Anda di halaman 1dari 75

KURIKULUM

MADRASAH ALIYAH ASSYAFI’IYAH NW TAREKAT


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB LOMBOK TENGAH
MADRASAH ALIYAH ASSYAFI’IYAH NW TAREKAT
Desa Loang Maka Kecamatan Janapria,
Kabupaten Lombok Tengah, NTB.

i
KURIKULUM

NAMA : MADRASAH ALIYAH ASSYAFI’IYAH NW TAREKAT

NSM : 131252020100

NPSN : 69727842

STATUS AKREDITASI : B

TAHUN PELAJARAN : 2022/2023

ALAMAT : Tarekat Desa Loang Maka Kecamatan Janapria,

Kabupaten Lombok Tengah, NTB.

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB LOMBOK TENGAH
MADRASAH ALIYAH ASSYAFI’IYAH NW TAREKAT

ii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN LOMBOK TENGAH
MADRASAH ALIYAH ASSYAFI’IYAH NW TAREKAT
Alamat : Tarekat Desa Loang Maka Kecamatan Janapria, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.

PENGESAHAN

Berdasarkan hasil telaah dan kajian Tim Pengembang Kurikulum


Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat , dengan memperhatikan pertimbangan dari
Komite Madrasah dan rekomendasi Pengawas Madrasah maka dengan ini Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (K13) Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat disahkan
dan dinyatakan berlaku pada Tahun Pelajaran 2022/2023, selanjutnya pada akhir
tahun pelajaran akan dievaluasi keterlaksanaan dan ketercapaiannya sebagai acuan
pengembangan kurikulum pada tahun pelajaran berikutnya.

Lombok Tengah, 5 Juli 2022

Ketua Komite Madrasah, Kepala Madrasah,

MASRIJONO H. ZAENAL MUTTAQIN, S.Pd I.

Mengetahui :

Pengawas Pendidikan MA Kepala Bidang Penmad


Kementrian Agama Kanwil Kemenag Provinsi NTB
Kabupaten Lombok Tengah

MUSMULYADI, M.Pd Drs. H. MUHMMAD AMIN, M.MPD


NIP :197104041997031002 NIP.196612311998031005

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Swt, Tuhan Yang Maha Esa.
Atas kehendak-Nya jua, kami masih diberi kesempatan untuk mengabdikan diri demi kemajuan
pendidikan anak negeri. Rasa terima kasih yang mendalam tak lupa kami sampaikan kepada
Bapak/Ibu Guru, yang telah ikut memberi masukan /saran serta kepercayaan kepada kami
sebagai tim Pengembang untuk menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( K13) ini.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (K13) ini dikembangkan berdasarkan rambu-rambu


dan pedoman yang ditetapkan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) dan Keputusan
Menteri Agama Nomor 184 tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (K13) yang kami susun ini dapat menjadi pedoman
bagi Bapak/Ibu Guru kita semua dalam menyusun Perencanaan yang nantinya kita laksanakan di
madrasah tempat kita bertugas. Akhirnya, kami mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (K13 ) ini. Mudah-mudahan, apa yang kami persembahkan ini
dapat bermanfaat bagi Bapak/Ibu Guru dalam memajukan pendidikan anak-anak bangsa.

Lombok Tengah, 5 Juli 2022

Tim Penyusun

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………... III


KATA PENGANTAR………………………………………………………………… IV
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………... V
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………........... 1
A Latar Belakang…………………………………………………………….………. 1
B Landasan Hukum………………………………………………………….………. 2
C Tujuan Pengembangan Kurikulum………………………………………………... 4
D Prinsip Pengembangan Kurikulum………………………………………………... 6
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN………………………………………………..... 7
A VISI………………………………………………………….…………………….. 7
B MISI……………………………………………………………………………….. 8
C TUJUAN…………………………………………………………………………... 8
D TARGET MADRASAH………………………………………………………….. 9
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM…………………………… 10
A Struktur Kurikulum………………………………………………………………... 10
B Muatan Kurikulum………………………………………………………………… 10
- Mata Pelajaran dan alokasi waktu…………………………………………. 10
- Muatan Lokal……………………………………………………………… 16
- Pengaturan Beban Belajar………………………………………………… 16
- Peminatan…………………………………………………………………. 25
- Ketuntasan Belajar………………………………………………………… 26
- Penilaian Hasil Belajar……………………………………………………. 28
- Kenaikan Kelas…………………………………………………………… 39
- Kelulusan…………………………………………………………………. 40
- Mutasi……………………………………………………………………... 41
- Ekstra Kurikuler............................................................................................ 41
- Pendidikan Kecakapan Hidup....................................................................... 42
- Pendidikan Berwawasan Karakter................................................................ 43
BAB IV ANALISIS KALENDER PENDIDIKAN………………………………… 46
BAB V PENUTUP……………………………………………………………………. 71

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga agar memiliki daya saing
dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan
untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi
sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan
melalui penerapan manajemen berbasis madrasah dan pembaharuan pengelolaan
pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Untuk mewujudkan efisiensi manajemen pendidikan dan pengelolaan pendidikan
secara terencana, terarah, dan berkesinambungan, Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW
Tarekat setiap tahun mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Namun
demikian, perkembangan dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan pendidikan
yang begitu cepat berubah maka kegiatan madrasah harus secepatnya untuk disesuaikan.
Selain itu, perkembangan ilmu pengetahuan yang ditandai dengan banyaknya temuan-
temuan yang mutakhir dan perkembangan ICT (Information Communication Technology)
yang begitu cepat harus dikua69727842sai peserta didik saat ini dan yang akan datang.
Akibatnya, terdapat pergeseran nilai-nilai yang ada di masyarakat yang juga menuntut
pada madrasah untuk menyempurnakan nilai-nilai itu. Dengan perkembangan-
perkembangan seperti ini maka kurikulum Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat
Tahun Pelajaran 2022/2023 perlu direviu dan direvisi.
Memerhatikan kondisi riil Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat yang berada
di lingkungan pedesaan , maka pengembangan kurikulum juga harus disesuaikan dengan
kondisi tersebut. Pengembangan kurikulum Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat
tahun pelajaran 2022/2023 mencakup hal-hal sebagai berikut:

1
1. Struktur Kurikulum dan Muatan kurikulum yang merupakan pedoman dalam
pengembangan kurikulum Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat;
2. Beban belajar bagi peserta didik pada Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat
yang didasarkan pada hasil analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi
dan minat peserta didik;
3. Kurikulum Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat dikembangkan berdasarkan
hasil reviu kurikulum tahun pelajaran 2022/2023, pemanfaatan hasil analisis kondisi
riil madrasah, serta analisis peraturan yang berlaku;
4. Kalender pendidikan Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat disusun berdasarkan
hasil perhitungan minggu efektif untuk tahun pelajaran 2022/2023;
5. Kurikulum Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat menjadi acuan bagi satuan
pendidikan dalam melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan
mengedepankan prinsip pengembangan dan karakteristik kurikulum 2013 dengan
penyesuaian terhadap pemanfaatan analisis kondisi riil Madrasah Aliyah Assyafi’iyah
NW Tarekat dan Analisis Kondisi Lingkungan Madrasah.

B. Landasan Hukum
Pengembangan kurikulum Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat didasarkan
pada beberapa regulasi sebagai berikut.
1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 45, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5670);
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2016
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah;

2
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 61 Tahun
2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.62 Tahun
2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.63 Tahun
2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang
Peminatan pada Pendidikan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Muatan Lokal Kurikulum 2013;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah ;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 tahun
2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal;
16. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 183 Tahun 2019 tentang
Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah;
3
17. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 184 Tahun 2019 tentang
Pedoman Implemenatsi Kurikulum pada Madrasah;
18. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 3751 Tahun 2018 tentang
Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah Aliyah;
19. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5163 Tahun 2018 tentang
Petunjuk Teknis Pengembangan Pembelajaran pada Madrasah;
20. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5164 Tahun 2018 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Madrasah;
21. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 6982 Tahun 2019 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Madrasah Aliyah;
22. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2491 Tahun 2020 tentang
Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2022/2023;
23. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2791 Tahun 2020 tentang
Panduan Kurikulum Darurat Pada Madrasah;
24. Surat Edaran Nomor B-1368.1/Dj.I/05/2019 tentang Pendidikan Anti Korupsi di
Madrasah;

C. Tujuan Pengembangan Kurikulum

Kurikulum Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat disusun agar madrasah


memiliki pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar
Nasional Pendidikan (SNP) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

D. Prinsip dan Acuan Pengembangan Kurikulum

Pengembangan Kurikulum Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat


memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta

4
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta
didik dan tuntutan lingkungan.Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran
berpusat pada peserta didik.

2. Beragam dan terpadu


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak
diskriminatif terhadap perbedan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan gender.Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib
kurikulum, muatan lokal, dan ekstar kurikuler secara terpadu, serta disusun dalam
keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar subtansi.

3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni


Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni yang berkembang secara dinamis.Oleh karena itu, semangat dan isi
kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan


Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia
industri.Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan sosial,
keterampilan akademik dan keterampilan vokasional sangat penting.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6. Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, non formal, dan
informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang, serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

5
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Kurikulum
dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah untuk
membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan
nasional dan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan 4 pilar
kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinekka Tunggal Ika dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

6
BAB II
VISI MISI DAN TUJUAN

A. Visi Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat

"Menjadi Lembaga Pendidikan yang Mampu Mewujudkan Lulusan yang


Berprestasi”

Visi tersebut untuk tujuan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek.
Visi ini menjiwai warga Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat untuk selalu
mewujudkannya setiap saat dan berkelanjutan dalam mencapai tujuan madrasah.
Adapun indikator dari visi tersebut adalah :

1. Mampu mengamalkan nilai-nilai ajaran agama Islam secara benar dan


konsekwen;
2. Berprestasi dalam berbagai even kegiatan/perlombaan baik akademis maupun
nonakademis;
3. Mamapu melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi;
4. Perolehan nilai akademis peserta didik meningkat dari tahun ke tahun;
5. Mampu bersaing dalam bursa dunia kerja;
6. Mampu melahirkan peserta didik yang kreatif dan inovatif;
7. Tenaga pendidik dan kependidikan bekerja secara profesional;
8. Disiplin warga madrasah sesuai dengan standar yang berlaku;
9. Kegiatan pembinaan dan pengembangan minat, bakat, dan kemandirian
siswa;
10. Menjalin kerja sama dengan masyarakat dalam berbagai kegiatan yang
positif.

B. Misi Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat

Untuk mengimplementasikan visi yang telah ditetapkan, maka dibutuhkan langkah-


langkah strategis yang dituangkan dalam misi Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW
Tarekat Tengahsebagai berikut :

1 Mewujudkan Prangkat Kurikulum yang kreatif dan Inovatif


2 Mewujudkan Penilaian yang Otentik

7
3 Mewujudkan Lulusan yang Berprestasi serta menguasai Ilmu Pengetahuan dan
Tehnologi ;
4 Mewujudkan Proses pembelajaran yang aktif, Kreatif, Inovatif, Efektif dan Efisien,
dan menyenangkan
C. Tujuan Madrasah

Tujuan Madrasah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah


meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, keperibadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut yang
berlandaskan Iman dan Taqwa.

a. Tujuan Umum

Adalah ingin menghasilkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berbudi luhur,berkeperibadian islami, cerdas, amanah, kompetitif, mandiri,
kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, produktif,
sehat jasmani dan rohani, memiliki semangat kebangsaan, cinta tanah air,
kesetiakawanan sosial, kesadaran akan sejarah bangsa, dan sikap menghargai
pahlawan, serta berorientasi masa depan.

b. Tujuan Khusus

Secara khusus Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat bertujuan menghasilkan


keluaran pendidikan (output ) yang memiliki keunggulan dalam hal mengembangkan
budaya madrasah yang islami :

1. Memenuhi SNP dalam mendukung pengembangan potensi peserta didik.


2. Mewujudkan budaya inovasi, kreatif, kompetitif, bertanggung jawab, dan
berkelanjutan.
3. Mengintegrasikan nilai-nilai islami dalam kegiatan pembelajaran.
4. Mengimplementasikan sistem IT dengan Learning Management

System (LMS)

8
D. Target Madrasah

Menjadi Madrasah (Jelaskan apa target madrasah pada Tahun Pelajaran 2022/2023 baik

dari sisi akademik maupun non akademik, misalnya menjadi juara 1 KSM tingkat

provinsi.

Tabel 2.2 Target Madrasah Tahun Pelajaran 2022/2023.

No TARGET MADRASAH UPAYA YANG DILAKUKAN

1 Bertambahnya jumlah siswa baik secara Sosialisai program Madrasah secara


kwantitas maupun kwulitas . massif dan berkelanjutan .

2 Pengadaan gedung belajar yang lebih Mohon kepada yang berkompeten


baik karena beberapa ruang belajar sudah untuk memberikan tambahan
berusia tua dan sarana prasarana berupa bangunan dan kelengkapan sarana dan
pengadaan meubeler siswa sebanyak 450 prasarana.
stel.

Pengadaan Laboratorium fisika berupa


alat-alat yang mendukung.

3 Proses Kegiatan Belajar Mengajar efektif Melakukan supervisi kepala, pelatihan


dan efesien. guru melalui Musyawarah Guru Mata
Pelajaran ( MGMP ).

4 Lulusan siswa semakin banyak diterima Pembinaan bimbingan belajar.


di Perguruan Tinggi Negeri.
Pengayaan dan les Mata Pelajaran.

Pembinaan wali kelas secara intensif


dan berkesinambungan mengikuti
kenaikan kelas dari kelas X sampai
dengan kelas XII.

5 Berprestasi pada bidang intrakulikuler Pembinaan oleh guru mata pelajaran


menjadi juara I tingkat Kabupaten sampai olimpiade baik dari dalam dan luar.
Nasional.

6 Berprestasi pada bidang ekstrakulikuler. Pembina melakukan pembinaan secara


intensif setiap pekan.

9
BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh
oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada
setiap mata pelajaran pada satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur
kurikulum.
Struktur kurikulum Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat meliputi
sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan pemerintah secara nasional. Untuk mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab sesuai dengan KMA nomor 183 tahun 2019
tentang Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah (KI dan
KD terlampir). Sedangkan mata pelajaran umum sesuai dengan Permendikbud nomor 37
tahun 2018 tentang tentang KI dan KD Kurikulum 2013 Jenjang Pendidikan dasar dan
Pendidikan Menengah.(KI dan KD Terlampir).

B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada Madrasah Aliyah
Assyafi’iyah NW Tarekat. Selain itu, materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan
diri termasuk ke dalam isi kurikulum.

1. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu


Sruktur Kurikulum : Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial Madrasah Aliyah

ALOKASI WAKTU

MATA PELAJARAN PERMINGGU

X XI XII

Kelompok A ( Wajib )

1 Pendidikan Agama Islam

10
a. Al-Qur’an Hadist 2 2 2

b. Akidah Akhlak 2 2 2

c. Fikih 2 2 2

d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4

4. Bahasa Arab 4 2 2

5. Matematika 4 4 4

6. Sejarah Indonesia 2 2 2

7. Bahasa Inggris 3 3 3

Kelompok B ( Wajib )

1. Seni Budaya 2 2 2

2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 2 2 2


Kesehatan

3. Prakarya dan kewirausahaan 2 2 2

Jumlah jam Kelompok A dan B per Minggu 33 31 31

Kelompok C ( Peminatan )

Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial

1. Geografi 3 4 4

2. Sejarah 3 4 4

3. Sosiologi 3 4 4

4. Ekonomi 3 4 4

Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman

Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman 6 4 4


Minat

Jumlah Alokasi Waktu Per-Minggu 51 51 51

1) Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum


di atas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler pada tingkat Madrasah Aliyah antara
11
lain Pramuka (Wajib), Rohani Islam (Rohis), Olah Raga, Seni Islami, Karya Ilmiah
Remaja, dan lain sebagainya.

2) Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dalam rangka mendukung pembentukan


karakter islami dan sikap sosial peserta didik, terutamanya adalah sikap peduli
terhadap orang lain dan lingkungan. Di samping itu, juga dapat dipergunakan sebagai
wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha
memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian,
kegiatan ekstrakurikuler ini dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler.

3) Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran ekstrakurikuler setiap kelas merupakan


jumlah minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam
satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.

1) Beban belajar di Madrasah Aliyah dinyatakan dalam jam pembelajaran


perminggu.

a) Beban belajar satu minggu Kelas X adalah 51 jam pembelajaran.

b) Beban belajar satu minggu Kelas XI dan XII adalah 51 jam pembelajaran.

2) Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 45 menit.

3) Beban belajar di Kelas X , XI , dan XII dalam satu semester paling sedikit 18 minggu
dan paling banyak 20 minggu.

4) Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan paling
banyak 20 minggu.

5) Beban belajar di kelas XII pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan paling
banyak 16 minggu.

6) Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak
40 minggu.

Setiap satuan pendidikan boleh menambah jam belajar per minggu berdasarkan
pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial,
budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.

12
2. MuatanLokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan potensi daerah termasuk keunggulan daerah.

3. Pengaturan Beban Belajar


a. Di Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat, beban belajar menggunakan
sistem Paket. Khusus untuk kelas X, XI dan XII, paket tesebut adalah
sebagaimana tabel berikut:
b. Alokasi waktu untuk Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri Tidak
Terstruktur (KMTT) maksimal 15 % dari waktu kegiatan tatap muka per minggu
mata pelajaran yang bersangkutan.
1) Alokasi waktu untuk tatap muka setiap jam pelajaran 45menit.
2) Jumlah jam pelajaran perminggu adalah 51 jam pembelajaran.
Tabel : Beban Belajar 2022-2023

Satu jam Minggu


Jumlah jam Waktu
pembelajaran efektif per
pembelajaran per pembelajaran/jam per
Kelas tatap tahun
minggu tahun
muka/menit pelajaran

X 45 51 36 1.152(2 jam X hari efektif)

XI 45 51 36 1.152(2jam X hari efektif)

XII 45 51 36 1.152(2 jam X hari efektif)

Kalender 2022- 36 1.152


2023

Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman


materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai
Kompetensi Dasar. Waktu penyelesaian penugasan terstruktural ditentukan oleh pendidik.

Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi
peserta didik pada MA maksimum 60 % dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata
pelajaran yang bersangkutan.

13
Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistim paket adalah tiga
( 3 ) tahun untuk MA. Program percepatan dapat diselenggarakan untuk mengakomodasi
peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.

4. Ketuntasan Belajar
a. Pengertian
Ketuntasan belajar dapat diartikan sebagai pendekatan dalam pembelajaran yang
mempersyaratkan peserta didik dalam menguasai secara tuntas seluruh kompetensi
Inti, kompetensi dasar dan indikator yang telah ditetapkan.

Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi
dasar berkisar antara 0-100%. Satuan pendidikan MA Assyafi’iyah NW Tarekat
menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal dengan memerhatikan kompleksitas,
intake serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah batas minimal ketercapaian kompetensi


setiap indikator, kompetensi dasar aspek penilaian mata pelajaran yang harus
dikuasai oleh peserta didik.

b. Rambu-rambu Penetapan KKM


1. KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran.

2. KKM ditetapkan oleh Musyawarah guru mata pelajaran MA Assyafi’iyah NW


Tarekat sebelum tahun pelajaran dimulai, dengan mempertimbangkan KDI

(Kompleksitas, Daya Dukung dan Intake).

3. KKM yang sudah ditetapkan akan disosialisasikan ke semua guru, siswa dan

orang tua pada awal tahun pelajaran.

4. Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0 – 100

5. Rata-rata KKM MA. Assyafi’iyah NW Tarekat Lombok Tengah :

1) Kelas X sebesar = 75

2) Kelas XI sebesar = 76

14
3) Kelas XII sebesar = 77

6. Nilai KKM dicantumkan dalam:

Laporan Hasil Belajar Siswa (LHBS) kelas X ,XI,dan XII berbentuk Raport.

c. Kriteria Penetapan KKM


KKM ditentukan oleh satuan pendidikan mengacu pada Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik
mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan. KKM dirumuskan setidaknya dengan
memperhatikan 3 (tiga) aspek, yaitu kompleksitas materi/kompetensi, intake (kualitas
peserta didik), serta guru dan daya dukung satuan pendidikan.

1) Aspek karakteristik materi/kompetensi yaitu memperhatikan kompleksitas KD


dengan mencermati kata kerja yang terdapat pada KD tersebut dan berdasarkan
data empiris dari pengalaman guru dalam membelajarkan KD tersebut pada
waktu sebelumnya. Semakin tinggi aspek kompleksitas materi/kompetensi,
semakin menantang guru untuk meningkatkan kompetensinya.

2) Aspek intake yaitu memperhatikan kualitas peserta didik yang dapat


diidentifikasi antara lain berdasarkan hasil ujian nasional pada jenjang
pendidikan sebelumnya, hasil tes awal yang dilakukan oleh sekolah, atau nilai
rapor sebelumnya. Semakin tinggi aspek intake, semakin tinggi pula nilai
KKMnya.

3) Aspek guru dan daya dukung antara lain memperhatikan ketersediaan guru,
kesesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diampu,
kompetensi guru (misalnya hasil Uji Kompetensi Guru), rasio jumlah peserta
didik dalam satu kelas, sarana prasarana pembelajaran, dukungan dana, dan
kebijakan sekolah. Semakin tinggi aspek guru dan daya dukung, semakin tinggi
pula nilai KKM-nya.

KKM sebaiknya dibuat sama untuk semua mata pelajaran pada semua tingkat
kelas, artinya nilai KKM sama untuk semua mata pelajaran pada suatu sekolah.
Nilai KKM ditulis dalam dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (K13)
dan disosialisasikan kepada semua warga sekolah.

15
Secara teknis prosedur penentuan KKM mata pelajaran pada Satuan
Pendidikan dapat digambarkan pada alur sebagai berikut:

a. Menetapkan KKM setiap kompetensi dasar (KD), yang menggunakan criteria


analisis dengan mempertimbangkan aspek karakteristik peserta didik (intake),
karakteristik mata pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi), serta guru
dan kondisi satuan pendidikan (daya dukung);

b. Menetapkan KKM mata pelajaran yang merupakan rata-rata dari semua KKM
kompetensi dasar yang terdapat dalam satu mata pelajaran;

c. Menetapkan KKM pada tingkatan kelas yang merupakan rata-rata dari semua
KKM mata pelajaran pada setiap tingkatan kelas; dan

d. Menetapkan KKM satuan pendidikan yang merupakan rata-rata dari semua


KKM pada setiap tingkatan kelas X , XI, dan XII dalam satu semester atau
satu tahun pembelajaran.

16
KRETERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat Tahun Pelajaran 2022/2023

Daftar Kriteria Ketuntasan Minimal sebagai berikut :

A. Kelas X,XI, dan XII ( K-13)

Kelas
No Mata Pelajaran Aspek Penilaian
X XI XII

Kelompok A (Umum)

1 Pendidikan Agama Islam


Pengetahuan 75 76 75
a. Al-Quran Hadis Keterampilan 75 76 75
Pengetahuan 75 76 77
b. AkidahAhlak Keterampilan 75 76 77
Pengetahuan 75 75 75
c.Fiqih Keterampilan 75 75 75
Pengetahuan 75 75 77
d. SKI Keterampilan 75 75 77
Pengetahuan 75 78 78
2 PKn
Keterampilan 75 78 78
3 Pengetahuan 75 76 77
Bahasa Indonesia
Keterampilan 75 76 77
4 Pengetahuan 75 75 77
Bahasa Arab
Keterampilan 75 75 77

Pengetahuan 75 75 75
Matematika
5 Keterampilan 75 75 75

Pengetahuan 75 75 78
6 Sejarah indonesia
Keterampilan 75 75 78

17
7 Pengetahuan 75 76 78
Bahasa Inggris
Keterampilan 75 76 78

KKelompok B (umum)

Pengetahuan 75 78 78
8 Seni Budaya
Keterampilan 75 78 78

Pengetahuan 75 77 78
9 Penjasorkes
Keterampilan 75 77 78

10 Pengetahuan 75 76 78
Prakarya dan
Kewirausahaan Keterampilan 76 78
75
11 Muatan lokal :

a. Nahwu Sharp

b.

Kelompok C ( Peminatan ) program IPS

Pengetahuan 75 76 77
1 Geografi
Keterampilan 75 76 77

Pengetahuan 75 75 78
2 Sejarah
Keterampilan 75 75 78

Pengetahuan 75 75 78
3 Sosiologi
Keterampilan 75 75 78

Pengetahuan 75 76 77
4 Ekonomi
Keterampilan 75 76 77

Mata Pelajaran
5
Pilihan

Pengetahuan 75 75 78
a. Hadis Ilmu Hadis
Keterampilan 75 75 78

b.Kalam Ilmu Kalam Pengetahuan 75 75 75

18
19
20
5. Peminatan
a. Waktu Peminatan dan Lintas Minat untuk Kelas X
1) Pemetaan dan pendataan peminatan dan lintas minat dilaksanakan pada
saat pendaftaran peserta didik baru melalui penelusuran minat, bakat,
dan potensi peserta didik, dengan memperhatikan nilai raport SMP/MTs
semester 1 -5 , niali tes penempatan dan SKHUN.
2) Jumlah Peserta Didik untuk setiap rombongan belajar minimal 15 orang
dan maksimal 36 orang;
3) Pelaksanaan peminatan dan lintas minat mulai di semester 1.
b. Jumlah Rombel masing-masing peminatan
Berdasarkan hasil analisis pendidik, tenaga kependidikan, dan sarana-prasarana
yang tersedia di Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat, ditentukan
peminatan yang dilaksanakan adalah Peminatan IPS dengan jumlah rombongan
belajar yaitu 1 Rombel.

c. Lintas Minat
Lintas minat disediakan dengan cara masing-masing peserta didik memilih 2 mata
pelajaran yang ditawarkan melalui angket yang dibagikan pada saat mendaftar.

d. Penentuan Lintas Minat


1) Pengolahan nilai rapor, dan SHUN: Untuk peminatan MIPA yang diutamakan
adalah nilai mata pelajaran Matematika, IPA, dan Bahasa Indonesia, dan untuk
peminatan IPS diutamakan nilai mata pelajaran Matematika, IPS, dan Bahasa
Indonesia.
2) Pertimbangan minat melalui angket peserta didik yang disetujui oleh orang tua
3) Penelusuran minat, bakat, dan potensi peserta didik melalui Tes IQ dan tes
tulis penempatan.
4) Bagi peserta didik yang “ragu”, atau tidak memilih baik peminatan ataupun
lintas minat, maka dilakukan wawancara dengan guru BP/BK dan hasilnya
disetujui oleh orang tua.

6. Ketuntasan Belajar
Tujuan pembelajaran adalah terwujudnya kompetensi dasar pada diri peserta
didik. Untuk mengetahui ketercapaian Kompetensi Dasar (KD), guru merumuskan
sejumlah indikator sebagai acuan penilaian. Pada saat yang sama Madrasah Aliyah

21
Assyafi’iyah NW Tarekat, juga menentukan ketuntasan belajar atau Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) untuk memutuskan seorang peserta didik sudah tuntas
atau belum tuntas.

a. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi secara teori
dan praktik dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan
penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar pada KD yang merupakan tingkat
penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau
di atasnya. Sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar
terdiri atas ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun atau pada suatu tingkat
satuan pendidikan.
Ketuntasan Belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta didik
menguasai kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang diikutinya dalam satu
semester. Ketuntasan Belajar dalam setiap tahun adalah keberhasilan peserta didik
pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran. Ketuntasan dalam tingkat
satuan pendidikan adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi
seluruh mata pelajaran pada Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat untuk
menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Nilai ketuntasan
kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk predikat, yakni predikat Sangat Baik
(A), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (D). Ketuntasan belajar untuk sikap
ditetapkan dengan predikat minimal Baik (B).
Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam
bentuk angka dengan rentang nilai 0 (nol) -100 (seratus). Penentuan substansi
materi dan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan belajar ditentukan
oleh guru dan Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat dengan mengacu pada
perkembangan kompetensi peserta didik dan ketentuan yang berlaku.

Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW


Tarekat adalah 75 dan ketuntasan kompetensi keterampilan adalah 75.

b. Kriteria Ketuntasan Minimal


Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ditentukan oleh Madrasah Aliyah
Assyafi’iyah NW Tarekat mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

22
dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata
pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan.
KKM dirumuskan dengan memperhatikan 3 (tiga) aspek, yaitu kompleksitas
materi/kompetensi, intake (kualitas peserta didik), serta daya dukung satuan
pendidikan.
Aspek kompleksitas materi/kompetensi yaitu memperhatikan kompleksitas
KD dengan mencermati kata kerja yang terdapat pada KD tersebut dan
berdasarkan data empiris dari pengalaman guru dalam membelajarkan KD tersebut
pada waktu sebelumnya. Semakin tinggi aspek kompleksitas materi/kompetensi,
semakin menantang guru untuk meningkatkan kompetensinya.
Aspek daya dukung antara lain memperhatikan ketersediaan guru,kesesuaian
latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diampu, kompetensi
guru, rasio jumlah peserta didik dalam satu kelas, sarana prasarana pembelajaran,
dukungan dana, dan kebijakan madrasah. Semakin tinggi aspek daya dukung,
semakin tinggi pula nilainya.
Aspek intake yaitu memperhatikan kualitas peserta didik yang dapat
diidentifikasi antara lain berdasarkan hasil ujian nasional pada jenjang pendidikan
sebelumnya, hasil tes awal yang dilakukan oleh madrasah, atau nilai rapor
sebelumnya. Semakin tinggi aspek intake, semakin tinggi pula nilainya.
Secara teknis prosedur penentuan KKM pada Madrasah Aliyah Assyafi’iyah
NW Tarekat adalah (1) Menetapkan KKM per KD, (2) Menetapkan KKM mata
pelajaran, (3) Menetapkan KKM tingkatan kelas pada satuan pendidikan.
Untuk menentukan KKM per KD, Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat
menggunakan skala penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran sebagai
mana pada tabel berikut :

23
Tabel 3.4

Skala Penilaian Penentuan KKM


Kriteria dan Skala Penilaian
Aspek yang dianalisis
(dalam Rentang 0-100)

Tinggi Sedang Rendah


Kompleksitas
< 60 61 - 80 81 - 100
Rendah Sedang Tinggi
Daya Dukung 81 – 100 61 - 80 < 60
Rendah Sedang Tinggi
Intake 81 – 100 61 - 80 < 60

7. Penilaian Hasil Belajar


a. Prinsip Penilaian Hasil Belajar
Adapun prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru pada saat
melaksanakan penilaian adalah:

1) Sahih
Penilaian yang dilakukan haruslah sahih, maksudnya penilaian didasarkan
pada data yang memang mencerminkan kemampuan yang ingin diukur.

2) Objektif
Penilaian yang objektif adalah penilaian yang didasarkan pada prosedur dan
kriteria yang jelas dan tidak boleh dipengaruhi oleh subjektivitas penilai
(guru).

3) Adil
Penilaian yang adil maksudnya adalah suatu penilaian yang tidak
menguntungkan atau merugikan siswa hanya karena mereka (bisa jadi)
berkebutuhan khusus serta memiliki perbedaan latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.

4) Terpadu
Penilaian dikatakan memenuhi prinsip terpadu apabila guru yang merupakan
salah satu komponen tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

24
5) Terbuka
Penilaian harus memenuhi prinsip keterbukaan di mana kriteria penilaian, dan
dasar pengambilan keputusan yang digunakan dapat diketahui oleh semua
pihak yang berkepentingan.

6) Menyeluruh dan berkesinambungan


Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan oleh
guru dan mesti mencakup segala aspek kompetensi dengan menggunakan
berbagai teknik penilaian yang sesuai. Dengan demikian akan dapat memantau
perkembangan kemampuan siswa.

7) Sistematis
Penilaian yang dilakukan oleh guru harus terencana dan dilakukan secara
bertahap dengan mengikuti langkah-langkah yang baku.

8) Beracuan kriteria
Penilaian dikatakan beracuan kriteria apabila penilaian yang dilakukan
didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.

9) Akuntabel
Penilaian yang akuntabel adalah penilaian yang proses dan hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

10) Edukatif
Penilaian disebut memenuhi prinsip edukatif apabila penilaian tersebut
dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan pendidikan siswa.

b. Tujuan Penilaian
Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik memiliki fungsi untuk memantau
kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan
hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Berdasarkan fungsinya
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik meliputi:

1) Formatif (Penilaian Harian) yaitu memperbaiki kekurangan hasil belajar


peserta didik dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada setiap kegiatan
penilaian selama proses pembelajaran dalam satu semester, sesuai dengan
prinsip Kurikulum 2013 agar peserta didik tahu, mampu dan mau. Hasil dari

25
kajian terhadap kekurangan peserta didik digunakan untuk memberikan
pembelajaran remedial dan perbaikan RPP serta proses pembelajaran yang
dikembangkan guru untuk pertemuan berikutnya; dan
2) Sumatif (Penilaian Akhir Semester/Penilaian Akhir Tahun) yaitu
menentukan keberhasilan belajar peserta didik pada akhir suatu semester, satu
tahun pembelajaran, atau masa pendidikan di satuan pendidikan. Hasil dari
penentuan keberhasilan ini digunakan untuk menentukan nilai rapor, kenaikan
kelas dan keberhasilan belajar satuan pendidikan seorang peserta didik.
Sedangkan tujuan Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada kurikulum
2013 adalah :

1) Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan


keterampilan yang sudah dan belum dikuasai seorang/sekelompok peserta
didik untuk ditingkatkan dalam pembelajaran remedial dan program
pengayaan.
2) Menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi belajar peserta didik dalam
kurun waktu tertentu, yaitu harian, tengah semesteran, satu semesteran, satu
tahunan, dan masa studi satuan pendidikan.
3) Menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat
penguasaan kompetensi bagi mereka yang diidentifikasi sebagai peserta didik
yang lambat atau cepat dalam belajar dan pencapaian hasil belajar.
4) Memperbaiki proses pembelajaran pada pertemuan semester berikutnya.
5) Memetakan mutu satuan pendidikan.
c. Ruang Lingkup Penilaian
1) Penilaian Proses
Jabarkan bagaimana guru melakukan penilaian proses

2) Penilaian Hasil Belajar


Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat menyampaikan laporan
hasil belajar peserta didik sebagai berikut:

a) Hasil Penilaian Harian kepada peserta didik, paling lambat sebelum


penilaian harian berikutnya dilaksanakan.
b) Hasil PTS (Penilaian Tengah Semester) diberikan kepada peserta didik.
(Ini tidak wajib)

26
c) Penilaian Akhir Semester (PAS) berupa buku Laporan Capaian Hasil
belajar kepada peserta didik melalui orang tua/wali peserta didik.
d) Penilaian Akhir Tahun (PAT) berupa buku Laporan Capaian Hasil belajar
kepada peserta didik melalui orang tua/wali peserta didik.
d. Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut:

1) Penilaian Kompetensi Sikap


Penilaian sikap adalah penilaian terhadap kecenderungan perilaku
peserta didik sebagai hasil pendidikan, baik di dalam kelas maupun di luar
kelas. Penilaian sikap memiliki karakteristik yang berbeda dengan
penilaian pengetahuan dan keterampilan, sehingga teknik penilaian yang
digunakan juga berbeda. Dalam hal ini, penilaian sikap ditujukan untuk
mengetahui capaian dan membina perilaku serta budi pekerti peserta didik.

Pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan mata
pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), KD pada
KI-1 dan KD pada KI-2 disusun secara koheren dan linier dengan KD pada
KI-3 dan KD pada KI-4. Dengan demikian aspek sikap untuk mata
pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn dibelajarkan
secara langsung (direct teaching) maupun tidak langsung (indirect teaching)
yang memiliki dampak instruksional (instructional effect) dan memiliki
dampak pengiring (nurturant effect). Sedangkan untuk mata pelajaran lain,
tidak terdapat KD pada KI-1 danKI-2. Dengan demikian aspek sikap untuk
mata pelajaran selain Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn tidak
dibelajarkan secara langsung dan memiliki dampak pengiring dari
pembelajaran KD pada KI-3 dan KD padaKI-4.

Penilaian sikap dilakukan oleh semua guru mata pelajaran, guru BK,
dan wali kelas, serta warga sekolah. Teknik penilaian sikap dijelaskan pada
skema berikut.

27
Dilaksanakan selama
Observasi oleh proses pembelajaran
guru MP dan di luar
selama 1 pembelajaran
Utama semester

Dilaksanakan di luar jam


pembelajaran baik secara
Observasi oleh langsung maupun
guru BK dan Wali berdasarkan
Penilaian kelas selama 1 informasi/laporan yang
Sikap semester valid

Penilaian diri Dilaksanakan sekurang


Penunjang dan Penilaian -kurangnya 1 kali dalam
antarteman satu semester

Gambar 3.1. Skema Penilaian Sikap

Berikut penjelasan Gambar 3.1

a) Observasi
Observasi dalam penilaian sikap peserta didik merupakan
teknik yang dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan
perilaku. Asumsinya setiap peserta didik pada dasarnya berperilaku
baik sehingga yang perlu dicatat hanya perilaku yang sangat baik
(positif) atau kurang baik (negatif) yang muncul dari peserta didik.
Catatan hal-hal sangat baik (positif) digunakan untuk menguatkan
perilaku positif, sedangkan perilaku kurang baik (negatif) digunakan
untuk pembinaan. Hasil observasi dicatat dalam jurnal yang dibuat
selama satu semester oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan wali
kelas. Jurnal memuat catatan sikap atau perilaku peserta didik yang
sangat baik atau kurang baik, dilengkapi dengan waktu terjadinya
perilaku tersebut, dan butir-butir sikap. Berdasarkan jurnal semua guru
yang dibahas dalam rapat dewan guru, wali kelas membuat predikat
dan deskripsi penilaian sikap peserta didik selama satu semester.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan


penilaian sikap dengan teknik observasi:

1) Jurnal digunakan oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan wali
kelas selama periode satu semester.

28
2) Jurnal oleh guru mata pelajaran dibuat untuk seluruh peserta didik
yang mengikuti mata pelajarannya. Jurnal oleh guru BK dibuat
untuk semua peserta didik yang menjadi tanggung jawab
bimbingannya, dan jurnal oleh wali kelas digunakan untuk satu
kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
3) Hasil observasi guru mata pelajaran dan guru BK dibahas dalam
rapat dewan guru dan selanjutnya wali kelas membuat predikat dan
deskripsi sikap setiap peserta didik dikelasnya.
4) Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat dalam jurnal
tidak terbatas pada butir-butir sikap (perilaku) yang hendak
ditumbuhkan melalui pembelajaran yang saat itu sedang
berlangsung sebagaimana dirancang dalam RPP, tetapi dapat
mencakup butir-butir sikap lainnya yang ditanamkan dalam
semester itu, jika butir-butir sikap tersebut muncul/ditunjukkan
oleh peserta didik melalui perilakunya.
5) Catatan dalam jurnal dilakukan selama satu semester sehingga ada
kemungkinan dalam satu hari perilaku yang sangat baik dan/atau
kurang baik muncul lebih dari satu kali atau tidak muncul sama
sekali.
6) Perilaku peserta didik selain sangat baik atau kurang baik tidak
perlu dicatat dan dianggap peserta didik tersebut menunjukkan
perilaku baik atau sesuai dengan norma yang diharapkan.

Tabel 3.6 Contoh format dan pengisian jurnal guru mata pelajaran

Nama SatuanPendidikan : Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat

Tahun pelajaran : 2022/2023

Kelas/Semester : X / SemesterI

Mata Pelajaran : Kimia

29
Kejadian/ Butir Pos/ Tindak
No. Waktu Nama
Perilaku Sikap Neg Lanjut

1 5/8/2022 Adi Meninggalkan Tanggung - Dipanggil


laboratorium jawab untuk
tanpa membersihkan
membersihkan meja dan alat
meja dan alat bahan yang
bahan yang sudah dipakai.
sudah dipakai.
Dilakukan

pembinaan.

b) Penilaian diri
Penilaian diri dilakukan dengan cara meminta peserta didik
untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam
berperilaku. Selain itu penilaian diri juga dapat digunakan untuk
membentuk sikap peserta didik terhadap mata pelajaran. Hasil
penilaian diri peserta didik dapat digunakan sebagai data konfirmasi.
Penilaian diri dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan
kepribadian peserta didik, antara lain:

1) Dapat menumbuhkan rasa percaya diri, karena diberi kepercayaan


untuk menilai diri sendiri;
2) peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena
ketika melakukan penilaian harus melakukan introspeksi terhadap
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki;
3) dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk
berbuat jujur, karena dituntut untuk jujur dan objektif dalam
melakukan penilaian;dan
4) membentuk sikap terhadap mata pelajaran/pengetahuan.

30
Contoh Lembar Penilaian Diri menggunakan daftar cek
(checklist) pada waktu kegiatan kelompok

Nama : ...............................................

Kelas/Semester : ..................../..........................

Petunjuk:

1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda  pada kolom


yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
2. Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada
bapak/ibuguru.

Tabel 3.7 Contoh Penilaian Diri


No Pernyataan Ya Tidak

Selama kegiatan kelompok, saya:

1 Mengusulkan ide kepada kelompok

2 Sibuk mengerjakan tugas saya sendiri

3 Tidak berani bertanya karena malu ditertawakan

4 Menertawakan pendapat teman

5 Aktif mengajukan pertanyaan dengan sopan

6 Melaksanakan kesepakatan kelompok, meskipun


tidak sesuaidengan pendapat saya

c) Penilaian antarteman
Penilaian antarteman adalah penilaian dengan cara peserta didik
saling menilai perilaku temannya. Penilaian antarteman dapat
mendorong: (a) objektivitas peserta didik, (b) empati, (c)
mengapresiasi keragaman/perbedaan, dan (d) refleksi diri.

Kriteria penyusunan instrumen penilaian antarteman sebagai


berikut.

1) Sesuai dengan indikator yang akan diukur.


2) Indikator dapat diukur melalui pengamatan peserta didik.
3) Kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan
tidak berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda.

31
4) Menggunakan bahasa lugas yang dapat dipahami peserta didik.
5) Menggunakan format sederhana dan mudah digunakan oleh peserta
didik.
6) Indikator menunjukkan sikap/perilaku peserta didik dalam situasi
yang nyata atau sebenarnya dan dapat diukur.

Contoh Lembar Penilaian Antarteman

Nama Teman : 1. …………………

2.…………………

Nama Penilai : ………………………………….………

Kelas/Semester :………………………………….………

Tabel 3.8 Contoh Penilaian Antarteman


Teman Teman
No Pernyataan/Indikator Pengamatan
1 2

1 Teman saya mengajukan pertanyaan dengan


sopan

2 Teman saya mengerjakan kegiatan sesuai


pembagian tugasdalam kelompok

3 Teman saya mengemukakan ide untuk


menyelesaikanmasalah

4 Teman saya memaksa kelompok untuk


menerima usulnya

5 Teman saya menyela pembicaraan teman


kelompok

6 Teman saya menjawab pertanyaan yang


diajukan teman lain

7 Teman saya menertawakan pendapat teman


yang aneh

8 Teman saya melaksanakan kesepakatan


kelompok meskipuntidak sesuai dengan
pendapatnya

32
2) Penilaian Pengetahuan
Berbagai teknik penilaian pengetahuan dapat digunakan sesuai
dengan karakteristik masing-masing KD. Teknik yang biasa digunakan
adalah tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Skema penilaian pengetahuan
dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.2. Skema Penilaian Pengetahuan


Benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan, isian, dan uraian
Tes tertulis

Penilaian Pengetahuan
Kuis dan tanya jawab
Tes lisan

Tugas yang dilakukan secara individu atau kelompok di sekolah dan/ata


Penugasan

Pengolahan Nilai Pengetahuan Tanpa Pembobotan


Tabel 3.4 Pengolahan nilai pengetahuan
Hasil Penilaian Harian Penilaian Rerata
Akhir (dibulatka
No. Nama KD n)
1 2 3 4 ...
Semester

3.1

3.2

1 Ani 3.3

3.4

3.5

Nilai Rapor

3) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik
antara lain penilaian praktik/kinerja, proyek, portofolio, atau produk.
Teknik penilaian lain dapat digunakan sesuai dengan karakteristik KD
pada KI-4 mata pelajaran yang akan diukur. Instrumen yang digunakan
berupa daftar cek atau skala penilaian (ratingscale) yang dilengkapi rubrik.

33
Skema penilaian keterampilan dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.3 Skema Penilaian Keterampilan


Penilaian yang dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik
Unjuk Kerja/Kinerja/ Praktik

Kegiatan penyelidikan yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pela

Proyek

Penilaian Keterampilan Rekaman hasil pembelajaran dan penilaian yang memperkuat kemajuan dan
Portofolio

Produk Penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan

Teknik lain

Untuk memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata


pelajaran adalah dengan cara merata-ratakan dari semua nilai KD pada KI-
4 dalam satu semester. Selanjutnya, penulisan capaian keterampilan pada
rapor menggunakan angka bulat pada skala 0 – 100 dan predikat, serta
dilengkapi deskripsi singkat capaian kompetensi.

Tabel 3.10 Pengolahan Nilai Keterampilan


Nilai Akhir
KD Praktik Produk Proyek Portofolio
(dibulatkan)

4.1

4.2

4.3

4.4

Nilai Rapor

34
8. Kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas berdasarkan ketuntasan hasil belajar pada setiap mata
pelajaran balk sikap, pengetahuan maupun keterampilan. Ketuntasan belajar pada
kenaikan kelas adalah ketuntasan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Jika terdapat
mata pelajaran yang tidak mencapai KKM pada semester ganjil atau genap, maka:

1. Dihitung rerata nilai berdasarkan aspek mata pelajaran semester ganjil dan genap.

2. Nilai rerata setiap aspek dibandingkan dengan KKM pada mata pelajaran
tersebut. Jika hasil pada nilai rerata lebih dari nilai KKM, maka aspek mata
pelajaran tersebut dinyatakan TUNTAS, dan sebaliknya jika nilai rerata kurang dari
nilai KKM, maka aspek mata pelajaran tersebut dinyatakan BELUM TUNTAS.
Selanjutnya jika rerata kedua aspek tuntas maka mata pelajaran tersebut dikatakan
TUNTAS, dan sebaliknya minimal satu aspek tidak tuntas maka mata pelajaran
tersebut dikatakan BELUM TUNTAS.

Berikut kriteria kenaikan kelas pada satuan pendidikan yang menggunakan Sistem
Paket. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan sebagai
berikut.

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun


pelajaran yang diikuti.

2. Predikat sikap minimal BAIK yaitu memenuhi indikator kompetensi sesuai


dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.

3. Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan minimal BAIK


sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.

4. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing capaian
pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata pelajaran
yang tidak mencapai KKM pada semester ganjil dan/atau semester genap, maka
nilai akhir mata pelajaran diambil dari rata-rata nilai mata pelajaran pada semester
ganjil dan genap untuk aspek yang sama.

5. Satuan pendidikan dapat menambahkan kriteria sesuai dengan kebutuhan masing-


masing.

35
Catatan:

1. Keputusan kenaikan kelas bagi peserta didik dilakukan berdasarkan hasil rapat
dewan guru dengan mempertimbangkan kebijakan satuan pendidikan, seperti
minimal kehadiran, tata tertib, dan peraturan Iainnya yang berlaku di satuan
pendidikan tersebut.

2. Kriteria kenaikan kelas dari satuan pendidikan harus tersurat dalam dokumen
K13.

3. Bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem SKS, tidak ada kenaikan kelas
bagi peserta didik.

4. Lembar kriteria kenaikan kelas dilampirkan pada rapor peserta didik.

(Lihat Keputusan Dirjen Pendis Nomor 6982 tahun 2019)

9. Pelaporan Hasil Belajar


(Lihat Keputusan Dirjen Pendis 3751 tahun 2018)

Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat menyampaikan laporan hasil


belajar peserta didik sebagai berikut:

a. Hasil Penilaian Harian kepada peserta didik, paling lambat sebelum penilaian
harian berikutnya dilaksanakan.
b. Hasil PTS (Penilaian Tengah Semester) di berikan kepada peserta didik.
c. Penilaian Akhir Semester (PAS) berupa buku Laporan Capaian Hasil belajar
kepada peserta didik melalui orang tua/wali peserta didik.
d. Penilaian Akhir Tahun (PAT) berupa buku Laporan Capaian Hasil belajar kepada
peserta didik melalui orang tua/wali peserta didik.

10. Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan setelah memenuhi kriteria:

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal BAIK;

3. Telah mengikuti seluruh program Ujian Madrasah (UM)

36
Berikut penjelasan mengenai keempat kriteria tersebut:

1) Penyelesaian seluruh program pembelajaran untuk peserta didik MA

apabila telah menyelesaikan pembelajaran dari kelas X sampai dengan kelas


XII. Untuk MA yang menerapkan sistem kredit semester (SKS) apabila telah
menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang dipersyaratkan;

2) Nilai sikap/perilaku minimal balk ditentukan oleh satuan pendidikan

dengan mempertimbangkan hasil penilaian sikap oleh pendidik.

3) Kriteria kelulusan peserta didik dari Ujian Madrasah (UM) dan atau Ujian
Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk semua mata pelajaran ditetapkan
oleh Satuan Pendidikan berdasarkan perolehan nilai UM/USBN.

4) Telah mengikuti Ujian Nasional (UN) dan

5) Telah mengikuti Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN).

Kelulusan peserta didik dari madrasah ditetapkan oleh setiap Satuan

Pendidikan yang bersangkutan melalui rapat dewan guru.

(Lihat Keputusan Dirjen Pendis Nomor 6982 tahun 2019)

11. Ketentuan Mutasi Siswa


Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat menentukan persyaratan
pindah/mutasi peserta didik sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah,
melalui suatu mekanisme yang obyektif dan transparan antara lain mencakup hal-hal
sebagai berikut :

a. Memenuhi persyaratan yang ditentukan


1) Surat permohonan orang tua yang bersangkutan
2) Memiliki Buku Laporan Hasil belajar (Rapor) dengan nilai lengkap dari
sekolah/Madrasah asal
3) Memilki Ijazah MTs/SMP.
4) Memiliki surat pindah dari madrasah/sekolah asal yang diketahui oleh
Kementerian Agama/Dinas Pendidikan.
b. Menyesuaikan bentuk Laporan Hasil Belajar (LHB) dari sekolah/Madrasah asal

37
sesuai dengan bentuk rapor yang digunakan di Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW
Tarekat.
c. Mengikuti seleksi masuk dengan tes sesuai program yang diminati dan hasilnya
diumumkan secara terbuka.

12. Ekstra Kurikuler


Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat menyelenggarakan kegiatan
ekstrakurikuler sebagai suplemen dari usaha pengembangan potensi, bakat, minat dan
karakter peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan di luar jam
pembelajaran intrakurikuler. Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat
menyediakan dua jenis kegiatan ekstrakurikuler yaitu ekstrakurikuler wajib dan
pilihan.
a. Ekstra Kurikuler Wajib
Ekstrakulikuler Pramuka adalah salah satu kegiatan wajib di Madrasah Aliyah
Assyafi’iyah NW Tarekat. Yang diikuti oleh siswa-siswi kelas X sebanyak 120
orang yang dilaksanakan satu kali seminggu setiap hari Minggu pagi dan sore
mulai dari jam 08.00 sampai selesai.
b. Ekstrakurikuler Pilihan
Pengembangan diri yang dipilih berupa kegiatan ekstrakurikuler meliputi
beragam kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat siswa, terdiri atas:
a. Pencak Silat
b. Jurnalistik
c. DJB
d. Tilawah
e. Olah raga
f. English club
g. Kitab Kuning
Bagi peserta didik baru yang sudah diterima di Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW
Tarekat diwajibkan untuk memilih 2 jenis kegiatan ekstrakulikuler dari kegiatan
yang disediakan oleh Madrasah yaitu dengan cara masing-masing siswa diberikan
angket untuk memilihnya. Dan kegiatan ekstrakulikuler ini dilaksanakan selesai
belajar intrakulikuler.
13. Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter
a. Prinsip-Prinsip Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter

38
1) Setiap guru mata pelajaran wajib menanamkan nilai penguatan pendidikan
karakter kepada peserta didik.
2) Penanaman nilai penguatan pendidikan karakter kepada peserta didik bersifat
hidden curriculum dalam bentuk pembiasaan, pembudayaan dan pemberdayaan
dalam kehidupan sehari-hari.
3) Implementasi penanaman nilai penguatan pendidikan karakter kepada peserta
didik di atas tidak harus tertuang dalam administrasi pembelajaran guru (RPP),
namun guru wajib mengkondisikan suasana kelas dan melakukan pembiasaan
serta menyampaikan pesan-pesan moral kepada peserta didik.
b. Implementasi Moderasi Beragama
(Deskripsikan bagaimana madrasah mengimplementasikannya)

c. Implementasi Pendidikan AntiKorupsi


(Deskripsikan bagaimana madrasah mengimplementasikannya)

d. Implementasi Pendidikan AntiNarkoba


(Deskripsikan bagaimana madrasah mengimplementasikannya)

14. Pendidikan Kecakapan Hidup


Kurikulum untuk Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat memasukkan
pendidikan kecakapan hidup yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan
akademik, dan atau kecakapan vokasional. Pendidikan kecakapan hidup dapat
merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran dan atau berupa
paket/modul yang direncanakan secara khusus. Pendidikan kecakapan hidup dapat
diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan atau dari
satuan pendidikan formal lain dan atau nonformal.

Pendidikan yang berorientasi pada kecakapan hidup dilaksanakan untuk


memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik memperoleh bekal ketarampilan
dan keahlian yang dapat dijadikan sebagai sumber penghidupannya. Pelaksanaan
pendidikan kecakapan hidup dirancang dengan mengakomodasi berbagai kepentingan
dan kebutuhan masyarakat serta mengimplementasikannya ke dalam program
pendidikan di madrasah, kurikulum yang merefleksikan kebutuhan masyarakat dan
pembelajaran yang khas dan terukur sehingga kompetensi lulusannya dapat
memenuhi standard yang dapat dipertanggungjawabkan.

39
a. Dalam Mata Pelajaran Matematika
Dari daftar kecakapan hidup di atas guru Matematika dapat merancang RPP
dengan memasukkan aspek kecakapan hidup personal (tanggung jawab dan
berpikir kritis) dengan menyisipkan pertanyaan-pertanyaan kritis dan profokatif
pada soal-soal dan bahan ajar matematika yang dikembangkan. Kecakapan hidup
sosial (bekerja sama dan keterbukaan terhadap kritis) diintegrasikan dengan cara
memilih metode pembelajaran diskusi atau metode kooperatif dalam kegiatan
pembelajarannya. Dengan diskusi diharapkan kemampuan bekerjasamanya
berkembang. Dalam proses diskusi diharapkan kemauan menerima kritik juga
dilatihkan sehingga siswa lebih terlatih dalam menerima sebuah kritik.

b. Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia/Bahasa Inggris/Bahasa Arab


Pembentukan aspek kecakapan personal seperti tanggung jawab,
kemandirian, kepercayaan diri diintegrasikan dalam Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia/ Bahasa Inggris/ Bahasa Arab dengan cara memilih bahan bacaan dan
contoh-contoh teks yang menggambarkan pentingnya kemandirian, tanggung
jawab, dan kepercayaan diri. Mata pelajaran bahasa cukup fleksibel untuk
memilih topik-topik teks/ cerita/ drama yang berguna untuk membentuk
kemandirian, tanggung jawab, dan kepercayaan diri. Selain itu, kepercayaan diri
juga dapat dibentuk melalui pemilihan kegiatan pembelajaran yang memberi
kesempatan siswa untuk presentasi di depan teman-temannya (berpidato di depan
teman, berwawancara, bermain peran, dan sebagainya). Kecakapan bekerjasama
dan menghargai orang lain, juga dapat diintegrasikan dengan memilih kegiatan
pembelajaran berupa diskusi kelompok, diskusi berpasangan atau JIGSAW untuk
membelajarkan keterampilan membaca, menulis, berbicara, dan mendengar.

c. Dalam Mata Pelajaran Sains


Keterampilan berpikir kritis dapat dikembangkan dengan memilih model
pembelajaran yang bersifat investigasi/ penyelidikan terhadap fenomena-fenomena
di sekitar yang terkait dengan kompetensi dasar. Tanggung jawab diintegrasikan
dengan memilih materi- materi berkaitan dengan tanggung jawab terhadap
keselamatan diri sendiri maupun keselamatan orang lain. Misalnya, pada waktu
membelajarkan KD Zat Aditif guru memilih peristiwa-peristiwa menakutkan
yang berkaitan dengan dampak zat-zat kimia pada makanan atau obat-obatan

40
terhadap jiwa manusia, peristiwa yang menggambarkan dampak penggunaan zat
kimia terhadap lingkungan, peristiwa-peristiwa dampak rokok/ narkoba terhadap
remaja. Dengan pemilihan materi-materi yang kontekstual tersebut diharapkan
secara tidak langsung menyadarkan siswa untuk memiliki tanggung jawab
terhadap keselamatan dirinya dan orang lain. Keterampilan bekerja sama dan
kemampuan berpikir logis diintegrasikan guru pada kegiatan pembelajaran yang
berupa tugas melakukan percobaan secara berkelompok.

d. Dalam Mata Pelajaran IPS


Kemampuan personal untuk dapat berempati dan menghargai orang lain
dapat diintegrasikan dengan pemilihan metode pembelajaran bermain peran atau
langsung mengamati/ berwawancara dengan orang-orang yang berkaitan dengan
pembahasan pada kompetensi dasar. Misalnya, pada pembahasan ekonomi yang
bermoral siswa dapat ditugasi untuk mewawancarai penjual sayur, tukang sol
sepatu, pengemis, dan sebagainya. Tanggung jawab terhadap keselamatan diri dan
orang lain juga dapat dintegrasikan dengan cara memilih metode pembelajaran
simulasi untuk menyelamatkan diri dari berbagai bencana yang sering terjadi di
daerahnya. Misalnya, guru IPS di Jogya dan Bengkulu memperdalam materi
tentang gempa dan memilih berbagai metode simulasi untuk menyelamatkan diri
dari gempa; guru IPS di Aceh, Banyuwangi, NTT memperdalam materi tentang
tsunami dan menggunakan metode simulasi mempraktikkan cara menyelamatkan
diri dari bencana tsunami.

15. Pendidikan Berbasis Kompetensi Karakteristik Lokal dan Global


Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi infromasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain
yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.

Kegiatan di Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat yang merupakan


bentuk implementasi dari pendidikan ini adalah melalui pembelajaran pembiasaan
yakni bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, bahasa Inggris dan bahasa Arab.
Proses pembelajaran pembiasaan dilaksanakan di lingkungan madrasah dengan
menggunakan bahasa inggris dan bahasa Arab sebagai komunikasi secara bertahap.

41
Adapun tahapan penggunaan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab sebagai
pengantar dalam proses pembelajaran adalah (1)tahun pertama, 25% Bahasa Inggris
dan Bahasa Arab, 75 Bahasa Indonesia; (2)tahun kedua, 30% Bahasa Inggris dan
Bahasa Arab, 70 % Bahasa Indonesia; (3) tahun Ketiga 50, Bahasa Inggris dan
Bahasa Arab, 50% Bahasa Indonesia

16. Implementasi Heutagogy learning 4.0


Implementasi Heutagogy learning di Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW
Tarekat adalah (1) pembelajaran berbasis internet ( baik bahan, metode maupun
tugas tugas), (2) Penilaian secara digital/online baik PH, PTS, PAS, PAT, UAMBN-
BK, dan Asesmen Kompetensi Minimum, (3) Sistem informasi manajemen (SIM)
madrasah berbasis digital, finger print, dan WA Call center, (4) Semua informasi
tentang madrasah bisa di akses melalui webiste dan media sosial.

42
BAB IV

ANALISIS KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta


didik selama satu tahun efektif, efektif fakultatif dan hari libur. Kalender pendidikan disusun
dan disesuikan setiap tahun oleh madrasah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran.
Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan
daerah, karakteristik madrasah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah. Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran adalah sebagi berikut:

A. Permulaan Tahun Pelajaran


Untuk kelas X hari-hari pertama masuk Madrasah, langsung melaksanakan Masa
Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA), yaitu mulai tanggal 12 sampai dengan 14 Juli
2022. Di waktu yang sama permulaan tahun pelajaran efektif untuk kelas XI dan XII
dimulai pada hari Senin tanggal 12 Juli 2022.

B. Waktu Belajar, Pekan Efektif Belajar, dan Waktu Pembelajaran Efektif


Waktu belajar menggunakan sistem semester dengan membagi 1 tahun pelajaran
menjadi semester ganjil dan semester genap dengan waktu pembelajaran sebagaimana
tabel berikut:

Tabel 4.1 Nama Tabel

HARI WAKTU
BELAJAR

Senin 07.00 – 15.00

Selasa 07.00 – 14.30

Rabu 07.00 – 14.30

Kamis 07.00 – 14.30

Jum’at 07.00 – 11.30

43
Sabtu 07.00 – 15.15

Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan madrasah, waktu pembelajaran efektif


belajar sebagaimana tabel berikut:

Tabel 4.2 Nama Tabel

Jumlah Minggu
Bulan Keterangan
Minggu Efektif

Juli 4 5
Agustus 5 4
September 4 5
Oktober 4 4
November 5 5
Desember 4 5
Januari 5 5
Februari 4 4
Maret 4 5
April 4 4
Mei 5 4
Juni 4 5

C. Libur Madrasah
Hari libur madrasah adalah hari yang ditetapkan oleh madrasah, pemerintah pusat,
provinsi, dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di madrasah.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:

1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama dalam hal
yang terkait dengan hari raya keagamaan.
2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal penentuan hari libur
umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang dan jenis
Pendidikan.
Hari libur yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah:

a. Libur Semester ganjil : ………………………………….


b. Libur Semester genap : …………………………………

44
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:

a. Tahun Baru
b. Idul Fitri dan Cuti Bersama
c. Idul Adha
d. Tahun Baru Imlek
e. Tahun Baru Hijriah
f. Hari Raya Nyepi
g. Maulid Nabi Muhammad saw.
h. Tahun Baru Imlek
i. Wafat Isa Al masih
j. Hari Raya Waisak
k. Kenaikan Isa Al Masih
l. Hari Kemerdekaan RI
m. Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw.
n. Hari Raya Natal

D. Rencana Kegiatan Madrasah


Rencana kegiatan madrasah tahun pelajaran 2022/2023 adalah sebagaimana
tertera pada tabel berikut ini.

Tabel 4.3 Rencana Kegiatan Madrasah tahun Pelajaran 2022/2023

NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KETERANGAN

1. Hari Pertama Masuk Madrasah 12 Juli 2022 Siswa dan Guru

2. MATSAMA ( Masa Taaruf Siswa 12 s.d 14 Juli 2022 Siswa Baru dan
Madrasah ) Peserta didik Baru Panitia

3. Rapat Persiapan KBM Semester 8 Juli 2022 Dewan Guru

4. Hari Raya Idul Adha 31 Juli 2022 Siswa dan Guru

5. Upacara Hari Proklamasi 17 Agustus 2022 Siswa dan Guru


Kemerdekaan

6. Tahun Baru Islam 1443 H 10 Agustus 2022 Siswa dan Guru

45
7. Rapat Koordinasi TU Setiap hari Senin minggu ke 1 x 3 bulan
tiga

8. Rapat Koordinasi Guru / Wali Kelas Setiap hari Sabtu minggu ke- 1 x 6 bulan
tiga

9. Penilaian Harian / KD Disesuaikan Siswa dan Guru

10. Remedial/Pengayaan ( KD ) Disesuaikan Siswa dan Guru

11. Pendatan Peserta UNBK 16 Oktober sampai dengan 10 Kurikulum dan


November Operator

12. Hari Santri Nasional 22 Oktober Guru dan Siswa

13. Upacara Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober Guru dan Siswa

14. Pengaturan Server dan Sesi SMA/MA 4-6 November Operator

15. Sinkronisasi Data Peserta UNBK 10 – 11 November Operator

16. Simulasi I UNBK SMA/MA 14 November Panitia, Guru, dan


Siswa

17. Rapat KKM Penilaian Akhir 3 November Anggota se-Sub


Semester ( PAS ) Gasal KKM Janapria

18. Maulid Nabi Muhammad S.A.W 20 November Siswa dan Guru


untuk 3 Lembaga

19. Rapat Evaluasi Semester Gasal dan 27 November Panitia dan guru
Persiapan semester Genap

20. Pelaksanaan Penilaian Akhir 29 Nov s.d. 8 Desember 2022 Panitia, guru, dan
Saemester Gasal 2022 siswa

21. Infut Nilai dan cetak Raport 14 s.d. 16 Desember Wali kelas

22. Pembagian Raport 17 Desember Siswa dan Wali

46
kelas

23. Libur Semester Gasal 2022/2023 21 s.d 31 Desember Siswa dan Guru

24. Libur Tahun Baru Masehi 2019 1 Januari 2022 Semua warga
madrasah

25. Hari pertama semester Genap 3 Januari 2022 Siswa dan Guru
2022/2023

26. Mengikuti Upacara HAB Kemenag 3 Januari Siswa dan Guru

27. Pengayaan Materi UM periode Gasal 7 Januari Panitia, Guru, dan


Kelas XII Siswa

28. Try Out Diagnostic UM kelas XII 10-12 Januari Panitia, Guru, dan
Siswa

29. Ulangan harian /KD disesuaikan Siswa dan Guru

30. Remedial/ Pengayaan disesuaikan Siswa dan Guru

31. Libur Tahun Baru Imlek 1 Februari Semua Warga


Madrasah

32. Pendaftaran SNMPTN 2022 untuk 21-06 Februari- Maret Kurikulum ,Operator
siswa , dan Siswa

33. Penyusunan Soal UM dan USBN 23 Februari Panitia, dan Tim


Pembuat Soal KKM

34. Pendaftaran SPAN UM-PTKIN 2022 01-30 Maret Kurikulum,Operator,


dan siswa

35. Try Out Diagnostic Tahap III 5-9 Maret Panitia, Guru, dan
Siswa

36. Cetak Soal UM dan USBN 5-9 Maret Percetakan

47
37. Isrok Mi’raj Nabi Besar 1 Maret Semua Warga
Madrasah

38. Hari Raya Nyepi 3 Maret Semua Warga


Madrasah

39. Perkiraan Ujian Madrasah 14-23 Maret 2022 Kelas XII

40. Libur Awal Puasa 1443 H 4 -5 April 2022 Semua Warga


Madrasah

41. Wafat Yesus Kristus 15 April Semua Warga


Madrasah

42. Libur Akhir Puasa 1443 H 25 -30 April 1443 H Semua Warga
Madrasah

43. Hari Raya Idul Fitri 1443 H 2-3 Mei 2022 Semua Warga
Madrasah

44. Kenaikan Isa Al-Masih 26 Mei Semua Warga


Madrasah

45. Tasyakkuran kelas XII 11 April Panitia, Guru, dan


Siswa

46. Pengumuman Hasil SNMPTN dan 10 April Siswa Kelas XII


SPAN PTKIN 2020

47. Penilain Akhir Tahun ( PAT ) 30-31 Mei s.d 2-11 Juni Panitia, Guru, dan
Siswa

48. Infut Nilai dan Cetak Raport 15 -16 Juni Wali Kelas dan
operator

49. Rapat Kenaikan kelas 17 Juni Guru

50. Pembagian Raport bagi kelas X dan 18 Juni Guru dan Siswa

48
XI

51. Libur Penilaian Akhir Tahun Semester 20 Juni s.d. 11 Juli Guru dan Siswa
Genap

52. Penyerahan Ijazah Lulusan 2022 16 Juli Siswa kelas XII

53. MATSAMA 2022/2023 15 -17 Juli Panitia MATSAMA

E. Panduan Akademik

1. Prinsip dan Model Pembelajaran


Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik,antara peserta
didik dan pendidik, dan antara peserta dan sumber belajar lainnya pada suatu
lingkungan belajar yang berlangsung secara edukatif, agar peserta didik dapat
membangun sikap, pengetahuan dan keterampilannya untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung
serangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga penilaian.

a. Prinsip-Prinsip Pembelajaran
Prinsip-prinsip pembelajaran meliputi: (1) peserta didik difasilitasi untuk
mencari tahu, (2) peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar, (3) proses
pembelajaraan menggunakan pendekatan ilmiah, (4) pembelajaran berbasis
kompetensi, (5) pembelajaran terpadu, (6) pembelajaran yang menekankan pada
jawaban divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi, (7) pembelajaran
berbasis keterampilan aplikatif, (8) peningkatan keseimbangan, kesinambungan,
dan keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills, (9)pembelajaran yang
mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar
sepanjang hayat, (10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan
memberiketeladanan (ingngarso sung tulodo), membangun kemauan (ingmadyo
mangun karso), dan mengembangkan kreativitas pesertadidik dalam proses
pembelajaran (tut wurihandayani), (11) pembelajaran yang berlangsung di rumah,
di madrasah, dan di masyarakat, (12) pemanfaatan teknologi informasi dan

49
komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran,  (13)
pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik, dan
(14) suasana belajar menyenangkan dan menantang.

b. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk
mencapai tujuan belajar yang menyangkut sintaksis, sistem sosial, prinsip reaksi
dan sistem pendukung (Joice&Wells).Sedangkan menurut Arends dalam Trianto,
mengatakan “model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas.

Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan


digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam
kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.

Kurikulum 2013 menggunakan 3 (tiga) model pembelajaran utama yang


diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, perilaku sosial serta
mengembangkan rasa keingintahuan. Ketiga model tersebut adalah (1) model
pembelajaran berbasis Masalah (Problem Based Learning), (2)model
pembelajaran projek (Project Based Learning), dan (3) model pembelajaran
melalui penyingkapan/Penemuan(Discovery/Inquiry Learning).

Tidak semua model pembelajaran tepat digunakan untuk semua KD/materi


pembelajaran.Model pembelajaran tertentu hanya tepat digunakan untuk materi
pembelajaran tertentu. Sebaliknya materi pembelajaran tertentu akan dapat
berhasil maksimal jika menggunakan model pembelajaran tertentu.Oleh
karenanya guru harus menganalisis rumusan pernyataan setiapKD, apakah
cenderung pada pembelajaran penyingkapan (Discovery/Inquiry Learning) atau
pada pembelajaran hasil karya (Problem Based Learning dan Project Based
Learning).

Rambu-rambu penentuan model penyingkapan/penemuan:

1) Pernyataan KD-KI 3 dan KD- KI 4 mengarah ke pencarian atau penemuan;


2) Pernyataan KD-3 lebih menitikberatkan pada pemahaman pengetahuan
faktual,konseptual, procedural, dan dimungkinkan sampai metakognitif;

50
3) Pernyataan KD-4 pada taksonomi mengolah dan menalar.
Rambu-rambu penemuan model hasil karya (Problem Based
Learning dan Project Based Learning):

1) Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah pada hasil karya berbentuk jasa atau
produk;
2) Pernyataan KD-3 pada bentuk pengetahuan metakognitif;
3) Pernyataan KD-4 pada taksonomi menyaji dan mencipta, dan
4) Pernyataan KD-3 dan KD-4 yang memerlukan persyaratan penguasaan
pengetahuan konseptual dan prosedural.
Masing-masing model pembelajaran tersebut memiliki urutan langkah
kerja (syntax) tersendiri, yang dapat diuraikan sebagai berikut.

1) Model Pembelajaran Penyingkapan (penemuan dan pencarian/penelitian)


Gambar 4.1 Nama Gambar

Model pembelajaran penyingkapan (Discovery Learning) adalah


memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya
sampai kepada suatu kesimpulan (Budiningsih, 2005:43). Discovery terjadi
bila individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk
menemukan beberapa konsep dan prinsip.

Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran,


prediksi, penentuan dan inferi. Proses tersebut disebut cognitive process

51
sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilating
concepts and principles in the mind (Robert B. Sund dalam Malik, 2001:219).

a) Sintak model Discovery Learning


 Pemberian rangsangan (Stimulation);
 Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);
 Pengumpulan data (Data Collection);
 Pembuktian (Verification), dan
 Menarik simpulan/generalisasi (Generalization).
b) Sintak model Inquiry Learning Terbimbing
Model pembelajaran yang dirancang membawa peserta didik
dalam proses penelitian melalui penyelidikan dan penjelasan
dalam setting waktu yang singkat (Joice&Wells, 2003).

Model pembelajaran Inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran


yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk
mencari dan menyelidiki sesuatu secara sistematis kritis dan logis
sehingga mereka dapat merumuskan sendiri temuannya. Sintak/tahap
model inkuiri meliputi:

 Orientasi masalah;
 Pengumpulan data dan verifikasi;
 Pengumpulan data melalui eksperimen;
 Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan
 Analisis proses inkuiri.
2) Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Gambar 4.2 Nama Gambar

52
Merupakan pembelajaran yang menggunakans berbagai kemampuan
berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan
nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan
kontekstual.

Tujuan PBL adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam


menerapkan konsep-konsep pada permasalahan baru/nyata, pengintegrasian
konsep High Order Thinking Skills (HOT’s), keinginan dalam belajar,
mengarahkan belajar diri sendiri dan keterampilan.

a) Sintak model Problem Based Learning  terdiri atas:


 Mengidentifikasi masalah;
 Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan menyeleksi
informasi-informasi yang relevan;
 Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif,
tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang;
 Melakukan tindakan strategis, dan
 Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang
dilakukan.
b) Sintak model Problem Solving Learning Jenis Trouble Shooting  terdiri
atas:
 Merumuskan uraian masalah;
 Mengembangkan kemungkinan penyebab;
 Mengetes penyebab atau proses diagnosis, dan
 Mengevaluasi.

3) Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)

53
Gambar 4.3 Nama gambar

Model pembelajaran PJBL merupakan pembelajaran dengan


menggunakan proyek nyata dalam kehidupan yang didasarkan pada motivasi
tinggi, pertanyaan menantang, tugas-tugas atau permasalahan untuk
membentuk penguasaan kompetensi yang dilakukan secara kerjasama dalam
upaya memecahkan masalah.

Tujuan Project Based Learning  adalah meningkatkan motivasi


belajar, team work, keterampilan kolaborasi dalam pencapaian kemampuan
akademik level tinggi/taksonomi tingkat kreativitas yang dibutuhkan pada
abad 21.

Sintak/tahapan model pembelajaran Project Based Learning, meliputi:

a) Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the Essential Question);


b) Mendesain perencanaan proyek;
c) Menyusun jadwal (Create a Schedule);
d) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and
the Progress of the Project);
e) Menguji hasil (Assess the Outcome), dan
f) Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience).

54
2. Program Tahunan dan Program Semester
a. Program Tahunan
Program Tahunan (Prota) adalah rencana penetapan alokasi waktu satu
tahun untuk mencapai tujuan (KD) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi
waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum
seluruhnya dapat dicapai oleh siswa. Atau dengan kata lain, Prota adalah
merupakan program umum tematik terpadu untuk setiap kelas yang
dikembangkan oleh guru. Program Tahunan tersebut sebagai rencana umum
pelaksanaan pembelajaran muatan mata pelajaran setelah diketahui kepastian
jumlah jam pelajaran efektif dalam satu tahun. 

Program tahunan perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum


tahun pelajaran, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-
program berikutnya, yakni Program Semester, Silabus, dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Setelah kita memahami arti dari Program Tahunan
(Prota) ini, selanjutnya kita masuk kepada bahasan tentang hal-hal/ komponen apa
saja yang wajib ada dalam hal penyusunan sebuah Prota ini. 

Dalam menyusun Program Tahunan (Prota), komponen minimal yang


wajib dipenuhi adalah sebagai berikut:

1) Identitas (mata pelajaran, kelas, tahun pelajaran)


2) Format isian ( tema, sub tema, dan alokasi waktu)
3) Langkah Menyusun Prota 
Pada item nomer 3 yakni Langkah Menyusun Prota, ada 4 hal yang harus
dilalui/ dipenuhi yakni:

1) Mengidentifikasi jumlah kompetensi dasar dan indikator dalam satu tahun


2) Mengidentifikasi keluasan dan kedalaman kompetensi dasar dan indikator
3) Melakukan pemetaan kompetensi dasar untuk setiap semester
4) Menentukan alokasi waktu untuk masing-masing kompetensi dengan
memperhatikan pekan efektif

55
Fungsi Program Tahunan (Prota) dalam kegiatan pendidikan/
pembelajaran:

1) Sebagai pedoman dalam menyusun Promes, program suatu pelajaran dan juga


sebagai persiapan dalam mengajar agar lebih rapi dan terorganisir secara lebih
matang. 
2) Sebagai pedoman dalam membuat Kaldik.
3) Sebagai acuan dalam rangka optimalisasi, efisiensi dan efektivitas penggunaan
waktu belajar efektif yang ada.

Contoh Program Tahunan

Satuan Pendidikan : ……………..


Mata Pelajaran : ……………..
Kelas : ……………..
Tahun Pelajaran : ……………..
Kompetensi Inti : .....................
Tabel 4.4 Nama Tabel
Semester Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi
Waktu

Mengetahui,

Kepala Madrasah Guru Mapel

________________________ ________________________

56
b. Penyusunan Program Semester
Program Semester adalah merupakan penjabaran dari program tahunan
yang berisi hal-hal yang ingin dicapai pada semester tersebut. Program semester
berisi rumusan kegiatan belajar mengajar untuk satu semester yang kegiatannya
dibuat berdasarkan pertimbangan alokasi waktu yang tersedia, jumlah pokok
bahasan yang ada dalam semester tersebut dan frekuensi ujian yang disesuaikan
dengan kalender pendidikan. Promes akan mempermudah guru dalam alokasi
waktu mengajarkan materi yang harus dicapai dalam semester tersebut. Atau
dengan pengertian lainnya yakni bahwa Program semester adalah merupakan
penjabaran dari program tahunan sehingga program semester ini tidak bisa
disusun sebelum tersusun program tahunan. Promes berisikan garis-garis besar
mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. 

57
Tabel 4.5 Format Program semester
PROGRAM SEMESTER

Mata Pelajaran : .................... Kelas/Semester : ………......


Alokasi Waktu : …………… Tahun Pelajaran : …………..

Nomor KI
Aloka K
1 3 Materi Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
si et
2 4 Pembel
Wakt
ajaran
Nomor u
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4
KD

Jumlah Jam
Pelajaran

…………, … Juli 2022

Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran


58
_______________ ______________________

59
3. Pengembangan Silabus
Silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum
berupa penjabaran lebih lanjut dari kemampuan dasar yang ingin dicapai, dan pokok-
pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari peserta didik dalam mencapai kompetensi
dasar. Silabus dibuat untuk jangka waktu satu semester atau satu tahun. Dengan
demikian, silabus merupakan garis besar program pembelajaran untuk satu semester/satu
tahun. Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan
pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis memuat komponen-komponen
yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar.

a. Manfaat silabus
Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran,
baik rencana pembelajaran untuk satu standar kompetensi maupun untuk satu
kompetensi dasar. Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan
pembelajaran seperti pembuatan rencana pembelajaran sebab proses pembelajaran di
madrasah dilaksanakan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan, sebagai
pengelolaan kegiatan pembelajaran karena memberikan gambaran mengenai pokok-
pokok program yang akan dicapai dalam suatu mata pelajaran misalnya pembelajaran
secara klasikal, kelompok kecil atau pembelajaran individual dan pengembangan
sistem penilaian yang dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi sistem
penilaian selalu mengacu pada standar kompetensi, kompetensi dasar dan
pembelajaran yang terdapat di dalam silabus, dengan demikian sebagai ukuran dalam
melakukan penilaian keberhasilan suatu program pembelajaran serta manfaat
selanjutnya sebagai dokumentasi tertulis (witten document) sebagai akuntabilitas
suatu program pembelajaran.

b. Prinsip-prinsip pengembangan silabus


Dalam pengembangan silabus perlu dipertimbangkan beberapa prinsip.
Prinsip tersebut merupakan kaidah yang akan menjiwai pelaksanaan kurikulum
tingkat satuan pendidikan. Terdapat beberapa prinsip yang harus dijadikan dasar
dalam pengembangan silabus ini, yaitu: ilmiah, relevan, sistematis, konsisten,
memadai/adequate, aktual/kontekstual, fleksibel, dan menyeluruh.

