d. Kewajiban
c. Kewajiban
rumah sakit
rumah sakit
terhadap
terhadap
Kode Etik RSABL pasien.
pimpinan, staf
dan karyawan.
mengandung 4
kewajiban yaitu:
Setiap karyawan wajib mengetahui
dan memahami 5 budaya
keselamatan.
13
1. Budaya memberi informasi.
TKRS 2. Budaya saling percaya dan
Kepemimpinan tidak saling menyalahkan.
Untuk Budaya 3. Budaya membuat laporan.
Keselamatan Di 4. Budaya belajar.
Rumah Sakit
5. Budaya berubah.
Perilaku yang tidak mendukung
budaya keselamatan di antaranya
adalah:
Evaluasi terhadap pelayanan Peserta Klinis di rumah Sakit melalui ANGKET yang
diberikan pada Pasien
INM (Indikator Nasional Mutu)
1. Kepatuhan Kebersihan Tangan
≥ 640 128
320 – 639 20 % total populasi
64 – 319 64
< 64 100 % populasi
• Setelah data terkumpul pada awal bulan berikutnya pengumpul data melakukan analisa terhadap
hasil pengumpulan data lalu menyampaikan kepada kepala unit, dan selanjutnya disampaikan
kepada Komite Mutu. Komite Mutu memberikan feed back kepada unit dengan memberikan
rekomendasi terkait hasil pengukuran pengumpulan data. Unit membuat rencana tindak lanjut
berdasarkan rekomendasi dari Komite Mutu.
PENGKAJIAN PASIEN (PP)
Mitrdan
Sahabt Hati
Rumah
Sakit PP 1&2
I INFORMASI
(Anamnesa, Pemeriksaan
Fisik, Pemeriksaan
Penunjang)
S O PPA
(Profesional
Pemberi Asuhan) :
A ANALISIS
(Diagnosis/ Masalah/
kondisi)
A Dokter
Perawat
Bidan
PENGKAJIAN Apoteker
Dietisien
PASIEN R RENCANA
(merumuskan rencana
dan sasaran terukur)
P Penata anastesi
Terapis Fisik
Psikolog klinis
Isi minimal pengkajian awal antara g) Riwayat penggunaan obat
lain: h) Pengkajian nyeri
a) Keluhan saat ini i) Risiko jatuh
b) Status fisik j) Pengkajian fungsional
c) Psiko-sosio-spiritual k) Risiko nutrisional
d) Ekonomi l) Kebutuhan edukasi
e) Riwayat kesehatan pasien m) Perencanaan pemulangan
f) Riwayat alergi pasien (Discharge Planning)
komunikasi
edukasi
Pengkajian a w a l
se b e l u m memberikan
edukasi
- Kemampuan membaca
- Tingkat pendidikan
- Bahasa yang digunakan (perlu penerjemah atau tidak)
- Hambatan emosional dan motivasi
- Keterbatasan fisik dan kognitif
akses i n f o r m a s i RSABl
● : Customer s e rvi c e
● : (0721) 703459 1.Offline
● H o t l i n e - (0721) 7807772.
Ambulance
No t e l e p o n
● : www.rsabl.com
● : Info@rsabl.com
3. Website
4. Email
Media Sosial : Face b ook : RS Adv ent Bandar Lampung
Inst agr am : RS Adv ent Bandar Lampung
Yout ub e : RS Adv ent Bandar Lampung
akses pelayanan
edukasi t e r i n t e g r a s i
Pahami
Hapalkan
P r o f e s i o n a l pemberi a s u h a n
8 PPA y a n g t e r k a i t (Teoritis):
Do kt er , Per awat , B idan , Apo t eker , Diet is en ,
Terapis fisik, Penata anastesi, P s i k o l o g klinis.
Di RSABL ada 6:
( Do kt er , Per awat , Bidan, Apoteker, Dietisen,
Terapi fisik).
