i
KURIKULUM
NSM : 131252020100
NPSN : 69727842
STATUS AKREDITASI : B
ii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN LOMBOK TENGAH
MADRASAH ALIYAH ASSYAFI’IYAH NW TAREKAT
Alamat : Tarekat Desa Loang Maka Kecamatan Janapria, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.
PENGESAHAN
Mengetahui :
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Swt, Tuhan Yang Maha Esa.
Atas kehendak-Nya jua, kami masih diberi kesempatan untuk mengabdikan diri demi kemajuan
pendidikan anak negeri. Rasa terima kasih yang mendalam tak lupa kami sampaikan kepada
Bapak/Ibu Guru, yang telah ikut memberi masukan /saran serta kepercayaan kepada kami
sebagai tim Pengembang untuk menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( K13) ini.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (K13) yang kami susun ini dapat menjadi pedoman
bagi Bapak/Ibu Guru kita semua dalam menyusun Perencanaan yang nantinya kita laksanakan di
madrasah tempat kita bertugas. Akhirnya, kami mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (K13 ) ini. Mudah-mudahan, apa yang kami persembahkan ini
dapat bermanfaat bagi Bapak/Ibu Guru dalam memajukan pendidikan anak-anak bangsa.
Tim Penyusun
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga agar memiliki daya saing
dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan
untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi
sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan
melalui penerapan manajemen berbasis madrasah dan pembaharuan pengelolaan
pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Untuk mewujudkan efisiensi manajemen pendidikan dan pengelolaan pendidikan
secara terencana, terarah, dan berkesinambungan, Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW
Tarekat setiap tahun mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Namun
demikian, perkembangan dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan pendidikan
yang begitu cepat berubah maka kegiatan madrasah harus secepatnya untuk disesuaikan.
Selain itu, perkembangan ilmu pengetahuan yang ditandai dengan banyaknya temuan-
temuan yang mutakhir dan perkembangan ICT (Information Communication Technology)
yang begitu cepat harus dikua69727842sai peserta didik saat ini dan yang akan datang.
Akibatnya, terdapat pergeseran nilai-nilai yang ada di masyarakat yang juga menuntut
pada madrasah untuk menyempurnakan nilai-nilai itu. Dengan perkembangan-
perkembangan seperti ini maka kurikulum Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat
Tahun Pelajaran 2022/2023 perlu direviu dan direvisi.
Memerhatikan kondisi riil Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat yang berada
di lingkungan pedesaan , maka pengembangan kurikulum juga harus disesuaikan dengan
kondisi tersebut. Pengembangan kurikulum Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat
tahun pelajaran 2022/2023 mencakup hal-hal sebagai berikut:
1
1. Struktur Kurikulum dan Muatan kurikulum yang merupakan pedoman dalam
pengembangan kurikulum Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat;
2. Beban belajar bagi peserta didik pada Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat
yang didasarkan pada hasil analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi
dan minat peserta didik;
3. Kurikulum Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat dikembangkan berdasarkan
hasil reviu kurikulum tahun pelajaran 2022/2023, pemanfaatan hasil analisis kondisi
riil madrasah, serta analisis peraturan yang berlaku;
4. Kalender pendidikan Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat disusun berdasarkan
hasil perhitungan minggu efektif untuk tahun pelajaran 2022/2023;
5. Kurikulum Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat menjadi acuan bagi satuan
pendidikan dalam melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan
mengedepankan prinsip pengembangan dan karakteristik kurikulum 2013 dengan
penyesuaian terhadap pemanfaatan analisis kondisi riil Madrasah Aliyah Assyafi’iyah
NW Tarekat dan Analisis Kondisi Lingkungan Madrasah.
B. Landasan Hukum
Pengembangan kurikulum Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat didasarkan
pada beberapa regulasi sebagai berikut.
1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 45, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5670);
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2016
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah;
2
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 61 Tahun
2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.62 Tahun
2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.63 Tahun
2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang
Peminatan pada Pendidikan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Muatan Lokal Kurikulum 2013;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah ;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 tahun
2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal;
16. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 183 Tahun 2019 tentang
Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah;
3
17. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 184 Tahun 2019 tentang
Pedoman Implemenatsi Kurikulum pada Madrasah;
18. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 3751 Tahun 2018 tentang
Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah Aliyah;
19. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5163 Tahun 2018 tentang
Petunjuk Teknis Pengembangan Pembelajaran pada Madrasah;
20. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5164 Tahun 2018 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Madrasah;
21. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 6982 Tahun 2019 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Madrasah Aliyah;
22. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2491 Tahun 2020 tentang
Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2022/2023;
23. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2791 Tahun 2020 tentang
Panduan Kurikulum Darurat Pada Madrasah;
24. Surat Edaran Nomor B-1368.1/Dj.I/05/2019 tentang Pendidikan Anti Korupsi di
Madrasah;
4
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta
didik dan tuntutan lingkungan.Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran
berpusat pada peserta didik.
5
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Kurikulum
dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah untuk
membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan
nasional dan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan 4 pilar
kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinekka Tunggal Ika dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
6
BAB II
VISI MISI DAN TUJUAN
Visi tersebut untuk tujuan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek.
Visi ini menjiwai warga Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat untuk selalu
mewujudkannya setiap saat dan berkelanjutan dalam mencapai tujuan madrasah.
Adapun indikator dari visi tersebut adalah :
7
3 Mewujudkan Lulusan yang Berprestasi serta menguasai Ilmu Pengetahuan dan
Tehnologi ;
4 Mewujudkan Proses pembelajaran yang aktif, Kreatif, Inovatif, Efektif dan Efisien,
dan menyenangkan
C. Tujuan Madrasah
a. Tujuan Umum
Adalah ingin menghasilkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berbudi luhur,berkeperibadian islami, cerdas, amanah, kompetitif, mandiri,
kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, produktif,
sehat jasmani dan rohani, memiliki semangat kebangsaan, cinta tanah air,
kesetiakawanan sosial, kesadaran akan sejarah bangsa, dan sikap menghargai
pahlawan, serta berorientasi masa depan.
b. Tujuan Khusus
System (LMS)
8
D. Target Madrasah
Menjadi Madrasah (Jelaskan apa target madrasah pada Tahun Pelajaran 2022/2023 baik
dari sisi akademik maupun non akademik, misalnya menjadi juara 1 KSM tingkat
provinsi.
