Anda di halaman 1dari 11

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah akar penyebab Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi


terpilih yang masalah
No.
akan KL Wawancara FGD
diselesaikan
1 Rendahnya Penggunaan Rendahnya hasil belajar Hasil Wawancara : Beberapa Berdasarkan hasil kajian
hasil belajar model siswa dalam materi Beberapa alternatif alternatif solusi literatur, wawancara dan
siswa dalam pembelajaran volume bangun ruang solusi dari hasil dari hasil diskusi FGD, alternatif solusi yang
materi volume yang kurang kubus dan balok, wawancara, untuk di forum diskusi cenderung akan
bangun ruang sesuai dengan muatan pelajaran permasalahan LMS, untuk diterpakan, yaitu:
kubus dan materi matematika di kelas V, rendahnya hasil permasalahan A. Model pembelajaran
balok, muatan pembelajaran. bisa diselesaikan belajar siswa dalam rendahnya hasil PBL (Problem Based
pelajaran dengan beberapa materi volume belajar siswa Learning) dengan media
matematika di alternatif solusi bangun ruang, dalam materi kubus satuan.
kelas V diantaranya : yaitu : volume bangun
ruang, yaitu : Kelebihan :
1. Menggunakan 1. Pembelajaran
1. Model Experiental pembelajaran Metode berpusat pada siswa
Learning berbasis demonstrasi. (student centered).
Yuwono, Madyono, masalah Karena melalui 2. Siswa diarahkan
Yuniawatika (2020), (problem based metode untuk memecahkan
dalam penelitiannya learning). demonstrasi, masalah sendiri.
menyatakah bahwa Karena dengan siswa akan lebih 3. Siswa memiliki
model experiental PBL bisa tertarik dan kemampuan
learning bisa menjadi melatih berpikir dapat membangun
salah satu solusi yang kritis siswa. meningkatkan pengetahuannya
diterapkan pada 2. Menggunakan hasil belajar sendiri melalui
pembelajaran media yang siswa. Pada aktivitas belajar.
matematika. Solusi ini menarik dan metode 4. Pembelajaran yang
dipilih karena model kontekstual. pembelajaran dilakukan fokus
pembelajaran Sehingga siswa demonstrasi, terhadap satu
eksperiental learning lebih guru bisa maslah.
pembelajaran yang termotivasi mempraktikan
dapat memberikan dalam langsung melalui 5. Siswa terlibat secara
kesempatan kepada mengikuti media realita langsung dalam
siswa untuk belajar pembelajaran. cara menghitung kegiatan
melalui 3. Model volume. Misalnya berkelompok.
pengalamannya. demonstrasi bisa dengan pasir 6. Siswa terbiasa
dengan benda- atau air untuk menggunakan
2. Media Kubus benda konkret. isinya dan sumber-sumber
Satuan 4. Penggunaan bangun pengetahuan, baik
Diana (2021), media video interaktif. ruangnya bisa dari pespustakaan,
kubus satuan ialah dengan kardus internet, wawancara,
media yang digunakan bekas makanan dan observasi.
oleh pengajar untuk atau tempat
mempermudah peserta minu. Kelemahan:
didik mengerti 1. Siswa kurang
bagaimana mencari percaya diri dalam
volume kubus serta mememcahkan
Balok menggunakan suatu masalah yang
memakai rumus. dianggap sulit.
Penggunaan Metode 2. Jika siswa terlalu
Kerja kelompok banyak, pendidik
menggunakan Media akan kesulitan
Kubus Satuan dapat dalam
meningkatkan hasil mengkondisikannya.
belajar siswa pada 3. Keberhasilan model
Mata Pelajaran pembelajaran
Matematika di Kelas V melalui PBL
SDN-6 Panarung. membutuhkan
cukup waktu untuk
3. Model Pembelajaran persiapan.
PBL (Problem Based 4. Jika pendidik tidak
Learning) menjelaskan kenapa
Cahyani, Hadiyanti, mereka harus
Saptoro (2021), memecahkan suatu
menyatakan masalah yang
penggunaan Problem sedang dipelajari,
Based Learning dapat siswa tidak akan
meningkatkan sikap tertarik untuk
kedisiplinan dan belajar.
kemampuan berpikir
kritis siswa kelas VD SD B. LKPD Pop-up berbasis
1 Bantul pada muatan PBL
pelajaran matematika.
Kelebihan :
4. LKPD Pop-up 1. Pembelajaran
berbasis PBL berpusat pada siswa
Susethika (2020), dalam (student centered).
penelitiannya 2. Siswa diarahkan
menyatakan bahwa untuk memecahkan
model pembelajaran masalah sendiri.
LKPD Pop-up berbasis 3. Siswa memiliki
model pembelajaran PBL kemampuan
sangat layak dan praktis membangun
dalam proses belajar pengetahuannya
mengajar di kelas V sendiri melalui
sekolah dasar. aktivitas belajar.
PBL (Problem Based 4. Tampilan medai
