Anda di halaman 1dari 3

GAGAL BUKAN AKHIR DARI SEGALANYA

Ditulis Oleh Stephany Salim

Blog Sucor Sekuritas

(Sherly Annavita Rahmi, Dalam ‘Ada Apa?’ Eps. 57)

Pertanyaan ‘Kalian pernah gagal gak sih?’ pasti sudah sering terdengar lumrah di telinga kita.
Termasuk saya, yang juga pernah merasakan kegagalan dan kenyataan yang tidak sesuai
ekspetasi. Lelah dan perasaan sedih pasti ada saat kegagalan menerpa dan kenyataan tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Saat kegagalan menerpa saya saat itu pikiran saya seakan-
akan berbicara bahwa semua sia-sia dan tidak akan ada guna nya jika di coba kembali. Saat
itu, saya masih kecil dengan sekitar umur 9 atau 10 tahun dan berjuang untuk bisa menempuh
gelar peringkat 1 di antara teman-teman kelas saya yang lain. Namun, siapa sangka saya tidak
mendapat gelar peringkat tersebut dan saya merasa terpuruk. Saya merasa semua yang telah
perjuangkan dengan berusaha belajar segiat mungkin adalah hal yang sia-sia serta percuma
untuk dilakukan.

Namun, siapa sangka bahwa gagal dalam berjuang itu adalah hal yang lebih baik ketimbang
dengan tidak pernah gagal karena tidak pernah berjuang.

(Sherly Annavita Rahmi, Dalam ‘Ada Apa?’ Eps. 57)


Kalau mengutip kata-kata dari Sherly Annavita Rahmi, dimana seorang motivator dari
kalangan generasi millenial ternama melalui kanal Youtube, beliau berkata seperti ini :

“Lebih bagus mati dalam memperjuangkan sesuatu daripada


mati dalam keraguan”

Kutipan tersebut merupakan suatu yang menohok saya ketika mendengarnya. Beliau dimana
menjelaskan bahwa jika kita sudah mengupayakan sesuatu maka bila hasil menunjukkan
gagal, hal tersebut merupakan sesuatu yang “belum berhasil”. Dikarenakan, gagal bukan
akhir dari segalanya. Gagal dimana fase dimana kita diminta oleh lingkungan, oleh kondisi
bahkan oleh Tuhan yang Maha Kuasa untuk belajar. Belajar disini yaitu belajar memahami,
belajar menerima, belajar dewasa, dan belajar bijak. Secara jelas, orang bijak berkata
bahwa:

“Lebih bagus gagal dalam berjuang, daripada tidak pernah gagal


karena tidak pernah berjuang”

Secara lebih dalam, setelah mendengar hal tersebut maka saya memahami bahwa kegagalan
dapat diterima dengan proses penerimaan, evaluasi, dan kemudian bangkit serta berjuang
kembali.

Saat semakin bertumbuh dewasa, saya merasa dan semakin memahami bahwa menyikapi
sebuah kenyataan ketika gagal meraih sebuah cita adalah dengan kalimat yaitu Kita Semua
Pasti Pernah Gagal. Betul kan? Meski diterpa kegagalan, kenyataan tetap mesti kita terima
dan hidup tetap harus kita lanjutkan. Hal ini berdasar dengan fakta yang saya liat bahwa tidak
ada alasan dengan waktu berhenti karena kita gagal, karena pada dasarnya waktu tetap terus
berjalan dan maju ke depan serta dimana tidak akan ada posisi bahwa kondisi yang
menunggu kita siap. Segala sesuatu akan terus bergerak, segala sesuatu akan terus berpindah
dan berganti dengan normalnya tanpa mau pause atau tanpa mau diam sejenak.

Kata ‘gagal’ ini sesuatu yang sangat lumrah terjadi. Tidak hanya ketika saya masih kecil
yang merebutkan gelar peringkat 1, tetapi ketika saya beranjak dewasa banyak kegagalan-
kegagalan yang telah menerpa dan harus saya hadapi. Namun, saya menyadari bahwa respon
dan sikap kita yang menentukan cerita hidup kita selanjutnya. Bergulirnya waktu, saya
memahami bahwa kegagalan juga menjadikan saya menjadi individu yang mampu
mengambil sikap menjadi lebih bijak. Mengetahui dan menerima kegagalan menjadi suatu
hal yang penting dan hal yang selanjutnya setelah kegagalan terjadi menjadi yang lebih
penting.
Apakah kita mau menyalahkan orang lain di sekitar kita atas kegagalan kita sendiri? atau
Apakah kita mau mengenang masa lalu terus?. Pertanyaan tersebut saya sikapi dengan kata
bangkit dan kembali berjuang. Hal itulah yang saya pahami pada konsep kegagalan, karena
pada akhirnya yaitu:
“Kesempatan Jauh Lebih Senang Datang dan Hinggap Pada
Mereka Yang Bersiap”

Maka dari itu, mari kita pastikan bahwa kita merayakan dan mempersiapkan diri sehingga
bukan kita lagi yang mengejar-mengejar kesempatan. Namun, justru sebaliknya kesempatan
yang akan datang serta menghampiri kita.

Anda mungkin juga menyukai