1. Selalu Beristighfar
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata
baik atau hendaklah ia diam.” (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)
Orang yang banyak berbuat kebaikan, niscaya tercermin dari caranya bertutur kata.
Semakin banyak dia beribadah, semakin sedikit pula dia berbicara hal-hal yang tidak
penting.
Tanda amalan yang diterima berikutnya adalah menjadi lebih ikhlas dalam
beribadah. Rasulullah selalu berdoa:Ya, Rabb yang membolak-balikkan hati,
teguhkanlah hatiku pada agamaMu.
Lalu seorang sahabat berkata, ”Ya Rasulullah, kami beriman kepadamu dan kepada
apa yang engkau bawa kepada kami?” Beliau menjawab,”Ya, karena sesungguhnya
seluruh hati manusia di antara dua jari tangan Allah, dan Allah membolak-balikan
hati sekehendak-Nya. [HR Ahmad, VI/302; Hakim, I/525; Tirmidzi, no. 3522, lihat
Shahih At Tirmidzi, III/171 no. 2792; Shahih Jami’ush Shagir, no.7987 dan Zhilalul
Jannah Fi Takhrijis Sunnah, no. 225 dari sahabat Anas].
“Di antara tanda diterimanya amal salih di bulan Ramadhan adalah keadaan
seorang muslim setelahnya menjadi lebih baik daripada sebelum Ramadhan, karena
kebaikan akan mengajak kepada kebaikan (selanjutnya) dan amal salih akan
mengajak pada amal salih lainnya.”
Tanda amalan bulan puasa yang diterima adalah seseorang dapat terbiasa
melakukan puasa, seperti halnya puasa sunah. Hal itu telah diungkap oleh Ibnu
Rajab Al-Hambali, yang mengatakan: