Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mengikuti Seminar Proposal Skripsi
pada Program Studi Hubungan Internasional
RUSLI……….
NIM : ………..
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan
judul “Analisis Diplomasi Minyak Sawit Indonesia Ke Italia”. Penyusunan
proposal penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti seminar
proposal skripsi pada program studi hubungan internasional.
Penulis menyadari bahwa penulisan penelitian ini masih jauh dari kata
kesempurnaan karena memahami segala keterbatasan yang ada. Demi
kesempurnaan dalam penulisan penelitian ini, penulis sangat membutuhkan
dukungan dan semangat Pikiran berupa kritik dan saran untuk membangun sambil
mempersiapkan karya ini, penulis ingin menyampaikan salam terima kasih saya
yang terdalam kepada orang tua ……………..dan ……………….. yang
memberikan kasih sayang, nasihat, dorongan dan dukungan baik fisik maupun
psikis serta doa-doa yang tidak ada hentinya serta tak lupa saya ucapkan banyak
terima kasih juga kepada……………..sebagai dosen pembimbing yang selalu
memberikan pengarahan ketelitian dari awal hingga akhir proses pembuatan
penelitian ini, serta para pihak-pihak pendukung yang selalu saya hormati:
1. ……………..
2. …………….
Majene, 2023
Penulis
Rusli………………
i
HALAMAN PENGESAHAN
NAMA : RUSLI………..
NIM : ……………….
Disetujui Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengesahkan :
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................iv
ABSTRAK......................................................................................................v
BAB 1. PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
C. Tujuan penelitian...............................................................................8
D. Manfaat Penelitian.............................................................................9
1. Manfaat Praktis......................................................................9
2. Manfaat Teoritis....................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................11
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Ekspor Minyak Sawit Menurut Negara Tujuan Utama, 2012-2021
Gambar 1.2 Ekspor Minyak Sawit Menurut Negara Tujuan Utama, 2012-2021
(FOB: US $)...............................................................................7
iv
ABSTRAK
v
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Ester (2017) ledakan sumber daya abad ke-21 telah membawa
berkah bagi Indonesia karena sumber daya alam negara yang melimpah. Harga
minyak sawit naik tajam setelah tahun 2005, namun krisis global tahun 2008
menyebabkan turunnya harga CPO secara tajam. Pemulihannya kuat, tetapi sejak
2011 harga CPO telah melemah, terutama karena permintaan China menurun.
biofuel yang terbuat dari minyak sawit. Akibatnya, prospek industri kelapa sawit
dalam jangka pendek menjadi suram, terutama karena Indonesia masih terlalu
bergantung pada CPO untuk produk olahan minyak sawit. Di saat permintaan
1
Ester Meryana, “Minyak Kelapa Sawit Indonesia - Produksi & Ekspor CPO | Indonesia
Investments,” Indonesia-Investments, 2017,
https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/minyak-sawit/item166.
1
2
diplomatik di Roma pada Maret 1952. Pada tahun 1953, kedua negara sepakat
memandang Italia sebagai negara dengan posisi penting baik sebagai anggota Uni
Eropa maupun sebagai kawasan Mediterania. Pada saat yang sama, Italia melihat
