Jiwa dan ruh itu berbeda. Namun keduanya memiliki hubungan yang terikat satu dengan yang
lain. Tidak akan ‘berfungsi’ dengan baik seorang manusia apabila jiwa dan ruhnya tidak saling
berinteraksi dengan baik. Jiwa ada sebagai akibat bersatunya ruh dengan badan, sebab ruhlah
yang menjadikan manusia hidup, dan selama manusia itu hidup, mereka dapat menentukan
pilihan hidupnya karena ada peranan jiwa di dalam tubuh manusia.
1. Berdasarkan subtansi
Dalam QS. A Nahl (16) : 78, QS. Yusuf : 22, QS. Al Insaan (76) : 1, dan QS. Asy Syam (91) : 7-
10 dijelaskan bahwa jiwa merupakan dzat yang labil kualitasnya. Bisa naik, turun, kotor, bersih,
dst. Perkembangan kualitas jiwa seseorang terjadi seiring dengan pengalaman hidup, ilmu, dan
umurnnya.
Sementara, ruh dalam QS. Al Hijr (15) : 29, QS. Tahrim (66) : 12, QS. As Sajdah (32) : 9
digambarkan sebagai dzat yang selalu baik, suci, dan berkualitas tinggi. Bahkan merupakan
‘turunan’ dari Dzat Ketuhanan.
2. Berdasarkan fungsi
Jiwa adalah ‘sosok’ yang bertanggung jawab atas segala perbuatan kemanusiannya. Jiwa
memiliki kebebasan untuk memilih kebaikan atau keburukan dalam hidupnya yaitu sebagai amal
(baik amal baik ataupun amal buruk).
Pertanggungjawaban itu akan dipikul oleh jiwa ketika ia dikembalikan ke badannya pada hari
kebangkitan kelak. Berbeda dengan jiwa, ruh merupakan anugerah Allah yang menularkan
sebagian sifat-sifat Allah. Dengan ditiupkannya ruh, saat itulah manusia dapat bernafas.
Intinya, ruh berfungsi sebagai ‘sesuatu’ yang menjadikan manusia itu hidup dan jiwa merupakan
‘sosok’ penentu setiap pilihan dalam kehidupan.
Perbedaan makna jiwa dengan ruh dapat kita lihat dalam kegiatan sehari-hari. Tatkala seseorang
terlelap dalam tidur, hembusan nafas dan detak jantungnya masih terdengar karena yang ditahan
oleh Allah adalah jiwanya, bukan ruhnya. [QS. Az Zumar (39):42]
3. Berdasarkan sifat
Jiwa berpotensi dapat merasakan kemarahan, kesedihan, kegembiraan, ketenangan, dll.
Sedangkan ruh bersifat stabil. Ruh adalah kutub positif dari sifat kemanusiaan sebagai lawan dari
sifat setan yang negatif.
Ruh adalah dzat yang menjadi media penyampai Sifat-sifat Ketuhanan di dalam kehidupan
manusia.
Dalam kaitannya dengan jasmani, Allah menjelaskan bahwa ruh tersebutlah yang menjadikan
fungsi-fungsi kehidupan seperti penglihatan, pendengaran dan hati seorang manusia bisa
dipahami oleh jiwa. Jika tidak karena ruh, maka fungsi penglihatan, pendengaran dan ‘hati’ tidak
menghasilkan kefahaman sebagaimana seorang manusia.
Secara fungsinya ruh adalah dzat yang selalu baik dan berkualitas tinggi. Ruh, selalu ‘mengajak’
kepada kebaikan. Ini juga ada kaitannya dengan istilah ruh yang digunakan untuk menyebut
malaikat. Ruh mewakili sifat-sifat malaikat yang penuh dengan ketaatan, keikhlasan, akal sehat,
kesucian, cinta kasih dan kesempurnaan.
Dan kalau secara sifat ruh bersifat stabil dan merupakan kutub positif dari sifat kemanusiaan.
Ruh juga digambarkan bagaikan malaikat yang mengajak pada cahaya yang terang benderang,
melepaskan diri dari dunia kegelapan hawa nafsu.
Jiwa (Nafs) juga terbuat dari cahaya, tetapi jiwa digambarkan sebagai dzat yang bisa berubah-
ubah kualitas: naik dan turun, jelek dan baik, kotor dan bersih, dst.
Lantas dimanakah posisi Ruh? Sebagaiman kita ketahui bahwa sel merupakan unit terkecil
kehidupan. Setiap sel mampu melaksanakan aktifitas kehidupan, seperti respirasi oleh
mitokondria, sekresi oleh kompleks golgi, serta proses pencernaan oleh lisosom. Selanjutnya sel-
sel itu bersatu membentuk jaringan-organ-sistem organ-organisme, yaitu manusia, alias kita.
Secara tidak langsung kita telah menemukan jawaban bahwa ternyata ruh itu bersemayam di
setiap sel tubuh.