60
Ilmiah Bahwa keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam
silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Mengingat
silabus berisikan garis-garis besar isi/materi pembelajaran yang akan dipelajari
peserta didik, maka materi/isi pembelajaran tersebut harus memenuhi kebenaran
ilmiah. Untuk itu, dalam penyusunan silabus disarankan melibatkan ahli bidang
keilmuan masing-masing mata pelajaran agar materi pembelajaran tersebut memiliki
validitas yang tinggi.

1) Prinsip Relevansi Prinsip relevansi memberikan arahan bahwa cakupan,


kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus harus
sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan
spritual peserta didik. Prinsip relevansi ini juga mendasari pemilihan materi,
strategi dan pendekatan dalam kegiatan pembelajaran, penetapan waktu,
pertimbangan pemilihan sumber dan media pembelajaran, dan strategi penialian
hasil pembelajaran.
2) Prinsip Sistematis Prinsip sistematis memberikan arahan bahwa penyusunan
silabus hendaknya bersifat sistemik dan sistematik. Jika silabus dipandang sebagai
sistem garis besar program pembelajaran bersifat sistemik, komponen silabus
hendaknya bersifat sinergis dalam pencapaian kompetensi dasar. Jadi komponen-
komponen dalam silabus harus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi karena silabus pada dasarnya merupakan suatu sistem, oleh
karena itu dalam penyusunannya harus dilakukan secara sistematis. Kompetensi
dasar hendaknya menjadi acuan dalam mengembangan indikator, materi standar,
penetuan waktu, pemilihan sumber dan media pembelajaran dan standar penilaian.
3) Prinsip Konsistensi Prinsip Konsistensi memberi arahan bahwa dalam
pengembangan silabus terjadi hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara
kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar,
dan instrumen penilaian bersifat searah dala rangka pencapaian standar
kompetensi.
4) Prinsip Memadai Prinsip ini memberi arahan bahwa cakupan indikator, materi
pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup memadai
untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

61
5) Prinsip Aktual dan Kontekstual Prinsip ini memberi arahan bahwa cakupan
indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian
memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi yang terwujud dalam realitas
kehidupan. Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat di tengah
perkembangan masyarakat dan IPTEK. Kontekstual berarti pengembangan silabus
hendaknya sesuai dengan konteks zaman dan kehidupan peserta didik.
pengalaman belajar yang dirancang dalam silabus hendaknya menggunakan
situasi kehidupan riil yang sedang terjadi ditengah-tengah kehidupan peserta
didik.
6) Prinsip Fleksibelitas Prinsip ini memberi arahan bahwa keseluruhan komponen
silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, lingkungan
belajar, dan dinamika perubahan yang terjadi di masyarakat dan satuan
pendidikan setempat. Silabus hendaknya disusun fleksibel sesuai kondisi dan
kebutuhan peserta didik dan masyarakat.
7) Menyeluruh Prinsip ini memberi arahan bahwa pengembangan indikator silabus
hendaknya mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif,
psikomotor). Selain itu idealnya sesuai juga dengan pengembangan materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. prinsip
menyeluruh ini perlu diletakan dalam pencapaian kompetensi- sebagai
penecerminan pengetahuan, nilai, sikap dan perbuatan dan terwujud dalam
berbagai kecakapan hidup.

c. Pengembangan Silabus Dalam kurikulum 2013


Pengembangan silabus tidak lagi oleh guru, tetapi sudah disiapkan oleh tim
pengembang kurikulum, baik di tingkat pusat maupun wilayah, dengan demikian guru
tinggal mengembangkan RPP berdasarkan buku penduan guru, buku panduan peserta
didik dan buku sumber yang semuanya telah disiapkan. Dengan demikian, dalam
kaitannya dengan rencana pembelajaran dalam kurikulum 2013, guru tidak usah
repot-repot lagi mengembangkan perencanaan tertulis yang berbelit-belit, karena
sudah ada pedoman dan pendampingan. Dalam hal ini, yang paling penting bagi guru
adalah memahami pedoman guru dan pedoman peserta didik, kemudain menguasai
dan memahami materi yang akan diajarkan.

62
Tabel 4.6 Format Silabus

SILABUS BAHASA ARAB

Nama Sekolah : ........................................................... Semester : ................................

Kelas : ........................................................... Tahun Pelajaran : ................................

Kompetensi Inti:

1. .........................................................................................................................
2. .........................................................................................................................
3. .........................................................................................................................
4. .........................................................................................................................

Kompetensi Materi Pokok Indikator Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber


Dasar Waktu Belajar

63
4. Pengembangan Perencanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih.RPP dikembangkan secara
rinci dari suatu materi pokok tertentu yang mengacu pada silabus untuk mengarahkan
kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap
dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. RPP  disusun berdasarkan KD  yang  dilaksanakan dalam satu kali pertemuan
atau lebih.

a. Komponen RPP
1) Identitas madrasah yaitu nama satuan pendidikan;
2) Identitas matapelajaran atau tema/subtema;
3) Kelas/semester;
4) Materi pokok;
5) Alokasi  waktu  ditentukan  sesuai  dengan  keperluan  untuk pencapaian KD
dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang
tersedia dalam silabus dan KDyang harus dicapai;
6) Kompetensi Inti (KI), merupakan gambaran secara kategorial  mengenai
kompetensi dalama spek sikap,  pengetahuan, dan keterampilan yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang madrasah, kelas dan mata
pelajaran;
7) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi.
a) Kompetensi Dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup
sikap, pengetahuan,  dan  keterampilan  yang  terkait  muatan  atau mata
pelajaran;
b) Indikator pencapaian merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar
yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
c) Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan
pendidikan, dan potensi daerah. Indikator digunakan sebagai dasar untuk

64
menyusun alat penilaian. Dalam merumuskan indikator perlu
memperhatikan beberapa hal:
 Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang
dalam kata kerja yang digunakan dalam KI-KD.
 Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke
kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkrit ke abstrak (bukan
sebaliknya).
 Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat
dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi
dan kebutuhan peserta didik.
 Indikator harus dapat menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.
d) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang
mencakup sikap, pengetahuan, danketerampilan;
e) Materi  pembelajaran adalah rincian dari materi pokok yang
memuat fakta,konsep,prinsip,dan  prosedur yang relevan,dan ditulis dalam
bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian
kompetensi;
f) Metode pembelajaran merupakan rincian dari kegiatan
pembelajaran,digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
g) Media, alat, dan Sumber Pembelajaran
 media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
 alat pembelajaran adalah alat bantu pembelajaran;  yaitu alat bantu
pembelajaran yang memudahkan memberikan pengertian kepada
peserta didik.
 sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
h) Langkah –langkah Kegiatan Pembelajaran, mencakup:
 pertemuan pertama, berisi pendaluan; kegiatan Inti, penutup.
 pertemuan kedua, berisi pendaluan, kegiatan inti, dan penutup.

65
i) Penilaian
Berisi jenis/teknik penilaian; B.Bentuk instrumen C.Pedoman perskoran.

b. Prinsip Penyusunan RPP


Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP adalah
sebagai berikut:

1) RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan
silabus yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk
rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran.
2) RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam
silabus dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta
didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya
belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma,
nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
3) Mendorong partisipasi aktif peserta didik.
4) Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik
sebagai manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses pembelajaran
dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk
mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif,
inspirasi, kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar dan kebiasaan
belajar.
5) Mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung.
6) mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
7) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
8) RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan,dan remedi. Pemberian pembelajaran remedi dilakukan setiap saat
setelah suatu ulangan atau ujian dilakukan, hasilnya dianalisis, dan kelemahan
setiap peserta didik dapat teridentifikasi. Pemberian pembelajaran diberikan
sesuai dengan kelemahan peserta didik.
9) Keterkaitan dan keterpaduan.
10) RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI
dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber
belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan
66
mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran
untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya.
11) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
12) mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara
terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

67
BAB V

PENUTUP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (K13) ini disusun sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan pembelajaran di Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat Tahun
Pelajaran 2022/2023 yang sewaktu-waktu dapat mengalami pengembangan sesuai dengan
kebutuhan dan perubahan tuntutan zaman. Karenanya kurikulum ini disusun bersifat visibel
dan fleksibel.

Dengan tersusunnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (K13) Madrasah Aliyah


Assyafi’iyah NW Tarekat Tahun Pelajaran 2022/2023 ini, dan diharapkan K13 ini dijadikan
sebagai:

1. Pedoman dan petunjuk pelaksanaan dalam kegiatan pembelajaran, bagi guru yang
mempunyai kemampuan optimal dalam memberdayakan sarana dan prasarana yang
sesuai dengan pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas,
2. Pegangan seluruh guru di kalangan Madrasah Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat dalam
meningkatkan mutu lulusan,
Demikianlah revisi dan pengembangan Kurikulum Madrasah Aliyah Assyafi’iyah
NW Tarekat Tahun Pelajaran 2022/2023 telah kami selesaikan, dengan harapan segala upaya
yang telah kami rancang ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di Madrasah
Aliyah Assyafi’iyah NW Tarekat dan di Indonesia pada umumnya.

Kami menyadari dalam penyusunan K13 ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
perbaikan demi perbaikan akan terus dilakukan sehingga tujuan pendidikan nasional yang
diamanatkan undang-undang dapat tercapai.

Kepada semua pihak yang telah membantu selesainya Kurikulum Madrasah Aliyah
Assyafi’iyah NW Tarekat ini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan berdo’a
semoga Allah swt. membalas amal baik Bapak/Ibu/Sdr. dengan pahala yang berlipatganda.

Akhirnya kepada Allah jualah kita semua bertawakal, semoga apapun yang kita
lakukan senantiasa mendapatkan ridlo-Nya. Aamiin

68
TIM PENYUSUN KURIKULUM 2013

Tahun Pelajaran 2022-2023

Konselor : Pengawas Madrasah Aliyah Kemenag Loteng

Musmulyadi, M.Pd

NIP : 197104041997031002

Ketua : Kepala MA Assyafi’iyah NW Tarekat

H. Zaenal Muttaqin, S.Pd I.

: Komite MA Assyafi’iyah NW Tarekat

Masrijono

Anggota : Dewan Guru

1. Mukhaer, S.Pd I
2. Murtiani, S.Pd
3. Abdul Aziz, S.Pd.I
4. Nani Zuhratul Aini, S.Pd
5. Semua Dewan Guru

Tarekat, Juli 2022

Kepala Madrasah,

H. ZAENAL MUTTAQIN, S.Pd I

69
TIM PENYUSUN DAN PENGEMBANG KURIKULUM

MA ASSYAFI’IYAH NW TAREKAT TAHUN PELAJARAN 2022/2023

PENANGGUNG JAWAB

KEPALA MA ASSYAFI’IYAH NW TAREKAT,

H. Zaenal Muttaqin, S.Pd I.

KETUA,

Mukhaer, S.Pd I

ANGGOTA

1. H. Sayang, S.Pd (_____________________)

2. Murtiani, S.Pd. (______________________)

3. Baik Masnah, S.Pd I (______________________)

70

Anda mungkin juga menyukai