9
BAB III
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh
oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada
setiap mata pelajaran pada satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur
kurikulum.
Struktur kurikulum Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat meliputi
sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan pemerintah secara nasional. Untuk mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab sesuai dengan KMA nomor 183 tahun 2019
tentang Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah (KI dan
KD terlampir). Sedangkan mata pelajaran umum sesuai dengan Permendikbud nomor 37
tahun 2018 tentang tentang KI dan KD Kurikulum 2013 Jenjang Pendidikan dasar dan
Pendidikan Menengah.(KI dan KD Terlampir).
B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada Madrasah Aliyah
Assyafi’iyah NW Tarekat. Selain itu, materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan
diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
ALOKASI WAKTU
X XI XII
Kelompok A ( Wajib )
10
a. Al-Qur’an Hadist 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Arab 4 2 2
5. Matematika 4 4 4
6. Sejarah Indonesia 2 2 2
7. Bahasa Inggris 3 3 3
Kelompok B ( Wajib )
1. Seni Budaya 2 2 2
Kelompok C ( Peminatan )
1. Geografi 3 4 4
2. Sejarah 3 4 4
3. Sosiologi 3 4 4
4. Ekonomi 3 4 4
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam
satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
b) Beban belajar satu minggu Kelas XI dan XII adalah 51 jam pembelajaran.
3) Beban belajar di Kelas X , XI , dan XII dalam satu semester paling sedikit 18 minggu
dan paling banyak 20 minggu.
4) Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan paling
banyak 20 minggu.
5) Beban belajar di kelas XII pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan paling
banyak 16 minggu.
6) Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak
40 minggu.
Setiap satuan pendidikan boleh menambah jam belajar per minggu berdasarkan
pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial,
budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.
12
2. MuatanLokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan potensi daerah termasuk keunggulan daerah.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi
peserta didik pada MA maksimum 60 % dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata
pelajaran yang bersangkutan.
13
Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistim paket adalah tiga
( 3 ) tahun untuk MA. Program percepatan dapat diselenggarakan untuk mengakomodasi
peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
4. Ketuntasan Belajar
a. Pengertian
Ketuntasan belajar dapat diartikan sebagai pendekatan dalam pembelajaran yang
mempersyaratkan peserta didik dalam menguasai secara tuntas seluruh kompetensi
Inti, kompetensi dasar dan indikator yang telah ditetapkan.
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi
dasar berkisar antara 0-100%. Satuan pendidikan MA Assyafi’iyah NW Tarekat
menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal dengan memerhatikan kompleksitas,
intake serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran.
3. KKM yang sudah ditetapkan akan disosialisasikan ke semua guru, siswa dan
4. Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0 – 100
1) Kelas X sebesar = 75
2) Kelas XI sebesar = 76
14
3) Kelas XII sebesar = 77
Laporan Hasil Belajar Siswa (LHBS) kelas X ,XI,dan XII berbentuk Raport.
3) Aspek guru dan daya dukung antara lain memperhatikan ketersediaan guru,
kesesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diampu,
kompetensi guru (misalnya hasil Uji Kompetensi Guru), rasio jumlah peserta
didik dalam satu kelas, sarana prasarana pembelajaran, dukungan dana, dan
kebijakan sekolah. Semakin tinggi aspek guru dan daya dukung, semakin tinggi
pula nilai KKM-nya.
KKM sebaiknya dibuat sama untuk semua mata pelajaran pada semua tingkat
kelas, artinya nilai KKM sama untuk semua mata pelajaran pada suatu sekolah.
Nilai KKM ditulis dalam dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (K13)
dan disosialisasikan kepada semua warga sekolah.
15
Secara teknis prosedur penentuan KKM mata pelajaran pada Satuan
Pendidikan dapat digambarkan pada alur sebagai berikut:
b. Menetapkan KKM mata pelajaran yang merupakan rata-rata dari semua KKM
kompetensi dasar yang terdapat dalam satu mata pelajaran;
c. Menetapkan KKM pada tingkatan kelas yang merupakan rata-rata dari semua
KKM mata pelajaran pada setiap tingkatan kelas; dan
16
KRETERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
Kelas
No Mata Pelajaran Aspek Penilaian
X XI XII
Kelompok A (Umum)
Pengetahuan 75 75 75
Matematika
5 Keterampilan 75 75 75
Pengetahuan 75 75 78
6 Sejarah indonesia
Keterampilan 75 75 78
17
7 Pengetahuan 75 76 78
Bahasa Inggris
Keterampilan 75 76 78
KKelompok B (umum)
Pengetahuan 75 78 78
8 Seni Budaya
Keterampilan 75 78 78
Pengetahuan 75 77 78
9 Penjasorkes
Keterampilan 75 77 78
10 Pengetahuan 75 76 78
Prakarya dan
Kewirausahaan Keterampilan 76 78
75
11 Muatan lokal :
a. Nahwu Sharp
b.
Pengetahuan 75 76 77
1 Geografi
Keterampilan 75 76 77
Pengetahuan 75 75 78
2 Sejarah
Keterampilan 75 75 78
Pengetahuan 75 75 78
3 Sosiologi
Keterampilan 75 75 78
Pengetahuan 75 76 77
4 Ekonomi
Keterampilan 75 76 77
Mata Pelajaran
5
Pilihan
Pengetahuan 75 75 78
a. Hadis Ilmu Hadis
Keterampilan 75 75 78
18
19
20
5. Peminatan
a. Waktu Peminatan dan Lintas Minat untuk Kelas X
1) Pemetaan dan pendataan peminatan dan lintas minat dilaksanakan pada
saat pendaftaran peserta didik baru melalui penelusuran minat, bakat,
dan potensi peserta didik, dengan memperhatikan nilai raport SMP/MTs
semester 1 -5 , niali tes penempatan dan SKHUN.
