Anda di halaman 1dari 34

PEDOMAN ORGANISASI KOMITE KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

NOMOR : 592.2/PER/RSI-SA/V/2019
PERATURAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

NOMOR : 12.592/PER/RSI-SA/V/2019

TENTANG

PEDOMAN ORGANISASI KOMITE KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

Bismillahirrahmanirrahim

DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

MENIMBANG : a. Bahwa rumah sakit sebagai pelayanan kesehatan yang memberikan


pelayanan kepada masyarakat terdapat banyak sumberdaya manusia, peralatan dan bangunan,
sehingga perlu dipastikan kesehatan dan keselamatan setiap orang yang berada disana.

b. Bahwa dengan semakin berkembangnya tuntutan masyarakat membawa pengaruh besar


terhadap kebutuhan sistem organisasi yang lebih baik guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas-
tugas manajerial dan operasional organisasi kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit.

c. Bahwa sistem organisasi dibuat untuk memperoleh keseragaman kegiatan administrasi,


kelancaran komunikasi kedinasanan dan memudahkan dalam pengendalian pelaksanaan kerja di
kesehatan dan keselamatan kerja.

d. Bahwa untuk menjaga kesehatan dan keselamatan bagi semua orang berada di rumah sakit
perlu dibentuk sebuah organisasi yang membidangi kesehatan dan keselamatan.

e. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai d, perlu


ditetapkan peraturan Direktur Rumah Sakit Islam Sultan Agung Tentang Pedoman Organisasi Komite
Kesehatan dan Keselamatan kerja di Rumah sakit Islam Sulatan Agung.
MENGINGAT

: 1. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

2. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

3. Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

4. Peraturan pemerintah nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen


Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

5. Permenkes nomor 66 tahun 2018 tentang Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah
Sakit.

6. Permenkes RI No. 1691/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.

7. Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal Daerah Propinsi Jawa Tengah nomor :
445/01/BPDM/07/2014 tentang Perpanjangan Perijinan Operasional Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Semarang.

8. Surat Keputusan Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung nomor : 70/SK/YBWSA/VI/2018 tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kelola RSI Sultan Agung.

9. Surat Keputusan Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung nomor: 12/SK/YBWSA/II/2018 tentang
direktur Utama RSI Sultan Agung masa bhakti 2018-2022.

10. Peraturan Direktur Rumah Sakit Islam Sultan Agung nomor 1136/PER/RSI-SA/III/2019 tentang
Kebijakan Pelayanan dan Manajemen Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.

11. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam Sultan Agung nomor 2221/PER/RSI-SA/V/2019
tentang struktur organisasi Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja di RS Islam Sultan Agung.

MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN

KESATU : Mencabut dan menyatakan tidak berlaku surat keputusan direktur


nomor 2271/KPTS/RSI-SA/IV/2017 tentang Pedoman Organisasi Komite K3RS Rumah Sakit Islam Sultan
Agung.

KEDUA : Menetapkan Pedoman Organisasi Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah
Sakit Islam Sultan Agung dalam ketetapan ini.
KEEMPAT

: Pedoman organisasi K3 rumah sakit ini harus dijadikan acuan dalam penyelengaraan organisasi
dan manajerial bagian komite K3RS Rumah Sakit Islam Sultan Agung.

KELIMA

: Segala biaya yang timbul sebagai akibat diterbitkannya keputusan ini dibebankan pada
anggaran Rumah Sakit Islam Sultan Agung.

Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya sampai dengan diberlakukannya ketetapan yang baru.

KEENAM

KETUJUH

Pedoman ini berlaku 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan dan akan dilakukan
evaluasi minimal 1 (satu) tahun sekali.

Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perbaikan dan perubahan, maka akan dilakukan perbaikan
dan perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Semarang