Penerjemah Bahasa: B. Inggris,
Mandarin, Jawa, Lampung, Sunda,
Batak, Karo, Maluku, Kupang,
Manado.
Komunitas u n t u k mendukung
edukasi l a n j u t a n di RSABL: Diabetes
Club
● Ruang Pelayanan KB
● Ruang Cendana, Poli Kebidanan, dan Kamar Operasi
Apa yang harus dilakukan untuk perlindungan hak privasi pasien saat
pemeriksaan fisik atau mengantar pasien dengan brankar
• Memasang sekat/tirai antar pasien dan menyiapkan selimut untuk proses transfer
Apabila ada pasien datang ke IGD dengan tidak sadarkan diri dan ada barang
berharga yang melekat pada dirinya, apa yang anda lakukan?
• Saya ambil form prosedur penyimpanan harta benda milik pasien dan saya minta seorang teman
sebagai saksi untuk mencatat barang yang di simpan, dan di simpan di kotak penyimpanan di IGD,
sampai ada anggota keluarga yang ada untuk serah terima
PERTANYAAN HPK
Apa yang anda lakukan bila ada pengunjung pasien yang menanyakan tentang
kondisi kesehatan pasien?
• Ambil formulir general consent, lihat daftar nama keluarga pasien yang berhak mendapatkan
keterangan, tanyakan nama pengunjung pasien tersebut, bila ada dalam daftar, dapat diberikan
keterangan, apabila tidak, dipersilahkan bertanya ke anggota keluarga yang terdaftar.
• Saya menghubungi DPJP atau dokter jaga untuk menjelaskan kondisi dan resiko, saya ambil
formulir DNR untuk ditandatangani pasien dan keluarga setelah menerima edukasi, dokter akan
menuliskan order DNR di lembar CPPT, dan saya akan memasangkan gelang berwarna ungu.
Apa yang anda lakukan bila ada pasien ranap yang mengeluh nyeri?
• Saya ambil form asesmen nyeri dan lakukan asesmen nyeri sesuai form asesmen
PERTANYAAN HPK
Apa yang anda lakukan bila ada pasien yang complain tentang
pelayanan dokter/RS?
• saya ajak menemui petugas MPP sesuai alur pengajuan complain
DPJP menuliskan
permohonan darah di INFORM PERMOHONAN
kolom instruksi sesuai DARAH KE PMI
CONSENT
kebutuhan pasien
PEMBERIAN
DARAH KE PASIEN
Observasi vital sign sebelum, 15
(CROSS CHECK) menit, 1 jam dan sesudah habis
darah serta adanya reaksi transfusi.
Yang ditanya kepada pasien:
Apakah bapak/ibu sudah
diberikan edukasi terkait
Q and A Bagaimana perawat melakukan
manajemen nyeri?
Perawat melakukan skrining terlebih
manajemen nyeri? Perawat
dahulu, lalu pengkajian nyeri. Pada
memberikan edukasi sesuai latar
nyeri ≥ 4 , lapor dokter. Bila diberikan
belakang agama, budaya, nilai-nilai
injeksi, asesmen ulang 30 menit
yang dianut. Tindakan mandiri
kemudian, bila obat oral, asesmen
perawat: relaksasi, distraksi,
ulang 1 jam kemudian. Bila nyeri 3 ,
antisipatory guidance. (sesuai yang
asesmen ulang tiap shift dan bila skor
dileaflet) dan berikan leafletnya
nyeri 3 dalam satu hari, tidak
pada pasien.
diasesmen ulang lagi.
Double cek
pemberian obat
High alert
ENCERKAN
TERLEBIH DAHULU
PPI
Pencegahan Pengendalian Infeksi
Peragakan cara kebersihan tangan
• Jawab: lakukan 6 langkah cuci tangan
• Dengan air mengalir 40-60 detik
• Dengan handsRub 20-30 detik ( tersedia di setiap unit perawatan dan
tempat tidur pasien)
• Jawab: saya meminta informasi data pasien dari keluarga kemudian mencocokkan dengan
gelang identitas pasien dan data di rekam medis pasien. ( kalau ada keluarga)
• Saya akan meminta teman sekerja untuk melihat dan mencocokkan data pasien yang ada
di rekam medis pasien (kalau keluarga pasien tidak ada )
• 3. Bagaimana cara mengidentifikasi bayi baru lahir yang belum diberi nama?