2) Jumlah Peserta Didik untuk setiap rombongan belajar minimal 15 orang
dan maksimal 36 orang;
3) Pelaksanaan peminatan dan lintas minat mulai di semester 1.
b. Jumlah Rombel masing-masing peminatan
Berdasarkan hasil analisis pendidik, tenaga kependidikan, dan sarana-prasarana
yang tersedia di Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat, ditentukan
peminatan yang dilaksanakan adalah Peminatan IPS dengan jumlah rombongan
belajar yaitu 1 Rombel.
c. Lintas Minat
Lintas minat disediakan dengan cara masing-masing peserta didik memilih 2 mata
pelajaran yang ditawarkan melalui angket yang dibagikan pada saat mendaftar.
6. Ketuntasan Belajar
Tujuan pembelajaran adalah terwujudnya kompetensi dasar pada diri peserta
didik. Untuk mengetahui ketercapaian Kompetensi Dasar (KD), guru merumuskan
sejumlah indikator sebagai acuan penilaian. Pada saat yang sama Madrasah Aliyah
21
Assyafi’iyah NW Tarekat, juga menentukan ketuntasan belajar atau Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) untuk memutuskan seorang peserta didik sudah tuntas
atau belum tuntas.
a. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi secara teori
dan praktik dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan
penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar pada KD yang merupakan tingkat
penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau
di atasnya. Sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar
terdiri atas ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun atau pada suatu tingkat
satuan pendidikan.
Ketuntasan Belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta didik
menguasai kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang diikutinya dalam satu
semester. Ketuntasan Belajar dalam setiap tahun adalah keberhasilan peserta didik
pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran. Ketuntasan dalam tingkat
satuan pendidikan adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi
seluruh mata pelajaran pada Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat untuk
menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Nilai ketuntasan
kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk predikat, yakni predikat Sangat Baik
(A), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (D). Ketuntasan belajar untuk sikap
ditetapkan dengan predikat minimal Baik (B).
Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam
bentuk angka dengan rentang nilai 0 (nol) -100 (seratus). Penentuan substansi
materi dan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan belajar ditentukan
oleh guru dan Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat dengan mengacu pada
perkembangan kompetensi peserta didik dan ketentuan yang berlaku.
22
dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata
pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan.
KKM dirumuskan dengan memperhatikan 3 (tiga) aspek, yaitu kompleksitas
materi/kompetensi, intake (kualitas peserta didik), serta daya dukung satuan
pendidikan.
Aspek kompleksitas materi/kompetensi yaitu memperhatikan kompleksitas
KD dengan mencermati kata kerja yang terdapat pada KD tersebut dan
berdasarkan data empiris dari pengalaman guru dalam membelajarkan KD tersebut
pada waktu sebelumnya. Semakin tinggi aspek kompleksitas materi/kompetensi,
semakin menantang guru untuk meningkatkan kompetensinya.
Aspek daya dukung antara lain memperhatikan ketersediaan guru,kesesuaian
latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diampu, kompetensi
guru, rasio jumlah peserta didik dalam satu kelas, sarana prasarana pembelajaran,
dukungan dana, dan kebijakan madrasah. Semakin tinggi aspek daya dukung,
semakin tinggi pula nilainya.
Aspek intake yaitu memperhatikan kualitas peserta didik yang dapat
diidentifikasi antara lain berdasarkan hasil ujian nasional pada jenjang pendidikan
sebelumnya, hasil tes awal yang dilakukan oleh madrasah, atau nilai rapor
sebelumnya. Semakin tinggi aspek intake, semakin tinggi pula nilainya.
Secara teknis prosedur penentuan KKM pada Madrasah Aliyah Assyafi’iyah
NW Tarekat adalah (1) Menetapkan KKM per KD, (2) Menetapkan KKM mata
pelajaran, (3) Menetapkan KKM tingkatan kelas pada satuan pendidikan.
Untuk menentukan KKM per KD, Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat
menggunakan skala penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran sebagai
mana pada tabel berikut :
23
Tabel 3.4
1) Sahih
Penilaian yang dilakukan haruslah sahih, maksudnya penilaian didasarkan
pada data yang memang mencerminkan kemampuan yang ingin diukur.
2) Objektif
Penilaian yang objektif adalah penilaian yang didasarkan pada prosedur dan
kriteria yang jelas dan tidak boleh dipengaruhi oleh subjektivitas penilai
(guru).
3) Adil
Penilaian yang adil maksudnya adalah suatu penilaian yang tidak
menguntungkan atau merugikan siswa hanya karena mereka (bisa jadi)
berkebutuhan khusus serta memiliki perbedaan latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
4) Terpadu
Penilaian dikatakan memenuhi prinsip terpadu apabila guru yang merupakan
salah satu komponen tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
24
5) Terbuka
Penilaian harus memenuhi prinsip keterbukaan di mana kriteria penilaian, dan
dasar pengambilan keputusan yang digunakan dapat diketahui oleh semua
pihak yang berkepentingan.
7) Sistematis
Penilaian yang dilakukan oleh guru harus terencana dan dilakukan secara
bertahap dengan mengikuti langkah-langkah yang baku.