Tanggal : 17 Mei 2019 H

12 Ramadhon 1440 H

RS ISLAM SULTAN AGUNG


SEMARANG

dr. H. Masyhudi AM, M. Kes

Direktur Utama

DAFTAR ISI

Sampul

Judul

Halaman Pengesahan
Daftar Isi

BAB I. Pendahuluan ……………………………………………………………………… 1

Latar Belakang ……………………………………………………………………… 1

Tujuan ……………………………………………………………………… 2

Ruang lingkup ……………………………………………………………………… 2

Sasaran ……………………………………………………………………… 2

Batasan Operasional ……………………………………………………………………… 3

Definisi ……………………………………………………………………… 3

Landasan Hukum ……………………………………………………………………… 3

BAB II. Gambaran Umum RS ……………………………………………………………………… 4

Gambaran Umum RS ……………………………………………………………………… 4

Tugas pokok dan Fungsi K3 ……………………………………………………………………… 6

Gambaran Umum Komite K3 ……………………………………………………………………… 7

BAB III. Visi, Misi , Motto RS ……………………………………………………………………… 8

Visi ……………………………………………………………………… 8

Misi ……………………………………………………………………… 8

Value ……………………………………………………………………… 8

Motto RS ……………………………………………………………………… 8

Meaning statement ……………………………………………………………………… 8

Tujuan RS ……………………………………………………………………… 9

BAB V. Uraian Tugas ……………………………………………………………………… 10

Penanggung jawab ……………………………………………………………………… 10

Pengarah ……………………………………………………………………… 10

Ketua Komite ……………………………………………………………………… 10

Wakil Ketua Komite ……………………………………………………………………… 10

Sekretaris Komite ……………………………………………………………………… 11

Koordinator ……………………………………………………………………… 11

Anggota ……………………………………………………………………… 13

BAB IV. Struktur Organisasi ……………………………………………………………………… 11


Struktur Rumah Organisasi RS ……………………………………………………………………… 12

Struktur Komite K3RS ……………………………………………………………………… 16

Kualifikasi dan Pola Ketenagaan ……………………………………………………………………… 17

BAB V . Tata Hubungan Kerja ……………………………………………………………………… 18

BAB VI. Pola Penilaian Kinerja ……………………………………………………………………… 20

BAB VII. Kegiatan Orientasi ……………………………………………………………………… 21

BAB VIII. Pertemuan /Rapat ……………………………………………………………………… 22

BAB IX. Pelaporan ……………………………………………………………………… 24

BAB X. Penutup ……………………………………………………………………… 27


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Era globalisasi menuntut pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di setiap tempat kerja
termasuk di sektor kesehatan. Untuk itu kita perlu mengembangkan dan meningkatkan K3 di sektor
kesehatan dalam rangka menekan serendah mungkin risiko kecelakaan dan penyakit yang timbul akibat
hubungan kerja, serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang profesional, bermutu
sesuai standar yang sudah ditentukan.

Pelayanan kesehatan yang bermutu tidak lepas dari derajat kesehatan petugas yang baik dan sehat guna
meningkatkan produktifitas kerja yang tinggi serta pengurangan segala resiko yang mungkin terjadi bagi
pasien, petugas dan pengunjung yang berada di rumah sakit dari kecelakaan atau bencana yang
mungkin terjadi supaya memberikan rasa aman dan nyaman bagi semua orang yang berada didalamnya.

Upaya yang mendukung terciptanya K3 di RS. Selain itu, agar penyelenggaraan K3 RS lebihefisien, efektif
dan terpadu, maka direktur RS memandang perlu di buatnya suatu pedomanmanajemen K3 di RS Islam
Sultan Agung yang di dalam nya melibatkan pengelola dan seluruh pegawai RS Islam Sultan Agung untuk
mendukung tercapainya kondisi kerja yang sehat dan selamat.Standart K3 RS Islam Sultan Agung dibuat
dengan mengacu pada berbagai macamsumber baik itu Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
66/Menkes/2016 tentang K3 RS yang diterbitkan oleh Depkes RI, Pedoman Manajemen K3 RS
No.432/Menkes/SK/IV/2007, dan juga sumber – sumber lain yang diharapkan dapat diterapkan
diseluruh Rumah Sakit sebagai bagian dalam pengelolaan Rumah Sakit dan sebagai salah satu parameter
penilaian Akreditasi Rumah Sakit yang diamanatkan oleh Undang – Undang no 44t tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.

Melihat pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja di ruah sakit, maka perlu disusun sebuah
organisasi yang bergerak untuk menjalankan, mengawasi, mengelola, membudayakan dan melaporkan
kepada pihak manajemen untuk pelaksanaan budaya K3 maka perlu disusun komite K3RS yang berisikan
SDM yang kompeten dibidang K3RS.

B. Tujuan Pedoman Organisasi

1. Tujuan Umum

Terselenggaranya Kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit secara optimal,terstruktur, efektif,
efisien dan berkesinambungan.

