Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KELOMPOK

PERMASALAHAN SOSIAL DAN BUDAYA MASYARAKAT ACEH

DOSEN PENGAMPU :

DJOKO NUGROHO, M. PSI.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6 :

Ratna Kamilah 522210027


Pratiwi Mustika Sari 522210083

BIMBINGAN KONSELING DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS PELITA BANGSA


A. LATAR BELAKANG

1.1 DEFINISI

Menurut Tylor, kebudayaan adalah sistem kompleks yang mencakup pengetahuan,


kepercayaan, kesenian , moral, hukum, adat istiadat, kemampuan, serta kebiasaan-kebiasaan
yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Budaya memiliki empat karakteristik
umum yang ada dalam setiap kebudayaan. Salah satu aspek penting dari budaya adalah simbol.
Budaya selalu bersifat simbolik. Budaya juga tidak pernah hanya dimiliki oleh individu
perorangan. Budaya selalu dikonstruksi secara bersama-sama oleh masyarakat.

Betapa pentingnya kebudayaan dalam suatu daerah terhadap pendidikan di suatu negara.
Pendidikan dan kebudayaan saling terkait, yaitu dengan pendidikan bisa membentuk manusia
atau insan yang berbudaya, dan dengan budaya pula bisa menuntun manusia untuk hidup yang
sesuai dengan aturan atau norma yang dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan. Jadi,
peran kita dalam melestarikan budaya tradisional adalah memahami budaya tradisional dari
berbagai daerah, ikut serta dalam acara budaya, mempelajari budaya tradisional seperti lagu dan
tarian, mengikuti dan mencintai budaya tradisional dibandingkan budaya asing.

Implikasi adalah suatu akibat yang muncul atau terjadi karena suatu hal. Pemaknaan kata
implikasi tergolong luas dan bervariasi, namun sering berhubungan dengan penemuan atau hasil
penelitian. Oleh karena itu, masih ada beberapa penelitian yang membahas arti kata implikasi.
Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi implikasi adalah suasana terlibat atau
keterlibatan.

Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan


sekumpulan manusia yang diwariskan dari satu genereasi ke generasi selanjutnya melalui
pengajaran, pelatihan, dan penelitian. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak
Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan tentang pengertian pendidikan. Pendidikan yaitu
tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun
segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai
anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

1.2. KARAKTERISTIK

Penduduk Aceh merupakan keturunan berbagai suku, kaum, dan bangsa. Leluhur orang
Aceh berasal dari Semenanjung Malaysia, Cham, Cochin Cina, Kamboja. Di samping itu banyak
pula keturunan bangsa asing di tanah Aceh, bangsa Arab dan India dikenal erat hubungannya
pasca penyebaran agama Islam di tanah Aceh.

Karakteristik masyarakat Aceh dapat dilihat tradisi, adat istiadat, bahasa, budaya, serta
keyakinan yang dimiliki oleh etnis tersebut. Dalam bidang agama misalnya, penduduk Aceh
terkenal religius dan patuh terhadap syariat Islam. Jadi, para perempuan di Aceh wajib
mengenakan kerudung

1.3 IMPLIKASI

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor penyebab belum efektifnya


desentralisasi pendidikan Aceh dilihat dari aspek content of policy dan context of policy.
Penelitian ini menggunakan post-positivistme dan metode kualitatif. Proses pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara mendalam, data dokumentasi dan pengamatan dilapangan yang
selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis data interaktif.

Belum adanya implikasi positif terhadap kemajuan pendidikan Aceh, baik dilihat dari
prestasi siswa dan guru secara nasional maupun wujud pendidikan Islami, manfaat yang
dirasakan dari kebijakan ini juga masih belum merata, standar pelayanan minimum (SPM)
pendidikan untuk wilayah terpencil belum memadai, demikian pula perluasan dan pemerataan
pendidikan belum menyetuh masyarakat di daerah terpencil, dari aspek, Perubahan yang
diharapkan dengan pendidikan Islami hanya sebatas simbol-simbol Islam saja, kemudian institusi
yang memiliki kewenangan untuk memperbaiki pendidikan Aceh belum berperan dan berfungsi
dengan baik, para pelaksana pendidikan seperti kepala sekolah, guru dan dinas pendidikan juga
belum menjalankan peran dan fungsinya dengan baik.