8) Beracuan kriteria
Penilaian dikatakan beracuan kriteria apabila penilaian yang dilakukan
didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
9) Akuntabel
Penilaian yang akuntabel adalah penilaian yang proses dan hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
10) Edukatif
Penilaian disebut memenuhi prinsip edukatif apabila penilaian tersebut
dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan pendidikan siswa.
b. Tujuan Penilaian
Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik memiliki fungsi untuk memantau
kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan
hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Berdasarkan fungsinya
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik meliputi:
25
kajian terhadap kekurangan peserta didik digunakan untuk memberikan
pembelajaran remedial dan perbaikan RPP serta proses pembelajaran yang
dikembangkan guru untuk pertemuan berikutnya; dan
2) Sumatif (Penilaian Akhir Semester/Penilaian Akhir Tahun) yaitu
menentukan keberhasilan belajar peserta didik pada akhir suatu semester, satu
tahun pembelajaran, atau masa pendidikan di satuan pendidikan. Hasil dari
penentuan keberhasilan ini digunakan untuk menentukan nilai rapor, kenaikan
kelas dan keberhasilan belajar satuan pendidikan seorang peserta didik.
Sedangkan tujuan Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada kurikulum
2013 adalah :
26
c) Penilaian Akhir Semester (PAS) berupa buku Laporan Capaian Hasil
belajar kepada peserta didik melalui orang tua/wali peserta didik.
d) Penilaian Akhir Tahun (PAT) berupa buku Laporan Capaian Hasil belajar
kepada peserta didik melalui orang tua/wali peserta didik.
d. Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut:
Pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan mata
pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), KD pada
KI-1 dan KD pada KI-2 disusun secara koheren dan linier dengan KD pada
KI-3 dan KD pada KI-4. Dengan demikian aspek sikap untuk mata
pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn dibelajarkan
secara langsung (direct teaching) maupun tidak langsung (indirect teaching)
yang memiliki dampak instruksional (instructional effect) dan memiliki
dampak pengiring (nurturant effect). Sedangkan untuk mata pelajaran lain,
tidak terdapat KD pada KI-1 danKI-2. Dengan demikian aspek sikap untuk
mata pelajaran selain Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn tidak
dibelajarkan secara langsung dan memiliki dampak pengiring dari
pembelajaran KD pada KI-3 dan KD padaKI-4.
Penilaian sikap dilakukan oleh semua guru mata pelajaran, guru BK,
dan wali kelas, serta warga sekolah. Teknik penilaian sikap dijelaskan pada
skema berikut.
27
Dilaksanakan selama
Observasi oleh proses pembelajaran
guru MP dan di luar
selama 1 pembelajaran
Utama semester
a) Observasi
Observasi dalam penilaian sikap peserta didik merupakan
teknik yang dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan
perilaku. Asumsinya setiap peserta didik pada dasarnya berperilaku
baik sehingga yang perlu dicatat hanya perilaku yang sangat baik
(positif) atau kurang baik (negatif) yang muncul dari peserta didik.
Catatan hal-hal sangat baik (positif) digunakan untuk menguatkan
perilaku positif, sedangkan perilaku kurang baik (negatif) digunakan
untuk pembinaan. Hasil observasi dicatat dalam jurnal yang dibuat
selama satu semester oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan wali
kelas. Jurnal memuat catatan sikap atau perilaku peserta didik yang
sangat baik atau kurang baik, dilengkapi dengan waktu terjadinya
perilaku tersebut, dan butir-butir sikap. Berdasarkan jurnal semua guru
yang dibahas dalam rapat dewan guru, wali kelas membuat predikat
dan deskripsi penilaian sikap peserta didik selama satu semester.
1) Jurnal digunakan oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan wali
kelas selama periode satu semester.
28
2) Jurnal oleh guru mata pelajaran dibuat untuk seluruh peserta didik
yang mengikuti mata pelajarannya. Jurnal oleh guru BK dibuat
untuk semua peserta didik yang menjadi tanggung jawab
bimbingannya, dan jurnal oleh wali kelas digunakan untuk satu
kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
3) Hasil observasi guru mata pelajaran dan guru BK dibahas dalam
rapat dewan guru dan selanjutnya wali kelas membuat predikat dan
deskripsi sikap setiap peserta didik dikelasnya.
4) Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat dalam jurnal
tidak terbatas pada butir-butir sikap (perilaku) yang hendak
ditumbuhkan melalui pembelajaran yang saat itu sedang
berlangsung sebagaimana dirancang dalam RPP, tetapi dapat
mencakup butir-butir sikap lainnya yang ditanamkan dalam
semester itu, jika butir-butir sikap tersebut muncul/ditunjukkan
oleh peserta didik melalui perilakunya.
5) Catatan dalam jurnal dilakukan selama satu semester sehingga ada
kemungkinan dalam satu hari perilaku yang sangat baik dan/atau
kurang baik muncul lebih dari satu kali atau tidak muncul sama
sekali.
6) Perilaku peserta didik selain sangat baik atau kurang baik tidak
perlu dicatat dan dianggap peserta didik tersebut menunjukkan
perilaku baik atau sesuai dengan norma yang diharapkan.
Tabel 3.6 Contoh format dan pengisian jurnal guru mata pelajaran
Kelas/Semester : X / SemesterI
29
Kejadian/ Butir Pos/ Tindak
No. Waktu Nama
Perilaku Sikap Neg Lanjut
pembinaan.
b) Penilaian diri
Penilaian diri dilakukan dengan cara meminta peserta didik
untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam
berperilaku. Selain itu penilaian diri juga dapat digunakan untuk
membentuk sikap peserta didik terhadap mata pelajaran. Hasil
penilaian diri peserta didik dapat digunakan sebagai data konfirmasi.
Penilaian diri dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan
kepribadian peserta didik, antara lain:
30
Contoh Lembar Penilaian Diri menggunakan daftar cek
(checklist) pada waktu kegiatan kelompok
Nama : ...............................................
Kelas/Semester : ..................../..........................
Petunjuk:
c) Penilaian antarteman
Penilaian antarteman adalah penilaian dengan cara peserta didik
saling menilai perilaku temannya. Penilaian antarteman dapat
mendorong: (a) objektivitas peserta didik, (b) empati, (c)
mengapresiasi keragaman/perbedaan, dan (d) refleksi diri.
31
4) Menggunakan bahasa lugas yang dapat dipahami peserta didik.
5) Menggunakan format sederhana dan mudah digunakan oleh peserta
didik.
6) Indikator menunjukkan sikap/perilaku peserta didik dalam situasi
yang nyata atau sebenarnya dan dapat diukur.
2.…………………
Kelas/Semester :………………………………….………
32
2) Penilaian Pengetahuan
Berbagai teknik penilaian pengetahuan dapat digunakan sesuai
dengan karakteristik masing-masing KD. Teknik yang biasa digunakan
adalah tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Skema penilaian pengetahuan
dapat dilihat pada gambar berikut.
Penilaian Pengetahuan
Kuis dan tanya jawab
Tes lisan
3.1
3.2
1 Ani 3.3
3.4
3.5
Nilai Rapor
3) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik
antara lain penilaian praktik/kinerja, proyek, portofolio, atau produk.
Teknik penilaian lain dapat digunakan sesuai dengan karakteristik KD
pada KI-4 mata pelajaran yang akan diukur. Instrumen yang digunakan
berupa daftar cek atau skala penilaian (ratingscale) yang dilengkapi rubrik.
33
Skema penilaian keterampilan dapat dilihat pada gambar berikut.
Proyek
Penilaian Keterampilan Rekaman hasil pembelajaran dan penilaian yang memperkuat kemajuan dan
Portofolio
Teknik lain
4.1
4.2
4.3
4.4
Nilai Rapor
34
8. Kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas berdasarkan ketuntasan hasil belajar pada setiap mata
pelajaran balk sikap, pengetahuan maupun keterampilan. Ketuntasan belajar pada
kenaikan kelas adalah ketuntasan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Jika terdapat
mata pelajaran yang tidak mencapai KKM pada semester ganjil atau genap, maka:
1. Dihitung rerata nilai berdasarkan aspek mata pelajaran semester ganjil dan genap.
2. Nilai rerata setiap aspek dibandingkan dengan KKM pada mata pelajaran
tersebut. Jika hasil pada nilai rerata lebih dari nilai KKM, maka aspek mata
pelajaran tersebut dinyatakan TUNTAS, dan sebaliknya jika nilai rerata kurang dari
nilai KKM, maka aspek mata pelajaran tersebut dinyatakan BELUM TUNTAS.
Selanjutnya jika rerata kedua aspek tuntas maka mata pelajaran tersebut dikatakan
TUNTAS, dan sebaliknya minimal satu aspek tidak tuntas maka mata pelajaran
tersebut dikatakan BELUM TUNTAS.
Berikut kriteria kenaikan kelas pada satuan pendidikan yang menggunakan Sistem
Paket. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan sebagai
berikut.
4. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing capaian
pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata pelajaran
yang tidak mencapai KKM pada semester ganjil dan/atau semester genap, maka
nilai akhir mata pelajaran diambil dari rata-rata nilai mata pelajaran pada semester
ganjil dan genap untuk aspek yang sama.
35
Catatan:
1. Keputusan kenaikan kelas bagi peserta didik dilakukan berdasarkan hasil rapat
dewan guru dengan mempertimbangkan kebijakan satuan pendidikan, seperti
minimal kehadiran, tata tertib, dan peraturan Iainnya yang berlaku di satuan
pendidikan tersebut.
2. Kriteria kenaikan kelas dari satuan pendidikan harus tersurat dalam dokumen
K13.
3. Bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem SKS, tidak ada kenaikan kelas
bagi peserta didik.
a. Hasil Penilaian Harian kepada peserta didik, paling lambat sebelum penilaian
harian berikutnya dilaksanakan.
b. Hasil PTS (Penilaian Tengah Semester) di berikan kepada peserta didik.
c. Penilaian Akhir Semester (PAS) berupa buku Laporan Capaian Hasil belajar
kepada peserta didik melalui orang tua/wali peserta didik.
d. Penilaian Akhir Tahun (PAT) berupa buku Laporan Capaian Hasil belajar kepada
peserta didik melalui orang tua/wali peserta didik.
10. Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan setelah memenuhi kriteria:
36
Berikut penjelasan mengenai keempat kriteria tersebut:
3) Kriteria kelulusan peserta didik dari Ujian Madrasah (UM) dan atau Ujian
Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk semua mata pelajaran ditetapkan
oleh Satuan Pendidikan berdasarkan perolehan nilai UM/USBN.
37
sesuai dengan bentuk rapor yang digunakan di Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW
Tarekat.
c. Mengikuti seleksi masuk dengan tes sesuai program yang diminati dan hasilnya
diumumkan secara terbuka.
38
1) Setiap guru mata pelajaran wajib menanamkan nilai penguatan pendidikan
karakter kepada peserta didik.
2) Penanaman nilai penguatan pendidikan karakter kepada peserta didik bersifat
hidden curriculum dalam bentuk pembiasaan, pembudayaan dan pemberdayaan
dalam kehidupan sehari-hari.
3) Implementasi penanaman nilai penguatan pendidikan karakter kepada peserta
didik di atas tidak harus tertuang dalam administrasi pembelajaran guru (RPP),
namun guru wajib mengkondisikan suasana kelas dan melakukan pembiasaan
serta menyampaikan pesan-pesan moral kepada peserta didik.
b. Implementasi Moderasi Beragama
(Deskripsikan bagaimana madrasah mengimplementasikannya)
39
a. Dalam Mata Pelajaran Matematika
Dari daftar kecakapan hidup di atas guru Matematika dapat merancang RPP
dengan memasukkan aspek kecakapan hidup personal (tanggung jawab dan
berpikir kritis) dengan menyisipkan pertanyaan-pertanyaan kritis dan profokatif
pada soal-soal dan bahan ajar matematika yang dikembangkan. Kecakapan hidup
sosial (bekerja sama dan keterbukaan terhadap kritis) diintegrasikan dengan cara
memilih metode pembelajaran diskusi atau metode kooperatif dalam kegiatan
pembelajarannya. Dengan diskusi diharapkan kemampuan bekerjasamanya
berkembang. Dalam proses diskusi diharapkan kemauan menerima kritik juga
dilatihkan sehingga siswa lebih terlatih dalam menerima sebuah kritik.
40
terhadap jiwa manusia, peristiwa yang menggambarkan dampak penggunaan zat
kimia terhadap lingkungan, peristiwa-peristiwa dampak rokok/ narkoba terhadap
remaja. Dengan pemilihan materi-materi yang kontekstual tersebut diharapkan
secara tidak langsung menyadarkan siswa untuk memiliki tanggung jawab
terhadap keselamatan dirinya dan orang lain. Keterampilan bekerja sama dan
kemampuan berpikir logis diintegrasikan guru pada kegiatan pembelajaran yang
berupa tugas melakukan percobaan secara berkelompok.
41
Adapun tahapan penggunaan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab sebagai
pengantar dalam proses pembelajaran adalah (1)tahun pertama, 25% Bahasa Inggris
dan Bahasa Arab, 75 Bahasa Indonesia; (2)tahun kedua, 30% Bahasa Inggris dan
Bahasa Arab, 70 % Bahasa Indonesia; (3) tahun Ketiga 50, Bahasa Inggris dan
Bahasa Arab, 50% Bahasa Indonesia
42
BAB IV
HARI WAKTU
BELAJAR
43
Sabtu 07.00 – 15.15
Jumlah Minggu
Bulan Keterangan
Minggu Efektif
Juli 4 5
Agustus 5 4
September 4 5
Oktober 4 4
November 5 5
Desember 4 5
Januari 5 5
Februari 4 4
Maret 4 5
April 4 4
Mei 5 4
Juni 4 5
C. Libur Madrasah
Hari libur madrasah adalah hari yang ditetapkan oleh madrasah, pemerintah pusat,
provinsi, dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di madrasah.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama dalam hal
yang terkait dengan hari raya keagamaan.
2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal penentuan hari libur
umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang dan jenis
Pendidikan.
Hari libur yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah:
44
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:
a. Tahun Baru
b. Idul Fitri dan Cuti Bersama
c. Idul Adha
d. Tahun Baru Imlek
e. Tahun Baru Hijriah
f. Hari Raya Nyepi
g. Maulid Nabi Muhammad saw.
h. Tahun Baru Imlek
i. Wafat Isa Al masih
j. Hari Raya Waisak
k. Kenaikan Isa Al Masih
l. Hari Kemerdekaan RI
m. Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw.
n. Hari Raya Natal
2. MATSAMA ( Masa Taaruf Siswa 12 s.d 14 Juli 2022 Siswa Baru dan
Madrasah ) Peserta didik Baru Panitia
45
7. Rapat Koordinasi TU Setiap hari Senin minggu ke 1 x 3 bulan
tiga
8. Rapat Koordinasi Guru / Wali Kelas Setiap hari Sabtu minggu ke- 1 x 6 bulan
tiga
19. Rapat Evaluasi Semester Gasal dan 27 November Panitia dan guru
Persiapan semester Genap
20. Pelaksanaan Penilaian Akhir 29 Nov s.d. 8 Desember 2022 Panitia, guru, dan
Saemester Gasal 2022 siswa
21. Infut Nilai dan cetak Raport 14 s.d. 16 Desember Wali kelas
46
kelas
23. Libur Semester Gasal 2022/2023 21 s.d 31 Desember Siswa dan Guru
24. Libur Tahun Baru Masehi 2019 1 Januari 2022 Semua warga
madrasah
25. Hari pertama semester Genap 3 Januari 2022 Siswa dan Guru
2022/2023
28. Try Out Diagnostic UM kelas XII 10-12 Januari Panitia, Guru, dan
Siswa
32. Pendaftaran SNMPTN 2022 untuk 21-06 Februari- Maret Kurikulum ,Operator
siswa , dan Siswa
35. Try Out Diagnostic Tahap III 5-9 Maret Panitia, Guru, dan
Siswa
47
37. Isrok Mi’raj Nabi Besar 1 Maret Semua Warga
Madrasah
42. Libur Akhir Puasa 1443 H 25 -30 April 1443 H Semua Warga
Madrasah
43. Hari Raya Idul Fitri 1443 H 2-3 Mei 2022 Semua Warga
Madrasah
47. Penilain Akhir Tahun ( PAT ) 30-31 Mei s.d 2-11 Juni Panitia, Guru, dan
Siswa
48. Infut Nilai dan Cetak Raport 15 -16 Juni Wali Kelas dan
operator
50. Pembagian Raport bagi kelas X dan 18 Juni Guru dan Siswa
48
XI
51. Libur Penilaian Akhir Tahun Semester 20 Juni s.d. 11 Juli Guru dan Siswa
Genap
E. Panduan Akademik
a. Prinsip-Prinsip Pembelajaran
Prinsip-prinsip pembelajaran meliputi: (1) peserta didik difasilitasi untuk
mencari tahu, (2) peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar, (3) proses
pembelajaraan menggunakan pendekatan ilmiah, (4) pembelajaran berbasis
kompetensi, (5) pembelajaran terpadu, (6) pembelajaran yang menekankan pada
jawaban divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi, (7) pembelajaran
berbasis keterampilan aplikatif, (8) peningkatan keseimbangan, kesinambungan,
dan keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills, (9)pembelajaran yang
mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar
sepanjang hayat, (10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan
memberiketeladanan (ingngarso sung tulodo), membangun kemauan (ingmadyo
mangun karso), dan mengembangkan kreativitas pesertadidik dalam proses
pembelajaran (tut wurihandayani), (11) pembelajaran yang berlangsung di rumah,
di madrasah, dan di masyarakat, (12) pemanfaatan teknologi informasi dan
49
komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran, (13)
pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik, dan
(14) suasana belajar menyenangkan dan menantang.
b. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk
mencapai tujuan belajar yang menyangkut sintaksis, sistem sosial, prinsip reaksi
dan sistem pendukung (Joice&Wells).Sedangkan menurut Arends dalam Trianto,
mengatakan “model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas.