• Jawab: saya akan memasang gelang identitas menggunakan nama ibu bayi dan tanggal lahir
bayi.
4. BAGAIMANA CARA MENGIDENTIFIKASI PASIEN KONDISI GAWAT
DARURAT
Jawab: saya akan memasang label sesuai dengan kondisi pasien. Hijau untuk pasien stabil,
kuning untuk ps perlu perhatian, merah untuk resusitasi, hitam untuk ps meninggal.
• Jawab: selamat pagi dokter saya dengan suster Yuli dari ruang akasia rs advent ingin melaporkan pasien
dokter a.n tn A. dengan DHF umur: 35 thn. Saat ini hasil trombosit : 25000, Ht: 51 Hb: 17 Bp: 90/60mmhg ,
Nadi: 105x/mnt R: 20x/mnt , akral dingin, pasien mengeluh lemas dan sakit perut ( S )
Saat ini terpasang infus Rl 30 gtt/mnt, perdarahan tidak ada ( B )
Saya takut dok pasiennya Syok ( A )
Apakah ada terapy tambahan/tetesan infus mau dinaikkan ? Mohon advice dok. (R)
Instruksi dituliskan di form CPPT dalam bentuk SOAP.
membubuhkan stempel TBAK untuk pelaporan kondisi pasien dan stempel TBAK nilai kritis untuk
pelaporan nilai kritis.
7. BAGAIMANA KOMUNIKASI SAAT SERAH TERIMA PASIEN DI RS ?
• Jawab: serah terima antar dokter jaga menggunakan buku overan
• antar dokter dengan perawat pada form CPPT
• antar unit perawatan / unit khusus menggunakan form Transfer internal
• ke unit layanan diagnostic ( radiologi, fisioterapi ) menggunakan form hand over ke unit
layanan diagnostik dan di masukkan ke rekam medis pasien
• serah terima antar perawat setiap shift menggunakan form hand over.
8. BAGAIMANA
REGULASI PENETAPAN DAFTAR OBAT HIGH ALERT
TERMASUK OBAT LASA/NORUM DI RS?
• Jawab: ditetapkan dengan SK Direktur dan diperbaharui setiap tahun dan
diberikan kepada setiap unit perawatan beserta dengan daftar obat high alert.
9. BAGAIMANA MEMPERSIAPKAN PENCAMPURAN OBAT STERIL
ELEKTROLIT
Jawab:
KONSENTRATE SEPERTI PEMBERIAN KCL ?
• Jawab: disimpan di tempat terpisah dari obat lain dengan memakai box yang diberi dengan
list warna merah.
• 12. JELASKAN PELAKSANAAN TENTANG PENERAPAN PROTOCOL KOREKSI
HYPOKALEMIA DAN HYPONATREMIA?
• Jawab: Baca SPO yang sudah diberikan ke setiap unit perawatan
13. BAGAIMANACARA PELAKSANAAN TENTANG PROSES VERIFIKASI PRA
OPERASI DAN BUKTI DOKUMENTASINYA DALAM REKAM MEDIS PASIEN?
• Jawab: saya mengisi form cek list pre operatif atau daftar tilik
14. PENANDAAN SISI OPERASI HANYA DITANDAI PADA SEMUA KASUS YANG MEMILIKI DUA
SISI KIRI DAN KANAN (LATERALISASI), STRUKTUR MULTIPEL (JARI TANGAN ,JARI KAKI, ,LESI),
ATAU MULTIPEL LEVEL ( TULANG BELAKANG) DENGAN MENGGUNAKAN TANDA?
