Manusia purba berjenis homo sapiens dapat dianggap sebagai manusia purba
yang berumur paling muda dari semua manusia purba yang ada. Dari fosil homo
sapiens diperkirakan hidup antara 15.000 hingga 40.000 tahun SM. Manusia purba
homo sapiens adalah satu-satunya manusia purba yang bisa berpikir. Kecerdasan
tersebut dapat terlihat dari volume otak yang hampir mirip dengan manusia modern.
Pada intinya manusia purba jenis ini merupakan manusia dan bukan lagi
dikategorikan sebagai manusia kera.Terdapat tiga jenis homo sapiens yang telah
ditemukan di Indonesia, yaitu homo soloensis, homo wajakensis, homo floresiensi.
Diantara beberapa fosil yang telah ditemukan, melahirkan sebuah perdebatan karena
dianggap sebagai kerangka manusia modern dan bukan manusia purba.
Homo sapiens merupakan manusia purba yang cerdas dan bentuk tubuhnya
seperti manusia saat ini. Kehidupan manusia purba ini masih sering berpindah-pindah
(mengembara) dan sangat sederhana.
Dalam kecerdasan Homo soloensis memiliki ukuran otak terbesar dari genus homo
dan volume otaknya hampir menyamai manusia seperti kita. Berjalan lebih sempurna.
Homo wajakensis ditemukan pada tahun 1889 oleh Von Rietschoten di daerah
Wajak (Tulungagung) yang berupa beberapa bagian tengkorak. Adapun fosil ini berhasil
ditemukan pada Pleistosen Atas dimana termasuk dalam ras Australoid yang bernenek
moyang Homo soloensis yang kemudian menjadi nenek moyang Australia. Manusia
purba Homo wajakensis oleh Von Rietschoten kemudian dimasukan kejenis sebagai
manusia purba cerdas (Homo Sapiens) yang hidup sekitar 25.000-40.000 tahun yang
lalu.
Fosil manusia dari genus Homo adalah Homo Wajakensis, Homo Soloensis, dan
Homo Florensis. Dibandingkan dua fosil yang disebut pertama, kesimpulan ilmiah terkait
hobbit dari Fores disebut Homo Florensis masih menjadi kontroversi sampai sekarang.
Genus Homo diyakini sebagai hasil evolusi dari Pithecanthropus.
Temuan genus di Nusantara mengisyaratkan bahwa 40.000 tahun yang lalu,
Nusantara sudah dihuni Homo Sapiens Homo mempunyai ciri-ciri yang lebih progresif
dari pada Pithecanthropus. Volume otak bervariasi antara 1.000-2.000 cc, dengan nilai
rata-rata 1.350-1.450 cc. Badannya juga lebih tingggi, yaitu antara 130-210 cm,
demikian pula berat badannya, 30-150 kg.
Otaknya lebih berkembang, terutama kulit otaknya, membuat bagian terlebar
tengkorak terletak tinggi disisi tengkorak dan dahinya membulat serta tinggi Bagian
belakang tengkorak membulat dan tinggi otak kecul sudah berkembang lebih jauh.
Selain itu, otak tengkuk sudah mengalami banyak reduksi karena tidak begitu
diperlukan lagi dalam ukuran besar. Hal ini disebabkan alat mengunyah sudah
menyusut sehingga gigi mengecil, begitu pula rahang serta otot kunyah, dan muka tidak
begitu menonjol ke depan. Letak tengkorak diatas tulang belakang sudah seimbang.
Berjalan serta berdiri tegak suah sempurna dan koordinasi otot sudah jauh lebih
cermat.