50
3) Pernyataan KD-4 pada taksonomi mengolah dan menalar.
Rambu-rambu penemuan model hasil karya (Problem Based
Learning dan Project Based Learning):
1) Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah pada hasil karya berbentuk jasa atau
produk;
2) Pernyataan KD-3 pada bentuk pengetahuan metakognitif;
3) Pernyataan KD-4 pada taksonomi menyaji dan mencipta, dan
4) Pernyataan KD-3 dan KD-4 yang memerlukan persyaratan penguasaan
pengetahuan konseptual dan prosedural.
Masing-masing model pembelajaran tersebut memiliki urutan langkah
kerja (syntax) tersendiri, yang dapat diuraikan sebagai berikut.
51
sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilating
concepts and principles in the mind (Robert B. Sund dalam Malik, 2001:219).
Orientasi masalah;
Pengumpulan data dan verifikasi;
Pengumpulan data melalui eksperimen;
Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan
Analisis proses inkuiri.
2) Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Gambar 4.2 Nama Gambar
52
Merupakan pembelajaran yang menggunakans berbagai kemampuan
berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan
nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan
kontekstual.
53
Gambar 4.3 Nama gambar
54
2. Program Tahunan dan Program Semester
a. Program Tahunan
Program Tahunan (Prota) adalah rencana penetapan alokasi waktu satu
tahun untuk mencapai tujuan (KD) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi
waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum
seluruhnya dapat dicapai oleh siswa. Atau dengan kata lain, Prota adalah
merupakan program umum tematik terpadu untuk setiap kelas yang
dikembangkan oleh guru. Program Tahunan tersebut sebagai rencana umum
pelaksanaan pembelajaran muatan mata pelajaran setelah diketahui kepastian
jumlah jam pelajaran efektif dalam satu tahun.
55
Fungsi Program Tahunan (Prota) dalam kegiatan pendidikan/
pembelajaran:
Mengetahui,
________________________ ________________________
56
b. Penyusunan Program Semester
Program Semester adalah merupakan penjabaran dari program tahunan
yang berisi hal-hal yang ingin dicapai pada semester tersebut. Program semester
berisi rumusan kegiatan belajar mengajar untuk satu semester yang kegiatannya
dibuat berdasarkan pertimbangan alokasi waktu yang tersedia, jumlah pokok
bahasan yang ada dalam semester tersebut dan frekuensi ujian yang disesuaikan
dengan kalender pendidikan. Promes akan mempermudah guru dalam alokasi
waktu mengajarkan materi yang harus dicapai dalam semester tersebut. Atau
dengan pengertian lainnya yakni bahwa Program semester adalah merupakan
penjabaran dari program tahunan sehingga program semester ini tidak bisa
disusun sebelum tersusun program tahunan. Promes berisikan garis-garis besar
mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut.
57
Tabel 4.5 Format Program semester
PROGRAM SEMESTER
Nomor KI
Aloka K
1 3 Materi Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
si et
2 4 Pembel
Wakt
ajaran
Nomor u
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4
KD
Jumlah Jam
Pelajaran
59
3. Pengembangan Silabus
Silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum
berupa penjabaran lebih lanjut dari kemampuan dasar yang ingin dicapai, dan pokok-
pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari peserta didik dalam mencapai kompetensi
dasar. Silabus dibuat untuk jangka waktu satu semester atau satu tahun. Dengan
demikian, silabus merupakan garis besar program pembelajaran untuk satu semester/satu
tahun. Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan
pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis memuat komponen-komponen
yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar.
a. Manfaat silabus
Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran,
baik rencana pembelajaran untuk satu standar kompetensi maupun untuk satu
kompetensi dasar. Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan
pembelajaran seperti pembuatan rencana pembelajaran sebab proses pembelajaran di
madrasah dilaksanakan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan, sebagai
pengelolaan kegiatan pembelajaran karena memberikan gambaran mengenai pokok-
pokok program yang akan dicapai dalam suatu mata pelajaran misalnya pembelajaran
secara klasikal, kelompok kecil atau pembelajaran individual dan pengembangan
sistem penilaian yang dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi sistem
penilaian selalu mengacu pada standar kompetensi, kompetensi dasar dan
pembelajaran yang terdapat di dalam silabus, dengan demikian sebagai ukuran dalam
melakukan penilaian keberhasilan suatu program pembelajaran serta manfaat
selanjutnya sebagai dokumentasi tertulis (witten document) sebagai akuntabilitas
suatu program pembelajaran.
60
Ilmiah Bahwa keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam
silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Mengingat
silabus berisikan garis-garis besar isi/materi pembelajaran yang akan dipelajari
peserta didik, maka materi/isi pembelajaran tersebut harus memenuhi kebenaran
ilmiah. Untuk itu, dalam penyusunan silabus disarankan melibatkan ahli bidang
keilmuan masing-masing mata pelajaran agar materi pembelajaran tersebut memiliki
validitas yang tinggi.
61
5) Prinsip Aktual dan Kontekstual Prinsip ini memberi arahan bahwa cakupan
indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian
memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi yang terwujud dalam realitas
kehidupan. Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat di tengah
perkembangan masyarakat dan IPTEK. Kontekstual berarti pengembangan silabus
hendaknya sesuai dengan konteks zaman dan kehidupan peserta didik.
pengalaman belajar yang dirancang dalam silabus hendaknya menggunakan
situasi kehidupan riil yang sedang terjadi ditengah-tengah kehidupan peserta
didik.
6) Prinsip Fleksibelitas Prinsip ini memberi arahan bahwa keseluruhan komponen
silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, lingkungan
belajar, dan dinamika perubahan yang terjadi di masyarakat dan satuan
pendidikan setempat. Silabus hendaknya disusun fleksibel sesuai kondisi dan
kebutuhan peserta didik dan masyarakat.
