Seorang remaja bernama Dam, yang memiliki seorang ayah yang sangat dicintainya. Dia
paling suka ketika ayahnya menceritakan kisah masa lalunya atau dongeng masa lalunya yang
menurut Dam terdengar seperti fiksi. Namun dia tetap menyukai cerita dari “masa lalu” ayahnya.
Terutama adalah cerita di mana ayahnya mencari apel emas di Lembah Bukhara, suku Penguasa
Angin, dan ayahnya berteman sangat dekat dengan pemain bola yang menurut Dam adalah
pemain terhebat di seluruh dunia, yaitu El Capitano alias El Prince. Tapi ketika tumbuh dewasa,
Dam merasa bahwa apa yang ayahnya katakan hanyalah kebohongan publik. Karena menurutnya
Lembah Buhara dan suku Penguasa Angin itu tidak benar. Terlebih lagi, ayahnya terlihat sedikit
gugup dan menolak permintaannya ketika Dam ingin menulis surat kepada Pangeran El yang
juga sering dipanggil kapten.
Namun suatu ketika, Dam terkejut oleh ayahnya sendiri. Ayah Dam ternyata adalah pria
yang dihormati oleh semua orang. Dari orang terkaya di kota hingga wali kota. Jarjit, anak
sekolah yang selalu membenci Dam, mengejek keluarga Dam yang miskin karena keluarga Dam
tampak sederhana. Hal ini dikarenakan keluarga Dam sering dikatakan lebih kaya dari siapa pun
di kota ini. Dam mendengarnya sendiri, tapi ia tidak mengerti apa yang ayah Jargit bicarakan.
Keluarganya memang miskin dan tidak bisa membeli mobil atau bahkan rumah yang telah dia
sewa selama 20 tahun. Ketika dia Dam dewasa dan sudah menikah, dia tidak bisa lagi
mempercayai cerita ayahnya. Bahkan, dia berani memberitahu ayahnya bahwa Dam tidak ingin
kebohongan ayahnya meracuni anak-anaknya, Zas dan Kom. Kalian pastinya bisa tahu sendiri
bagaimana perasaan ayahnya saat dituduh sebagai pembohong oleh anaknya.
Ayahnya pernah mengatakan bahwa Dulunya, mendiang ibu kandung Dam adalah
seorang bintang televisi yang sangat terkenal dan sedang naik daun ketika ia divonis hidupnya
tinggal beberapa bulan lagi. Kemudian ibu Dam bertemu dengan ayah Dam, dan ayah Dam
menceritakan seluruh kisah hidupnya yang kata Dam tidak nyata tersebut, dan ibu Dam langsung
menangis berkata kalau seluruh cerita itu benar. Mereka menikah dan semua kebahagiaan ini
meningkatkan harapan hidup ibu Dam selama bertahun-tahun sebelum Dam tumbuh dewasa.
Dam tidak percaya seluruh cerita ayahnya, tapi dia pikir itu bohong, jadi matanya gelap. Saat
itulah ayah Dam yang sedih keluar dari rumah di tengah hujan, dan setelah Dam mencari di
internet untuk nama ibunya, dia menemukan kisah nyata ibu Dam, seorang bintang televisi.