Anda di halaman 1dari 34

Makalah Teknik

Audit Pada

Bidang
Pertambangan

Oleh :

Keinspekturan
Tambang/IV

Cepu, 2016

Cepu, 02016
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah dengan pokok
bahasan "Teknik Audit Pada Lokasi Pertambangan” sesuai waktu yang
ditentukan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas dalam sistem perkuliahan pada
Sekolah Tinggi Enegi dan Mineral Akamigas dengan mata kuliah Teknik
Komunikasi Audit. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar
Ibu Andian Ari Istiningrum, S.E., S.Pd.Si, M.Com, yang telah memberikan
materi selama perkuliahan dan terima kasih juga kepada pihak-pihak yang
tulisannya saya kutip dalam pembahasan makalah ini. Saya juga menyadari bahwa
dalam proses penulisan makalah ini masih kurang sempurna baik materi maupun
cara penulisannya.
Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun
dalam penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan komponen yang terkait dalam kependidikan untuk kemajuan ilmu
pengetahuan.

Cepu, November 2016


Penulis

WILIBRORDUS LABA
NIM. 15361010
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………….. i
DAFTAR ISI……………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1


1.1. Latar Belakang............. .............................................................. 1
1.2. Maksud dan Tujuan..................................................................... 2
1.3. Tahapan Audit/Inspeksi...............................................................2

BAB II. RUANG LINGKUP……………………………………… 3


2.1. Persiapan Audit/Inspeksi............................................................ 3
2.2. Persiapan Peralatan……………………………………………. 3
2.3. Penyusunan Jadwal……………………………………………. 4
2.4. Penyusunan Daftar Pertanyaan……………………….............. . 4
2.5. Persiapan Administrasi……………………………………… . 5
2.6. Presentasi Objek Inspeksi/Audit (Diskusi Dengan KTT)…… . 5
2.7. Menangkap Momen…………………………………………. . 6

BAB III. PELAKSANAAN INSPEKSI ................................................ 7


3.1. Inspeksi Rutin............................................................................... 7
3.1.1. Tambang Bawah Tanah………………………………… .. 7
3.1.2. Tambang Terbuka……………………………………… .. 9
3.1.3. Tambang Semprot……………………………………… .. 10
3.1.4. Pengolahan Dan Atau Pemurnian……………………… .. 11
3.1.5. Kapal Keruk…………………………………………… .. 12
3.1.6. Fasilitas Permukaan…………………………………… .. 13
3.1.7. Pasca Tambang…….………………………………….. .. 14
3.2. Inspeksi Pelaksanaan Reklamasi……………………………… .. 16
3.3. Pengujian…………………………………………………….. .. 17
3.4. Diskusi Pelaksanaan Audit/Inspeksi, Pendaftaran Buku Tambang.. 18
3.4.1. Diskusi Pelaksanaan Audit/Inspeksi……………...…… .. 18
3.4.2. Pendaftaran Buku Tambang…………………………… .. 18
3.5. Menganalisis dan Melaporkan Hasil Audit/Inspeksi………… .. 19
3.6. Penyusunan Laporan……………………………………...… .. 20
3.7. Pemantauan Pelaksanaan Audit/Inspeksi……………………….. 21
3.8. Dokumentasi……………………………………………...… .. 21
3.9. Contoh Foto Hasil Audit/Inspeksi Pada Kegiatan Pertambangan… 22
3.10 Kerangka Laporan Pemeriksaan Kasus………………………. .. 30

Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan


Wilibrordus Laba 2
BAB IV. PENUTUP ................................................ ……………….. 32
4.1. Kesimpulan………………………………………………………. 32
4.2. Saran…………………………………………………………….. 32
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………… ... 33

BAB I

PENNDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sumber daya alam berupa bahan galian merupakan kekayaan Negara yang
apabila diusahakan secara baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah “good
mining practice” merupakan salah satu penghasil devisa yang besar bagi Negara .
bagi pemerintah daerah merupakan penopang Pendapatan Asli Daerah (PAD)
dalam rangka menggerakan roda pembangunan daerah. Di sisi lain pengusahaan
bahan galian tersebut (kegiatan pertambangan) mempunyai potensi yang besar
dalam menimbulakan dampak negatif terhadap lingkungan hidup baik terhadap
aspek sosial ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat.
Dampak negatif yang merupakan resiko kegiatan pertambangan harus dapat
ditekan sekecil mungkin, selain itu kesadaran masyarakat disekitar kegiatan akan
pentingnya lingkungan hidup semakin hari semakin meningkat sejalan dengan
situasi lingkungan daerah tersebut disertai dengan standar-satandar lingkungan
hidup yang semangkit ketat, mengharuskan legiatan pertambangan menyesuaikan

Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan


Wilibrordus Laba 3
dan menyelaraskan kegiatannya untuk mencapai tujuan pembangunan
berwawasan lingkungan berkelanjutan.
Kegiatan pembangunan yang berwawasan lingkungan akan dapat terlaksana
degan baik apabila didukung dengan perangkat peraturan perundangan-undangan
yang terarah,jelas dabn lengkap, perusahaan pertambangan sadar dan taat dalam
melaksanakan kewajibannya dalam pengelolaan lingkungan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku serta terlaksananya fungsi
pemerintah disamping melakukan pembinaan terhadap kegiatan pertamabangan
juga melakukan pengawasan terhadap aspek lingkungan dalam hal ini dilakukan
oleh Inspektur Tambang (IT).
Untuk dapat melaksanakan tugas pengawasan lingkungan dengan efektif,
maka pedoman audit atau inspeksi lingkungan pertambangan menjadi sangat
penting artinya dalam melakukan kegiatan audit atau inspeksi pada lingkungan
pertambangan.

1.2 Maksud Dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan Audit atau inspksi ini adalah :
1. Agar kegiatan usaha pertambangan dilakukan dengan menerapkan
prinsip dan kaedah teknis pertambangan yang benar.
2. Terhindarnya manipulasi data pertambangan yang dapat merugikan
pemerintah.
3. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang baik atas
perusahaan pertambangan.
4. Untuk mengetahui apakah selama ini tambang-tambang yang beroperasi
menjaga apa yang telah diamanatkan dalam undang-undang minerba,
seperti tidak merusak lingkungan dan tidak membuka lahan tambang di
kawasan hutan lindung.
5. Untuk menjamin semua tambang beroperasi secara sesuai aturan
menjaga lingkungan dan taat azas dan peraturan yang ada di Indonesia.

