Anda di halaman 1dari 15

MODUL AJAR

A. IDENTITAS MODUL
Nama penyusun : Noval Hendriawan
Institusi : SMA Perigi
Tahun disusun : 2022
Jenjang sekolah : SMA
Kelas :X
Alokasi waktu : 2 Jam Pelajaran

B. KOMPETENSI AWAL
1. Menganalisis konsep atau hakikat ilmu sejarah, fungsi ilmu sejarah, dan unsur-unsur konsep ilmu
sejarah: Manusia; Ruang; Waktu; Diakronis (Kronologi); Sinkronis; dan Penelitian Sejarah.
2. Mempraktikkan pengunaan gawai untuk mendukung pembuatan project vlog retorika sejarah
yang sederhana mengenai fungsi sejarah untuk bangsa Indonesia saat ini.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia.
2. Berkebinekaan Global
3. Mandiri
4. Bergotong Royong
5. Bernalar Kritis
6. Kreatif

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Sarana :
a. Gawai
b. Internet
c. Aplikasi Video Editing

2. Prasarana :
Media cetak
Modul Pembelajaran Sejarah SMA, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan
DIKMEN, Jakarta.

E. TARGET PESERTA DIDIK


1. Peserta didik regular
Peserta didik dapat menganalisis konsep atau hakikat ilmu sejarah, fungsi ilmu sejarah, dan
unsur-unsur konsep ilmu sejarah: Manusia; Ruang; Waktu; Diakronis (Kronologi); Sinkronis; dan
Penelitian Sejarah serta mempraktikkan pengunaan gawai untuk mendukung pembuatan project
vlog retorika sejarah yang sederhana dengan kategori baik.
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar
Peserta didik dapat menganalisis konsep atau hakikat ilmu sejarah, fungsi ilmu sejarah, dan
unsur-unsur konsep ilmu sejarah: Manusia; Ruang; Waktu; Diakronis (Kronologi); Sinkronis; dan
Penelitian Sejarah serta mempraktikkan pengunaan gawai untuk mendukung pembuatan project
vlog retorika sejarah yang sederhana dengan kategori kurang baik.

3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi


Peserta didik dapat menganalisis konsep atau hakikat ilmu sejarah, fungsi ilmu sejarah, dan
unsur-unsur konsep ilmu sejarah: Manusia; Ruang; Waktu; Diakronis (Kronologi); Sinkronis; dan
Penelitian Sejarah serta mempraktikkan pengunaan gawai untuk mendukung pembuatan project
vlog retorika sejarah yang sederhana dengan kategori baik.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Tahun ini model pembelajaran yang digunakan menggunakan model blended learning, yaitu metode
pembelajaran yang memadukan pertemuan tatap muka dengan materi online secara harmonis.

G. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan pembelajaran ini peserta didik diharapkan :
1. Memiliki kesadaran tentang arti penting merawat tubuh sebagai wujud syukur terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
2. Memiliki kemandirian dan bernalar kritis dalam menjelaskan pemahaman mereka tantang konsep
atau hakikat ilmu sejarah, fungsi ilmu sejarah, dan unsur-unsur konsep ilmu sejarah: Manusia;
Ruang; Waktu; Diakronis (Kronologi); Sinkronis; dan Penelitian Sejarah
3. Mampu menganalisis fungsi sejarah buat Bangsa Indonesia.
4. Mampu mempraktikkan hasil analisis dalam sebuah project vlog retorika sejarah.

H. PEMAHAMAN BERMAKNA
Dengan pemahaman hakikat ilmu sejarah dan fungsinya, mereka akan tersadar pentingnya ilmu
sejarah untuk menjaga kehidupan berbangsa dan bernegara.

I. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Ada istilah JAS MERAH yang mengharuskan sebuah bangsa belajar dari sejarahnya? Kenapa
sebuah bangsa harus mempertahankan identitas mereka lewat pembelajaran sejarah?
2. Apa urgensinya untuk saat ini?

J. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan
a. Berdoa.
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
c. Melakukan kegiatan apersepsi dengan pertanyaan Pemantik
d. Mengaitkan apa dikemukakan peserta didik dengan materi yang akan dipelajari.
e. Melakukan sesi tanya jawab untuk mengetahu pemaham umum tentang ilmu sejarah.

