Anda di halaman 1dari 16

TUGAS TUTORIAL 2

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perspektif Pendidikan


SD

Kode dan Naman Mata Kuliah : PDGK 4104 Perspektif Pendidikan SD


Nama Mahasiswa : Lilis Tita Mulyani
NIM : 857475499
Prodi : PGSD Masukan Sarjana
UPBJJ : UT- Bandung
Pokjar : Pacet

UPBJJ BANDUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2023
TUGAS TUTORIAL KE-2
TUGAS TUTORIAL KE-2
Kode/Nama Mata Kuliah/SKS : Perspektif Pendidikan di SD
Program Studi : PGSD
Nama Penulis : Teguh Ibrahim, M.Pd.
Nama Penelaah : Riza Alrakhman, M.Pd.
Status : Tutor
Tahun Pengembangan 2023-1
Skor Sumber
No Tugas Tutorial Maksimal Tugas
Tutorial
Modul 1,2,3 dan 4
1. Guru perlu membangun sinergi mewujudukan SDGS
(Suistainable Development Goals) dengan
mengembangkan kecerdasan ekologis dan juga
menerapkan Greenlifesyle.

a. Apa yang dimaksud dengan kecerdasan


ekologis dan Greenslifesyle
b. Bagaimana mengembangkan kedua variabel
tersebut dalam proses pembelajaran Seni
Kriya di Sekolah Dasar.

2. Tutor telah mengirimkan artikel yang berkaitan


dengan perkembangan mobile learning berbasis
android di sekolah dasar. Silahkan Anda pilih satu
kemudian
a. Buat ringkasan artikel tersebut
b. Berikan pendapat Anda terkait dengan konten
pada artikel tersebut !
3. Arah kompetensi menuju 2045 terbagai menjadi
kompetensi dasar dan kompetensi holistik terintegrasi.
Pada kompetensi holistik terdapat tiga kompetensi
yaitu kompetensi hidup, kompetensi untuk
kehidupan dan kompetensi untuk penghidupan.

Coba Anda jelaskan ketiga kompetensi tersebut


sehingga terlihat ciri khasnya, kemudian sajikan
contohnya !

4 Anak-anak disebut sebagai Homo Luden atau


makhluk bermain dan gembira. Maka sebagai calon
guru Anda perlu mengetahui beberapa poin penting
yang berkaitan hakikat tersebut, Jawablah tantangan
berikut ini :

a. Coba Anda cari tahu teori bermain yang


berkaitan dengan Neurologi yaitu Teori otak
triun (Reptile, Limbik, dan Korteks) dan
kaitanya terhadap kebutuhan bermain !

b. Kemudian jelaskan juga perkembangan


bermain anak menurut Mildred Parten dan
Steassen Berger !

5 Lingkup pengetahun historis kita tentang karakteristik


psikologis manusia Indonesia mungkin sangat
terbatas. Padahal pengetahuan itu penting untuk calon
guru guna membentuk generasi muda yang memiliki
watak Indonesia.

Ada seorang tokoh Indonesia yang mungkin jarang


diketahui orang, beliau adalah Ki Ageng
Sutyomentaraman. Beliau adalah filosof dan ahli
psikologi jawa. Ilmu utamanya adalah tentang
Kawruh Jiwa.

Coba Anda lakukan studi literatur tentang beliau, buat


rangkumannya. Kemudian deskripsikan keterkaitan
pentingnya mempelajari ilmu kawruh jiwa bagi para
pendidik.

Jawaban Nomor 1

a. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik anatar makhluk hidup
dengan lingkungannya. Sedangkan Kecerdasan ekologis merupakan
sebuah kemampuan atau kompetensi yang dimiliki peserta didik dalam merespon
keadaan yang terjadi di sekitar lingkungannya dan mengaplikasikannya dalam
kehidupannya sehari-hari. Adapun Gardner (2013, hlm. 34) menyebut kecerdasan
ekologis dengan istilah kecerdasan naturalis.

Green Lifestyle adalah gaya hidup serta kesadaran manusia untuk menjaga lingkungan
yang berkelanjutan. Dalam menerapkan green lifestyle atau biasa disebut gaya hidup
ramah lingkungan penting dilakukan untuk menjaga kelestarian bumi kita.
Hakikatnya, manusia harus menjaga lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan paling mudah harus dari diri sendiri dan lingkungan di mana Anda tinggal.
b. Kecerdasan ekologis tidak hanya memahami dan menghargai alam, tetapi juga
menghargai kehidupan itu sendiri. Salah satu indikator kecerdasan ekologis adalah
memilih dan membuat keputusan menggunakan barang dengan menjadi konsumen
yang cerdas yang bisa kita sebut dengan green consumer. Banyaknya siswa yang belum
memiliki kepedulian terhadap lingkungan menjadi masalah yang perlu diperhatikan
lebih lanjut. Salah satu solusinya dengan pembelajaran yang harus diimbangi dengan
sikap peduli terhadap lingkungan dan keterampilan hidup yang selaras dengan
kelestarian alam. Tidak hanya itu dalam pembelajaran guru harus menerapkan model
pembelajaran aktif dan kontekstual yang dapat menumbuhkan kecerdasan ekologis
siswa.
Untuk menjaga lingkungan sekitar kita dapat memanfaatkan barang-barang bekas atau
barang yang sudah tak terpakai menjadi suatu karya yang dapat dimanfaatkan kembali
atau disebut dengan seni kriya sehingga barang-barang tersebut tidak menjadi sampah
yang dapat merusak lingkungan hidup. Seni kriya juga sering disebut produk kerajinan
tangan. Merujuk pada pengertiannya, sebuah karya seni kriya memiliki manfaat praktis
dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai fungsi dari seni kriya, yakni sebagai hiasan,
sebagai benda pakai, dan sebagai mainan.

Manusia menjadi faktor yang berperan penting. Menghadapi ancaman krisis global, kita
perlu memelihara proses ekologis yang esensial sebagai bagian dari upaya
keseimbangan ekosistem dan daya dukung lingkungan. Diperlukan komitmen untuk
memelihara dan melestarikan potensi kekayaan sumber daya alam dan lingkungan.
Untuk itu diperlukan kecerdasan ekologis (ecological intelligence), sebagai empati
yang mendalam dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar, serta berpikir kritis
terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Kecerdasan ekologis, berupa
pemahaman dan penerjemahan hubungan manusia dengan seluruh unsur dan mahluk
hidup lain. Manusia yang cerdas ekologis menempatkan dirinya sebagai control
terhadap lingkungan. Kecerdasan ekologis menghendaki manusia untuk menerapkan
apa yang dialaminya dan dipelajarinya tentang hubungan aktivitas manusia dengan
ekosistem. Kecerdasan ekologis menempa manusia menjadi sebuah ekosistem yang
menata emosi, pikiran, dan tindakan dalam menyikapi alam dan lingkungannya.
Jawaban Nomor 2
a. Game adalah salah satu media alternatif pembelajaran untuk membuat siswa –siswi
sekolah dasar khususnya kelas enam SD agar tertarik belajar sistem tata surya tanpa
merasa bosan. Game merupakan aktifitas terstruktur atau seni terstruktur yang biasanya
bertujuab untuk hiburan dan kadang digunakan untuk sarana pendidikan. Karakteristik
game yang menyenangkan, memotivasi, membuat kecanduan dan kolaboratif membuat
aktivitas ini digemari oleh banyak orang. (Wahono, 2009) Dengan demikian game
sangatlah membantu dalam proses pembelajaran siswa dan siswi sekolah dasar untuk
lebih membuat daya tarik tersendiri agar siswa dan siswi sekolah dasar khususnya kelas
6 SD dalam mempelajari atau memahami materi sistem tata surya.
Edukasi adalah proses pembelajaran yanag bertujuan untuk mengembangkan potensi
diri pada peserta didik dan mewujudkan proses pembelajaran yang lebih baik. Edukasi
ini bertujuan untuk mengembangkan kepribadian, kecerdasan dan mendidik peserta
untuk memiliki akhlak mulia, mampu mengendalikan diri dan memiliki keterampilan.
Edukasi lebih dikenal dan diucapkan dengan kata pendidikan atau edukasi adalah upaya
manusia dewasa membimbing manusia yang belum dewasa kepada kedewasaan.
Edukasi ialah usaha menolong anak untuk melaksanakan tugas- tugas hidupnya, agar
bisa mandiri, akil balik, dan bertanggung jawab secara susila. Edukasi adalah usaha
mencapai penentuan diri-susila dan tanggung jawab (Kusniyati & Pangondian
Sitanggang, 2016).
Konsep dari game yang dirancang adalah game edukasi sistem tata surya berbasis
android dimana dalam game ini terdapat beberapa mode permainan yang bisa
dimainkan yaitu: mode pengenalan nama-nama planet, mode mengetahui benda langit
lainnya, mode tebak nama planet, dan mode astronot. Player atau pengguna bisa
memilih mode tersebut setelah menekan tombol main yang artinya memulai game.
Mode pertama yaitu pengenalan nama-nama planet dimana mode tersebut
menampilkan semua planet yang berada pada susunan sistem tata surya, namun dalam
mode ini juga terdapat opsi lain yaitu pemain bisa mengetahui nama-nama planet secara
satu-persatu. Mode kedua yaitu mengetahui benda langit lainnya dimana mode ini
menampilkan satu-persatu nama benda-benda langit selain planet. Mode ketiga yaitu
tebak nama planet, yaitu bermain tebak nama planet tertentu, dengan soal acak dan
tersedia pilihan jawaban disebelahnya. Mode ke empat yaitu petualangan astronot
dimana dalam mode ini pemain dapat memainkan mode ini untuk mendapatkan poin
sebesarbesarnya. 1583-Article%20Text-2572-1-10-20211030.pdf
b. Pendapat saya terkait artikel jurnal diatas mengenai Game Edukasi Sistem Tata Surya
Berbasis Android menurut saya tidak ada salahnya penerapan mobile learning berbasis
android di sekolah dasar apalagi sekarang anak sekolah dasar kebanyakan mereka lebih
memilih asyik bermain game daripada belajar pelajaran disekolah. Agar dapat berjalan
secara seimbang perkembangan teknologi terhadap pendidikan anak sekolah dasar
perlu adanya inovasi dan kreatifitas dalam dunia pendidikan. Namun hal tersebut tentu
saja perlu adanya dukungan dari berbagai pihak agar penerapan mobile learning
berbasis android di sekolah dasar dapat berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang
diharapkan. Dukungan dari pihak sekolah, murid, orang tua murid, masyarakat,
lembaga-lembaga yang berkaitan dengan pendidikan terutama pemerintah pusat agar
penerapan mobile learning berbasis android di sekolah dasar ini dapat terwujud sesuai
dengan harapan.