2. Tujuan Khusus

a. Sebagai acuan alur proses tata kelola dan tahapan keputusan kewenangan di Komite Kesehatan
dan Keselamatan Kerja rumah sakit islam sultan agung semarang.

b. Sebagai pegangan setiap petugas terkait hak dan kewajibannya.

c. Sebagai pegangan tata alur hubungan kerja dengan sesama dan unit lain.
d. Sebagai acuan standart kompetensi dan pendidikan dalam perekrutan dan penilaian tenaga.

e. Sebagai pedoman dalam tata kelola Komite K3RS rumah sakit.

f. Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk SDM RumahSakit Era
Medika, aman dan sehat bagi pasien, pengunjung/ pengantar pasien,masyarakat dan lingkungan sekitar
rumah sakit sehingga proses pelayanan rumah sakit berjalan baik dan lancar.

g. Terwujudnya organisasi kerja yang menunjang tercapainya K3RS

h. Meningkatkan kesadaran dalam K3 bagi manajemen, pelaksana dan pendukung program.

i. Terpenuhinya syarat –syarat K3 di setiap unit kerja

j. Terlindunginya pekerja dan mencegah terjadinya PAK dan KAK.

k. Terselenggaranya program K3RS secara optimal dan menyeluruh.

l. Peningkatan mutu, citra dan produktivitas Rumah Sakit.


BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSI-SA) adalah rumah sakit milik Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung
Semarang yang telah dinyatakan lulus Akreditasi tingkat paripurna pada tanggal 16 Juli 2014 oleh Komite
Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Semarang juga menjadi Rumah
Sakit pelopor di Jawa Tengah yang mendapatkan Sertifikat Halal pada bagian Instalasi Gizi dari Lembaga
Pengkajian Pangan Obat-Obatan dan Kosmetika, Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI) Jawa Tengah.

Sebagai rumah sakit kelas B dan sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama bagi Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), RSI Sultan Agung berkhidmat menyelamatkan umat melalui
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang paripurna melalui beragam jenis layanan yakni ;

1. IGD

2. Pelayanan poliklinik terpadu.

3. Layanan Rawat Inap terdiri VVIP, VIP, kelas I, II dan III

4. Layanan Penunjang Medis ( Laboratorium, Radiologi, Rehabilitasi Medik, Instalasi Farmasi,


Instalasi Gizi)

5. layanan unggulan :

 Cardiac Centre,
 Eye Centre,

 Lasik Centre,

 Medical Rehabilitation Centre,

 Stroke Centre,

 Oncology Centre,

 Diabetic Centre,

 Geriatric Centre,

 Urology Centre,

 ENT Centre,

 Pain Centre,

 Skin Centre, dan

 Dental Centre.

BAB III

VISI, MISI DAN VALUE

a. VISI

Rumah Sakit Islam terkemuka dalam pelayanan kesehatan, pendidikan dan pembangunan peradaban
Islam, menuju masyarakat sehat sejahtera yang dirahmati Allah.

b. MISI

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang selamat menyelamatkan dijiwai Semangat


Mencintai Allah Menyayangi Sesama,

2. Menyelenggarakan pelayanan pendidikan dalam rangka membangun generasi khaira ummah

3. Membangun peradaban Islam menuju masyarakat sehat sejahtera yang dirahmati Allah
c. VALUE

1. Integritas

2. Profesional

3. Kasih Sayang

4. Kerja Sama

5. Inovatif

d. MOTTO

Mencintai Allah Menyayangi Sesama

e. MEANING STATEMENT

Berkhidmat Menyelamatkan Kehidupan Manusia

f. BEHAVIOUR GUIDANCE

1. INTEGRITAS

Melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan menjunjung tinggi kejujuran, amanah dan terbuka

DO DON’T

– Menyelaraskan antara pikiran, Ucapan dan Tindakan

– Berkomitmen didalam menjalankan pekerjaan, tugas dan kewajiban dengan sebaik-baiknya

– Menyampaikan segala sesuatu dengan terbuka sesuai data dan fakta – Menyampaikan
sesuatu yang bertentangan dengan fikiran dan tindakan

– Menjalankan pekerjaan, tugas dan kewajiban dengan tidak bertanggungjawab

– Menyembunyikan informasi yang berkaitan dengan apapun

2. PROFESIONAL

Memiliki kualitas profesi sesuai kompetensi disertai kedisiplinan yang tinggi sehingga mampu
menyelesaikan tugas secara tuntas
DO DON’T

– Mengoptimalkan keahlian atau kemampuan yang dimiliki dalam bekerja

– Mengupayakan kesempurnaan kerja (kerja total)

– Menyelesaikan tugas tepat waktu – Menjalankan tugas diluar kompetensi dan


kewenangan.

– Menyelesaikan tugas secara tidak tuntas

– Menunda pekerjaan

3. KASIH SAYANG

Memberikan pelayanan yang didasari dengan rasa penuh cinta, peduli dan keinginan untuk selalu
memberi kepuasan kepada pelanggan

DO DON’T

– Melayani pelanggan dengan sepenuh hati – Melayani pelanggan dengan setengah


hati

– Mendengar dan menerima setiap keluhan pelanggan – Tidak peduli terhadap


kebutuhan pelanggan.

