Makalah Gangguan Intelegensi
Makalah Gangguan Intelegensi
T.A. 2022/202
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini
terdiri dari pokok pembahasan mengenai Ganguan Intelegensi dan Beri
Pendidikan Kesehatannya. Setiap pembahasan dibahas secara sederhana sehingga
mudah dimengerti.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan dengan cukup baik. Karena itu, sudah sepantasnya jika kami
mengucapkan terima kasih kepada semua dosen yang membimbing kami.
kami sadar, sebagai seorang mahasiswa dan mahasiswi yang masih dalam
proses pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Sihaporas,7 November 2022
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG............................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................................................5
1.3 TUJUAN.................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................6
2.1 Definisi Intelegensi.................................................................................................6
2.2 Pengaruh Lingkungan terhadap Perkembangan Inteligensi..............................6
2.3 Macam-macam Bentuk Gangguan Pada Inteligensi...........................................6
BAB III...............................................................................................................................10
PENUTUP..........................................................................................................................10
3.1 KESIMPULAN.....................................................................................................10
3.2 SARAN..................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
Anak yang tergolong luar biasa atau memiliki kebutuhan khusus adalah
anak yang secara signifikan berbeda dalam beberapa dimensi yang penting dari
fungsi kemanusiaannya. Secara fisik, psikologis, kognitif, atau sosial terhambat
dalam mencapai tujuan-tujuan/ kebutuhan dan potensinya secara maksimal,
meliputi yang tuli, buta, mempunyai gangguan berbicara, cacat tubuh, retardasi
mental, gangguan emosional. Juga anak-anak yang berbakat dengan intelegensi
yang tinggi, dapat dikategorikan sebagai anak khusus atau luar biasa, karena
memerlukan penanganan yang terlatih dari tenaga profesional untuk
menanganinya (Mangunsong,2009:3).
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui defenisi intelegensi.
2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan terhadap perkembangan
intelegensi.
3. Untuk mengetahui bentuk gangguan pada intelegensi.
BAB II
PEMBAHASAN
1). Amentia
Idiot, idiocy
Pada idiocy ini cacad jasmaniah dan rohaniahnya amat berat. IQ-
nya (inteligency Quotient) kurang dari 25, dan tidak bisa berkembang lagi.
Orangnya tidak bisa mengerti, dan tidak bisa diajari apa-apa. Pada
umumnya dia tidak mampu menjaga diri dan melindungi diri sendiri
terhadap bahaya-bahaya dari luar.
2). Imbesil
imbecility: IQ-nya antara 25-49. Mereka itu seperti kanak-kanak berumur
36-83 bulan (3-7 tahun). Ukuran tinggi dan bobot badan biasanya kurang, sering
cacad jasmaniah, atau mengalami anomali-anomali (kelainan). Gerakan
gerakannya tidak stabil dan lamban. Ekspresi wajahnya kosong dan ketolol
tolalan. Daya tahan terhadap penyakit kurang sekali. Perkembangan jasmani dan
rohaninya sangat lambat. Kurang reaksinya jika ia diajak berbicara.
Empat puluh persen dari mereka itu menderita epilepsi atau ayan. Sukar
sekali mengurus diri sendiri. Akan tetapi mereka masih dapat diajari melindungi
diri sendiri dari bahaya fisik. Anak-anak ini masih bisa mengerjakan tugastugas
sederhana dibawah pengawasan. Missalnya makan, minum, berpakaian, mencuci
dan megelap piring. Pada diri mereka ada defektivitas dalam kapasitas
edukasinya. Jadi, mereka tidak bisa diajar di kelas atau sekolah konvensional.
Mereka sangat bergantung pada perlindungan dan pertolongan keluarga dan orang
tua, karena tidak mampu mendapatkan mata pencaharian sendiri. Banyak dari
mereka anak-anak imbesil ini mati muda.
4) Dementia
Dementia (de, dis, des rusak, mentis jiwa, mental): rusak mentalnya,
dengan ciri-ciri memburuknya atau hilangnya fungsi-fungsi intelektual,
kemampuan menalar, ingatan dan kemauan; dan ditandai dengan kebingungan,
disorientasi, apati dan bermacam-macam tingkatan stupor.
Dementia alkoholik
Dementia disebabkan oleh alkoholisme kronis atau alkoholisme
tingkat berat. Berlangsung lebih lama, namun kurang hebatnya jika
dibandingkan dengan delirium tremens.
Dementia apoplectic
Dementia disebabkan oleh pendarahan pada otak, atau oleh
melunaknya jaringan-jaringan pada otak.
Dementia agitata
Dementia disertai fase-fase depresi dan agitasi (kegembiraan,
kegemparan, kebingungan).
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kecerdasan bukanlah suatu benda: boleh jadi ia merupakan keseluruhan
jumlah kemampuan yang berbeda-beda, maupun lebih baik ditegaskan sebagai
suatu istilah deskriptif yang digunakan bagi perilaku mana yang sesuai dengan
lingkungan. Para psikolog menggunakan IQ sebagai definisi operasional dari
kecerdasan, nilai IQ menunjukkan perbandingan cara baik antara seorang dengan
orang lain di dalam tes-tes yang meliputi pemikiran logis.
3.2 SARAN
Dari hasil makalah kami ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita
semua umumnya kami pribadi. Dan segala yang baik datangnya dari Allah, dan
yang buruk datangnya dari diri saya. Penyusun sadar bahwa makalah kami ini
jauh dari kata sempurna, masih banyak kesalahan dari berbagai sisi, jadi kami
harapkan saran dan kritik nya yang bersifat membangun untuk perbaikan karya
ilmiah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA