Psikologi Kepribadian
Dosen Pengampu
Azmatul Khairiah Sari, M. Pd
Oleh
Kelompok 13
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Teori Psikologi Humanistik Oleh Carl Rogers” ini dengan
baik. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada rahmatun lil’alamin yakni
baginda Rasulullah SAW yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliyah ke
zaman yang berilmu pengetahuan seperti sekarang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
pembaca. Dan semoga materi yang ada dalam makalah ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan bagi pembaca.
Kelompok 13
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan .............................................................................................................2
A. Kesimpulan .................................................................................................. 12
B. Saran .............................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Psikologi kepribadian merupakan salah satu cabang dari ilmu psikologi.
Dimana psikologi kepribadian ini didalamnya membahas tentang
perbedaan pribadi antar individu serta dinamikanya dalam membangun
relasi intrapersonal dan interpersonal. Dalam bidang psikologi khusus
terdapat banyak teori yang diungkapkan oleh para ahli yang bergerak di
bidang ini. Salah satu teori psikologi kepribadian yaitu yang dikemukakan
oleh Carl Rogers mengenai self.
Carl Rogers merupakan salah satu tokoh dari bidang psikologi
humanistik, dimana memiliki pandangan bahwa setiap orang bertanggung
jawab atas kedewasaan dan hidupnya sendiri. Carl Rogers berpendapat
bahwa setiap orang bebas untuk melatih dan mengatur diri mereka sendiri.
Namun tetap setiap orang harus memiliki tanggungjawab atas kontrol diri
yang mereka lakukan.
Teori yang dikemukakan oleh Carl Rogers ini menjadi salahsatu teori
yang banyak digunakan di bidang konseling dan terapis, karena memang
pada dasarnya Carl Rogers ini bergerak di bidang psikoterapi.Oleh karena
itu, guna menambah pengetahuan mengenai kepribadian ini, khususnya
untuk seorang guru dimana guru juga berperan sebagai konselor untuk
peserta didiknya yang bermasalah, maka pembahasan makalah ini akan
dikonsentrasikan membahas mengenai teori kepribadian dari Carl Rogers
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana biografi dari Carl Rogers?
2. Bagaimana pandangan Carl Rogers terhadap manusia?
3. Apa saja pokok pokok teori dari Carl Rogers?
4. Apa saja dalil dalil dari teori Carl Rogers?
5. Bagaimana Implikasi teori tersebut dalam layanan BK?
1
C. Tujuan
1. Menjelaskan biografi dari Carl Rogers
2. Menjelaskan pandangan Carl Rogers terhadap manusia
3. Menyebutkan pokok pokok teori Carl Rogers
4. Menyebutkan dalil dalil dari Carl Rogers
5. Menjelaskan implikasi teori tersebut dalam layanan BK
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
menjadi President Psychological Association dan meninggal dunia pada
tanggal 4 Februari 1987 karena serangan jantung.
4
membedakan mana yang regresif dan yang mana progresif. Dimana
dorongan utama manusia adalah untuk progresif dan menuju aktualisasi
diri (Yusuf & Nurikhsan, 2008).
5
Anak-anak yang merasa bahwa mereka harus "mendapatkan" cinta orang
tua mereka mungkin akan berakhir dengan harga diri yang rendah dan
perasaan tidak berharga.
4. Kesesuaian
Rogers juga menyebutkan bahwa orang cenderung memiliki
konsep "diri ideal" mereka. Masalahnya adalah citra kita tentang siapa
kita seharusnya tidak selalu sesuai dengan persepsi kita tentang siapa kita
hari ini. Ketika citra diri kita tidak sejalan dengan diri ideal kita, kita
berada dalam keadaan inkongruensi. Rogers percaya bahwa dengan
menerima penghargaan positif tanpa syarat dan mengejar aktualisasi diri,
bagaimanapun, orang bisa mendekati mencapai keadaan kongruensi.
