Anda di halaman 1dari 4

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 

tanda-tanda bahwa amalan yang


kita perbuat di bulan Ramadan diterima:

1. Merasa khawatir

Allah SWT berfirman,

َ ‫ﻮﻥ َﻣﺎ ﺁ َﺗﻮْﺍ َﻭﻗُﻠُﻮ ُﺑ ُﻬﻢْ َﻭ ِﺟﻠَ ٌﺔ ﺃَ َّﻧ ُﻬﻢْ ﺇِﻟَﻰ َﺭﺑ ِِّﻬﻢْ َﺭﺍ ِﺟﻌ‬
‫ُﻮﻥ‬ َ ‫َﻭﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ُﻳﺆْ ُﺗ‬

”Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan
hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan
kembali kepada Rabb mereka.” (Al Mukminun: 60).

‘Aisyah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

َ ‫ﺃَ ُﻫﻢُ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ َﻳﺸْﺮَﺑ‬


َ ‫ُﻮﻥ ْﺍﻟﺨَﻤْﺮَ َﻭ َﻳﺴْﺮِ ُﻗ‬
‫ﻮﻥ‬

“Apakah mereka orang-orang yang meminum khamr dan mencuri?”

Maka Rasulullah pun menjawab,

َ ‫ﻮﻥ ﺃَﻥْ ﺎَﻟ ُﻳ ْﻘﺒَ َﻞ ِﻣﻨْ ُﻬﻢْ ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﺍﻟَّﺬِﻳ‬


‫ﻦ‬ َ ُ‫ﻮﻥ َﻭ ُﻫﻢْ َﻳﺨَﺎﻓ‬ َ ُّ‫ُﻮﻥ َﻭ ُﻳﺼَﻠ‬
َ ُ‫ﻮﻥ َﻭ َﻳﺘَﺼَﺪَّﻗ‬ َ ‫ﺎَﻟ َﻳﺎ ِﺑﻨْﺖَ ﺍﻟﺼِّﺪِّﻳﻖِ َﻭﻟَﻜِﻨَّ ُﻬﻢْ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ َﻳﺼُﻮﻣ‬
ِ ‫ُﻮﻥ ﻓِﻲ ْﺍﻟﺨَﻴْﺮَﺍ‬
‫ﺕ‬ َ ‫َﺎﺭﻋ‬ ِ ‫ُﻳﺴ‬
”Tidak wahai ’Aisyah. Mereka adalah orang-orang yang berpuasa,
menegakkan salat dan bersedekah akan tetapi mereka merasa takut amalan
yang telah mereka kerjakan tidak diterima di sisi Allah. Mereka itulah
golongan yang senantiasa berlomba-lomba dalam mengerjakan kebajikan.”

2. Terbiasa berpuasa sesudahnya

Tanda amalan bulan Ramadan diterima adalah setelahnya kita juga jadi
terbiasa untuk berpuasa, seperti menjalani puasa sunah.

Ibnu Rajab Al-Hambali mengatakan,

‫أن معاودة الصيام بعد صيام رمضان عالمة على قبول صوم رمضان فإن هللا إذا تقبل عمل عبد وفقه لعمل‬
‫ ثواب الحسنة الحسنة بعدها فمن عمل حسنة ثم اتبعها بعد بحسنة كان ذلك عالمة‬:‫صالح بعده كما قال بعضهم‬
‫على قبول الحسنة األولى كما أن من عمل حسنة ثم اتبعها بسيئة كان ذلك عالمة رد الحسنة وعدم قبولها‬

“Membiasakan puasa setelah puasa Ramadan merupakan tanda diterimanya


amal puasa di bulan Ramadan. Sesungguhnya Allah jika menerima suatu
amal hamba, maka Allah beri ia taufik untuk melakukan amal shalih
setelahnya.”

3. Semakin rajin beribadah


Syaikh Shalih Al-Fauzan hafidzahullah berkata,

‫إن من عالمة قبول شهر رمضان أن تكون حال المسلم بعده أحسن من حاله قبل رمضان ألن الحسنة تدعو إلى‬
‫ والعمل الصالح يدعو إلى العمل الصالح‬،‫الحسنة‬

“Diantara tanda diterimanya amal shalih di bulan Ramadan adalah keadaan


seorang muslim setelahnya menjadi lebih baik daripada sebelum Ramadan,
karena kebaikan akan mengajak kepada kebaikan (selanjutnya) dan amal
shalih akan mengajak pada amal shalih lainnya.”

4. Terbiasa berkata baik

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ان يُْؤ مِنُ ِباهَّلل ِ َو ْال َي ْو ِم ْاآلخ ِِر َفل َيقُ ْل َخيْرً ا َأ ْو لِ َيصْ مُت‬
َ ‫َمنْ َك‬

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia
berkata baik atau hendaklah ia diam.” (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018;
Muslim, no.47)

5. Selalu beristighfar

Dari Imam Ibnul Qoyyim -rahimahullah-.

‫ احتقاره واستقالله وصغره في قلبك حتى إن العارف ليستغفر هللا عقيب طاعته وقد كان‬: ‫وعالمة قبول عملك‬
‫رسول هللا صلى هللا عليه وسلم إذا سلم من الصالة استغفر هللا ثالثا وأمر هللا عباده باالستغفار عقيب الحج‬
‫ فمن‬،‫ومدحهم على االستغفار عقيب قيام الليل وشرع النبي صلى هللا عليه وسلم عقيب الطهور التوبة واالستغفار‬
‫ لم يجد بدا من استغفار ربه منه واحتقاره إياه واستصغاره‬: ‫شهد واجب ربه ومقدار عمله وعيب نفسه‬

Tanda diterimanya amal shalih anda : saat hati merasa bahwa amal shalih
masih hina dan kecil. Sampai orang-orang yang benar-benar mengenal Allah,
selalu beristighfar setiap usai melakukan ibadah. Adalah Nabi
shallallahu’alaihi wa sallam bila selesai salam dari sholat, beliau beristighfar
sebanyak tiga kali.

Allah juga telah memerintahkan hamba-hambaNya untuk beristighfar setelah


selesai melakukan ibadah haji. Allah juga memuji mereka yang beristighfar
setelah melakukan sholat malam. Nabi shallallahu’alaihi wa sallam
memerintahkan taubat dan istighfar usai berwudhu.

6. Lebih ikhlas beribadah

Berikutnya, tanda amalan bulan Ramadan diterima adalah kita jadi lebih ikhlas
dalam beribadah. Rasul selalu berdoa,

َ ‫ِّت َق ْل ِبيْ َعلَى ِد ْي ِن‬


‫ك‬ ِ ‫ب القُل ُ ْو‬
ْ ‫ َثب‬، ‫ب‬ َ ِّ‫َيا ُم َقل‬
Ya, Rabb yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku pada agamaMu.

Lalu seorang sahabat berkata,”Ya Rasulullah, kami beriman kepadamu dan


kepada apa yang engkau bawa kepada kami?”

Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Ya, karena sesungguhnya


seluruh hati manusia di antara dua jari tangan Allah, dan Allah membolak-
balikan hati sekehendakNya.
[HR Ahmad, VI/302; Hakim, I/525; Tirmidzi, no. 3522, lihat Shahih At Tirmidzi,
III/171 no. 2792; Shahih Jami’ush Shagir, no.7987 dan Zhilalul Jannah Fi
Takhrijis Sunnah, no. 225 dari sahabat Anas].

7. Terbiasa salat malam

Ketika Jibril datang pada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata,

“Hai Muhammad, kemuliaan orang beriman adalah dengan sholat malam.


Dan kegagahan orang beriman adalah sikap mandiri dari bantuan orang lain.”
(HR. Al Hakim, dihasankan oleh Al Alban).

8. Lebih suka berkumpul dengan orang sholeh

Allâh Azza wa Jalla berfirman:

َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ‬


َ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َو ُكو ُنوا َم َع الصَّا ِدق‬
‫ِين‬

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allâh, dan hendaklah


kamu bersama orang-orang yang benar (jujur).” [At-Taubah/9:119]

9. Lebih sabar menghadapi cobaan

Allâh Azza wa Jalla berfirman:

‫ين‬ ِ ‫َواصْ ِبرُوا ۚ ِإنَّ هَّللا َ َم َع الص‬


َ ‫َّاب ِر‬

Dan bersabarlah. Sesungguhnya Allâh beserta orang-orang yang sabar. [Al-


Anfâl/ 8: 46]

10. Lebih mudah bersyukur

Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

ِ ‫َف ْاذ ُكرُونِي َأ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكرُوا لِي َواَل َت ْكفُر‬


‫ُون‬

Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah


kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku. [Al-Baqarah/2:152]
‫َوِإ ْذ َتَأ َّذ َن َر ُّب ُك ْم لَِئنْ َش َكرْ ُت ْم َأَل ِزيدَ َّن ُك ْم ۖ َولَِئنْ َك َفرْ ُت ْم ِإنَّ َع َذ ِابي لَ َشدِيد‬
ٌ
Dan (ingatlah) ketika Rabbmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat. [Ibrâhîm/14:7]

11. Selalu takut pada Allah

Allah SWT berfirman,

َ ‫) الَّذ‬2( ‫ون‬
‫ِين‬ َ ُ ‫ت َع َلي ِْه ْم آ َيا ُت ُه َزادَ ْت ُه ْم ِإي َما ًنا َو َعلَ ٰى َرب ِِّه ْم َي َت َو َّكل‬ ْ َ‫ِين ِإ َذا ُذك َِر هَّللا ُ َو ِجل‬
ْ ‫ت ُقلُو ُب ُه ْم َوِإ َذا ُتلِ َي‬ َ ‫ون الَّذ‬َ ‫ِإ َّن َما ْالمُْؤ ِم ُن‬
( ‫ات عِ ندَ َرب ِِّه ْم َو َم ْغف َِرةٌ َو ِر ْز ٌق َك ِري ٌم‬ ٌ ‫دَر َج‬ َّ ً
َ ‫ون َح ّقا ۚ ل ُه ْم‬ ْ
َ ‫ِئك ُه ُم المُْؤ ِم ُن‬ ٰ ‫ُأ‬
َ َ‫) ول‬3( ‫ون‬ َ ُ‫صاَل َة َو ِممَّا َر َز ْق َنا ُه ْم يُنفِق‬
َّ ‫ُون ال‬َ ‫ُيقِيم‬
4

“Sesungguhnya orang beriman itu hanyalah mereka yang disebut nama Allah
bergetar hatinya, jika dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya ayat itu
membuat iman mereka makin bertambah, dan hanya Kepada Rabb mereka
bertawakkal .

Yaitu orang yang mendirikan salat dan menginfakkan sebagian (harta) yang
Kami rezkikan kepada mereka.

Mereka itulah orang beriman yang hakiki, dan mereka akan memperoleh
kedudukan (derajat) yang tinggi di sisi Tuhan mereka, ampunan, serta rezki
yang mulia” (terj. Qs. Al-Anfal ayat 2-4).

12. Mencintai saudaranya sendiri

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ال يُْؤ مِنُ َأ َح ُد ُك ْم َح َّتى ُيحِبَّ َألخِي ِه َما ُيحِبُّ لِ َن ْفسِ ِه‬

“Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna)


sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”
(HR. Bukhari no. 13 dan Muslim no. 45)

Anda mungkin juga menyukai