Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SOSIOLOGI

TEORI SOSIOLOGI MODERN ERVING GOFFMAN

Disusun Oleh :

Kamelia Salsabilla 2116051002


Dwi Nur Zukhrufiah 2116051030
Siti Nurhasanah 2116051047
Khusnul Alzanah 2116051062
Kanesha Sepdwita Nefri 2116051070
Sindy Amarda 2116051092
Nadhira Ridhani 2156051008
Susan Melanie Patricia C. 2156051016
Rezika Ramadani 2156051027
Nanda Claudia 2156051041
Annisa Dwi Putri 1916051076

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

2021
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat-Nya, maka pada hari ini makalah yang diberi judul
“Teori Sosiologi Modern Erving Goffman” dapat diselesaikan. Secara garis besar,
makalah ini berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan konsep dan gagasan oleh
tokoh sosiolog Erving Goffman.

Lingkup makalah ini terdiri dari tiga bab, yaitu: Bab I mengenai
pendahuluan, Bab II mengenai pembahasan, dan terakhir Bab III sebagai penutup
berisi kesimpulan dan saran dari paparan pembahasan.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak yang turut serta
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Dan kami harap makalah ini dapat
menambah wawasan pengetahuan dan memberikan manfaat bagi semua pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Demikian yang dapat kami sampaikan.
Kritik serta saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.

Bandar Lampung, November 2021

Kelompok 13

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I .................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1

C. Tujuan ..................................................................................................................... 1

BAB II................................................................................................................................. 2

PEMBAHASAN ................................................................................................................. 2

A. Karya-karya Erving Goffman ................................................................................. 2

B. Pokok Pikiran Erving Goffman............................................................................... 3

C. Prinsip Teori Dramaturgi ........................................................................................ 5

D. Contoh Teori Dramaturgi dalam Kehidupan........................................................... 5

BAB III ............................................................................................................................... 7

PENUTUP .......................................................................................................................... 7

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 7

B. Saran ....................................................................................................................... 7

C. Job Description Anggota ......................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Erving Goffman (1922–1982) adalah seorang sosiolog Kanada-
Amerika yang memainkan peran penting dalam perkembangan sosiologi
Amerika modern. Goffman belajar sosiologi di Universitas Toronto dan
Mendapat gelar Bachelor of Arts dari Universitas Toronto pada tahun
1945, gelar Master of Arts dari Universitas Toronto pada tahun 1949, dan
menerima gelar Ph.D. dari Universitas Chicago pada tahun 1953. Dilatih
dalam tradisi sekolah sosiologi Chicago, Goffman melakukan penelitian
etnografi dan mempelajari teori interaksi simbolik.

Dia dianggap oleh beberapa orang sebagai sosiolog paling


berpengaruh di abad ke-20, berkat kontribusinya yang signifikan dan
bertahan lama. Goffman mengacu pada pertunjukan sosial kehidupan
masyarakat. Pertujukan yang terjadi di masyarakat untuk memberi kesan
yang baik untuk mencapai tujuan. Tujuan dari presentasi dari diri. Melalui
studinya tentang interaksi sosial, Goffman membuat tanda abadi tentang
bagaimana sosiolog memahami dan mempelajari stigma dan bagaimana
hal itu mempengaruhi kehidupan orang yang mengalaminya.

B. Rumusan Masalah
1) Apa saja karya-karya yang sudah Goffman ciptakan?
2) Pokok pikiran apa saja yang dikemukakan oleh Goffman?
3) Bagaimana prinsip teori dari Goffman?
4) Bagaimana contohnya dalam kehidupan?