7) Menyeluruh Prinsip ini memberi arahan bahwa pengembangan indikator silabus
hendaknya mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif,
psikomotor). Selain itu idealnya sesuai juga dengan pengembangan materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. prinsip
menyeluruh ini perlu diletakan dalam pencapaian kompetensi- sebagai
penecerminan pengetahuan, nilai, sikap dan perbuatan dan terwujud dalam
berbagai kecakapan hidup.
62
Tabel 4.6 Format Silabus
Kompetensi Inti:
1. .........................................................................................................................
2. .........................................................................................................................
3. .........................................................................................................................
4. .........................................................................................................................
63
4. Pengembangan Perencanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih.RPP dikembangkan secara
rinci dari suatu materi pokok tertentu yang mengacu pada silabus untuk mengarahkan
kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap
dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. RPP disusun berdasarkan KD yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan
atau lebih.
a. Komponen RPP
1) Identitas madrasah yaitu nama satuan pendidikan;
2) Identitas matapelajaran atau tema/subtema;
3) Kelas/semester;
4) Materi pokok;
5) Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD
dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang
tersedia dalam silabus dan KDyang harus dicapai;
6) Kompetensi Inti (KI), merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalama spek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang madrasah, kelas dan mata
pelajaran;
7) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi.
a) Kompetensi Dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata
pelajaran;
b) Indikator pencapaian merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar
yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
c) Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan
pendidikan, dan potensi daerah. Indikator digunakan sebagai dasar untuk
64
menyusun alat penilaian. Dalam merumuskan indikator perlu
memperhatikan beberapa hal:
Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang
dalam kata kerja yang digunakan dalam KI-KD.
Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke
kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkrit ke abstrak (bukan
sebaliknya).
Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat
dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi
dan kebutuhan peserta didik.
Indikator harus dapat menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.
d) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang
mencakup sikap, pengetahuan, danketerampilan;
e) Materi pembelajaran adalah rincian dari materi pokok yang
memuat fakta,konsep,prinsip,dan prosedur yang relevan,dan ditulis dalam
bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian
kompetensi;
f) Metode pembelajaran merupakan rincian dari kegiatan
pembelajaran,digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
g) Media, alat, dan Sumber Pembelajaran
media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
alat pembelajaran adalah alat bantu pembelajaran; yaitu alat bantu
pembelajaran yang memudahkan memberikan pengertian kepada
peserta didik.
sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
h) Langkah –langkah Kegiatan Pembelajaran, mencakup:
pertemuan pertama, berisi pendaluan; kegiatan Inti, penutup.
pertemuan kedua, berisi pendaluan, kegiatan inti, dan penutup.
65
i) Penilaian
Berisi jenis/teknik penilaian; B.Bentuk instrumen C.Pedoman perskoran.
1) RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan
silabus yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk
rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran.
2) RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam
silabus dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta
didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya
belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma,
nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
3) Mendorong partisipasi aktif peserta didik.
4) Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik
sebagai manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses pembelajaran
dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk
mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif,
inspirasi, kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar dan kebiasaan
belajar.
5) Mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung.
6) mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
7) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
8) RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan,dan remedi. Pemberian pembelajaran remedi dilakukan setiap saat
setelah suatu ulangan atau ujian dilakukan, hasilnya dianalisis, dan kelemahan
setiap peserta didik dapat teridentifikasi. Pemberian pembelajaran diberikan
sesuai dengan kelemahan peserta didik.
9) Keterkaitan dan keterpaduan.
10) RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI
dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber
belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan
66
mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran
untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya.
11) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
12) mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara
terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
67
BAB V
PENUTUP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (K13) ini disusun sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan pembelajaran di Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat Tahun
Pelajaran 2022/2023 yang sewaktu-waktu dapat mengalami pengembangan sesuai dengan
kebutuhan dan perubahan tuntutan zaman. Karenanya kurikulum ini disusun bersifat visibel
dan fleksibel.
1. Pedoman dan petunjuk pelaksanaan dalam kegiatan pembelajaran, bagi guru yang
mempunyai kemampuan optimal dalam memberdayakan sarana dan prasarana yang
sesuai dengan pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas,
2. Pegangan seluruh guru di kalangan Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat dalam
meningkatkan mutu lulusan,
Demikianlah revisi dan pengembangan Kurikulum Madrasah Aliyah Assyafi’iyah
NW Tarekat Tahun Pelajaran 2022/2023 telah kami selesaikan, dengan harapan segala upaya
yang telah kami rancang ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di Madrasah
Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat dan di Indonesia pada umumnya.
Kami menyadari dalam penyusunan K13 ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
perbaikan demi perbaikan akan terus dilakukan sehingga tujuan pendidikan nasional yang
diamanatkan undang-undang dapat tercapai.
Kepada semua pihak yang telah membantu selesainya Kurikulum Madrasah Aliyah
Assyafi’iyah NW Tarekat ini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan berdo’a
semoga Allah swt. membalas amal baik Bapak/Ibu/Sdr. dengan pahala yang berlipatganda.
Akhirnya kepada Allah jualah kita semua bertawakal, semoga apapun yang kita
lakukan senantiasa mendapatkan ridlo-Nya. Aamiin
68
TIM PENYUSUN KURIKULUM 2013
Musmulyadi, M.Pd
NIP : 197104041997031002
Masrijono
1. Mukhaer, S.Pd I
2. Murtiani, S.Pd
3. Abdul Aziz, S.Pd.I
4. Nani Zuhratul Aini, S.Pd
5. Semua Dewan Guru
Kepala Madrasah,
69
TIM PENYUSUN DAN PENGEMBANG KURIKULUM
PENANGGUNG JAWAB
KETUA,
Mukhaer, S.Pd I
ANGGOTA
70