– Memberikan lebih dari yang diharapkan pelanggan – Memberikan pelayanan tidak


sesuai dengan standar

4. KERJA SAMA

Keinginan untuk mewujudkan pekerjaan yang dilakukan secara sinergi, berjamaah dan dibangun dengan
komunikasi yang intensif untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

DO DON’T

– Membangun sinergi antara potensi sumber daya dan profesionalitas untuk mencapai target
– Tidak memberdayakan potensi secara maksimal

– Berpartisipasi membangun jamaah SDI yang solid dan prestatif. – Individualis dan
menciptakan egoisme sektoral pekerjaan

– Saling membantu menyelesaikan tugas untuk mencapai target bersama. – Tidak


peka terhadap tugas bersama
5. INOVATIF

Menciptakan ide-ide kreatif yang dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas jangka panjang untuk
orientasi perbaikan secara terus menerus.

DO DON’T

– Mengeksplorasi potensi sumber daya untuk pengembangan institusi. – Mematikan


potensi sumber daya untuk kepentingan pribadi

– Memiliki imaginasi tinggi dan mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi pada masa yang
akan datang – Merasa cepat puas dengan apa yang sudah dicapai.

– Istiqomah dalam bekerja dan memunculkan gagasan-gagasan baru – Tertutup


dengan ide ide baru
BAB IV

SRUKTUR ORGANISASI

BAB V

STRUKTUR ORGANISASI KOMITE KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG


BAB VI

URAIAN JABATAN

A. Penanggung Jawab

1. Mengesahkan kebijakan atau peraturan yang terkait K3.

2. Mengesahkan struktur organisasi komite K3.

3. Mengevaluasi dan mengkoordinasikan dengan program K3 dengan renstra perusahaan.

4. Mengesahkan dan mensetujui anggaran kegiatan komite K3.

5. Mensetujui atau menolak rekomendasi atau evaluasi dari komite.

6. Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan dan implementasi K3.

B. Pengarah

1. Melaksanakan Kebijakan dan rekomendasi yang telah di tetapkan penanggung jawab.

2. Mengarahkan jalan K3 dibidang kerja masing-masing

3. Mengevaluasi bersama dengan unit – unit yang berada dibawahnya

4. Sebagai pengambil keputusan.

C. Ketua Komite K3 RS

1. Bertanggungjawab kepada pimpinan tertinggi rumah sakit

2. Memberikan masukan atau rekomendasi terkait penyediaan kebutuhan ruang, teknologi,


peralatan medis dan sumberdaya lainnya untuk mendukung pelayanan yang efektif dan aman

3. Mengawasi semua aspek program manajemen risiko

4. Mengawasi pelaksanaan program secara konsitsen dan berkesinambungan

5. Melakukan edukasi staf/anggota


6. Mengawasi pelaksanaan pengujian/testing dan pemantauan program

7. Secara berkala menilai ulang atau merevisi program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan

8. Menyerahkan laporan tahunan kepada direktur rumah sakit

9. Mengorganisasi dan mengelola laporan kejadian/insiden, melakukan analisis dan upaya


perbaikan

10. Melakukan koordinasi dengan unit lain atau komite lainnya

D. Sekretaris K3 RS

1. Bertanggungjawab dan melaksanakan tugas dalam mengelola K3RS, mulai dari persiapan sampai
koordinasi dengan anggota komite

2. Menghimpun, mengelola dan menganalisa laporan sub komite

3. Menyusun dan membuat laporan K3RS

4. Menjalankan dan mengawasi program kerja K3RS

5. Melakukan koordinasi dengan komite dan unit terkait

6. Membantu administrasi K3RS

E. Koordinator Sub Komite K3 RS (keselamatan Kerja)

1. Melaksanakan program-program yang telah ditetapkan sesuai Bagian/ Groupnya masing-


masing.

2. Melaporkan kepada Ketua atas kegiatan yang telah dilaksanakan.

3. Melakukan hubungan komunikasi dan mengkoordinasikan antar bidang dalam Komite K3.

4. Membuat Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis) K3 di sarana kesehatan
dan pendukungnya.

5. Memberdayakan K3 di seluruh karyawan dan pendukungnya.

6. Menjaga kelangsungan program K3 dan pendukungnya dengan melakukan perencanaan


program, implementasi, evaluasi dan pembinaan.

7. Melakukan pengusutan tentang sebab-sebab kecelakaan beserta komite atau unit terkait.

8. Memberikan petunjuk teknik dan praktis tentang keselamatan dan kesehatan kerja.

F. Koordinator Sub Komite K3 RS (Kesehatan Kerja)

1. Melaksanakan program-program yang telah ditetapkan sesuai Bagian/ Groupnya masing-


masing.
2. Melaporkan kepada Ketua atas kegiatan yang telah dilaksanakan.