1.3 Tahapan Audit/Inspeksi


Adapun tahapan-tahapan dalam melaksanakan suatu kegiatan Audit/Inspeksi
dalam bidang pertambangan adalah sebagai Berikut :
1. Persiapan Audit/inspeksi
2. Audit/Inspeksi :
- Siklus Pengamatan
- Objek Audit/Inspeksi
Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan
Wilibrordus Laba 2
- Pengamatan Total
- Klasifikasi Bahaya
3. Pelaporan hasil Inspeksi

BAB II
RUANG LINGKUP

2.1 Persiapan Audit/Inspeksi

Sebelum pelaksanaan inspeksi dilapangan terlebih dahulu dipersiaapkan


data-data yang ada kaitanya dengan objek inspeksi. Data ini dapat berupa
informasi umum maupun data-data yang spesifik.data yang sifatnya umum dapat
berupa laporan eksplorasi ,dokumen studi kelayakan, dokumen AMDAL (andal,
RKL dan RPL), dokumen rencana penutupan tambang,dan sebagainya. Dokumen
yang sifatnya lebih spesifik antara lain UKL/UPL rencana tahunan pengelolaan
dan pemantauan lingkungan (RTKPL),rencana reklamasi, laporan triwulan,
laporan terjadinya kasus lingkungan, laporan pelaksanaan inspeksi sebelumnya
dan sebagainya. Selain itu mungkin terdapat data yang lebih spesifik lagi seperti
adanya surat pengaduan masyarakat, beruta media massa dan sebagainya.
Data tersebut perlu dihimpun terlebih dahulu dan sedapat mungkin
diklarifikasi guna memudahkan penyusunan rencana dan penyusunan lebih lanjut.
Pengelompokan data misalnya dapat dilakuakan berdasarkan lokasi kegiatan
maupun berdasarkan aspek lingkungan (kualitas air, pemindahan material/
penataan lahan, dan sebagainya).

2.2 Persiapan Peralatan

Peralatan yang dipersiapkan dalam kegiatan inspeksi meliputi perlengkapan


diri, peralatan ukur dan peralatan penunjang. Peralatan diri meliputi perlengkapan
pribadi seperti pakaian kerja, pakaian ganti, sepatu lapangan (safety shoes), topi
(safety hat), perlengkapan kesehatan (obat-obatan pribadi) termasuk disini adalah
perlengkapan untuk menunjang keselamatan diri (misalnya:life jacket,kacamata
pengaman, ear muff, perlindungan debu, dan sebagainya).

Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan


Wilibrordus Laba 3
Peralatan inspeksi dapat berupa peralatan tulis seperti buku, notes, pensil
warna, bollpoin,karet penghapus dan sebagainya maupun peralatan ukur sepeti
kompas,altimeter,water Quality checker, pH tester,soil tester, soil sampler, dust
sampler,dan sebagainya. Termasuk dalam perlengkapan ini adalah mungkin ada
reagen-reagen kimia yang perlu dibawa,baterai cadangan atau baterai
charger,kertas lakmus, dan sebagainya. Peralatan penunjang inspeksi dapat berupa
kamera (kamera film,kamera digital) kamera video, perekam suara (voice
recorder), teropong, dan sebagainya.

2.3 Penyusunan Jadwal

Yang dimaksud dengan penyusunan jadwal disini adalah penyusunan jadwal


pelaksanaan inspeksi. Dalam hal akan dilakukan inspeksi untuk melakukan
pemeriksaan kasus pencemaran, jadwal yang disusun meliputi kunjungan kepada
instansi terkait dan /atau masyarakat sekitar. Walaupun jadwal yang disusun ini
bersifat tentative, namun pengalokasiannya waktu akan sangat membantu dalam
mengelola pelaksaan inspeksi. Penyusunan jadwal dapat dibuat dalam bentk tabel
matriks dengan menggambarkan urutan waktu (hari, tanggal, jam) tempat atau
lokasi ( kantor, lapangan, sarana, kegiatan dan sebagainya) serta hal-hal yang akan
dilakukan (observasi, pengukuran/uji kualitas, pengambilan contoh, pengambilan
gambar/foto,wawancara,analisis lapangan dan sebaginya.

2.4 Penyusunan Daftar Pertanyaan

Dalam hal ini dilakukan pemeriksaan terhadap kasus lingkungan atau


kejadian tak terkontrol yang mengakibatkan kerusakan/pencemaran lingkungan,
ada kemungkinandalam pelaksanaan pemeriksaan akan dilakukan melalui metode
wawancara, baik kepada karyawan perusahaan maupun kepada masyarakat sekitar
kejadian (penerima dampak). Persiapan yang perlu dilakukan dapat meliputi
penyusunan daftar pertanyaan, baik pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan
kepada masyarakat.
Pertanyaan tersebut sedapat mungkin diajukan dengan bahasa yang baik,
menggunakan istilah yang dapat dimengerti oleh orang yang berpendidikan

Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan


Wilibrordus Laba 4
terbatas. Apabila dalam pertanyaan-pertanyaan tersebut menyangkut hal-hal yang
teknis, agar istiah teknis tersebut dapat diterangakan dengan istilah lain yang
mudah dipahami. Pastikan bahwa jawaban mereka tentang suatu pertanyaan
melalui bentuk pertanyaan lain yang kurang lebih sama maksudnya, namun
dengan phase yang berbeda, atau pertanyaan yang sama. Kadang-kadang perlu
dibuat pertanyaan-pertanyaan lanjutan untuk lebih mendalami informasi yang
perlu didapat. Kemungkinan satu pertanyaan dapat dipersiapkan untuk beberapa
orang.

2.5 Persiapan Administrasi

Persiapan administrasi dapat dilakukan dengan persiapan-persiapan lainnya.


Administrasi yang perlu dipersiapakan meliputi surat penugasan dan surat
pemberitahuan, baik kepada perusahaan yang akan di audit atau inspeksi maupun
kepada instansi pemerintah didaerah. Pastikan surat penugasan dan surat
pemberitahuan telah dikonsep dengan informasi yang baik dan benar. Pastikan
pula bahwa surat dikonsepkan tersebut ditembuskan kepada instansi-instansi atau
institusi-institusi yang terkait.

2.6 Presentasi Objek Audit/Inspeksi (Diskusi Dengan KTT)

Komunikasi dengan berbagai pihak seringkali dilakukan termasuk


melakukan presentasi objek inspeksi dengan cara memaparkan data /objek
inspeksi didepan forum pimpinan atau sesame inspektur tambang untuk menggali
permasalahan, mendapatkan umpan balik, melakukan investigasi/klarifikasi
maupun untuk memberikan penjelasan/memberikan argumentasi atas suatu
persoalan. Selama pelaksanaan inspeksi, akan banyak dilakukan komunikasi,baik
kepada karyawan pelaksana,petugas pengawas (mandor/supervisor) maupun
kepada orang yang duduk di manajemen perusahaan.
Sejak awal pelaksanaan inspeksi, seorang inspektur tambang perlu menjalin
komunikasi dengan kepala teknik tambang (KTT) maupun kepada petugas
lingkungan (environmental officer). Diskusi awal dapat dilakukan dengan kepala
teknik tambang/ atau wakil kepala teknik tambang untuk memberikan gambaran

Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan


Wilibrordus Laba 5
atas maksud dan tujuan inspeksi, objek yang akan diinspeksi, permasalahan yang
akan didengar/ diperoleh inspektur tambang,maupun menggali informasi terkini
(actual) mengenai pengelolaan yang telah dilakukan perusahaan. Komunikasi
tersebut dapat dilakukan dalam forum pertemuana awala audit/ inspeksi dengan
menghadirkan peserta terbatas. Dalam hal ini kehadiran KTT atau wakil KTT
multak diperlukan
Pada akhir pelaksanaan audit/inspeksi, untuk mengungkapkan temuan-
temuan selama pelaksanaan audit/inspeksi atau pemeriksaan suatu pengujian,
dilakukan diskusi dengan kepala teknik tambang dan/ atau wakil KTT .diskusi
secara formal ini dilakukan pada saat akhir inspeksi (post inspection meeting).
Dalam diskusi pertemuan ini, perlu dihadiri kepala teknik tambang dan/ atau
wakil KTT disertai manajemen lain yang terkait dengan objek yang telah di
audit/inspeksi.

2.7 Menangkap Momen

Untuk menangkap gambaran situasi dan kondisi lapangan,terdapat beberapa


cara yang dapat ditempuh,antara lain melalui tulisan dan catatan, pengambilan
gambaran diam( foto) dan gambar gerak ( video )atau dapat juga melalui
penggambaran sketsa. Dalam pengambilan gambar jarak dekat (close up) agar
diperhatikan mengenai ukuran pembanding terhadap objek. Ukuran pembanding
ini dapat berupa ballpoint, pensil,tutup lensa,uang logam, dan sebagainya.

Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan


Wilibrordus Laba 6
BAB III

PELAKSANAAN INSPEKSI

3.1 Inspeksi Rutin

Sebelum pelaksanaan audit/inspeksi rutin, terlebih dahulu harus dipersiapkan :


a. Menelaah objek inspeksi dengan cara menghimpun dan menelaah data
untuk keperluan persiaapn audit/inspeksi.
b. Menyiapakann peralatan inspeksi dan melakukan penyetelan/pengetesan
agar siap digunakan;
c. Melakukan presentasi objek audit/inspeksi dengan cara menyusun dan
memaparkan data/objek audit/inspeksi disepanjang forum pimpinan atau
sesama inspektur tambang.

Pelaksanaa adit/inspeksi rutin pada umum dilakukan pada tambanga bawah


tanah, tambang permukaan, tambang semprot, pengolahan dan atau pemurnian,
kapal keruk, fasilitas permukaan, pasca tambang.

3.1.1 Tambang Bawah Tanah

Hal-hal yang dilakukan dalam inspeksi tambang bawah tanah :

a. Melaksanakan pertemuan pra inspeksi dengan kepala/wakil kepala teknik


tambang dan pihak manajemen perusahaan untuk mendapatkan informasi
pelaksanaan perintah inspektur tambang sebelumnya dan atau dara tentang
situasi dan kondisi kegiatan tambang bawah tanah.
b. Melaksanakan inspeksi kualitas udara dengan melakukan pemeriksaaan
terhadap kualitas udara, gas dan debu pada lingkungan kerja tambang bawah
tanah.
c. Melaksanakan inspeksi sistem ventilasi dengan cara melakukan
pemeriksaan terhadap peralatan ventilasi sepeti kipas ventilasi isap maupun
Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan
Wilibrordus Laba 7
hembus (exhaust fan, blower, extra fan), pipa ventilasi, pintu ventilasi dan
sebagainya serta kondisi peranginan dalam tambang bawah tanah.
d. Melaksanakan inspeksi pemuka kerja yaitu melaksanakan pemeriksaan
terhadap kondisi di daerah kerja penggalian bahan galian (breast, stope,
fase, dan sebagainya) dan penggalian lubang buka lainnya (drift, bottom
shaft, raise, winze, dan sebagainya)
e. Melaksanakan inspeksi pemuatan yaitu melaksanakan pemeriksaan kegiatan
pemuatan termasuk peralatan pemuatan kondisi dan prosedur kerja
pemuatan.
f. Melaksanakan inspeksi terowongan yaitu melaksanakan pemeriksaan
terhadap terowongan angkutan orang, material, jalan darurat, penirisan dan
sebagainya yang meliputi kondisi sarana di lubang buka seperti saluran
penirisan dan sebagainnya.
g. Melaksanakan inpeksi pemboran yaitu melaksanakan pemeriksaan terhadap
kegiatan pemboran, pilot hole, dan pemboran untuk pengembangan dan
sebagainya meliputi kondisi kerja dan kondisi kerja.
h. Melaksanakan inspeksi ruang fasilitas bawah tanah yang meliputi
pemerikasaan terhadap bengkel, gudang, ruang istirahat/makan dan
sebagainya.
i. Melaksanakan inspeksi bekas-bekas penggalian yang meliputi pemeriksaan
terhadap kondisi bekas penggalian termasuk kondisi ambrukan, material
pengisi, penyekat dan sebagainya.
j. Melaksanakan inspeksi penirisan yaitu pemeriksaan terhadap sarana
penirisan seperti saluran sumuran, pompa dan sebagainya.
k. Melaksanakan inspeksi amblasan permukaan (surface subsidence) yaitu
pemeriksaan terhadap kondisi permukaan akibat kegiatan tambang bawah
tanah.
l. Melaksanakan inspeksi batuan samping yaitu pemeriksaan terhadap
penanganan, pengangkutan, penimbunan, dan atau pemanfaatan batuanm
samping.
m. Melaksanakan inspeksi peralatan pemantauan, meliputi pemeriksaan
terhadap ketersediaan, kelaikan, kegunaan dan penggunaan peralatan
pemantauan.
3.1.2 Tambang Terbuka

Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan


Wilibrordus Laba 8
Hal-hal yang dilakukan dalam inspeksi tambang permukaan :