C. Tujuan
1) Untung mengetahui karya-karya dari Goffman
2) Untuk mengetahui pokok pikiran yang dikemukakan Goffman
3) Untuk mengetahui prinsip dari teori yang dikemukakan Goffman
4) Untuk mengetahui contohnya dalam kehidupan dan bagaimana
keterkaitannya dengan teori Goffman

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Karya-karya Erving Goffman


Karya Goffman dideskripsikan sebagai ‘dramaturgikal’ yang
menekankan perhatiannya terhadap cara yang melibatkan tindakan pada
presentasi dari kinerja dalam peran tertentu. Ia melihat perilaku peran
sebagai bentuk improvisasi yang aktif dan strategis. Dalam rangka
memberikan kinerja yang memuaskan kepada beragam orang yang
dihadapi, seseorang harus menggunakan teknik tertentu dalam
‘manajemen kesan’ untuk menjamin jika pengaturan dan peralatan sesuai
kinerja yang diinginkan. Hal ini untuk memunculkan kesan yang murni
yang dapat menyakinkan orang yang melihat.
Pengunaan sudut pandang pementasan teater dalam buku Goffman
yang berjudul The Presentation of Self in Everyday Life (1959).
Berdasarkan penelitiannya di Kepulauan Shetland, dalam buku inilah
Goffman menguraikan pendekatan dramaturgi untuk mempelajari hal-hal
kecil dari interaksi tatap muka sehari-hari. Menurut Goffman dalam suatu
perjumpaan masing-masing pihak secara sengaja maupun tidak membuat
pernyataan (expression) pihak lain memperoleh kesan (impression).
Goffman membedakan dua pernyataan, yakni pernyataan diberikan
(expression given) dan pernyataan yang dilepaskan (expression given off ).
Goffman mengambil posisi fakultas di departemen sosiologi di
Universitas California-Berkeley pada tahun 1958. Pada tahun 1962 ia
dipromosikan menjadi profesor penuh. Pada tahun 1968, ia diangkat
sebagai Ketua Benjamin Franklin dalam Sosiologi dan Antropologi di
Universitas Pennsylvania.
Publikasi Utama Goffman lainnya:
 Encounters: Dua Studi di Sosiologi Interaksi (1961)
 Perilaku di Tempat Umum (1963)
 Interaction Ritual (1967)
 Iklan Gender (1976)

2
 Bentuk-Bentuk Pembicaraan (1981)

B. Pokok Pikiran Erving Goffman


Adapun pemikiran yang dikemukakan oleh Goffman adalah sebagai
berikut :
1. Panggung Sosial: Watak Teatrikal dari Kehidupan Sosial
Menyatakan bahwa hukum interaksi sosial bisa ditemukan pada hukum
panggung (stage) atau individu yang memainkan peran di penampilan
teater atau drama. Pada setiap pementasan, mereka selalu melihat
kondisi penonton, maka ia berani memberikan gurauan atau
pertanyaan-pertanyaan yang mungkin isinya berupa sindiran, tetapi
kalau masih memiliki informasi minim, maka akan berhati-hati.
Goffman menyatakan bahwa individu atau kelompok harus mengerti ia
pada posisi di panggung depan (front stage atau front region) atau
panggung belakang (back stage atau back region). Panggung depan
menunjuk pada sebuah drama yang dipentaskan, yang mana perilaku
pemain selau dikendalikan, monitoring dan evaluasi oleh dua hal,
yakni naskah dan anggapan penonton. Dalam panggung depan,
individu melakukan apa yang dikatakan Goffman sebagai make work.
Berbeda dengan penampilan pada panggung depan yang membutuhkan
banyak perangkat yang harus dipelajari, sedangkan pada panggung
belakang merupakan tempat para pemain lepas dari sorotan penonton
atau dalam bahasan Erving Goffman dinyatakan, “panggung belakang
didefinisikan sebagai suatu tempat, yang relatif menjadi tempat
penampilan biasa, dimana kesana dikembangkan sebagai sebuah hal
yang biasa” (Goffman, 1959: 112). Pada panggung belakang,
penampilan begitu apa adanya. Kita tidak memedulikan apa pun yang
diharapkan banyak orang.
2. Sebuah Tim yang Sukses Memainkan Pertunjukan
Dalam memainkan peran, individu tidak harus mempertunjukkan
secara mandiri, tetapi mau tidak mau ia masuk pada sebuah tim.
Individu harus kerja sama menampilkan suatu pertunjukan bersama