Jawaban Nomor 3

➢ Kompetensi untuk hidup (Kompetensi Biologis) merupakan kemampuan manusia


untuk bisa melangsungkan kehidupannya di dunia. Kemampuan tersebut berupa
kemampuan untuk memenuhi kesejahteraan/kecukupan kebutuhan fisiologis
(physiological needs), kebutuhan rasa aman dan keselamatan (safety and security
needs), serta kebutuhan psikis atau kebahagiaan (psychological needs).
➢ Kompetensi untuk Kehidupan (kompetensi Sosial-budaya) yaitu kemampuan manusia
yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk hidup bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Keterampilan untuk kehidupan juga merupakan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait
dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama suku
dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip,
yang harus dipenuhi oleh setiap pemegang Jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai
dengan peran, fungsi, dan Jabatan.

Menurut Buku Arah Kompetensi Generasi Emas Indonesia 2045, Kehidupan tersebut
dipayungi dengan semangat Ki Hajar Dewantara yaitu ing ngarso sung tulodo, ing
madyo mangun karso, dan tut wuri handayani.

➢ Kompetensi untuk penghidupan adalah kapasitas diri untuk memiliki keahlian dalam
memenuhi kebutuhan untuk penghidupan (livelihood) dan penghidupan yang
berkelanjutan (sustainable livelihood) baik sebagai diri maupun sebagai warga bangsa.
Caranya dengan mengembangkan dan memanfaatkan potensi diri individu berdasarkan
nilai-nilai luhur yang diyakininya (modal religius), serta keterampilan yang dibutuhkan
dalam hidup (modal intelektual).

Kompetensi untuk penghidupan juga akan mengarah pada terbangunnya modal


manusia (Human capital) pemanfaatan sumber daya alam (natural capital) dan financial
capital.