5. Orang yang Berfungsi Sepenuhnya
Rogers menyebutkan bahwa orang-orang yang terus berusaha
untuk memenuhi kecenderungan aktualisasi mereka bisa menjadi apa
yang dia sebut sebagai berfungsi penuh. Orang yang berfungsi penuh
adalah orang yang benar-benar kongruen dan hidup pada saat ini.Seperti
banyak aspek lain dari teorinya, penghargaan positif tanpa syarat
memainkan peran penting dalam pengembangan fungsi penuh. Mereka
yang menerima dukungan dan cinta yang tidak menghakimi dapat
mengembangkan harga diri dan kepercayaan diri untuk menjadi orang
terbaik yang mereka bisa dan memenuhi potensi penuh mereka. Menurut
Rogers, orang yang berfungsi penuh memiliki beberapa karakteristik
berikut:
a. Konsep diri yang fleksibel
b. Keterbukaan terhadap pengalaman
c. Kemampuan untuk hidup selaras dengan orang lain
d. Penghormatan tanpa syarat untuk diri sendiri
6
ia tidak bersifat defensif namun cenderung untuk menerima diri dengan
penuh kepercayaan. Konsep-konsep pokok teori Carl Rogers yaitu sebagai
berikut:
1. Organism, yaitu keseluruhan individu (the total individual). Organisme
memiliki sifat-sifat berikut:
a. Organisme bereaksi sebagai keseluruhan terhadap medan
phenomenal dengan maksud memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
b. Organisme mempunyaii satu motif dasar yaitu: mengaktualisasikan,
mempertahankan dan mengembangkan diri.
c. Organisme mungkin melambangkan pengalamannya, sehingga hal
itu disadari atau mungkin menolak pelambangan itu, sehingga
pengalaman-pengalaman itu tak disadari, atau mungkin juga
organisme itu tak memperdulikan pengalaman-pengalamannya.
2. Medan phenomenal, yaitu keseluruhan pengalaman (the total of
experience). Medan pehenomenal sifat disadari atau tak disadari,
tergantung apakah pengalaman yang mendasari medan phenomenal itu
dilambangkan atau tidak
3. The self
Carl Rogers mendeskripsikan the self sebagai sebuah konstruk
yang menunjukan bagaimana setiap individu melihat dirinya sendiri.
Konsep pokok dari teori kepribadian Rogers adalah self, sehingga
dapat dikatakan self merupakan satu-satunya sruktur kepribadian yang
sebenarnya. Self ini dibagi 2 yaitu : Real Self dan Ideal Self. Real Self
adalah keadaan diri individu saat ini, sementara Ideal Self adalah
keadaan diri individu yang ingin dilihat oleh individu itu sendiri atau
apa yang ingin dicapai oleh individu tersebut. Perhatian Rogers yang
utama adalah bagaimana organisme dan self dapat dibuat lebih
kongruen.
Self atau konsep self adalah konsep menyeluruh yang ajeg dan
terorganisir tersusun dari persepsi ciri-ciri tentang “I” atau “me” (aku
sebagai subyek atau aku sebagai obyek) dan persepsi hubungan “I”
7
atau “me” dengan orang lain dan berbagai aspek kehidupan, berikut
nilai-nilai yang terlibat dalam persepsi itu. Konsep self
menggambarkan konsepsi orang tentang dirinya sendiri, ciri-ciri yang
dianggapnya menjadi bagian dari dirinya. Konsep self juga
menggambarkan pandangan diri dalam kaitannya dengan berbagai
perannya dalam kehidupan dan dalam kaitannya dengan hubungan
interpersonal
8
10. Revisi dan mendistorsi
11. Pengalaman yang terjadi dalam kehidupan seseorang akan diproses
oleh kesadaran dalam tingkatan-tingkatan yang berbeda
12. Umumnya tingkah laku konsisten dengan konsep self
13. Tingkah laku yang didorong oleh kebutuhan organis yang tidak
dilambangkan, bias tidak konsisten dengan self
14. Salahsuai psikologis (Psychological maladjustment) akibat adanya
tension, terjadi apabia organisme menolak menyadari pengalaman
sensorik yang tidak dapat disimbolkan dan disusun dalam kesatuan
struktur self-nya.
15. Penyesuaian psikologis (psychological) terjadi apabila organisme dapat
menampung atau mengatur semua pengalaman sensorik sedemikian rupa
dalam hubungan yang harmonis dalam konsep diri
16. Setiap pengalaman yang tidak sesuai dengan struktur self akan diamati
sebagai ancaman (threat).
