pertambahan panjang pegas (m)

16
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
C. Alat dan Bahan yang Digunakan

1. Pegas
2. Tali
3. Beban
4. Penggaris
5. Penyangga statif

D. Langkah Kerja

1. Susun alat seperti pada gambar

pegas

Beba
n

2. Ukur massa beban sebelum digunakan dengan neraca pegas yang telah disediakan.
(catat hasilnya)
3. Baca dan catat skala yang ditunjukkan oleh pegas sebelum diberi beban
4. Gantungkan beban yang telah diukur massanya di ujung pegas, catat perubahan
panjang pegas
5. Dari data yang diperoleh, tentukan konstanta dan energi potensial pegasnya

Menentukan Periode pegas

6. Susun alat sesuai gambar di atas


7. Tarik beban ke bawah sejauh ± 2 cm dan siapkan stopwatch di tangan
8. Lepaslah beban, setelah berayun dengan stabil maka hidupkan stopwatch dengan
acuan yang tetap
9. Hitung sampai 5 getaran dan tepat pada saat itu, matikan stopwatch
10. Hitung waktu untuk 1 kali getaran, dan lengkapi tabel
11. Ulangi langkah 7 sampai 10 dengan simpangan ± 3 cm.

E. Hasil Pegukuran

- Pengukuran Massa beban = ..................................................... Kg


- Panjang pegas sebelum beban digantung (L0) = ..................................................... m
- Panjang pegas setelah beban digantung (L) = ..................................................... m

17
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
- Perubahan panjang pegas (∆l) = ..................................................... m
- Tetapan pegas dengan penghitungan menggunakam rumus, diperoleh :
.................................................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

- Energi Potensial Pegas (Ep) dengan menggunakan rumus potensial pegas


diperoleh :
.................................................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

- Menghitung periode pada getaran pegas


Simpangan (m) Massa beban (kg) Waktu 5 ayunan (s) Periode (s)

F. Pertanyaan Diskusi

1. Faktor apa saja yang mempengaruhi preiode pada getaran pegas


..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

18
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

....................................................................................

19
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
TEKANAN HIDROSTATIS

A. Tujuan Percobaan
Menentukan masa jenis zat cair dengan menggunakan pipa U
Mengetahui pengaruh SAE terhadap massa jenis oli
B. Dasar Teori
Setiap benda selalu mendapat pengaruh gaya gravitasi bumi sehingga benda tersebut

mempunyai berat. Untuk zat cair, tekanan yang disebabkan oleh beratnya sendiri

disebuttekanan hidrostatis. Tekanan hidrostatis dapat dirumuskan sebagai berikut.

Ph = ρ . g . h

Keterangan:

Ph = tekanan hidrostatis (N/m2 atau Pa)

ρ   = massa jenis zat cair (kg/m3)

h   = kedalaman (m)

Dari persamaan diatas menunjukkan bahwa tekanan fluida diam berbanding lurus

dengan kedalamannya. Untuk kedalamannya yang sama, besar tekanan adalah sama

ke segala arah. Semakin dalam kedudukan suatu benda, semakin besar tekanan

hidrostatis yang dialaminya.

C. Alat dan Bahan

Pipa U Pipet
Air Gelas Ukur
4 jenis zat cair
D. Prosedur Percobaan
1) Persiapkanlah alat dan bahan yang akan digunakan
2) Masukkanlah air ke dalam salah satu kaki pipa U dengan menggunakan pipet
3) Masukkanlah alkohol ke dalam salah satu kaki pipa U yang lainnya dengan
menggunakan pipet setinggi 2 cm

20
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
4) Berikanlah tanda berupa titik tepat di perbatasan yang tidak tercampur
5) Tariklah garis mendatar dari titik
tersebut ke kolom pipa yang satunya
lagi seperti pada gambar.
6) Ukurlah tinggi air dari garis mendatar
tersebut
7) Catatlah ke dalam tabel yang telah
disiapkan
8) Lakukanlah kembali langkah 3) hingga 7) sebanyak 3 kali dengan
menambahkan 3 tetes alkohol
9) Lakukanlah hal yang sama untuk bensin, minyak, dan oli.

21
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
E. Tabel Pengamatan
Massa jenis air : 1000 kg/m3
Jenis Tinggi Tinggi fluida Massa Jenis fluida Rata-rata massa
No
fluida Air (m) (m) (kg/m3) jenis (kg/m3)
1
2 Pertamax
3
1
Premium
2
3
1
2 Minyak
3
F. Pertanyaan
1) Dari percobaan yang telah dilakukan manakah yang memiliki massa jenis lebih besar
dari ke-4 fluida tersebut!
.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

........

2) Urutkan massa jenis dari ke-4 fluida tersebut dimulai dari yang paling kecil!
.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

............

22
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
3) Bandingkan SAE oli yang kalian gunakan dengan salah satu kelompok lain!
Bandingkan juga massa jenis yang telah didapatkan!
.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

...............................................................................................................................

4) Buatlah kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan!


.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

...............................................................................................................................