2. Inti
a. Peserta mencari hakikat ilmu sejarah dan unsur-unsur dalam konsep ilmu sejarah melaui
sumber daring.
b. Siswa menulis hasilnya dalam sebuah LKS
c. Siswa menyusun rencana pembuatan vlog (membuat narasi vlog retorika sejarah)

3. Penutup
a. Meminta peserta didik menyimpulkan hakikat ilmu sejarah dan unsur-unsur dalam konsep
ilmu sejarah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
b. Evaluasi.
c. Memberikan tugas sebuah project vlog retorika sejarah (pertemuan berikutnya).
d. Refleksi materi tentang hakikat ilmu sejaran

K. ASESMEN
1. Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik)
Dengan cara penugasan mandiri (mengisi survey atau form diagnostic)

2. Asesmen selama proses pembelajaran (formatif)


Penilaian proses dilakukan melalui observasi kerja individu, kinerja pengisian LKS, dan
keaktifan saat diskusi. Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus
utama pada aktivitas individu.
Penilaian essai mengenai fungsi ilmu sejarah.

LKS Essai Project Vlog Nilai


Nilai
Nilai
No Nama Siswa Jml
Proses
Produ
Akhir
1 2 3 4 Σ 1 2 3 4 Σ 1 2 3 4 Σ k

1.
2.
Dsb

JUMLAH SKOR MAKSIMAL (NILAI PROSES) : 12


Jumlahskor yang diperoleh
Penilaian Proses = ----------------------------------------- X 100%
Jumlah skor maksimal

3. Asesmen pada akhir proses pembelajaran (sumatif).


Penilaian hasil dilakukan melalui tes praktik, presentasi dan fortofolio.
a. Instrumen tes menggunakan tes kognitif melalui kegiatan akhir term.
b. Instrumen kinerja project pembuatan vlog dengan menggunakan lembar penilaian untuk guru
dan penilaian dari rekan siswa yang lain.

L. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


a. Pengayaan adalah kegiatan pembelajaran yang diberikan pada peserta didik dengan capaian
tinggi agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal.
b. Remedial diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi
atau pembelajaran mengulang.

LAMPIRAN

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Kerjakan dan jawablah soal-soal di bawah ini dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf
di depan jawaban yang paling benar dari opsi jawaban yang tersedia!

1. Salah satu berpikir sejarah yang memiliki pengertian perjalanan sepanjang waktu adalah….

a. Diakronik

b. Sikronik

c. Kausalitas

d. Periodisasi

Jawaban : A

2. Periode zaman pergerakan nasional di Indonesia dalam buku Sejarah Nasional Indonesia terdapat
dalam….

a. Jilid I
b. Jilid II

c. Jilid III

d. Jilid V

Jawaban : D

3. Suatu penulisan sejarah yang menghasilkan penjelasan yang tidak terpaku terhadap proses atau
akhirnya saja, namun dari kondisi objek dan lingkungan sekitarnya menggunakan metode….

a. Sinkronik dan kausalitas

b. Diakronik dan kausalitas

c. Sinkronik dan diakronik

d. Periodisasi dan sinkronik

Jawaban : C

4. Kausalitas merupakan hukum sebab akibat mengenai suatu peristiwa, keadaan atau perkembangan
menunjukkan kausalitas merupakan inti dari penjelasan sejarah. Pengertian kausalitas tersebut
dikemukakan oleh….