17. Dalam kondisi tertentu pengalaman yang tidak konsisten dengan self
dapat diamati dan diujidan struktur self direvisi untuk dapat
mengasimilasi pengalaman itu.
18. Apabila organisme mengamati dan menerima semua pengalaman
sensoriknya ke dalam system yang integral dan konsisten, maka dia akan
lebih mengerti dan menerima orang lain sebagai individu yang berbeda
19. Semakin banyak individu mengamati dan menerima pengalaman
sensorik ke dalam struktur selfnya, kemungkinan terjadinya
introjeksi/revisi nilai-nilai semakin besar. Ini berarti terjadi proses
penilaian yang berlanjut terus-menerus (continuing valuing process)
terhadap system struktur self
9
usaha membantu klien untuk menjadi seorang pribadi yang berfungsi
penuh. Peran konselor client-centered berakar pada caracara
keberadaannya dan sikap-sikapnya, bukan pada penggunaan teknik-teknik
yang dirancang untuk menjadikan klien berbuat sesuatu sehingga klien
bisa menghilangkan pertahanan-pertahanan dan persepsi-persepsinya yang
kaku, serta mampu bergerak menuju taraf fungsi pribadi yang lebih tinggi.
Sofyan Willis (2009) dalam bukunya yang berjudul konseling keluarga
menguraikan implikasi teori yang dikemukakan Carl Ransom Rogers bagi
bimbingan dan konseling sebagai berikut:
1. Mengubah Prilaku yang Salah Penyesuaian
2. Belajar Membuat Keputusan
3. Mencegah timbulnya masalah
4. Memberi kesempatan dan kebebasan kepada individu untuk
mengekspresikan perasaan-perasaannya, berkembang dan terealisasi
potensinya.
5. Membantu individu untuk sanggup berdiri-sendiri dalam mengadakan
integrasi dengan lingkungannya dan bukan pada penyembuhan tingkah
laku itu sendiri.
6. Membantu individu mengadakan perubahan.
10
4. Konselor memberikan kebebasan klien untuk mengemukakan masalahnya
5. Apabila perasaan negatif itu telah dinyatakan seluruhnya, secara
berangsurangsur timbul perasaan positif.
6. Konselor menerima, mengenal, dan memperjelas perasaan positif klien
7. Pada diri klien timbul pemahaman diri (self)
8. Pemahaman yang jelas pada diri klien kemungkinan menentukan kepuasan
dan berbuat
9. Timbul inisiatif pada diri klien untuk melakukan perbuatan yang positif
10. Adanya perkembangan lebih lanjut pada diri klien tentang self
11. Timbul perkembangan tindakan positif dan integrative pada diri klien
12. Klien secara berangsur-angsur merasa tidak membutuhkan bantuan lagi
Teknik Konseling
1. Acceptance (penerimaan)
2. Respect (rasa hormat)
3. Understanding (mengerti, memahami)
4. Reassurance (menentramkan hati, meyakinkan)
5. Encouragement (dorongan)
6. Limited questioning (pertanyaan terbatas)
7. Reflection (memantulkan pertanyaan dan perasaan)
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Rogers motivasi orang yang sehat adalah aktualisasi diri. Jadi
manusia yang sadar dan rasional tidak lagi dikontrol oleh peristiwa kanak
kanak seperti yang diajukan oleh aliran freudian, misalnya toilet trainning,
penyapihan ataupun pengalaman seksual sebelumnya. Rogers lebih melihat
pada masa sekarang, dia berpendapat bahwa masa lampau memang akan
mempengaruhi cara bagaimana seseorang memandang masa sekarang yang
akan mempengaruhi juga kepribadiannya. Namun ia tetap berfokus pada
apa yang terjadi sekarang bukan apa yang terjadi pada waktu itu.
B. Saran
Kami berharap kepada para pembaca agar mengetahui bagaimana
penjelasan mengenai teori humanistik menurut Carl Rogers, yang dibahas
pada makalah ini dan semoga bermanfaat dalam kehdupan sehari hari.
12
DAFTAR PUSTAKA
Feist J.,& Jess,F., & Gregory. (2001). Teori Kepribadian: Theories of Personality.
Jakarta: Selemba Humanika
13
14