Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS DIPLOMASI MINYAK SAWIT INDONESIA KE ITALIA

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mengikuti Seminar Proposal Skripsi
pada Program Studi Hubungan Internasional

RUSLI……….

NIM : ………..

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
MAJENE
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan
judul “Analisis Diplomasi Minyak Sawit Indonesia Ke Italia”. Penyusunan
proposal penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti seminar
proposal skripsi pada program studi hubungan internasional.
Penulis menyadari bahwa penulisan penelitian ini masih jauh dari kata
kesempurnaan karena memahami segala keterbatasan yang ada. Demi
kesempurnaan dalam penulisan penelitian ini, penulis sangat membutuhkan
dukungan dan semangat Pikiran berupa kritik dan saran untuk membangun sambil
mempersiapkan karya ini, penulis ingin menyampaikan salam terima kasih saya
yang terdalam kepada orang tua ……………..dan ……………….. yang
memberikan kasih sayang, nasihat, dorongan dan dukungan baik fisik maupun
psikis serta doa-doa yang tidak ada hentinya serta tak lupa saya ucapkan banyak
terima kasih juga kepada……………..sebagai dosen pembimbing yang selalu
memberikan pengarahan ketelitian dari awal hingga akhir proses pembuatan
penelitian ini, serta para pihak-pihak pendukung yang selalu saya hormati:
1. ……………..
2. …………….

Akhir kata, penulis berharap semoga proposal penelitian ini dapat


bermanfaat, baik bagi penulis pada khususnya maupun bagi pihak-pihak lainnya
yang membutuhkan pada umumnya.

Majene, 2023
Penulis

Rusli………………

i
HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL : ANALISIS DIPLOMASI MINYAK SAWIT


INDONESIA KE ITALIA

NAMA : RUSLI………..

NIM : ……………….

PROGRAM STUDI : ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan pada seminar proposal.

Majene, 29 April 2023

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Asma Amin, S.IP.,M. Eni Susanti S,S.T.,M.Si.


NIP. 198807132015042005 NIP. 198712292019032019

Mengesahkan :
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Dr. Burhanuddin, M.Si


NIP. 196209191989031004

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR.....................................................................................iv

ABSTRAK......................................................................................................v

BAB 1. PENDAHULUAN.............................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................1

B. Batasan dan Rumusan Masalah.........................................................8

C. Tujuan penelitian...............................................................................8

D. Manfaat Penelitian.............................................................................9

1. Manfaat Praktis......................................................................9

2. Manfaat Teoritis....................................................................10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................11

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Ekspor Minyak Sawit Menurut Negara Tujuan Utama, 2012-2021

(Berat Bersih: Ton).....................................................................7

Gambar 1.2 Ekspor Minyak Sawit Menurut Negara Tujuan Utama, 2012-2021

(FOB: US $)...............................................................................7

iv
ABSTRAK

Sebagai anggota G20, Italia merupakan mitra ekonomi penting bagi


Indonesia dan salah satu ekonomi terbesar di Uni Eropa. Italia adalah negara
industri terbesar kedua di Eropa setelah Jerman. Italia juga terkenal dengan 3F
(Makanan, Mode, Furnitur) dan kualitas tinggi, desain, pengerjaan, dan presisi.
Italia menempati urutan ke-18 dunia sebagai tujuan ekspor Indonesia pada tahun
2019. Di zona euro, Italia menjadi tujuan ekspor Indonesia ketiga setelah Belanda
dan Jerman. Salah satu ekspor terbesar Indonesia ke Italia adalah minyak sawit.
Pada tahun 2019, impor bahan baku minyak sawit ke Italia mengalami penurunan
signifikan akibat regulasi perdagangan Uni Eropa dan kampanye negatif minyak
sawit yang dianggap berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
Penelitian dengan judul “Analisis Diplomasi Minyak Sawit Indonesia Ke
Italia”, bertujuan menganalisa strategi, faktor penghambat dan pendukung serta
perkembangan diplomasi minyak sawit Indonesia ke Italia tahun 2018-2022.
Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan analisa kualitatif
berdasarkan data sekunder yang bersumber dari artikel, jurnal maupun literasi
lainnya serta internet yang berhubungan dengan permasalahan pada penelitian.

Kata Kunci : Indonesia, Italia, Minyak Sawit, Diplomasi

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Ester (2017) ledakan sumber daya abad ke-21 telah membawa

berkah bagi Indonesia karena sumber daya alam negara yang melimpah. Harga

minyak sawit naik tajam setelah tahun 2005, namun krisis global tahun 2008

menyebabkan turunnya harga CPO secara tajam. Pemulihannya kuat, tetapi sejak

2011 harga CPO telah melemah, terutama karena permintaan China menurun.

Rendahnya harga minyak (sejak pertengahan 2014) menurunkan permintaan

biofuel yang terbuat dari minyak sawit. Akibatnya, prospek industri kelapa sawit

dalam jangka pendek menjadi suram, terutama karena Indonesia masih terlalu

bergantung pada CPO untuk produk olahan minyak sawit. Di saat permintaan

global yang kuat, bisnis minyak sawit Indonesia menguntungkan karena: a)

Margin keuntungan tinggi, meskipun bahan baku ini mudah diproduksi, b)

Permintaan internasional tinggi dan akan terus meningkat seiring pertumbuhan

populasi dunia, c) Biaya produksi minyak sawit mentah (CPO) di Indonesia

paling rendah di dunia, d) Produktivitas lebih tinggi dibandingkan dengan produk

minyak nabati, e) Penggunaan bahan bakar nabati diproyeksikan meningkat

secara signifikan, sedangkan penggunaan bensin diproyeksikan menurun.1 Oleh

karena itu, sangat memungkinkan jika Indonesia melakukan kerjasama antar

negara untuk mewujudkan kebutuhan dan kepentingan nasionalnya, salah satunya

ekspor minyak sawit ke Italia. 

1
Ester Meryana, “Minyak Kelapa Sawit Indonesia - Produksi & Ekspor CPO | Indonesia
Investments,” Indonesia-Investments, 2017,
https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/minyak-sawit/item166.

1
2

Hubungan diplomatik Indonesia-Italia dimulai ketika Italia mengakui

kemerdekaan Indonesia pada 29 Desember 1949. Pada Oktober 1951, Italia

membuka misi diplomatik di Jakarta. Indonesia kemudian membuka misi

diplomatik di Roma pada Maret 1952. Pada tahun 1953, kedua negara sepakat

untuk meningkatkan kerja sama perwakilan di tingkat kedutaan baik di Roma

maupun di Jakarta. Dalam 70 tahun hubungan diplomatik, kedua negara memiliki

kepentingan yang kuat untuk lebih meningkatkan hubungan bilateral. Indonesia

memandang Italia sebagai negara dengan posisi penting baik sebagai anggota Uni

Eropa maupun sebagai kawasan Mediterania. Pada saat yang sama, Italia melihat

Indonesia sebagai pemimpin di kawasan Asia Tenggara. Sebagai anggota G20,

Italia merupakan mitra ekonomi penting bagi Indonesia dan salah satu ekonomi

terbesar di Uni Eropa. Italia adalah negara industri terbesar kedua di Eropa setelah

Jerman. Italia juga terkenal dengan 3F (Makanan, Mode, Furnitur) dan kualitas

tinggi, desain, pengerjaan, dan presisi. Italia menempati urutan ke-18 dunia

sebagai tujuan ekspor Indonesia pada tahun 2019. Di zona euro, Italia menjadi

tujuan ekspor Indonesia ketiga setelah Belanda dan Jerman. Perdagangan bilateral

antara kedua negara tumbuh hingga tahun 2015, namun menurun pada tahun

2016, mencatat penurunan nilai perdagangan rata-rata sebesar -0,50% karena

perlambatan ekonomi global dan lemahnya kinerja ekonomi Italia. Ekspor

Indonesia ke Italia masing-masing meningkat menjadi 3.502 miliar dan 3.761

miliar USD pada 2017 dan 2018, namun menurun pada 2019. Sebagai

perbandingan, neraca perdagangan Indonesia-Italia pada Januari-Mei 2020

surplus 81,76%. di musim 2019. Namun, perdagangan secara keseluruhan

menurun (-6,81%) akibat dampak pandemi COVID-19. Italia banyak mengimpor


3

minyak sawit dari Indonesia. Pada tahun 2019, impor bahan baku minyak sawit ke

Italia mengalami penurunan signifikan akibat regulasi perdagangan Uni Eropa dan

kampanye negatif minyak sawit yang dianggap berbahaya bagi lingkungan dan

kesehatan manusia.2 Melihat fenomena tersebut, Indonesia harus menerapkan

strategi diplomasi baru untuk tetap aktif mengekspor minyak sawit ke Italia,

meski sempat mengalami penurunan akibat pandemi 2019. 

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil dan pengekspor minyak

sawit terbesar di dunia dunia. Menurut Makertiharta IGBN (2019) dijelaskan

bahwa minyak kelapa sawit merupakan produk minyak nabati penting di

Indonesia. Minyak kelapa sawit adalah salah satu produk minyak nabati yang

paling banyak dijual dan digunakan di dunia. Minyak ini digunakan dalam

berbagai makanan, kosmetik, dan biofuel. Sekitar 50% dari makanan saat ini

dikemas mengandung minyak sawit. Selain itu, kelapa sawit adalah salah satunya

komoditas terpenting Indonesia dalam perdagangan internasional. Selain itu,

Indonesia juga merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia volume

produksi minyak sawit Indonesia meningkat setiap tahunnya. Menurut informasi

berdasarkan Statistics Finland (BPS), produksi minyak sawit meningkat dari

tahun 2013 hingga 2015 sebesar 5,67% menjadi 7,70%.6 pada tahun 2016,

produksi minyak sawit meningkat 53,28 dari pada tahun 2015. Pada tahun 2017

diharapkan terjadi peningkatan produksi minyak sawit 9,46%. Data BPS juga

menunjukkan bahwa total volume ekspor minyak sawit terjadi antara tahun 2013

hingga 2015. meningkat dari 9,44 persen menjadi 16,06 persen. Namun pada

tahun 2016, volume ekspor turun sebesar 13,96%. Pada tahun 2017, volume

2
Kemenlu, “Kedutaan Besar Republik Indonesia, Di Roma,, Italia,” 2020,
https://www.kemlu.go.id/rome/id/pages/italia/3910/etc-menu.
4

ekspor kembali meningkat sebesar 19,45% menjadi 29,07 juta ton. senilai $20,72

miliar. Sebagian besar minyak sawit yang diproduksi di Indonesia diekspor ke

Indonesia luar negeri. Negara pengimpor utama minyak sawit Indonesia pada

tahun 2017 adalah India, Belanda, Singapura, Italia, dan Spanyol. Kelapa sawit

merupakan komoditas yang bernilai tinggi bagi Indonesia. Kecuali itu komoditas

Sektor ini merupakan penyumbang devisa terbesar di luar migas, menyerap

hingga 6.000 tenaga kerja baru setiap tahunnya. Sektor Kelapa sawit di Indonesia

mempekerjakan sekitar 2,3 juta petani kecil dan mempekerjakan lebih dari 4,6

juta orang langsung atau dalam industri turunan minyak sawit seperti industri

makanan dan kosmetik. Luas total Lahan kelapa sawit seluas 14,03 juta hektar,

dimana 41% merupakan perkebunan milik rakyat dan/atau petani kecil. kecil

(petani kecil). 3Sebagaimana fenomena tersebut lebih jelasnya peneliti akan

menganalisa lebih lanjut diplomasi minyak sawit tahun 2018-2022.

Pada tahun 2018 Uni Eropa mulai berlaku Arahan Energi Terbarukan

(RED II) 2018/2001 dengan tujuannya adalah untuk mengurangi emisi gas rumah

kaca dan penggundulan hutan sambil meningkatkan penggunaan energi

terbarukan. Kebijakan RED II dan Delegasi Act resmi secara implisit mengatur

kelapa pohon palem sebagai penyebab gas rumah kaca dan deforestasi. RED II

Dan Delegasi Act menggolongkan seperti minyak sawit risiko tinggi perubahan

penggunaan lahan tidak langsung, ILUC terjadi ketika lahan bekas lahan pertanian

berubah dalam produksi biofuel, hal ini sering terjadi di penyimpanan bawah

tanah banyak karbon dioksida, seperti hutan, lahan basah dan rawa, sedangkan

kelapa sawit tumbuh begitu saja di rawa Indonesia sebagai produsen minyak sawit

3
Herry L. P Maryadi et al., Peran Diplomasi Dalam Mendukung Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan: Tinjauan Terhadap Pengelolaan Industri Minyak Nabati, Kementerian Luar
Negeri, 2019, 9.
5

meninggalkan protes dengan mengajukan gugatan aksesi pertama ke WTO pada 9

Desember 2019.4 RED II digunakan sebagai perbatasan Indonesia untuk

melakukan diplomasi minyak sawit ke Italia, sehingga perlu diketahui upaya yang

dilakukan Indonesia untuk terus mengekspor minyak sawit ke Italia. 

Negara-negara Uni Eropa seperti Spanyol, Belanda, Yunani German, Italia

merupakan pasar ekspor produk minyak sawit Indonesia, Uni Eropa

menggunakan CPO sebagai produk confectionery dan juga sebagai energi

terbarukan. Sumber energi adalah komitmen Uni Eropa dalam Protokol Kyoto

untuk mengurangi emisi global. Dalam kebijakan RED ini, setiap negara Eropa

harus menggunakan setidaknya sepuluh persen bahan bakar dan transportasi yang

digunakannya menggunakan energi hijau dihasilkan dalam bentuk energi

terbarukan. Namun, pada tahun 2019 Uni Eropa menerbitkan RED II, sebuah

peraturan baru sebagai pengembangan lebih lanjut dan revisi dari Renewable

Energy Directive yang lama. Regulasi ini menyatakan bahwa Uni Eropa

bermaksud untuk mengakhiri penggunaan minyak sawit dalam biofuel pada tahun

2030 dan mulai menguranginya mulai tahun 2024. Kelapa sawit diyakini sebagai

penyebab deforestasi. Dalam daftar tersebut, minyak sawit tergolong sebagai

sumber energi terbarukan yang berisiko karena emisi ILUC minyak sawit paling

tinggi dibandingkan biofuel lainnya yaitu sekitar 109 gCO2e/MJ, diikuti oleh

minyak kedelai (75 gCO2e/MJ) diikuti oleh minyak kedelai. minyak lobak dan

minyak bunga matahari. Sebagai negara dengan industri sawit, kebijakan ini tentu

saja dinilai diskriminatif dan sangat merugikan Untuk Indonesia (Abdi dan

Waluyo, 2021). Dengan adanya kebijakan RED II, Indonesia harus melihat

4
Valerie Selvie Sinaga and Refindie Micatie Esani Foekh, “Kebijakan Uni Eropa Red Ii Dan
Delegated Act Terhadap Perdagangan Produk Kelapa Sawit Indonesia,” Jurnal Bina Mulia
Hukum 6, no. 1 (2021): 103–115,109.
6

dengan jelas apakah regulasi baru tersebut akan menghambat atau malah

mendukung diplomasi sawit Indonesia ke Italia. 

Perdagangan minyak sawit Indonesia di pasar global secara keseluruhan

berfluktuasi namun tidak signifikan, masih tergolong net surplus pada periode

2012-2017. Perkembangan perdagangan minyak sawit Indonesia ke negara-negara

ekspor utama pada periode 2013-2017 selalu positif, khususnya ke negara-negara

Uni Eropa. Karena itu, pasar dunia cukup kompetitif dalam memperdagangkan

minyak nabati, terutama minyak rapeseed dan minyak bunga matahari, yang juga

diproduksi oleh negara-negara kuat seperti Uni Eropa. Kompetisi ini dipimpin

oleh Uni Eropa dengan mensyaratkan sertifikat yang dikeluarkan oleh RSPO

(Rondtable on Sustainable Palm Oil). Adanya kebijakan RSPO mempersulit

perdagangan minyak sawit Indonesia di dalam Uni Eropa. Untuk mengatasi

masalah tersebut, Indonesia berusaha mencari solusinya, solusi ini akan

diimplementasikan oleh pemerintah melalui diplomasi ekonomi.5 Diplomasi

ekonomi mencakup kegiatan mulai dari negosiasi dan kerja sama sukarela hingga

regulasi lunak, pembuatan dan penegakan aturan yang mengikat, dengan tujuan

meningkatkan kemakmuran ekonomi dan menggunakan sumber daya ekonomi

untuk meningkatkan stabilitas politik. 

5
Radya Ayu Krisnandiva, “Diplomasi Ekonomiindonesia Dalam Menyikapi Proteksionisme Uni
Eropa Terhadap Minyak Kelapa Sawit Indonesia Periode 2011-2018,” Progress in Retinal and
Eye Research (Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, 2019).
7

Ekspor Minyak Kelapa Sawit Menurut Negara Tujuan


Utama, 2012-2021
1 600.0

1 400.0

1 200.0
Nilai FOB : 000 000 US $

1 000.0

800.0

600.0

400.0

200.0

0.0
Spanyol Belanda Italia

Sumber : 6
Gambar 1.1 Ekspor Minyak Sawit Menurut Negara Tujuan Utama,
2012-2021 (Berat Bersih: Ton)

Ekspor Minyak Kelapa Sawit Menurut Negara


Tujuan Utama, 2012-2021

1 800.0

1 600.0

1 400.0
Berat bersih : 000 Ton

1 200.0

1 000.0

800.0

600.0

400.0

200.0

0.0
Spanyol Belanda Italia
Sumber : 7

Gambar 1.2 Ekspor Minyak Sawit Menurut Negara Tujuan Utama,


2012-2021 (FOB: US $)

6
Badan Pusat Statistik, “Badan Pusat Statistik,” 2017,
https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/960.
7
Ibid.
8

Berdasarkan gambar 1.1 dan 1.2 terlihat bahwa di ketiga negara Uni Eropa
nilai ekspor minyak sawit bervariasi dari tahun ke tahun, begitu pula dengan nilai
bobot bersih keduanya: Ton atau FOB: DOLAR AS$. Dengan begitu peneliti
perlu mengetahui lebih pasti terkait pengembangan diplomasi minyak sawit
Indonesia ke Italia, untuk menunjukkan bahwa Indonesia dan Italia memiliki
hubungan yang baik dalam segala hal, khususnya dalam bidang perdagangan,
dimana kerjasama antara Indonesia dan Italia bertujuan untuk mempromosikan
produk minyak sawit Indonesia di Italia. Indonesia harus terus meningkatkan
ekspor CPO ke Italia setiap tahunnya dan ketergantungan Italia terhadap CPO
Indonesia untuk biofuel dan industri makanan, oleh karenanya peneliti tertarik
mengambil judul “Analisis Diplomasi Minyak Sawit Indonesia Ke Italia”.

1.2 Batasan dan Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, peneliti memahami bahwa
beberapa masalah dapat muncul ketika melakukan pembahasan penelitian. Oleh
karena itu, peneliti memberikan batasan masalah dengan memfokuskan pada
upaya diplomasi yang dilakukan negara Indonesia ke Italia tahun 2018-2022 pada
olahan hasil perkebunan yaitu minyak sawit, dengan tujuan memberikan
keuntungan maksimum bagi negara Indonesia dalam hal pemeliharaan kerjasama
antar negara. Untuk memberikan kepastian dan pembahasan yang terfokus
terhadap masalah yang diteliti, maka peneliti merumuskan masalah dalam
penelitian ini berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang diuraikan
sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi diplomasi minyak sawit Indonesia ke Italia?
2. Bagaimana faktor penghambat dan pendukung diplomasi minyak sawit
Indonesia ke Italia?
3. Bagaimana perkembangan diplomasi minyak sawit Indonesia ke Italia?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah peneliti uraikan sebelumnya,
maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
9