a. Nugroho Notosusanto

b. Kuntowijoyo

c. Spencer

d. Sartono Kartodirdjo

Jawaban : D

5. Dalam penyusunan interpretasi harus bersifat….

a. Objektif

b. Subjektif

c. Deskriptif

d. Argumentatif

Jawaban : A

6. Sejarawan pada umumnya membagi periode menjadi tiga yang disebut….

a. Three times

b. Three histories

c. Three age system


d. Three ages

Jawaban : C

7. Berikut ini merupakan jenis interpretasi, kecuali….

a. Teknis

b. Verbal

c. Psikologis

d. Personal

Jawaban : D

8. Metode diakronik disebut juga….

a. Kronologi

b. Pembelajaran

c. Penghafal

d. Sosiohistrois

Jawaban : D

9. Hubungan sebab akibat dalam sejarah disebut….

a. Periodisasi

b. Kausalitas

c. Kronologi

d. Interpretasi

Jawaban : B

10. Berikut ini yang bukan merupakan ruang lingkup sejarah, yaitu….

a. Peristiwa

b. Seni

c. Kisah

d. Cerita

Jawaban : D

11. Berikut ini merupakan cara berpikir sejarah, kecuali….

a. Diakronik
b. Sinkronik

c. Kausalitas

d. Sosiologis

Jawaban : D

12. Secara etimologis kata diakronik diambil dari bahasa…..

a. Inggris

b. Belanda

c. Yunani

d. Jerman

Jawaban : C

13. Teknik mengolah sumber-sumber sejarah kemudian menafsirkannya dinamakan…

a. Diakronik

b. Sinkronik

c. Analisis

d. Interpretasi

Jawaban : D

14. Di sejarah yang menyatukan berbagai sumber yang berada dalam satu kelompok atau jenis yang
sama disebut….

a. Interpretasi

b. Periodisasi

c. Sintesis

d. Analisis

Jawaban : C

15. Sejarah adalah suatu ilmu pengatahuan, tidak kurang tidak lebih. Pernyataan ini dikemukakan
oleh….

a. J.B. Burry

b. Spencer

c. Comte
d. York Powell

Jawaban : A

Lihat Juga : Contoh Soal Al – Qur’an dan Hadist Pilihan Ganda dan Jawaban
16. Sebagai suatu seni, sejarah memerlukan hal berikut, kecuali….

a. Intuisi

b. Imajinatif

c. Emosi

d. Bakat

Jawaban : D

17. Sejarah adalah suatu ilmu tersendiri dan tergolong dalam ilmu-ilmu sosial. Pernyataan ini
dikemukakan oleh….

a. Burry

b. Spencer

c. Gottschalk

d. Notosusanto

Jawaban : C

18. Peristiwa sejarah merupakan suatu proses berkelanjutan karena….

a. Terjadi berbagai peristiwa silih berganti dari zaman ke zaman

b. Peristiwa dikendalikan oleh manusia

c. Suatu peristiwa yang terjadi berkelanjutan

d. Peristiwa sejarah sebagai pendorong

Jawaban : A

19. Tujuan pembuatan periodisasi adalah….

a. Memudahkan mempelajari sejarah

b. Memudahkan pencarian sumber sejarah

c. Adanya bukti sejarah

d. Kronologi sejarah

Jawaban : A
20. Konsep kronologi sangat diperlukan dalam mempelajari ilmu sejarah. Konsep ini bertujuan
untuk….

a. Menyeleksi berbagai peristiwa

b. Mengklasifikasi berbagai peristiwa

c. Mengurutkan peristiwa berdasarkan waktu

d. Mengungkapkan berbagai peristiwa

Jawaban : C
B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

KONSEP DASAR SEJARAH


PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pengertian sejarah berasal dari bahasa Arab, yakni dari kata syajaratun yang memiliki arti pohon kayu.
Pengertian pohon kayu di sini adalah adanya suatu kejadian, perkembangan atau pertumbuhan tentang
sesuatu hal (peristiwa) dalam suatu kesinambungan (kontinuitas). Ilmu sejarah sering dikaitkan dengan
politik, padahal yang sesungguhnaya ilmu sejarah itu memiliki arti yang cangkupannya dapat lebih luas
karena berhubungan dengan kejadian masyarakat di masa lalu yang dapat dilihat dari segi ilmu-ilmu
sosial lainnya, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi, geografi, dan ilmu ekonomi. Sehingga
sejarah dan ilmu-ilmu sosial saling berkaitan dalam pembahasannya sesuai kajian dan objek yang
dipelajari).

Sejarah adalah studi tentang kehidupan manusia di masa lalu. Para sejarawan tertarik dengan semua
aspek kegiatan manusia di masa lampau baik dalam bidang politik, ekonomi, hukum, militer, sosial,
keagamaan, kreativitas (seperti yang berkaitan dengan seni, musik, arsitekur Islam, literatur), keilmuan
dan intelektual. Hal itulah yang membuat para ilmuwan mengkaji tentang sejarah di masa lampau
mengenai berbagai bidang kehidupan

Adapun ilmu sejarah sendiri adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa
lalu manusia. Pengetahuan sejarah meliputi pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau
serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis.