• Jawab: dilakukan secara visual oleh satpam seperti pasien –pasien geriatri , ps yang cara
berjalan tampak sempoyongan, pasien yang datang sudah pakai alat bantu jalan maka akan
di tempel stiker risiko jatuh warna kuning pada dada atau lengan dan diberi edukasi. Bila
tidak ada keluarga yang mendampingi maka petugas akan mengantar ke poli yang dituju
dan mengoverkan kondisi pasien kepada petugas poli.
18. JELASKAN
PELAKSANAAN TINDAKAN HASIL SKRINING RISIKO
JATUH PADA PASIEN RAWAT JALAN.
• Jawab: saya melakukan skrining risiko jatuh rawat jalan dengan skala Time Up and Go dan bila didapati
berisiko jatuh maka tindakan yang saya lakukan adalah menempelkan stiker kuning risiko jatuh serta
memberi edukasi
19. JELASKAN TENTANG PENGKAJIAN RISIKO JATUH PADA PASIEN RAWAT INAP?
• Jawab: saya akan melakukan asesmen risiko jatuh untuk pasien anak menggunakan skala Humpty dumpty (
skoring tinggi pasang gelang kuning dan label kuning pada tempat tidur )
• untuk pasien dewasa skala Morse ( skoring sedang – tinggi pakai gelang kuning)
• untuk pasien geriatric skala Ontario ( skoring rendah – tinggi pakai gelang kuning )
• Pengkajian ulang risiko jatuh dilakukan setiap hari dan bila ada perubahan kondisi pasien
20. JELASKAN TENTANG PELAKSANAAN TINDAKAN HASIL SKRINING
RISIKO JATUH PADA PASIEN RAWAT INAP
• Jawab: saya akan memasang gelang kuning berdasarkan hasil skoring dan
memberikan edukasi kepada pasien/ keluarga dan menuliskannya di form
edukasi terintegrasi serta ditanda tangani oleh petugas dan
keluarga/pasien.
KUALIFIKASI PENDIDIKAN DAN STAF (KPS)
No Pertanyaan Jawaban
VISI : MENJADI RUMAH SAKIT YANG MEMENUHI RENCANA TUHAN DAN PILIHAN PERTAMA DI KOTA
BANDAR LAMPUNG
MISI :
1. Menyediakan sdm yang bertobat, berserah, bersatu, berintegritas, berbudaya, berusaha, dan
kompeten.
Berserah = 1.Berdoa, 2.berpuasa, 3.beribadah, 4.belajar firman Tuhan
Integritas = orang yang dapat dipercaya
Berbudaya = laksanakan senyum, sapa, sahabat
2. Memberikan pelayanan yang cepat, ramah, dan berkualitas
3. Menyediakan teknologi informasi yang terintegrasi
4. Menyediakan peralatan yang memenuhi standar rumah sakit tipe c
5. Menciptakan lingkungan dan fasilitas yang bersih, indah, & nyaman
6. Memiliki marketing internal dan eksternal yang kuat
7. Memiliki kinerja keuangan yang handal
TENAGA KLINIS
10 Apakah anda memiliki SPK & RKK Ya (semua tenaga klinis memiliki SPK & RKK)
SPK: Surat Penugasan Klinis
RKK: Rincian Kewenangan Klinis
(Bacalah RKK anda, wajib tahu)
11 Panduan alur kredensi dan re- 1. Pemohon mengajukan permohonan Klinis kepada Direktur (Formulir ada di
kredensi bagi dokter, keperawatan Komite Medik, Keperawatan dan TKL).
dan tenaga kesehatan lain (TKL) 2. Direktur menugaskan komite (Medik, Keperawatan, TKL) untuk Dilakukan
Kredensial/rekredensial.
3. Ketua komite (medik, Keperawatan, TKL) membuat surat kepada subkomite
kredensial untuk melakukan kredensial/rekredensial bagi pemohon.