3. Melakukan hubungan komunikasi dan mengkoordinasikan antar bidang dalam Komite K3.

4. Membuat Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis) K3 di sarana kesehatan
dan pendukungnya.

5. Memberdayakan K3 di seluruh karyawan dan pendukungnya.

6. Menjaga kelangsungan program K3 dan pendukungnya dengan melakukan perencanaan


program, implementasi, evaluasi dan pembinaan.

G. Sub Koordinator Manajemen Risiko

1. Menyusun, menganalisa, melaporkan hasil penilaian risiko

2. Melakukan edukasi terkait manajemen risiko

3. Menyusun program manajemen risiko

4. Memperbaharui, mengujicobakan program manajenemn risiko

H. Anggota Komite K3 RS

Adalah kepala/perwakilan unit kerja (instalasi/bagian/staf medik fungsional)

1. Sumber Daya Manusia

a. Melaksanakan program-program yang telah ditetapkan sesuai dengan seksi masing-masing.

b. Melaporkan kepada koordinator atas kegiatan yang telah dilaksanakan.

c. Evaluasi terhadap kebutuhan SDM bidang K3

d. Merekap, melaporkan jumlah tenaga kerja yang masuk, keluar atau purna.

e. Mengkoordinasikan kegiatan pemeriksaan kesehatan kepada karyawan baru, lama atau purna.

f. Memantau dan memastikan kompetensi setiap pengurus komite.

g. Mencatat dan melaporkan statistik kecelakaan yang terjadi.

h. Melakukan inspeksi penerapan norma keselamatan dan kesehatan kerja oleh para pekerja.

2. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun

a. Melaksanakan program-program yang telah ditetapkan sesuai Bagian/ Groupnya masing-


masing.
b. Melaporkan kepada Ketua atas kegiatan yang telah dilaksanakan.

c. Melakukan pemantuan terhadap kualitas lingkungan didalam gedung atau luar gedung.

d. Melakukan pengendalian vektor atau binatang penganggu.

e. Memantau pengelolaan limbah padat atau cair.

f. Mencatat dan melaporkan statistik pengelolaan limbah B3.

g. Memantau sistem sterilisasi peralatan yang dipakai untuk pelayanan.

h. Monitoring dan evaluasi terkait penyehatan lingkungan dan sterilisasi di rumah sakit.

3. Pelayanan dan Keperawatan.

a. Melaksanakan program-program yang telah ditetapkan sesuai bagian/ groupnya masing-masing.

b. Melaporkan kepada ketua dan Koordinator atas kegiatan yang telah dilaksanakan.

c. Melakukan inspeksi pada unit pelayanan dan penunjang.

d. Melaporkan segala potensi yang terkait pelayanan dan penunjang.

e. Monitoring dan evaluasi terkait pelayanan dan penunjang yang diberikan pada pasien terkait K3.

f. Melakukan edukasi dan bimbingan pada unit kerja pelayanan dan penunjang terkait budaya K3.

g. Monitoring dan evaluasi terkait kewaspadaan bencana dan keamanan.

4. Umum

a. Melaksanakan program-program yang telah ditetapkan sesuai bagian/ tugas masing-masing.

b. Melaporkan kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai program kerja K3RS

c. Melakukan pemantauan/monitoring terkait keselamatan dan keamanan fasilitas dan lingkungan


rumah sakit

d. Melaporkan segala kekurangan/kerusakan sarana dan prasarana di lingkungan perusahaan


kepada pimpinan.

e. Memastikan segala legalitas/perijinan terkait peralatan terjamin

f. Melaporkan potensi bahaya yang ada di rumah sakit

g. Memberi masukan terkait teknologi terkini terkait peralatan atau sarana dalam hal K3

h. Monitoring dan evaluasi sarana dan prasarana terkait K3

5. Peralatan medis
a. Melaksanakan program-program yang telah ditetapkan sesuai bagian/ tugas masing-masing.

b. Melaporkan kepada kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai program kerja K3RS

c. Melakukan pemantauan atau monitoring terkait peralatan medis

d. Melaporkan segala kekurangan/kerusakan sarana dan prasarana evakuasi di lingkungan


perusahaan kepada pimpinan

e. Memastikan segala legalitas/perijinan terkait peralatan medis terjamin

f. Menganalisa dan melaporkan potensi bahaya yang ada pada peralatan medis yang ada di rumah
sakit

g. Memberi masukan terkait teknologi terkini terkait peralatan medis dalam hal K3

6. Farmasi

a. Melaksanakan program-program yang telah ditetapkan sesuai bagian/ tugas masing-masing.