Ilmu sejarah mempunyai cakupan yang luas dalam pembahasanya. Hal ini dikarenakan kajiannya yang
mencakup semua bidang kehidupan dan keterhubungannya dengan ilmu-ilmu sosial yang lain. Oleh
karena itu, makalah ini akan membahas lebih dalam lagi mengenai pengertian, ruang lingkup, dan
konsep dasar sejarah.

1.2 Rumusan Masalah

Apa pengertian dari sejarah?


Bagaimana ruang lingkup sejarah?
Bagaimana konsep dasar sejarah?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui pengertian dari sejarah.


Untuk mengetahui ruang lingkup sejarah.
Untuk mengetahui konsep dasar sejarah.

2.PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sejarah

Kata sejarah secara harafiah berasal dari kata Arab (‫شجرة‬: šajaratun) yang artinya pohon. Dalam bahasa
Arab sendiri, sejarah disebut tarikh (‫) تاريخ‬. Adapun kata tarikh dalam bahasa Indonesia artinya kurang
lebih adalah waktu atau penanggalan. Kata Sejarah lebih dekat pada bahasa Yunani yaitu historia yang
berarti ilmu atau orang pandai. Kemudian dalam bahasa Inggris menjadi history, yang berarti masa lalu
manusia. Kata lain yang mendekati acuan tersebut adalah Geschichte yang berarti sudah terjadi. Dalam
istilah bahasa-bahasa Eropa, asal-muasal istilah sejarah yang dipakai dalam literatur bahasa Indonesia
itu terdapat beberapa variasi. Meskipun begitu, banyak yang mengakui bahwa istilah sejarah berasal-
muasal dalam bahasa Yunani yaitu historia. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan history, bahasa
Prancis historie, bahasa Italia storia, bahasa Jerman geschichte yang berarti yang terjadi, dan bahasa
Belanda dikenal gescheiedenis. Menilik pada makna secara kebahasaan dari berbagai bahasa di atas
dapat ditegaskan bahwa pengertian sejarah menyangkut dengan waktu dan peristiwa.

Berikut ini adalah beberapa pengertian sejarah dari berbagai ahli seajarah, secara lengkapnya adalah
sebagai berikut:

J.V. Bryce; Sejarah adalah catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan, dan diperbuat oleh
manusia.

W.H. Walsh; Sejarah itu menitikberatkan pada pencatatan yang berarti dan penting saja bagi
manusia. Catatan itu meliputi tindakan-tindakan dan pengalaman-pengalaman manusia di masa
lampau pada hal-hal yang penting sehingga merupakan cerita yang berarti.

Patrick Gardiner; Sejarah adalah ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia.

Roeslan Abdulgani; Ilmu sejarah adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang meneliti dan
menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan di masa
lampau beserta kejadian-kejadian dengan maksud untuk kemudian menilai secara kritis seluruh hasil
penelitiannya tersebut, untuk selanjutnya dijadikan perbendaharaan pedoman bagi penilaian dan
penentuan keadaan sekarang serta arah proses masa depan.

Moh. Yamin; Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa
peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan.

Ibnu Khaldun; Sejarah didefinisikan sebagai catatan tentang masyarakat umum manusia atau
peradaban manusia yang terjadi pada watak/sifat masyarakat itu.

Moh. Ali; Dalam bukunya Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia, dipertegas pengertian sejarah adalah
sebagai berikut: (1) jumlah perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar
kita, (2) cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian, atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita,
(3) ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan, kejadian, dan atau peristiwa dalam
kenyataan di sekitar kita.