Learning) adalah pop-up yang
pembelajaran yang di menarik, sehingga
dalamnya terdapat membuat siswa
suatu masalah yang penasaran.
nyata untuk melatih 5. Media pop-up
pola fikir siswa dalam berbentuk 3
menyelesaikan masalah dimensi, sehingga
dan mengembangkan memberikan
keterampilan siswa gambaran seperti
dalam berfikir kritis. nyata.
Pop-up yaitu media
pembelajaran yang
dilengkapi dengan Kelemahan :
gambar 3D (tiga 1. Siswa kurang
dimensi), untuk dapat percaya diri dalam
mendorong cara berpikir mememcahkan
siswa dan mampu suatu masalah yang
menambah dianggap sulit.
pengetahuan dalam 2. Jika siswa terlalu
memahami bentu banyak, pendidik
benda, serta akan kesulitan
memudahkan siswa dalam
untuk memahami mengkondisikannya.
materi yang dipelajari. 3. Keberhasilan model
pembelajaran
melalui PBL
membutuhkan
cukup waktu untuk
persiapan.
5. Jika pendidik tidak
menjelaskan kenapa
mereka harus
memecahkan suatu
masalah yang
sedang dipelajari,
siswa tidak akan
tertarik untuk
belajar.
2 Pemanfaatan Guru belum Permasalahan Beberapa alternatifBeberapa Berdasarkan hasil kajian
model memahami pemanfaatan model solusi dari hasil alternatif solusi literatur, wawancara dan
pembelajaran model pembelajaran inovatif wawancara, untuk dari hasil diskusi FGD, alternatif solusi yang
inovatif yang pembelajaran yang belum efektif permasalahan di forum diskusi cenderung akan
belum efektif inovatif yang dalam materi siklus air, pemanfaatan model LMS, untuk diterpakan, yaitu:
dalam materi sesuai dengan muatan pelajaran IPA pembelajaran permasalahan A. Model pembelajaran
siklus air, materi ajar. kelas V, dapat inovatif yang belumpemanfaatan PBL (Problem Based
muatan diselesaikan dengan efektif dalam
model Learning ) dengan
pelajaran IPA beberapa model materi siklus air, pembelajaran media diorama .
kelas V pembelajaran sebagai muatan pelajaran inovatif yang
berikut : IPA kelas V.
belum efektif Kelebihan :
Beberapa alternatifdalam materi 1. Melatih
1. Pengembanagan solusinya yaitu : siklus air, keterampilan siswa
LKPD berbasis muatan dalam memecahkan
Proyek 1. Menggunakan pelajaran IPA masalah.
Murni dan Yasin (2021), model PBL kelas V 2. Seluruh siswa
dalam penelitian (problem based , yaitu : terlibat dalam
menyatakan bahwa learning). seluruh kegiatan
pengembangan LKPD Dalam model 1. Menggunakan pembelajaran, baik
(Lembar Kerja Peserta PBL guru bisa model picture siswa yang
Didik) Berbasis Proyek menggunakan and picture berprestasi tinggi,
dapat dijadikan salah media untuk 2. Menggunakan sedang ataupun
satu alternatif solusi melakukan metode rendah.
untuk digunakan dalam demonstrasi, demontrasi 3. Siswa lebih
pembelajaran IPA. sehingga siswa 3. Menggunakan memahami materi
LKPD juga dapat tertarik pada model PBL ajar yang
membuat proses pembelajaran disampaikan.
pembelajaran lebih aktif. tersebut. 4. Siswa lebih
Dengan pembelajaran termotivasi untuk
aktif, siswa 2. Menggunakan belajar, karena
mendapat pengalaman model penggunaan media
langsung sehingga tidak pembelajaran yang menarik.
terbatas dengan berbasis proyek
pengetahuan belaka.
Hal tersebut sesuai (project based 5. Media diorama bisa
dengan konsep dari learning). digunakan berulang
pembelajaran berbasis kali.
proyek. Model 3. Menggunakan
pembelajaran berbasis media video Kelemahan:
proyek ini adalah salah pembelajaran 1. Siswa kurang
satu yang interaktif. percaya diri dalam
model pembelajaran mememcahkan
yang diusulkan dalam 4. Menggunakan suatu masalah yang
kurikulum 2013 model dianggap sulit.
bertujuan untuk eksperimen. 2. Keberhasilan model
mengembangkan 5. Menggunakan pembelajaran
keterampilan siswa video melalui PBL
dalam menghasilkan demonstrasi membutuhkan
karya dengan media cukup waktu untuk
yang kontekstual baik konkret. persiapan.
secara individu maupun 3. Jika pendidik tidak
kelompok. Model menjelaskan kenapa
pembelajaran berbasis mereka harus
proyek (project based memecahkan suatu
learnig) adalah model masalah yang
pembelajaran inovatif sedang dipelajari,
yang berfokus pada siswa tidak akan
pembelajaran inovatif mau belajar apa
yang yang ingin mereka
menekankan belajar pelajari.
kontekstual melalui 4. Diorama sebaiknya