b. Melaporkan kepada kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai program kerja K3RS

c. Melakukan pemantauan atau monitoring terkait penyediaan bahan berbahaya dan beracun

d. Memastikan segala legalitas/perijinan terkait B3 terjamin

e. Melaporkan potensi bahaya yang ada pada bahan B3 yang ada di rumah sakit

f. Memberi masukan terkait pengelolaan bahan B3 terkini terkait peralatan atau sarana dalam
hal K3

g. Monitoring dan evaluasi sarana dan prasarana terkait K3

7. Sarana dan prasarana

a. Melaksanakan program-program yang telah ditetapkan sesuai bagian/ Groupnya masing-


masing.

b. Melaporkan kepada Ketua atas kegiatan yang telah dilaksanakan.

c. Melakukan pemantauan kebutuhan dan perawatan sarana dan prasarana tanggap darurat
Perusahaan.

d. Melaporkan segala kekurangan/kerusakan sarana dan prasarana evakuasi di lingkungan


Perusahaan kepada pimpinan.

e. Memastikan segala legalitas / perijinan terkait peralatan terjamin.

f. Melaporkan potensi bahaya yang ada pada sarana dan prasarana yang ada di rumah sakit.

g. Memberi masukan terkait teknologi terkini terkait peralatan atau sarana dalam hal K3.
h. Monitoring dan evaluasi sarana dan parasarana terkait K3.

BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA


Keterangan :

Tata Hubungan Koordinasi

Tata Hubungan Kerja Administrasi

Daftar Singkatan :

1. HDP : Hospital Disaster Plan

2. SDI : Sumber Daya Insani

3. IPSRS : Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana

4. IGD : Instalasi Gawat Darurat

5. PPI : Pencegahan Penyakit Infeksi.

A. Hubungan Kerja Komite K3RS

1. Hubungan antar Komite

Melakukan koordinasi dan penyamaan persepsi dalam berbagai bidang komite.


2. Hubungan dengan atasan

a. Membuat evaluasi dan rekomendasi terkait K3RS.

b. Membuat laporan kinerja.

c. Bertanggung jawab langsung dengan atasan.

3. Hubungan dengan unit lain

a. IGD

Terkait dalam bidang manajemen disaster

b. Penunjang

Terkait pengelolaan peralatan dan reagent radiologi dan laboratorium

c. Pelayanan dan Keperawatan

Terkait penyusunan manajemen risiko

d. Farmasi

Terkait pengelolaan bahan B3 dan sediaan alkes

e. Sanitasi

Pengeloaan limbah dan upaya penyehatan lingkungan RS

f. Umum

Terkait keselamatan dan keamanan

g. IPSRS

Terkait pengelolaan sarana, prasarana dan peralatan medis

h. SDI

Terkait upaya penyehatan kerja SDM

4. Hubungan dengan dinas terkait.

a. Meminta pengarahan dan petunjuk dalam bidang K3.

b. Meminta bantuan terkait K3 atau bencana.

c. Meminta ijin atau legalitas.


BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil

Pengurusan anggota komite Kesehatan dan Keselamatan berisikan pegawai yang sudah mempunyai
sertifikasi dan kompetensi serta peltihan yang terkait K3 umum atau rumah sakit. Pengurus komite K3RS
ini juga merangkap sebagai struktural dalam struktur organisasi rumah sakit maupun staff unit
pelayanan yang penyusunan pengurusannya berdasarkan kebutuhan dan keadaan rumah sakit, dimana
seluruh elemen pelayanan yang ada di rumah sakit dapat terwakili dan mengakomodir semua bidang
keilmuan.

Kebutuhan kualifikasi pengurus komite adalah adalah :

No Kedudukan Kualifikasi Jumlah

1 Penanggung Jawab K3 Dokter dan Direktur RS 1 orang

2 Pengarah Direktur Bidang 3 Orang

3 Ketua Komite K3 Sarjana (S1/S2) K3 atau mempunyai sertifikasi Ahli K3 umum dan
khusus. 1 orang

4 Sekretaris K3 Pernah mengikuti pelatihan K3, menguasai komputer microsofe word dan excel
1 orang

5 Koordinator Sub Komite K3 Diploma / sarjana semua bidang, Mempunyai sertifikat ahli K3
umum, RS atau Khusus 2 orang

Anggota

6 Bidang SDI Diploma atau sarjana 1 orang

7 Pengelolaan bahan berbahaya Diploma atau sarjana 1 orang

8 Pelayanan dan Penunjang Diploma atau Sarjana, mempunyai STR di bidang keperawatan
atau penunjang 2 orang

9 Sarana dan Prasarana Diploma atau Sarjana dibidang tehnik / IT 3 orang


BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI KOMITE K3RS

9.1. Orientasi Karyawan Baru

a.