Dari beberapa uraian di atas dibuat kesimpulan sederhana bahwa sejarah adalah suatu ilmu
pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau
dalam kehidupan umat manusia. Dalam kehidupan manusia, peristiwa sejarah merupakan suatu
peristiwa yang abadi, unik, dan penting. Peristiwa yang abadi adalah peristiwa sejarah yang tidak
berubah-ubah dan tetap dikenang sepanjang masa. Peristiwa yang unik adalah peristiwa sejarah yang
hanya terjadi satu kali dan tidak pernah terulang persis sama untuk kedua kalinya. Sementara peristiwa
yang penting adalah peristiwa sejarah yang mempunyai arti dalam menentukan kehidupan orang
banyak (http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah).

2.2 Ruang Lingkup Sejarah

Pengertian sejarah secara umum dari para ahli ialah memiliki makna sebagai cerita atau kejadian yang
benar-benar telah terjadi pada masa lalu. Kemudian disusul oleh Depdiknas yang memberikan
pengertian sejarah sebgai mata pelajaran yang menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai mengenai
proses perubahan dan perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia dari masa lampau hingga kini
(Depdiknas,2003:1). Namun, yang jelas kata kuncinya bahwa sejarah merupakan suatu penggambaran
ataupun rekonstruksi peristiwa, kisah, maupun cerita yang benar-benar telah terjadi pada masa lalu.
Pada umunya, para ahli sepakat untuk membagi peranan dan kedudukan sejarah yang terbagi atas tiga
(3) hal yakni, sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai ilmu dan sejarah sebagai cerita (Ismaun, 1993:
277). Untuk lebih rinci akan dijelaskan sebagai berikut:
2.2.1 Sejarah sebagai Peristiwa

Adalah sesuatu yang terjadi pada masyarakat manusia di masa lampau. Para ahli pun mengelompokkan
sejarah agar dapat memudahkan kita untuk memahaminya yaitu :

Pembagian sejarah secara sistematis; pembagian sejarah atas beberapa tema. Contoh : sejarah politik,
sejarah sosial, sejarah kebudayaan, sejarah perekononiam, sejarah agama, sejarah pendidikan dan
sebagainya.

Pembagian sejarah berdasarkan periode waktu; sejarah Indonesia dimulai dari zaman prasejarah, zaman
pengaruh Hindhu-Budha, zaman pengaruh Islam, zaman kekuasaan Belanda, zaman pergerakan
nasional, zaman pendudukan Jepang, zman kemerdekaan, zaman revolusi fisik, orde lama, orde baru
dan orde reformasi.

Pembagian sejarah berdasarkan unsur ruang; dalam sejarah regional dapat menyangkut sejarah dunia,
tetapi ruang lingkupnya lebih terbatas oleh persamaan karakteristik, baik fisik maupun sosial
budayanya. Contoh : sejarah Eropa, sejarah Asia Tenggara, sejarah Afrika Utara dan sebagainya.
Sejarah sebagai peristiwa sering pula disebut sebagai kenyataan dan serba objektif (Ismaun, 1993:279).
Artinya, peristiwa-peristiwa tersebut benar-benar terjadi dan didukung oleh evidensi-evidensi yang
menguatkan, seperti beruapa saksi mata (witness) yang dijadikan sumber-sumber sejarah (historical
sources), peninggalan-peninggalan (relics atau remains) dan catatan-catatan (recods) (Lucey, 1984:27).
Selain itu, dapat pula peristiwa itu diketahui dari sumber-sumber yang bersifat lisan yang disampaikan
dari mulut ke mulut. Menurut Sjamsudin (1996:78), ada dua macam sumber lisan. Pertama, sejarah
lisan (oral history), contohnya ingatan lisan (oral reminiscence), yaitu ingatan tangan pertama yang
dituturkan secara lisan oleh orang-orang yang diwawancarai oleh sejarawan. Kedua, taridisi lisan (oral
tardisition), yaitu narasi dan deskripsi dari orang-orang dan peristiwa-peristiwa pada masa lalu yang
disampaikan dari mulut ke mulut selama beberapa generasi.

2.2.2 Sejarah sebagai Ilmu

Sejarah dikategorikan sebagai ilmu karena dalam sejarah memiliki “batang tubuh keilmuan” (the body
of knowledge), metodologi yang spesifik. Sejarahpun memliki struktur keilmuan tersendiri, baik dalam
fakta, konsep, maupun generalisasinya. Kedudukan sejarah di dalam ilmu pengetahuan digolongkan ke
dalam beberapa kelompok.

