Anda di halaman 1dari 4

Katalog Produk Berlangganan Pro

Beranda > Berita > Terbaru > Pengertian Wanpresta...

Terbaru 3 Oktober 2022

Pengertian Wanprestasi, Akibat, dan


Cara Menyelesaikannya
Dalam perjanjian, sering ditemukan istilah wanprestasi. Wanprestasi
adalah kondisi saat satu pihak lalai dalam memenuhi perjanjiannya.
Simak akibat dan cara penyelesaiannya. Berita Populer

Oleh: Tim Hukumonline Bacaan 3 Menit Hipotek: Pengertian, Objek,


1
dan Dasar Hukumnya

Berikut Informasi Lowongan


2
Kerja di 3 Firma Hukum

Mengenali Beragam Jenis


3
Pidana Tambahan dalam…

Dekan FH Unpar: KUHP Baru


4
Lebih Buruk Ketimbang KUH…

Menilik Mekanisme Pidana


5
Mati dalam KUHP Baru
Ilustrasi wanprestasi. Sumber: pexels.com

Wanprestasi adalah kelalaian debitur dalam memenuhi perjanjian. Berita Terbaru Lihat Semua 

Terkait hal ini, ada sejumlah langkah yang bisa ditempuh oleh pihak
yang merasa dirugikan. Ganti rugi pun wajib diberikan pihak yang Urgensi Revisi UU Perlindungan
Konsumen di Era Perdagangan
melakukan wanprestasi. Berikut ulasan selengkapnya. Bebas dan Ekonomi Digital

Definisi dan Unsur Wanprestasi


Jokowi Soal Larangan Ekspor Nikel:
Wanprestasi adalah istilah yang diambil dari bahasa Belanda Pendiktean Asing vs Kedaulatan
wanprestatie dengan arti tidak dipenuhinya prestasi atau kewajiban Negara
dalam suatu perjanjian. Berdasarkan arti dalam KBBI, wanprestasi
adalah keadaan salah satu pihak (biasanya perjanjian) berprestasi Wakil Ketua DPRD Jatim Ditetapkan
buruk karena kelalaian. KPK Sebagai Tersangka Suap Dana
Hibah

Anda bosan baca berita biasa?


Terlihat Sama, Pahami Perbedaan
Kami persembahkan untuk Anda produk jurnalisme hukum terbaik. Kami Merek Kolektif dan Indikasi
memberi Anda artikel premium yang komprehensif dari sisi praktis Geografis
maupun akademis, dan diriset secara mendalam.

Hanya Rp42.000/bulan
‘Banjir’ Apresiasi dari Pemenang
Berlangganan Sekarang  Indonesia Pro Bono Awards 2022


11
Shares Pantau Kewajiban Hukum Perusahaan Anda Di Sini! 
Dalam hukum, wanprestasi berarti kegagalan dalam memenuhi
Berita Foto Lihat Semua 
prestasi yang sudah ditetapkan. Prestasi merupakan suatu hal yang
dapat dituntut. Dalam sebuah perjanjian, umumnya ada satu pihak
yang menuntut prestasi kepada pihak lain. KPU Gelar Pengundian dan
Penetapan Nomor Urut Partai Politik
Baca juga: Peserta Pemilu Tahun 2024

Menyoal Eksekusi Jaminan Kekayaan Intelektual Jika Terjadi


Wanprestasi
Yurisprudensi Pengadilan Membedakan Wanprestasi dan
Penipuan
Tips agar Kasus Wanprestasi Tak Berujung ke Ranah Pidana

Contohnya, kreditur menuntut prestasi kepada debiturnya.


Berdasarkan Pasal 1234 KUH Perdata, prestasi yang dituntut
umumnya berupa tiga hal, yakni memberikan sesuatu, berbuat
sesuatu, dan untuk tidak berbuat sesuatu.

Seperti yang sudah disebutkan, kegagalan dalam memenuhi prestasi


disebut wanprestasi. Kemudian, ketentuan atau dasar hukum
wanprestasi dimuat dalam KUH Perdata.

Wanprestasi sebagaimana diterangkan Pasal 1238 KUH Perdata


adalah kondisi di mana debitur dinyatakan lalai dengan surat
perintah, atau dengan akta sejenis itu, atau berdasarkan kekuatan
dari perikatan sendiri, yaitu bila perikatan ini mengakibatkan debitur
harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang ditentukan.

Selanjutnya, terkait unsur wanprestasi, Subekti dalam Hukum


Perjanjian menerangkan empat unsur dalam wanprestasi, antara
lain:

1. Tidak melakukan apa yang disanggupi atau tidak melakukan apa


yang dijanjikan.
2. Melakukan apa yang dijanjikan tetapi tidak sebagaimana yang
dijanjikan.
3. Melakukan apa yang dijanjikan tetapi terlambat.
4. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh
dilakukan.