3
orang lain. Sebagai pemain, masing-masing bertanggung jawab untuk
mempertunjukan peran-peran tertentu yang telah mereka sepakati.
Sementara itu, penonton (audiens) tidak harus kaku yang selalu
mengevaluasi atau menuntut permainan yang sempurna. Bisa juga ia,
mengoreksi pertunjukan agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Dari sini, bisa disimpulkan bahwa kepentingan antara pemain dan
penonton tidak harus ditunjukkan dengan dua kepentingan yang
berlawanan sehingga diantara mereka sangat mungkin membuat
konsesus pura-pura.
3. Asumsi tentang Individu
Goffman tidak meletakkan pandangan bahwa individu sebagai
makhluk bebas, karena ia menjelaskan perilaku individu selalu
ditunjukan pada pihak luar. Baik sikap maupun tingkah laku individu
menyesuaikan dengan pihak-pihak lain. Seperti pasangan interaksi
(yang tergabung dengan tim), penonton sebagai pihak lain, tempat atau
wilayah (region), maupun norma-norma yang mengajarkan kepantasan
tertentu.
4. Keunikan-keunikan dalam Interaksi Sosial
Goffman juga meneliti dan memberikan uraian secara mendalam
tentang interaksi sosial. Jelas bahwa interaksi sosial merupakan kajian
mikro yang perlu diperdalam secara detail. Kerja Goffman meliputi
tiga hal, yaitu sosiologi mikro (interaksi sosial), self individu, dan
struktur sosial. Demi menjelaskan poin-poin tersebut, Lemert dan
Branaman (1997) mengorganisasikan sumbangan Goffman pada teori
sosial dengan empat point, yakni: produksi self, kedirian yang terbatasi
(confined self), asal usul kehidupan sosial dan kerangka-organisasi
pengalaman.
Adapun bentuk interaksi meliputi dua hal sebaagi berikut :
1) Interaksi sosial yang tidak terfokus, yaitu individu-individu menyadari
kehadiran pihak lain, tetapi menghindari komunikasi langsung. Selain
itu, dalam interaksi yang tidak terfokus, terdapat penghindaran dengan
pihak lain, tanpa membuat marah atau mengganggu hubungan kita.

4
2) Interaksi yang terfokus, yaitu individu secara efektif setuju
mempertahankan pada satu waktu fokus kognitif tunggal dan perhatian
visual.

C. Prinsip Teori Dramaturgi


Teori dramaturgi mengeksplorasi bentukan diri sosial, hubungan,
dan kenyataan sosial melalui penggunaan bahasa dan interaksi secara
mikroanalisis. Teori dramaturgi yang dikemukakan oleh Erving
Goffman ini mengasumsikan bahwa identitas disajikan kepada suatu
khalayak pada suatu kejadian tertentu dan di tempat tertentu. Aspek
penting dalam teori dramaturgi dalam konteks komunikasi adalah konsep
khalayak dan hubungan antara individu dengan khalayak dalam suatu
waktu dan tempat tertentu. Melalui pengelolaan kesan atau impression
management, individu harus mengendalikan presentasi dirinya untuk
membangkitkan reaksi khalayak terhadap presentasi yang disajikan.

D. Contoh Teori Dramaturgi dalam Kehidupan


Contohnya adalah seorang pengemis yang sering kita temukan di
daerah lampu merah yang ada di jalan raya atau lampu merah sambil
menggunakan pakaian yang lusuh dan menampilkan sebuah wajah yang
sedih sehingga semua orang akan memberikan uang sebagai rasa empati.
Akan tetapi, mereka melakukan hal tersebut seperti menjadi aktor karena
yang dilakukannya sama seperti sebagaimana hal yang dilakukan
pengemis lainnya. Namun, pengemis itu tidak akan melakukan hal yang
sama ketika ia berada di lingkungan rumahnya, ia pasti akan bersikap
seperti manusia lainnya tidak seperti ketika ia sedang dilampu merah.
Dari contoh kasus tersebut berkaitan dengan Teori Dramaturgi,
karena setiap peran yang disebutkan, yaitu seorang pengemis, memiliki
dua macam karakteristik, yaitu karakterisitik secara front stage dan secara
back stage. Pada saat di depan panggung atau di depan umum dan audiens,
mereka menunjukkan karakteristik yang berbeda dengan pada saat mereka
berada di belakang panggung atau di luar tempat di mana mereka
menunjukkan karakteristik front stage tersebut. Layaknya seorang aktor