Jawaban Nomor 4

Salah satu teori yang bisa kita gunakan dan implementasikan dalam proses pembelajaran
khususnya manajemen kelas adalah Teori Triune Otak. Triune adalah akronim dari Three in
One yang dicetuskan oleh Dr. Paul Maclean. Menurut teori ini, otak manusia terbagi menjadi
3 bagian utama:

1. Otak Reptil
2. Otak Limbik
3. Otak Neo Korteks

➢ Otak reptil merupakan bagian otak yang bermula dari batang otak yang terletak di
bagian paling bawah otak dan terhubung dengan tulang belakang.Otak ini berfungsi
sebagai pusat kendali, sistem syaraf otonomi, dan untuk mengatur fungsi utama tubuh.
Juga mengatur reaksi seseorangterhadap bahaya atau ancaman. Ketika otak reptil ini
aktif,orang tidak akan bisa berpikir, yang bekerja adalah insting atau nalurinya.

Jika kita bawa ke konteks kelas, maka peserta didik tidak akan bisa siap mengikuti
pelajaran di kelas jika otak reptil mereka masih aktif atau malah aktif saat kita di kelas.
Ancaman, suasana kelas tidak nyaman, lingkungan belajar yang tidak kondusif
merupakan beberapa sebab yang bisa membuat otak reptil peserta didik aktif. Jika otak
reptil aktif, maka dipastikan pelajaran anda tidak akan bisa diproses dengan baik, yang
ada mereka seolah menolak pengetahuan ataupun keterampilan yang sedang anda
bangun.

Oleh karena itu, sebagai pendidik kita mestinya memastikan sebelum pembelajaran
masuk pada intinya, kita telah memenuhi kebutuhan otak limbik ini. Apersepsi yang
baik dan berkesan bisa menjembatani sistem limbik ini mengaktifkan neokorteks.
Menggunakan ice breaking, bertanya kabar, bercanda, bernyanyi, kuis singkat, tebak-
tebakan dan lain-lain bisa kita lakukan sebelum kita memulai pembelajaran.

➢ Neo korteks merupakan bagian otak yang dikenal dengan otak berpikir. Artinya, semua
proses berpikir terjadi di dalam neo korteks. Mengembangkan bahasa, memecahkan
masalah, menganalisis, berpikir abstrak merupakan sebagian dari fungsi neo korteks.
Bisa dibayangkan jika neo korteks ini tidak aktif. Maka, tidak heran para peserta didik
kesulitan dalam melakukan olah pikir saat pembelajaran berlangsung.
Otak ini juga berhubungan dengan pembangunan kepribadian. Karakter baik seperti
disiplin, mengambil keputusan yang bijak terjadi di neo korteks ini.Jika kita ingin
peserta didik di kelas kita menjadi lebih analitis sekaligus menunjukkan perilaku yang
sesuai dengan ekspektasi kita, maka wajib kita di dalam proses pembelajaran
mengaktifkan neo korteks dengan memenuhi kebutuhan otak limbik.

Pembelajaran di kelas jika kita perhatikan bermuara pada fungsi otak. Baik secara kognitif,
psikomotor maupun afektif.

Mildred Parten dalam mengklasifikasikan tahapan-tahapan perkembangan aktivitas bermain


yang memberikan pengaruh besar terhadap keterampilan sosial anak. Dalam mempelajari teori
ini kita bisa tahu betapa pentingnya bermain dalam perkembangan anak sehingga Mildred
Parten mengidentifikasikan 6 tahapan perkembangan aktivitas bermain pada anak usia dini.
Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan anak secara berulang-ulang demi kesenangan
tanpa adanya tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. Anak dibawah 6 tahun mempunyai masa
bermain yang cukup panjang. Apapun yang dilakukan anak dapat menimbulkan kesenangan.
Oleh karena itu, jika stimulasi ini dilakukan dengan optimal dan tepat akan sangat membantu
perkembangan keterampilan motorik anak dengan optimal.

Sedangkan menurut Steassen Berger dalam Fadlilah (2017:47) menyatakan bahwa tahap
perkembangan anak usia dini dibedakan menjadi lima tahap diantaranya adalah sebagai
berikut:

1. Sensori motor, pada tahapini terjadi pada anak usia 0-5 bulan.kegiatan bermain anak
lebih mengandalkan pada indera dan geraka –gerakan tubuh perkembangan
bermain ini sama seperti yang dikemukakn oleh jean piaget akan tetapi hanya
dibatasi usia yaitu 5 bulan.
2. Masteri play,tahap ini terjadi pada anak usia 6-24 bulan kegiatan bermain
dimadsudkan untuk menujukan dan menguasai keterampilan-keterampilan tertentu
yang melibatkan fungsi panca indera.
3. Raught and tumble play,tahap ini terjadi ketika anak sudah mulai masuk usia 2
tahun .kegiatan bermainya berupa bermain kasar .madsudnya bermain yang lebih
banyak melibatkan kemampuan motorik kasarnya seperti bermain jungkat jungkit
dan titian.
4. Social play, tahap ini terjadi pada anak yang masuk usia 3 tahun kegiatan
bermainanya sudah mulai melibatkan teman sebaya dan lingkungan sekitar anak
bermain bersama-sama dengan yang lain.
5. Dramatic play,tahap ini terjadi pada anak usia 4 tahun kegiatan bermainanya berupa
bermain peran atau khayal.dalam hal ini anak biasanya bermain dokter-
dokteran,pasar-pasaran.

Jawaban Nomor 5

Wewarah (ajaran) Ki Ageng Suryomentaram mengutarakan bahwa dalam menjalani


hidup ini sebainya manusia tidak melakukan tiga hal yaitu, ngangsa-angsa (ambisius,
bernafsu-nafsu), ngaya-aya (terburuburu, tidak teliti, sermat dan hati-hati), dan golek
benere dewe (mencari benarnya sendiri, mau menang sendiri). Namun sebaliknya harus
memiliki sifat satriya Jawa yaitu, selalu berlaku layaknya perwira dalam segala sesuatu
dan dia temen (jujur), tanggap (antisipatif), tatag (teguh hati), tangguh (tidak mudah
kalah), dan tanggon (berani menghadapi siapa saja asal benar), dan datan melik
pawehing liyan (tidak mengharapkan bantuan orang lain). Nilai karakter Jawa yang
sepatutnya dianut dan dikembangkan oleh masyarakat Jawa. Salah satu contoh adalah
seperti ajaran Ki Ageng Suryomentaram mengutarakan bahwa dalam menjalani hidup
ini sebaiknya manusia tidak melakukan tiga hal. Tiga hal tersebut adalah: ngangsa-
angsa (ambisius, bernafsi-nafsi), ngayaaya (terburu-buru, tidak teliti, tidak cermat dan
hati-hati), dan golek benere dhewe (mencari menangnya sendiri atau mau menang
sendiri).

Ki Ageng Suryomentaram membuka konsep pemikirannya dengan pernyataan yang


mendasar dan menjadi benih konsepsinya mengenai kebahagiaan. Ilmu bahagia dimulai
dengan pandangan Ki Ageng Suryomentaram bahwa di seluruh dunia, tidak ada sesuatu
yang pantas dicari, atau ditolak mati-matian.
“Salumahing bumi, sakurebeng langit puniko boten wonten barang ingkang pantes
dipun padosi kanti mati-matian, utawi dipun ceri-ceri dipun tampik kanthi mati-matian
(suryomentaram, 1989)” (Diatas bumi, dikolong langit ini tidak ada barang yang pantas
dicari secara mati-matian, ataupun dihindari atau ditolak secara mati-matian).
Pernyataan tersebut memberikan arti bahwa manusia tidak sepantasnya mengejar
sesuatu atau menolak sesuatu secara berlebihan atau di luar batas kewajaran. Adanya
pernyataan tersebut juga menyiratkan bahwa pada umumnya manusia, pasti mengejar
sesuatu secara berlebihan, sekaligus menolak sesuatu juga secara berlebihan.
Pertanyaan itu menggambarkan kondisi manusia pada umumnya, yang bekerja pagi,
siang, sore, untuk mendapatkan kekayaan, sekaligus untuk menolak secara mati-matian
kemiskinan, meminum segala macam suplemen, menakar makanan sesuai kebutuhan
kalori, mengikuti diet ketat karbohidrat, demi mengusahakan kesehatan. Sekaligus
menolak kondisi sakit, berpenampilan mewah, dengan baju dan aksesoris bermerek,
mengendarai mobil sport, demi mengusahakan kehormatan dan harga diri sekaligus
penolakan mati-matian untuk direndahkan atau dilecehkan. Secara sistematis wejangan
pokok ilmu bahagia diuraikan sebagai berikut.

Pertama, wejangan pokok ilmu bahagia dimulai dengan pembahasan mengenai bungah
susah, dua hal tersebut silih berganti di dalam kehidupan manusia. Hal itu terkait
dengan keinginan (karep) yang dimiliki. Sedang karep jika tidak tercapai tidak akan
membuat celaka dan jika terpenuhi tidak akan membuat bahagia selamanya.
Pemahaman yang sebaliknya yaitu jika keinginan tercapai akan menjadi bahagia, dan
jika tidak tercapai akan menyebabkan penderitaan jelas salah. Meskipun sifat keinginan
adalah untuk dipuaskan, dituruti, dan untuk mencari kesenangan. Nilai karakter
merupakan nilai yang telah diyakini kebaikannya sebagai panduan dan bimbingan
karakter/tingkah laku. Nilai bisa ditanggapi positif akan membantu manusia
berkehidupan dengan karakter baik, sebaliknya dorongan nilai ditanggapi negatif, maka
akan membuat seseorang merasa tidak bernilai menjadi merasa tidak bahagia.

Kedua, mengenai sifat karep (hasrat) yang mulur-mungkret. Mulur- mungkret ada pada
setiap orang dimana mereka ada karena sebab karep/keinginan, ketika karep
terpenuhi/tercapai maka akan mulur terus menerus sampai tidak tercapai lalu menjadi
mungkret. Artinya penyebab susah karena keinginan yang tidak tercapai di sana terjadi
mungkret sampai pada tahap yang diharapkan atau terlaksana. Dan orang merasa
bahagia karena keinginan tercapai dan mulur, sampai tidak dapat tercapai. Mulur akan
selalu mulur hingga keinginannya tercapai terus dan terus menerus menambah
keinginan yang ingin dicapai, di situ seseorang merasa mulur sampai suatu saat ada
keinginan yang tidak dicapai pada posisi itu seseorang merasa mungkret dan ia merasa
gagal, padahal keinginan yang lain sudah tercapai maka ia masih mungkret hingga
keinginannya tercapai dan ia merasa bahagia dan keinginannya mulur lagi, seperti itu
seterusnya.

Ketiga, mengenai rasa sama (raos sami) yang dimiliki semua manusia itu sama. Karena
semua orang memiliki keinginan, maka mereka akan mengusahakan agar keinginannya
tercapai agar bisa bahagia, dan akan mencegah mati-matian agar tidak gagal dan
menyebabkan kesusahan. Jadi, semua orang pada dasarnya sama yaitu memiliki
keinginan. Padahal keinginan itu bersifat mulurmungkret yang menyebabkan bungah-
susah.

Keempat, mengenai rasa tentram, apabila seseorang mengerti bahwa rasa orang sedunia
sama saja, bebaslah ia dari penderitaan neraka iri hati dan sombong, kemudian bisa
masuk surga ketenteraman. Artinya, dalam segala hal bertindak seenaknya, sebutuhnya,
seperlunya, secukupnya, semestinya dan sebenarnya. Ia akan dapat merasakan rasa
hidup yang benar, yaitu mesti sebentar senang, sebentar susah, sebentar senang sebentar
susah. Sebab jika seseorang dihinggapi rasa iri dan sombong maka seseorang tidak
dapat hidup dengan benar.

Kelima, mengenai rasa abadi (raos langgeng). Yang disebut dengan rasa abadi adalah
karep/ hasrat, karena karep merupakan dasar hidup. Jika memahami bahwa karep itu
abadi maka diri keluar dari neraka getun-sumelang. Getun adalah kecewa atau takut
terhadap kejadian yang sudah terjadi, sedangkan sumelang adalah kekhawatiran
terhadap sesuatu yang belum terjadi. Dari sini kemudian dikenal dengan istilah magang
cilaka yang artinya jika sesuatu dilakukan akan mengakibatkan bencana, atau
kesusahan. Artinya suatu tindakan belum dilakukan namun rasa celaka sudah dirasakan.
Pokok yang ditakuti dalam getun sumelang adalah kesusahan. Padahal orang pasti
mampu melalui penderitaan atau kesusahan. Sebesar apapun penderitaan atau
kesusahan yang pernah ada, jika seseorang mengerti terhadap peristiwaperistiwa yang
terjadi maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan dan tidak ada pula yang menarik hati.
Karena diatas bumi ini tidak ada yang pantas dicari dan dihindari secara mati-matian.
Keenam, mengenai rasa tabah yang berarti kita berani menghadapi segala hal. Berani
menjadi orang kaya atau miskin dan semisalnya karena kita mengerti bahwa kita hidup
dengan rasa sebentar senang sebentar susah. Penerimaan terhadap rasa susah dan
senang, menimbulkan penghayatan yang mendalam, bahwa sesungguhnya yang susah
dan senang itu bukanlah aku. Aku yang sebenarnya tidaklah merasakan susah dan
senang. Pada saat itu seseorang sudah dapat melacak akunya, seseorang sudah bisa
mengenali dirinya yang sedang susah atau senang.