23
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
PEMUAIAN

I. Tujuan : Siswa dapat memahami sifat pemuaian panjang, luas dan volume dan
membuktikan persamaannya.
II. Dasar Teori :
Pemuaian Panjang
Pemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena
menerima kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan
dengan nilai panjang benda tersebut. Sehingga lebar dan tebal dianggap tidak ada.
Saat sebuah logam dipanaskan akan mengalami pertambahan panjang. Hal ini
yang biasa disebut dengan pemuaian panjang. Pertambahan panjang tersebut dapat
diukur dan bernilai. Nilai pertambahan panjang per panjang mula – mula batang ini
berbanding lurus dengan koefisien muai panjang (α) dan kenaikan suhunya. Jika
panjang batang logam pada suhu 0 oC adalah lo dan pada suhu T oC adalah l maka :
l = lo (1 + αT)

Dari rumus persamaan tersebut, kita dapat mengerti bahwa pemuaian panjang
suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu panjang awal benda, koefisien muai
panjang dan besar perubahan suhu. Koefisien muai panjang suatu benda sendiri
dipengaruhi oleh jenis benda atau jenis bahan.
Pemuaian Luas
Bila benda padat berbentuk persegi panjang dipanaskan, terjadi pemuaian dalam arah
memanjang dan arah melebar atau mengalami pemuaian luas. Pemuaian berbagai zat
bergantung pada koefisien muai luas. Koefisien muai luas(β) suatu bahan adalah
perbandingan antara pertambahan luas benda (∆A) terhadap luas awal benda (A 0) per satuan
kenaikan suhu(∆T).

Δ A= A0 . β . Δ T dengan β=2 α

Keterangan: ∆A = Pertambahan luas (m2)

A0 = Luas awal (m2)

𝛽 = Koefisien muai luas (/0C)

24
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
∆T = Perubahan suhu (0C)

Pemuaian Volume
Bila benda padat berbentuk balok dipanaskan , akan terjadi pemuaian arah
memanjang, melebar, dan meninggi atau dikatakan benda mengalami pemuaian volume.
Pemuaian volume berbagai zat bergantung pada koefisien muai volume.
Δ V =V 0. γ . ΔT dengan γ=3 α

Keterangan: ∆A = Pertambahan luas (m2)

A0 = Luas awal (m2)

𝛽 = Koefisien muai luas (/0C)

∆T = Perubahan suhu (0C)

I.
II.
III. Metode Penelitian
A. Alat dan Bahan
1. Uang logam
2. Gelas Kimia
3. Bunsen/spirtus
4. Kaki tiga
5. Termometer
6. Jangka sorong
7. Gelas Ukur
8. Air

B. Prosedur Percobaan
Pemuaian Panjang
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum ini

2. Ukurlah diameter awal uang logam menggunakan jangka sorong dan ukur pula suhu
awal logam tersebut.
3. Letakan uang logam pada kaki tiga kemudian panaskan menggunakan spirtus selama
3 menit
4. Ukur kembali diameter dan suhu uang logam yang telah dipanaskan.
Pemuaian Luas
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum ini

2. Ukurlah diameter awal uang logam menggunakan jangka sorong dan ukur pula suhu

awal logam tersebut.

25
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
3. Letakan uang logam pada kaki tiga kemudian panaskan menggunakan spirtus selama

3 menit

4. Ukur kembali diameter dan suhu uang logam yang telah dipanaskan

Pemuaian Volume

1. Masukan air 150 mL ke dalam gelas kimia dan ukurlah suhu awal air.

2. Kemudian panaskan air menggunakan spirtus selama 3 menit.

3. Masukan termometer ke dalam air,dan catatlah suhu tertinggi air tersebut.

4. Setelah itu ukur kembali volume air tersebut menggunakan gelas ukur.

5. Catatlah hasil pengukuranmu dalam tabel hasil pengamatan.

IV. Tabel Hasil Pengamatan


Pemuaian Panjang

Panjang Panjan Perubahan Suhu Suhu Perubahan

Awal g Akhir Panjang Awal Akhir Suhu

Pemuaian Luas

Jenis Jari- Jari- Luas Luas Perbedaan Suhu Suhu Perbedaan

uang jari jari awal akhir Luas awal akhir Suhu

awal akhir

Pemuaian Volume

Volume awal Volume Perbedaan Suhu awal Suhu ∆T

26
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
air akhir air Volume air akhir air

Pertanyaan Diskusi

1. Hitunglah nilai koeffisien muai panjang,muai luas dan muai volume pada masing-masing

percobaan

2. Faktor apa saja yang menyebabkan pemuaian?

27
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
PENGUKURAN SUHU/KALORIMETER

I. Petunjuk Belajar :

1. Baca secara cermat petunjuk langkah-langkah sebelum Anda melakukan kegiatan


2. Baca buku-buku Fisika kelas X SMA dan buku lain yang relevan berkaitan dengan materi
Suhu dan Kalor untuk memperkuat konsep dan pemahaman Anda.
3. Bacalah langkah percobaan dengan cermat sebelum Anda melakukan percobaan.
4. Lakukan percobaan menurut langkah-langkah
5. Kumpulkan hasil pengamatan dan kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan.
6. Tanyakan pada pembimbing jika ada hal-hal yang kurang jelas.

II. Tujuan Yang Akan Dicapai

pengukuran dengan benar, berkaitan dengan kalor dan perubahan wujud benda gas, cair, padat
dengan mempertimbangkan aspek ketepatan, akurasi/dan ketelitian.

III. Dasar Teori


Kapasitas panas jenis atau kapasitas kalor molar suatu zat bukanlah satu – satunya
sifat fisis yang dapat ditentukan dengan eksperimen memerlukan suatu pengukuran kuantitas
panas. Konduktivitas panas, panas peleburan, panas penguapan, panas larut, dan panas
reaksi. Semua yang disebut sifat fisi materi disebut sifat termal materi. Pengukuran sifat –
sifat termal ini dinamakan kalorimetri. Alat yang dipakai dalam pengukuran ini disebut
kalorimeter. Kalorimeter yang sering digunakan adalah kalorimeter campuran, yaitu terdiri
dari sebuah bejana logam yang kalor jenisnya telah diketahui. Bejana ini biasanya
ditempatkan di dalam bejana bagian luar yang lebih besar. Keduanya dipisahkan oleh bahan
penyekat gabus atau wol.
Fungsi dari bejana luar adalah sebagai mantel / jaket, yaitu pelindung agar
pertukaran kalor di sekitar kalorimeter dapat dikurangi. Di samping itu, kalorimeter
dilengkapi dengan batang pengaduk yaitu untuk mencampurkan zat di dalam kalorimeter,
agar diperoleh suhu yang merata akibat pencampuran dua zat yang bersuhu berbeda.
Sehingga kalorimeter yang ideal memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Mempunyai
kemampuan menerima dan melepas kalor yang baik. 2. Mempunyai dinding diaterm atau
sekat.
Kalorimeter bekerja berdasarkan asas Black, yang secara garis besar menyatakan
bahwa “Kalor yang dilepaskan atau diberikan oleh benda yang bersuhu tinggi sama dengan
banyaknya kalor yang diterima atau diserap oleh benda yang bersuhu rendah”.

28
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
IV. Informasi Pendukung
Untuk mengukur suhu yang dapat dipercaya, dibuat alat yang disebut termometer. Alat ini

didasarkan atas kenyataan bahwa ada beberapa sifat atau hal pada benda yang berubah kalau

suhu benda itu berubah, sifat-sifat itu kita jumpai sehari-hari, misalnya volum benda, panjang

benda, hambatan listrik, tekanan gas dan warna benda akan berubah/bertambah kalau suhunya

naik.

Besaran-besaran yang berubah karena perubahan suhu disebut besaran termometrik.

Perubahan sifat-sifat ini dapat digunakan sebagai ukuran tinggi rendahnya suhu. Untuk

menetapkan suatu nilai terhadap suatu suhu diperlukan suatu patokan atau acuan. Dalam suatu

ukuran suhu ( atau skala suhu ) yang disebut skala Celsius, sebagai titik bawah digunakan es

yang sedang mencair pada tekanan 1 atmosfir ( 76 cm Hg ) diberi harga 0 ( 0 0C ) dan titik atas

uap air yang sedang mendidih pada tekanan 1 atmosfir diberi harga 100 ( 100 0C )

V. Alat dan Bahan

 Kaki tiga dan kasa


 Bejana 2 buah
 Termometer tanpa skala I buah
 Termometer 1 buah
 Es dan air
 Pemanas Bunsen
 Korek api
 Statip
 benang
VI. Langkah Percobaan :

PRA PERCOBAAN/PERTANYAAN AWAL :


Kerjakan soal-soal dibawah ini dan serahkan hasilnya kepada pembimbing sebel
um melakukan percobaan.
1. Suatu logam bermassa 10 gram dan temperature 80 oC dicampur (dicelupkan) kedalam air yang
bermassa 20 gram dengan temperatur 27oC. Setelah setimbang dicapai temperatur 32oC.
Hitunglah kalor jenis logam tersebut!
2. Kapan pada dua benda terjadi perubahan kalor?
3. Apa yang anda rasakan panas dinginnya udara pada siang dan dan malam hari ?
4. Bagaimanakah cara anda menggunakan alat untuk mengetahui suhu benda?

29
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
5. Bagaimanakah cara mengukur titik beku dan titik didih air ?

PERCOBAAN :
1. Masukkan Jari tangan pada bejana 1 yang berisi air es. Apa yang kamu rasakan ?

………………………………………………………..
2. Masukkan jari tangan pada bejana 2 yang berisi air. Apa yang kamu rasakan?

………………………………………………………..
3. Apa kesimpulanmu ?

………………………………………………………..
………………………………………………………..
………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………
……..……………………………………………

4. Alat apa yang dapat digunakan untuk mengukur suhu?

………………………………………………………..
…………………………………………………
Masukkan air es pada bejana. Kemudian ukur suhunya dengan termometer.
Panaskan air es tersebut dengan Bunsen.

TERMOMETER

BEJANA BERISI AIR

STATIF

PEMANAS

30
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
5. Amati suhu pada termometer. Apa yang terjadi?
………………………………………………………..
………………………………………………………..
………………………………………………………..
………………………………………………………..
………………………………………………………..…………………………………
6. Air akan mendidih pada suhu ………………………………………………………..
………………………………………………………..
………………………………………………………..
…………………………………………
7. berarti titik didih air ………………………………………………………..
………………………………………………………..
………………………………………………………..
………………………………………
8. Faktor-faktor apa yang mempenganuhi titik didih air ?
………………………………………………………..
………………………………………………………..
………………………………………………………..
………………………………………………………..
………………………………………………………..
………………………………………………………..
………………………………………………………..
………………………………………………………..
………………………………………………………..…………………
Gambar termometer X (tanpa skala) ditempeli kertas dan diberi skala. Tentukan titik beku es
dan titik didih air.

Isikan dalam tabel !


Suhu Termometer

Celcius Reamun Fahrenhei Kelvin X

31
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
t

Titik beku air


Titik didih air
Perbandingan
skala

Rumuskan hubungan skala berbagai macam termometer.


t 0C = . . . . . 0R
t 0C = . . . . . 0F
t 0C = . . . . . K
t 0C = . . . . . 0X

Kesimpulan

Dari percobaan yang dilakukan di atas, Apa saja yang anda dapat disimpulkan ?

………………………………………………………..

………………………………………………………..

………………………………………………………..

………………………………………………………..

………………………………………………………..

………………………………………………………..

………………………………………………………..

………………………………………………………..……………………

VI. Penilaian :
1. Suatu zat suhunya 240 Kelvin. Hitunglah suhu tersebut jika dinyatakan dalam derajat

Reamur ?

2. Etil alkohol menguap pada suhu 78,5 0C dan membeku pada suhu – 117 0C pada tekanan 1

atmosfir , ubahlah suhu di atas dalam :

32
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
a. suhu absolut ( skala Kelvin )

b. skala Reamur

3. Suhu permukaan dua buah dinding 100 0R dan 35 0R. Ubahlah suhu tersebut dalam derajat

fahrenheit !

4. Temperatur suatu zat 50 0C, berapa derajat Reamur dan dan Kelvin temperatur itu ?

5. Suhu suatu benda jika dinyatakan dalam derajat Celsius ternyata dua kali jika dinyatakan

dalam derajat Fahrenheit. Berapakah suhu tersebut ?

6. Suatu termometer P, titik beku air adalah 500P dan titik didih air adalah 2000P.

a. Bila sebuah benda diukur dengan termometer Celsius, maka suhunya 400C. Berapa suhu

ini jika diukur dengan termometer P ?

b. Pada angka berapa kedua skala menunjukkan angka yang sama ?

7. Sebuah termometer dengan skala bebas 0+X


memiliki titik beku air pada -400X dan titik didih

air 1600X. Jika pada saat yang sama diukur menggunakan termometer Celsius untuk skala

150X , berapakah yang terbaca ?

8. Suatu termometer X jika dipakai untuk mengukur suhu air mendidih pada tekanan udara

normal, ternyata bersuhu 125 0X dan pada es yang sedang melebur bersuhu – 25 0X. Maka

untuk suhu 40 0C, termometer X akan menunjukkan suhu berapa ?

9. Suhu termometer X jika dipakai untuk mengukur suhu air mendidih ternyata bersuhu 120
0
X dan pada es yang sedang melebur bersuhu – 5 0X. Hitunglah suhu termometer X jika pada

suhu 24 0C ?

10. Suatu suhu jika dinyatakan dalam derajat Fahrenheit (0F ) ternyata besarnya dua kali jika

dinyatakan dalam derajat Celsius. Berapakah suhu tersebut ?

33
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
ASAS BLACK

I. Tujuan : Siswa mampu membuktikan teori Asas Black


II. Dasar Teori :

Asas Black adalah suatu prinsip dalam termodinamika yang dikemukakan oleh

Joseph Black. Asas ini menjabarkan:

a. Jika dua buah benda yang berbeda yang suhunya dicampurkan, benda yang panas
memberi kalor pada benda yang dingin sehingga suhu akhirnya sama
b. Jumlah kalor yang diserap benda dingin sama dengan jumlah kalor yang dilepas benda
panas
c. Benda yang didinginkan melepas kalor yang sama besar dengan kalor yang diserap bila
dipanaskan
Bunyi Asas Black adalah sebagai berikut:

“Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat yang suhunya lebih

tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima zat yang suhunya lebih rendah"

secara umum persamaan Asas Black adalah

Qlepas = Qterima
Keterangan:

Qlepas adalah jumlah kalor yang dilepas oleh zat


Qterima adalah jumlah kalor yang diterima oleh zat

dan persamaan berikut adalah penjabaran dari rumus diatas :


(M1 X C1) (T1-Ta) = (M2 X C2) (Ta-T2)

Keterangan :

34
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
M1 = Massa benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih tinggi (kg)
C1 = Kalor jenis benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih tinggi (J/kg.K)
T1 = Temperatur benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih tinggi (K)
Ta = Temperatur akhir pencampuran kedua benda (K)
M2 = Massa benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih rendah (Kg)
C2 = Kalor jenis benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih rendah (K)
T2 = Temperatur benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih rendah

III.Alat dan Bahan

1. Kalorimeter
2. Gelas Kimia
3. Bunsen/spirtus
4. Kaki tiga
5. Termometer
6. Air panas
7. Air dingin

IV. Prosedur Percobaan

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum ini

2. Panaskan air dengan bunsen, lalu ukur suhunya


3. Isi calorimeter dengan air yang dingin (suhu ruangan)
4. Campurkan air panas dan air dingin ke dalam. kalorimeter kemudian aduklah
air tersebut agar tercampur.
5. Ukurlah suhu campurannya
6. Catatlah hasil pengukuranmu dalam tabel hasil pengamatan

V. Tabel Hasil Pengamatan

Massa air Massa air Suhu air Suhu air Suhu

panas dingin panas(0C) dingin(0C) campuran(0C)

35
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
VI. Soal Pasca Praktikum

Kalorimeter

1. Setelah kamu melakukan percobaan asas black, apa yang dapat kamu simpulkan?
2. Dari percobaan ini jika massa air bertambah, apakah ada pengaruh terhadap
perubahan suhunya?Jelaskan
3. Pada percobaan ini, mengapa kalorimeter harus dalam kondisi tertutup?apa yang
akan terjadi bila kalorimeter dibiarkan terbuka?Jelaskan alasanmu.
4. Hitunglah jumlah kalor yang berpindah pada sistem tersebut!
5. Dengan menggunakan persamaan asas Black, hitunglah nilai kalor jenis air jika
kalor pada kalorimeter diabaikan. Kemudian bandingkan dengan nilai kalor jenis
air dari referensi.
6. Dengan menggunakan persamaan asas Black, hitunglah nilai kalor jenis
kalorimeter jika kalor pada kalorimeter diperhitungkan dan massa kalorimeter =
152 gram

36
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
PEMBIASAN KACA PLAN PARALEL

I. Tujuan : 1. Menentukan indeks bias kaca planparalel dan prisma

2. Menentukan pergeseran sinar pada kaca planparalel

3. Menentukan sudut deviasi pada prisma

II. Dasar Teori

Kaca plan paralel atau balok kaca adalah keping kaca tiga dimensi yang kedua sisinya
dibuat sejajar (Gambar 2.1). kaca plan paralel memiliki ketebalan tertentu yang sering
dilambangkan dengan huruf d, untuk memudahkan pembahasan, berkas sinar yang masuk
dan keluar dari kaca plan paralel dapat dilihat pada Gambar 2.2 yang merupakan gambar dua
dimensi.