5
dan aktris, jika berada di depan panggung (front stage), mereka harus
memiliki kemampuan untuk menjadi orang lain atau sebuah karakter yang
berbeda. Sedangkan back stage ini merupakan karakter asli dari diri
mereka yang tidak bisa mereka sembunyikan.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Karya Goffman atau ‘dramaturgikal’ yang menekankan perhatiannya
terhadap cara yang melibatkan tindakan pada presentasi dari kinerja dalam
peran tertentu. Dalam rangka memberikan kinerja yang memuaskan
kepada beragam orang yang dihadapi, seseorang harus menggunakan
teknik tertentu dalam ‘manajemen kesan’ untuk menjamin jika pengaturan
dan peralatan sesuai kinerja yang diinginkan. Goffman menyatakan bahwa
individu atau kelompok harus mengerti ia pada posisi di panggung depan
(front stage atau front region) atau panggung belakang (back stage atau
back region). Teori dramaturgi yang dikemukakan oleh Erving Goffman
ini mengasumsikan bahwa identitas disajikan kepada suatu khalayak pada
suatu kejadian tertentu dan di tempat tertentu.

B. Saran
Menurut pendapat kami, masyarakat memang memobilisasikan anggota-
anggotanya untuk menjadi para peserta yang mengatur diri-sendiri, yang
mengajari kita apa yang harus dan tidak boleh kita lakukan dalam rangka
kerja sama untuk mengkonstruksikan diri yang diterima secara sosial,
wajah kita merupakan mekanisme paling mendasari kontrol sosial yang
saling mendorong kita mengatur perilaku kita sendiri. Wajah adalah suatu
citra-diri yang diterima secara sosial. Maka dari itu saat kita menampilkan
wajah yang layak adalah bagian dari tatakrama situasional, yaitu aturan-
aturan mengenai kehadiran diri yang harus dikomunikasikan kepada orang
lain yang juga hadir.

C. Job Description Anggota


 Kamelia Salsabilla 2116051002 (MAKALAH)
 Dwi Nur Zukhrufiah 2116051030 (PPT)
 Siti Nurhasanah 2116051047 (PPT)
 Khusnul Alzanah 2116051062 (MAKALAH)
 Kanesha Sepdwita Nefri 2116051070 (MAKALAH)
 Sindy Amarda 2116051092 (PPT)

7
 Nadhira Ridhani 2156051008 (PPT)
 Susan Melanie Patricia Caroline 2156051016 (MAKALAH)
 Rezika Ramadani 2156051027 (MAKALAH)
 Nanda Claudia 2156051041 (MAKALAH)
 Annisa Dwi Putri 1916051076 (NOTULIS)

8
DAFTAR PUSTAKA
Greelane.com. (2019, 25 Oktober). Kehidupan dan Karya Sosiolog Terkenal
Erving Goffman. Diakses pada 20 November 2021, dari
https://www.greelane.com/id/sains-teknologi-matematika/ilmu-
sosial/erving-goffman-3026489/

Kompasiana.com. (2021, 25 Juni). Erving Goffman dan Teori Dramaturgi dalam


Kehidupan. Diakses pada 20 November 2021, dari
https://www.kompasiana.com/nofailhanf2077/60d4bdd006310e648a2b401
3/erving-goffman-dan-teori-dramaturgi-dalam-kehidupan

Pakarkomunikasi.com. (2017, 26 April). Teori Dramaturgi Komunikasi – Asumsi,


Esensi, dan Konsep. Diakses pada 21 November 2021, dari
https://pakarkomunikasi.com/teori-dramaturgi

Ritzer, G., & Goodman, D. J. (2010). Teori Sosiologi Modern Edisi Keenam.
Jakarta: Kencana.

Solopos.com. (2015, 15 Juli). Gagasan: Dramaturgi pengemis. Diakses pada 20


November 2021, dari https://www.solopos.com/gagasan-dramaturgi-
pengemis-624022

Anda mungkin juga menyukai