Anda di halaman 1dari 19

PT INTIRODA MAKMUR

INTERNAL QUALITY AUDIT


ISO 9001 : 2015, ISO 14001 : 2015 dan ISO 45001 : 2018

MANAGEMENT REPRESENTATIVE
QHSE
TUJUAN QUALITY AUDIT
• Untuk menentukan apakah quality sistem telah sesuai dengan
standard mutu dan K3L (ISO 9001 : 2015, ISO 14001 : 2015 dan ISO
45001 : 2018).
• Untuk memverifikasi apakah quality sistem telah dilaksanakan oleh
semua lapisan organisasi sesuai dengan kebijakan yang telah
ditetapkan.
• Untuk mengevaluasi keefektifan dari quality sistem dalam rangka
memenuhi persyaratan mutu K3L dan pencapaian target manajemen.
• Untuk mengidentifikasi nonconformity dan conformity terhadap
persyaratan quality sistem.
• Untuk mengidentifikasi improvement dan perbaikan ynag diperlukan.
DEFINISI AUDIT

Pengujian sistimatis, mandiri dan


terdokumentasi untuk
memperoleh bukti audit dan
mengevaluasinya secara obyektif
untuk menentukan sejauh mana
kriteria audit dipenuhi
BUKTI OBJECTIVE
* Data Pendukung mengenai keberadaan dan keberadaan
suatu hal yang berhubungan dengan sistem manajemen mutu
dan K3L, bisa berupa :

1. Fakta yang diperoleh selama observasi, misalnya : hasil


observasi menunjukan bahwa pekerja tidak mengikuti
standard/instruksi kerja.
2. Rekaman (Catatan), misalanya : terdapat record keluhan
pelanggan yang tidak jelas statusnya (belum ada tindakan
perbaikannya).
3. Pernyataan yang bersangkutan dengan pelaksanaan dari
sebuah element quality system, misalnya : manajemen atau
karyawan tidak memahami kebijakan mutu.

Berdasarkan pengamatan (observasi), pengukuran, evaluasi dan


pengujian serta dapat diverifikasi keabsahannya.
AUDIT MUTU & K3L
JENIS - JENIS AUDIT BERDASARKAN AUDITORNYA

INTERNAL AUDIT EXTERNAL AUDIT EXTRINSIC AUDIT


(FIRST PARTY) (SECONND PARTY) (THIRD PARTY)

Audit yang dilaksanakan oleh Audit yang dilakukan Audit yang dilaksanakan oleh suatu badan
perusahaan sendiri. perusahaan terhadap vendor. yang indenpendent sperti : SAI GLOBAL,
Tujuannya untuk menjaga Tujuannya untuk melihat Balai Sertifikasi Industri, Dinas Pemerintah
keefektifan sistem sistem mutu vendor dan dll. Tujuannya untuk memeriksa
manajemen mutu yang ada memastikan kemampuan kesesuaian sistem mutu dan izin yang
vendor dalam mengirim dipunyai oleh perusahaan terhadap
produk yang baik dan standard mutu dan pelaksanaan ketentuan
konsisten baik peraturan pemerintah
FUNGSI
INTERNAL AUDIT
YANG BAIK !

BUKAN SEKEDAR
Memastikan sistem dijalankan sesuai aturan
(prosedur/persyaratan ISO)

TETAPI DAPAT
Membantu melihat kelemahan dari sistem manajemen
mutu dan K3L yang sudah berjalan
Perbandingan Audit Compliance vs Audit Performance
Compliance Audit Performance Audit

• Apakah prosedur sudah sesuai dengan persyaratan • Apakah prosedur pembelian sudah sesuai dengan
ISO? persyaratan ISO?

• Apakah prosedur dijalankan dengan konsisten? • Apakah prosedur dijalankan dengan konsisten?

