Kelompok 12 Maternitas
Kelompok 12 Maternitas
Disusun oleh :
Kelompok 12
i
ii
KATA PEGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas
semua rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
lancar dapat kami selesaikan tepat waktu.
Terima kasih dihanturkan untuk Ibu Ns. Lela Larasati, M.Kep Sp.Kep.,
Mat selaku dosen mata kuliah Keperawatan Maternitas di STIKes RSPAD
Gatot Soebroto yang membimbing kami dalam penyusunan makalah ini, dan
terimakasih kepada rekan rekan yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.
Harapan kami makalah yang kami buat dapat berguna bagi pembaca.
Kami menyadari bahwa susunan dan materi yang kami buat ini banyak
kekuranganya. Untuk itu kami memohon maaf atas kekurangan yang ada di
laporan kami. Segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan
sangat kami nantikan. Semoga apa yang kami tulis dapat bermanfaat dan
Allah SWT senantiasa meridhai kita semua. Aamiin.
Penulis, Kelompok 12
2
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan...................................................................................2
1.2.1 Tujuan Umum..................................................................................2
1.2.2 Tujuan Khusus.................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
2.1 DEFINISI KEHAMILAN..................................................................3
2.2 Etiologi....................................................................................................4
2.3 Patofisiologi.............................................................................................6
2.4 Manifestasi Klinik..................................................................................8
2.5 Pemeriksaan penunjang.......................................................................11
2.6 Pathway.................................................................................................12
2.7 Penatalaksanaan...................................................................................13
BAB III.................................................................................................................15
3.1 Pengkajian............................................................................................16
3.2 Diagnosa Keperawatan........................................................................17
3.3 Intervensi..............................................................................................17
3.4 Inplementasi.........................................................................................20
3.5 Evaluasi.................................................................................................20
BAB IV..................................................................................................................21
4.1 Kesimpulan...........................................................................................22
4.2 Saran.....................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
2
3
v
vi
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
a. Tipe A1: Tes hubungan glukosa oral abnormal (TTGO) tetapi puasa normal
dan 2 jam setelah makan. Tipe A1 adalah jenis diabetes gestasional yang
hanya dapat diobati dengan diet sehat untuk mengontrol kadar gula darah.
b. Tipe A2: TTGO tidak normal diikuti dengan peningkatan abnormal pada
puasa atau setelah makan gula darah. Penatalaksanaan tipe A2 dilakukan
melalui terapi insulin atau obat lain yang diperlukan untuk mengontrol kadar
gula darah.
2.2 ETIOLOGI
a) Penyebab Diabetes Mellitus Gestasional resiko tinggi :
Berdasarkan American Diabetes Association (ADA), seorang dikatakan
berisiko tinggi mengalami diabetes mellitus dalam 24 kehamilan dan
memerlukan pemeriksaan awal sesegera mungkin jika:
1. Obesitas (IMT > 30)
2. Mengalami diabetes karena kehamilan sebelumnya pernah memiliki
riwayat diabetes mellitus gestasional.
3. Adanya glukosa dalam urin
4. Memiliki riwayat diabetes dalam keluarga
5. Disarankan melakukan pemeriksaan awal jika menemukan adanya
kondisi :
6. Adanya riwayat melahirkan bayi makrosomia atau bayi besar > 4 kg.
7. Adanya riwayat bayi lahir mati
vii
viii
c) Resiko sedang
2
3
2.3 PATOFISIOLOGI
Dari segi klinis, gambaran sentral dari metabolisme karbohidrat dapat
disimpulkan dalam istilah sederhana. Jika seorang wanita menjadi hamil maka
ia membutuhkan lebih banyak insulin untuk mempertahankan metabolisme
karbohidrat yang normal. Jika ia tidak mampu untuk menghasilkan lebih
banyak insulin untuk memenuhi tuntutan itu, ia dapat mengalami diabetes
yang mengakibatkan perubahan pada metabolisme karbohidrat. Kadar glukosa
dalam darah wanita hamil merupakan ukuran kemampuanya untuk
memberikan respon terhadap tantangan kehamilan itu. Kadar glukosa darah
maternal dicerminkan dalam kadar glukosa janin, karena glukosa melintasi
plasenta dengan mudah.
ix
x
2
3
xi
xii
2
3
e. Pandangan kabur.
Diabetes Mellitus berdampak terhadap gangguan penglihatan
disebabkan karena kadar glukosa darah yang tinggi menyebabkan
rusaknya saraf, pembuluh darah, dan struktur internal lainnya dalam
tubuh. Dampak dari penyakit diabetes melitus adalah dapat terjadi
xiii
xiv
2
3
2.6 PATHWAY
xv
xvi
2.7 PENATALAKSANAAN
a. Penatalaksanaan Umum
2
3
xvii
xviii
3. Konsumsi obat pengendali kadar gula darah atau suntikan insulin jika
memang diperlukan.
4. Apabila wanita hamil dengan diabetes mellitus tidak bisa mengontro
atau mengendalikan gula darah dengan pola diet dan jenis dan jadwal
olahraga terencana, maka kemungkinan besarnya diperlukan resep
obat 38 untuk membantu dalam mengontrol kadar gula darah selama
kehamilan.
5. Kontrol dan periksa kadar gula darah secara rutin setidaknya 2 kali
seminggu. (Wahjudi, 2018)
2
3
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
Pengkajian merupakan catatan hasil pengkajian yang dilaksanakan untuk
mengumpulkan informasi dari pasien, membuat data tentang klien dan
membuat catatan tentang respon kesehatan klien
1. Identitas Klien
Meliputi nama, umur, agama, jenis kelamin, alamat, suku bangsa
status perkawinan, pekerjaan, Pendidikan terakhir, tanggal masuk
rumah sakit
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Adanya gatal pada kulit disertai luka yang tidak sembuh, kesemutan,
menurunnya berat badan, meningkatnya nafsumakan, sering haus,
banyak kencing, menurunnya ketajaman penglihatan
Riwayat Kesehatan Dahulu :
Riwayat penyakit, pancreas, hipertensi, ISK berulang
Riwayat Kesehatan Keluarga :
Riwayat penyakit pancreas, hipertensi, ISKberulang
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Kadar glukosa darah
a. Gula darah sewaktu/random>200mg/dl
b. Gula darah puasa > 140mg
c. Gula darah2jam PP>200mg/dl
b. Asetonplasma–hasil( +) mencolok
c. Aseton lemakbebas–peningkatan lipiddankolestrol
d. Osmolaritasserum(>330osm/l)
e.
xix
xx
4. Pemeriksaan Fisik
5. Pengkajian
Menurut (Doengoes,2001), sebagai berikut:
a. Aktivitas atau istrahat.
Tanda: Lemah, letih, susah, bergerak atau susah berjalan, kram
otot, tonus otot menurun. Tachicardi, tachipnea pada keadaan
istrahat atau daya aktivitas, Letargi atau disorientasi, koma.
b. Sirkulasi:
Tanda:Adanya riwayat hipertensi: infarkmiokard akut, kesemutan
pada ekstremitas dan tachicardia. Perubahan tekanan darah
postural: hipertensi, nadi yang menurun atau tidak ada. Disritmia,
krekel: DVJ
c. Neurosensori:
Gejala: Pusing atau pening, gangguan penglihatan, disorientasi:
mengantuk, lifargi, stuport / koma (tahap lanjut). Sakit kepala,
kesemutan, kelemahan pada otot, parestesia, gangguan
penglihatan, gangguan memori (baru,masa lalu) : kacau mental,
refleks tendo dalam (RTD) menurun (koma), aktifitas kejang.
d. Nyeri/ Kenyamanan
Gejala : Abdomen yang tegang / nyeri (sedang berat), wajah
meringis dengan palpitasi: tampak sangat berhati–hati.
e. Keamanan
Gejala:Kulit kering, gatal: ulkus kulit,demam diaphoresis,
Menurunnya kekuatan immune / rentang gerak, Parestesia
paralysis otot termasuk otot– otot pernapasan (jika kadar kalium
menurun dengan cukup tajam).Urine encer, pucat, kuning, poliuria
(dapat berkembang menjadi oliguria /anuria jika terjadi
2
3
f. Pemeriksaan Diagnosti
3.3 Intervensi
Kriteria hasil:
xxi
xxii
Intervensi:
Rasional:
Membantu dalam memperkirakan kekurangan volume tubuh total
b. Pantau Tanda Vital
Rasional: hipovolemi dapat ditandai dengan hipotensi dan
takikardi
c. Pantau masukan dan haluaran, catat BJurine
Rasional: memberikan perkiraan akan pergantian cairan dan,fungsi
ginjal dan keefektifan terapi.
d. Ukur BB setiap hari
Rasional: memberikan hasil pengkajian terbaik dan status cairan
yang sedang berlangsung
e. Kolaborasi:
Berikan terapi cairan sesuai indikasi
Rasional: tipe dan jumlah cairsn tergantung pada derajat
kekurangan cairan dan respon Px secara individual
Kriteria hasil :
2
3
Intervensi:
xxiii
xxiv
3.4 Implementasi
Implementasi Keperawatan merupakan komponen dari proses
keperawatan dimana tindakan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan
dilakukan dan diselesaikan
3.5 Evaluasi
Evaluasi keperawatan merupakan tahapan akhir dari proses
keperawatan untuk mengukut respon pasien terhadap tindakan
keperawatan dan perkembangan pasien kearah pencapaian tujuan
2
3
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Untuk para mahasiswa keperawatan disarankan dapat lebih memahami
dalam mengidentifikasi ibu hamil dengan diabetes melitus gestasional
pada saat pemeriksaan ANC agar dapat menangani lebih awal atau dapat
dilakukan skrining awal pada ibu hamil dengan Diabetes Mellitus
Gestasional karena kasus ini sama membahayakannya dengan ibu hamil
dengan hipertensi, anemia dan lainlainnya
xxv
xxvi
DAFTAR PUSTAKA
Djamaluddin, N. (2020). Gambaran Diabetes Melitus Gestasional Pada Ibu Hamil di RSUD.
Jambura Nursing Journal, Vol. 2 No. 1.
Sirega, K. N. (2022). Hubungan Aktivitas Fisik dengan Diabetes Melitus Pada Wanita Usia
20-25 di DKI Jakarta (Analisis Data Posbindu PTM 2019). Bikfokes Volume 2 Edisi 2.
SYAMHUDI, D. B. (2015). BAYI DARI IBU DENGAN DIABETES MELITUS. Palembang: Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya.
Wahjudi, P. (2018). Gambaran Kondisi Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus di RSD dr.
Soebandi Jember Tahun 2013-2017. e-Jurnal Pustaka Kesehatan.
2
3
xxvii