Ilmu sosial, karena menjelaskan perilaku sosial. Fokus kajiannya menyangkut proses-proses sosial
(pengaruh timbal balik antara kehidupan aspek sosial yang berkaitan satu sama lainnya) beserta
perubahan-perubahan sosial.

Seni atau art. Sejarah digolongkan dalam satra. Herodotus (484-425 SM) yang digelari sebagai “bapak
Sejarah” beliaulah yang telah memulai sejarah itu sebagai cerita (story telling) dan sejak saat itu sejarah
telah dimasukkan kedalam ilmu-ilmu kemanusiaan atau humaniora (Sjamsudin, 1996:189-190).
Sejarah dikategorikan sebagai ilmu humaniora, terutama karena dalam memelihara dan merekm
warisan budaya serta menafsirkan makna perkembangan umat manusia. Itulah sebabnya dalam dalam
tahap histografi dan eksplanasi, sejarah memerlukan sentuhan-sentuhan estetika atau keindahan.

2.2.3 Sejarah sebagai Cerita

Dalam sejarah sebagai cerita merupakan suatu karya yang dipengaruhi oleh subjektivitas sejarawan.
Hal ini berarti sejarah memuat unsur-unsur dari subjek, si penulis atau sejarawan sebagai subjek turut
serta mempengruhi atau memberi “warna” , atau “rasa” sesuai dengan “kacamata” atau selera
(Kartodirjo, 1992:62). Dilihat dari ruang lingkupnya terutama pembagian sejarah secara tematik,
Sjamsudin dan Burke mengelompokkannya dalam belasan jenis sejarah, yaitu sejarah sosial, sejarah
ekonomi, sejarah kebudayn, sejarah demografi, sejarah politik, sejarah kebudayaan rakyat, sejarah
intelektual, sejarah keluarga, sejarah etnis, sejarah psikologi dan psikologi histori, sejarah pendidikan
dan sejarah medis (no name. 2012. http:/direktoratfile.UPI/html).

2.3 Konsep Dasar Sejarah

Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mengkaji secara sistematis keseluruhan
perkembangan proses perubahan dinamika kehidupan masyarakat dengan segala aspek kehidupannya
yang terjadi di masa lampau. Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati.
Masa lampau selalu terkait dengan konsep-konsep dasar berupa waktu, ruang, manusia, perubahan, dan
kesinambungan atau when, where, who, what, why, dan How (no name. 2012.
http:/direktoratfile.UPI/html).

Beberapa konsep yang dikembangkan dalam ilmu sejarah seperti perubahan, peristiwa, sebab dan
akibat, nasionalisme, peradaban, perbudakan, waktu, feminisme, liberalisme, dan konservatisme.
Penjelasan mengenai konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut:

2.3.1 Perubahan

Konsep perubahan merupakan istilah yang mengacu kepada sesuatu hal yang menjadi “tampil
berbeda”. Konsep tersebut demikian pentng dalam sejarah dan pembelajaran sejarah, mengingat sejarah
itu sendiri pada hakikatnya adalah perubahan. Seorang futuris ternama Amerika Serikat Alvin Toffler
(1981) mengemukakan bahwa perubahan tidak sekedar penting dalam kehidupan, tetapi perubahan itu
sendiri adalah kehidupan.

2.3.2 Peristiwa

Konsep peristiwa memiliki arti sebgaai suatu kejadian yang menarik maupun luar biasa karena
memiliki keunikan. Dalam penelitian sejarah, peristiwa selalu menjadi objek kajian, mengingat salah
satu karakteristik ilmu sejarah adalah mencari keunikan-keunikan yang terjadi pada peristiwa tertentu,
dengan penekanan pada tradisi-tradisi relativisme.

2.3.3 Sebab dan Akibat

Istilah sebab merujuk kepada pengertian faktor-faktor determinan fenomena pendahulu yang
mendorong terjadinya sesuatu perbuatan, perubahan, maupun peristiwa berikutnya, sekaligus sebagai
suatu kondisi yang mendahului peristiwa. Sedangkan akibat adalah sesuatu yang menjadikan
kesudahan atau hasil suat perbuatan maupun dampak dan peristiwa.