Pembiayaan pendidikan kabupaten/kota masih tergantung kepada pusat dan propinsi.


Diberlakukannya UU. No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah, diharapkan mampu
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan pelaksanaan pembangunan secara merata di
seluruh wilayah negara Indonesia. Pemerintah pusat atau pemerintah daerah tingkat atasnya
selanjutnya tidak boleh lagi mencampuri penyelenggaraan urusan-urusan yang telah diserahkan
kepada daerah, kecuali dalam bentuk pembinaan, koordinasi dan pengawasan.

B. ANALISIS

2.1 PENGARUH GLOBALISASI DI ACEH

Era globalisasi sangat mempengaruhi perilaku generasi muda Aceh. Hal itu berimbas pada
pola hidup kaum milenial yang banyak berkiblat ke gaya barat. Maraknya penggunaan narkoba
juga merupakan imbas buruk dari pengaruh budaya asing.

Penegasan tersebut disampaikan oleh Wakil ketua TP PKK Aceh Dyah Erti Idawati, dalam
sambutannya membuka pelatihan Parenting Pola Asuh pada Anak dan Remaja. Kegiatan yang
mengangkat tema Membentuk Karakter Cinta dan Kasih Sayang Keluarga ini, di pusatkan di
Hotel Sultan, Senin (22/4/2019).

Media globalisasi telah memberikan dampak yang luar biasa untuk negara-negara
berkembang seperti Indonesia, terutama dalam hal budaya. Banda Aceh adalah kota yang terletak
di barat Indonesia dan juga ibu kota provinsi. Sejak dekade silam, masyarakat Aceh dikenal
sebagai orang-orang yang menjadikan Islam sebagai nilai-nilai, norma dan standar etika dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini juga membuat panduan bagi masyarakat Aceh dalam melakukan
interaksi sosial. Namun, secara tidak langsung media Banda Aceh telah menyerap konten adalah
globalisasi.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak globalisasi media terhadap identitas budaya
anak muda di Banda Aceh. Untuk mendapatkan hasil yang mendalam, penelitian ini
menggunakan dua pendekatan yang kuantitatif dan kualitatif. Data dikumpulkan melalui survei
dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa globalisasi media telah
mempengaruhi kehidupan orang-orang muda di Banda Aceh untuk meninggalkan budaya mereka
sendiri dan kemudian melaksanakan budaya lainnya. Nilai korea yang telah disampaikan melalui
media di Aceh telah mampu menyerap bagi kaum muda di Banda Aceh.
2.2 PENYEBAB TERJADINYA GLOBALISASI DI ACEH

Tsunami 2004 membawa perubahan yang drastis dalam kehidupan masyarakat Aceh.
Lahirnya perjanjian damai MoU Helsinki 2005 dan dahsyat-nya bantuan yang masuk ke Aceh
mentransformasikan masyarakat Aceh seperti yang disebut oleh Daniel Bell (1973) sebagai
masyarakat informasi. Hal ini tidak lepas dari peran kondisi perpolitikan Indonesia pasca
soeharto dan Aceh pasca conflict yang menerima dengan tangan terbuka kebebasan dan
kesetaraan yang telah lama dirindukan. Kebebasan dan kesetaraan ini pula berbalut dengan
globalisasi yang menyebar ke seantero negeri.

Globalisasi merupakan fenomena global yang begitu kentara dirasakan saat ini. Globalisasi
dalam arti sempit bermakna proses meningkatnya interkoneksi antara masyarakat dimana sebuah
peristiwa yang terjadi di sebuah tempat dapat memberikan dampak kepada masyarakat lainnya.
Dunia yang semakin global adalah dimana aspek politik, ekonomi, sosial dan budaya semakin
terhubung dengan cepat, tepat dan akurat sehingga menimbulkan dampak secara langsung
maupun tidak langsung terhadap actor negara atau non-negara.