Gambar 2.1 Kaca plan paralel

Sumber : https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/tampilajar.

Gambar 2.2 Pembiasan pada kaca


plan paralel

Sumber : https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/tampilajar.

37
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
Pada gambar 2.2 balok kaca berada di meja. Berkas sinar masuk dari salah satu sisi
balok kaca dengan sudut datang i dan lalu mengalami pembiasan dua kali. Pertama saat
melewati bidang batas antara udara dan balok kaca, berkas sinar dibiaskan dengan sudut bias
r. Kedua, saat melewati bidang batas antara balok kaca dan udara, berkas sinar datang ke
bidang batas dengan sudut datang i` dan sudut bias r`. Tampak pada Gambar 2.2, besar sudut
bias pertama sama dengan sudut datang kedua atau r = i`. Tampak pula berkas sinar yang
masuk ke balok bergeser ke arah kiri bawah saat keluar dari balok kaca, namun keduanya
tampak sejajar. Bila d = PQ menyatakan ketebalan balok kaca dan t = RS menyatakan besar
pergeseran berkas sinar, sehingga dari segitiga RPS, diapatkan persamaan (a) :
RS t
Sin (i - r) = =
PS PS
atau
t
PS =
sin(i−r )
dari segitiga QPS, didapatkan persamaan (b) :
PQ d
Cos r = =
PS PS
atau
d
PS =
cos r
didapatkan persamaan (c) dari substitusi persamaan sebelumnya :

t d
=
sin(i−r ) cos r

dari persamaan (c) dihasilkan persamaan (d) yang dapat digunakan untuk menentukan
pergeseran berkas sinar atau cahaya yang melewati kaca plan paralel sebagai berikut :

d sin (i−r )
t=
cos r
Keterangan :
d = tebal balok kaca (cm)
i = sudut datang ( ° )
r = sudut bias ( ° )

38
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
t = pergeseran cahaya (cm)

III. Alat-Alat : 1. Kaca planparalel

2. Kertas HVS

3. Jarum

4. Mistar

5. Busur derajat

IV. Cara Kerja

A. Percobaan 1

1. Susunlah alat seperti gambar

2. Tentukan arah sinar datang dengan memasang dua jarum

39
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
3. Tentukan arah sinar yang keluar dari kaca dengan cara mengamati dari sisi kaca yang
lain dan menancapkan dua jarum. Atur agar bila dilihat melalui kaca keempat jarum
segaris.
4. Buatlah arah-arah sinar yang terbentuk pada pembiasan tersebut.
5. Ukur besar sudut datang dan sudut bias pada tiap bidang batas.
6. Ukur ketebalan kaca planparalel.
VI. Data Percobaan
No. Sudut Datang Sudut Bias Indeks Bias Kaca

1 30

2 45

3 60

VII. Perhitungan

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

.................................................................

VIII. Kesimpulan
................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

40
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

........................................................................................................

IX. Pertanyaan Diskusi


1. Mengapa percobaan dilakukan dengan lebih dari 1 kali variasi data ?

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

2. Apakah kelima hasil perhitungan konstanta pegas menghasilkan angka yang ajeg

/konsisten/persis sama?, kalau tidak mengapa terjadi demikian?

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

3. Bagaimanakah pengaruh massa beban terhadap frekuensi getaran pegas ?

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

4. Berapa konstanta pegas dalam percobaan ini ?

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

41
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
LENSA CEMBUNG

A.      TUJUAN
1.     Menentukan panjang fokus lensa cembung dengan benda di jauh tak hingga.
2.     Menentukan jarak benda, jarak bayangan, panjang fokus lensa cembung dengan meletakkan
benda di Ruang II dan III dan sifat bayangan.

B.      ALAT – ALAT
1.     Lensa cembung                                 4.  Penggaris
2.     Layar                                                 5.  Korek api
3.     Sumber cahaya/lilin                          6.  Bangku optik

C.     DASAR TEORI


Lensa cembung adalah lensa yang permukaan lengkungnya
menghadap ke luar, bagian tengahnya lebih tebal dari pada
bagian tepi. Bersifat mengumpulkan sinar (konvergen), artinya
sinar-sinar yang sejajar sumbu utama lensa dibiaskan menuju
titik fokus lensa.

Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung, antara lain:


1)       Sinar datang sejajar sumbu utama lensa, dibiaskan melalui titik fokus aktif (F 1) di
belakang lensa.
2)       Sinar datang melalui titik fokus pasif (F2) di depan lensa, dibiaskan sejajar sumbu utama.
3)       Sinar datang melalui titik pusat optik (O), diteruskan tanpa dibiaskan.
Rumus untuk mencari panjang fokus lensa cembung adalah:

42
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
D.      PELAKSANAAN

1.  Susun alat seperti pada Gambar 1 dengan benda/sumber cahaya berada di jauh tak hingga
(gunakan matahari/jendela ruangan sebagai sumber cahaya).
2.   Tentukan titik fokus dengan menggeser-geser layar hingga didapat bayangan yang paling
jelas, kemudian ukur panjang fokusnya (s’ = f ).
Data:  f  = …………… cm
3.   Susun alat seperti pada Gambar 2, ukur jarak benda ke lensa cembung (s).
4.   Geser-geserlah layar hingga diperoleh bayangan yang paling jelas, kemudian ukur jarak
bayangan ke lensa cembung (s’).

43
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
5.   Ulangi langkah 3 dan 4 sampai tiga kali.
6.   Susun alat seperti pada Gambar 3, ukur jarak benda ke lensa cembung (s).
7.   Geser-geserlah layar hingga diperoleh bayangan yang paling jelas, kemudian ukur jarak
bayangan ke lensa cembung (s’).
8.   Ulangi langkah 6 dan 8 sampai tiga kali.
9.   Masukkan data dari Gambar 1 dan 2 pada tabel.
Tabel  Gambar 2 dan 3
Benda di Ruang II Benda di Ruang III
No
s (cm) s’ (cm) f (cm) s (cm) s’(cm) f (cm)

E. KESIMPULAN/PERTANYAAN
1. Bandingkan panjang fokus lensa cembung dari percobaan pada Gambar 1, 2 dan 3.

2. Hitunglah perbesaran (M) dari percobaan pada Gambar 2 dan 3.P

3. Bagaimanakah sifat bayangan benda yang diletakkan di Ruang II (Gambar 2).

4. Bagaimanakah sifat bayangan benda yang diletakkan di Ruang III (Gambar 3).

44
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
CERMIN CEKUNG

A.  TUJUAN
Siswa diharapkan mampu :
1. Menentukan fokus cermin cekung

2. Menentukan posisi bayangan melalui percobaan

3. Menentukan posisi bayangan melalui gambar

4. Menentukan posissi bayangan melalui perhitungan

5. Merumuskan hubungan antara posisi benda (s), posisis bayangan (s’), dan fokus cermin

cekung

6. Menentukan sifat bayangan cermin cekung

B. DASAR TEORI

Cermin cekung merupakan cermin yang permukaannya melengkung kearah dalam.

Pada cermin cekung terdapat beberapa titik penting, yaitu titik fokus (F), titik pusat

kelengkungan (C), dan titik pusat optik (A). Pada cermin cekung, jarak antara titik pusat

optik terhadap titik pusat kelengkungan dinamakan jari-jari kelengkungan (R), dan

nilainya positif. Panjang jari-jari kelengkungan cermin cekung adalah 2 kali panjang jarak

fokus.

Gambar 3.3. Cermin Cekung

Pembentukan bayangan pada cermin cekung dapat digambarkan oleh tiga sinar istimewa:

45
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
1. Sinar yang dating sejajar dengan sumbu utama cermin dipantulkan melalui titik fokus.

Gambar 3.4 Sinar Istimewa Pada Cermin Cekung I

2. Sinar yang dating melalui titik-titik focus dipantulkan sejajar dengan sumbu utama

cermin.

Gambar 3.5 Sinar Istimewa Pada Cermin Cekung II

3. Sinar yang datang melalui tiitk pusat kelengkungan cermin dipantulkan kembali

sepanjang jalan yang sama pada saat datang.

Gambar 3.6 Sinar Istimewa Pada Cermin Cekung III

46
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
Sifat- sifat bayangan yang dibentuk atau dihasilkan oleh cermin cekung bergantung pada

posisi bendanya. Dengan melukiskan beberapa dari ketiga sinar-sinar istimewa ini, kita

dapat menentukan bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung berikut sifat-sifat

bayangannya.

Bagaimana halnya apabila benda berada tepat pada titik fokus cermin? Bila benda

diletakkan tepat pada titik fokus cermin, maka cermin akan memantulkan semua sinar

sejajar sumbu utama, sehingga tidak ada sinar yang berpotongan. Dengan demikian, bila

benda diletakkan tepat pada titik focus cermin, maka tidak ada bayangan yang dibentuk

(dihasilkan) terlihat seperti Gambar 3.7 berikut

Gambar 3.7.Benda Terletak pada Titik Fokus (F)

C. ALAT DAN BAHAN


  Alat
   Bangku Optik
   Cermin cekung
   Layar
  Bahan
   Korek
   Lilin

C.    PROSEDUR PERCOBAAN
Menentukan posisi bayangan dan sifat bayangan
1. Set alat seperti pada gambar

47
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
2. Letakkan benda diantara fokus cermin cekung dan pusat kelengkungan cermin
3. Catat jarak antara cermin dan benda sebagai jarak benda  (s)
4. Geser-geserlah layar sampai terlihat bayangan yang paling jelas pada layar
5. Catat jarak antara cermin dan layar sebagai jarak bayangan (s’)
6. Amati dan catat sifat bayangan yang tampak pada layar.
7. Hitunglah jaraf fokus (f)
8. Ulangi kegiatan diatas sekali lagi

Data hasil pengamatan


No S (cm) S’ (cm) f (cm)

Diskusikan

1.     Gambar bayangan berdasarkan data diatas!

2.     Hitunglah perbesaran bayangan pada data no. 1! Dan bagaimana sifat bayangannya?

TUGAS!

1. Sebuah benda yang tingginya 5 cm diletakkan 12 cm di depan cermin cekung yang


memiliki jarak fokus 8 cm. Tentukan :
a)     Jarak bayangan
b)     Perbesaran
c)     Tinggi bayangan
d)     Sketsa pembentukan bayangan
e)     Sifat bayangan
2. Sebuah benda terletak 5 cm di depan cermin cekung yang memilik fokus 10 cm.
Tentukan posisis bayangan dan sifat bayangan yang terbentuk.

48
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
3. Ani ingin mengetahui fokus cermin cekung yang baru ia beli. Bagaimana cara Ani
menghitung fokus cermin cekung tersebut.
4. Ani ingin membentuk bayangan yang diperbesar dan berjarak 20 cm dari cermin jika.
Jika diketahui fokus cermin cekung  15 cm, dimana Ani harus meletakkan benda?

49
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
PERCOBAAN KISI DIFRAKSI

A. Tujuan

Menghitung panjang gelombang cahaya warna merah, kuning, dan hijau.


B. Alat dan Bahan
1. Kisi Difraksi 5. Mistar 1 Meter

2. Bohlam 25 Watt 6. Pensil

3. Batang Statif Panjang 7. Karet Gelang

4. Kabel dan Steker 8. Kertas Manila Warna Merah, Hijau, Kuning

C. Kajian Teori

Untuk Mengukur Panjang Gelombang Cahaya. Untuk Mengukur Panjang Gelombang


Dengan Tingkat Ketelitian Yang Tinggi Digunakan Sejumlah Besar Celah-Celah Parallel Yang
Ukurannya Sama Atau Kisi Difraksi. Sebuah Kisi Dapat Terdiri Dari Ribuan Garis/Cm.

Misalkan Sebuah Kisi Terdiri Dari 10.000 Garis/Cm, Maka Kisi Ini Dikatakan Memiliki
Tetapan Kisi (Lebar Celah) D = 1/10.000)Cm = 10 Cm.

Jika N Menyatakan Banyak Garis Persatuan Panjang (Missal Cm) Maka Tetapan Kisi D
Adalah Kebalikan Dari N .

D. Cara Kerja

1. Susun alat seperti gambar


2. Bungkus bohlam dengan kertas manila dan rekatkan dengan karet gelang
3. Pasang bohlam di tiang statif ± 15 cm dari dasar statif
4. Pasang mistar 1 meter dgn posisi 50 cm di tengah kaki statif.
5. Salah seorang peserta didik berdiri di belakang statif dengan memegang pensil untuk
membantu temanya menghitung pergeseran sinar di mistar.
6. Salah seorang peserta didik mulai menggunakan kisi difraksi untuk melihat y dari posisi
1 di depan bohlam.
7. Ulangi kegiatan 6 untuk peserta didik lainnya.
8. Masukkan datanya dalam tabel.

50
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
E. Tabel Pengamatan

L (Jarak Y Kanan Y Kiri


Warna Percobaan n
Bohlam) (cm) (cm)

Merah

Hijau

Kunin

F. Kesimpulan

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

51
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

.......................................

52
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
PERCOBAAN GELAS BERSIUL

I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati gelombang stasioner yang terjadi pada pipa organa ujung tertutup.
2. Mencari besar frekuensi yang terjadi gelombang stasioner.

II. DASAR TEORI


Gelombang bunyi stasioner yang terjadi pada pipa organa ada 2 macam, yaitu gelombang

stasioner pada pipa organa tertutup dan pada pipa organa terbuka.

f0
f1
f1
f2
f2

f3 f3

Pipa organa tertutup Pipa organa terbuka

Dimana hubungan antara frekuensi (f), panjang gelombang (l) dan kecepatan gelombang

(v) adalah :

v = l.f

III. ALAT & BAHAN


1. Gelas anggur
2. Gelas biasa
3. Air secukupnya
4. Penggaris

IV. LANGKAH PERCOBAAN


1. Latihlah untuk membunyikan gelas berisi air sampai mahir.

53
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
2. Cobalah kosongkan gelas dan bunyikan. Ukur jarak ruang gelas dari dasar sampai bibir
gelas.
3. Isi dengan air kira-kira 1/3-nya, kemudian bandingkan bunyinya dengan gelas kosong.
Ukur jarak ruang gelas dari permukaan air sampai bibir gelas.
4. Isi dengan air kira-kira 2/3-nya, kemudian bandingkan bunyinya dengan gelas kosong
dan gelas yang terisi 1/3 air. Ukur jarak ruang gelas dari permukaan air sampai bibir
gelas.
5. Isi dengan air kira-kira hampir penuh (ruang kosong sekitar 3 mm), kemudian
bandingkan bunyinya dengan percobaan sebelumnya.
6. Isi gelas biasa dengan air kira-kira setengahnya. Bunyikan seperti percobaan di atas.
V. DATA PENGAMATAN

No Kondisi gelas Panjang ruang Deskripsi bunyi yang terjadi

1 Gelas anggur kosong

2 Gelas anggur terisi 1/3

3 Gelas anggur terisi 2/3

4 Gelas anggur terisi hampir 3 mm

penuh

5 Gelas biasa terisi 1/2

VI. PERTANYAAN
1. Gambarkan gelombang stasioner yang terjadi pada setiap percobaan (dengan gelas dan
airnya)!
2. Jika kecepatan bunyi di udara sebesar 330 m/s, carilah frekuensi yang terjadi pada
setiap percobaan!
3. Apa mekanisme yang membuat gelas anggur bisa berbunyi?
4. Mengapa pada percobaan no. 4 tidak terjadi bunyi?
5. Mengapa pada percobaan no. 5 tidak terjadi bunyi?

54
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
6. Jika diberikan gelas anggur yang lebih besar dan percobaan diulangi kembali (dengan
jarak ruang kosong yang sama), bagaimana dengan frekuensi yang dihasilkan? Apakah
sama saja, lebih besar atau lebih kecil? Mengapa?
7. Jika ingin mendapatkan frekuensi nada A (440 Hz), berapakah tinggi ruang kosong
yang harus ada?
8. Dapatkan percobaan ini diterapkan dalam kehidupan manusia? Dalam bidang apa?