2.3.4 Nasionalisme

Konsep nasionalisme, secara sederhana memiliki arti rasa kebangsaan, dimana kepentingan negara dan
bangsa mendapat perhatian besardalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2.3.5 Kemerdekaan/ Kebebasan

Konsep kemerdekaan atau kebebasan adalah nilai utama dalam kehidupan politik bagi setiap negara
dan bangsa maupun umat manusia yang senantiasa diagung-agungkan, sekalipun tidak selamanya
dipraktikkan. Arti penting kemerdekaan ini dapat dilihat pada ketentuan yang mengatur hak-hak asasi
manusia, sebagaimana tercantum dalam Deklarasi Hak-Hak Manusia Universal yang disetujui dengan
suara bulat oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa tanggal 10 Desember 1948.

2.3.6 Kolonialisme

Konsep kolonialisme merujuk kepada bagian imperialisme dalam ekspansi bangsa-bangsa Eropa Barat
ke berbagai wilayah lainnya di dunia sejak abad ke-15 dan 16. Pada puncak perkembangannya,
kolonialisme merajalela pada abad ke-19. Dimana hampir setiap negara di Eropa memiliki daerah
jajahan di Asia, Afrika, dan Amerika.

2.3.7 Revolusi

Konsep revolusi menunjuk pada suatu pengertian tentang perubahan sosial politik yang radikal,
berlangsung cepat, dan besar-besaran. Revolusi terjadi ketika berbagai kesulitan perang dan krisis
keuangan negara berhasil diatasi, namun memiliki institusi-institusi yang rentan terhadap revolusi.
Skocpol yang mengidentifikasi tiga ciri kelembagaan yang menyebabkan kerentanan revolusi tersebut,
yaitu:

Lembaga militer negara sangat inferior terhadap militer dari negara-negara pesaingnya.
Elite yang otonom mampu menentang atau menghadang implementasi kebijaksanaan yang dijalankan
pemerintah pusat.
Kaum petani memiliki organisasi pedesaan yang otonom.

2.3.8 Fasisme

Konsep fasisme atau facism adalah nama pengorganisasian pemerintah dan masyarakat secara totaliter
oleh kediktatoran partai tunggal yang sangat memiliki rasa nasionalis yang sempit, rasialis, militeristis,
dan imperialis.

2.3.9 Komunisme

Pada dasarnya, konsep dari istilah komunisme merujuk kepada setiap pengaturan sosial yang
didasarkan pada kepemilikan, produksi, konsumsi, dan swapemerintahan yang diatur secara komunal
atau bersama-sama.

2.3.10 Peradaban

Konsep peradaban atau civilization merupakan konsep yang merujuk pada suatu entitas kultural seluruh
pandangan hidup manusia yang mencakup nilai, norma, institusi, dan pola pikir terpenting dari suatu
masyarakat yang terwariskan dari generasi ke generasi (Bozeman dalam Hungtinton, 1998:41). Selain
itu, peradaban menunjuk kepada suatu corak maupun tingkatan moral yang menyangkut penilaian
terhadaptotalitas kebudayaan. Jadi, peradaban jauh melebihi luasnya dari suatu kebudayaan yang saling
mempengaruhi.

2.3.11 Perbudakan

Pada hakikatnya, konsep perbudakan atau siavery adalah istilah yang meggambarkan suatu kondisi
dmana seseorang maupun kelompok tidak memiliki kedudukan dan peranan sebagai manusia yang
memiliki hak asasi sebagai manusia yang layak.

2.3.12 Waktu

Konsep waktu dalam hal ini (hari,tanggal, bulan, tahun, windu, dan ahad) merupakan konsep esensial
dalam sejarah. Begitu pentingnya mengenai waktu yang digunakan baik pada riset historis dan empiris
dalam prespektif kronologis, fungsional, strukturalis, maupun simbolis. Secara alternatif, ilmuwan atau
sejarawan dapat menggunakan penempatan subjektif darisaat kemarin, sekarang, dan akan datang.
Mengenai pentingnya pemahaman tentang waktu, menurut Sztompka (2004: 58-59) terdapat enem
fungsi waktu, yaitu (a) sebagai penyelaras tindakan, (b) sebagai koordinasi, (c) sebgai bagian dalam
tahapan atau rentetan peristiwa, (d) menempati ketepatan,(e) menentukan ukuran, (f) untuk
membedakan suatu masa tertentu dengan lainnya.
2.3.13 Fenimisme

