Anda di halaman 1dari 4

Nama : Silvi jellianti

NIM : 2014030035

Manajemen Perawatan dan Perbaikan Laboratorium

A. Pengertian Perawatan dan Perbaikan Laboratorium

Maintenance adalah suatu kegiatan yang dilakukan atau upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan, mempertahankan, dan mengembalikan peralatan selalu dalam kondisi yang siap
pakai dan berfungsi dengan baik. Berkaitan dengan laboratorium, kegiatan maintenance
dimaksudkan sebagai usaha agar sarana dan prasarana laboratorium yang meliputi bangunan
laboratorium, alat-alat laboratorium, bahan praktikum, dan segala isinya dapat dijaga kondisi
dalam keadaan siap pakai dan berfungsi dengan baik. Selain itu kegiatan maintenance juga
dimaksudkan sebagai upaya untuk melakukan kalibrasi, pengaturan, penyetelan atau perbaikan
peralatan sarana dan prasarana yang sudah terlanjur rusak sehingga siap digunakan untuk
kegiatan pembelajaran.

Istilah “maintenance” kadang diartikan sebagai kegiatan perawatan dan perbaikan peralatan-
peralatan baik laboratorium, peralatan kantor maupun industri. Dengan maintenance yang baik,
dapat dilakukan upaya untuk mempertahankan atau memperbarui usia pakai dan
kegagalan/kerusakan peralatan atau mesin.

Peralatan laboratorium dan mesin produksi merupakan hal yang sering dipermasalahkan
antara bagian pemeliharaan dan bagian produksinya. Karena bagian pemeliharaan dianggap yang
memboroskan biaya, sedangkan bagian produksi merasa yang merusakkan tetapi juga yang
menghasilkan uang. Secara umum sebuah produk yang dihasilkan oleh manusia, tidak ada yang
tidak mungkin rusak, tetapi usia penggunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan
perbaikan yang dikenal dengan pemeliharaan. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan kegiatan
pemeliharaan yang meliputi kegiatan pemeliharaan dan perawatan pada peralatan
produksi/mesin.
Perawatan adalah kegiatan yang dilakukan atau upaya untuk meningkatkan,
mempertahankan, dan mengembalikan peralatan selalu dalam kondisi yang siap pakai dan
berfungsi dengan baik. Berkaitan dengan sarana dan prasarana, perawatan dimaksudkan sebagai
usaha preventif atau pencegahan agar sarana dan prasarana tidak rusak atau tetap terjaga dalam
kondisi siap pakai dan berfungsi dengan baik. Selain itu perawatan juga dimaksudkan sebagai
upaya untuk melakukan kalibrasi, pengaturan, penyetelan atau perbaikan peralatan sarana &
prasarana yang sudah telanjur rusak sehingga siap digunakan untuk kegiatan produksi.

2. Tujuan Maintenance

Tujuan kegiatan perawatan dan perbaikan (maintenance) di laboratorium yang utama adalah
sebagai berikut:

a. Agar peralatan laboratorium selalu dalam kondisi prima, siap dipakai dan berfungsi
dengan baik.
b. Memperpanjang umur pemakaian peralatan laboratorium.
c. Menjamin kelancaran kegiatan pembelajaran praktik di laboratorium.
d. Menjamin keamanan dan kenyamanan bagi para pemakai (guru, teknisi, laboran, siswa).
e. Mengetahui kerusakan secara dini atau gejala kerusakan pada peralatan dan bahan
laboratorium.
f. Menghindari terjadinya kerusakan secara mendadak sehingga dapat mengganggu
pembelajaran praktik.
g. Menghindari terjadinya kerusakan fatal.
h. Untuk memperpanjang kegunaan aset.
i. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dipersyaratkan
oleh sekolah dan kegiatan pembelajaran yang tidak terganggu.
j. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang diluar batas dan
menjaga modal uang diinvestasikan tersebut.
k. untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan
kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan para pengguna.
l. Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan para
pengguna.

3. Fungsi Maintenance

Fungsi maintenance adalah agar dapat memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan
peralatan produksi yang ada serta mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi tersebut
selalu dalam keadaan optimal dan siap pakai untuk pelaksanaan proses produksi. Keuntungan-
keuntungan yang akan diperoleh dengan adanya pemeliharaan yang baik terhadap mesin adalah
sebagai berikut.

a. Mesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat
dipergunakan dalam jangka waktu panjang.
b. Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan berjalan dengan
lancar.
c. Dapat menghindarkan diri atau dapat menekan sekecil mungkin terdapatnya
kemungkinan kerusakan berat dari mesin dan peralatan produksi selama proses produksi
berjalan.
d. Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik, maka proses dan
pengendalian kualitas proses harus dilaksanakan dengan baik pula.
e. Dapat dihindarinya kerusakan-kerusakan total dari mesin dan peralatan produksi yang
digunakan.
d. Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka penyerapan bahan
baku dapat berjalan normal.

4. Kerugian Kegagalan Maintenance

Kegiatan maintenance yang tidak dirancang, dilakukan dan dievaluasi dengan baik dapat
menyebabkan kerugian baik pada laboratorium maupun industri. Berikut ini adalah beberapa
kerugian yang dapat terjadi jika maintenance tidak berjalan dengan baik.
a. Downtime

Downtime adalah kehilangan waktu. Downtime dapat berupa

- Keausan alat

- Setup dan penyetelan

b. Kehilangan Kecepatan

- Idling dan berhenti sejenak

- Pengurangan kecepatan

c. Cacat

- Cacat proses

- Pengurangan luluh

Anda mungkin juga menyukai