Anda di halaman 1dari 2

Diskusi 4

EKMA4263 Manajemen Kinerja


Sistem manajemen kinerja yang diterapkan oleh organisasi saat ini pada umumnya
berorientasi pada pencapaian sasaran kinerja individu. Apakah Anda sepakat dengan
pernyataan tersebut? Berikan alasannya!
Ya saya sepakat dengan pernyataan tersebut, karena sistem manajemen kinerja memiliki
peranan dalam suatu organisasi/perusahaan, baik secara global, divisional, departemental,
maupun kelompok kerja dan individu. Secara global, sistem manajemen kinerja dapat
melacak kinerja organisasi/perusahaan sehingga dapat dilakukan identifikasi faktor
keberhasilan kritis. Secara divisional, sistem manajemen kinerja mencerminkan faktor
keberhasilan kritis tetapi mencakup tujuan fungsional dalam divisi tertentu. Secara
departemental, sistem manajemen kinerja mencerminkan faktor keberhasilan kritis yang
dapat diterapkan dalam departemen tertentu. Secara lingkungan kelompok kerja dan
individu, sistem manajemen kinerja dapat diterapkan dalam proyek-proyek kerja yang
sedang dikerjakan oleh kelompok kerja dan tiap-tiap individu dalam kelompok tersebut.
Kelompok kerja merupakan tingkat yang sangat penting dalam pengembangan sistem
manajemen kinerja. Kunci utama dalam operasionalisasi rancangan sistem manajemen
kinerja terletak pada kelompok kerja dan individu yang ada di dalamnya. Manfaat
perusahaan melatih karyawan dalam hubungannya dengan sistem manajemen kinerja
terletak pada kelompok kerja dan individu yang ada di dalamnya. Hal tersebut agar
karyawan dapat menganalisis proses, dapat mengidentifikasi masalah, melakukan
perencanaan, dan mengkaji kembali kinerja individunya dalam periode tertentu. Hal-hal
yang dapat dilakukan oleh kelompok kerja dalam sistem manajemen kinerja adalah
1) Mengklarifikasi tujuan tiap kelompok kerja;
2) Menetapkan tujuan yang disepakati dan target kelompok kerja;
3) Menetapkan pembagian tugas serta tanggung jawab tiap individu dalam sebuah
kelompok kerja;
4) Memfokuskan pada proses kunci untuk tujuan perbaikan;
5) Mengidentifikasikan permasalahan dan menentukan prioritas perbaikan; dan Mengukur
keberhasilan dari setiap aksi yang dilakukan.
Prosedur langkah kelima meliputi berikut ini.
1) Mengidentifikasikan proses, dalam hal ini kelompok kerja dapat memilih sistem
manajemen kinerja kelompok kerja mereka sendiri dengan mengulang apa yang telah
mereka lakukan dan menganalisis dampaknya terhadap organisasi/perusahaan.
2) Mengizinkan sistem manajemen kinerja untuk berkembang. Tidak ada kelompok kerja
yang dapat menetapkan sebuah sistem manajemen kinerja yang sempurna ketika
pertama kali dirancang. Bahkan setelah perulangan yang kedua sekalipun. Oleh sebab
itu, biarkan kelompok kerja untuk selalu memperbaikinya dan mengembangkannya
sehingga mendekati kesempurnaan.
3) Mendorong Sistem Manajemen Kinerja yang dirancang agar dapat diterapkan
(applicable), walaupun tidak sempurna. Kelompok kerja harus didukung dengan
memberikan informasi yang valid agar rancangannya dapat diterapkan.
4) Jangan kehilangan arah karena kepemilikan, di mana sering kali timbul konflik karena
masing-masing kelompok merasa bagiannyalah yang paling penting dalam menentukan
kinerja organisasi/perusahaan secara keseluruhan.
5) Buat sistem manajemen kinerja yang terpadu dan dimulai dari bawah serta terkait
dengan tingkat berikutnya secara langsung.

Sumber Ref: BMP EKMA4263 MODUL 4 Hal. 4.8 - 4.9

Anda mungkin juga menyukai