Masa Orientasi

1.1. Waktu : 1 Minggu

1.2. Pembimbing : Ketua Komite, Sub Komite Keselamatan Kerja, Sub Komite

Kesehatan Kerja

Orientasi di Bidang K3 RSI Sultan Agung dijadwalkan sebagai berikut :

No Materi Orientasi Kegiatan Lama

waktu Pembimbing

1  Struktur Organisasi Bidang K3RS

 Kebijakan dan program kerja Komite K3RS


 Hubungan Kerja di lingkup K3RS

 Pengenalan lingungan kerja dan personil K3RS Presentasi 2 jam Ketua Komite K3

2  Pengenalan tugas di Sub Komite Keselamatan Kerja

 Pengenalan alur proses pelaporan kecelakaan kerja

 Pengenalan sistem utilitas dan pengamanan peralatan medis

 Pengenalan alur proses kegiatan K3RS dan hubungan kerja dengan unit kerja lain
Pembimbingan teori dan praktek lapangan 1 hari Sub Komite Keselamatan Kerja

3  Pengenalan tugas di Sub Komite Kesehatan Kerja

 Pengenalan alur pengadaan B3 dan pengelolaan limbah B3

 Pengenalan alur proses pelaporan tumpahan B3

 Penanggulangan Kebakaran, Manajemen disaster

 Pengenalan alur proses kegiatan K3RS dan hubungan kerja dengan unit kerja lain
Pembimbingan teori dan praktek lapangan 1 hari Sub Komite Kesehatan Kerja

4  Penjelasan detail pekerjaan sesuai uraian jabatan

 Pelaksanaan pekerjaan

 Pembuatan laporan pekerjaan

 Penjelasan manrisk dibidang K3RS Pembimbingan dan pendampingan 1 hari Sub


Komite Manajemen Risiko

9.2. Orientasi Karyawan Lama ( mutasi)

Masa Orientasi

1.1. Waktu : 1 Minggu

1.2. Pembimbing : Ketua Komite, Sub Komite Keselamatan Kerja, Sub Komite

Kesehatan Kerja

Orientasi di Komite K3 RSI Sultan Agung dijadwalkan sebagai berikut :

No Materi Orientasi Kegiatan Lama


Waktu Pembimbing

1  Struktur Organisasi Bidang K3RS

 Kebijakan dan program kerja Komite K3RS

 Hubungan Kerja di lingkup K3RS

 Pengenalan lingungan kerja dan personil K3RS Presentasi 2 jam Ketua Komite K3

2  Pengenalan tugas di Sub Komite Keselamatan Kerja

 Pengenalan alur proses pelaporan kecelakaan kerja

 Pengenalan sistem utilitas dan pengamanan peralatan medis

 Pengenalan alur proses kegiatan K3RS dan hubungan kerja dengan unit kerja lain
Pembimbingan teori dan praktek lapangan 1 hari Sub Komite Keselamatan Kerja

3  Pengenalan tugas di Sub Komite Kesehatan Kerja

 Pengenalan alur pengadaan B3 dan pengelolaan limbah B3

 Pengenalan alur proses pelaporan tumpahan B3

 Penanggulangan Kebakaran, Manajemen disaster

 Pengenalan alur proses kegiatan K3RS dan hubungan kerja dengan unit kerja lain
Pembimbingan teori dan praktek lapangan 1 hari Sub Komite Kesehatan Kerja

4  Penjelasan detail pekerjaan sesuai uraian jabatan

 Pelaksanaan pekerjaan

 Pembuatan laporan pekerjaan

 Penjelasan manrisk dibidang K3RS Pembimbingan dan pendampingan 1 hari Sub


Komite Manajemen Risiko
BAB X

PERTEMUAN/RAPAT
A. Jenis Rapat :

1. Rapat Rutin Bulanan antara Komite K3RS dan Komite lainnya serta unit kerja, rapat yang
diselenggarakan 1 (satu) bulan sekali setiap bulan. Rapat membahas mengenai laporan kegiatan
bulanan, evaluasi kerja Komite K3RS pada bulan berjalan, penyiapan laporan bulanan, pembahasan
masalah Kesehatan dan keselamatan Kerja di unit kerja terutama tentang kecelakaan kerja, rencana
kerja serta sosialiasi kebijakan terbaru yang berhubungan dengan Komite K3RS di rumah sakit.

2. Rapat kerja yang diselenggarakan setiap 3 bulan sekali dengan direksi serta unit terkait guna
melaporkan pencapaian kerja,penggunaan anggaran dan koordinasi lintas sektoral guna menentukan
target kerja tiga bulan kedepan.