a. Melaksanakan pertemuan pra inspeksi dengan kepala/wakil kepala teknik


tambang dan pihak manajemen perusahaan unruk mendapatkan informasi
pelaksanaan perintah inspektur tambang sebelumnya dan atau tentang data
situasi dan kondisi kegiatan tambang permukaan.
b. Melaksanakan inspeksi pembersihan lahan yaitu pemeriksaan mengenai
ketaatan program, peralatan, prosedur/ urutan kerja serta penanganan hasil
pembersihan lahan dan sebagainya.
c. Melaksanakan inspeksi tanah pucuk hasil pengupasan yaitu pemeriksaan
terhadap peralatan kegiatan pengupasan, penyimpanan, pemeliharaan dan
atau penebaran tanah pucuk termasuk upaya pengamanan dan
pemanfaatannya.
d. Melaksanakan inspeksi batuan penutup hasil pengupasan yang meliputi
pemeriksaaan terhadap peralatan, material (tanah/batuan penutup),
kegiatan pengupasan, penimbunan sementara atau penimbunan akhir di
luar tambang dan atau pengembalian ke bekas tambang termasuk upaya
penataan dan pengamanannya.
e. Melaksanakan inspeksi jalan tambang yaitu melakukan pemerikasan
terhadap kondisi jalan tembang sesuai dengan peralatan yang digunakan
(kemiringan, gorong-gorong, lebar jalan)
f. Melaksanakan inspeksi pemuka kerja yaitu terhadap kondisi, kegiatan dan
lingkungan kerja
g. Melaksanakan inspeksi system drainase yaitu pemeriksaan kelaikan sarana
penirisan serta sarana kendali erosi dan sedimentasi lainnya.
h. Melaksanakan inspeksi lereng yaitu pemeriksaan terhadap teras pengaman
saluran drainase dan sebagainya.
i. Melaksanakan inspeksi lahan bekas tambang yaitu pemeriksaan terhadap
kondisi fisik lahan bekas tambang sesuai peruntukannya.
j. Melaksanakan inspeksi air asam tambang, yaitu pemeriksaan terhadap
penanganan material asam, material potensi pambangkit asam, dan
penanggulangan air asam tambang.
k. Melaksanakan inspeksi revegetasi yaitu pemeriksaan terhadap
ketersediaan bibit, sarana pembibitan, pelaksanaan revegetasi dan
pemeliharaan.

Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan


Wilibrordus Laba 9
l. Melaksnakan inspeksi peralatan pemantauan yaitu pemeriksaan terhadap
ketersediaan dan kelaikan peralatan yang digunakan untuk melakukan
pemantauan kondisi kerja dan lingkungan.
m. Melaksanakan inspeksi system penanganan debu tambang yaitu
pemeriksaan terhadap program pencegahan, kelaikan alat penangkap debu
pada sumbernya dan pengukuran.

3.1.3 Tambang Semprot

a. Melaksanakan pertemuan pra inspeksi dengan kepala/wakil kepala teknik


tambang dan pihak manajemen perusahaan unruk mendapatkan informasi
pelaksanaan perintah inspektur tambang sebelumnya dan atau tentang data
situasi dan kondisi kegiatan tambang semprot.
b. Melaksanakan inspeksi pembersihan lahan yaitu pemeriksaan mengenai
ketaatan program, peralatan, prosedur/ urutan kerja serta penanganan hasil
pembersihan lahan dan sebagainya
c. Melaksanakan inspeksi tanah pucuk hasil pengupasan yaitu pemeriksaan
terhadap peralatan kegiatan pengupasan,penyimpanan, pemeliharaan dan
atau penebaran tanah pucuk termasuk upaya pengamanan dan
pemanfaatannya.
d. Melaksanakan inspeksi batuan penutup hasil pengupasan yang meliputi
pemeriksaaan terhadap peralatan, material (tanah/batuan penutup),kegiatan
pengupasan,penimbunan sementara atau penimbunan akhir diluar tambang
dan atau pengembalian kebekas tambang termasuk upaya penataan dan
pengamanannya
e. Melaksanakan inspeksi jalan tambang yaitu malakukan pemerikassan
terhadap kondisi jalan tembang sesuai dengan peralatan yang digunakan
(kemiringan, gorong-gorong, lebar jalan superelevasi radius tikungan )
f. Melasanakan inspeksi kolong kerja yaitu pemeriksaan terhadap kondisi,
kegiatan dan lingkungan kerja.
g. Melaksanakan inspeksi penanganan air kerja yaitu pemeriksaan terhadap
kualitas air sirkulasi, kondisi dam/ tanggul, saluran limbah dan sebagainya.

Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan


Wilibrordus Laba 10
h. Melaksanakan inspeksi konsetrator/pencucian yaitu pemeriksaan terhadap
kondisi instalasi konsetrator/pencucian prosedur operasi dan kondidi
lingkungan kerja.
i. Melaksanakan inspeksi bekas kolong yanitu pemeriksaan terhadap kondisi
fisik lahan bekas tambang sesuai peruntukanya.
j. Melaksanakan inspeksi revegetasi yaitu pemeriksaan terhadap
ketersediaan bibit ,sarana pembibitan, pelaksanaan revegetasi dan
pemeliharaan.
k. Melaksnakan inspeksi peralatan pemantauan yaitu pemeriksaan terhadap
ketersediaan dan kelaikan peralatan yang digunakan untuk melakukan
pemantauan kondisi kerja dan lingkungan.

3.1.4 Pengolahan Dan Atau Pemurnian

Hal-hal yang dilakukan dalam inspeksi pengolahan pemurnian :

a. Melaksanakan pertemuan pra inspeksi dengan kepala/wakil kepala teknik


tambang dan pihak manajemen perusahaan unruk mendapatkan informasi
pelaksanaan perintah inspektur tambang sebelumnya dan atau tentang data
situasi dan kondisi kegiatan pengolahan dan pemurnian
b. Melaksanakan inspeksi preparasi bijih yaitu pemeriksaan terhadap
penimbunan bijih dan bahan reagen, penggunaan reagen, kondisi
lingkungan tempat kerja dan sebagainya.
c. Melaksanakan inspeksi peleburan yaitu pemeriksaan alat pendingin,
instalasi peleburan, sarana penangkap debu, kondisi lingkungan kerja
termasuk alat pengaman dan kualitas emisi.
d. Melaksanakan inspeksi peremukan yaitu pemeriksaan terhadap alat-alat
peremuk, lantai kerja, prosedur, kondisi lingkungan tempat kerja, dan
sebagainya.
e. Melaksanakan inspeksi pencucian batubara yaitu pemeriksaan terhadap
kondisi instalasi kondisi lingkungan tempat kerja, prosedur, dan
sebagainya.

Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan


Wilibrordus Laba 11
f. Melaksnakan inspeksi penanganan bahan galian kadar rendah yaitu
pemeriksaan terhadap timbunan bahan galian kualitas rendah dan metode
pengamanan ( terhadap self combustion, air asam tambang)
g. Melaksanakan inspeksi detoksifikasi, yaitu pemeriksaan terhadap kondisi
instalasi, prosedur, penanganan reagen, kondisi lingkungan tempat dan
kualitas limbah.
h. Melaksanakan inspeksi penanganan tailing yaitu pemeriksaan terhadap
timbunan tailing, pipa tailing konstruksi kolam tailing, kolam bilas
kualitas effluent sumur pantau dan lain sebagainya.
i. Melaksanakan inspeksi system drainase yaitu pemeriksaan kelaikan sarana
penirisan serta sarana kendali erosi dan sedimentasi lainnya

3.1.5 Kapal Keruk

Hal-hal yang dilakukan dalam inspeksi Kapal Keruk:


a. Melaksanakan pertemuan pra inspeksi dengan Kepala/Wakil KTT dan
pihak manajemen perusahaan untuk mendapatkan informasi pelaksanaan
perintah Inspektur Tambang sebelumnya dan atau data tentang situasi dan
kondisi kegiatan penarnbangan dengan kapal keruk.
b. Melaksanakan inspeksi penanganan pernbersihan lahan yaitu perneriksaan
terhadap program, alat komunikasi, prosedur/urutan kerja serta penanganan
hasil pembersihan lahan, dan sebagainya.
c. Melaksanakan inspeksi penanganan tanah pucuk yaitu pemeriksaan
terhadap peralatan kegiatan pengupasan, penyimpanan, pemeliharaan dan
atau penebaran tanah pucuk termasuk upaya pengamanan dan
pemanfaatannya.
d. Melaksanakan inspeksi penanganan tanah penutup yaitu pemeriksaan
terhadap peralatan, material (tanah/batuan penutup) kegiatan pengupasan,
penimbunan sementara atau penimbunan akhir di luar tambang dan atau
pengembalian ke bekas tambang termasuk upaya penataan dan
pengamanannya.
e. Melaksanakan inspeksi penanganan tailing yaitu pemeriksaan terhadap
kondisi penataan tailing, reklamasi, pengamanan alur pelayaran.

Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan


Wilibrordus Laba 12
f. Melaksanakan inspeksi penanganan oli/bahan bakar minyak yaitu
pemeriksaan alat penangkap ceceran pelumas, penimbunan minyak
pelurnas bekas, dan sebagainya.
g. Melaksanakan inspeksi kualitas permukaan yaitu pemeriksaan terhadap air
perrnukaan yang keluar dari kolam penggalian kapal keruk, ketersediaan
dan kelaikan alat dan kualitas effluent.

3.1.6 Fasilitas Permukaan


Hal-hal yang dilakukan dalam audit/inspeksi tambang permukaan:
a. Melaksanakan pertemuan pra inspeksi dengan Kepala/Wakil Kepala Teknik
Tambang dan pihak manajemen perusahaan untuk mendapatkan informasi
pelaksanaan perintah inspektur Tambang sebelumnya dan atau data tentang
situasi dan kondisi kegiatan pada fasilitas permukaan.
b. Melaksanakan inspeksi bengkel yaitu pemeriksaan terhadap kondisi bengkel
meliputi antara lain penirisan, kolam sedimen, sarana penangkap ceceran
minyak/oli, lingkungan kerja, dan sebagainya.
c. Melaksanakan audit/ inspeksi gudang umum yaitu pemeriksaan penirisan
dan sarana kerja, dan sebagainya yang berkaitan dengan aspek lingkungan.
d. Melaksanakan audit/inspeksi pabrik oksigen dan acetylene yaitu
pemeriksaan terhadap penirisan dan penanganan limbah pabrik acetylene.
e. Melaksanakan audit/inspeksi laboratorium yaitu pemeriksaan penanganan
limbah B3, penernpatan B3, adrninistrasi, dan lain sebagainya.
f. Melaksanakan audit/inspeksi poliklinik/rumah sakit yaitu pemeriksaan
penanganan limbah.
g. Melaksanakan audit/inspeksi penanganan limbah yaitu pemeriksaan
terhadap karakterisik limbah,sarana pengaman, bengkel (selain oli),
konstruksi, penimbunan, prosedur penempatan limbah industri.
h. Melaksanakan audit/inspeksi sistem drainase yaitu pemeriksaan sarana
drainase seperti saluran, dam penghambat, perangkap sedimen, kolam
sedimen, dan sebagainya.
i. Melaksanakan audit/inspeksi penanganan ceceran pelumas yaitu
pemeriksaan terhadap kondisi penanganan selanjutnya baik di darat
maupun di perairan.
j. Melaksanakan audit/inspeksi penimbunan sampah yaitu perneriksaan

Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan


Wilibrordus Laba 13
terhadap sampah domistik padat meliputi penernpatan, prosedur
penimbunan, pengamanan.
k. Melaksanakan audit/inspeksi kolam sedimen yaitu pemeriksaan terhadap
kondisi kolam sedimen antara lain kestabilan tanggul, kondisi permukaan
tanggul, neraca air dan prosedur operasional.
l. Melaksanakan audit/inspeksi kolam tailing yaitu pemeriksaan terhadap
kondisi kolam tailing meliputi antara lain kestabilan tanggul, kondisi
permukaan tanggul, kondisi saluran limpah, saluran pengelak, dan
sebagainya.
m. Melaksanakan audit/inspeksi sistem penanganan debu tambang yaitu
pemeriksaan terhadap program pencegahan, kelaikan alat penangkap debu
pada sumbernya dan pengukuran pencegahan, kelaikan alat penangkap
debu pada sumbernya dan pengukuran.

3.1.7 Pasca Tambang


Hal-hal yang dilakukan dalam inspeksi Pasca Tambang :
a. Melaksanakan pertemuan pra audit/inspeksi dengan Kepala/Wakil Kepala
Teknik Tambang dan pihak manajemen perusahaan untuk mendapatkan
informasi pelaksanaan perintah Inspektur Tambang sebelumnya dan atau
data tentang situasi dan kondisi kegiatan pasea tambang.
b. Melaksanakan inspeksi program pembongkaran fasilitas tambang,
pengolahan/pemurnian,dermaga yaitu pemeriksaan terhadap sarana
pengaman, penempatan material bongkaran/limbah material.
c. Melaksanakan inspeksi inspeksi reklarnasi yaitu pemeriksaan terhadap
kegiatan reklamasi yang meliputi penataan lahan, revegetasi pada daerah
bekas tambang, daerah timbunan dan fasilitas penunjang sesuai
peruntukannnya, revegetasi, dan lain sebagainya.
d. Melaksanakan inspeksi daerah yang harus diamankan yaitu
pemeriksaan terhadap kondisi fisik, prosedur (pemanfaatan-
pengamanan), sarana lingkungan, dan lain sebagainya.
e. Melaksanakan inspeksi kestabilan lereng yaitu pemeriksaan terhadap
kondisi fisik lereng, bekas permuka kerja, saluran penirisan,
kestabilan lereng,dan peralatan pemantau.
f. Melaksanakan inspeksi pengamanan sisa B3 yaitu pemeriksaan

Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan


Wilibrordus Laba 14
terhadap kondisi bekas ruang atau tempat penyimpanan, penanganan
sarana pengaman, pemantauan, dan sebagainya.
g. Melaksanakan inspeksi kualitas tanah yaitu pemeriksaan terhadap
kondisi fisik tanah, struktur tanah, tekstur tanah, kesuburan tanah,
dan sebagainya.
h. Melaksanakan inspeksi kualitas air yaitu pemeriksaan terhadap
kondisi perairan, kualitas air, pemantauan kualitas, dan sebagainya.
i. Melaksanakan inspeksi bekas kolam tailing yaitu pemeriksaan
terhadap kestabilan tanggul, reklamasi sesuai peruntukannya, dan
sebagainya.
j. Melaksanakan inspeksi erosi dan sedimentasi yaitu pemeriksaan
terhadap ketersediaan dan kelaikan sarana pengendali erosi dan
sedimentasi
3.2 Inspeksi Pelaksanaan Reklamasi
Hal-hal yang dilakukan dalam inspeksi pelaksanaan reklamasi:
a. Melaksanakan pertemuan pra inspeksi dengan Kepala/Wakil Kepala
Teknik Tambang dan pihak manajemen perusahaan untuk mendapatkan
informasi pelaksanaan perintah Inspektur Tambang sebelumnya dan atau
data tentang situasi dan kondisi pelaksanaan reklamasi.
b. Melaksanakan inspeksi persiapan lahan yaitu pemeriksaan terhadap
rencana lahan yang akan dilakukan reklamasi (pengamanan lahan bekas
tambang pengaturan bentuk lahan dan penempatan "low grade ")
c. Melaksanakan inspeksi pengendalian erosi dan sedimentasi yaitu
pemeriksaan pengendalian erosi terhadap tindakan konservasi tanah baik
secara teknik sipil (pembuatan teras, saluran pembuangan air (SPA),
bangunan pengendalian lereng, check dam, dan lainnya yang disesuaikan
kondisi setempat), maupun teknik vegetatif (meliputi pola tanam, sistem
penanaman, jenis tanaman yang disesuaikan kondisi setempat/tanaman asli
setempat, cover c r o p / tanaman penutup).
d. Melaksanakan inspeksi pengelolaan tanah pucuk yaitu pemeriksaan/
pengamatan profil tanah dan identifikasi perlapisan tanah sampai endapan
bahan galian, pembentukan lahan sesuai dengan lapisan tanah semula.
e. Melaksanakan inspeksi revegetasi yaitu pemeriksaan kondisi revegetasi
pada beberapa hal seperti persiapan penanaman, cara penanaman,
Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan
Wilibrordus Laba 15
pemeliharaan tanaman serta pemantauan tanaman.Melaksanakan inspeksi
pada kegiatan reklamasi khusus yaitu pemeriksaan terhadap penanganan
batuan limbah, tailing, oli bekas, limbah rumah tangga, air asam tambang,
daerah yang bersifat alkali dan masin, bahan kimia beracun serta
tumbuhan hama.
f. Melaksanakan inspeksi pada infrastruktur dan bekas bukaan tambang
yaitu pemeriksaan terhadap reklamasi bekas jalan dan jalan tambang,
instalasi jaringan listrik dan komunikasi, lubang bekas tambang,
terowongan dan sumuran yang ditinggalkan, penutupan dan penyumbatan.

3.3 Pengujian
Hal-hal yang dilakukan dalam Pelaksanaan Pengujian:
a. Melakukan Persiapan :
 Mengumpulkan dan menelah data yaitu melaksanakan pertemuan dengan
Kepala/Wakil Kepala Teknik Tambang dan pihak manajemen
perusahaan untuk mendapatkan informasi atau data tentang situasi dan
kondisi terakhir.
 Menyiapkan alat uji yaitu menyiapkan peralatan pengujian dan melakukan
penyetelan/pengetesan agar siap digunakan.
 Menyiapkan lembar pengujian yaitu menyiapkan lembar isian hasil
pengukuran/pengujian.

b. Melaksanakan Pengujian :
 Melaksanakan pengujian kondisi tempat kerja yaitu melaksanakan
pengujian terhadap konsentrasi debu, tingkat kebisingan, pencahayaan,
udara/ventilasi, getaran melalui serangkaian kegiatan pengukuran,
perhitungan analisis dan evaluasi.
 Melaksanakan pengujian kelayakan operasi yaitu melaksanakan pengujian
terhadap kelaikan pengoperasian alat dan fasilitas sarana lingkungan
melalui serangkaian kegiatan analisis dan evaluasi.
 Melaksanakan pengujian kualitas lingkungan yaitu melaksanakan
pengujian terhadap parameter kualitas lingkungan melalui serangkaian

Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan


Wilibrordus Laba 16
kegiatan pengukuran langsung atau melalui sampling dan analisis
laboratorium serta evaluasi.
 Melaksanakan pengujian standar kompetensi yaitu melaksanakan
pengujian terhadap kemampuan seseorang untuk jabatan tertentu melalui
serangkaian kegiatan penelaahan, wawancara dan atau uji/evaluasi
kemampuan.

3.4 Diskusi Pelaksanaan Audit/Inspeksi dan Pendaftaran Buku Tambang


3.4.1 Diskusi Pelaksanaan Audit/Inspeksi
Diskusi/pertemuan dilakukan setelah selesai inspeksi di lapangan (post
inspection meeting) dengan Kepala Teknik Tambang dan jajarannya serta pihak
manajemen perusahaan untuk membahas bersama-sama, meliputi:
 Hasil temuan inspeksi dan tindakan koreksi yang telah disusun sebelum
didaftarkan dalam buku tambang.
 Waktu (lamanya) pelaksanaan perbaikan/penyempurnaan
pengelolaan/pemantauan yang didaftarkan di Buku Tambang.
Pembahasan ini penting agar tidak terjadi salah pemahaman terhadap hasil
temuan inspeksi yang harus segera ditindak lanjuti oleh perusahaan, maupun
lamanya (waktu) kesanggupan perusahaan untuk membenahi atau memperbaiki
pengelolaan / pemantauan lingkungan.

3.4.2 Pendaftaran Buku Tambang


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Pendaftaran Buku Tambang,
adalah:
Hasil-hasil inspeksi yang berupa peringatan/perintah (setelah didiskusikan dengan
perusahaan pertambangan yang bersangkutan) didaftarkan dalam Buku
Tarnbang. Pendaftaran oleh IT dilakukan pada lajur sebelah kiri dari Buku
Tambang dengan mencantumkan nomor, tanggal pendaftaran. Setiap pendaftaran
sebaiknya ditunjang dengan pasal/ayat ketentuan peraturan perundang-undangan

Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan


Wilibrordus Laba 17
yang berlaku. Setiap pendaftaran dalam Buku Tambang harus ditandatangani
oleh IT yang bersangkutan. Kepala Teknik Tambang (KTT)/Manajer Lapangan
harus segera mendiskusikan pendaftaran dalam Buku Tambang tersebut untuk
segera dilaksanakan. Semua tanggapan/komentar atas pendaftaran dalam Buku
Tarmabang tersebut didaftarkan oleh KTT pada lajur kanan dari Buku Tambang
pada kolom 3.Selambat-Iambatnya satu minggu setelah pendaftaran dalam Buku
Tambang tersebut, salinan/foto copy pendaftaran yang telah ditanggapi segera
dikirimkan / disampaikan kepada Kepala Inspektur Tambang (KAIT). Salinan
pendaftaran dalam Buku Tambang ini setelah diteliti oleh KAIT selanjutnya
dimasukkan dalarn Duplikat Buku Tambang dari perusahaan yang bersangkutan
di Kantor KAIT.

3.5 Menganalisis dan Melaporkan Hasil Audit/Inspeksi

a. Menganalisis dan melaporkan hasil pelaksanaan inspeksi rutin :

- Menganalisis dan rnelaporkan hasil inspeksi pada tambang bawah tanah


yaitu rnenganalisis hasil pemeriksaan serta rnenyusun laporan dari hasil
pelaksanaan inspeksi pada kegiatan tarnbang bawah tanah.
- Menganalisis dan melaporkan hasil inspeksi pada tambang semprot yaitu
menganalisis hasil perneriksaan serta menyusun laporan dari hasil
pelaksanaan inspeksi pada kegiatan tambang sernprot.
- Menganalisis dan melaporkan hasil inspeksi pada pengolahan dan atau
pemurnian yaitu menganalisis hasil pemeriksaan serta menyususn
laporan dari hasil pelaksanaan inspeksi pada kegiatan pengolahan dan
pemumian peleburan termasuk kegiatan peremukan.
- Menganalisis dan melaporkanhasil inspeksi pada kapal keruk yaitu
menganalisis hasil pemeriksaan serta menyusun laporan dari hasil
pelaksanaan inspeksi pada kegiatan penambangan dengan kapal keruk.
- Menganalisis dan melaporkan hasil inspeksi pada fasilitas permukaan yaitu
menganalisis hasil pemeriksaan serta menyusun laporan dari hasil
pelaksanaan inspeksi pada kegiatan sarana penunjang di permukaan.
- Menganalisis dan rnelaporkan hasil inspeksi pada pelabuhan yaitu
menganalisis hasil pemeriksaan serta menyusun laporan dari hasil

Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan


Wilibrordus Laba 18
pelaksanaan inspeksi pada kegiatan di sekitar dermaga atau pelabuhan
pernuatan, terrnasuk fasilitas penimbunan bahan galian hasil tambang
yang akan dimuat ke ponton/kapal.
- Menganalisis dan melaporkan hasil inspeksi pada pasca tambang yaitu
menganalisis hasil perneriksaan serta rnenyusun laporan dari hasil
pelaksanaan inspeksi pada kegiatan pada periode penutupan dan pasca
tarnbang.
- Menganalisis dan melaporkan hasil inspeksi pada eksplorasi yaitu
menganalisis hasil pemeriksaan serta menyusun laporan dari hasil
pelaksanaan inspeksi pada kegiatan pada kegiatan penyelidikan tahap
eksplorasi.
- Menganalisis dan melaporkan hasil pelaksanaan kasus lingkungan yaitu
menganalisis hasil pemeriksaan serta menyusun laporan dari hasil
pelaksanaan pemeriksaan kejadian kasus lingkungan yaitu rnenganalisis
hasil pemeriksaan serta menyusun laporan dari hasil pelaksanaan
pemeriksaan kejadian kasus lingkungan.
c. Menganalisis dan melaporkan hasil pelaksanaan inspeksi bencana yaitu
menganalisis hasil pemeriksaan serta menyususn laporan dari hasil
pelaksanaan pemeriksaan kejadian bencana (kecelakaan yang memakan
korban mati relatif banyak).
d. Menganalisis dan melaporkan hasil pelaksanaan pengujian.
- Menganalisis dan melaporakn hasil pengujian kondisi tempat kerja yaitu
menganalisis hasil pengujian serta menyusun laporan dari hasil
pengujian kondisi tempat kerja.
- Menganalisis dan melaporkanhasil pengujian kelayakan operasi yaitu
menganalisis hasil pengujuian serta menyusun laporan dari hasil
pengujian kelayakan operasi.
- Menganalisis dan melaporakn hasil pengujian kualitas lingkungan
yaitu menganalisis hasil pengujuian serta menyusun laporan dari hasil
pengujian kualitas lingkungan.
- Menganalisis dan melaporkann hasil pengujian standar kompetensi yaitu
menganalisis hasil pengujuian serta menyusun laporan dari hasil
pengujian kompetensi.

Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan


Wilibrordus Laba 19
3.6 Penyusunan Laporan
Setiap kali selesai melakukan tugas inspeksi harus disusun suatu laporan
lengkap yang dituangkan berdasarkan format sesuai dengan tujuan inspeksi. Di
dalam laporan inspeksi tersebut secara umum harus dituangkanldiuraikan
keadaan perusahaan yang diinspeksi, temuan-temuan inspeksi dan analisis serta
rekomendasi kepada Kepala Teknik Tambang seperti yang didaftarkan di dalam
Buku Tambang. Laporan inspeksi yang telah disusun kemudian dikirimkan
kepada perusahaan serta Kepala Teknik Tambang.

3.7 Pemantauan Pelaksanaan Audit/Inspeksi


Hasil inspeksi terutama rekomendasi/perintah kepada Kepala Teknik
Tambang harus dipantau pelaksanaannya. Pemantauan tersebut dapat dilakukan
dengan cara menginspeksi kembali perintah yang diberikan (sesuai jangka waktu
yang diberikan) atau melalui laporan triwulan yang dikirimkan oleh perusahaan.
Hal ini menjadi penting karena dari pemantauan tersebut dapat diketahui secara
langsung sejauhmana perusahaan/Kepala Teknik Tambang melaksanakan
perintah dari Inspektur Tambang.

3.8 Dokumentasi
Semua data yang berkaitan dengan inspeksi baik yang diperoleh sebelum
maupun setelah inspeksi (di kantor dan di lapangan)termasuk hasil analisa
laboratorium (terhadap sampel yang dibawa dari lapangan) dikumpulkan dan
disimpan menjadi suatu dokumen tersendiri. Dokumen tersebut dapat digunakan
untuk berbagai keperluan antara lain sebagai bahan untuk inspeksi selanjutnya
(penting bagipetugas inspeksi yang lain), sebagai bahan kajian untuk pembuatan
pedoman teknis, dalam rangka penyelidikan kasus tertentu dan lain sebagainya.
Oleh karena itu tempat penyimpanan dokumen tersebut setiap saat dapat
diakses oleh petugas yang memerlukan.

Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan


Wilibrordus Laba 20
3.9 Contoh Foto Hasil Audit/Inspeksi Pada Kegiatan Pertambangan

Pada Gambar 1 dan 2, Kondisi Lapangan:


• Geometri lereng tidak sesuai rekomendasi kajian geoteknik (tinggi jenjang
tunggal > 8 m) dan dalam kondisi tidak stabil
• Terdapat kegiatan ”direct dumping” < 7,5 m dari tepi, tanpa pengawas
penimbunan, tanpa tanggul pengawas dan tanpa seizin KTT.
Rekomendasi:
• Melakukan perbaikan geometri lereng, jika ada perubahan desain
geoteknik yang baru harus mendapat persetujuan Kepala Inspektur Tambang
• Melakukan ”dumping” > 7,5 m dari tepi dan selanjutnya material didorong
dengan Dozer.

Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan


Wilibrordus Laba 21
Kondisi Lapangan :
• Lereng tambang final high wall terdapat kondisi batuan menggantung
• Telah dibuat safety berm yang dapat berfungsi sebagai penahan jika terjadi
longsor.
Rekomendasi :

Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan


Wilibrordus Laba 22
• Selain adanya safety berm, harus dibuat dan diperhitungkan zona aman,
yaitu jarak aman antara tepi lereng dan jalan tambang.

• Di pasang rambu peringatan sebagai zona material jatuh

Kondisi Lapangan:
- Dump Truck melakukan manuver berlawanan arah jam (tidak sesuai SOP
penimbunan)
- Posisi pengawas penimbunan yang berpotensi dalam kondisi tidak aman.
- Tidak terdapat sarana Toilet
Rekomendasi:
- Memastikan operator DT melakukan manuver searah jarum jam.
- Memastikan posisi yang aman bagi pengawas penimbunan

Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan


Wilibrordus Laba 23
- Mensosialisasikan kembali SOP tentang kegiatan penimbunan serta
memastikan SOP tersebut dipahami dan dilaksanakan oleh operator dan
pengawas lapangan.

Kondisi Lapangan:

• Dimensi settling pond memadai


• Belum memiliki Izin Titik Penaatan
• Tanggul kolam belum terlindung sehingga berpotensi mudah tererosi
• Belum ada papan nama & informasi
Rekomendasi:
• Segera mengajukan izin Titik Penaatan
• Membuat papan nama dan informasi nilai kualitas air
• Menanami cover crop pada tanggul kolam supaya terhindar dari erosi.

Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan


Wilibrordus Laba 24
Kondisi Lapangan:
• Terdapat genangan air di ROM stockpile
Rekomendasi:
• Segera dilakukan perbaikan dan perawatan pada sistem drainage

Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan


Wilibrordus Laba 25
Kondisi Lapangan:
• Tidak terdapat tali darurat pada belt conveyor.
• Tidak ada APAR pada motor listrik
Rekomendasi:
• Memasang tali darurat pada belt conveyor (Pasal 148, Ayat 1, Kepmen
• Menyiapkan APAR pada seluruh peralatan listrik (Pasal 120, Ayat 1,
Kepmen 555.K/1995).

Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan


Wilibrordus Laba 26
Kondisi Lapangan:
• Chocking (alat penahan roda agar tidak bergerak) sebagai alas penyangga
• Chocking hanya terpasang pada satu sisi
Rekomendasi:
• Penyangga menggunakan peralatan standard atau melakukan analisis
kelayakan terhadap modifikasi peralatan.
• Pemasangan chock pada dua sisi berbeda.

Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan


Wilibrordus Laba 27
Kondisi Lapangan :
- Arah manuver dump truk pada daerah loading point yang berlawanan arah
Rekomendasi :
- Memasang rambu tanda arah jalan masuk dan arah jalan keluar pada
daerah loading point di front tambang.
- Mensosialisasikan kembali SOP tentang manuver alat angkut di front
penambangan serta memastikan SOP tersebut dipahami dan dilaksanakan
oleh operator dan pengawas lapangan

3.10 Kerangka Laporan Pemeriksaan Kasus

- NAMA PEMEGANG KP/KK


- STATUS PERIJINAN/Nomor
- KECAMATAN KABUPATEN PROVINSI
- TANGGAL TERJADINYA KASUS SUMBER INFORMASI
- TANGGAL PEMERIKSAAN KASUS

1. KASUS YANG TERJADI


(Jelaskan secara singkat kasus yang terjadi)
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

2. PEMERIKSAAN LAPANGAN
(Uraikan secra singkat dan jelas kegiatan apa yang dilakukan oleh PIT
dalam pemeriksaan kasus ini)
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan


Wilibrordus Laba 28
3. INFORMASI DARI INSTANSI TERKAIT
(Uraikan secara singkat dan jelas informasi yang diperoleh dari instansi
terkait tentang kasus tersebut)
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

4. INFORMASI DARI MASYARAKAT


(Uraikan secara singkat dan jelas informasi dari atau hasil wawancara
dengan masyarakat di sekitar lokasi pertambangan tentang kasus tersebut)
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

5. HASIL PEMERIKSAAN
(Uraikan secara singkat dan jelas hasil pemeriksaan kasus tersebut, apakah
kasus tersebut benar-benar terjadi ?, apa penyebabnya ?)
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

6. PENANGGULANGAN OLEH PERUSAHAAN


(Bila benar terjadi, uraikan secara singkat dan jelas tindakan penanggulangan
apa yang dilakukan oleh perusahaan)
.............................................................................................................................
.
.............................................................................................................................

7. TINDAKAN KOREKSI
(Uraikan tindakan koreksi apa yang diberikan oleh PIT untuk menanggulangi
kasus tersebut dan untuk mencegah agar kasus serupa tidak terulang
kembali)
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

............................, .....................20
............................

Pemeriksaan dilakukan oleh:


1. Nama :
…………………

Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan


Wilibrordus Laba 29
Jabatan :
…………………
Tandatangan :
…………………
2. Nama :
…………………
Jabatan :
…………………
Tanda tangan :
…………………

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Audit/Inspeksi pada bidang pertambangan hamper sama dengan
Audit/Inspeksi lainnya, hanya saja ada beberapa regulasi mengenai pertambangan
yang harus menjadi tambahan untuk ditelusuri dan diperiksa dengan baik sesuai
dengan tujuan dan sasaran yang akan di Audit/Inspeksi.

4.2 Saran
Dalam melaksanakan Audit/Inspeksi pada bidang pertambangan harus
berpedoman pada praturan atau dasar hukum yang berlaku, sehingga tidak
menimbulkan salah persepsi antara tim audit dengan pihak perusahan tempat
dilakukan audit/inspeksi.
Pada saat melakukan Audit/Inspeksi harus dilakukan dengan baik sesuai
aturan-aturan yang terkait dan terbaru karena aturan-aturan yang ada selalu
terupdate.

Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan


Wilibrordus Laba 30
DAFTAR PUSTAKA

1. Kepmen Nomor.555.k/26/M.PE/1995.Tentang Keselamatan dan Kesehatan


Kerja Pertambangan Umum. Direktorat Teknik Pertambangan.
2. -----------,2003.Pedoman Inspeksi Lingkungan Direktorat Teknik dan
Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Jakarta.
3. -----------,2013, “Peraturan Lindungan Lingkungan Diktat Kuliah”
4. Gultom Maran,2016. Inspeksi Lindung Lingkungan. Cepu.

Makalah Teknik Audit Pada Bidang Pertambangan


Wilibrordus Laba 31

Anda mungkin juga menyukai