Anda di halaman 1dari 2

Mengapa industri otomotif butuh waktu lama untuk beradaptasi untuk memproduksi mobil

yang lebih kecil? Mengapa grup produksi film meninggalkan perusahaan konglomeratnya untuk
mulai memproduksi sendiri? Mengapa begitu banyak rumah sakit umum dan universitas menjadi
layu di bawah kendali pemerintah? Pertanyaan-pertanyaan ini dapat dijawab dengan berbagai
cara, dengan banyak alasan. Tetapi satu alasan umum bagi mereka semua, adalah bahwa
beberapa elemen dalam desain organisasi tidak sesuai dengan fungsi organisasi tersebut.

Birokrasi adalah mesin/sistem yang cocok untuk produksi massal yang efisien tetapi tidak
untuk beradaptasi dengan cepat ke situasi yang baru. Divisi produksi film mengandalkan struktur
fleksibel untuk berinovasi, yang sulit dicapai dengan struktur organisasi konglomerat yang
mengontrol operasi dengan keuntungan. Rumah sakit umum dan universitas memerlukan suatu
bentuk kendali professional, bukan dengan standar teknokratis seperti yang cenderung diterapkan
pemerintah.

Ketika manajer dan perancang organisasi mencoba memadukan dan menggabungkan


elemen-elemen struktur organisasi secara sembarang, bisa terjadi ketidakcocokan. Hal ini
seumpama pakaian yang dibuat dengan perpaduan elemen warna yang sembarang dan tidak
sesuai, sehingga tidak akan dipakai dengan baik. Kunci dari desain organisasi adalah konsistensi
dan koherensi. Berikut contoh ketidaksesuaian struktur organisasi:

Konglomerat mengambil alih pabrik kecil dan mencoba memaksakan anggaran, rencana,
bagan organisasi, dan sistem-sistem lain unruk sebuah pabrik kecil. Hasilnya: penurunan
penjualan dan inovasi produk — dan hampir bangkrut — sampai manajer divisi membeli
kembali perusahaan dan segera membalikkannya.
Pemerintah mengirimkan analisnya untuk merasionalisasi, membakukan, dan meresmikan
sistem sekolah, rumah sakit, dan lembaga kesejahteraan di seluruh kota. Hasilnya sangat
menghancurkan.
Insiden ini menunjukkan bahwa banyak masalah besar dalam desain organisasi berasal
dari asumsi bahwa semua organisasi itu sama: hanya kumpulan bagian komponen yang
elemen strukturnya dapat ditambahkan dan dihapus sesuka hati, semacam bazar organisasi.
Asumsi sebaliknya adalah bahwa organisasi yang efektif mencapai koherensi di antara
bagian-bagian komponennya, bahwa mereka tidak mengubah satu elemen tanpa
mempertimbangkan konsekuensinya pada semua yang lain. Rentang kendali, derajat perluasan
pekerjaan, bentuk desentralisasi, sistem perencanaan, dan struktur matriks tidak boleh diambil
dan dipilih secara acak. Sebaliknya, mereka harus dipilih menurut pengelompokan yang
konsisten secara internal. Dan pengelompokan ini harus konsisten dengan situasi organisasi —
usia dan ukurannya, kondisi industri tempatnya beroperasi, dan teknologi produksinya. Intinya,
seperti semua fenomena dari atom hingga bintang, karakteristik organisasi jatuh ke dalam gugus
atau konfigurasi alam. Ketika karakteristik ini tidak cocok — ketika yang salah disatukan —
organisasi tidak berfungsi secara efektif, tidak mencapai harmoni alami. Jika manajer ingin
merancang organisasi yang efektif, mereka perlu memperhatikan kesesuaian.

Anda mungkin juga menyukai