Anda di halaman 1dari 8

Gambar 1.

Diagram Tulang Ikan


Gambar 2. Lima Why’s

d. Penyusunan Rencana Tindak Lanjut


Penyusunan rencana tindak menggunakan Nolan model. Nolan
model merupakan suatu model yang digunakan untuk upaya
perbaikan proses yang berkesinambungan yang terdiri dari
perencanaan (plan), dikerjakan (do), cermati hasilnya (check), dan
amalkan untuk seterusnya (action), yang dikenal dengan siklus
PDCA.

Sebelum dilakukan perubahan, harus ada kejelasan sasaran yang


akan diperbaiki, dilanjutkan dengan cara untuk mengetahui bahwa
perubahan yang dilakukan akan menghasilkan perbaikan. Setelah
menetapkan sasaran perbaikan dan menetapkan pengukuran atas
perubahan, tetapkan dan rencanakan kegiatan-kegiatan perbaikan
pada apa saja yang perlu dilakukan dalam bentuk silkus PDCA.
Gambar 3. Perbaikan sistem Mikro Pelayanan dengan Model Nolan

Tim yang melakukan Nolan model diharapkan terdiri dari


penanggung jawab proses/sistem (system leader), karyawan yang
paham secara teknis terhadap proses pelayanan (technical
expertise), dan pelaksana yang sehari-hari mengerjakan proses
pelayanan (day-to-day leader). Tim tersebut akan melakukan analisis
permasalahan yang ada dalam sistem mikro, menetapkan sasaran,
menetapkan pengukuran, dan mengikuti keseluruhan langsung serta
proses perbaikan. Rencana perbaikan (POA) harus ditulis secara
sistematis (misalnya ditulis dalam Format Tindak Lanjut).

Tabel 2. Penyusunan Rencana Tindak Lanjut

Indikator Penanggung Waktu


No Kegiatan Tujuan
Keberhasilan Jawab Pelaksanaan

e. Contoh indikator

Indikator yang telah disusun oleh berbagai organisasi sangat banyak,


misal indikator yang telah disusun oleh WHO, AHRQ, kementrian
kesehatan, kendali mutu dan kendali biaya tingkat nasional, KARS,
maupun indikator lokal yang telah disusun oleh rumah sakit maupun
puskesmas.
Kepatuhan penggunaan formular
1 Kepatuhan identifikasi pasien 7
nasional (FORNAS)

2 Emergency respon time < 5 menit 8 Kepatuhan cuci tangan

Kepatuhan upaya pencegahan res


3 Waktu tunggu rawat jalan 9
cedera akibat pasien jatuh
1
4 Penundaan operasi elektif Kepatuhan terhadap clinical path
0
1
5 Ketepatan jam visite dokter spesialis Kepuasan pasien dan keluarga
1
Waktu lapor hasil tes kritis 1
6 Kecepatan respon terhadap komp
laboratorium 2

Referensi
 Aboriginal Health & Medical Research Council. 2013. A literature
Review About Indicators and Their Uses. Sydney, Australia.
Aboriginal Health & Medical Research Council.
 Bhisma Murti Cit Khoury MJ, Gwinn M, Loannidis JPA. 2010. The
Emergence of Translational Epidemiology. America: American Journal
of Epidemiology
 Campbell, J Braspenning, A Hutchinson, M Marshall. 2016. Research
Methods Used in Developing and Applying Quality Indicators in
Primary Care
 Donabedian, A. 2005. Evaluating The Quality of Medical Care. 1966.
Biography Classical Article Historical Article. Milbank Q.
 Koentjoro, Tjahjono. 2007. Regulasi Kesehatan di Indonesia.
Yogyakarta: C.V Andi Offset.
 Pencheon, D. (2008). The Good Indicators Guide: Understanding how
to use and choose indicators:NHS Institute for Innovation and
Improvement, Association of Public Health Observatories.
 Rym Boulkedid et.,al. 2011.Using and Reporting the Delphi Method
for Selecting Healthcare Quality Indicators A Systematic Review.
 The Victorian Government Department of Human Services. 2008. A
Guide to Using Data for Health Care Quality Improvement.
Melbourne, Victoria: The Victorian Government Department of
Human Services
 Wollersheim, H., Hermens, R., Hulscher, M., Braspenning, J., Ouwens,
M., Schouten, J., Grol, R. (2007). Clinical indicators: development and
applications. Netherlands Journal of Medicine, 65(1),15-22.

 https://www.qualityindicators.ahrq.gov/Default.aspx. 

 https://medical-dictionary.thefreedictionary.com/quality+indicator . 

 https://www.ahrq.gov/talkingquality/measures/six-domains.html.

Anda mungkin juga menyukai