Anda di halaman 1dari 6

Bab 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, virus Corona adalah

keluarga besar virus yang menginfeksi manusia dan hewan. Manusia dengan

penyakit ini biasanya mengalami infeksi saluran pernapasan mulai dari flu biasa

hingga kondisi parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan

Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Jenis virus Corona jenis baru yang

pertama kali muncul pada manusia sejak insiden yang tidak biasa di Wuhan,

China pada Desember 2019, yang disebut Severe Acute Respiratory Syndrome

Coronavirus 2 (SARS-COV2) atau Coronavirus 2019 (COVID-19). Lebih dari 180

juta kasus Covid-19 yang dikonfirmasi telah dilaporkan di seluruh dunia, di lebih

dari 220 negara yang berbeda (World Health Organization, 2021).

Pada 2 Maret 2020, Indonesia secara resmi mengkonfirmasi kasus Covid-19

pertama di Depok, Jawa Barat. Virus SARS COV-2 teridentifikasi pada dua warga

negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di Depok. Kedua korban Covid-19

tersebut memiliki riwayat interaksi dengan warga Jepang di Malaysia yang

diketahui sebagai pembawa virus tersebut. Pemerintah Indonesia memeriksa dan

16
17

mengisolasi semua orang yang berhubungan dengan kedua warga tersebut.

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) juga membentuk Satuan Tugas

(Satgas) penanganan Covid-19 di daerah-daerah. Di seluruh provinsi di Indonesia,

saat ini terdapat sekitar 6 juta kasus terkonfirmasi Covid-19.

Provinsi Riau merupakan salah satu provinsi yang terkena dampak Covid-19.

Pusat kegiatan komunal di Provinsi Riau adalah di Kota Pekanbaru yang

merupakan ibukota provinsi. Akibatnya, Covid-19 dengan cepat menyebar ke

seluruh Kota Pekanbaru, sehingga menjadi daerah zona merah. Jumlah kasus

positif Covid-19 terus bertambah setiap harinya. Sekarang, jumlah kasus yang

dikonfirmasi berkisar lebih dari 120.000 kasus,

Awal Maret 2020, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad menjadi

rumah sakit pertama yang menangani pasien Covid-19. Rumah Sakit Umum

Daerah (RSUD) Arifin Achmad, Rumah Sakit Awal Bros, Rumah Sakit Eka,

Rumah Sakit Santa Maria, dan Rumah Sakit Ibnu Sina saat ini menjadi 5 fasilitas

yang ditetapkan Pemkot Pekanbaru sebagai rumah sakit rujukan pasien Covid-19.

Rumah sakit wajib melakukan perawatan hingga pasien sembuh guna memenuhi

kebutuhan pasien Covid-19 dan menjalankan perannya sebagai institusi pelayanan

kesehatan. Setiap rumah sakit, terutama rumah sakit rujukan, sangat

mementingkan pelayanan terhadap pasien Covid-19. Pasien Covid-19 memiliki

tingkat kebutuhan perawatan yang lebih tinggi daripada mereka yang

membutuhkan jenis layanan perawatan lainnya.

Tingginya jumlah pasien baru dapat mengakibatkan antrian panjang karena

tingginya jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Pekanbaru terkait dengan


18

tingginya jumlah pasien baru. Antrian yang panjang membuat pasien harus

menunggu lama untuk mendapatkan perawatan. Salah satu faktor yang dapat

melemahkan kondisi pasien dan membuat pasien tidak puas dengan pelayanan

yang diberikan adalah antrian yang panjang.

Antrian adalah suatu proses yang melibatkan kedatangan orang atau barang

dengan laju yang konstan atau berubah-ubah , menunggu dalam antrian jika belum

dilayani, kemudian dilayani dan akhirnya meninggalkan fasilitas pelayanan jika

sudah dilayani. (Kakiay, 2004). Memanfaatkan sistem antrian yang dapat

meramalkan kondisi dan keadaan antrian saat ini akan memungkinkan analisis

proses antrian yang diantisipasi, yang akan membantu mencegah terjadinya

antrian yang semakin panjang. Penerapan sistem antrian dapat meramalkan

beberapa aspek antrian, seperti jumlah waktu pelayanan atau waktu tunggu

antrian.