• Contoh : Jika proses pembelian sudah mengikuti • Apakah objectives/tujuan proses pembelian tercapai?
Contoh : Barang yang dibeli bagus sesuai standar mutu
prosedur pembelian, maka dinyatakan TIDAK
dan datang tepat waktu? Proses pembelian sudah
TERJADI PENYIMPANAN (Compliance)
mengcover pembelian urgent ?
• Contoh : Jika proses pembelian tidak dijalankan • Jika realisasi produk/jasa sering terganggu karena
sesuai prosedur TERJADI PENYIMPANGAN adanya keterlambatan dalam proses pembelian,
(Nonconformity) walaupun proses pembelian sudah mengikuti prosedur,
akan tetapi objective/ tujuannya tidak tercapai, maka
dinyatakan “Ada kelemahan dari proses
COMPLIANCE = EFEKTIF
pembelian”. Auditor mencoba mengidentifikasi letak
“Apa yang sudah baik hari ini belum tentu
kelemahan pada proses tersebut. (Apakah sistem seleksi
masih relevan untuk saat ini”
vendor/supplier masih kurang baik?)
SISTEM AUDIT BERDASARKAN PERFORMANCE
=
Mengecheck Kesesuaian Pada 4 Kriteria Compliance + Pencapaian Objective / Tujuan dari
Prosedur

AUDIT BERDASARKAN OBJECTIVES TERUKUR


PROSES
PERFORMANCE (Ukuran Keefektifan Proses)
Pembelian Bukan sekedar melihat Ukuran kefektifan proses
prosedur dijalankan atau tidak, pembelian
tapi melihat pencapaian Reject supplier (ditemukan di
objectives proses yaitu : incoming dan / atau realisasi
produk/jasa) < 2%
Mendapatkan supplier yang Ketepatan pengiriman
dapat men-suply supplier 100%
produk/jasa sesuai standar Harga ≤ Cost Book
mutu perusahaan dan dapat
mengirim tepat waktu serta
dengan harga kompetitif
FASE-FASE AUDIT

FASE 2 FASE 3
FASE 1
PELAKSANAAN FOLLOW UP
PERENCANAAN
AUDIT AUDIT

• Memahami Organisasi dan Keterkaitannya • Opening Meeting • Memeriksa Apakah Tindakan Perbaikan Telah
• Memahami Resiko dan Peluang • Pelaksanaan Audit Dilakukan
• Membuta Schedule Audit Berdasarkan • Membuat Laporan Hasil • Memeriksa Apakah Tindakan Perbaikan Tersebut
Proses Audit Sesuai Dengan Nonconformance yang ditemukan
• Pemilihan Audit Team • Closing Meeting • Memeriksa Apakah Tindakan Perbaikan Tersebut
• Hubungi Organisasi Yang Akan Diaudit Efektif Agar Masalah Yang Sama Tidak Terulang
• Pengarahan Untuk Audit Team • Membuat CAR Baru Apabila Pada Saat
• Pembuatan Checklist Audit Berdasarkan Verifikasi, Status CAR Masih OPEN
Proses & • Membuat Schedule Verifikasi Untuk
• Resiko Peluang Nonconformance Yang Masih OPEN
• Gunakan LOG CAR Untuk Memonitor Status
Tiap CAR
RENCANA AUDIT

Penetapan frekuensi audit


ditentukan berdasarkan
pentingnya proses yang diaudit,
perubahan yang mempengaruhi
organisasi dan hasil audit
sebelumnya
Add your title
Pentinganya Suatu Prosedur Perubahan Yang Mempengaruhi Organisasi

• Langsung berkaitan dengan pelanggan, maka diaudit • Setiap perubahan memiliki konsekuensi positif dan
lebih sering atau lebih lama. Seperti : Klaim negatif
pelanggan, jika banyak keluhan pelanggan maka • Perubahan sistem berdampak pada perubahan
audit harus sering dilakukan. kebiasaan. perubahan kebiasaan memerlukan
• Langsung berkaitan dengan masalah mutu dan k3l, monitoring yang ketat sampai perubahan tersebut
atau regulasi pemerintah, audit harus lebih diperketat sudah menjadi kebiasaan
atau frekuensi audit ditambah • Audit perlu dilakukan untuk memastikan perubahan
• Untuk spical proses, audit harus lebih ditekankan tidak berdampak negatif dan kebiasaan personal
kepada sistem pengontrolan pada proses. sudah berubah mengikuti sistem baru
• Kinerja Proses, jika kinerja proses sering tidak tercapai,
maka audit harus sering dilakukan.

