30 Pertanyaan Interview Kerja Dan Cara Menjawabnya
30 Pertanyaan Interview Kerja Dan Cara Menjawabnya
Menjawabnya!
1. Coba ceritakan tentang diri Anda?
Pertanyaan yang selalu ditanyakan dalam wawancara kerja adalah tentang perkenalan diri. Ini bisa jadi
waktu yang pas untuk kamu menjelaskan siapa kamu dan kenapa kamu cocok untuk mengisi posisi yang
kamu inginkan. Kamu bisa menceritakan background pendidikan, pengalaman sebelumnya (kerja,
magang, lomba, organisasi, volunteer), dan kemampuan yang sesuai dengan posisi yang dilamar.
Kamu nggak perlu memberikan informasi pribadi terlalu banyak seperti tempat tanggal lahir, berat
badan, atau alamat lengkap.
Contoh jawabannya:
“Karena pendidikan dan pengalaman yang saya miliki sesuai dengan posisi ini. Selain itu, perusahaan
Bapak/Ibu, merupakan salah satu yang terbaik di bidangnya, karena itu besar harapan saya untuk bisa
berkarier di perusahaan ini.”
Contoh jawaban:
“Perusahaan ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang Pendidikan dan merupakan salah satu yang
terbaik di bidangnya. Produk-produk yang ditawarkan juga sangat inovatif dan terbukti mampu bertahan
di masa pandemi. Bahkan perusahaan ini digadang-gadang akan menjadi startup Unicorn selanjutnya.
Saya juga bertanya kepada beberapa teman saya yang bekerja di perusahaan ini terkait budaya
perusahaan yang sangat bisa mendukung saya untuk terus berkembang dan belajar lebih banyak lagi.”
Contoh jawaban:
“Saya memiliki pengalaman kerja sebagai Social Media Specialist selama 1 tahun. Saat itu, saya
dipercaya untuk mengelola Instagram produk baru. Dalam waktu 8 bulan, saya berhasil meningkatkan
followers Instagram dari 0 menjadi 150.000. Selain itu, engagement dengan audiens selalu terjaga, rata-
rata komentar mencapai 50 di setiap unggahan. Ini mendukung penjualan dan perkembangan bisnis
perusahaan. Karena hal ini, saya mendapat penghargaan sebagai karyawan terbaik di tim saya.”
11. Sebutkan skill yang kamu miliki untuk mendukung pekerjaan ini
Untuk menjawab pertanyaan wawancara ini, kamu harus memahami posisi yang kamu lamar beserta
hard skill dan soft skill yang dibutuhkan. Kamu bisa menonjolkan skill kamu yang sesuai dengan
pekerjaan tersebut. Jika kamu bekerja di bidang kreatif, kamu bisa menyertakan portofolio yang
membuat HRD atau user lebih yakin dengan kemampuanmu.
Contoh jawaban:
“Saya pernah mengikuti sertifikasi brevet AB pada tahun 2021 untuk mendukung karier saya di bidang
perpajakan. Saya juga mahir menggunakan Microsoft Excel seperti Pivot, Vlookup, dan Hlookup. Selain
itu, saya juga memiliki pengalaman magang di bidang terkait selama 3 bulan semasa kuliah.”
Contoh jawaban:“Saya memiliki pengalaman kerja sebagai Social Media Specialist selama 2 tahun. Di
pekerjaan sebelumnya, saya berhasil meningkatkan engagement rate Instagram sebanyak 60%. Dengan
pengalaman tersebut, saya mengetahui strategi untuk mengembangkan konten dan media sosial di
perusahaan Bapak/Ibu. Jika saya diterima di perusahaan ini, saya akan berkontribusi untuk
meningkatkan engagement rate dan tujuan komunikasi lain yang dapat mendukung bisnis perusahaan
dengan skill dan pengalaman yang saya miliki.”
13. Kapan bisa mulai bekerja di perusahaan ini?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu bisa memberikan jawaban yang sesuai dengan kondisimu. Kalau
kamu adalah fresh graduate dan belum bekerja, kamu dapat menjawab bisa bergabung sesegera
mungkin. Tapi, kalau kamu adalah pekerja, kamu harus menyelesaikan One Month Notice dulu selama 1
bulan. Jadi kamu bisa jawab 30 hari setelah masa pengunduran diri disetujui perusahaan sebelumnya.
Contoh jawaban: “Baik Pak/Bu, kalau saya boleh berpendapat, besar harapan saya untuk bisa bekerja di
kota tempat saya tinggal saat ini yaitu Makassar. Tapi, apabila kedepannya perusahaan memiliki
kebijakan untuk menempatkan saya di luar kota, saya bersedia jika harus mengikuti aturan tersebut.
Saya percaya bahwa perusahaan Bapak/Ibu memiliki banyak pertimbangan untuk menempatkan
seseorang di sebuah kota.”
20. Di CV kamu terlihat bahwa kamu sempat tidak bekerja selama beberapa waktu, kenapa?
Jawablah pertanyaan ini dengan jawaban yang jujur dan tetap profesional. Misalnya, kamu bisa
menyampaikan bahwa kamu tetap belajar untuk mengembangkan skill dan mengikuti update dunia
kerja.
Contoh jawaban:
“Betul Pak/Bu, saya sempat tidak bekerja selama 1 tahun karena melanjutkan pendidikan S2. Tapi
setelah itu saya memutuskan untuk berkuliah sambil bekerja. Selama tidak bekerja, saya mengikuti
kursus online tentang pemasaran dan bisnis agar tetap produktif dan meningkatkan pengetahuan dan
skill yang dibutuhkan untuk bekerja kembali.”
21. Kenapa kamu melamar bidang pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusan kuliah?
Kalau kamu melamar pekerjaan yang berbeda dengan background pendidikan, tidak perlu panik. Kamu
bisa menjawab pertanyaan interview kerja ini dengan menjelaskan bahwa kamu memiliki passion di
bidang tersebut, pengalaman kerja, dan hobi yang berkaitan. Misalnya, kamu lulusan Kehutanan yang
ingin bekerja di bidang pemasaran.
Contoh jawaban:
“Benar Pak/Bu, saya memang bukan lulusan Komunikasi atau Pemasaran. Tapi, saya memiliki passion
besar di bidang ini memiliki impian untuk berkarier sebagai Content Writer. Saya juga memiliki hobi
menulis di blog pribadi sejak tahun 2018. Selama kuliah, saya juga bergabung dengan organisasi pers
dan mengikuti berbagai lomba menulis. Saya percaya, hal-hal tersebut bisa meningkatkan skill yang
dibutuhkan untuk bekerja di bidang ini.”
Contoh jawaban:“Selama kuliah, saya pernah menjadi ketua Himpunan Mahasiswa dan ketua di
beberapa acara kepanitiaan. Dari sini, saya belajar komunikasi, mendengarkan, menyelesaikan masalah,
dan memimpin anggota saya untuk mencapai tujuan bersama. Selain itu, saya juga pernah menjadi
anggota sebuah acara kepanitiaan. Selama menjadi anggota, saya bersedia mendengarkan arahan atau
instruksi dari ketua agar acara berjalan dengan baik.”
Contoh jawaban:
“Saya terbiasa menyusun to-do list pada malam hari. Tujuannya adalah agar besoknya saya jadi lebih
produktif dan sudah mengetahui apa saja yang harus saya lakukan dan selesaikan. Saya menyusun
pekerjaan berdasarkan skala prioritas penting-mendesak, penting-tidak mendesak, mendesak-tidak
penting, dan tidak mendesak-tidak penting. Dengan ini, saya bisa menyelesaikan pekerjaan dari yang
paling penting untuk diselesaikan dan menghapus to-do list yang kurang penting.”
Contoh jawaban: “Sebelumnya, saya bekerja sebagai Social Media Specialist. Dalam salah satu konten
Instagram, ternyata ada kesalahan penulisan nama tokoh terkenal dan hal ini disadari oleh netizen.
Akhirnya, unggahan tersebut harus dihapus dan diunggah ulang dengan konten yang sudah diperbaiki.
Dari kesalahan ini, saya belajar untuk selalu mengecek kembali penulisan copy pada brief sebelum
dikerjakan Designer dan mengecek caption untuk menghindari terjadinya kesalahan penulisan lagi.”