3. Rapat Insidentil, rapat yang sifatnya mendesak, tidak terjadwal dan dapat diselenggarakan baik
secara internal Komite K3RS maupun mengundang unit lain sesuai dengan kebutuhan misalnya dalam
kasus kecelakaan kerja

4. Koordinasi adalah terkait beberapa hal yang terkait dengan wilayah kewenangan dan
pengetahuan Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA).

A. Materi Pembahasan Dalam Rapat / Pertemuan :

1. Membahas hasil evaluasi yang telah dilaksanakan.

2. Menyusun rekomendasi cara mengatasi bahaya potensial yang diteliti.

3. Membahas hasil analisa kecelakaan dan membuat rekomendasi tentang penanganannya.

4. Menyusun acara pendidikan/ pelatihan/ ceramah.

5. Mengadakan perbaikan program pencegahan kecelakaan yang telah dijalankan.

6. Masalah lain yang dianggap perlu yang berhubungan dengan Safety.


BAB XI

PELAPORAN

A. Jenis Laporan

a. Laporan Harian

Laporan hasil inspeksi petugas komite K3RS dari hasil tinjauan lapangan.

b. Laporan Bulanan

Laporan yang disusun setiap bulan meliputi laporan hasil inspeksi, pencapaian target kerja dan
penggunaan anggaran serta penyelesaian permasalahan kesehatan dan keselamatan kerja. laporan
dikumpulkan dari unit – unit kerja terkait program K3RS yang dimiliki oleh unit kerja untuk dilakukan
evaluasi dan rekomendasi kepada pihak manajemen atau direksi.

c. Laporan tiga bulanan

Laporan yang disusun setiap 3 (tiga) bulan yang merupakan rekapitulasi laporan bulanan pencapaian
kerja masing-masing bagian,penggunaan anggaran,serta laporan unit kerja serta memberikan masukan
tentang kendala – kendala yang dihadapi.

Laporan tribulanan diserahkan kepada Direktur Utama.

d. Laporan tahunan

Laporan tahunan di sampaikan kepada Direktur Utama sebagai bahan evaluasi dan rekomendasi
peningkatan program kesehatan dan keselamatan kerja, serta evaluasi komite oleh pihak manajemen.

B. Data-data Pelaporan
1. Laporan terkait SDM

a. jumlah tenaga kerja baik tetap, kontrak atau outsourcing.

b. Jumlah angka kesakitan.

c. Kasus penyakit umum SDM.

d. Jumlah kasus PAK.

e. Jumlah kecelakaan kerja

f. Kasus kecelakaan kerja terbanyak

g. Jumlah SDM yang absen dan hari sakit pada SDM

2. Laporan pelaksanaan program kerja Komite kesehatan dan keselamatan kerja.

a. Manajemen resiko K3.

b. Keselamatan dan keamanan

c. Pelayanan kesehatan kerja.

d. Aspek K3 pada pengelolaan limbah B3.

e. Pencegahan dan pengendalian kebakaran.

f. Aspek K3 dari sistem Utility.

g. Aspek K3 dari peralatan medis.

h. Kesiapsiagaan menghadapi bencana.

i. Pendidikan dan pelatihan.

3. Laporan penggunaan anggaran

4. Rekomendasi terkait hal-hal K3.

Form laporan komite menggunakan lampiran dalam Permenkes 66 tahun 2018 tentang Keselamatan
dan kesehatan kerja bagi rumah sakit.
BAB XII

PENUTUP

Pedoman organisasi Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja ini dibuat sebagai acuan dalam
penyelenggaraan organisasi Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja lebih terarah dan terkoordinir
serta sebagai pendukung dan mengoptimalkan kinerja perusahaan yang prima serta dapat
mengendalikan kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit, dalam penyusunan pedoman
organisasi di Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja disesuaikan dengan situasi dan kondisi RS, diikuti
dengan Kebijakan, Program, dan rekomendasi.

Pedoman organisasi Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit ini telah diusahakan disusun
dengan sebaik – baiknya, namun demikian tentu masih terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam
penyusunannya yang perlu mendapatkan perhatian guna penyempurnaannya, tanggapan dari pembaca
yang berkepentingan dengan pedoman ini sangat kami harapkan untuk menjadi bahan pertimbangan
guna penyempurnaan penyusunan pedoman organisasi Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Rumah Sakit dikemudian hari. Penyusunan pedoman organisasi ini tidak lepas dari kekeliruan /
kesalahan kami mohon saran dan kritik dari pakar atau praktisi yang bersifat membangun dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan karyawan di Rumah Sakit.

Anda mungkin juga menyukai