Italia merupakan mitra ekonomi penting bagi Indonesia dan salah satu ekonomi
terbesar di Uni Eropa. Italia adalah negara industri terbesar kedua di Eropa setelah
Jerman. Italia juga terkenal dengan 3F (Makanan, Mode, Furnitur) dan kualitas
tinggi, desain, pengerjaan, dan presisi. Italia menempati urutan ke-18 dunia
sebagai tujuan ekspor Indonesia pada tahun 2019. Di zona euro, Italia menjadi
tujuan ekspor Indonesia ketiga setelah Belanda dan Jerman. Perdagangan bilateral
antara kedua negara tumbuh hingga tahun 2015, namun menurun pada tahun
miliar USD pada 2017 dan 2018, namun menurun pada 2019. Sebagai
minyak sawit dari Indonesia. Pada tahun 2019, impor bahan baku minyak sawit ke
Italia mengalami penurunan signifikan akibat regulasi perdagangan Uni Eropa dan
kampanye negatif minyak sawit yang dianggap berbahaya bagi lingkungan dan
strategi diplomasi baru untuk tetap aktif mengekspor minyak sawit ke Italia,
Indonesia. Minyak kelapa sawit adalah salah satu produk minyak nabati yang
paling banyak dijual dan digunakan di dunia. Minyak ini digunakan dalam
berbagai makanan, kosmetik, dan biofuel. Sekitar 50% dari makanan saat ini
dikemas mengandung minyak sawit. Selain itu, kelapa sawit adalah salah satunya
tahun 2013 hingga 2015 sebesar 5,67% menjadi 7,70%.6 pada tahun 2016,
produksi minyak sawit meningkat 53,28 dari pada tahun 2015. Pada tahun 2017
diharapkan terjadi peningkatan produksi minyak sawit 9,46%. Data BPS juga
menunjukkan bahwa total volume ekspor minyak sawit terjadi antara tahun 2013
hingga 2015. meningkat dari 9,44 persen menjadi 16,06 persen. Namun pada
tahun 2016, volume ekspor turun sebesar 13,96%. Pada tahun 2017, volume
2
Kemenlu, “Kedutaan Besar Republik Indonesia, Di Roma,, Italia,” 2020,
https://www.kemlu.go.id/rome/id/pages/italia/3910/etc-menu.
4
ekspor kembali meningkat sebesar 19,45% menjadi 29,07 juta ton. senilai $20,72
Indonesia luar negeri. Negara pengimpor utama minyak sawit Indonesia pada
tahun 2017 adalah India, Belanda, Singapura, Italia, dan Spanyol. Kelapa sawit
merupakan komoditas yang bernilai tinggi bagi Indonesia. Kecuali itu komoditas
hingga 6.000 tenaga kerja baru setiap tahunnya. Sektor Kelapa sawit di Indonesia
mempekerjakan sekitar 2,3 juta petani kecil dan mempekerjakan lebih dari 4,6
juta orang langsung atau dalam industri turunan minyak sawit seperti industri
makanan dan kosmetik. Luas total Lahan kelapa sawit seluas 14,03 juta hektar,
dimana 41% merupakan perkebunan milik rakyat dan/atau petani kecil. kecil
Pada tahun 2018 Uni Eropa mulai berlaku Arahan Energi Terbarukan
(RED II) 2018/2001 dengan tujuannya adalah untuk mengurangi emisi gas rumah
terbarukan. Kebijakan RED II dan Delegasi Act resmi secara implisit mengatur
kelapa pohon palem sebagai penyebab gas rumah kaca dan deforestasi. RED II
Dan Delegasi Act menggolongkan seperti minyak sawit risiko tinggi perubahan
penggunaan lahan tidak langsung, ILUC terjadi ketika lahan bekas lahan pertanian
berubah dalam produksi biofuel, hal ini sering terjadi di penyimpanan bawah
tanah banyak karbon dioksida, seperti hutan, lahan basah dan rawa, sedangkan
kelapa sawit tumbuh begitu saja di rawa Indonesia sebagai produsen minyak sawit
3
Herry L. P Maryadi et al., Peran Diplomasi Dalam Mendukung Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan: Tinjauan Terhadap Pengelolaan Industri Minyak Nabati, Kementerian Luar
Negeri, 2019, 9.
5
melakukan diplomasi minyak sawit ke Italia, sehingga perlu diketahui upaya yang
terbarukan. Sumber energi adalah komitmen Uni Eropa dalam Protokol Kyoto
untuk mengurangi emisi global. Dalam kebijakan RED ini, setiap negara Eropa
harus menggunakan setidaknya sepuluh persen bahan bakar dan transportasi yang
terbarukan. Namun, pada tahun 2019 Uni Eropa menerbitkan RED II, sebuah
peraturan baru sebagai pengembangan lebih lanjut dan revisi dari Renewable
Energy Directive yang lama. Regulasi ini menyatakan bahwa Uni Eropa
bermaksud untuk mengakhiri penggunaan minyak sawit dalam biofuel pada tahun
2030 dan mulai menguranginya mulai tahun 2024. Kelapa sawit diyakini sebagai
sumber energi terbarukan yang berisiko karena emisi ILUC minyak sawit paling
tinggi dibandingkan biofuel lainnya yaitu sekitar 109 gCO2e/MJ, diikuti oleh
minyak kedelai (75 gCO2e/MJ) diikuti oleh minyak kedelai. minyak lobak dan
minyak bunga matahari. Sebagai negara dengan industri sawit, kebijakan ini tentu
saja dinilai diskriminatif dan sangat merugikan Untuk Indonesia (Abdi dan
Waluyo, 2021). Dengan adanya kebijakan RED II, Indonesia harus melihat
4
Valerie Selvie Sinaga and Refindie Micatie Esani Foekh, “Kebijakan Uni Eropa Red Ii Dan
Delegated Act Terhadap Perdagangan Produk Kelapa Sawit Indonesia,” Jurnal Bina Mulia
Hukum 6, no. 1 (2021): 103–115,109.
6
dengan jelas apakah regulasi baru tersebut akan menghambat atau malah
berfluktuasi namun tidak signifikan, masih tergolong net surplus pada periode
Uni Eropa. Karena itu, pasar dunia cukup kompetitif dalam memperdagangkan
minyak nabati, terutama minyak rapeseed dan minyak bunga matahari, yang juga
diproduksi oleh negara-negara kuat seperti Uni Eropa. Kompetisi ini dipimpin
oleh Uni Eropa dengan mensyaratkan sertifikat yang dikeluarkan oleh RSPO
ekonomi mencakup kegiatan mulai dari negosiasi dan kerja sama sukarela hingga
regulasi lunak, pembuatan dan penegakan aturan yang mengikat, dengan tujuan
5
Radya Ayu Krisnandiva, “Diplomasi Ekonomiindonesia Dalam Menyikapi Proteksionisme Uni
Eropa Terhadap Minyak Kelapa Sawit Indonesia Periode 2011-2018,” Progress in Retinal and
Eye Research (Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, 2019).
7
1 400.0
1 200.0
Nilai FOB : 000 000 US $
1 000.0
800.0
600.0
400.0
200.0
0.0
Spanyol Belanda Italia
Sumber : 6
Gambar 1.1 Ekspor Minyak Sawit Menurut Negara Tujuan Utama,
2012-2021 (Berat Bersih: Ton)
1 800.0
1 600.0
1 400.0
Berat bersih : 000 Ton
1 200.0
1 000.0
800.0
600.0
400.0
200.0
0.0
Spanyol Belanda Italia
Sumber : 7
6
Badan Pusat Statistik, “Badan Pusat Statistik,” 2017,
https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/960.
7
Ibid.
8
Berdasarkan gambar 1.1 dan 1.2 terlihat bahwa di ketiga negara Uni Eropa
nilai ekspor minyak sawit bervariasi dari tahun ke tahun, begitu pula dengan nilai
bobot bersih keduanya: Ton atau FOB: DOLAR AS$. Dengan begitu peneliti
perlu mengetahui lebih pasti terkait pengembangan diplomasi minyak sawit
Indonesia ke Italia, untuk menunjukkan bahwa Indonesia dan Italia memiliki
hubungan yang baik dalam segala hal, khususnya dalam bidang perdagangan,
dimana kerjasama antara Indonesia dan Italia bertujuan untuk mempromosikan
produk minyak sawit Indonesia di Italia. Indonesia harus terus meningkatkan
ekspor CPO ke Italia setiap tahunnya dan ketergantungan Italia terhadap CPO
Indonesia untuk biofuel dan industri makanan, oleh karenanya peneliti tertarik
mengambil judul “Analisis Diplomasi Minyak Sawit Indonesia Ke Italia”.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah peneliti uraikan sebelumnya,
maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
9
https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/960.
https://www.kemlu.go.id/rome/id/pages/italia/3910/etc-menu.
2019.
Meryana, Ester. “Minyak Kelapa Sawit Indonesia - Produksi & Ekspor CPO |
https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/minyak-sawit/
item166.
Sinaga, Valerie Selvie, and Refindie Micatie Esani Foekh. “Kebijakan Uni Eropa
11