kegiatan-kegiatan yang tidak terlalu ramai
kompleks. Pembelajaran tetapi jelas
berbasis proyek adalah sasarannya atau
cara yang konstruktif tujuannya dan
dalam pembelajaran memiliki daya tarik.
yang menggunakan
permasalahan sebagai
stimulus dan berfokus B. Model Project Based
pada aktivitas pelajar. Learning
(Pengembangan LKPD
2. Problem Based berbasis proyek)
Learning (PBL)
dengan Media Kelebihan :
Diorama 1. Memberikan
Yuniarsih (2021), pengalaman khusus
mengemukakan bahwa pada siswa karena
salah satu model melibatkan siswa.
pembelajaran yang 2. Melalui LKPD, guru
menarik dan dapat mendapat
menningkatkan hasil kesempatan untuk
belajar peserta didik memancing siswa
adalah model agar aktif dalam
pembelajaran Problem terlibat materi
Based Learning (PBL) yang dibahas.
dengan media 3. Mendorong
pembelajaran Diorama. kemampuan peserta
Pembelajaran IPA materi didik dalam
siklus air menggunakan menghasilkan karya
model pembelajaran PBL kontekstual, baik
perlu menggunakan individu maupun
media untuk membantu kelompok.
peserta didik agar dapat 4. Memotivasi perserta
menerima pembelajaran didik untuk
secara optimal. merefleksi hal-hal
Septian Apendi (dalam yang perlu mereka
Yuniarsih, 2021) juga pelajari dalam
mengemukakan bahwa pembelajaran
dengan penerapan sebuah proyek
Problem Based Learning nyata.
dengan media Diorama 5. Memungkinkan
dapat meningkatkan pendidik untuk
hasil belajar dan memberikan
pemahaman peserta pembelajaran
didik dalam pengalaman
pembelajaran IPA, langsung siswa.
metode ini juga sangat 6. Memfokuskan pada
melatih keterampilan aktivitas siswa yang
peserta didik dalam berupa
memecahkan masalah. pengumpulan
Pembelajaran informasi dan
penggunaan PBL dapat pemanfaatanya
memfasilitasi untuk
keterlibatan peserta menghasilkan
didik baik yang sesuatu yang
berprestasi tinggi, bermanfaat bagi
sedang, ataupun kehidupan siswa itu
rendah. sendiri maupun bagi
Shoimin (dalam orang lain.
Agustina, Armariena,
Prasrihamni, 2022) Kelemahan :
mengemukakan salah
satu model 1. Pembelajaran
pembelajaran yang berbasis proyek
dapat diterapkan memerlukan banyak
dalam kurikulum 2013 waktu yang harus
saat ini adalah model disediakan untuk
pembelajaran problem menyelesaikan
based learning (PBL), permasalahan yang
yaitu model pengajaran kompleks
yang bercirikan adanya 2. Banyak orang tua
permasalahan nyata peserta didik yang
sebagai konteks untuk merasa dirugikan
para peserta didik karena menambah
belajar berpikir kritis biaya untuk
dan keterampilan
memecahkan masalah memasuki sistem
serta memperoleh baru.
pengetahuan. 3. Banyaknya
Sudjana dan Rivai peralatan yang
(dalam Yuniarsih, 2021) harus disediakan.
mengemukakan bahwa Oleh karena itu,
media diorama adalah disarankan untuk
pemandangan sebuah menggunakan team
dimensi mini, bertujuan teaching dalam
untuk menggambarkan pembelajaran.
pemandangan 4. Peserta didik
sebenarnya. memiliki kelemahan
dalam percobaan
3. Model Pembelajaran dan pengumpulan
PBL informasi akan
dengan berbantuan mengalami
Media Audio Visual kesulitan.
Agustina, Armariena, 5. Ada kemungkinan
Prasrihamni (2022), peserta didik yang
dalam penelitiannya kurang aktif dalam
mengemukakan bahwa kerja kelompok.
model pembelajaran PBL 6. Apabila topik yang
dengan berbantuan diberikan pada
media audio visual masing-masing
dapat diterapkan dalam kelompok berbeda,
pembelajaran materi dikhawatirkan
siklus air. peserta didik tidak
Shoimin (dalam memahami topik
Agustina, Armariena, secara keseluruhan.
Prasrihamni, 2022)
mengemukakan salah
satu model
pembelajaran yang
dapat diterapkan
dalam kurikulum 2013
saat ini adalah model
pembelajaran problem
based learning (PBL),
yaitu model pengajaran
yang bercirikan adanya
permasalahan nyata
sebagai konteks untuk
para peserta didik
belajar berpikir kritis
dan keterampilan
memecahkan masalah
serta memperoleh
pengetahuan.
Sanjaya W (dalam
Agustina, Armariena,
Prasrihamni, 2022)
media pembelajaran
berupa media
audiovisual, yaitu jenis
media pembelajaran
yang selain
mengandung unsur
suara juga
mengandung unsur
gambar yang dapat
dilihat., seperti
rekaman video, film,
slide suara, dan lain
sebagainya.
DAFTAR PUTAKA