KESIMPULAN (minimal 3 baris)

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..................................................................................

55
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
PERCOBAAN MELDE

A. Tujuan

1. Menunjukkan gelombang transversal stasioner.

2. Menentukan cepat rambat gelombang dalam kawat.

B. Dasar Teori

Gelombang adalah suatu getaran yang merambat, maka pada suatu titik tertentu

dalam ruang di mana gelombang merambat, akan kita dapati adanya suatu besaran yang

bergetar. Besaran yang bergetar ini dapat berupa besaran mekanis, misalnya kerapatan

udara atau tekanan udara (dalam gelombangbunyi misalnya), simpangan tali (pada

gelombang tali), dapat pula berupa besaran non mekanis misalnya amplitudo kuat medan

listrik dan medan magnet (dalam gelombang elektromagnetik).(Mirza Sartiawan, Fisika

Dasar, 2012).

Gelombang adalah getaran yang merambat gerak gelombang, dapat dipandang

sebagai perpindahan dari suatu titik di dalam ruang ke titik lain tanpa perpindahan.

Rumus dasar gelombang adalah

ʎ
V= = F.ʎdan ʎ = V.T
T

Dengan v = kecepatan rambat

ʎ = Panjang gelombang

Salah satu jenis gelombang adalah gelombang longitudinal stasioner. Dimana

gelombang longitudinal yang merambat dalam tabung pada panjang tertentu akan

terpantul pada ujung-ujungnya dengan cara yang mirip sekali dengan pantulan

gelombang transversal pada ujung-ujung sebuah dawai. Interferensi antara gelombang-

56
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
gelombang yang merambat dalam arah yang berlawanan menimbulkan gelombang

stasioner.

Bila pantulan terjadi pada ujung pipa tertutup, perpindahan partikel pada ujung itu

selalu sama dengan nol. Jadi ujung tertutup merupakan simpul perpindahan. Jika ujung

pipa itu terbuka, sifat pantulan lebih kompleks dan bergantung pada apakah pipa tersebut

lebar atau sempit dibandingkan dengan panjang gelombang, seperti pada kebanyakan alat

music, pantulan adalah demikian rupa sehingga ujung terbuka merupakan perut

perpindahan. Oleh sebab itu, gelombang longitudinal dalam sekolom fluida akan

memantul pada ujung – ujung yang tertutup dan yang terbuka, sama seperti gelombang

transversal dalam dawai memantul mula-mula pada ujung tetap dan kemudian oada ujung

bebas.(Cars Zamansky,1985514)

Resonansi dapat terjadi pada benda-benda padat. Setiap partikel penyusun benda

padat tersebut memiliki frekuensi alami dalam bergetar ketika ada sumber bunyi yang

bergetar dengan frekuensi yang sama dengan frekuensi alami benda padat tersebut, benda

padat tersebut akan ikut bergetar. Contoh Paling spektakuler adalah pecahnya gelas

anggur oleh suara penyanyi yang memiliki frekuensi yang sama dengan frekuensi alami

gelas.(Efizon Umar,2008)

Contoh dari gelombang longitudinal adalah pipa organa.Pipa organa adalah

sejenis pipa yang menghasilkan bunyi bila ditiup.Ada yang memiliki ujung terbuka,

tetapi ada juga yang tertutup.Salah satu ujung pipa tertutup rapat.Sedangkan pada pipa

organa terbuka, kedua ujung pipa terbuka.Pada pipa organa tertutup menjadi simpul

karena pada ujung pipa organa menghambat gerakan partikel sehingga partikel-partikel

titik pada ujung ini tidak bergerak.Pada ujung pipa organa terbuka menjadi perut karena

pada ujung terbuka berhubungan langsung dengan udara luar.Tekanan di dalam pipa

57
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
(dekat ujung terbuka) lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar (atmosfer).

Oleh karena itu, pada ujung pipa terbuka akan timbul regangan dengan amplitude

maksimum (perut).(Yohanes Surya, 2014,140)

C. Alat dan Bahan

1. Vibrator (penggetar)

2. Sumber tegangan.

3. Kawat.

4. Beban gantung

5. Penggaris

C. Langkah Percobaan

1. Susunlah alat seperti gambar.

2. Getarkan vibrator dengan menghubungkan ke sumber tegangan AC (maksimal 6 volt).

3. Atur jarak dengan cara menggeser vibrator A hingga terbentuk gelombang stasioner.

4. Ukurlah panjang gelombang.

58
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
5. Hitunglah cepat rambat gelombang dalam kawat.

6. Ulangi percobaan diatas dengan mengubah beban.

D. Data Pengamatan

E. Analisa Data

1. Dimana letak untuk simpul dan perut?

2. Bagaimana hubungan antara berat beban dengan kecepatan gelombang?

F. Kesimpulan

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

............................................................

59
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
60
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren
DAFTAR PUSTAKA

http://genius.smpn1-mgl.sch.id/file.php/1/ANIMASI/fisika/Zat%20dan%20Wujudnya/
perubahan.html
http://abciitde.blogspot.com/2009_12_01_archive.html
Novita, Eka .2010. Laporan Praktikum Fisika. Luwuk
Purwanti, Endang. 2009. Fisika untuk SMA/MA. Klaten : Intan Pariwara
Siswanto, dkk. 2009. Kompetensi Fisika. Jakarta : Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional

61
LKS Praktikum Fisika Kelas XI SMA YADIKA 6 Pondok Aren

Anda mungkin juga menyukai