Pembahasan selanjutnya difokuskan pada berapa banyak rumah sakit yang

direkomendasikan. Antrian yang panjang dapat terjadi jika rumah sakit tidak

sebanding dengan jumlah pasien. Kemudian memprediksi apakah akan terjadi

penurunan jumlah pasien Covid-19 di Kota Pekanbaru pada satu tahun

mendatang.

Penelitian sebelumnya oleh (Basuki, 2018) dengan penambahan fasilitas yang

diharapkan dapat memberikan pelayanan yang cepat dan mengurangi tunggu

pelanggan. Kemudian dengan menggunakan metode Monte Carlo dilakukan

penelitian untuk mengetahui apakah pelayanan yang ditawarkan sudah optimal

dan menjelaskan bagaimana situasi antrian yang tejadi (Mahessya, dkk, 2017).
19

Analisis sistem antrian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis

antrian pasien Covid-19 yang mengantri dan dilayani selama perawatan di rumah

sakit di Kota Pekanbaru hingga sembuh. Pada penelitian ini dilakukan analisis

pola antrian yang terjadi pada antrian pasien Covid-19 yang ada di Kota

Pekanbaru, dan dilakukan simulasi Monte Carlo untuk melihat apakah pelayanan

yang diberikan kepada pasien Covid-19 di Kota Pekanbaru dalam satu tahun ke

depan akan lebih efisien, sehingga pasien tidak perlu menunggu lama untuk

mendapatkan perawatan.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan deskripsi latar belakang yang diberikan di atas. Maka permasalahan

yang dapat diangkat dari penelitian ini adalah

1. Terjadi antrian panjang pasien Covid-19 di Kota Pekanbaru sehingga waktu

tunggu pasien untuk mendapatkan perawatan menjadi lama.

2. Kurangnya fasilitas pelayanan atau rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di

Kota Pekanbaru sehingga pelayanan kurang efektif.

1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan pada penulisan fokus pada masalah yang diujikan, maka

penelitian ini berfokus pada batasan masalah berikut:

1. Data yang digunakan adalah jumlah kedatangan pasien positif Covid-19 dan

pasien yang sembuh dari bulan Juli 2020 hingga Juni 2021.
20

2. Pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 diasumsikan akan dirawat di rumah

sakit rujukan Kota Pekanbaru.

3. Terdapat 5 rumah sakit rujukan di Kota Pekanbaru yang dipandang sebagai

server atau fasilitas pelayanan.

4. Pelayanan rumah sakit rujukan di Kota Pekanbaru disumsikan sama.

5. Disiplin antrian yang digunakan adalah Multi Channel-Single Phase.

6. Model antrian yang digunakan adalah First In First Out (FIFO).

7. Tingkat kedatangan dan pelayanan berdistribusi General.

8. Software yang digunakan adalah RStudio dan SPSS.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka dirumuskan beberapa

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil dan analisa penerapan model antrian pada pelayanan pasien

Covid-19 di Kota Pekanbaru?

2. Bagaimana hasil simulasi antrian menggunakan metode Monte Carlo untuk

menganalisis sistem antrian pasien Covid-19 di Kota Pekanbaru selama 1

tahun?
21

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil dan analisa penerapan model antrian pada pelayanan

pasien Covid-19 di Kota Pekanbaru.

2. Untuk mengetahui hasil simulasi antrian menggunakan metode Monte Carlo

untuk menganalisis sistem antrian pasien Covid-19 di Kota Pekanbaru selama 1

tahun.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini berdasarkan rumusan masalah

diatas yaitu

1. Bagi Pemerintah Kota Pekanbaru

Penelitian ini hendaknya menjadi acuan bagi pemerintah Kota Pekanbaru

dalam mengambil keputusan mengenai tahapan dan kebijakan penanganan

pasien Covid-19 terkait “Antrian” untuk meningkatkan kinerja jasa pelayanan

khususnya pasien Covid-19 agar meningkatkan kepuasan dan kenyamanan

pasien Covid-19.

2. Bagi pembaca

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya,

serta untuk meningkatkan dan pemahaman tentang penerapan model antrian.

Anda mungkin juga menyukai