Subhanallah!
Allah menciptakan manusia dari unsur tanah dan kemudian meniupkan sebagian RuhNya kepada
badan itu. Maka hiduplah ‘bahan organik tanah’ menjadi badan manusia. Akibat dari bersatunya
jasmani (tubuh) dan ruh, se
2 minggu lalu
Rincian tambahan
sejak saat itu pula mulai aktiflah jiwa manusianya.
Jadi jiwa adalah ‘akibat’. Jiwa muncul akibat interaksi antara ruh dengan jasmani. Jiwa dapat
mengikuti petunjuk ruh lantas menuju pada kebaikan atau justru tertarik pada jasmani yang
cenderung mengtuhankan hawa nafsu dan menggiring manusia pada keburukan.
2 minggu lalu
Malaikat tunduk kepada Adam setelah Allah 'meniupkan' RuhNya kepada Adam. Setelah Allah
menyempurnakan kejadian Adam sebagai seorang manusia. Jadi, kita bisa mengambil
kesimpulan, bahwa
1. kualitas Ruh itulah yang menyebabkan meningkatnya kualitas seorang manusia, sehingga
menjadikan para malaikat menghormatinya.
2. ketinggian dzat yang disebut Ruh itu terlihat dari bagaimana Allah mengatakannya sebagai
Ruh Ku. Tidak pernah Allah, dalam firmanNya, menggunakan kata ganti kepunyaan 'KU' untuk
Jiwa. Misalnya, mengatakan 'JiwaKU'. Tetapi Dia menggunakan kata ganti kepunyaan itu, untuk
menggambarkan Ruh.
2 minggu lalu
buat @ Uni O
tentang jiwa Allah berfirman dlm QS At-Tahrim (66) : 12 "Hai Jiwa yang Tenang, kembalilah
kepada Tuhanmu dengan keadaan ridho dan diridhoi."
2 minggu lalu
Lapor Penyalahgunaan
by REDHOT
Anggota sejak:
17 Februari 2010
Total poin:
1364 (Tingkat 3)
Gambar Badge:
Agama yang benar yang akan menuntun jiwa selalu condong pada ruhani.
materi referensi:
Allahu'alam bi sawab
2 minggu lalu
100% 1 Suara
Lapor Penyalahgunaan
Action Bar:
7 bintang - tandai ini sebagai Pertanyaan Menarik!
20100427174012 Mulai
Tampilkan:
by DZUL
Anggota sejak:
19 April 2010
Total poin:
389 (Tingkat 2)
Subhanallah...
Makasih atas infonya, semoga postingan ini menjadi pelajaran dan pengajaran bagi kita
semua dalam menjalani kehidupan di dunia yang fana ini. Amin
o 2 minggu lalu
0% 0 Suara
by WADUH!!!
Anggota sejak:
26 April 2010
Total poin:
1411 (Tingkat 3)
o 2 minggu lalu
0% 0 Suara
by Malaikat Maut
Anggota sejak:
26 April 2010
Total poin:
145 (Tingkat 1)
materi referensi:
4 sehat 5 sempurna
o 2 minggu lalu
0% 0 Suara
by Uni O
Anggota sejak:
04 April 2010
Total poin:
2149 (Tingkat 3)
Postingan Menarik.
He.....3x.
Ayatnya LUPA. Kalau ada @user yg tau, silahkan di tambahkan.
Wassalam.
o 2 minggu lalu
0% 0 Suara
by Ceplok Batok
Anggota sejak:
08 April 2010
Total poin:
83 (Tingkat 1)
o 2 minggu lalu
0% 0 Suara
by masoerox 野生草原
Anggota sejak:
18 Agustus 2007
Total poin:
2499 (Tingkat 3)
سبـحا ن هللا
posting yg bagus banget :-bd
o 2 minggu lalu
0% 0 Suara
by d'dons
Anggota sejak:
30 Maret 2010
Total poin:
1008 (Tingkat 3)
SUBHANALLAH.
Ya Rahman Ya Rahim
ternyata Ruh itu Menuntun Kita Untuk mencari 99 sifat ALLAH "Asmaul Husna" mau
dimanapun dan bagaimanapun Kita,mengapa?
Karena ALLAH Swt Sangat SAYANG pada kita dan sangat tidak rela jika kita
Meninggalkan ALLAH pada situasi apapun .
^_^ .
o 2 minggu lalu
0% 0 Suara
by 0087
Anggota sejak:
01 Desember 2008
Total poin:
838 (Tingkat 2)
o 2 minggu lalu
0% 0 Suara
by Gold Romani
Anggota sejak:
10 Maret 2010
Total poin:
584 (Tingkat 2)
o 2 minggu lalu
0% 0 Suara
Anggota sejak:
15 Juli 2009
Total poin:
3241 (Tingkat 4)
..
o 2 minggu lalu