Dampak ini menciptakan image menyempitnya, mengecilnya dan terintegrasinya masyarakat


dunia. Globalisasi bukan hal baru dalam kehidupan manusia. Proses globalisasi sendiri telah
terjadi sejak munculnya hubungan antar entity manusia dengan manusia lainnya. Namun
hubungan ini semakin dirasa lekat dan erat seiring dengan perkembangan teknologi, komunikasi,
transportasi yang dirasakan selama ini. Sehingga tidak heran, apabila khalayak ramai
menganggap bahwa masyarakat dunia telah mencapai tahap masyarakat modern.

2.3 PERKEMBANGAN GLOBALISASI DI ACEH

Melihat begitu pesatnya perkembangan dunia, terlebih dibidang komunikasi dan


informarika tentunya mempunyai dampak tersendiri bagi suatu komunitas masyarakat terlepas
dari pengaruh positifnya, nyatanya pengaruh negatif juga mempunyai dampak begitu besar
dalam menghegemonikan pikiran dan pola kehidupan masarakat disuatu wilayah khususnya di
Aceh dan Pidie tentunya.

Modernisasi sebagai salah satu fitur dari globalisasi berperan besar dalam mengefisienkan
kehidupan masyarakat dunia saat ini, termasuk masyarakat Aceh. KBA (2012) menganalogikan
hal ini dengan revolusi jari telunjuk yang mana hanya dengan se-util jari telunjuk dapat
memudahkan segala jenis pekerjaan apabila dipadukan dengan perkembangan teknologi produk
dari pabrik modernisasi. Raini (2012) secara gamblang juga berkomentar bahwa
peralatankomunikasi canggih produk fashion barat, makanan cepat saji, budaya music pop,
berbincang dimall telah menyatu dengan kehidupan sebagian besar masyarakat urban, terutama
masyarakat aceh yang tinggal di perkotaan. Hal ini dengan cepat mempengaruhi masyarakat aceh
yang pada dasarnya kosmopolis (terutama sebelum era konflik yang berturut-turut sejak 1873
hingga 200t) budaya tradisional yang dianggap kuno semakin tertinggal zaman dan pada
akhirnya dilengserkan. Kehidup modern ala barat dianggap lebih simpel, nyaman dan berkelas.

2.4 DAMPAK POSITIF PADA PENGARUH GLOBALISASI

1. Berkembangnya teknologi
Komisi I DPRK Banda Aceh mengapresiasi perkembangan teknologi yang diterapkan di
Kota Banda Aceh untuk peningkatan pelayanan kepada warga. Terlebih lagi, di bawah
koordinasi Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik), kini Kota
Banda Aceh telah tergabung dalam gerakan 100 Smart City.

2. Perubahan tata nilai dan sikap


Globalisasi menyebabkan perubahan tata nilai sosial budaya, cara hidup, pola pikir,
maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain yang telah maju. Misalnya,
meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa
kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.

2.4 DAMPAK NEGATIF PADA PENGARUH GLOBALISASI


1. Lunturnya nilai Budaya
Melengkan (bahasa tutur Gayo) dan syair yang merupakan kesenian tradisional
masyarakat Kabupaten Aceh Tengah, kini kian luntur, karena pengaruh negatif budaya
global yang disiarkan melalui media massa, khususnya elektronik.

Wakil Bupati Aceh Tengah, Djauhar Ali saat membuka lomba Melengkan dan syair di
Takengon, Senin, menyatakan, munculnya budaya asing dikhawatirkan akan terjadi
pergeseran nilai yang bersifat kontradiktif dengan adat istiadat masyarakat Gayo itu.
Tidak hanya itu, semakin besarnya budaya asing yang dapat diakses melalui jaringan
elektronik dikhawatirkan akan berimbas terhadap pergeseran nilai dan hilangnya jati diri
para leluhur daerah itu. Oleh karenanya kegiatan lomba tersebut merupakan upaya
pelestarian adat istiadat yang telah dikembangkan para leluhur, katanya.