1. Mendeskripsikan dan menganalisa strategi diplomasi minyak sawit


Indonesia ke Italia.
2. Mendeskripsikan dan menganalisa faktor penghambat dan pendukung
diplomasi minyak sawit Indonesia ke Italia.
3. Mendeskripsikan dan menganalisa perkembangan diplomasi minyak sawit
Indonesia ke Italia.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Praktis
Manfaat praktis adalah deskripsi atau gambaran bahwa para pihak
merasakan manfaat dari hasil penelitian ini. Keuntungan praktis penelitian bagi
beberapa pihak adalah sebagai berikut:
a. Bagi Peneliti
1. Melengkapi prasyarat dalam penyelesaian pendidikan Strata Satu (S1)
Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik.
2. Menambah wawasan serta informasi baru khususnya terkait
implementasi diplomasi minyak sawit Indonesia ke Italia.
b. Bagi Perkebunan Kelapa Sawit
1. Informasi lebih lanjut tentang peningkatan keuntungan dari penjualan
minyak sawit.
2. Meningkatkan kegiatan ekonomi untuk meningkatkan kemakmuran
dan kesejahteraan petani kecil kelapa sawit serta memperkuat struktur
perekonomian daerah dan nasional.
3. Meningkatkan fungsi ekologis terkait penyerapan karbon dan oksigen,
meningkatkan perlindungan tanah dan air, serta menyangga kawasan
lindung.
4. Meningkatkan kegiatan sosial budaya sebagai perekat dan pemersatu
bangsa.  
c. Bagi Pemerintah
1. Sumber devisa negara ekspor produk industry minyak sawit.
2. Peningkatan PDRB Kabupaten Sentra sawit.
10

3. Perkembangan perekonomian daerah dengan membuka lapangan


pekerjaan baru.
d. Bagi Pihak Lain
Sebagai sumbangan referensi terhadap topik penelitian yang berkaitan
dengan topik yang dibahas dalam kajian yang dilakukan oleh peneliti dan
sebagai bahan bacaan yang dimaksudkan untuk memperluas pengetahuan
yang berkaitan dengan pengembangan disiplin ilmu Program Studi Hubungan
Internasional, selain itu dapat memberikan informasi untuk digunakan
sebagai bahan referensi tentang gambaran implementasi baik strategi, faktor
penghambat dan pendukung serta pengembangan diplomasi minyak sawit
Indonesia ke Italia tahun 2018-2022.

1.4.2 Manfaat Teoritis


Selain keunggulan praktis, juga terdapat keunggulan teoretis dimana
keunggulan tersebut diharapkan mampu mengembangkan pengetahuan dari
perspektif teoretis berdasarkan diskusi para peneliti program studi Hubungan
Internasional yang sama-sama mengkaji terkait diplomasi minyak sawit
Indonesia. Dan semoga penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi
bagi peneliti selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. “Badan Pusat Statistik,” 2017.

https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/960.

Kemenlu. “Kedutaan Besar Republik Indonesia, Di Roma,, Italia,” 2020.

https://www.kemlu.go.id/rome/id/pages/italia/3910/etc-menu.

Krisnandiva, Radya Ayu. “DIPLOMASI EKONOMIINDONESIA DALAM

MENYIKAPI PROTEKSIONISME UNI EROPA TERHADAP MINYAK

KELAPA SAWIT INDONESIA PERIODE 2011-2018.” Progress in Retinal

and Eye Research. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

“VETERAN” JAKARTA, 2019.

Maryadi, Herry L. P, Elizabeth D Dewi, P Ayu, and F Fitri. Peran Diplomasi

Dalam Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan: Tinjauan

Terhadap Pengelolaan Industri Minyak Nabati. Kementerian Luar Negeri,

2019.

Meryana, Ester. “Minyak Kelapa Sawit Indonesia - Produksi & Ekspor CPO |

Indonesia Investments.” Indonesia-Investments, 2017.

https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/minyak-sawit/

item166.

Sinaga, Valerie Selvie, and Refindie Micatie Esani Foekh. “Kebijakan Uni Eropa

Red Ii Dan Delegated Act Terhadap Perdagangan Produk Kelapa Sawit

Indonesia.” Jurnal Bina Mulia Hukum 6, no. 1 (2021): 103–115.

11

Anda mungkin juga menyukai