Akibat Wanprestasi
Bila melakukan wanprestasi, pihak yang lalai harus memberikan
penggantian berupa biaya, kerugian, dan bunga. Akibat atau sanksi
wanprestasi ini dimuat dalam Pasal 1239 KUH Perdata yang
menerangkan bahwa tiap perikatan untuk berbuat sesuatu, atau
untuk tidak berbuat sesuatu, wajib diselesaikan dengan memberikan
penggantian biaya, kerugian dan bunga, bila debitur tidak
memenuhi kewajibannya.

11
Shares Pantau Kewajiban Hukum Perusahaan Anda Di Sini! 
Penggantian biaya merupakan ganti dari ongkos atau uang yang
telah dikeluarkan oleh salah satu pihak. Kemudian, yang dimaksud
dengan penggantian rugi adalah penggantian akan kerugian yang
telah ditimbulkan dari kelalaian pihak wanprestasi. Selanjutnya,
terkait bunga, J. Satrio dalam Hukum Perikatan menerangkan bahwa
bunga dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis.

1. Bunga Moratoir, yakni bunga terutang karena debitur terlambat


memenuhi kewajibannya.
2. Bunga Konvensional, yakni bunga yang disepakati oleh para
pihak.
3. Bunga Kompensatoir, yakni semua bunga di luar bunga yang
ada dalam perjanjian.

Somasi dalam Wanprestasi


Apabila pihak debitur melakukan wanprestasi, pihak kreditur
umumnya memberikan surat perintah atau peringatan yang
menerangkan bahwa pihak/debitur telah melalaikan kewajibannya.
Surat ini dikenal dengan surat somasi.

Terkait somasi, ketentuan Pasal 1238 KUH Perdata menerangkan


bawa debitur dinyatakan lalai dengan surat perintah, atau dengan
akta sejenis itu, atau berdasarkan kekuatan dari perikatan sendiri,
yaitu bila perikatan ini mengakibatkan debitur harus dianggap lalai
dengan lewatnya waktu yang ditentukan.

Jonaedi Efendi dalam Kamus Istilah Hukum Populer menilai somasi


merupakan langkah efektif untuk menyelesaikan sengketa sebelum
pengajuan perkara ke pengadilan dilakukan. Somasi bertujuan untuk
memberikan kesempatan kepada calon tergugat untuk berbuat atau
menghentikan suatu perbuatan yang dituntut.

Gugatan Wanprestasi
Apabila setelah pemberian somasi pihak debitur tidak juga
melakukan apa yang dituntut, pihak kreditur dapat menuntut atau
menggugat wanprestasi yang telag dilakukan. Sebagaimana
diterangkan dalam Perbuatan Melanggar Hukum atau

11
Shares Pantau Kewajiban Hukum Perusahaan Anda Di Sini! 
Wanprestasi?, ada tiga kemungkinan bentuk gugatan yang
mungkin diajukan oleh pihak yang merasa dirugikan akibat dari
wanprestasi, yakni sebagai berikut.

1. Melalui parate executie

Kreditur melakukan tuntutan sendiri secara langsung tanpa


pengadilan. Pihak kreditur bertindak secara eigenrichting atau
menjadi hakim sendiri secara bersama-sama. Dalam praktiknya,
langkah ini berlaku pada perikatan ringan dengan nilai ekonomis
kecil.

2. Melalui arbitrase atau perwasitan

Kreditur dan debitur sepakat untuk menyelesaikan persengketaan


melalui wasit atau arbitrator. Saat arbitrator memutuskan sengketa
tersebut, baik kreditur dan debitur harus tunduk pada putusan.
Kendati putusan tersebut merugikan atau menguntungkan salah
satu pihak, keduanya wajib menaatinya.

3. Melalui rieele executie

Penyelesaian sengketa antara kreditur dan debitur melalui hakim di


pengadilan. Umumnya langkah ini diambil saat masalah yang
dipersengketakan cukup besar dan nilai ekonomisnya tinggi atau di
antara pihak kreditur dan debitur tidak ada penyelesaian sengketa
meski cara parate executie telah dilakukan.

Kesulitan mengikuti perubahan berbagai peraturan? Pusat Data


Hukumonline menyediakan versi konsolidasi yang menghimpun
perubahan peraturan dalam satu naskah. Akses penuh Pusat Data
Hukumonline dengan berlangganan Hukumonline Pro Plus
sekarang!

Tags: #gugatan perdata #hukum perdata #hukum perjanjian #perdata

#perjanjian #wanprestasi

Berita Terkait

Argumentasi Unjust Eksekusi Fidusia


Enrichment dalam Bersyarat, Mendaftar
Sengketa Kekayaan… Jaminan Fidusia Maki…

Nasib Hak Tagih Pasca Sembilan Aspek yang


Perjanjian Gagal Diperhatikan dalam
Terpenuhi Manajemen Kepatuha…

11
Shares Pantau Kewajiban Hukum Perusahaan Anda Di Sini! 

Anda mungkin juga menyukai