2. Perubahan gaya hidup


Gaya hidup masyarakat Gampong Liceh (aceh barat) sekarang ini sudah jauh berbeda,
baik dari segi interaksi, pergaulan, maupun berbicara, seperti contohnya gaya hidup
masyarakat gampong yang sekarang sudah mengikuti gaya hidup yang modern, gaya
hidup yang dimaksudkan yaitu perubahan gaya hidup seperti pola pikir yang lebih maju,
baik terhadap pendidikan maupun terhadap tingkah laku, penampilan dan juga gaya
berbicara yang sudah mengikuti gaya hidup yang modern, perubahan tersebut tidak akan
terjadi tanpa adanya sebab dan akibat.

3. Merusak hubungan hamba dengan tuhan


masuknya budaya asing yang bersifat merusak begitu masif dan tak terelakkan. “Kini
semua terasa dekat, dan tanpa kita sadari budaya luar telah merusak hubungan kita
sesama manusia maupun dengan Allah SWT.” tutur wali kota banda aceh Illiza
Sa’aduddin Djamal

“Salah satu contohnya adalah tayangan TV seperti sinetron yang membuat kita lalai
sehingga lupa kepada Allah dan Al-Quran. Demi sinetron kita tinggalkan pengajian-
pengajian, dan interaksi dengan sesama pun semakin berkurang.” “Belum lagi game
online dan pornografi yang diakses anak-anak kita via internet. Ironisnya, malah kita
sendiri yang melalaikan anak dengan gadget. Untuk itu, mari kita jaga budaya dan adat
istiadat kita agar jangan sampai hilang, sebagai salah satu upaya untuk membentengi diri
dari dampak negatif globalisasi,” pesan Illiza
KESIMPULAN

Melalui Penelitian ini, pertama dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai kearifan lokal masyarakat
Aceh masih terjaga hingga saat ini meskipun pengaplikasiannya mulai terbatas di daerah
perkotaan. Pada tahapan mengakses informasi dari media tidak ada kesulitan bagi sebagian besar
masyarakat Aceh, namun berdasrkan hasil observasi, beberapa informan menyatakan sulit untuk
menganalisis dan mengevaluasi informasi dari media. Menurutnya lagi, nilai kearifan lokal Aceh
melalui pendidikan Islam sangat berperan penting dalam memfilter segala dampak buruk yang
bersumber dari media. Kedua, model literasi berbasis kearifan lokal yang diimplementasikan
adalah berupa: (1) Pemproduksian pesan dari media dilakukan dengan cara memberikan
tayangan yang berisi budaya lokal atau kedaerahan di televisi lokal, menyiarkan pendidikan
agama dan budaya melalui siaran radio lokal; (2) Batasan dari orang tua kepada anak-anak agar
tidak menonton tayangan yang tidak layak tonton; (3) Merancang dan melaksanakan acara,
festival, atau kegiatan yang berbau budaya dan diinformasikan melalui media.
DAFTAR PUSTAKA

Pengaruh globalisasi di aceh “PENYALAH GUNAAN NARKOBA” :


https://acehprov.go.id/berita/kategori/umum/

Dampak negatif globalisasi : https://bandaacehkota.go.id/berita/5683/adat-istiadat-benteng-


dampak-negatif-globalisasi-2.html

“GLOBALISASI MEMPENGARUHI BUDAYA YANG MULAI LUNTUR” : :


https://amp.kompas.com/ekonomi/read/2009/03/25/02042960/budaya-melengkan-mulai-luntur-
di-aceh-tengah

Dampak positif globalisasi : https://diskominfo.bandaacehkota.go.id/2021/06/17/dewan-


apresiasi-perkembangan-teknologi-di-kota-banda-aceh/ “PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI
ACEH”
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai