Contoh Pedoman K3
Contoh Pedoman K3
NOMOR : 592.2/PER/RSI-SA/V/2019
PERATURAN DIREKTUR
NOMOR : 12.592/PER/RSI-SA/V/2019
TENTANG
Bismillahirrahmanirrahim
d. Bahwa untuk menjaga kesehatan dan keselamatan bagi semua orang berada di rumah sakit
perlu dibentuk sebuah organisasi yang membidangi kesehatan dan keselamatan.
5. Permenkes nomor 66 tahun 2018 tentang Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah
Sakit.
7. Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal Daerah Propinsi Jawa Tengah nomor :
445/01/BPDM/07/2014 tentang Perpanjangan Perijinan Operasional Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Semarang.
8. Surat Keputusan Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung nomor : 70/SK/YBWSA/VI/2018 tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kelola RSI Sultan Agung.
9. Surat Keputusan Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung nomor: 12/SK/YBWSA/II/2018 tentang
direktur Utama RSI Sultan Agung masa bhakti 2018-2022.
10. Peraturan Direktur Rumah Sakit Islam Sultan Agung nomor 1136/PER/RSI-SA/III/2019 tentang
Kebijakan Pelayanan dan Manajemen Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.
11. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam Sultan Agung nomor 2221/PER/RSI-SA/V/2019
tentang struktur organisasi Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja di RS Islam Sultan Agung.
MEMUTUSKAN :
MENETAPKAN
KEDUA : Menetapkan Pedoman Organisasi Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah
Sakit Islam Sultan Agung dalam ketetapan ini.
KEEMPAT
: Pedoman organisasi K3 rumah sakit ini harus dijadikan acuan dalam penyelengaraan organisasi
dan manajerial bagian komite K3RS Rumah Sakit Islam Sultan Agung.
KELIMA
: Segala biaya yang timbul sebagai akibat diterbitkannya keputusan ini dibebankan pada
anggaran Rumah Sakit Islam Sultan Agung.
Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya sampai dengan diberlakukannya ketetapan yang baru.
KEENAM
KETUJUH
Pedoman ini berlaku 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan dan akan dilakukan
evaluasi minimal 1 (satu) tahun sekali.
Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perbaikan dan perubahan, maka akan dilakukan perbaikan
dan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Semarang
12 Ramadhon 1440 H
Direktur Utama
DAFTAR ISI
Sampul
Judul
Halaman Pengesahan
Daftar Isi
Tujuan ……………………………………………………………………… 2
Sasaran ……………………………………………………………………… 2
Definisi ……………………………………………………………………… 3
Visi ……………………………………………………………………… 8
Misi ……………………………………………………………………… 8
Value ……………………………………………………………………… 8
Motto RS ……………………………………………………………………… 8
Tujuan RS ……………………………………………………………………… 9
Pengarah ……………………………………………………………………… 10
Koordinator ……………………………………………………………………… 11
Anggota ……………………………………………………………………… 13
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisasi menuntut pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di setiap tempat kerja
termasuk di sektor kesehatan. Untuk itu kita perlu mengembangkan dan meningkatkan K3 di sektor
kesehatan dalam rangka menekan serendah mungkin risiko kecelakaan dan penyakit yang timbul akibat
hubungan kerja, serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang profesional, bermutu
sesuai standar yang sudah ditentukan.
Pelayanan kesehatan yang bermutu tidak lepas dari derajat kesehatan petugas yang baik dan sehat guna
meningkatkan produktifitas kerja yang tinggi serta pengurangan segala resiko yang mungkin terjadi bagi
pasien, petugas dan pengunjung yang berada di rumah sakit dari kecelakaan atau bencana yang
mungkin terjadi supaya memberikan rasa aman dan nyaman bagi semua orang yang berada didalamnya.
Upaya yang mendukung terciptanya K3 di RS. Selain itu, agar penyelenggaraan K3 RS lebihefisien, efektif
dan terpadu, maka direktur RS memandang perlu di buatnya suatu pedomanmanajemen K3 di RS Islam
Sultan Agung yang di dalam nya melibatkan pengelola dan seluruh pegawai RS Islam Sultan Agung untuk
mendukung tercapainya kondisi kerja yang sehat dan selamat.Standart K3 RS Islam Sultan Agung dibuat
dengan mengacu pada berbagai macamsumber baik itu Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
66/Menkes/2016 tentang K3 RS yang diterbitkan oleh Depkes RI, Pedoman Manajemen K3 RS
No.432/Menkes/SK/IV/2007, dan juga sumber – sumber lain yang diharapkan dapat diterapkan
diseluruh Rumah Sakit sebagai bagian dalam pengelolaan Rumah Sakit dan sebagai salah satu parameter
penilaian Akreditasi Rumah Sakit yang diamanatkan oleh Undang – Undang no 44t tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
Melihat pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja di ruah sakit, maka perlu disusun sebuah
organisasi yang bergerak untuk menjalankan, mengawasi, mengelola, membudayakan dan melaporkan
kepada pihak manajemen untuk pelaksanaan budaya K3 maka perlu disusun komite K3RS yang berisikan
SDM yang kompeten dibidang K3RS.
1. Tujuan Umum
Terselenggaranya Kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit secara optimal,terstruktur, efektif,
efisien dan berkesinambungan.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai acuan alur proses tata kelola dan tahapan keputusan kewenangan di Komite Kesehatan
dan Keselamatan Kerja rumah sakit islam sultan agung semarang.
c. Sebagai pegangan tata alur hubungan kerja dengan sesama dan unit lain.
d. Sebagai acuan standart kompetensi dan pendidikan dalam perekrutan dan penilaian tenaga.
f. Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk SDM RumahSakit Era
Medika, aman dan sehat bagi pasien, pengunjung/ pengantar pasien,masyarakat dan lingkungan sekitar
rumah sakit sehingga proses pelayanan rumah sakit berjalan baik dan lancar.
Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSI-SA) adalah rumah sakit milik Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung
Semarang yang telah dinyatakan lulus Akreditasi tingkat paripurna pada tanggal 16 Juli 2014 oleh Komite
Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Semarang juga menjadi Rumah
Sakit pelopor di Jawa Tengah yang mendapatkan Sertifikat Halal pada bagian Instalasi Gizi dari Lembaga
Pengkajian Pangan Obat-Obatan dan Kosmetika, Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI) Jawa Tengah.
Sebagai rumah sakit kelas B dan sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama bagi Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), RSI Sultan Agung berkhidmat menyelamatkan umat melalui
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang paripurna melalui beragam jenis layanan yakni ;
1. IGD
5. layanan unggulan :
Cardiac Centre,
Eye Centre,
Lasik Centre,
Stroke Centre,
Oncology Centre,
Diabetic Centre,
Geriatric Centre,
Urology Centre,
ENT Centre,
Pain Centre,
Dental Centre.
BAB III
a. VISI
Rumah Sakit Islam terkemuka dalam pelayanan kesehatan, pendidikan dan pembangunan peradaban
Islam, menuju masyarakat sehat sejahtera yang dirahmati Allah.
b. MISI
3. Membangun peradaban Islam menuju masyarakat sehat sejahtera yang dirahmati Allah
c. VALUE
1. Integritas
2. Profesional
3. Kasih Sayang
4. Kerja Sama
5. Inovatif
d. MOTTO
e. MEANING STATEMENT
f. BEHAVIOUR GUIDANCE
1. INTEGRITAS
Melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan menjunjung tinggi kejujuran, amanah dan terbuka
DO DON’T
– Menyampaikan segala sesuatu dengan terbuka sesuai data dan fakta – Menyampaikan
sesuatu yang bertentangan dengan fikiran dan tindakan
2. PROFESIONAL
Memiliki kualitas profesi sesuai kompetensi disertai kedisiplinan yang tinggi sehingga mampu
menyelesaikan tugas secara tuntas
DO DON’T
– Menunda pekerjaan
3. KASIH SAYANG
Memberikan pelayanan yang didasari dengan rasa penuh cinta, peduli dan keinginan untuk selalu
memberi kepuasan kepada pelanggan
DO DON’T
4. KERJA SAMA
Keinginan untuk mewujudkan pekerjaan yang dilakukan secara sinergi, berjamaah dan dibangun dengan
komunikasi yang intensif untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
DO DON’T
– Membangun sinergi antara potensi sumber daya dan profesionalitas untuk mencapai target
– Tidak memberdayakan potensi secara maksimal
– Berpartisipasi membangun jamaah SDI yang solid dan prestatif. – Individualis dan
menciptakan egoisme sektoral pekerjaan
Menciptakan ide-ide kreatif yang dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas jangka panjang untuk
orientasi perbaikan secara terus menerus.
DO DON’T
– Memiliki imaginasi tinggi dan mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi pada masa yang
akan datang – Merasa cepat puas dengan apa yang sudah dicapai.
SRUKTUR ORGANISASI
BAB V
URAIAN JABATAN
A. Penanggung Jawab
B. Pengarah
C. Ketua Komite K3 RS
7. Secara berkala menilai ulang atau merevisi program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan
D. Sekretaris K3 RS
1. Bertanggungjawab dan melaksanakan tugas dalam mengelola K3RS, mulai dari persiapan sampai
koordinasi dengan anggota komite
3. Melakukan hubungan komunikasi dan mengkoordinasikan antar bidang dalam Komite K3.
4. Membuat Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis) K3 di sarana kesehatan
dan pendukungnya.
7. Melakukan pengusutan tentang sebab-sebab kecelakaan beserta komite atau unit terkait.
8. Memberikan petunjuk teknik dan praktis tentang keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Melakukan hubungan komunikasi dan mengkoordinasikan antar bidang dalam Komite K3.
4. Membuat Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis) K3 di sarana kesehatan
dan pendukungnya.
H. Anggota Komite K3 RS
d. Merekap, melaporkan jumlah tenaga kerja yang masuk, keluar atau purna.
e. Mengkoordinasikan kegiatan pemeriksaan kesehatan kepada karyawan baru, lama atau purna.
h. Melakukan inspeksi penerapan norma keselamatan dan kesehatan kerja oleh para pekerja.
c. Melakukan pemantuan terhadap kualitas lingkungan didalam gedung atau luar gedung.
h. Monitoring dan evaluasi terkait penyehatan lingkungan dan sterilisasi di rumah sakit.
b. Melaporkan kepada ketua dan Koordinator atas kegiatan yang telah dilaksanakan.
e. Monitoring dan evaluasi terkait pelayanan dan penunjang yang diberikan pada pasien terkait K3.
f. Melakukan edukasi dan bimbingan pada unit kerja pelayanan dan penunjang terkait budaya K3.
4. Umum
g. Memberi masukan terkait teknologi terkini terkait peralatan atau sarana dalam hal K3
5. Peralatan medis
a. Melaksanakan program-program yang telah ditetapkan sesuai bagian/ tugas masing-masing.
b. Melaporkan kepada kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai program kerja K3RS
f. Menganalisa dan melaporkan potensi bahaya yang ada pada peralatan medis yang ada di rumah
sakit
g. Memberi masukan terkait teknologi terkini terkait peralatan medis dalam hal K3
6. Farmasi
b. Melaporkan kepada kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai program kerja K3RS
c. Melakukan pemantauan atau monitoring terkait penyediaan bahan berbahaya dan beracun
e. Melaporkan potensi bahaya yang ada pada bahan B3 yang ada di rumah sakit
f. Memberi masukan terkait pengelolaan bahan B3 terkini terkait peralatan atau sarana dalam
hal K3
c. Melakukan pemantauan kebutuhan dan perawatan sarana dan prasarana tanggap darurat
Perusahaan.
f. Melaporkan potensi bahaya yang ada pada sarana dan prasarana yang ada di rumah sakit.
g. Memberi masukan terkait teknologi terkini terkait peralatan atau sarana dalam hal K3.
h. Monitoring dan evaluasi sarana dan parasarana terkait K3.
BAB VII
Daftar Singkatan :
a. IGD
b. Penunjang
d. Farmasi
e. Sanitasi
f. Umum
g. IPSRS
h. SDI
Pengurusan anggota komite Kesehatan dan Keselamatan berisikan pegawai yang sudah mempunyai
sertifikasi dan kompetensi serta peltihan yang terkait K3 umum atau rumah sakit. Pengurus komite K3RS
ini juga merangkap sebagai struktural dalam struktur organisasi rumah sakit maupun staff unit
pelayanan yang penyusunan pengurusannya berdasarkan kebutuhan dan keadaan rumah sakit, dimana
seluruh elemen pelayanan yang ada di rumah sakit dapat terwakili dan mengakomodir semua bidang
keilmuan.
3 Ketua Komite K3 Sarjana (S1/S2) K3 atau mempunyai sertifikasi Ahli K3 umum dan
khusus. 1 orang
4 Sekretaris K3 Pernah mengikuti pelatihan K3, menguasai komputer microsofe word dan excel
1 orang
5 Koordinator Sub Komite K3 Diploma / sarjana semua bidang, Mempunyai sertifikat ahli K3
umum, RS atau Khusus 2 orang
Anggota
8 Pelayanan dan Penunjang Diploma atau Sarjana, mempunyai STR di bidang keperawatan
atau penunjang 2 orang
a.