Agustina, E., Armareina D N., Prasrihamni, M. (2022). Implementasi model Problem Based Learning Berbantuan
Media Audio Visual Pada Materi Siklus Air Di Kelas V SDn 5 Kampung Baru. Ibtida’I Jurnal Kependidikan Dasar, 9 (2), 81-
98.

Cahyani, D H., Hadiyanti, A H D., Saptoro, A. (2021). Peningkatan Sikap Kedisiplinan dan Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa dengan Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning. Jurnal Ilmu Pendidikan, 3 (3), 919-927.

Diana, M S. (2021). Improving Student Learning Outcomes on Cube and Block Volume Materials Through Group Work Method
Using Unit Cube Media. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi., 6 (2),25-30.

Murni, A W., Yasin F N. (2021). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Proyek pada Materi Siklus Air
Kelas V Sekolah Dasar. Jurnalbasicedu. 5 (6),6196-6210.

Susethika, Baweano Avista. (2020). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Pop-Up Berbasis Pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) Pada Materi Volume Bangun Ruang Kelas V Sekolah Dasar. Prosiding Seminar Nasional PGSD
UNIKAMA. 4.

Yuniarsih, Rizky. (2021). Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Siklus Air Menggunakan Model Preoblem Based Learning dengan
Media
Diorama. Jurnal Ilmiah Kependidikan, 9 (1).

Yuwono, N R., Madyono, S., Yuniawatika. (2020). Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Materi Vomume Bangun Ruang
Kubus dan Balok Melalui Model Experiental Learning. Jurnal Wahana Sekolah Dasar, 28 (2), 60-67.

Anda mungkin juga menyukai