Ketujuh, mengenai mengawasi hasrat (nyawang karep). Seseorang menyadari adanya


jarak antara aku yang mengalami susah dan senang, dengan aku yang sebenarnya.
Gambarannya adalah seperti melihat diri sendiri dari luar dari inilah yang disebut aku
si pengawas.

Ketika masih bayi, menurut Ki Ageng, kita sudah bertindak sebagai pencatat atau
perekam. Segala hal yang berhubungan dengan diri kita tercatat. Tidak ada yang
terlewat dari rekaman kita. Misalnya sebagai bayi kita melihat sesuatu, mendengar
sesuatu, menjilat, dan merasakan sesuatu, semuanya kita rekam. Dan aktivitas mencatat
dan merekam ini berhenti setelah kita mati.38 Seperti saat kita melihat lampu, lantas
secara tidak langsung kita merekam keadaan lampu itu dan menyimpan filenya ke
dalam ruang rasa yang berfungsi sebagaimana memori kita itu, kita tidak lagi
memerlukan mata kepala. Seperti saat Ki Ageng berada di Jakarta misalnya, dengan
mata terpejam. Ki Ageng tetap dapat melihat jelas rekaman tentang rumahnya yang
ditinggalkan di Yogyakarta. Melalui panca indra kita mencatat segala rupa penglihatan,
suara, rasa, dan sebagainya dalam jumlah tak terhingga. Sebanyak apapun rekaman itu
akan tertampung ke ruang rasa kita. Maka ruang rasa penampung seluruh rekaman kita
itu sesungguhnya lebih luas daripada alam semesta beserta isinya.39 Ruang rasa dalam
istilah Ki Ageng Suryomentaram, disebut ukuran keempat. Manusia yang hidup dalam
dimensi keempat adalah manusia yang bisa mengenal rasa diri dan orang lain.40
Ukuran keempat merupakan dimensi di mana manusia sudah mencapai kebahagiaan
sejati, artinya berhasil menjawab si pengawas (pengawikan pribadi).
Pemikiran Tentang “Kawruh Jiwa Kramadangsa”

Kramadangsa merupakan istilah Ki Ageng Suryomentaram untuk menyebut aku diri,


atau aku identitas. Kramadangsa itulah yang menoleh ketika dipanggil. Misalkan
seseorang yang bernama Suta, ketika dipanggil “hai Suta”, kemudian menoleh, pada
dasarnya kramadangsanya lah yang menoleh. KAS menjelaskan bahwa karep
(keinginan) semua orang sama, yaitu berwatak mulur-mungkret dan merasa bungah-
susah . namun, ciri pribadi masing-masing orang berbeda menurut catatancatatannya
sendiri yang diperolehnya selama masa perjalanan hidupnya. Ciri pribadi masing-
masing yang berbeda tersebut dalam kawruh jiwa sering disebut sebagai kramadangsa.
Kramadangsa hidup dalam ukuran ketiga. Tugasnya adalah berpikir dan menjalankan
catatan-catatan yang hidup subur dalam ukuran kedua. Kramadangsa bersifat hidup
egoistik dan sewenang-wenang, tidak memikirkan kepentingan orang lain. Manusia
sejak lahir selalu mencatat apa yang ada di sekelilingnya dan apa yang dirasakannya
melalui pancaindra, mata batin atau pikirannya. Catatan-catatan tersebut membutuhkan
ekspresi untuk itu dibutuhkan semacam “pelaksana-tugas”, yang dalam Kawruh Jiwa
disebut si Kramadangsa.

Secara istilah, Kawruh Jiwa dapat dipahami sebagai pengetahuan tentang jiwa.
Ilmu ini banyak menganalisis fenomena jiwa dan inti pribadi manusia. Jiwa
manusia dipahami sebagai sesuatu yang dapat rusak atau binasa. Jiwa yang dapat
rusak dan binasa itu mengalami kelahiran dan setelah memperoleh pengalaman-
pengalaman hakiki kemudian dapat dimatikan.
Dengan datangnya kematian jiwa ini, maka lenyaplah dominasi atau pengaruhnya
pada pribadi seseorang. Jika jiwa seseorang telah berhasil dibersihkan atau
dimatikan oleh inti pribadinya sebagai manusia, perbuatan orang tersebut akan
teratur dan terarah dengan benar, sehingga hidupnya pun akan terasa damai dan
tenteram atau bahagia.