Masa Orientasi
1.2. Pembimbing : Ketua Komite, Sub Komite Keselamatan Kerja, Sub Komite
Kesehatan Kerja
waktu Pembimbing
Pengenalan lingungan kerja dan personil K3RS Presentasi 2 jam Ketua Komite K3
Pengenalan alur proses kegiatan K3RS dan hubungan kerja dengan unit kerja lain
Pembimbingan teori dan praktek lapangan 1 hari Sub Komite Keselamatan Kerja
Pengenalan alur proses kegiatan K3RS dan hubungan kerja dengan unit kerja lain
Pembimbingan teori dan praktek lapangan 1 hari Sub Komite Kesehatan Kerja
Pelaksanaan pekerjaan
Masa Orientasi
1.2. Pembimbing : Ketua Komite, Sub Komite Keselamatan Kerja, Sub Komite
Kesehatan Kerja
Pengenalan lingungan kerja dan personil K3RS Presentasi 2 jam Ketua Komite K3
Pengenalan alur proses kegiatan K3RS dan hubungan kerja dengan unit kerja lain
Pembimbingan teori dan praktek lapangan 1 hari Sub Komite Keselamatan Kerja
Pengenalan alur proses kegiatan K3RS dan hubungan kerja dengan unit kerja lain
Pembimbingan teori dan praktek lapangan 1 hari Sub Komite Kesehatan Kerja
Pelaksanaan pekerjaan
PERTEMUAN/RAPAT
A. Jenis Rapat :
1. Rapat Rutin Bulanan antara Komite K3RS dan Komite lainnya serta unit kerja, rapat yang
diselenggarakan 1 (satu) bulan sekali setiap bulan. Rapat membahas mengenai laporan kegiatan
bulanan, evaluasi kerja Komite K3RS pada bulan berjalan, penyiapan laporan bulanan, pembahasan
masalah Kesehatan dan keselamatan Kerja di unit kerja terutama tentang kecelakaan kerja, rencana
kerja serta sosialiasi kebijakan terbaru yang berhubungan dengan Komite K3RS di rumah sakit.
2. Rapat kerja yang diselenggarakan setiap 3 bulan sekali dengan direksi serta unit terkait guna
melaporkan pencapaian kerja,penggunaan anggaran dan koordinasi lintas sektoral guna menentukan
target kerja tiga bulan kedepan.
3. Rapat Insidentil, rapat yang sifatnya mendesak, tidak terjadwal dan dapat diselenggarakan baik
secara internal Komite K3RS maupun mengundang unit lain sesuai dengan kebutuhan misalnya dalam
kasus kecelakaan kerja
4. Koordinasi adalah terkait beberapa hal yang terkait dengan wilayah kewenangan dan
pengetahuan Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA).
PELAPORAN
A. Jenis Laporan
a. Laporan Harian
Laporan hasil inspeksi petugas komite K3RS dari hasil tinjauan lapangan.
b. Laporan Bulanan
Laporan yang disusun setiap bulan meliputi laporan hasil inspeksi, pencapaian target kerja dan
penggunaan anggaran serta penyelesaian permasalahan kesehatan dan keselamatan kerja. laporan
dikumpulkan dari unit – unit kerja terkait program K3RS yang dimiliki oleh unit kerja untuk dilakukan
evaluasi dan rekomendasi kepada pihak manajemen atau direksi.
Laporan yang disusun setiap 3 (tiga) bulan yang merupakan rekapitulasi laporan bulanan pencapaian
kerja masing-masing bagian,penggunaan anggaran,serta laporan unit kerja serta memberikan masukan
tentang kendala – kendala yang dihadapi.
d. Laporan tahunan
Laporan tahunan di sampaikan kepada Direktur Utama sebagai bahan evaluasi dan rekomendasi
peningkatan program kesehatan dan keselamatan kerja, serta evaluasi komite oleh pihak manajemen.
B. Data-data Pelaporan
1. Laporan terkait SDM
Form laporan komite menggunakan lampiran dalam Permenkes 66 tahun 2018 tentang Keselamatan
dan kesehatan kerja bagi rumah sakit.
BAB XII
PENUTUP
Pedoman organisasi Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja ini dibuat sebagai acuan dalam
penyelenggaraan organisasi Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja lebih terarah dan terkoordinir
serta sebagai pendukung dan mengoptimalkan kinerja perusahaan yang prima serta dapat
mengendalikan kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit, dalam penyusunan pedoman
organisasi di Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja disesuaikan dengan situasi dan kondisi RS, diikuti
dengan Kebijakan, Program, dan rekomendasi.
Pedoman organisasi Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit ini telah diusahakan disusun
dengan sebaik – baiknya, namun demikian tentu masih terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam
penyusunannya yang perlu mendapatkan perhatian guna penyempurnaannya, tanggapan dari pembaca
yang berkepentingan dengan pedoman ini sangat kami harapkan untuk menjadi bahan pertimbangan
guna penyempurnaan penyusunan pedoman organisasi Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Rumah Sakit dikemudian hari. Penyusunan pedoman organisasi ini tidak lepas dari kekeliruan /
kesalahan kami mohon saran dan kritik dari pakar atau praktisi yang bersifat membangun dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan karyawan di Rumah Sakit.