Istilah fenimisme adalah nama suatu gerakan emansipasi wanita dari subordinasi pria. Menurut Maggie
Humm (2000:354), semua gerakan feminis mengandung tiga unsur asumsi pokok. Pertama, gender
adalah suatu konstruksi yang menekan kaum wanita sehingga cenderung menguntungkan pria. Kedua,
konsp patriarki-dominasi kaum pria dalam lembaga-lembaga sosial melandasi konstruk tersebut.
Ketiga, pengalaman dan pengetahuan kaum wanita harus dilibatkan untuk mengembangkan suatu
masyarakatnonseksis di masa mendatang.

2.3.14 Liberalisme

Konsep liberalisme mengacu kepada sebuah doktrin yang maknanya hanya dapat diungkapkan melalui
penggunaan kata-kata sifat yang menggambarkan nuansa-nuansa khusus.

2.3.15 Konservatisme

Istilah konservatisme merujuk kepada doktrin yang menyakini bahwa realitas suatu masyarakat dapat
ditemukan pada perkembangan sejarahnya. Oleh karena itu, pemerintah membatasi diri dalam
campurtangan terhadap perilaku kehidupan masyarakatnya, dalam arti tidak boleh melupakan akar-akar
sejarahnya (no name. 2012. http:/direktoratfile.UPI/html)

3. PENUTUP

3.1 Simpulan

Kata sejarah secara harafiah berasal dari kata Arab (‫شجرة‬: šajaratun) yang artinya pohon. Dalam istilah
bahasa-bahasa Eropa, asal-muasal istilah sejarah yang dipakai dalam literatur bahasa Indonesia terdapat
beberapa variasi. Meskipun begitu, banyak yang mengakui bahwa istilah sejarah berasal-muasal dalam
bahasa Yunani historia dan dalam bahasa Inggris dikenal dengan history. Menilik pada makna secara
kebahasaan dari berbagai bahasa di atas dapat ditegaskan bahwa pengertian sejarah menyangkut
dengan waktu dan peristiwa. Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah suatu
ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa
lampau dalam kehidupan umat manusia.

Pada umunya, para ahli sepakat untuk membagi peranan dan kedudukan sejarah yang terbagi atas tiga
(3) hal yakni, sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai ilmu dan sejarah sebagai cerita. Dalam sejarah,
masa lampau selalu terkait dengan konsep-konsep dasar berupa waktu, ruang, manusia, perubahan, dan
kesinambungan atau when, where, who, what, why, dan How. Sehingga, Konsep dasar yang
dikembangkan dalam ilmu sejarah seperti perubahan, peristiwa, sebab dan akibat, nasionalisme,
peradaban, perbudakan, waktu, feminisme, liberalisme, dan konservatisme.

3.2 Saran

Bagi guru hendaknya dapat mengajarkan sejarah sesuai dengan objek kajiannya. Terkait dengan kajian
sejarah yang mempelajari masa lalu, hendaknya

guru dapat mengajarkanya sebagai suatu pelajaran yang dapat dimanfaatkan di masa sekarang sebagai
sebuah pengalaman yang berharga untuk dapat menjalankan kehidupan yang lebih baik.

C. GLOSARIUM

https://www.belajarsejarah.web.id/2018/08/glosarium-belajar-sejarah.html
D. DAFTAR PUSTAKA

Fakih, Samlawi,dkk. 1998. Konsep Dasar IPS. Depdikbud : Bandung

. 2012. Konsep Dasar Sejarah. (Online), (http:/direktoratfile.UPI/html),

diakses pada 16 Maret 2012/ 13.00 WIB

. 2008. Hakekat dan Ruang Lingkup Sejarah. (Online),

(http://sejarahdonesiamerdeka.blogspot.com/), diakses pada 16 Maret 2012/ 13.15 WIB

.2012. Sejarah. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah), diakses

pada 16 Maret 2012/ 13.30 WIB

Anda mungkin juga menyukai