Konsep dasar yang sangat penting dari pemikiran Suryomentaram adalah


rasa. Kawruh Jiwa adalah konsep pengenalan diri yang merupakan hasil
kontemplasinya selama puluhan tahun. Prosesnya dikenal dengan pangawikan
diri atau kawruh jiwa atau bisa juga disebut sebagai fisolofi rasa.
Setiap diri memiliki rasa dan perasaan yang hanya dialami oleh dirinya sendi ri. Ini
artinya bahwa perasaan merupakan unsur individualitas yang paling dasar. Belajar
adalah aktualisasi dari rasa ingin tahu manusia. Makan adalah aktualisasi diri dari
rasa lapar.

kawruh jiwa bukanlah agama, bukan pula berisi kepercayaan terhadap sesuatu.
Kawruh jiwa bukan ilmu tentang baik dan buruk. Dalam ilmu kawruh jiwa, juga
tidak ada keharusan untuk menolak atau melakukan sesuatu. Ilmu kawruh jiwa
adalah ilmu mengenai jiwa dengan segala wataknya.

Dalam ilmu kawruh jiwa Suryomentaram, tiga elemen penting yang perlu untuk
dipahami, yaitu Aku, Karep, dan Kramadangsa. Aku dalam ilmu kawruh jiwa
adalah elemen suci yang selalu benar, tidak mementingkan diri sendiri dan penuh
kasih sayang. Aku merupakan sumber kesadaran manusia. Aku adalah barang asal,
sudah ada sebelum orang lahir, dan akan ada sesudah orang meninggal.
Sedangkan Karep dapat diartikan sebagai kehendak atau keinginan yang juga
merupakan barang asal, sudah ada sebelum lahir, dan akan tetap ada setelah orang
meninggal. Karep sangat mementingkan diri sendiri dan ingin menangnya sendiri.
Karep sifatnya mengembang dan mengkerut, jika terpenuhi akan meningkat atau
mengembang, dan akan mengkerut atau menyusut jika tidak
terpenuhi. Karep memiliki rasa senang-susah, akan senang jika keinginannya
terpenuhi, dan sebaliknya akan susah jika keinginannya tidak terpenuhi.
Terakhir adalah Kramadangsa, ini merupakan konsep diri pribadi yang berbeda
dengan orang lain. Meneliti Kramadangsa itu mudah karena rasa tersebut
menempel pada diri individu. Jadi, menurut Suryomentaram, jika disebut
istilah Kramadangsa, maka istilah itu tersebut dapat diganti dengan namanya
masing-masing. Dalam pengertian ini, Kramadangsa dipahami sebagai maujud.

✓ Menurut saya mempelajari ilmu kawruh jiwa bagi para pendidik sangat pentig
karena dapat dikatakan bahwa Kawruh Jiwa merupakan langkah untuk mencapai
kehidupan yang bahagia, dengan cara mengajarkan manusia melalui pangawikan
pribadi yang tidak berpusat pada pemuasan kebutuhan-kebutuhan material,
melainkan bersumber dari jiwa yang tenang dan damai.
Dengan belajar kawruh jiwa, seseorang diharapkan dapat hidup jujur, tulus, percaya
diri, tentram, tenang, penuh kasih sayang, mampu hidup berdampingan secara baik
dengan sesamanya dan alam lingkungannya, serta penuh rasa damai. Keadaan
tersebut akan mengantarkan seseorang kepada kehidupan yang bahagia sejati, tidak
tergantung pada waktu, tempat, dan keadaan.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.acerid.com/mengenal-green-lifestyle-cara-untuk-menjaga-
kelestarian-bumi/

https://yunandra.com/generasi-emas-indonesia-2045-dan-arah-kompetesinya/

https://sabyan.org/tahapan-perkembangan-bermain-mildred-parten/

http://repository.iainkudus.ac.id/3015/6/05%20BAB%20II_to.pdf

https://kaniranaeduka.com/teori-triune-otak-dan-manajemen-kelas/

Ki%20Ageng%20Suryomentaram.pdf

https://www.qureta.com/post/ilmu-kawruh-jiwa-ki-ageng-suryomentaram

https://educhannel.id/blog/artikel/konsep-bermain-anak-usia-dini.html

Anda mungkin juga menyukai