Hasil Audit Lalu, Jika menunjukan banyakanya Nonconformity maka frekuensi audit
harus lebih sering atau lebih lama
SIKLUS PELAKSANAAN AUDIT

INTEVIEW CEK DOKUMEN

• Pengamatan aktual
• Minta auditee menjelaskan • Cocokan aktifitas dengan
dilapangan
aktifitas yang berkaitan dokumen kerja, spesifikasi dll.
• Usahakan tidak
dengan proses sehari-hari. • Hindari “Nit Picking (Mencari hal
mengintrupsi aktifitas yang
• Hindari tekanan suara seperi yang sepele))
sedang berjalan
“POLISI” • Jangan puas hanya dengan
• Jadi pengamat yang baik
• Jadi pendengar yang baik ditunjukkan keberadaan dokumen
• Catat ketidaksesuaian dengan
dokumentasi
OBSERVASI • Hindari berdebat dengan auditee
tentang suatu ketidaksesuaian
• Jadi peneliti yang baik
HASIL AUDIT
• KESESUAIAN (CONFORMITY)
• Kondisi dipenuhinya kriteria audit pada suatu proses

• KETIDAKSESUAIAN (NONCONFORMITY)
• Kondisi tidak dipenuhinya kriteria audit pada suatu proses.
Beberapa membaginya menjadi 2 (dua) jenis :
• Major Nonconformity
• Minor Nonconformity

• PELUANG PENINGKATAN (IMPROVEMENT OPPORTUNITY)


• Kondisi dipenuhinya kriteria audit pada suatu proses akan
tetapi terdapat suatu peluang untuk menimbulkan
ketidaksesuaian atu peluang untuk meningkatkan
efektifitas prosses
NONCONFORMITY CATEGORY

Major Nonconformity Minor Nonconformity


VERIFIKASI TEMUAN AUDIT
Tindakan Perbaikan Temuan Audit :
• Correction, tindakan mengeliminasi temuan yang tidak sesuai
• Correction Action, tindakan mengelimanasi penyebab masalah
atau situasi yang tidak sesuai
• Oleh karena itu jangan membuat corrective action sebelum
mengetahui penyebabnya. Penyebab yang berbeda akan akan
menghasilkan corrective action yang juga berbeda

Tujuan Verifikasi
• Memastikan tindakan perbaikan sudah dilakukan
• Memastikan tindakan perbaikan sudah tepat sasaran

Teknik Verifikasi
• Lihat aktual/ bukti pelaksanaan, juga perhatikan similiar product, proses dan mesin
• Monitor efektifitas tindakan perbaikan. Setelah tindakan perbaikan dilakukan apakah
masalah masih terjadi?
PENULISAN TEMUAN

• Kejelasan temuan akan mempermudah orang


memahami permasalahannya.
• Pastikan temuan anda sudah menggunakan prinsip
PLOR (Problem, Location, Objectives Evidance,
Reference)

• Contoh :
• Evaluasi supplier/vendor belum konsisten (P)
dilakukan, misal pada dept purchasing (L). Supplier
PT ABC, form evaluasinya, masih belum diisi (O),
hal tersebut tidak sesuai yang diminta oleh instruksi
kerja evaluasi supplier. (R).
MASALAH TERPENTING
ADALAH SEMUA
NONCONFORMITY BAIK MAJOR
ATAU MINOR HARUS
DIPERBAIKI SEBELUM SYSTEM
DIKATEGORIKAN SESUAI
DENGAN PERSYARATAN ISO
Thanks For
Participation
CARA UNTUK MENGISI POST TES
• KLIK LINK BERIKUT :
• https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSdRYU_T2uU
8hRngEl16cBEBFKVPhPWPaYaWoT0JT33fXsFdYg/view
form?usp=pp_url
• ISI SEMUA PERTANYAAN YG ADA DALAM SOAL.
TANDA * (BINTANG) ADALAH WAJIB DI ISI
• SETELAH SEMUA DI ISI KLIK KIRIM

Anda mungkin juga menyukai