4. Dilakukan Kredensial/rekredensial oleh SubKomite Kredensial.
5. SubKomite Kredensial membuat surat rekomendasi ke ketua Komite (Medik,
Keperawatan, TKL).
6. Ketua Komite membuat rekomendasi hasil kredensi atau rekredensi ke
Direktur.
7. Direktur mengeluarkan SPK ( Surat Penugasan Klinis ) dan RKK (Rincian
Kewenangan Klinis).
8. RKK diupload ke SIRS.
Manajemen Rekam Medik Dan
MRMIK Informasi Kesehatan
FOKUS STANDAR MRMIK
MANAJEMEN INFORMASI
PENGELOLAAN DOKUMEN
SKRINING, Skrining di dalam RS (skrining visual yang dilakukan petugas pendaftaran dan
petugas keamanaan serta skrining pasien rawat jalan di IGD )
TRIASE,
PENUNDAAN TRIASE : Canadian Triase Scale yang terbagi dalam:
-Non urgent, Urgent, Emergency dan Resusitasi
PELAYANAN Resiko jatuh : skala morse untuk dewasa, Ontario untuk Geriatri dan skala
Humpti dumpti untuk anak-anak
Gas CO2
Untuk Kebakaran kelas B dan C
Berisi Gas CO2
PROSEDUR “CODE RED”
1. Aktivasi Code Red
Berteriak CODE RED...CODE RED…CODE RED
Telp Darurat ke No 114
2. Prinsip 3A
Aman Lingkungan (Jalur evakuasi petugas & Posisi berdiri
searah angina)
Aman Diri (Jarak aman ke sumber api, 2 meter (api kecil) & 3
meter (api besar)
Aman APAR (Cek segel, expired date & indicator tekanan)
3. PASS
Pull the Pin (Tarik kunci pengaman)
Aim at base of fire (Arahkan corong ke sumber api)
Squeeze the lever (Tekan tuas)
Sweep side to side (Sapukan dari sisi ke sisi)
PAPAN JADWAL SIAGA BENCANA
(CODE RED)
Wajib Update
Tanggal &
Nama Petugas
TIM CODE RED
Petugas Pemadam Api (Topi Merah) - Leader
Memadamkan api
Memberi instruksi evakuasi
Petugas Evakuasi (Topi Kuning)
Memantau kondisi api dan mendengarkan instruksi evakuasi
Mengevakuasi pasien ke titik kumpul
Mendata ulang pasien di titik kumpul
Petugas Penyelamat Dokumen (Topi Putih)
Menyelamatkan Rekam medis/ kartu pasien
Membantu evakuasi
Petugas Penyelamat Aset (Topi Biru)
Menyelamatkan Alkes supporting
Menonaktifkan peralatan elektronik
Membantu evakuasi
CODE GREEN & TITIK KUMPUL
Code Green (Darurat Evakuasi) dilakukan saat :
1. Kebakaran Besar
2. Gempa Bumi intens dan kuat
3. Ancaman Bom
4. Darurat Internal
114
Data Pek
Serah terima Pekerjaan dimasukkan ke
(TTD User ) SISMADAK
Alur Pelaksanaan Pekerjaan
User / Ruangan
Adm.IPSRS
Gudang
Ka. Bag PNM Koordinator
-Material stok
-material UYHD
Butuh
sukucadang Pelaksana Syarat teknis
Tidak selesai PPA Perbaikan alat
Hasil Pekerjaan
(selesai atau tidak)
Ka.Kelompok
(Rekap. Slip kerja)
Admin. Teknik
Laporan Bulanan
Kalibrasi Alat Medis
• Definisi Kalibrasi Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International
Metrology (VIM) adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang
ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan
ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam
kondisi tertentu. Dengan kata lain kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran
konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan
terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke Standar Nasional maupun
internasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan
tersertifikasi yang dilakukan minimal 1(satu) tahun sekali, setelah alat diperbaiki, dan untuk
alat besar yang baru dipindahkan.